NovelToon NovelToon

Suamiku Kakak Sepupuku

Bab 1

Zerena......

bangun sayang, sudah pagi kamukan mau sekolah, nanti telat lho!

Ibu Sinta sibuk membangunkan anak sulungnya, dan anaknya yang lain.

Zerena adalah anak sulung dari 4 bersaudara, sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun, yah sebentar lagi Zerena atau Rena panggilan akrabnya lulus SMA, dia termasuk gadis yang cukup pintar, tapi lebih pendiam dan tak banyak bicara.

Selama sekolah dia tidak pernah dekat dengan teman laki laki, apalagi pacaran, dia lebih fokus pada urusan sekolahnya, dia juga tidak memiliki banyak teman, dia hanya memiliki sahabat yang bernama Mita.

Pagi Ma...., sapa Rena pada Ibu Sinta, saat tiba di depan meja makan, ayo sarapan dulu sayang,

iya ma, sahut Rena, Papa kemana ma, kok nggak sarapan bareng?

Papa berangkat pagi pagi ke kantor sayang, katanya ada rapat pagi ini.

oh.....gitu ya ma???

Terus adik adik kemana, kok nggak pada sarapan sih ma?, tanya Zerena kepada Sang Mama.

" adik adik kamu udah pada berangkat sekolah Ren, makan cepat nanti telat lho", kata mamanya mulai kesal melihat Zerena masih santai memakan sarapannya.

"Ok Ma.....

Rena berangkat dulu ya,

Assalamu alaikum".

ucap Zerena sambil berlalu pergi.

"Waalaikumsalam"

ucap Mamanya menjawab salam putrinya tersebut.

Akhirnya Zerena sampai juga di sekolahnya, dia berjalan menuju pintu gerbang.

tampak dari jauh sahabatnya Mita berteriak memanggil Rena di pintu gerbang sekolah,

Rena.......,

Rena berbalik menatap sahabatnya, sambil memutar bola matanya malas, apaan sih Mit?

tau nggak Ren hari ini pengumuman kelulusan, yuk kita ke sana yuk Ren.....

Aku penasaran banget soalnya ini Ren, ok yuk sahut Rena.

Rena dan Mita menyusuri papan informasi kelulusan itu, masing masing mencari nama masing masing.

Mit..... aku lulus....

Rena melompat kegirangan sambil memeluk Mita, sedangkan Mita berkaca kaca sambil berkata....

Selamat ya Ren kamu lulus...

Nama aku nggak ada Mit, aku nggak lulus....

Aku bantuin nyariin Mit, mungkin kamu nggak fokus nyarinya.

Mereka kembali mencari nama Mita di papan pengumuman,

Mitaaaa.........

ini nama kamu ketemu.....

mereka melompat kegirangan sambil berteriak histeris, sampai anak anak yg yg lain menatap aneh, melihat tingkah mereka yg tidak biasa.

Oh iya Ren...

Kamu mau daftar kuliah dimana???

gimana kalau kita bareng aja Ren, gak papa kok kalau nggak satu jurusan, yg penting kita satu kampus Ren,

gimana?

Entahlah Mit, aku belum bisa ngomong apa apa, aku harus ngomongin dulu sama Papa Mama aku, ntar aku kabarin kamu deh Mit, okey?

ya udah Ok,

yuk ke kantin Ren aku traktir deh...

ayuk, mereka tertawa bersama sambil bercanda gurau.

Mau makan apa Rena?

kata Mita.

aku bakso aja nggak pakai mie,

Ucap Mita.

Kalau gitu aku mie ayam aja!

sahut Mita.

Tiba tiba seorang anak laki laki, duduk di dekat Zerena.

Hay Ren.....

selamat ya udah lulus,

ucap anak laki laki tersebut.

Iya makasih Alvin.

ucap Zerena, ternyata kepada Anak itu yang ternyata bernama Alvin.

Hem....,

Aku kok perasaan kayak obat nyamuk dehh, duduk antara King dan Queen!

Apaan sih Mit....

sahut Rena dengan wajah merah.

Alvin pesan makanan ya!

Aku yg traktir deh hari ini, tapi khusus hari ini aja!

Kata Mita sambil cengengesan.

Ok aku pesan gado-gado deh kalo gitu!

sahut Alvin.

Hm,,,,,

Ren pulang sekolah pulang bareng yah, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, boleh kan?

kata Alvin sambil menatap wajah Rena yg teduh dan menyejukkan hati.

Rena menatap Mita, meminta pendapat dan persetujuannya.

Ya udah nggak apa apa kok Ren, lagian Alvin mau ngomong penting, siapa tau memang penting,

Kata Mita sambil mengedipkan mata.

Mereka makan bertiga sambil bercanda, tertawa lepas tanpa beban, sesekali Alvin melirik kearah Rena, menatap wajah imut dan pipi gembul Rena yg kelihatan semakin membuatnya makin cantik, dengan senyum manis dan gigi ginsulnya.

Ya Zerena memang memiliki wajah yg cukup manis, bibir yg tipis dengan gigi ginsul, pipi gembul seperti donat, ahh Alvin menepis semua khayalannya.

Bentar ya aku bayar dulu!!!

kata Mita sambil berdiri dan menghampiri Ibu kantin dan membayar semua makanan dan minuman yang telah mereka habiskan.

Mereka berjalan beriringan menuju ke kelas.

Ren, Mit aku ke kelas dulu ya, Rena dan Mita mengangguk bersamaan.

Setelah Alvin berlalu pergi Mita mengajak kita duduk di dalam kelas, sambil menarik kursi dan duduk.

Mita menatap Rena dan berkata,

Ren....

kalo aku perhatiin kayaknya Alvin suka sama kamu dehh!!!

ucap Mita sambil menopang dagunya dengan kedua tanganny,.

Rena ikutan duduk sambil bersandar.

Apa iya sih Mit??

jangan nyimpulin sesuatu yang nggak pasti, mungkin dia cuma mau ngomong masalah sekolah!

makanya mau ngomong sama aku.

Kata Zerena sok tahu.🤭

Ya udah, ya udah....

ntar kita lihat aja yah, bakalan ngomong apa tuh sang pangeran.

Kata Mita menggoda Zerena.

Mitaaaa......

awas kamu ya, dari tadi ledekin aku terus, bikin bete tau nggak!!!

Kata Rena sambil memanyunkan bibirnya.

Rena sayang emang ada yang salah sama omongan aku?

kalo Alvin suka atau bahkan cinta sama kamu, itu wajarkan Ren?

secara kamu cantik, pintar, kurang apa coba??

Ucap Mita lagi.

Lagian bentar lagi kita kuliah, jadi kita bukan anak kecil lagi Rena, inget itu

Sambung Mita panjang kali lebar.😅

tapi

Aku pengen meraih cita cita aku dulu Mit, aku pengen jadi tenaga kesehatan, bekerja di bidang kesehatan, membantu orang orang yang membutuhkan bantuan aku, orang orang yg kurang mampu. cita citaku sejak kecil.

Kata Zerena.

Lah yang mau ngajak nikah kamu siapa Nona muda Sanjaya???

Ucap Mita kemudian.

Tapi ya udalah terserah kamu aja maunya gimana,

tapi bagaimanapun juga kamu harus nemuin Alvin sepulang sekolah,

kasian lho Alvin lho Ren!!!

Celoteh Mita menasehati sahabatnya itu. yg cuma dibalas anggukan oleh Rena.

Bel panjang tanda pulang sekolah berbunyi, anak anak itu berebutan keluar dari dalam kelasnya.

Terlihat Rena dam Mita berjalan keluar kelas sambil terus mengoceh tidak jelas.

Dari parkiran Alvin melihat kedua gadis itu berjalan kearahnya.

Gimana Ren, udah siap?

yang ditanya malah melirik sahabatnya, mengharap Mita bisa membantunya.

Pasti siap dong......

Maaf ya Vin aku yang jawab, kamu Taukan teman aku ini, super duper lelet kalo lagi mikir, Kata Mita sambil mendorong Rena kearah Alvin.

Aku duluan ya, supir udah nungguin kata Mita sambil berlari lari kecil.

Mmmmm...

mau ngomong apaan sih Vin, aku jadi penasaran?

Kata Zerena.

Ya udah aku ambil motor aku dulu yah,

kata Alvin bergegas mengambil motornya yg terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Naik Ren.....

Eh tunggu....,

Alvin turun dari motor dan membuka jaket yg dipakainya, dan memakaikan di pinggang Zerena.

Nah beginikan lebih aman,

Yuk naik!

Alvin membantu Rena naik ke motor Sport merah yg selalu ditungganginya.

makasih Vin!

sahut Rena.

Pegangan yahh Ren!

kita let's go.....

sport merah itu membelah kota di siang bolong.

Kita mau kemana Vin?

Kita jangan jauh jauh dong, nanti nyokap nyariin aku!

Teriak Zerena.

Enggak kok, cuman ke cafe dekat dekat sini aja.

Kata Alvin sambil melajukan motornya.

Bab 2

Motor Alvin memasuki area cafe yg kelihatan sederhana, setelah memarkirkan motornya Alvin lantas mengajak Rena masuk ke dalam cafe tersebut.

Mau makan apa Ren?

tanya Alvin kepada Rena.

Ahh nggak Vin, aku masih kenyang.

pesan es teh aja!

sambung Rena.

Ok kalau gitu,

Sahut Alvin sambil melambaikan tangan memanggil pelayan cafe tersebut.

Mbak,

saya pesan es teh manis 2!

Ucap Alvin.

Ok mas,

ditunggu ya!

kata pelayan berlalu pergi.

tak selang beberapa lama pelayan kemudian datang mengantar minuman.

selamat menikmati Mas mbak....

kata pelayan mempersilahkan.

Makasih...

sahut Rena.

Vin.....

Katanya mau ngomongin sesuatu, mau ngomong apaan sih????

kata Rena seraya menatap lekat wajah tampan Alvin.

Yang ditanya justru menunduk dan tersipu malu.

Vinnnnn......

kok malah diam?

ngomong dong!

Alvin mengangkat wajahnya, dan menatap wajah imut Rena, wajah yg selama ini selalu dirindukannya, yg selalu menghangatkan dinginnya hatinya.

Ren.....

aku sayang sama kamu, aku cinta banget sama kamu, udah lama aku menunggu saat saat ini, untuk bisa mengatakan semua ini!!!

Ren.....

aku pengen kamu menjadi bagian dalam hidup aku.....

gimana Ren, kamu mau kan jadi pacar aku????

Alvin menatap Rena penuh harap, sedangkan Rena tertunduk diam membisu, entah apa yg ada dalam pikiran Rena saat ini.

Rena jawab aku!!!

aku butuh kepastian kamu, jangan buat aku nunggu lebih lama lagi,

aku janji aku bakal berusaha bahagiain kamu,

Aku yakin kok Ren, aku pasti mampu.

ucap Alvin berusaha meyakinkan Zerena.

Rena mengangkat wajahnya, menatap tajam mata Alvin dalam dalam, mencari kepastian dan kejujuran disana, iya dia melihat kesungguhan disana, dia melihat kejujuran itu disana.

Rena menarik napas dalam-dalam, dia menimbang setiap kata yg diucapkan Alvin.

Vin.....

maaf aku tidak bisa menerima kamu, aku nggak mau kecewain mama aku Vin, jujur aku juga suka sama kamu tapi aku bisa Vin, nggak bisa....

Tapi Rena, kenapa?

apa salahnya kita menjalin hubungan, itu tidak akan menghalangi cita cita kamu Ren, aku siap nunggu kamu sampai kamu siap nanti jadi pendamping aku.

jadi tolong pikirin lagi Ren, aku nggak nyuruh kamu jawab sekarang, aku nunggu sampai kamu siap!!!

Ucap Alvin sambil menggenggam erat tangan Rena.

Nggak...

nggak Vin, aku nggak bisa, tolong hargai keputusan aku, jangan paksa aku.

Ucap Rena sambil menangkupkan kedua tangannya di depan Alvin.

Tolong antar aku pulang, aku mau pulang sekarang!!!

Rena berdiri mengambil tas sekolahnya,tapi Alvin menarik kembali lengan Rena untuk duduk.

Sabar dong Ren....

kalau memang kamu nggak bisa ya nggak apa apa.

Ucap Alvin.

Tapi untuk hari ini temani aku yah disini, tolong minum minuman kamu dong, sayang kalau nggak diminum mubazir kata nenek aku.

Ucapnya lagi mencoba mengusir kecanggungan diantara mereka.

Rena memanyunkan bibirnya, membuat Alvin semakin gemes melihatnya.

Ya Allah indahnya ciptaanmu, hanya dapat kulihat tapi tak dapat kusentuh,

batin Alvin.

Mau pesan makanan nggak?

kita makan aja dulu sebelum pulang ya?

ujar Alvin kemudian.

Zerena mengangguk pelan.

ok aku makan apapun yg kamu berikan.

ucapnya lirih.

ya udah aku pesan makan ya?

Kata Alvin sekali lagi.

Rena angguk angguk kepala sambil tersenyum manis kearah Alvin.

Alvin memanggil pelayan kembali, dan memesan makanan untuknya dan Rena.

tak seberapa lama makanan pun datang, Pelayan mengatur makana itu di meja mereka, lalu mempersilahkan tamunya menikmati makanannya.

Makan yuk Ren!!!

kita rayakan kelulusan kita,

Kita nggak tau kan besok besok kita masih bisa makan bareng kayak gini Ren.

Emang kamu mau kuliah dimana Vin???

Kan kalau masih kuliah disini, kamu bisa kok nemuin aku.

Kata Rena sambil menunduk malu dengan pipi memerah menahan malu.

Ya udah nanti aku bakalan traktir kamu tiap hari Minggu gimana?,

ucap Alvin.

Rena memutar bola matanya sambil berfikir, "boleh juga makan gratis tiap Minggu".

ucap Rena sambil tertawa lepas.

Emang kamu sanggup Vin, aku makannya banyak lho,

ucap Zerena bercanda.

Nggak apa apa kalau perlu jatah makan aku juga buat kamu,

Aku rela kok Ren!!!?!

ucapnya menggoda Zerena.

Tak terasa waktu bergulir, tapi kedua remaja itu belum beranjak juga dari tempat duduk mereka, mereka bercanda dan bernostalgia mengingat masa masa mereka mulai masuk sekolah dulu.

Rena.....

kayaknya udah sore nih, aku antar kamu pulang yuk,

Lanjut Alvin menimpali.

Hmhm ok kalau gitu yuk, sambung Rena kemudian.

Alvin bergegas membayar makanan yg telah mereka bayar,

lalu mengikuti Rena keluar dari cafe, yuk aku anterin Pulang.

Rena tersenyum sambil mengangguk.

Pegangan yahhh, ntar kamu jatuh cantiknya ilang lho, hehehe......

Alvin bisa bisanya masih menggoda Zerena, setelah ditolak mentah mentah.

Rena mencubit pinggang Alvin,

" Ren geli ini ntar kita jatuh gimana????"

ucap Alvin tertawa geli.

Alvin membawa motornya keluar dari area cafe. dan melaju di jalanan Ibukota yang panas itu.

Vin, berhenti..

berhenti nggak aku bilang!!!

Teriak Rena.

Ada apaan sih Ren, ngagetin aja???

Ucap Alvin karena harus mengerem motornya tiba tiba, karena ulah Zerena.

Alvin aku mau es krim,

kata Rena sambil menunjuk es krim di pinggir jalan, tepat di depan taman dekat rumahnya.

Ya udah....

yuk kita makan es krim bareng.

Alvin menuntun Rena ke tempat Abang Abang penjual es krim itu.

Bentar ya Ren kamu duduk di bangku ini!

Aku beliin kamu es krim bentar.

Rena mengangguk senang, saat Alvin bilang mau membelikannya es krim.

Kamu sukanya rasa apa Renn......

teriak Alvin.

Aku rasa apa aja suka Vin, terserah kamu deh pokoknya,

jawab Rena.

Lho kok banyak banget Vin,

Rena kaget melihat Alvin datang dengan membawa sekantong kresek Es krim Varian rasa, mulai rasa Coklat, Vanilla, cappucino, dan aneka rasa buah.

kita makan yuk sebelum es krimnya meleleh, kata Alvin.

mau rasaaa coklat Vin,

rengek Rena.

Ok nih ambil,

Alvin menyerahkan sebungkus es krim rasa coklat kepada Rena.

Wahhhhhh enak banget makasih ya Vin.

Ucapnya sambil menjilati es krim di tangan kanannya.

Rena lupa menjaga imagenya, dia lupa kalau sedang bersama Alvin,

Rena berjingkrak jingkrak kesenangan sambil menjilat es krim yg berada di tangannya.

Sesekali dia tertawa lepas seperti burung terbang tanpa beban.

Alvin tak lagi melihat Rena yg pemalu, pendiam dan tak banyak tingkah dan bicara.

Yang dia lihat sekarang Rena gadis remaja yg ceria, bahagia, menikmati hidupnya.

Mas kok mangap gitu, pangling ya liat ceweknya cantik gitu????

ucap penjual es krim membuyarkan lamunan Alvin.

Ee ehh nggak kok bang,

Abang apaan sih!!!

Iya saya tau mas sayang banget sama pacarnya,

dia memang cantik mas, manis, kelihatannya juga baik,

paslah buat mas yg ganteng ini.

ujar Si Abang.

Iyaa bang dia memang cantik, manis, baik, tapi hidupnya diselimuti kabut, yang tidak bisa aku tepis, kabut itu terlalu pekat bang, aku belum bisa nyingkirin kabut itu.

Ehhhh bang ini uangnya,

nanti kelupaan.

Abangnya bangkrut gara gara saya.

Ya nggaklah mas, enggak ada kata bangkrut, semua sudah ada yang ngatur mas, rezeki kita, jodoh kita, dan ajal kita.

ya udah saya duluan ya mas,

permisi......

ucap Abang penjual es krim

Makasih ya Bang, semoga rezekinya lancar hari ini.

Ucap Alvin, sebelum Abang penjual es krim itu berlalu.

Bab 3

Makasih ya Vin untuk hari ini,

udah ngajakin makan di cafe,

udah makan es krim di taman,

kata Rena begitu turun dari motor Alvin.

Ok Sama sama,

sambung Alvin,

Ren aku nggak bisa pamitan sama nyokap bokap kamu, tolong sampaikan salamku buat beliau,

Tutur Alvin.

Iya, ntar disampaikan dehhhh,

ucap Zerena.

Alvin mengangguk sambil memasang helm dan meluncur bersama si jago merahnya, ehh maksudnya Sport merahnya.

Assalamualaikum Mama,

Waalaikum salam jawab mama Sinta, baru pulang sayang???

tanya mama Sinta.

Emm iya ma, Rena jalan jalan dlu sama teman sekolah Rena, itung itung perpisahan ma.

Ucapnya Zerena tertunduk grogi.

Iya sayang nggak papa kok,

kamu mandi gihh terus istirahat kamu pasti capekkan???

ucap Sang Mama.

Ok mama,

Rena mencium pipi sang mama sebelum ke kamar.

Rena langsung mengambil handuk dan setelan baju tidur Hello Kitty favoritnya, cuma butuh waktu 15 menit Rena menyelesaikan ritual mandinya,

seger banget nihhhh....

ucap Rena pada dirinya sendiri, aku istirahat dulu dehhh bentar,sekarang masih jam 17.00 masih bisa tidur bentaran.

ujarnya sambil berbaring di kasur empuk miliknya.

Tok tok tok.....

Ren bangun sayang udah malam ini, makan dulu yuk, ditungguin tuh sama papa dan adik adik kamu.

Ren....,Rena.....,Zerena........

ya Allah kamu itu tidur atau pingsan sih Ren, bangun sayang udah malam, makan dulu ditungguin sama papa di bawah.....

Teriak Mama Sinta dari luar.

Iya ma bentar Rena cuci muka dulu, mama duluan turun ke bawah deh......

Balas Zerena, lalu bangkit ke kamar mandi.

Rena mana ma, kok belum turun?

tanya papa.

Papa Roy ayah yg sangat menyayangi anak anaknya, dia selalu menganggap Rena gadis kecil yang dulu memberikan mahkota di kepalanya, dan gelar sebagai seorang Ayah.

Malam pa, malam ma, malam adik adik sayangnya kakak!!!

sapa Rena sambil tersenyum manis, semanis es teh manis kesukaannya.

Malam.......

sahut orang tua dan adik adik Rena.

Kak udah lapar banget nih,

dari tadi nungguin kak Rena tau enggak.

Sahut si bungsu dengan mulut monyong ke depan.

Sudah, sudah,

kita makan dulu sayang. ntar kita main main bareng. kata Rena pada adik adiknya.

Rena memiliki tiga orang adik, adiknya yg pertama bernama Chelia, Rena biasa memanggilnya Sisil, sekarang udah naik kelas 2 SMA, yang kedua bernama Rezky, si bungsu bernama Raka.

Ren.....

mama sama papa ada yang pengen diomongin, nanti habis makan aja yahhh.

Kata Mama Sinta.

Ok Ma.....!!

Sahut Rena sambil menyantap makanannya.

Setelah semuanya makan, Rena membantu si bibi, membersihkan meja makan dan mencuci piring piring kotor bekas makan mereka.

Rena lalu menyusul kedua orangtuanya ke ruang tengah.....

Pa, Ma....

Ada apaan sih?

tumben mau ngomongin hal Penting,

penting banget emang ya Ma???

Mama Sinta menatap putrinya sejenak, lalu beralih ke suaminya, lalu Papa Roy mengangguk, membuat Rena makin bingung, entah apa yang telah terjadi pada kedua orang tuanya.

Ren......

kalau mama minta sesuatu sama Rena, apa Rena bakal ngasih buat mama???

ucap sang Mama, dengan mata berkaca kaca

Ya iyalah Ma,

pasti dong Rena bakalan kasih apapun yang mana minta.

Apapun itu sayang?

tanya Mama Sinta.

Iya apapun itu,

jawab Rena.

Setelah menarik napas panjang sang Mama lalu menatap putri sulungnya itu, putri kesayangannya, cinta pertamanya, buah hati pertamanya.

Sayang ......

Kakak papa akan datang besok dari Malaysia, Namanya Om Andre, istrinya bernama Tante Vera,

kata Mama Sinta.

Terus Ma,,,

masalahnya apa???

Jawab Rena menyela pembicaraan mamanya.

Makanya denger dulu dong sayang,

kata Mama Sinta.

Om Andre itu udah lama menetap di Malaysia, saat Papa dan Om kamu, memutuskan untuk pembagian harta warisan dibagi dua, papa kamu mengelola perusahan di Indonesia, sementara Om Andre ngurus perusahaan dan pabrik pabrik beserta perkebunan sawit Almarhum kakek kamu di Malaysia nak.

kenang mama Sinta.

Saat mereka memutuskan untuk menetap ke Malaysia,

Tante Vera sama Om Andre udah punya Satu anak,

saat itu Ryan anak Tnte Vera berumur enam tahun,

dan saat itu kamu masih bayi.

ucap Mama Sinta lalu terdiam sejenak, memikirkan kata dan kalimat yang akan dia sampaikan kepada putrinya.

Dan Sebelum kami berpisah papa dan Om Andre sudah berjanji, kata Papa Roy melanjutkan cerita istrinya.

papa dan Om Andre sepakat, kelak kamu dan Ryan akan kami jodohkan.

Kata Mama Sinta akhirnya.

Apa Ma???

dijodohkan???,

Seketika runtuhlah dunia Zerena,

mendengar kata perjodohan dari Orang tuanya.

Tapi Pa,Ma,

aku pengen kuliah,

aku pengen ngejar cita cita aku,

aku pengen kerja, pengen mandiri, pengen kerja.

Sang Mama berpaling menatap keluar jendela, tak sanggup menatap Putri kesayangannya menangis terisak Isak dihadapannya.

Rena ngapain kerja sayang, Rena kan udah punya suami, Rena bisa minta apapun pada suami Rena nanti,

ungkap sang papa berusaha membujuk putrinya.

Sekarang kamu istirahat, biar besok kelihatan seger saat calon suami kamu datang. lanjut sang papa.

Rena semakin menangis sesenggukan mendengar perkataan papanya, papa benar benar tega, dia enggak memberikan Rena kesempatan untuk memilih jalan hidup Rena sendiri, batinnya.

Dia bangkit dan berlari menuju kamarnya, begitu sampai di kasur empuknya Rena melemparkan tubuhnya begitu saja, hati sakit, tidak ada yang mengerti perasaannya,

Kakkkk......

Sisil boleh masuk??

ucap seseorang dibalik pintu.

ya masuk aja sambung Rena.

mbak, Sisil dengar semua yang dikatakan papa sama Mama ke mbak, Sisil tau kak Rena pengen banget kuliah, menjadi dokter, berbakti untuk masyarakat. Sisil tau kakak enggak mau dengan perjodohan ini, ucap Sisil.

Kalau memang kakak mau menggapai cita cita kakak, biar Sisil yang gantiin kakak, menikah dengan Ryan anaknya om Andre.gimana????

Rena sampai tersedak mendengar kata kata adiknya,

kamu bilang apa, mau gantiin kakak?Rena bangun lalu menatap tajam ke arah adiknya, mau gantiin kakak ya?

udah siap jadi istri orang dewasa?

dan kamu siap dimakan sama orang dewasa itu?

Kata Rena menakuti adiknya.

Sisil sampai pucat pasi mendengar ucapan Rena, dengar gemetar dia berkata, tapi Sisil enggak liatin Kak Rena sedih. Sisil mau liat kak Rena bahagia. ungkapnya.

Cukup sekolah yang benar, jangan pernah salah langkah,

jangan pacaran sebelum waktunya, itu cukup buat kakak bahagia, kamu ngerti.

satu lagi jangan sok dewasa mau gantiin kakak, ini tanggung jawab kakak, Rena memeluk adik kesayangannya itu, sekarang kamu tidur besok sekolahkan, bentar kamu naik kelas 3 lho, belajarnya yg bener. timpalnya.

Sisil tersenyum lalu mengangguk, dan berjalan keluar meninggalkan Rena di kamarnya, Rena terus memperhatikan punggung adiknya sampai menghilang dibalik daun pintu.

Ahhh lelahnya hari ini, begitu banyak kejadian yang tak terduga, mulai dari Alvin yg nembak aku, Ryan yg bakal dijodohkan sama aku.

Aku mau tidur, jadi pusing mikirin semuanya,

ucapnya lalu menarik selimutnya dan mulai ritual bobo cantiknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!