"Diva bisa gak kalau ambil baju jangan di berantakin, oh apa sudah kebiasaan mu ya membuat rumah jadi berantakan, aku capek Diva jika harus berkali-kali membersihkan rumah, lihat itu pakaian kotor mu, bukankah aku sudah sering bilang kalau habis mandi cuci sekalian baju mu itu?"
"maaf Bu Diva lupa soalnya Diva buru-buru mau berangkat ke sekolah, nanti sepulang sekolah pasti Diva cuci baju nya Bu"
"Halah banyak alasan kamu tu, bilang saja malas"
"tidak Bu, bukan begitu maksud Diva"
aku meninggalkan Diva yang masih sibuk membenahi baju yang ia acak-acak dari lemari baju
"Bu... apa ibu lihat rok Sekolah ku yang berwarna cokelat"
"mana ibu tau, cari sendiri lagian kamu nih naruk sendiri lupa sendiri aneh"
Diva pun bergegas mencari-cari rok nya dan itu sangat lama, membuat darah tinggi ku naik
aku biarkan saja dia sibuk mencari rok sekolah, aku masih fokus dengan gadget ku, banyak video tutorial make up yang harus ku coba dan aku masih fokus melihat nya
"Bu Diva berangkat sekolah dulu ya?"
"hm....", Diva meraih tangan ku dan pergi ke sekolah dengan berjalan kaki
jarak antara sekolah dan rumah tidak begitu jauh mungkin sekitar dua kilo meter, Diva tidak ku beri uang saku hanya tadi pagi aku sudah memberi nya sarapan nasi goreng, nasi sisa kemarin
"Meylin... meylin....", suara ibu terdengar begitu nyaring begitu memuakkan
"ada apa sih Bu?"
"itu Mey beras habis kamu apa ibu yang ke pasar untuk membeli beras"
"ibu saja lah aku malas udah panas gitu di luar"
"ya sudah, ibu ke pasar dulu ya"
"oh ya Bu nitip ya"
"nitip apa?"
"pensil alis ku habis sama lipstick jadi tolong belikan ya Bu ingat merk warxah ya Bu jangan merk yang lain"
"uang nya mana?"
"pakai uang ibu saja dulu, nanti kalau mas Ilham sudah pulang pasti aku ganti"
"hhhh", ibu pun pergi ke pasar menggunakan sepeda milik nya, aku pun berlanjut melihat YouTube aku tertawa dan menghayal melihat beberapa video lucu tapi aku juga ngehalu saat lihat video sultan yang lagi mesra-mesraan dengan uang yang wow banyak jadi pengen...
tiba-tiba YouTube ku macet sendiri, setelah ku cek
"ah sial kuota ku habis"
pikiran jahat menelusuri pikiran, kan ada uang jajan Diva itu bisa aku pakai buat beli kuota
Diva jarang jajan kalau ada uang dia akan menabung di dalam celengan tapi aku juga akan mengambil nya menggunakan jepit atau apapun agar dapat mengambil tanpa sepengetahuan Diva
dengan langkah cepat aku mulai mengambil uang pecahan dua ribuan hingga lima ribuan dan terkumpul lah lumayan bisa buat beli kuota selama seminggu ke depan
cepat-cepat ku sambangi konter pulsa dan mengisi kuota ku
"eh meylin lagi beli kuota ya?", tanya Bu Romlah tetangga paling julid di kampung ini
"iya Bu", jawab ku singkat jemari sambil memainkan ponselku
"udah masak apa belum kok jam segini udah santai disini?"
"ih kepo amat sih ibu rempong satu ini", batin ku
aku pun diam tak menjawab pertanyaan Bu Romlah yang jelas memancing keributan itu
"kamu sudah beresan apa jam segini Mey?"
Bu Romlah kembali bertanya dengan nada agak keras, emang dia pikir aku budek apa ngomong kencang sekali
"sudah Bu", jawab ku malas
"ouh..."
aku pun meninggalkan konter Hp dengan langkah cepat malas meladeni orang macam Bu Romlah yang keppo dan ikut campur urusan orang
Sepulang dari mengisi kuota internet Meylin langsung bergegas duduk di sofa dan membuka aplikasi Tok Tok di ponsel dan menunggu beberapa saat karena jaringan sinyal belum lancar, setelah menunggu beberapa saat muncul lah seorang Tok Toker dengan pengikut di atas satu M itu sedang membuat tutorial "dandan simple untuk bertemu doi", Meylin pun dengan sangat antusias melihat tutorial itu dengan tak mengedipkan mata nya
Kemudian meylin mematikan handphone dan berpikir "ah kenapa aku gak coba buat konten before after make up?", Gumam Meylin dan bergegas mengambil kotak make up di atas meja rias
Meylin mengambil foto saat belum memakai make up, "ah aku pakai bedak yang tebel biar terlihat lebih putih bercahaya", batin Meylin antusias
Perlahan-lahan Meylin memakai bedak padat yang sudah di lapisi foundation, memakai eye shadow, eye liner, maskara, tak lupa membingkai alis dan membuat nya begitu apik di lihat
Setelah memakai lipstik dan kawan-kawan nya Meylin menjepit rambut nya mirip ala-ala korea dan berpose lagi di depan kamera
"Memang aku ini sudah syantik tapi kekurangan dana untuk lebih mempercantik lagi", batin Meylin
Meylin mengupload beberapa pose foto cantik ke berbagai media sosial milik nya, tak sampai lima menit like dan komen sudah mencapai ratusan dan beranjak akan mencapai ribuan, membuat Meylin kagum dan senyum bangga
"Meylin kamu lagi ngapain, boleh bantu ibu bawakan sekantong beras itu masuk kedalam dapur ya, ibu kebelet mau ke kamar mandi", suara ibu mertua megagetkan Meylin yang tengah konsen pada medsos milik nya
"Iya", Meylin pun menjawab tanpa mendengar terlebih dahulu apa perintah sang ibu mertua, mata dan tangan nya masih tak lepas dari android di jemari nya
"Cantik sekali", puji seseakun bernama Syaikh Sayidin lengkap dengan stiker Love love
"Makasih", Meylin pun membalas komentar dengan emoji menangkup kan tangan
"Boleh kenalan gak cantik?", Akun paradise memberikan gambar bunga mawar
"Gak boleh", balas Meylin dengan di sertakan emoticon nyengir
"Minta nomor WA dong?", Tulis Akun Elang
Dan Meylin pun keppo seperti apa sih wajah dari akun Elang ini dan dengan cekatan Meylin membuka akun Elang dan melihat beberapa unggahan foto dan "ini bener gak sih?, Udah Ganteng pekerjaan nya pun bagus banget", gumam Meylin kagum
"Meylin beras nya belum kamu bawa masuk ke dapur?", Ibu menatap Meylin yang berbaring di atas sofa dengan cengengesan
"Belum Bu, nanti saja lah", balas Meylin sambil senyum-senyum
Ibu pun melangkah ke teras dan mendapati karung beras yang udah di patuk i ayam dan sedikit bolong "dasar di mintai bantuan buat bawa ke dapur saja malas?", Ibu mengendong sekantong beras dan menaruh di dapur
"Meylin ini pesanan mu tadi?", Ibu memberikan lipstik merk wa**h pada Meylin dan Meylin mengambil dengan hati riang tak terkira
"Makasih ibu yang baik dan cantik", jawab Meylin dan kembali lagi pada ponsel milik nya
*****
"Diva nenek mau pergi ke tempat bude Asih, nenek mau bantuin bude Asih masak buat acara pengajian nanti malam, Diva mau ikut nenek apa mau di rumah saja?", Nenek memanggil Diva yang masih sibuk mencuci perabotan memasak
"Diva ikut nek, diva juga mau bantuin bude Asih masak" dengan cepat Diva membereskan perabotan menaruh kedalam rak kayu dan berlalu mengikuti sang nenek
"Meylin ... Ibu mau pergi ke rumah bude Asih mau bantuin bude Asih masak buat acara nanti malam, boleh tolongin nanti angkat jemuran baju kalau hujan sekalian di lipati juga lebih baik", ucap ibu
"Kenapa gak di angkatin sekarang aja sih Bu? ucap Meylin tak suka di beri Amanah
"Masih belum kering sempurna Mey, nanti yang ada malah bau karena belum kering udah di lipati", ibu dan Diva pun berlalu ke rumah bude Asih yang lumayan agak jauh menggunakan sepedah ontel
Selepas Ibu mertua dan Diva pergi Meylin bergegas membuka tudung saji dan melihat sayur tauge tumis tanpa campuran lain nya membuat nafsu makan nya hilang seketika
"Ku pikir dari pasar beli ikan apa daging, eh malah beli tauge sama tempe gembos apa-apaan?", Meylin menutup tudung saji dengan kasar
"Mas Ilham ini udah kerja merantau tapi tetep aja dapat uang nya sedikit mending kerja apa gitu yang lebih menjanjikan", lirih Meylin lagi sambil membuka aplikasi biru
Meylin melihat dari sekian banyak teman nya hanya dia yang hidup sangat memprihatinkan, "tuh si Sela punya suami Guru dan sekarang hidup enak sering jalan-jalan, si Eka juga selalu saja pamer barang yang di belikan suaminya", gumam Meylin saat melihat status media sosial teman lama nya
"Mending suami kaya lah ini dapat suami kok kere, ah menyusahkan saja?", Batin Meylin lagi
Tak lama kemudian Meylin tertidur dengan perasaan dongkol di dalam hati nya
Entah berapa lama Meylin tertidur nyatanya suara ibu mertua membangun kan nya
"Oalah Meylin ibu cuma titip pakaian aja gak di urusin kebangetan kamu tuh?", Sungut ibu membawa baju basah dan mengantung nya di belakang
"Hujan apa va?", Meylin bertanya pada Diva yang membantu sang nenek
"Iya ma", jawab Diva
"Orang aku gak denger kalau hujan, aku juga ketiduran, berarti aku gak salah kan", jawab Meylin sambil menguap
"Ma mau makan gak tadi Diva bawakan mama makanan loh dari rumah bude Asih?", Diva berucap sambil bersiap mau mengaji
Meylin tak menjawab nyatanya mata nya masih lengket karnaa masih mengantuk berat
"Ma bangun ini sudah masuk Maghrib loh tuh suara adzan udah berkumandang, gak bagus ma maghrib-maghrib bobok?", Diva mendekati sang mama
"Ma.... Bangun?", Diva mengoyangkan bahu mama nya yang masih nyenyak tidur
"Iya iya beringsik banget sih kamu va, ish gak kamu gak nenek mu tuh ya sama-sama suka nganggu orang lagi seneng", ketus sang mama berlalu kedalam kamar
Meylin yang tidak bisa melanjutkan tidur bergegas ke dalam kamar tapi di kamar pun Meylin tak bisa berbuat banyak perut nya keroncongan minta di isi
Meylin berjalan mendekati tudung saji dan benar saja apa yang di katakan Diva " ternyata Diva gak bohong, dia membawakan ku makanan", gumam Meylin senang hati
Meylin celingukan mengambil piring dan menaruh secentong nasi, mengambil paha ayam goreng dan sayur ati ampela beserta sayur capcay
Meylin pun menambah lagi karena masakan itu terasa pas di lidah nya tanpa memikirkan apakah Diva dan ibu nya sudah makan apa belum, yang ada di pikiran Meylin sekarang yang penting perut nya kenyang semua aman tekendali
Sepulang sholat Maghrib berjamaah di Mushola Ibu mertua Meylin menuju tudung saji untuk makan malam
Betapa terkejut nya saat melihat sayur sudah habis tinggal sayur capcay pun hanya bersisa sesendok
Mata ibu mertua Meylin mengarah ke arah dimana ada sebuah bekas piring yang tergeletak begitu saja
"Di makan kucing apa di makan apa sampai tandas begini?", Lirih ibu Meli sang mertua Meylin
"Nek kenapa gak langsung makan kok malah duduk", Diva yang baru datang membuyarkan lamunan nenek
"Gak va nenek nungguin kamu buat makan bareng, tapi sepertinya ayam goreng nya sudah habis di makan kucing apa di habiskan mama mu nenek gak tau!, Jadi kita makan pakai sayur tauge yang nenek masak siang tadi aja ya?"
"Iya nek gak apa-apa Diva mau kok", jawab Diva sumringah
"Sana panggil mama mu mau makan bareng kita enggak?", Nenek Diva mengambilkan Diva secentong nasi dan sayur tauge kedalam piring Diva
"Iya nek", kaki diva menuju kamar mama nya
"Ma makan yok, mama sudah makan apa belum?", Suara Diva dari balik pintu yang tak di kunci
"Sudah makan sana mama sudah kenyang", jawab Meylin yang masih mengetik pesan ke nomor baru yang Meylin yakini pria kaya
"Ya sudah Diva makan dulu ya ma?", Meylin tak menjawab apapun dan Diva menemui nenek di meja makan dan makan bersama nenek dengan penuh bahagia
"Nanti Diva mau ikut nenek pengajian di rumah bude Asih apa gak, tapi kalau ikut jangan sampai ketiduran ya, nenek sudah gak kuat gendong Diva?",nenek tersenyum
"Ah nenek Diva tau lagi nek kalau Diva udah gede dan Diva udah ngerti kalau Diva udah gak layak di gendong nenek", balas Diva dengan senyum renyah
Selesai makan nenek dan Diva pergi ke rumah bude Asih sedang Meylin masih santai di atas kasur sambil berbalas chat mesra dengan teman baru nya si pemilik akun bernama Elang
"Kirim Poto seksi dong?, Ntar aku transfer duit deh....", Melihat chat dari Elang mata Meylin langsung berbinar "uang", itulah batin nya
"Boleh tapi janji ya?, Jangan sampai bohong loh", balas Meylin dengan tersenyum miring
"Apa sih yang enggak buat kamu jadi santai aja aku pasti mengirim duit untuk mu sayang", balas elang dengan penuh emoji love
Dengan cepat Meylin mengirim nomor rekening milik nya yang tidak ada isinya itu, rekening yang hampir ke blokir Karana gak ada isi
"Lumayan", batin Meylin senang
Tak lama kemudian sebuah foto bukti transfer masuk kedalam aplikasi hijau milik Meylin, hati Meylin langsung berbunga kegirangan
"Yes akhir nya aku dapat duit juga walau tanpa bekerja sih?", Ucap Meylin dengan penuh semangat
"Mana fotonya?", Elang mengirim pesan lagi
Meylin pun mengambil pose seksi milik nya dan mengirim pada nomor Elang
"Udah tuh impas ya?", Balas Meylin sinis
*****
"Kok udah gerah sih jam berapa ini?", Mata Meylin menangkap jam di dinding menunjukan pukul sepuluh pagi
Meylinberlalu menuju kamar mandi untuk mandi
"Wah aku harus ke Bank untuk mengambil uang", batin Meylin senang
"Mau kemana ?", Tanya ibu Meli yang masih membuat anyaman
"Ada kepentingan Bu", balas Meylin yang masih sibuk menghias kepalanya dengan bando
"Tumben, kepentingan apa kiranya sampai bisa membuat mu senyum terus, apa gak sebaiknya sarapan dulu tuh ibu sudah masak sayur daun singkong?", Bu Meli bekomentar
"Nanti ibu juga tau, dah lah ya aku pergi dulu bye ibu", Meylin pun pergi berjalan kaki menuju sebuah bank terdekat
Setelah antri yang tak begitu lama kini giliran Meylin untuk mengambil uang milik nya
Meylin pun mengambil uang satu juta pemberian Elang dengan senang yang luar biasa
Meylin berjalan ke sebuah pasar swalayan , tak mungkin ke mall besar uang nya tak kan jadi apa-apa begitu lah pikir nya
"Wah ada tas Bagus banget, diskon lagi ", lirih Meylin mendekati tas berwarna peach dengan harga dua ratus lima puluh ribu "ambil gak ya?" Batin nya
Kemudian Meylin melihat sebuah dress selutut berwarna pastel dengan aksen mutiara di bagian dada yang berbentuk v , dengan lengan seutas tali "indah sekali", batin Meylin dan mendekati dress tersebut dan melihat harga dress "tiga ratus ribu rupiah", tangan Meylin pun mengambil dress itu
Meylin pun melihat baju tidur seksi dengan langkah senang Meylin mendekati dan melihat bandrol baju tersebut "Anso Lingerie, dua ratus lima puluh ribu", Meylin pun berpikir sejenak tak apa lah dia membeli baju tidur itu pikir nya lumayan kan kalau nanti Elang memberinya uang satu juta lagi saat melihat Poto seksi nya
"Jadi semua nya delapan ratus ribu buk?", Seorang kasir memberi tau Meylin soal barang belanjaan nya
Meylin pun mengambil uang delapan lembar berwarna merah lalu menyodorkan pada kasir dan berlalu dengan struk belanja di tangan nya
"Tas, dress sama baju tidur saja delapan ratus ribu memang ya barang bagus itu ibarat kata ada harga ada rupa", lirih Meylin yang merasa perut nya keroncongan
Meylin menabrak seseorang yang ber- jas rapi
"Aduh maaf", ucap Meylin sambil mengambil paper bag milik nya yang jatuh
"Iya gak apa-apa lain kali kalau jalan lihat nya pakai pandangan yang bener jangan sambil melamun", jawab sang lelaki ber- jas dengan senyum
Meylin pun menatap lelaki yang tersenyum itu dengan pandangan seneng, kagum, dan penuh love love
Lelaki berjas itu pergi meninggalkan Meylin yang masih melongo menatap nya, Meylin yang mulai sadar kekonyolan pun segera memasuki sebuah kedai makanan dan membuka menu makanan yang tersedia
"Hah jus jeruk aja harganya dua puluh lima ribu, mahal amat sih", batin Meylin yang tak berniat minum jus
Mata Meylin menatap menu nasi goreng spesial di gambar nampak begitu yummi gak ada salah nya Meylin mencoba makanan tersebut "hah harganya tujuh puluh ribu, oh my God mahal sekali", batin Meylin
"Mba mau pesen makanan apa?", Tanya sang pramusaji
"Nasi goreng spesial sama jus jeruk ya mba", jawab Meylin malas
"Baik tunggu sebentar ya mba", sang pramusaji pun pergi meninggalkan Meylin
"Hey ternyata kamu mau makan disini?", Tanya lelaki berjas yang menabrak Meylin tadi
"Eh kamu!!!", Meylin menatap tak percaya
"Iya boleh gabung enggak nih, dari pada sendiri kalau ada temen nya kan enak ada kawan ngobrol"
Meylin tak menjawab ucapan lelaki berjas tersebut, bisa mampus pikir meylin kalau sampai dia harus membayar tagihan makan mereka berdua
"Udah pesen makanan belum?", Tanya lelaki yang kini sudah duduk di samping Meylin
"U.. dah", Meylin ragu
"Jangan malu-malu dan jangan sungkan perkenal kan nama ku Arvi, nama mu siapa?", Arfi tersenyum menatap Meylin
"Nama ku Meylin", jawab Meylin cepat
Arvi pun nampak memanggil pramusaji dan memesan berbagai menu makanan
Tak lama pesenan Meylin datang dan di susul pesanan Arvi juga datang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!