>>>>>WELCOME<<<<<
Seorang gadis yang dulu menjadi sosok yang paling lemah sampai-sampai dia di bully, membuatnya masuk kedalam dunia gelap yaitu Mafia dia adalah....
Alana Valeria Alexandra (Alana)
Putri bungsu keluarga terkaya, mempunyai Mafia yang di ketuai olehnya bernama Black Diamond Girl, CEO dari perusahan terkaya no.1 yang telah berganti nama menjadi A'V Company Corp yang bercabang di mana-mana, gadis yang datar dan dingin jika berhadapan dengan musuhnya, badgirl, Queen Racing dari balapan liar, body goals, rambut bergelombang berwarna kuning ke emasan, bola mata berwarna biru laut, tinggi, mempunyai lesung pipi di kiri dan kanan membuatnya manis jika tersenyum, cantik, putih, sering bolak balik masuk BK/ D.O, tawuran,pandai di berbagai bidang, amat benci melihat pembullyan dan sedang menunggu seseorang laki-laki yang sudah menyelamatkannya dari orang-orang yang membullynya dulu.
Alan Vegar Anindito (Alan)
Kembaran Alana, sangat menyayangi kembarannya, ketua osis dari AIHS/ Alexandra Internasional Hing School (sekolah milik Mommynya) sekaligus mostwanted boy, tegas, datar, dingin, tinggi, bola mata berwarna hitam pekat, sikapnya meniru dengan Daddynya dan salah satu penerus perusahan milik Daddynya yaitu perusahan terkaya no.2.
Leonard Filbert (Leo)
putra pertama dari keluarga terkaya no.7, badboy, mostwanted AIHS, sedang menantikan seorang gadis yang amat dia sayangi, karena suatu masalah membuatnya di tinggal kedua orang tuanya, mandiri (sejak usia lima tahun), Leader Redmoon Mafia terkejam dan terkenal no.2 (setelah membasmi Mafia DrakDevil), berwajah tampan dan ketua basket di AIHS membuatnya menjadi incaran para cewek-cewek di AIHS.
Nessa Damian Filbert (Nessa)
Adik kandung Leo, badgirl, cantik, cuek, datar, sahabat Alana, mandiri (sejak ia masih kecil/ berumur 5 tahun), pandai, body goals, dan mostwanted girl AIHS.
Calista Jasmine (Calista)
Sang stalker yang amat handal, sudah menyimpan sejak lama perasaannya terhadap Alan namun tak berani mengungkapkannya alasannya cukup simpel yaitu "takut di tolak", gadis berambut pendek sebahu berwarna hitam, polos, bukan anak dari seorang kaya atau miskin, hanya gadis sederhana dengan kebahagian yang cukup menurutnya, hanya dia saja yang tidak badgirl karena menurutnya itu akan membuat Alan membencinya, sahabat dari Alana, dan memiliki sifat ceria serta kekanakan namun bisa dewasa.
Elvina Viola Elvarette (Viola)
Sahabat Alana dari SMP sampai SMA, badgirl, putri tunggal dari keluarga terkaya no.6 (yang sudah menjadi satu), pandai, mostwanted girl AIHS, anak dari Alexandra Kevin Arhelaus dan Alisa Adrian Elvarette, dan sifat nggak jauh beda dengan Mommynya.
Bastian Gracio Rawnie (Bastian)
Asisten Black Diamond Girl (Mafia milik Alana), mostwanted boy AIHS, putra tunggal dari keluarga terkaya no.4, badboy, sahabat dari Leo, Ben dan Alan, anak dari Ansel Arian Gracio dan Agata Jovita Rawnie, pandai, dan berwajah tampan.
Ben David Arian (Ben)
Putra tunggal dari keluarga terkaya, anak dari Adelia Faranissa Azni dan Aksa Devian Arian, badboy, mostwanted boy AIHS (satu geng dengan Leo, Alan, dan Bastian), teman adu bacotnya Bastian, humoris, pandai, berwajah tampan, dan calon penerus perusahan terkaya no.5 (yang kini sudah bergabung).
#NOTE WAJIB DIBACA! SEPERTI BIASA JANGAN ADA YANG BILANG NOVEL INI SAMA DENGAN NOVEL KARANGAN LAIN! SAYA TUH SAKIT HATI BACANYA☺ TOLONG DILIHAT DENGAN BAIK DULU DONG SEBELUM KOMEN.
KOMEN KALIAN TUH SANGAT AMAT BERDAMPAK BESAR BAGI SAYA SELAKU PENCIPTA NOVEL INI😊
DAN BAGI PLAGIAT! MENDING GAK USAH KESINI GAK NERIMA SEPERTI ITU SAYA! PUNYA OTAKKAN? DIPAKEK DONG BEB😗
OH YA SATU LAGI! DIS2 KALI INI AGAK BEDA SUASANANYA DENGAN S1, JIKA KALIAN GAK SUKA BISA BERHENTI DISINI AUTHOR GAK MAKSA;)
JADILAH PEMBACA YANG BAIK DEAR:)
BERSAMBUNG~
WELCOME TO SEASON 2 MAFIA GIRL VS KETUA OSIS😉 SEMOGA SUKAK😁
LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5, AND TAMBAHKAN FAVORIT👈 JANGAN LUPA😄
SEE YOU NEXT CHAPTER😄
BABAY~
>>JANGAN ADA YANG PLAGIAT!<<
HAPPY READING💛
.
.
..."Seumur hidup gue, gue gak akan menyerah untuk menunggu lo walaupun gue tau itu pasti sia-sia."...
...Alana Valeria Alexandra....
.
.
.
Disebuah ruangan yang kini telah terisi empat keluarga kecil, Namun bedanya suasana disini amat mencengkam. Mungkin lagi-lagi si putri kecil mereka membuat onar? Hingga membuat sang Daddy kewalahan dengan sikap putrinya yang sama persis dengan Mommnya.
Namun bedanya sang Mommy mempunyai sifat datar, dan dingin sedangkan putrinya malah kebalikan dari Mommynya? Lebih mengarah ke kembaran sang Mommy yaitu Agni.
Padahal dulu sifatnya tak seperti ini!
Alana Valeria Alexandra kerap dipanggil dengan sebutan Alana, gadis dengan sejuta kenakalan yang tak lepas dari sikapnya! Padahal dia seorang gadis namun sikapnya tak menunjukkan satu pun bahwa dia seorang gadis.
"Huft, apa kamu tidak bosan dikeluarkan terus?" Tanya Alvaro (Daddy Alana) memijat pelan pelipisnya setelah melihat sebuah surat pemberian anak gadisnya yang menandahkan bahwa putrinya tersebut dikeluarkan lagi dari sekolahannya.
Sudah ke-30 kalinya putrinya tersebut ganti-ganti sekolah dengan berbagai alasan dari kepala sekolah bahkan telah mengalahkan rekor sang Mommynya. Lihat? Masih pantas kah disebut seorang gadis?
Putri keluarga Alexandra itu menoleh ke arah Daddynya, "Tentu tidak Daddy!" Jawab Alana enteng dengan senyuman tanpa dosanya, dimata keluarganya Alana adalah sosok gadis polos nan manis namun beda lagi jika dilingkungan sekitar...
"Nice." Puji Agnes (Mommy Alana) sambil mengangkat satu jempolnya ke arah putrinya tersebut, dan dibalas kedipan mata dari Alana.
Alvaro menoleh ke samping, dimana istrinya berada, "Sayang!" Kesal Alvaro menatap datar istrinya tersebut, sepertinya sifat Agnes menurun semua ke Alana tidak ada satu pun sifat Alvaro di Alana. Memang benar kata pepatah bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya~
"Apa?" Tanya Agnes datar, membuat Alvaro meneguk susah payah salivanya. Inilah ciri-ciri suami takut istri bukan istri takut suami!
"Ini anak kamu loh sayang!"
"Terus?"
"Sayang..." Rengek Alvaro furtasi Yang hanya dibalas satu alis terangkat dari Agnes.
Alana tertawa dalam diam namun Daddy-nya sepertinya mengetahui hal itu.
"Sudahlah, Daddy tidak terima penolakan kamu harus sekolah di AIHS sekolah milik Mommy kamu!" Perintah Alvaro mutlak karena sudah mulai lelah dengan sifat putrinya tersebut, bagaimana tidak lelah! Semua sekolah sudah ia masuki tinggal AIHS saja yang belum. Dia kira ini petualangan mencari sekolah apa?
Alvaro dulu memang sengaja tak memasukkan putri kecilnya tersebut ke AIHS takut jika gadis itu merusak sekolah itu namun sekarang beda lagi. Tak ada pilihan lain selain menepatkan putrinya ke AIHS, dengan harapan bahwa Alana akan berubah setelah sekolah disana.
"Yeyyy! Sekolah baru." Girang Alana enteng seakan itu tidak masalah baginya.
"Tidak ada kata dikeluarkan lagi, mengerti! Alan kamu awasi Adik bandel mu itu." Suruh Alvaro, menunjuk Alana dengan dagunya lalu beranjak dari tempat duduknya untuk ke kamar diikuti Agnes dibelakangnya.
Pemuda yang tadinya dipanggil Alan itu pun lantas mengangguk "Siap Daddy!" Jawab Alan menatap kembarannya yang kini tersenyum manis ke arahnya.
Alan Vegar Anindhito, sosok pria bijaksana yang selalu mengambil keputusan dengan baik, dan benar. Sudah jelaskan ini sifat menurun ke siapa?
Alvaro, dan Agnes sudah sepakat bahwa marga mereka tak akan berubah maksudnya, tetap memakai marga mereka masing-masing. Karena keduanya adalah orang yang berpengaruh peting dalam kehidupan.
Jika saja mereka berdua memiliki anak satu mungkin saja keluarga mereka berdua dapat satu marga namun kelurga itu dikaruniai anak dua alhasil Agnes, dan Alvaro memilih untuk memakai marga masing-masing.
Anak laki-laki pertama mengikuti marga sang Ayah sementara anak kedua mengikuti marga sang Ibu.
Alana masih saja tersenyum menatap kembarannya itu "Mohon bantuannya Kakak!" Oke sekarang Alan merinding.
"Dek, tolong jangan bandel disana. Kakak disana ketua osis, kakak bisa hukum kamu loh."
"Gak takut tuh, kak." Alana mengambil remot bermaksud tuk menonton tv.
"Mau ngapain kamu?" Menghela nafas sejenak lalu menatap tajam adik kembaranya itu.
"Ha? ya nonton tv lah! kakak gak lihat?"
"Kamu gak tau sekarang jam berapa?"
Alana mengecek jam yang melingkar ditangannya, "Jam 12 tuh."
"Tandanya apa?"
"Tidur, hehe. tapi aku pengen lihat tv, kak." Ucap Alana mengerucutkan bibirnya lucu.
"Gak ada tv-tv, tidur sana! hari pertama sekolah gak boleh telat!"
"Iya-iya!" Kesalnya sambil berjalan menuju kamarnya berada, "Kenapa Daddy ceramahnya panjang banget sih? pengen lihat ikatan cinta padahal." Dumel Alana.
-------------LIKE--------------
Pagi hari seorang gadis sudah bersiap dengan seragam khas AIHS tapi tidak memakai rok hanya memakai celana panjang, dan sangat tidak mematuhi peraturan.
Tak memakai atribut sekolah✔
Tak memakai rok tapi celana panjang✔
Lengan baju digulung sampai sikut✔
Rambut yang dikuncir ke atas✔
Jaket hitam mengkilap✔
Sepatu warna kuning plus tak memakai kaos kaki✔
Dan dengan gampangnya bilang 'Perfect '
Mulanya gadis itu ingin menjadi nerd saja namun kedua sahabatnya malah mengejeknya alhasil dirinya menjadi diri sendiri saja tapi dengan identitas yang tertutup.
Ia langsung berjalan santai melewati keluarganya yang menatap kaget penampilannya kecuali Mommynya yang dengan santainya memberinya dua jempol, dan dibalas kedipan mata lagi dari Alana.
Memang kedua gadis berbeda umur itu saling mendukung satu sama lain, membuat Alvaro kewalahan saja. Jika saja Agnes ada dipihak Alvaro mungkin saja akan sedikit mudah.
"Sarapan."
"Gak dulu deh Mom, hari pertama sekolah gak boleh telat." Percaya lah itu adalah omongan kosong agar Daddynya tak marah-marah dipagi hari.
Alana tersenyum ke arah mereka semua, "Bye all!" Pamit Alana lalu menstater motor sport merah miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata, membuat semua pengendarah mobil atau motor menyumpahinya karena menaiki motor yang sangat ugal-ugalan.
Namun Alana dengan santainya menjawabnya dengan acungan jari tengah, memang benar-benar gadis nakal.
Kembali lagi dikediaman Alana.
Alvaro mendesah pelan saat melihat pemandangan tadi "Awasi Adik nakal mu itu! Daddy nggak mau Adik mu dikeluarkan lagi, jadilah ketua osis yang tegas Boy." Pesan Alvaro menepuk pelan bahu Alan.
"Siap Dad." Jawab Alan mantap lalu beranjak dari tempat duduknya, dan pergi menaiki mobilnya untuk sekolah.
"Pelan-pelan aja makannya sayang, baksonya gak ada yang ngabisin kok." Ucap Alvaro lembut memberikan segelas air putih ke Agnes yang tengah tersedak.
"Makasih." Ucap Agnes tulus lalu mencium pipi Alvaro yang berada disampingnya, HANYA DENGAN ALVARO INGAT! Mungkin jika dengan orang lain langsung menyeret orang itu ke markasnya ralat markas putrinya.
"Kayaknya double A pingin punya Adik deh." Goda Alvaro mengendong Agnes ala brindel styel membawanya menuju kamar mereka. Kalian tau kan? sudahlah next aja😆
《《《《《《VOTE》》》》》
Brumm brumm brumm.
Bunyi knalpot motor yang kini tengah membuat lingkaran dikawasan AIHS membuat asap-asap motor tersebut berterbangan dimana-mana sekaligus membuat semua murid-murid AIHS penasaran, siapakah sosok yang telah membuat keributan dipagi hari yang cerah ini? Apa ia tak takut ruangan keramat dengan tulisan Bk?
Gadis itu membuka helm yang menutupi wajah cantik no make upnya itu "Hai semua!" Sapa Alana sok dekat dengan semua murid-murid AIHS setelah motor tersebut terhenti, dan asap-asap mulai menghilang lalu terlihatlah seorang gadis berambut panjang berwarna kuning keemasan tengah tersenyum lebar sembari melambai-lambaikan tangannya layaknya artis.
Asik temen baru lagi! Batin Alana mulai menatap satu persatu murid-murid AIHS yang kini tengah menatapnya tanpa berkedip, dan jangan lupakan mulut mereka semua yang kini membentuk huruf 'O'
BERSAMBUNG~
ALANA-ALANA😆
LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5, DAN TAMBAH KAN FAVORIT 👈 JANGAN LUPA😄
SEE YOU NEXT CHAPTER😉
BABAY~
>>>SIDERS BISUL!<<<
HAPPY READING💛
.
.
..."Gue paling benci menunggu, tapi semua itu berubah saat yang gue tunggu itu lo."...
...Leonard Filbert....
.
.
.
"Siapa dia?"
"Murid baru ya?"
"Cantikk!"
"Cari sensasi diawal masuk sekolah?"
"Bola matanya warna biru laut!"
"Halah palingan siswa beasiswa!"
"Pingin deh punya badan kek gitu."
"Murahan!"
Begitulah sapaan-sapaan dari murid AIHS yang ditujukan untuk Alana. Sebagian dari mereka memuji Alana tapi sebagian lagi menghina Alana, mungkin iri?
"Aloo semua! My name is Alana Valeria you call me Alana cantik! Senang bertemu dengan kalian." Alana mulai turun dari motornya seraya menyapa seluruh siswa yang masih saja bengong ditempat, "Alana cantik okey! harus ada cantiknya!" Ocehnya.
"Wow! Rambut lo cantik banget! Kriting gitu kayak mie eh lo juga! putih bat kulit lo! Abis mandi lumpur ya?" Semua nampak diam "Kok kalian diam sih? Ada rencana buat bakar AIHS gak?" Semua kini terkejut bukan main.
"Bercanda! Gue ke ruangan kepala sekolah ya! Bye-bye!" Kaki jejang itu kini melangkah menuju ruang kepala sekolah setelah selesai menyapa sebagian murid yang masih nampak bengong.
"Diajak ngomong malah diem? gimana sih mereka!" Gerutuh Alana disepanjang jalannya, "Wow! AIHS cantik juga." Mata Alana berbinar melihat sekelilingnya nampak persis seperti bocah.
Brakkk.
Alana dengan santainya menendang pintu ruangan bertuliskan 'Ruangan kepala sekolah' membuat Kayis selaku kepala sekolah kaget.
"Pagi Pak! Udah makan belum? Makan dulu gih entar mati kagak ada yang nolongin! Oh ya kelas gue dimana ya?" Tanya Alana tanpa dosa, malah menunjukkan deretan gigi-gigi putih nan rapinya.
Kayis terkejut mendengarkan ucapan siswi baru itu, "Gak diajari sopan santun ya kamu! Kamu kelas XI IPA 1." Kesal Kayis menatap tajam Alana yang hanya dibalas kedipan mata dari Alana.
"Santai aja kali pak natepnya, nanti jatuh cinta sama saya loh!" Pede Alana sambil mengibaskan rambutnya.
"Saya gak tertarik sama siswi nakal sepertimu."
"Yang bener?" Goda Alana dengan kedua alis yang sengaja di naik turunkan.
"Tidak."
"Bapak mau jadi Daddy sugar saya gak? eh jangan deng, entar judul novelnya berubah."
"Pergi!"
Brakkk.
Alana kembali menutup pintu kali ini lebih keras membuat Kayis lagi-lagi dibuat kaget, anak siapa itu?
"Wah kelasnya Mommy dulu." Gumam Alana setelah kemarin mendengar cerita tentang Mommynya. Ia langsung berjalan dengan santainya sambil bernyanyi dengan suara yang pelan, mengamati kelas yang sedari tadi ia lalui.
Brakkk.
Lagi-lagi Alana menendang pintu tapi kali ini bertuliskan "XI IPA 1" membuat semua langsung berfokus ke Alana. Dasar seorang gadis yang tak bisa selow!
"Yo watsap! Gue murid baru." Ucap Alana santai.
"Oh kamu murid barunya! Sini Nak, dan kenalkan namamu ke semua teman-temanmu." Ucap ramah Guru tersebut yang diketahui sebagai wali kelas.
"Alana Valeria A panggil Alana, hobby bikin rusuh sekian terima gaji." Ucap Alana memperkenalkan dirinya dengan disertai senyuman riangnya, membuat semua langsung berbisik-bisik ria.
"Oh gadis yang tadi pagi."
"Rambutnya emang gitu apa dicat?"
"Wah! Wah! Bakal jadi bahan bullyan Clara dkk nih."
"Calon bad girl nih pasti."
"So beutiful."
"Ck, caper banget sih tuh bocah!"
"Apaan sih!"
Begitulah bisik-bisik anak kelas tersebut sembari menatap lekat Alana. Gadis itu masih saja mempertahankan senyumnya, sepertinya putri Agnes benar-benar suka tersenyum atau hanya tebar pesona saja?
"Terimakasih semuanya!" Balas Alana padahal banyak yang menghujatnya namun gadis itu malah berterimakasih.
"Sudah-sudah! Alana kenalkan nama Ibu. Ibu Lilik wali kelas kamu, Ibu harap kamu jadi siswi baik ya! Kamu duduk disebelah Leo.... Leo angkat tangan mu." Suruh Lilik.
Hening.
Mendadak kelas tersebut menjadi sunyi seakan tidak ada yang menepati kelas tersebut. Lilik mengerutkan keningnya.
"Leo tidak masuk Bu." Jawab sang ketua kelas setelah mendapat laporan dari seketaris kelas. Lilik yang mendengar itu pun mulai tersulut emosi. pasalnya laki-laki itu jarang sekali untuk sekolah. Sekalipun sekolah anak itu langsung bolos ke kantin atau tidak pergi entah kemana.
Tak hanya itu saja! Pemuda bernama Leo itu suka sekali bikin keributan bahkan sampai pihak sekolah kewalahan menahan sifatnya, dan menyerahkan masalah Leo ke Alan yang menjabat sebagai ketua osis AIHS.
Alan memang selalu dapat diandalkan oleh AIHS hingga membuat lelaki itu selalu dipandang bagus serta banyak para Guru memberikan nilai bagus disetiap mata pelajaran.
"Nessa, dan Viola bangun kalian! Ibu tidak menyuruh kalian tidur dikelas!" Kesal Lilik setelah melihat sekeliling kelas, dan menampakkan dua gadis yang tengah tertidur pulas. Membuat kedua gadis tersebut langsung terbangun.
"Bu apaan sih!" Ucap sosok gadis sambil mengusap-usap pelan kedua matanya dengan tangannya. Nessa Damian Fillbert kerap dipanggil dengan sebutan Nessa.
"Wehhh anj*r ada si Alana, ngapain lo disana Na? Kek murid baru aja." Teriak menggelegar dari teman sebangku Nessa, membuat Nessa yang berada disebelahnya menutup rapat-rapat telinganya, Dia Elvina Viola Elvarette kerap dipanggil Viola.
Kedua gadis tersebut langsung menghampiri Alana dengan hebohnya, tak memperdulikan lagi keadaan sekitar.
"Emang gue murid baru, woeee Girls kita bertemu lagi." Teriak Alana tambah menggelegar, membuat semua menutup telinganya rapat-rapat sedangkan ketiga gadis tersebut langsung berpelukan layaknya teletabis. Tak melihat lagi bahwa ada yang menatap ketiganya dengan tajam.
"Kalian bertiga ngapain ha? Kalian bertiga Ibu hukum lari lapang 10× karena sudah menggangu proses belajar mengajar!" Kesal Lilik langsung dituruti oleh ketiga gadis tersebut tentu saja masih dengan tawa ketiga gadis tersebut, nampaknya ketiga gadis itu tak mendengarkan ucapan wali kelasnya itu.
Tambah lagi sang pembuat onar! Batin Lilik furtasi, dulu Agnes sekarang Alana besok apa lagi?
Dek-dek kapan kamu nggak buat onarnya. Batin Alan menghela nafas kasar.
Apa cuman gue yang waras? Alan ganteng banget sih! Batin sosok gadis yang nampak seperti gadis kalem lalu diam-diam memandangi sosok Alan yang tengah melihat Bu Lilik mengajar membuat jantung gadis itu berdetak lebih cepat dari biasanya.
Dia Calista Jasmine, sosok gadis yang telah lama mengagumi Alan. Hanya dia saja yang waras dari ketiga temannya alasannya hanya satu yaitu tak mau membuat Alan kecewa dengan sifatnya.
Jatuh cinta? Mungkin saja?
Kembali lagi ke tiga gadis yang sekarang tengah membolos dikantin sambil menikmati makanan-makanan yang telah mereka pesan tadi tanpa peduli perintah wali kelasnya tadi yang menyuruh ketiganya untuk lari lapangan.
"Kenapa lagi disekolah lama lo?" Tanya Nessa sambil menyuapkan nasi gorengnya ke dalam mulutnya.
"Tau tuh, lo ke sini pasti dikeluarin lagi kan?" Tanya Viola lalu mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.
"Gurunya aja yang alay, gue kan cuman bercanda tapi dianggap serius." Jawab Alana mala setelah selesai mengunyah baksonya lalu beralih ke minumannya.
"Emang lo bercanda apaan?" Tanya Nessa lagi.
"Gue kan cuman naruh permen karet dibangku Guru gue, dianya aja yang baperan." Jawab Alana enteng membuat Nessa, dan Viola saling pandang.
Hening.
"Gitu lo anggap bercanda?" Tanya Viola tak percaya membuat Alana mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kurang greget bercanda lo Al." Ucap Nessa menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda sudah capek menghadapi sikap yang terlalu bad girl dari Alana (padahal dia juga Bad girl)
BERSAMBUNG~
SA AE LU CALISTA, ALANA JUGA😆
LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5 DAN TAMBAH KAN FAVORIT👈 JANGAN LUPA😄
SEE YOU NEXT CHAPTER😉
BABAY~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!