NovelToon NovelToon

You'Re The Only One

Shanum

Shanum sibuk menumis sayuran di atas kompor ketika mendengar suara anak perempuannya yang begitu heboh.

"Mommy!"

Shanum menoleh ke arah putrinya yang berada di meja makan. Betapa terkejutnya melihat meja makannya seperti terkena ledakan tepung, mentega, susu cair dan berbagai macam alat masak yang berantakan.

"Ya ampun sayangnya mommy! Itu kenapa meja makan seperti kena injak cookie Monster?" Shanum menyelesaikan acara masaknya dan mematikan kompornya.

Putrinya hanya menyengir memperlihatkan gigi depannya yang ompong.

"Miki kan mau bikin pancake mommy" serunya bahagia. Jangan ditanya muka dan bajunya sudah penuh tepung seperti hendak pesta Kabuki gagal.

Shanum hanya mengelus dadanya. Sabar Num, sabar! Kata mama aku pun dulu heboh. Memang buah itu jatuh tidak dari pohonnya.

"Sudah jadi adonan pancakenya?" tanya Shanum sambil beberes meja. Miki mengangguk antusias. "Sekarang kita beresin meja makan sampai bersih, kita masak pancakenya lalu Miki mandi, trus kita makan sama-sama ya sayang" Shanum mengusap kepala Miki sambil mencium pipi gembulnya.

Tiba-tiba Miki tergelak. "Mommy mukanya kena tepung Miki"

Shanum melirik ke arah kaca yang ada di ruang makan. Tampak bibir dan hidungnya terkena tepung akibat mencium putrinya.

"Dan mommy sekarang menjadi cookie Monster" seru Shanum seolah-olah hendak menerkam Miki.

"No mommy! NO!" gelak Miki. Shanum lalu menggendong putrinya seraya menciumi pipi, leher dan perutnya.

"Cookie Monster mengajak little monster mandi" kekeh Shanum sambil membawa Miki ke kamar mandi. Gelak tawa ibu dan anak terdengar dari dalam.

***

Ruang makan akhirnya bersih setelah Bik Sum datang dari pasar membantu ibu dan anak itu bebersih. Sebenarnya Miki lebih sering recokin daripada membantu. Kemudian Shanum dan Miki memasak pancake dari adonan yang dibuat putrinya. Walaupun dirinya mengerenyit melihat menu sarapan di meja makan agak tidak nyambung, tapi tetap dinikmati. Bagaimana tidak, nasi, tumis sayuran, daging lada hitam, tahu goreng, kerupuk dan pancake. Anggap saja pancake dessert.

Bik Sum pun ikut makan di meja. Shanum memang tinggal bertiga, sebenarnya Miki punya saudara kembar laki-laki bernama Mamoru namun sekarang sedang berada di Boston bersama kakaknya Nabila dan Mike suaminya. Nabila dan Mike tidak memiliki anak karena kondisi Nabila yang tidak bisa memberikan keturunan. Ketika Shanum melahirkan kembar, Nabila meminta jika salah satu anak kembarnya boleh diangkat anak olehnya. Shanum sendiri keberatan namun tetap mengijinkan jika kakaknya mengajak baik Mamoru atau Miki pergi bersamanya.

Kali ini Mamoru memilih pergi bersama budhe dan pakdhenya ( Mike benci panggilan ini cuma memang harus ikut adat keluarga Nabila ) ke Boston karena Mike dan Nabila mendapatkan pekerjaan disana. Mamoru sendiri sangat tertarik dunia kedokteran dan lebih memilih ikut mereka selama liburan sekolah untuk mengenal lebih jauh.

Kedua anak kembar Shanum memang baru berusia enam tahun namun mereka memiliki otak yang cerdas. Keduanya pun ikut sekolah akselerasi yang sekarang mereka duduk di kelas tiga SD walaupun seharusnya masih kelas 1 SD.

Shanum sendiri bukannya tidak memiliki suami namun hingga kini surat cerai yang diajukan tujuh tahun lalu pun tidak ia terima. Untuk bertemu ayah si kembar pun Shanum tidak mau karena tidak mau membuka luka lama. Bahkan mungkin suami eh mantan suaminya tidak tahu dia punya anak.

Selama tujuh tahun ini, Shanum memilih pindah-pindah tempat tinggal. Keluarga besarnya menutup semua akses info tentang dirinya dari suaminya. Ayahnya, Adrian Pratomo, bahkan tidak mau menemui menantunya karena marah besar. Siapa yang tidak tahu keluarga Pratomo yang dikenal pemilik PRC group, perusahaan konsultan arsitektur dan properti yang memiliki kantor cabang di banyak kota besar di seluruh benua. Adrian memegang area Asia dan Australia, tantenya Adriana memegang area Amerika Serikat, Oomnya Aryanto lebih fokus untuk regional Indonesia dan tante bungsunya Adinda memegang area Eropa. Bahkan beberapa sepupunya pun ikut terjun di perusahaan.

Ketika Shanum mengalami masalah dalam rumah tangganya dengan Hiroshi Al Jordan, keluarga besarnya langsung menutup semua akses info keberadaan Shanum dari keluarga Al Jordan. AJ Corp adalah perusahaan yang lebih besar dari PRC group karena berkecimpung di bidang minyak dan gas bumi yang berpusat di Dubai, belum lagi bisnis perhiasaan yang dikelola mama Hiroshi. Mengingat power yang mereka miliki masih diatas keluarga Pratomo, membuat Shanum dan keluarganya memutar otak. Apalagi jika keluarga Al Jordan tahu Shanum melahirkan pewaris, bisa perang antar dua perusahaan besar. Karena Dimata Adrian Pratomo, kesalahan Hiroshi Al Jordan tidak dapat dimaafkan.

Surat cerai sudah dilayangkan ke Hiro namun hingga tujuh tahun berlalu, tidak ada jawaban pasti. Pengacara keluarga Pratomo sampai lelah setiap tahun menagih tanda tangan Hiro di surat cerai namun pria itu kekeuh tidak mau. Akhirnya Shanum menyerah, tidak memperdulikan apa maunya Hiro. Dia sudah cukup lelah dengan drama yang dibuat Hiro karena fokusnya sekarang adalah membesarkan kedua putra putrinya.

Suara Miki membuyarkan lamunan Shanum.

"Mommy, aniki ( kakak laki-laki bahasa Jepang ) vc!" Miki lalu menggeser icon hijau di tab nya.

Tampak di layar tab seorang anak laki-laki tampan tersenyum tipis ke arah Shanum dan Miki.

"Aniki!!! Mi-chan kangen!" seru Miki dengan hebohnya.

"Ni-chan juga" jawab Mamoru kalem. Shanum terseyum miris. Bahkan gayanya pun mirip ayahnya.

"Mommy, apakah adek bikin ulah?" tanya Mamoru serius.

"Eh Mi-chan anak baik kok. Nggak bikin ulah, cuma bikin pancake" cengir Miki.

"Pasti meja makan berantakan! Iya kan?" mata Mamoru menatap tajam adik perempuannya.

"Isshhh nggak, cuma keinjak cookie Monster" gelak Miki tanpa takut dan bersalah. Mamoru langsung memijat pelipisnya.

"Sudah sudah, kalian nggak ketemu kangen, ketemu ribut. Gimana Abang? Seru ikut budhe Nabila di Boston?" Shanum menengahi kedua anaknya karena bakal seharian mereka ribut.

"Seru mom! Aku ikut melihat operasi yang dilakukan budhe lewat ruang tonton bareng pakdhe Mike"

"Uncle, Mamoru! Uncle! Uncle gak mau dipanggil pakdhe, kesannya dah tua!" seru Mike dari belakang Mamoru yang memutar matanya malas.

"Kan emang pakdhe Mike udah tua, udah 45 tahun" sahut Mamoru sarkasme. Mike kemudian menghampiri keponakannya sambil mengacak-acak rambutnya.

"Enak ajah bilang uncle tua! Num, apakah aku kelihatan tua?" wajah Mike memenuhi layar tab dengan muka melas.

"Pakdhe memang udah tua, tuh keriputnya dah mulai nongol" sahut Miki sambil cekikikan.

"Mi-chan, kau tega sekali" muka Mike langsung dibuat sedih dramatis. Shanum dan Miki tertawa.

"Sudah-sudah, sekarang pakai masker buat kurangi keriputmu!" suara Nabila terdengar lalu tak lama wajah cantik kakak Shanum tampak di layar. "Halo dek, halo Mi-chan"

"Budhe Nabila!" seru Miki. "Kapan Mi-chan bisa ikut budhe yaaaa"

"Lhaaaa kamu diajak ga mau, katanya mau nemenin mommy." Mamoru yang menjawab.

"Males kalo urusannya liat darah" Miki memanyunkan bibirnya. Dia memang tidak tertarik menjadi dokter berbeda dengan kakaknya Mamoru.

"Sehat-sehat semua kan mba?" tanya Shanum.

"Alhamdulillah sehat semua. Ohya, mba mau ngabari, lusa kita mau ke Harvard. Mas Mike ada pertemuan disana dan aku ajak Mamoru sekalian. Makanya aku minta ijin dulu dek" jawab Nabila.

"Iya mba, nggak apa-apa. Kan Mamoru memang ingin masuk Harvard dari tahun kemarin. Itung-itung pengenalan awal calon kampus dia" Shanum memang sudah tahu keinginan putranya.

"Okelah kalau begitu. Dah sana Mamoru ngobrol ma adek yaaaa" Nabila kemudian membiarkan dua saudara kembar itu ngobrol sedangkan Shanum dan bik Sum membereskan alat makan.

***

Ini novel keduaku.

Masih seputar keluarga Pratomo

Semoga suka.

maapkeun kalo masih banyak typo

Jalan-jalan

Di belahan benua lain, seorang pria tampan berusia 35 tahun tampak memandangi MacBook nya. Sebuah foto terpampang disana yang menunjukkan seorang wanita cantik mengenakan gaun berwarna broken white tanpa lengan, rambutnya disanggul Cepol, wajahnya memakai make up tipis natural, dengan kalung berlian di lehernya sedang melakukan sambutan. Dilihat dari acaranya, tampaknya wanita itu sedang berada di Jepang.

Pria itu menenggak minuman kerasnya.

Akhirnya kau berani muncul juga Shan! Setelah tujuh tahun kau pergi, akhirnya kau kembali. Dan kau tambah cantik, sayang!

Pria berbadan tegap, atletis dengan roti sobek di perutnya lalu menghabiskan minumannya. Tatapannya mengarah keluar jendela apartemennya. Hiruk pikuk lalu lintas di bawah jendelanya tidak mengusiknya walaupun balkonnya terbuka. Baginya, wanita di layar MacBook selalu memenuhi otaknya setiap saat.

Tunggu saja Shan, aku akan membawamu kembali ke pelukanku!

***

Kota Solo Indonesia

Shanum terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah. Mimpi itu lagi! Dia mengambil gelas berisikan air putih yang selalu disiapkan setiap malam sebelum tidur, lalu menenggaknya habis. Makanya Num, bis sholat subuh jangan tidur jadinya ngimpi jelek kan?

Shanum lalu turun dari tempat tidur Queen sizenya menuju kamar mandi lalu melakukan ritual mandinya. Setengah jam kemudian, Shanum keluar kamar menuju meja makan dimana putrinya sudah sibuk berkesperimen membuat roti bakar dengan isi macam-macam.

"Mommy kok tumben bangun siang? Ini sudah jam setengah tujuh lho!" omel Miki sambil asyik mengolesi roti tawarnya dengan selai strawberry.

"Non Shanum mau teh atau kopi?" tawar Bik Sum dari dapur.

"Kopi ajah bik, kasih creamer satu sendok teh sama gula satu sendok teh juga ya. makasih." jawab Shanum.

"Baik non". Bik Sum kemudian membuat permintaan Shanum.

"Maap ya pumpkin, mommy semalam membuat desain buat klien Opa sampai malam jadi mommy bangun kesiangan" ucap Shanum sambil mengusap kepala putirnya.

"Iya mommy. Tadi pagi Oma telepon bangunin Mi-chan buat sholat subuh terus tanya mommy, Mi-chan bilang mommy masih bobok. Oma bilang jangan ganggu mommy karena ada desain dari opa" jawab Miki sambil menyerahkan piring berisi roti bakar yang sudah matang ke Shanum bertepatan dengan kopi yang sudah dibuatkan bik Sum.

Shanum menyesap kopinya dan memakan roti bakarnya yang berisikan Nuttela.

"Enak pumpkin. Mommy suka roti bakar buatanmu sayang" Shanum pun memeluk dan mencium pipi Miki.

"Yay, kan makanan buatan Mi-chan selalu enak" cengir Miki.

"Iya bener non Miki, masakan buatan non enak tapi nggak enaknya bik Sum yang bagian beres-beres" sahut bik Sum sambil ketawa.

"Yah kan harus balance bik, Mi-chan bagian masak, bik Sum bagian beres-beres kan ntar bik Sum maem juga masakan Mi-chan" kerling Miki jenaka.

Shanum dan bik Sum tertawa. Gadis kecil satu ini memang senang memasak macam-macam tapi paling malas membersihkan peralatannya. Sampai-sampai Mamoru sering mengomelinya.

"Dek, kamu lihat deh semua peserta MasterChef Australia itu selesai masak, pasti dibersihin, diberesin. Nggak kayak kamu!" omel Mamoru saban mereka asyik nonton acara kontes memasak itu.

"Lha kan ada bik Sum yang bersihin" sahut Miki cuek.

"Nggak gitu juga bambaaannggg" Mamoru lalu mengacak-acak rambut Miki yang berwarna coklat panjang.

"Iiissshhh namaku Miki bukan bambaaannggg, tauuuu!!!" bantah Miki kesal.

Dan kalau sudah seperti itu keduanya akan adu ribut, baru berhenti setelah sang ibu mengancam akan mengirim mereka ke asrama di Inggris.

Kini Shanum beserta keluarga kecilnya memutuskan tinggal di kota Solo. Selain Shanum memang menyukai kota batik ini, Shanum menganggap Hiro tidak akan kepikiran mencarinya hingga kesini.

Bulan lalu Shanum memang sengaja memunculkan dirinya di Tokyo bersama saudara sepupunya Alexandra untuk acara launching butik baru milik sepupunya. Shanum lah yang merancang desain interior butik Alexa dan menanamkan saham juga disana. Shanum memang tidak berharap akan bertemu Hiro disana, namun hendak membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja tanpa kehadiran pria itu.

Shanum dan keluarganya tahu pasti Hiro akan mencari tahu usai acara di Tokyo, Shanum akan kembali ke negara mana dan itu sudah diperhitungkan oleh keluarga Pratomo. Menggunakan nama samaran, Shanum pun berhasil pulang ke solo tanpa diketahui orang-orang suruhan Hiro.

Di kota Solo ini, Shanum memilih kerja dari rumah. Semua pekerjaan yang menjadi bagiannya dikirim via email dan klien yang ingin berkonsultasi dihandle oleh asistennya, Ferdi, yang mampu mengimplementasikan pekerjaan Shanum. Sejak pernikahannya bermasalah dan Shanum memutuskan menghilang dari kehidupan Hiro, dia memang selalu bekerja dibawah radar, hanya orang-orang tertentu yang tahu.

Kini Shanum tinggal di sebuah rumah dua lantai, dengan lima kamar di daerah Manahan. Lingkungannya asri walaupun bukan perumahan namun rumahnya agak tersembunyi. Shanum sengaja mencari rumah dengan lokasi itu agar tidak mencolok. Pak RT pun tahu siapa Shanum karena dulu beliau teman SMA ayahnya jadi bukan suatu masalah Shanum tinggal bersama kedua anaknya tanpa suami.

"Miki, hari ini kita jalan-jalan gimana? Mommy boring nih, butuh refreshing Gegara semalam urus kerjaan" tanya Shanum ke putrinya.

"Yuk mom! Mau kemana? Kemuning? Salatiga? Ungaran, atau ke Semarang maem bandeng serani di Juwana?" sahut Miki antusias.

Shanum tertawa. Putrinya memang mirip dirinya, sangat suka bandeng serani buatan tempat oleh-oleh di jalan Pandanaran Semarang. Bahkan saat hamil pun Shanum sampai sebulan harus nginap di sebuah apartemen di daerah sana karena dia ngidam makan bandeng serani hampir tiap hari. Entah kenapa masa ngidamnya malah senang makanan di Semarang. Bahkan mamanya sampai ikut menemani Shanum ngidam lumpia, bandeng presto, bandeng serani, wingko babat yang maunya Shanum makan di tempat di Semarang.

"Mau ke Semarang? Ayo siap-siap. Kita ke Juwana, trus mau kemana lagi?" tawar Shanum.

"Mau Lawang Sewu trus maem bakso di lesanpuro trus nanti kita Paragon trus..." Miki langsung berbinar-binar membayangkan rute jalan-jalannya yang tidak jauh-jauh dari wisata kuliner.

"Terserah princess ajah. Yuk kita siap-siap, bawa baju ganti sekalian siapa tahu nginap disana mumpung ini malam Minggu" Shanum kemudian menggandeng tangan putrinya.

"Asyiiikk! Bik Sum ikut nggak Mom?"

"Coba tanya"

Miki berbalik ke arah dapur "Bik Sum, mau ikut Mi-chan ma mommy ke Semarang nggak?"

"Nggak non Miki, bik Sum jaga rumah ajah. Nanti bik Sum dibawain oleh-oleh ya non" jawab Bik Sum sambil membersihkan meja makan.

"Otak-otak bandeng kan sukaannya bik Sum. Beres lah!" Miki kemudian menyusul mommynya ke kamarnya untuk menyiapkan baju yang hendak dibawanya ke Semarang.

Pagi ini jam 8 ibu dan anak itu sudah bersiap-siap jalan-jalan dan sama-sama mengenakan kemeja flannel, celana jeans dan sneaker putih. Rambut panjang hitam Shanum hanya diikat cepol, sedangkan Miki dikepang keatas. Dua buah duffle bag Balenciaga sudah dibawa bik Sum ke dalam mobil HRV hitam milik Shanum.

"Bik Sum, tolong jaga rumah ya. Aku ma Miki mau jalan-jalan" pesan Shanum dari dalam mobil.

"Siyap non. Hati-hati". Tak berapa lama mobil Shanum keluar dari pagar dan bik Sum mengunci pintu pagar itu lalu masuk ke dalam rumah.

Tanpa disadarinya, ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan rumah itu dari warung wedhangan depan rumah Shanum.

***

Tas Shanum dan Miki

Mobil HRV prestige milik Shanum

Girls Talk

Shanum menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang, kacamata hitam bertengger di hidungnya yang mancung. Di sebelahnya, tampak putrinya sedang asyik bersenandung sambil mengunyah camilannya. Sebelum menuju ke arah tol Kartasura, Shanum dan Miki membeli berbagai macam camilan karena tahu Miki tidak bisa tanpa camilan.

Entah menurun dari siapa, Miki mempunyai kebiasaan setiap habis makan nasi baik sarapan, makan siang atau malam, dia selalu makan satu tangkap roti dan itu wajib. Tak heran kalau stock roti di rumah selalu ada.

Sekarang ini di dalam mobil, lagu-lagu milik NCT mengisi audio mobilnya. Miki memang sedang tergila-gila dengan boyban asal Korea Selatan itu. Bahkan dia membandingkan kedua Oomnya mirip member NCT.

"Pumpkin kok hapal sih kata-katanya lagu highway to heaven versi Korea?" tanya Shanum yang sebenarnya jadi suka lagu-lagu milik NCT karena putrinya setiap hari menyetelnya di tv via channel YouTube.

"Hapal lah. Mi-chan diajari bahasa Korea ma dek Kenzo dan dek Keanu". Walaupun dua sepupunya itu lebih tua, namun Shanum jatuhnya kakak di Alexandra karena ayah Shanum adalah kakak mamanya Alexa.

"Lhoooo kapan duo K ngajari pumpkin?"

"Kalau mereka udah selesai belajar mom. Biasanya mereka video call terus ngajari Mi-chan". Kenzo dan Keanu adalah dua saudara kembar yang usianya 10 tahun diatasnya. Keduanya sendiri sudah masuk kuliah di Tokyo University.

"Kan duo K sibuk kuliah nak" senyum Shanum.

"Kata dek Kenzo, ga masalah kok. Mereka mau kok ngajarin Mi-chan. Kata dek Keanu, kalau bahasa Jepang dan Inggris kan udah ma mommy, makanya mereka ngajari Mi-chan bahasa Korea" sahut Miki.

Shanum sendiri bersyukur anak-anak mereka dekat satu sama lain walaupun beda negara tinggalnya. Suami Alexa, Jeffry Lee, memang berdarah Amerika Korea jadi tak heran duo K fasih bahasa Korea.

"Eh tapi bener mommy, Oom Jeffry tuh mirip lho ma Jaehyun. Kalau dijejerin, pantes jadi kakak adik" komen Miki.

Mulai deh nyama-nyamain

"Kalau Oom Jammie itu mirip ma Jaemin lho mom. Beneran. Tante Vivienne pas Mi-chan bilang tadinya nggak percaya, tapi bis dijejerin foto mereka berdua emang mirip" lanjutnya.

Jammie Arata adalah pria berdarah Jepang Inggris suami dari Vivienne Neville, adik sepupu Shanum dari Tantenya Adinda.

"Mirip dari mananya sayang?" kekeh Shanum.

"Cerewetnya!" gelak Miki. "Oom Jammie itu cerewet lho mom."

"Kan wajar, Oom Jammie kan asistennya Oom Alex dan Miki tahu sendiri Oom Alex banyak kerjaannya jadi suka lupa. Nggak heran kalo Oom Jammie jadi cerewet" memang Alex Reeves, saudara Alexa, menjadi salah satu CEO PRC group di Tokyo namun dia sendiri juga menjadi dosen Matematika di Tokyo University.

"Lagian Oom Alex juga gitu. Udah enak-enak kayak Opa, masih jadi guru"

"Lhooo namanya punya ilmu pengetahuan, harus dibagikan. Oom Alex mu itu sebenarnya suka mengajar lho, makanya mau Nerima tawaran Tokyo University buat jadi dosen. Mi-chan ga mau jadi Bu dosen?"

Miki menggeleng. "Mi-chan mau kuliah tata boga mom. Pengen jadi chef kayak Oom Ryu yang punya restoran dimana-mana."

Ryu adalah adik bungsu Alex dan Alexander yang merupakan chef terkenal dan sudah mendapatkan beberapa penghargaan Michelin.

"Tapi kalau mau jadi chef, harus mau beberes bekas masaknya. Miki nggak boleh harus tergantung ma bik Sum. Besok kalau kamu ambil kuliah tata boga, harus dikerjakan sendiri"

"Itu yang Mi-chan males" Miki mengerucutkan bibir mungilnya. Shanum tertawa.

"Nggak boleh gitu. Suka masak, berarti harus mau membereskan, karena itu merupakan tanggung jawab. Masa mau dibilang 'Chef Miki masaknnya enak tapi jorok nggak mau bersihin alat masaknya'. Nggak mau kan?" ucap Shanum sambil mengusap kepala putrinya.

"Iya sih mom. Mi-chan beresin kamar mau mom, cuma kalo alat masak kok males."

"Harus dilawan nak. Semua bermula dari proses yang kecil dulu, cuci spatula, trus piring, loyang, baskom, talenan, nanti lama-lama Miki terbiasa". terang Shanum.

"Baik mom. Besok kalo Mi-chan masak-masak lagi, mau bantu bik Sum bersihin ma cuci alat masak".

"Nah baru itu anak mommy. Kasian bik Sum udah tua, jadi kita yang masih muda harus bantuin. Oke sayang?"

Miki mengangguk.

"Mommy"

"Ya sayang?"

"Ini Ni-chan kalau tahu kita jalan-jalan ke Semarang bisa ngamuk tuh" kekeh Miki membayangkan saudara kembarnya yang penggemar berat lumpia.

"Wah iyaaaa... Eh tapi kan Abang mau ke Harvard jadi impas deh. Kan sama-sama jalan-jalannya" senyum Shanum.

"Ni-chan beneran mau ke Harvard mom nanti kalo sudah Gedhe?" tanya Miki.

"Katanya sih gitu. Mommy sih kalian mau sekolah di mana silahkan ajah asal tanggung jawab, belajar yang bener. Miki mau kuliah boga dimana?"

Miki menatap wajah cantik mommynya. "Paris atau Tokyo boleh mom?"

"Boleh ajah kalau itu memang kemauan Miki karena kalau melakukan sesuatu dari hati, nanti akan enak jalannya" ucap Shanum.

Lagu Back To U ( AM 01:27 ) berkumandang di dalam mobil.

I'm not going back back back back back

(I ain't running back 2 u)

I'm not going back back back back back

(I ain't running back 2 u my baby)

Dajimhaetdeon nande

Uneun neol bomyeon michyeo

Neoneun naege wae wae wae wae wae wae

(Neoneun naege wae)

Entah kenapa mendengar lagu ini membuat Shanum seperti memantapkan hati tidak akan kembali ke Hiro. Hatinya terlalu sakit.

"Mom"

"Ya sayang?" suara Miki membuat Shanum kembali ke bumi.

"Dimana Daddy?"

Shanum sukses terdiam. Nyaris saja dia melakukan rem mendadak.

"Kenapa kau tanyakan itu pumpkin?" tanya Shanum dengan nada senormal mungkin padahal jantungnya kebat kebit.

"Mi-chan hanya ingin tahu. Kata Ni-chan, Daddy dan mommy bertengkar jadi tidak mau bertemu. Mom, jangan lama-lama berantem ma Daddy ya?" pinta Miki dengan muka memelas. "Kan mommy selalu mengajarkan Mi-chan dan Ni-chan nggak boleh berantem atau jotakan lama-lama tapi kok mommy dan Daddy lama jotakannya?"

Shanum sukses terdiam tidak mampu menjawab. Setelah lama menghela nafas sambil menghitung hingga 100 untuk meredam emosinya, Shanum akhirnya membuka suara. "Karena pertengkaran mommy dan Daddy cukup rumit pumpkin. Butuh waktu untuk menyelesaikan jadi maafkan mommy yang belum bisa mempertemukan kalian dengan Daddy karena mommy belum sanggup"

Miki terdiam. Walaupun usianya masih enam tahun, dia bisa meraba bahwa ada sesuatu yang membuat mommynya sedih dan tertekan jika berhubungan dengan Daddynya. Mamoru dan Miki berhasil mengetahui siapa ayah kandung mereka namun keduanya menyimpan informasi itu karena melihat sang mommy yang selalu sedih bila mereka menanyakan topik itu. Nampaknya mommy belum bisa diajak bicara soal Daddy lagi.

"Jotakannya orang dewasa itu rumit ya mom?" sahutnya sambil geleng-geleng kepala dramatis. Shanum tertawa melihat tingkah putrinya.

"Makanya, nikmati masa kecil, remajamu nanti sebelum dewasa karena disaat kau dewasa akan lebih banyak permasalahan yang kompleks" nasihat Shanum.

"Mi-chan nggak mau dewasa ah nanti Mi-chan pusing" Miki lalu menyenderkan kepalanya ke bantal tuxedosam favoritnya yang diletakkan di samping kirinya.

Shanum tertawa. "Udah, Boboks ajah dulu, masih ada waktu setengah jam buat sampai ke Semarang"

Miki menggumam lalu matanya terpejam, tak lama suara dengkuran halus terdengar. Shanum mengecilkan volume tapenya lalu konsentrasi menyetir.

Aku harus bagaimana ini?

***

Note

Miki menyebutkan dirinya Mi-chan kependekan dari Miki-chan. Dalam bahasa Jepang, Chan (ちゃん) adalah akhiran kecil; gelar ini mengungkapkan bahwa si pembicara sedang berbicara pada orang yang dikasihi. Maka, menggunakan chan dengan nama orang yang lebih tinggi dari kita akan dianggap merendahkan dan kasar. Secara umum, chan digunakan untuk bayi, anak kecil, dan gadis remaja.

Sedangkan Ni-chan adalah panggilan sayang Miki ke Mamoru yang merupakan kependekan dari Aniki ( kakak laki-laki ).

Walaupun Shanum membiasakan memanggil Mamoru Abang dan Miki dek, tapi Miki memang punya cara panggilan kesayangan sendiri ke saudara kembarnya.

Jangan heran karena ayahnya sendiri keturunan Jepang Arab dan memiliki paspor Jepang dan UAE karena dia dual nationality.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!