NovelToon NovelToon

Secret Identity (Boboiboy)

Pertemuan Setelah Perpisahan

Cerita ini hanya mengambil karakter HaliSol, tidak ada elemental yang lain. No Romance/Gay/BL, dll. Terimakasih atas perhatiannya
Start Story!
Di sebuah Rumah Sakit umum....
Solar
Solar
Halo
Anak berumur 6 tahun yang memakai jaket hitam merah itu menengadah. Menatap anak berkacamata Orange yang sepertinya sebaya dengannya. Tapi ia tidak menanggapi ucapannya. Solar terlihat bingung. Setiap ia menyapa anak seumurannya, biasanya lawan bicaranya akan menjawab dengan ramah juga. Tapi sekarang?
Solar
Solar
Boleh aku duduk di sini?
Hali mengangguk sekilas. Tidak terlalu peduli. Solar duduk disebelah Hali
Solar
Solar
Kau sendirian?
Halilintar
Halilintar
Aku kesini bersama orang tuaku
Solar
Solar
Siapa yang sakit?
Halilintar
Halilintar
Tidak. Hanya melakukan pemeriksaan
Solar
Solar
Siapa yang diperiksa?
Hali tidak langsung menjawab. Ia menatap lamat lamat anak disampingnya. Menghembuskan nafas. Terkesan kesal
Solar
Solar
Siapa yang diperiksa?
Solar kembali bertanya. Tidak sabaran
Halilintar
Halilintar
Aku
Solar
Solar
Memang kamu sakit apa?
Halilintar
Halilintar
Masih di diagnosa
Orangtua Solar
Orangtua Solar
Solar! Ayo kita pulang!
Solar menoleh menatap orang tuanya. Mengangguk
Solar
Solar
Perkenalkan, namaku Solar
Halilintar
Halilintar
Halilintar. Tapi biasa dipanggil Hali
Solar tersenyum
Solar
Solar
Senang bertemu denganmu, Hali. Dah! Semoga nanti kita bisa bertemu lagi!
Solar melambaikan tangannya, berlari kecil pergi meninggalkan Hali menuju orangtuanya. Hali tidak berkomentar. Ia membiarkan Solar pergi
Dan harapan Solar terkabul. Walaupun harapan itu diwujudkan 10 tahun kemudian
10 tahun kemudian, SMA Grace Rain, kelas X-1...
Guru
Guru
Hari ini kita kedatangan murid baru
Kelas yang awalnya sunyi langsung berubah menjadi ribut. Menebak nebak
Guru
Guru
Silahkan masuk. Jangan lupa perkenalkan dirimu didepan kelas
Semua deg deg an. Menatap lekat lekat murid yang masuk itu. Solar mematung menatap murid baru itu
Halilintar
Halilintar
Namaku Halilintar. Aku pindah kesini hanya beberapa waktu karena ayahku, Terimakasih
Para murid berbisik bisik. Begitu saja perkenalannya?
Guru
Guru
Terimakasih Halilintar. Kau boleh duduk dimana saja, ditempat yang kosong
Tempat yang kosong, itu berarti hanya dibangku paling belakang. Hali mengangguk sekilas, pergi kepojok belakang kelas. Duduk disana
Guru
Guru
Baiklah, kita akan belajar tentang geologi hari ini. keluarkan buku pelajaran kalian, buka halaman 37

Pertemuan Stlh Perpisahan (2)

Solar sepanjang pelajaran tidak bisa fokus. Ia memikirkan banyak kemungkinan
Solar
Solar
(Dalam hati) Nama Halilintar itu... rasanya sudah tidak asing lagi
"Perkenalkan, namaku Solar"
"Halilintar tapi biasa dipanggil Hali"
“Senang bertemu denganmu, Hali. Dah! Semoga nanti kita bisa bertemu lagi!”
Solar
Solar
(Dalam hati) Hali...
Solar melirik kearah bangku Hali. Menatap Hali yang serius menatap bukunya
Solar
Solar
(Dalam hati) Tunggu dulu...
Solar
Solar
(Dalam hati) Rumah Sakit...
Solar
Solar
(Dalam hati) Ah! Tidak salah lagi! Dia anak yang kutemui dirumah sakit hari itu. Tumben aku masih mengingatnya. Seperti takdir
Solar
Solar
(Dalam hati) Hah... akan kupastikan lagi nanti
Solar menggeleng gelengkan kepalanya, berusaha fokus pada pelajaran
Guru
Guru
Ehem! Solar, ini bukan pelajaran olahraga, bukan untuknya menggeleng gelengkan kepala. Fokus pada pelajaran saat ini!
Para murid dikelas itu tertawa kecuali Hali. Solar menahan malu
Solar
Solar
Ah iya. Maafkan saya
.
Waktu istirahat...
Solar
Solar
Hei
Solar menghampiri Hali yang sedang duduk dibawah pohon rindang. Hali menoleh. Tempat itu sepi, tidak ada siapa siapa disana. Sebenarnya, tempat itu bisa dibilang taman sekolah yang ‘Tersembunyi’
Halilintar
Halilintar
Ada apa?
Hali bertanya cuek
Solar
Solar
Namamu Halilintar kan?
Halilintar
Halilintar
Ya
Solar
Solar
Dipanggilnya Hali kan?
Solar tersenyum yakin. Hali menatap tidak percaya
Halilintar
Halilintar
Bagaimana kau tahu?
Intonasi Hali berubah. Hali bertanya dengan nada tajam sekarang
Solar
Solar
Kau tidak ingat? Dulu kita pernah bertemu
Halilintar
Halilintar
Kapan?
Solar
Solar
Dirumah sakit, 10 tahun yang lalu
Halilintar
Halilintar
Maaf, tapi aku tidak ingat
Hali membuang mukanya kesamping
Solar
Solar
Yah, itu wajar, karena kita memang hanya bertemu sebentar saat itu
Hali tidak menjawab. Solar duduk disamping Hali. Hali bergeser
Solar
Solar
Boleh aku jadi temanmu?
Hali tetap diam
Solar
Solar
Boleh aku jadi temanmu?
Solar mengulangi pertanyaannya
Halilintar
Halilintar
Selama ini aku tidak pernah punya teman
Solar
Solar
Maka dari itu, boleh aku jadi temanmu?
Hali menatap lamat lamat lamat anak disampingnya. Menghembuskan nafas. Terkesan kesal. Hembusan dan tatapan itu, sama persis dengan 10 tahun yang lalu
Halilintar
Halilintar
Terserah kau saja
Solar
Solar
Okay, thanks Hali ^^
Hali beranjak dari duduknya, pergi
Solar
Solar
Hei! Kau mau kemana?!
Hali tetap jalan, tidak menoleh sedikitpun ke Solar
Halilintar
Halilintar
Bukan urusanmu

Ingatan

Keesokan harinya...
Solar
Solar
Hali memang ayahmu kerja apa?
Halilintar
Halilintar
Sebagai pegawai instansi pemerintah
Hali meneguk minumannya. Saat ini istirahat, dan Hali duduk dibawah pohon rindang yang sama seperti kemarin. Solar menemaninya sambil mengunyah bekal yang dibawanya
Solar
Solar
Siapa sih, nama orang tuamu?
Hali menoleh cepat ke Solar. Matanya bersinar marah. Ia malah berdiri setelah mengambil botol minumnya, pergi meninggalkan Solar yang belum sempat mengejarnya. Dan saat waktu istirahat habis, Solar pergi kekelas, tapi tidak menemukan Hali dibangkunya. Bahkan tasnya pun tidak. Menurut pengakuan teman temannya saat ia tanya, katanya Hali mengambil tasnya, pergi keluar sekolah. Sepertinya ia membolos. Solar mengginggit ujung kuku jari jempolnya, bertanya tanya dalam hati
Solar
Solar
(Dalam hati) Kenapa ia begitu marah saat aku bertanya tentang nama orang tuanya?
.
Dan ternyata, urusan itu tidak cukup hanya sampai sana. Keesokan harinya, sebelum bel sekolah, Solar mendekati bangku Hali, hendak meminta maaf. Tapi Hali langsung beranjak dari kursinya, pergi. Solar tidak mampu mengejar. Begitu juga saat istirahat
KRIING
Waktunya pulang. Solar lagi lagi mendekati Hali untuk meminta maaf. Seperti biasa Hali malah menjauhinya. Solar berteriak memanggil namanya, tidak peduli orang orang memperhatikan dengan aneh tingkahnya. Hali berlari. Solar ikut berlari. Akhirnya mereka sampai disebuah gang kecil. Solar berhasil menangkap pergelangan tangan Hali. Langkah Hali terhenti, tapi Hali tidak menoleh. Hanya diam
Solar
Solar
Hei! Kenapa kau lari?!
Hali tidak menjawab. Ia menarik kasar tangannya, tapi sebaliknya, Solar mengencangkan pegangannya
Halilintar
Halilintar
Lepaskan
Solar
Solar
Jawab pertanyaanku dulu
Hali menggertakkan gigi
Halilintar
Halilintar
Aku tidak mau jawab. Jadi, lepaskan tanganku
Solar
Solar
Aku akan melepaskan genggamannya sampai kau menjawab pertanyaanku
Hali bergeming. Suasana tegang tercium pekat
Halilintar
Halilintar
Apa untungnya bagiku jika aku menjawab?
Solar
Solar
Aku akan melepaskan genggamanku. Aku sudah bilang itu daritadi
Halilintar
Halilintar
Kau punya hak apa mengancamku?
Solar
Solar
Aku temanmu, Hali
Suara Solar merendah. Sedikit terdengar getaran dinadanya. Hati Hali mulai luluh, tapi ia tetap teguh
Solar
Solar
Kau tahu, bahkan aku sudah menganggapmu lebih dari teman. Aku sudah menganggapmu sebagai sahabat. Bukan, lebih dari itu. Aku sudah menganggapmu sebagai saudara

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!