"Kenapa kamu tega melakukan ini pada ku laki-laki jahat" ucap Mira seorang wanita berusia 23 tahun bertubuh tinggi, cantik, berambut ikal yang penuh dengan kemarahan di dirinya.
Sambil meremas kertas yang dia pegang, ternyata kertas itu surat dari pengadilan agama keputusan perceraiannya bersama sang suami Arya yang sudah 5 tahun dia nikahi.
Mira menikah muda dengan sang suami karena dia sangat mencintai Arya seorang manajernya sendiri. Tetapi rasa cintanya di balas oleh penghianatan yang di lakukan oleh Arya dan sahabatnya sendiri yaitu Tiara.
Mira dan Tiara tumbuh di panti asuhan bersama dari kecil hingga dewasa, karena mereka tidak dapat dipisahkan Mira dan Tiara susah sekali mendapatkan adopsi akhirnya sampai dewasa mereka tinggal di panti asuhan.
Mira memulai karirnya menjadi foto majalah sampul dan akhirnya di tawarkan menjadi model karena dukungan dari Arya sang suami yang sangat cekatan dalam karirnya.
Arya dan Tiara mereka berdua diam-diam menjalin cinta di belakang Mira, dan Arya bahkan memanfaatkan uang hasil kerjanya Mira untuk membeli semua barang mewah untuk Tiara dan akhirnya Tiara jatuh cinta serta menggoda Arya untuk kepuasannya memiliki barang-barang mewah.
Sifat iri yang di miliki Tiara membuatnya tidak berpikir jernih terhadap Mira, dia sudah tidak peduli dengan sahabatnya itu dan bahkan Tiara tidak merasakan salah sedikit pun atas perbuatannya. Bagi Tiara hidup mewah itu tujuannya yang sekarang.
"Aku sudah bersusah payah berlenggak lenggok di atas stadiun agar bisa menjadi model yang paling cantik, anggun, serta membanggakan kamu. Tapi kamu malah pergi dengan wanita itu dan membuang aku seperti ini" Ucap Mira sambil mengingat kejadian dimana Arya pergi dari rumah hanya meninggalkan pesan dari hp sudah memutuskan bercerai dan akan pergi jauh bersama Tiara.
Pada saat itu Mira tidak percaya sehingga dia mencari Tiara di rumah kontrakannya, saat di depan rumah Mira kaget melihat mobil Arya yang terparkir di sana dengan cepat-cepat Mira berjalan dan akhirnya mereka berpapasan di depan pintu rumah. Tiara keluar membawa koper besar yang di bantu oleh Arya, saat Mira ingin menahannya Arya tidak peduli. Bahkan Arya maju berjalan hingga Mira terdorong sampai jatuh.
Arya hanya diam tidak menoleh sedikit pun ke arah Mira yang sedang menangis terjatuh itu, setelah itu Arya dan Tiara pergi meninggalkan Mira. Mira yang hatinya terluka tidak kuat untuk berdiri bahkan berjalan mengejar mobil Arya yang sudah pergi jauh di depan matanya sampai menghilangkan.
"Kamu ambil semua dari hasil kerja keras ku untuk bersama wanita itu sekarang kamu hanya meninggalkan aku rumah ini."
Sebelum bercerai Arya dengan liciknya mengubah semua sertifikat menjadi namanya, bahkan sebelum dia kabur dari rumah dan mengurus perceraian dia pun membuka brankas mengambil semua mas dan berlian yang ada. Arya hanya menyisakan satu sertifikat rumah mewah atas nama Mira karena Arya tidak mau di pengadilan agama proses perceraiannya terhambat karena Mira tidak mendapatkan apa pun dari kerjanya.
"Dasar kejam aku akan membalas atas perlakuan kalian kepada ku pasangan brengsek." Ucapan kemarahan Mira membuat kebencian di hatinya.
"Sudah tiga bulan ini kau talak aku dan sekarang surat cerai sudah ada di depan mataku."
Di dalam kamar Mira sedih seorang diri, dia bangun dengan kondisi acak-acakan tanpa make up mengambil tasnya yang ada di atas meja rias. Akhirnya dengan terburu-buru keluar dari rumah dalam keadaan pikiran kosong menaiki taksi entah mau kemana tujuannya, yang penting bagi Mira saat ini mau menghilangkan rasa sedihnya.
Di sebuah diskotik para pelayan sibuk menyiapkan untuk penyambutan rapat.
"Kalian semua harus bisa membuat rapat hari ini menjadi lancar" ucap Hendra.
"Kamu sudah siapkan apa yang aku katakan tadi" tanya Hendra kepada manajer diskotik tersebut.
"Sudah pak minumnya sudah di siapkan dan saya sudah masukan apa yang bapak kasih tadi" jawabnya.
"Bagus jangan sampai ada kesalahan, kosongkan kamar VIP nomor 301 dan ajarkan wanita itu" tegas Hendra.
Manajer itu mengangguk dan pergi meninggalkan Hendra.
Hendra pun tertawa kecil tiba-tiba dia kaget ada yang menepuk punggungnya dari belakang. Ternyata itu sahabat akrabnya Reno yang sudah menjalani kerja sama dengannya 5 tahun.
"Apa kamu yakin dengan ini semua memasukkan obat perangsang dan menyiapkan wanita-wanita muda untuk seorang Bagus Sandi Dinoto yang dingin, tidak ada ekspresi, kejam dan dapat melakukan apa pun yang dia mau" ucap Reno .
Dengan percaya diri Hendra menjawab "justru itu karena sifatnya seperti itu aku ingin membuat dia bersenang senang agar mempermudah tanda tangan kontrak kerja kita."
"Hendra kamu terlalu percaya diri ini yang aku suka dari mu" puji Reno.
"Kamu tau kan ini untungnya sangat besar apabila kita bekerja sama dengan Perusahaan Cahaya Muda itu yang sudah berpengalaman dalam segala bisnis, para investor dari mancanegara saja pada ngincar mereka, kenapa kita tidak usaha" celotehnya.
Reno pun tertawa "okey aku percaya pada mu karna aku sudah investasi besar untuk rencana kita ini."
"Baik lah percayakan saja pada ku" sahut Hendra.
"Aku akan keluar sebentar untuk menghubungi CEO genius itu, kamu di sini saja bersenang- senang " bisik Hendra.
Reno pun tertawa dan menikmati alunan musik DJ yang ada di sana.
Mobil taksi yang tumpangi Mira tiba-tiba berhenti di depan diskotik, Mira pun langsung turun dan masuk tanpa berpikir panjang lagi karena masalah yang di hadapinya.
Saat di dalam diskotik Mira langsung mencari tempat duduk sambil memesan dan menunjuk minuman yang dia sendiri belum pernah meminumnya.
Pelayanan pun langsung menyiapkan minuman itu dan memberikannya kepada Mira.
"Pahit, minuman apa ini" ketus Mira kepada pelayan itu.
"Ini adalah wine nona, tadi nona sendiri yang menunjuknya" ucap pelayan itu.
"jadi seperti ini rasanya wine, tapi tidak apa-apa rasanya tidak sepahit sakit hati ku malam ini" teriak Mira.
Pelayan itu bingung dan pergi meninggalkan Mira karna dia berpikir Mira hanya lah orang yang sedang mencari kesenangan saja.
Di luar Hendra pun menelpon Reno untuk keluar.
"Kenapa nelpon segala, kamu kan bisa masuk kita bersenang-senang dulu sebelum CEO genius itu kesini" ucap Reno.
"Cepat keluar aku sudah menelponnya tadi" mati Hendra.
Saat Reno ingin keluar dari diskotik dia pun tidak sengaja menabrak perempuan yang sedang asik menikmati minumannya hingga gelasnya pecah.
"Maaf nona apa anda baik-baik saja, saya benar-benar tidak sengaja" tanya Reno.
Mira pun diam dan tidak peduli dengan perkataan Reno karna saat dia tau gelasnya pecah dia langsung meminum wine itu menggunakan botolnya.
"Seperti nya nona mabuk, saya akan membayar ini semua jadi nona nikmatin saja minumannya" ucap Reno.
Reno pun langsung memanggil pelayan yang ada di sana dan memberikan kartu kepada pelayan itu.
"Bayar minuman nona ini pakai ini, saya tamu VIP di sini, jadi apa pun yang nona ini mau di sini kamu tinggal gunakan ini dan tidak perlu meminta dengannya" ucapan Reno kepada pelayan itu.
Pelayan itu hanya mengangguk karna dia tau Reno adalah tamu yang sering datang kesini.
bergegas Reno keluar mencari Hendra yang sudah menelpon dan menunggunya dari tadi.
"Kenapa lama sekali, gimana kalo CEO itu datang duluan sebelum kamu bisa-bisa kita di hina olehnya" ketus Hendra dengan nada marah.
"Maaf tadi di dalam aku membuat kesalahan" jawab Reno.
"ha ha ha ha kesalahan apa, apa kamu salah menggoda wanita, apa jangan-jangan wanita yang kamu goda bukan wanita beneran tapi sesama kita" ledek Hendra.
"Kamu jangan sembarangan aku mana mungkin menggoda wanita jadi jadian, aku ini normal" jawab Reno dengan kesal.
"Terus apa, masak keluar dari diskotik kesini saja harus menghabiskan waktu lebih dari 5 menit, benar-benar ngak masuk akal" hardik Hendra.
"Tadi aku menabrak wanita yang sedang mabuk, kalau aku meninggalkan nya tanpa minta maaf aku akan di rendah kan oleh orang-orang di dalam sana" celoteh Reno.
Hendra pun tertawa mendengar perkataan Reno.
"Sudah lah sekarang kita fokus ke CEO genius ini saja, nanti kita urusi urusan mu" ledek Hendra.
"Tadi aku menelpon sekretaris nya dan mereka akan berangkat, mungkin sebentar lagi mereka sampai" ucap Hendra.
Mereka menunggu di luar sambil memberi instruksi kepada manajer di sana dari telpon agar bersiap-siap untuk mengajarkan para pelayan-pelayannya.
Manajer pun langsung memanggil pelayan dan wanita yang di siapkan nya. Tapi entah sepertinya ada yang salah manajer itu memberi tulisan kertas kepada wanita itu nomor 302.
Melihat tulisan itu wanita itu langsung pergi untuk bersiap-siap ke suatu tempat tanpa berbicara sekata patah pun.
Pelayan yang sudah di siapkan langsung siap menunggu instruksi dari manajer nya!
Di dalam mobil CEO muda yang berusia 26 tahun tampan, dingin, genius dalam segala bidang terutama bidang seni yaitu akting, model, bernyanyi, melukis serta karate.
Itu lah hal yang komplit yang ada di diri Bagus Sandi Dinoto CEO PT Cahaya Muda.
Bagus Sandi Dinoto adalah anak dari Harisza Dinoto dan Lilian Sandrina. Dia mantan artis film, model dan penyanyi karena mewarisi talenta Lilian Sandrina.
Karena dia pandai melukis mewarisi ke geniusannya Harisza Dinoto sehingga dia bisa merancang arsitektur dari lukisannya dan membangun proyek perhotelan, wisata dan gedung-gedung yang unik dan berkelas.
Di bidang olahraga karate dia mewakili Asia untuk selalu menjadi juara Asian Game .
"Pak yakin ingin mengikuti rapat di tempat diskotik seperti ini, saya tau bapak tidak suka tempat yang sepeti ini" tanya sekretaris Kim.
"Tidak usah di pikirkan sekretaris Kim kita hanya rapat terus pulang" jawab Bagus dengan datar.
"Saya hanya khawatir bapak tidak nyaman di sini, saya bisa atur ulang jadwalnya bahkan pindah tempat."
"Saya tau kamu khawatir tapi tidak perlu ada yang di khawatirkan" ucap Bagus.
"Baik pak" sekretaris itu hanya mengangguk
Sekretaris Kim adalah suhu karate nya Bagus Sandi Dinoto, sekretaris Kim dari keluarga miskin dia belajar serta bekerja untuk menghidupi kedua adik nya yang masih sekolah.
Sekretaris Kim pernah membantu Bagus Sandi Dinoto saat akan di culik oleh pesaing bisnis Harisza Dinoto.
Saat itu Kim kebingungan mencari pekerjaan untuk membayar biaya ibu nya yang sedang sakit di rumah sakit.
Kim berkeliling untuk mencari pekerjaan sampingan karena pekerjaannya sebagai guru karate tidak cukup untuk membayar biaya itu semua.
Banyak yang menolak karena Kim memiliki wajah yang sangat sangar beda jauh dari usianya sehingga orang yang baru pertama kali melihatnya merasa takut seperti melihat preman.
Pada saat Kim sedang kebingungan dia melihat seorang anak berusia 10 tahun di culik, tanpa pikir panjang Kim langsung mengejar mobil penculik itu bahkan Kim menghajar satu persatu penculik itu. Anak kecil yang di culik itu melihatnya kagum.
"Paman apakah paman seorang superhero" tanya nya dengan nada suka.
"Maaf saya hanya orang biasa" jawab Kim.
"Saya suka paman gimana kalau superhero paman saya beli" jawabnya.
Kim tidak menghiraukan perkataan anak kecil itu karena dia hanya berpikir anak ini hanya mengatakan hal yang dia inginkan.
"Sekarang kamu saya antar pulang ke rumah, pasti orang tua kamu lagi kebingungan" tanya Kim.
"Enggak mau pulang sebelum paman jawab pertanyaan tadi" celoteh anak itu.
Tiba-tiba datang polisi dan pasangan suami istri yang sedang cemas. Saat melihat itu mereka langsung memeluk anak itu sambil menangis.
"Papa kita harus beli superhero ini" gerutu anak itu kepada papa nya.
Kedua orang tua nya tertawa mendengar perkataan anaknya.
"Perkenalkan nama saya Harisza Dinoto dan ini istri saya Lilian Sandrina, ini anak kami namanya Bagus Sandi Dinoto" ucap Harisza
"Nama saya Kim pak, tadi saya melihat anak ini di culik akhirnya saya hanya membantu nya" jawab Kim.
"Apa pekerjaan kamu Kim" tanya Lilian Sandrina ibu dari anak itu.
"saya masih sekolah kelas 3 SMA, saya bekerja sebagai guru karate untuk anak sekolah dasar" jawab Kim.
"Keren pa, ayo pa kita beli" paksa Bagus
"Kim gimana kamu saya bayar sebagai pengawal pribadi anak saya, dan juga sebagai suhu karate pribadi untuk dia, kamu lihat dia sangat menyukai kamu dan dia tidak akan berhenti kalau keinginannya belum terwujud" ucap Harisza.
Kim hanya diam dan dia bingung harus menjawab apa. Melihat itu Harisza langsung mengagetkannya.
"Hem kamu bingung, gimana kalau saya bayar 10 juta sebulan, kalau kurang saya akan bayar 2x lipat gimana" tanya Harisza
Kim benar-benar kaget mendengar ucapan Harisza, tanpa basa basi dia langsung menjawab "baik pak saya mau, tapi boleh saya mau minta bayaran di awal karena saya lagi perlu uang untuk bayar perawatan ibu saya yang sedang sakit" dengan malu-malu Kim menjawabnya.
Harisza langsung mengeluarkan uang cash dari tasnya dan memberikan uang itu kepada Kim.
"Kalau kurang bicara saja, saya tunggu kamu di rumah dan ini kartu nama serta alamat saya" ucap Harisza.
"Terima kasih pak" jawab Kim.
"Sama-sama" ucap Harisza langsung pergi meninggalkan Kim.
Melihat uang dan kartu nama itu Kim kaget ternyata Harisza Dinoto adalah pemimpin perusahaan Cahaya Muda, dan anak yang bernama Bagus Sandi Dinoto adalah penerusnya.
Kim langsung ke rumah sakit untuk membayar serta mengoperasikan ibu nya dan dia berjanji pada dirinya akan setia pada pekerjaannya sebagai pengawal karna keluarga Harisza Dinoto adalah penolong harta yang paling berharga bagi dirinya.
Bagus Sandi Dinoto juga bisa memenangkan lomba olahraga karena ajaran dari Kim, karena Bagus sudah menjadi CEO dia mengangkat Kim menjadi sekretarisnya sebab Kim orang yang dapat di percaya dan selalu menjaganya.
Saat CEO keluar dari mobil tiba-tiba ada dua orang yang menyambutnya ternyata Hendra dan Reno.
"Selamat malam pak Bagus Sandi Dinoto terimakasih sudah datang di undangan kami" sapa Reno.
"Tidak usah basa basi sekarang kita langsung saja rapatnya" ketus Bagus.
Hendra dan Reno bergegas mengantar bagus ke ruangan yang gelap hanya ada lampu kelap kelip yang menerangi ruangan itu.
Bagus langsung duduk dan berkata "Sekretaris Kim kamu tunggu di luar saja."
Sekretaris itu langsung menurut dan pergi dari ruangan itu.
"Silahkan di minum dulu pak CEO Bagus kita bisa santai membicarakan bisnis kerjasama ini" tawar Hendra.
"Apa kamu pikir aku mau menerima jamuan mu ini" jawab Bagus.
"Bapak tidak percaya dan ragu pada saya, ini sebelum bapak minum saya yang akan minum air ini duluan sebelum bapak" ucap Hendra.
Hendra langsung meminum air yang ada di depan Bagus tadi secepat mungkin.
"Gimana pak tidak terjadi apa-apa kan" ucap Hendra.
Bagus hanya diam dan dingin sedang kan
Hendra langsung memanggil pelayan yang sudah dia siapkan tadi.
"Kamu isi minuman ini di gelas yang baru untuk tamu kita" ucap Hendra.
Pelayan langsung masuk ke ruangan dan mengisi air ke gelas kosong yang sudah di siapkan tadi.
Tanpa basa basi bagus langsung meminum air yang ada di depannya yang dia kira water lemon biasa.
Dalam hati Bagus merasakan ada yang aneh dari minuman yang dia minum ini.
Hendra dan Reno langsung tersenyum, Hendra sudah memastikan akan terjadi seperti ini.
Dia pun menyiapkan dengan cara meminum air yang tidak ada campuran apa-apa dan menyiapkan minuman yang sudah di campurkan obat untuk di minum oleh Bagus.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!