NovelToon NovelToon

Dua Garis Merah Di SMA

Jemputan

Ting...

Bunyi notif khusus di hp Kaila membuat gadis yang tengah memasukan berapa buku ke dalam tasnya segera meraih benda pipih itu yang berada di atas meja rias, dan tertera nama pujian hatinya di layar ponsel milik Kaila.

Setelah mengirim pesan ok ke Yuda Kaila melihat pantulan dirinya sekali lagi di cermin meja riasnya.

"Sempurna" puji Kaila dengan senyuman yang sangat manis dan meraih tas ransel miliknya yang berada di atas kasur dan melangkah keluar dari dalam kamar.

"Bunda adek berangkat dulu" kata Kaila saat sampai di meja makan di mana sudah ada Bunda dan kakaknya.

Ahmad Riko putra atau biasa di panggil kak Riko oleh Ayah dan Bunda, merupakan anak laki laki pertama di keluarga itu dan kakak yang paling menyebalkan satu dunia bagi Kaila tapi meski begitu Kaila juga sayang dengan kak Riko.

"Gak sarapan dulu?" tanya Bunda sambil melihat wajah Kaila yang berdiri di sampingnya.

"Mana mau si curut sarapan kalo pacarnya aja udah datang" potong Riko sambil mengigit roti miliknya membuat Kaila tidak jadi menjawab pertanyaan Bunda.

"Sirik aja sih lo kak, ini nih efek kelamaan jomblo" jawab Kaila sedikit sinis.

"Gue jomblo berkualitas bos!" kata Riko sambil memukul dadanya.

"Berkualitas pala lu" sahut kaila cepat saat kakaknya itu menyombongkan dirinya.

"Sudah sudah kalian ini berantem terus!" lerai Bunda saat anaknya itu sudah berdebat di pagi hari.

"Ini bekal buat kamu sayang, dimakan ya" kata Bunda menyerahkan kotak bekal kepada Kaila, Bunda sudah hafal dengan sifat anaknya satu ini yang jarang sekali mau sarapan di rumah dan memilih untuk sarapan di sekolah.

"Siap bos, kalo gitu Kaila berangkat dulu Bunda" kata kaila mencium punggung tangan Bunda.

"Assalamualaikum" ucap Kaila dan melangkah pergi.

"Eh...adek pungut salim dulu dong" kata Riko sambil menunjuk punggung tangannya membuat Kaila menghentikan langkah kakinya dengan memutar bola matanya malas.

Kaila dengan cepat meraih punggung tangan Riko yang mengantung di atas udara di ciumannya dengan singkat, "Assalamualaikum" ucap kaila dengan cepat dan langsung berlari menuju pintu rumah.

"Sayang" sapa Kaila saat baru keluar dari dalam rumah dan melihat Yuda yang menunggunya di atas motor sport nya.

"Cantik banget sih pacar aku" goda Yuda saat kaila sudah sampai di sampingnya, membuat rona merah timbul di kedua pipi kaila.

"Apa sih, masih pagi juga udah gombal" kata kaila tersipu malu.

"Kamu tambahan cantik kalo ada merah merahnya gitu" kata yuda sambil mencolek hidung mancung milik kaila yang membuat kaila terkekeh kecil.

"Udah ah jangan gombal tar telat sekolahnya" kata Kaila yang membuat yuda kali ini terkekeh kecil.

"Ya udah tuan putri pakai dulu helemnya" kata Yuda seperti biasa yang langsung memakaikan helem ke kepala Kaila.

"Makasih" kata kaila yang langsung naik ke jok belakang motor.

"Pegangan biar gak jatuh" kata Yuda menarik tangan Kaila dan melingkarkan nya di pinggangnya membuat Kaila senyum senyum sendiri di belakang padahal itu sudah sering di lakukan Yuda tapi entah jantunya selalu berdebar dengan cepat.

***

"Aku ke kelas dulu ya" kata Yuda saat sampai di lorong sekolah karena kebetulan kelas Yuda dan Kaila tidak satu kelas membuat Yuda harus berbelok.

"Iyah" kata Kaila yang melambaikan tangannya saat Yuda berjalan ke arah kelasnya.

"Cie...yang tiap hari makin lengket" goda Rara yang baru saja datang dari arah belakang Kaila. "Btw udah mau berapa bulan lo sama Yuda?" tanya Rara yang melanjutkan langkahnya saat Kaila melangkah menuju kelas.

"Emm,mau dua tahun" jawab Kaila, saat otaknya mengingat bulan depan tepat di mana hubungannya dengan Yuda akan genap usia dua tahun.

"Gila!, bisa selanggeng itu" kata Rara menatap Kaila yang tengah senyam senyum sendiri. "Kasih tips dong" kata Rara menyenggol bahu temannya itu.

"Tips?" tanya Kaila beralih menatap Rara yang baru saja menyenggol bahunya dan mendapatkan anggukan dari Rara. "Pacar aja gak punya" Kata Kaila membuat Rara memberhentikan langkanya tepat di depan pintu ruangan kelasnya sambil menatap Kaila yang berjalan ke arah mejanya.

"Sialan!" Teriak Rara saat Kaila untuk kesekian kalinya berhasil mengejek dirinya yang telah lama sekali jomblo membuat siswi lain yang baru saja datang menatap ke arahnya yang tengah berdiri di depan pintu. "Apa lo semua lihat lihat? gak pernah ya lihat cewek cantik lo semua?!" kata Kaila saat beberapa siswa menatapnya sambil berbisik bisik membuat siswa siswi tersebut langsung diam saat mendapatkan tatapan tajam dari Rara.

"Sabar Rara, sabar memang tu mulut pedes banget kalo ngomong dari dulu, jadi gak usah di masukin hati" kata Rara sambil mengusap dadanya dan melihat sahabatnya duduk dengan tenangnya sambil memainkan ponselnya.

"Pinjem pr dong" kata Rara yang sudah duduk di samping Kaila membuat kaila menoleh ke arah Rara yang tengah mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

"Gue bingung sama lo sebenarnya itu yang goblok lo apa guru sih?" tanya Kaila dengan tangan yang mengeluarkan buku dari dalam tas dan menyodorkannya ke arah Rara.

"Kenapa emang?" tanya Rara sambil membuka buka buku matimatika milik Kaila.

"Ya selama gue duduk sama lo selama ini lo gak pernah tu satu pun ngerjain pr apa lagi nyatet, tapi Kenapa lo bisa masuk rengking lima besar?"

"Itu karena gue pinter goblok, kalo gue gak pintar gk mungkin gue masuk lima besar" kata Rara dengan pdnya sambil menyalin jawaban dari buku kaila ke bukunya.

"Pinter dari Papua?, orang yang lain pada di kelas lo malah di kantin" cibir Kaila membuat Rara memutar bola matanya malas karena apa yang di bilang Kaila memanglah benar adanya, karena ia lebih milih ke kantin dari pada di dalam kelas melihat papan tulis yang penuh dengan tulisan.

"Mata gue sakit kalo lihat papan tulis banyak tulisannya" kata Rara yang membuat kaila hanya bisa memancing kan matanya saat selalu jawab an itu yang keluar dari mulut sahabatnya.

Dari pada berdebat dengan Rara yang membuatnya gila di pagi hari, Kaila lebih tertarik dengan toko online di hpnya membuka satu persatu posting gambar yang tertera di layar ponselnya.

"Nih buku lo, thinqyu" kata Rara yang baru saja menyelesaikan pr nya.

"Hmm"

"Lo liat apa sih anjir serius bener" kata Rara yang langsung mendekatkan diri ke tubuh Kaila, padahal jarak mereka hanya beberapa centi meter saja tapi bukan Rara namanya kalo tidak membikin Kaila kesal.

"Gak usah deket deket anjir, bau jigong tau gak" kata Kaila yang langsung mendorong pelan tubuh sahabatnya itu agar menjauh sedikit karena deru nafas Rara aja bisa di rasakan dengan jelas oleh Kaila.

"Jigong pala kakak kau botak!"

"Di marahin kak Riko baru tau rasa lo" kata Kaila menujuk muka tanpa dosa milik Rara.

"Serius lo lihat apa sih" tanya Rara kembali melirik layar ponsel milik sahabatnya. "Buket? lo mau beli buket bunga buat siapa?" tanya Rara saat melihat sederetan buket bunga di layar ponsel milik Kaila.

"Rencananya gue mau beli buket bunga buat anniversary gue sama Yuda"

"Eh...menurut lo bagus yang mana?" tanya Kaila yang menunjukkan layar ponselnya ke arah Rara, membuat Rara menatap Kaila aneh. "Yang ini kali ya ada gambar fotonya atau yang ini ada bunga nya" kata Kaila yang malah heboh sendiri saat melihat sederetan buket bunga yang terlihat sangat cantik.

"Lo bisu apa gimana sih? gue nanya bego jawab dong" kata Kaila yang beralih menatap Rara yang tengah menatapnya aneh.

"Gue sih ogah ngasih gituan ama cowok" kata Rara membuat Kaila mendengus kesal. "Lagi pula ya,hubungan langgeng itu belum tentu berakhir bahagia"

"Maksud lo?" Tanya Kaila menatap Rara meminta penjelasan atas omongannya tadi.

"Jangan terlalu berharap aja sama Yuda nanti lo sendiri yang makan hati"

"Bilang aja lo sirik sama gue"

"Najis anjing, gue baru iri sama lo kalo lo langsung di lamar sama yuda, kalo cuma pacaran gue mah gk ada iri-irinya sama sekali"

"Ngomong sama orang jomblo percuma"

"Ya udah kali"

Sudah hall biasa perdebatan kecil terjadi di antara Keduanya, yang ada kelas akan heboh kalo Rara dan Kaila tidak berdebat sekali saja, sampai guru matimatika masuk ke dalam kelas mereka dan pembelajaran di mulai dengan tenang karena Rara lebih memilih tidur di kelas dari pada mendengarkan penjelasan guru yang tidak ia pahami sama sekali, sedangkan Kaila yang sudah biasa melihat sikap Rara seperti itu membiarkannya dan fokus pada papan tulis.

Kantin

Mata pelajaran matimatika selama tiga jam berakhir saat bell istrirahat terdengar membuat kelas XII MIPA tiga bernafas lega pasalnya selama pelajaran itu yang aktif di kelas hanya Kaila dan beberapa murit yang paham, dan yang tidak terlalu aktif satu persatu ikut tidur seperti Rara.

"Udah istirahat ya?" kata Rara saat mendengar kelas yang tadinya sepi berubah menjadi riuh karena jam istirahat sudah datang.

"Giliran bell aja cepet banget nangkepnya nih telinga" kata Kaila menyentil telinga Rara pelan.

"Kantin yuk" kata Rara yang tidak membalas ucapan Kaila dan langsung menarik tangan sahabatnya itu, kaila yang di tarik secara tiba tiba langsung mengambil kotak bekal yang di kasih bundanya di dalam laci.

Suasana kantin yang mulai ramai dan hampir semua kursi dan meja di tempati beberapa siswa dan sisi untuk mengisi perut mereka di pagi hari, beruntung masih ada kursi yang kosong walau di pojok kantin tapi setidaknya itu lebih baik dari pada tidak mendapatkan tempat sarapan sama sekali.

"Gue pesan dulu, lo mau di pesenin sekalian gk?" tanya Rara menatap Kaila yang sudah duduk di kursi depannya.

"Gue es teh aja" kata Rara menyebut minuman yang biasa ia pesan saat makan di kantin.

"Ok" Rara langsung berdiri dari duduknya dan berjalan ke salah satu kantin yang mulai ramai di kerubungi siswa dan siswi.

Sambil menunggu Rara membawa pesanannya, Kaila memainkan ponselnya, membuka akun Instagram milik Yuda yang ia pegang, membaca satu persatu deretan DM an yang selalu ia lihat setiap hari, sudah biasa kaila melihat deretan DM itu tapi Kaila melarang keras Yuda untuk membalas DM an ke HP-nya.

"Kak Yuda jangan lupa follback ya kak😉"

"Kak boleh minta no hpnya gk?"

"Kak Yuda keren banget😖"

"Kak Yuda udah punya pacar belum?"

"Minta alamat rumahnya dong kak"

dan masih banyak lagi deretan DM an yang kaila buka, membuatnya tersurut emosi, walaupun Yuda tidak pernah membalas pesan mereka satupun, tapi deretan DM itu sepertinya tidak akan pernah habis selama Yuda memposting fotonya di akun Instagram miliknya.

"Dasar undur undur, apa mereka gak tau kalo yuda itu punya gue?"

"Yuda itu hanya milik Kaila Putri Sanjaya, dan selamanya akan milik gue!" guman Kaila pada dirinya sendiri dengan sedikit emosi.

"Jangan terlalu berharap dengan apa belum tentu akan kamu miliki" suara itu membuat jari kaila berhenti di layar ponselnya, beralih menatap seorang yang berdiri di sampingnya sambil meneguk minuman miliknya.

"Raka?" ucap Kaila.

Ini namanya Raka Agbraham biasa si panggil Raka oleh teman temannya, merupakan seorang siswa yang suka bolos dan selalu masuk ruang BK untuk mendapatkan teguran ataupun sangsi. tapi di balik itu semua Raka juga memiliki tinggi badan sebelas dua belas dengan Yuda dan mempunyai wajah yang tidak kalah tampannya, tapi tetap bagi semua siswi Yuda paling tampan.

"Ngapa in lo di sini? gangu aja!" lanjut kaila yang Kembali pada layar ponselnya.

"Jangan terlalu cinta sama orang, karena belum tentu orang itu baik buat lo" kata Raka membuat kaila kembali menatap wajah Raka yang tengah menatap lurus kedepan.

"Maksud lo apa bilang kaya gitu?" tanya Kaila tidak suka dengan ucapan yang di lontarkan Raka tadi.

Raha menaikan bahunya, dan menatap wajah kaila yang ternyata juga tengah menatapnya. "Tidak semua orang yang di luarnya terlihat baik dalamnya akan baik juga"

"Lo ngatain Yuda jahat gitu?"

"Terus lo apa? tukang bolos yang selalu keluar masuk bk" cibir kaila dengan menatap sinis Raka.

Ujung bibir Raka membentuk sebuah senyuman saat mendengar cibiran yang di lontarkan Kaila kepadanya. "Udah gue bilang tidak semua orang yang luarnya terlihat baik dalamnya akan baik juga" kata Raka mengulangi perkataannya tadi.

"Jangan melihat orang dari sisi baiknya saja, karena orang baik sekalipun bisa menjadi pendosa!" setelah mengatakan hall itu Raka langsung pergi meninggalkan Kaila yang tengah menatapnya.

"Dasar aneh" guman Kaila saat punggung Raka tidak terlihat lagi dari pandangannya.

"Siapa yang aneh?" tanya Rara yang baru saja datang dengan membawa nampan yang berisi pesan mereka.

"Raka" kata Kaila yang langsung meraih gelas es teh nya meminum es teh tersebut sampai setengah gelas meredakan emosinya yang sempat datang karna ucapan tidak masuk akal Raka tadi.

"Raka teman satu kelas Yuda?" tanya Rara.

"Iyah lah siapa lagi" jawab kaila membuka kotak bekalnya dan menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya.

"Ngapain dia ke sini?" tanya Rara bingung.

"Mana gue tau" jawab Kaila judes.

"Hai kak Yuda"

"Kak Yuda makin hari makin ganteng aja"

"Kak jangan lupa follback ig aku ya kak"

suara riuh itu terdengar dari arah pintu masuk kantin membuat Kaila dan Rara menatap ke arah pintu dan terlihat Yuda yang di kelilingi banyak siswi siswi dari adek kelas sampai satu angkatan dengan Yuda dengan berbagai pertanyaan dengan suara menggoda mereka, Kaila yang melihat itu meletakan kembali sendoknya ke dalam kotak bekal saat Yuda berjalan ke arahnya.

"Hai sayang" sapa Yuda yang langsung duduk di samping Kaila.

"Sampai kapan sih kamu di kerubungi siswi siswi ganjen itu" kata kaila dengan judes tanpa menjawab sapaan Yuda.

Yuda terkekeh melihat wajah kesal Kaila saat ia melihatnya di kerubungi beberapa siswi. "Pakai ketawa lagi, aku serius lo ini!" kata kaila kesal karena Yuda malah tertawa.

"Memangnya kenapa kalo aku di kerubungi siswi siswi itu?" tanya Yuda dengan mata yang melirik sekilas siswi siswi yang tengah melihatnya dan beralih menatap wajah Kaila.

"Lo itu goblok atau bodoh sih Yuda? Kaila seperti itu karena dia cemburu sama cabe cabe an lo itu tolol" kali ini Rara yang menjawab pertanyaan Yuda membuat Yuda memutar bola matanya malas saat harus berbicara dengan Rara.

"Ini bukan urusan lo, lo urus aja urusan lo sendiri!" kata Yuda menatap wajah Rara.

"Ini memang bukan urusan gue, tapi di sini lo yang gk mikir in perasaan Kaila" kata Rara menujuk wajah Yuda yang tengah menatapnya.

"Tau apa lo hah!" nada suara Yuda naik satu oktaf membuat Kaila menatap nya lekat.

"Yang gue tau lo suka banget kalo cabe cabe an lo itu ngejar ngejar lo, lo pikir lo itu artis?" kata Rara yang tidak mau kalah dengan jari menujuk ciwi ciwi Yuda yang masih menatapnya tidak jauh dari tempat mereka duduk sekarang.

"Gue gak pernah minta ya mereka buat ngejar ngejar gue, jadi kalo lo gak tau apa apa gak usah banyak bacot deh lo" kata Yuda yang langsung menarik tangan Kaila, Kaila yang tangannya di tarik secara tiba tiba oleh Yuda menyeimbangkan langkah kakinya.

"Ra, tolong bawa in kotak bekal gue ke kelas ya" teriak Kaila saat jarak mereka sudah lumayan jauh.

"Yuda, pelan pelan dong jalannya" kata kaila saat sudah keluar dari area kantin.

"Yud, pelan pelan!" kali ini suara kaila agak keras karena Yuda menariknya dengan dengan langkah yang sangat cepat, membuat Yuda berhenti berjalan.

"Sakit Yud" kata Kaila melepaskan genggaman tangan dari tangan Yuda dan mengusap lembut pergelangan tangannya yang terasa sakit.

"Maaf, a-aku tidak sengaja, sini aku lihat" kata Yuda yang baru tau letak kesalahannya,dan meraih pergelangan tangan Kaila yang terlihat menerah karena cengkraman tangannya tadi.

Yuda meniup niup pergelangan tangan Kaila sambil mengusapnya lembut, "Apa masih sakit?" tanya Yuda menatap Kaila dan mendapatkan gelengan dari Kaila.

"Kita ke taman belakang sekolah ya" kata Yuda yang hanya mendapatkan anggukan dari Kaila.

Taman Belakang Sekolah

Kali ini Yuda menautkan jari jemarinya ke jari jemari tangan Kaila menuju taman belakang sekolah, taman yang sepi karena rata rata siswa siswi memilih ke taman samping sekolah yang lebih terawat dari pada ke taman belakang sekolah, meski begitu taman itu masih terawat dengan baik sampai sekarang.

Yuda dan Kaila duduk di salah satu bangku di bawah pohon dengan Yuda yang masih menggenggam tangan Kaila sesekali mencium punggung tangan itu membuat Kaila tersenyum malu. "Kenapa?" tanya Kaila saat Yuda memandanginya.

"Kamu cantik" puji Yuda membuat pipi Kaila langsung menimbulkan rona merah.

"Tapi lebih cantik cabe cabe an kamu itu kan?" kata Kaila mengingat siswi siswi yang selalu mengejar mengejar Yuda.

"Mereka tidak ada apa apanya dari kamu, karena bagi aku kamu yang paling cantik satu sekolah"

"Bohong!"

"Serius, mungkin kalo ada kontes ratu SMA dan kamu ikut pasti kamu yang akan jadi juara satu"

"Iyah juara satu dari belakang" kata Kaila judes dan itu membuat Yuda terkekeh.

"Walaupun kamu juara satu dari belakang, tapi di hati aku kamu tetap nomer satu" kata Yuda yang langsung membawa Kaila ke dalam pelukannya, sedangkan Kaila merasa hatinya berbunga-bunga hanya bisa senyam-senyum sendiri di dalam pelukan Yuda.

Suasana taman yang sepi membuat waktu seolah hanya milik mereka berdua, Yuda yang memeluk Kaila mengusap rambut panjang milik kekasihnya itu mencium aroma stroberi dari rambut Kaila.

"Kaila" panggil Yuda.

"Iyah" jawab Kaila dengan mendongakkan wajahnya suapaya bisa menatap wajah Yuda.

"Kamu udah pernah nonton film dewasa?"

"Emang kenapa?"

"Aku tanya"

"Dulu pas waktu Smp gk sengaja lihat tapi cuma sekilas doang hehehe, memang kenapa?" kali ini Kaila kembali bertanya menatap wajah Yuda yang duduk di sampingnya.

"Mau lihat lagi?" tawar Yuda membuat kaila kaget.

"Ini sekolah Yuda!, mana boleh lihat kaya gitu an" kata Kaila mengingat Yuda dimana mereka berada saat ini.

"Di sini sepi, lagi pula di sini hanya ada kita berdua, dan jam istirahat juga masih lama" kata Yuda membuat Kaila melihat kanan kirinya dan benar saja teman itu hanya ada mereka berdua. kaila beralih melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya memang jam istirahat baru mulai dan waktu masuk pun masih lama.

"Gimana?" tanya Yuda membuat Kaila beralih menatap kekasihnya itu. "Tenang gk bakal ada yang tau kok" kata Yuda melainkan Kaila.

Kaila diam sejenak di hatinya ia merasa penasaran sendiri dan ingin lebih tau tentang filem itu yang pernah ia lihat sekilas saat SMP dulu, tapi di sisi yang lain dirinya tidak terlalu srek dengan filem seperti itu.

Yuda yang melihat kaila hanya diam saja, mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan mengotak ngatik hpnya, sampai suara terdengar dari hp Yuda membuat kaila menatap hp yang ada di tangan Yuda.

"Kamu beneran mau lihat?" tanya kaila saat film nya sudah di mulai.

Yuda tersenyum mengangguk dan menarik kaila ke dalam pelukannya dengan hp yang di pegang tangan satunya lagi, Kaila yang tiba tiba di tarik masuk ke dalam pelukan Yuda sedikit kaget tapi dirinya hanya diam saja saat filem itu dimulai.

Awalnya filem yang di putar Yuda hanya menampilkan seorang wanita yang menggoda seorang pria dengan pakaian yang sangat seksi, tapi lama ke lamaan filem itu berubah menjadi hall yang lebih panas membuat mata Kaila tidak beralih dari layar hp.

"Aaaa" teriak Kaila tiba tiba di dalam pelukan Yuda, membuat Yuda melepas pelukannya dan menatap wajah kaila.

"Kamu kenapa?" tanya Yuda khawatir.

"Pasti sakit kan" kata kaila saat dirinya melihat penyatuan dua orang yang berada di dalam video itu.

"Aku pikir kamu kenapa kai, memang untuk awal an terasa sakit tapi kalo udah sering melakukannya tidak akan sakit lagi" kata Yuda membuat Kaila menatapnya tidak percaya.

"Bohong, nyatanya perempuan tadi ngeluarin suara cukup keras" kata Kaila yang masih ingat dengan jelas video yang ia tonton tadi.

"Itu karena di buat buat, kamu tau? kalo sudah sering kali melakukannya itu tidak akan terasa sakit, yang ada hanya kata nikmat"

"Dari mana kamu tau?" tanya Kaila penasaran, pasalnya Yuda tau lebih dalam tentang video itu.

"Semua laki laki pasti tau"

"Berarti kamu udah pernah lakuin itu sama cewek lain?" tuduh Kaila dan langsung melayang pukulan du tubuh Yuda.

"Kamu jahat!"

"Kamu jahat!"

"Berarti selama ini kamu udah selingkuh dari aku gitu?!" kata kaila dengan tangan yang masih memukul mukul lengan Yuda, membuat Yuda berusaha menghindar dari pukulan Kaila.

"Aku enggak selingkuh kaila" kata Yuda berusaha meyakinkan Kaila.

"Bohong!!" kata kaila dengan suara sedikit keras dan memberhentikan pukulannya ke lengan Yuda. "Kalo kamu gak selingkuh dari mana kamu tau?" tanya Kaila yang masih tidak percaya kalo Yuda tidak berselingkuh.

"Kamu lihat ini" kata Yuda memperlihatkan layar hpnya di mana deretan video dewasa terpampang jelas di sana. "Aku tau itu semua dari video video ini"

"Kamu dapat video ini dari mana?" tanya kaila ingin tau, pasalnya video itu bukan hanya ada satu atau dua tapi belasan video.

"Dari namanya itu gak penting, yang harus kamu tau aku gk mungkin selingkuh dari kamu, karena aku sayang banget sama kamu, dan aku gak mau kehilangan kamu"

"Bener?" tanya kaila memastikan membuat Yuda langsung menggenggam tangan kaila yang berada di atas tubuhnya.

"Iyah sayang, aku berani sumpah kalo aku gak pernah selingkuh dari kamu, bahkan niat untuk selingkuh pun tidak ada di dalam hati ku" kata Yuda dengan senyumannya, membuat kaila langsung luluh dengan senyuman manis itu.

"Iyah aku percaya, tapi awas aja kalo kamu sampai kamu selingkuh, aku bakal putusin kamu saat itu juga!" kata kaila dengan nada suara galaknya dan menujuk wajah Yuda.

"Iyah sayang"

"Mau lihat lagi?" tanya Yuda yang mendapatkan anggukan dari Kaila.

Yuda baru saja akan memutar satu video lagi tapi suara bell berbunyi tanda istirahat sudah berakhir dan akan di gantikan dengan jam pelajaran selanjutnya, membuat jari Yuda tidak jadi memencet tombol play.

"Yah masuk" kata Kaila lesuh saat bell masuk terdengar begitu jelas.

"Gak papa, kita masih bisa lihat lain waktu, jangan murung gitu dong" kata Yuda saat melihat wajah murung dari kaila.

"Nanti kapan kapan kita nonton di rumah aku gimana?" kata Yuda memberikan solusi.

"Adah orang tua kamu Yud"

"Apa kamu lupa kalo Ayah sama Mama aku di luar negeri?" kata Yuda membuat kaila nyengir kuda.

Kaila baru ingat Ayah dan Mama Yuda berangkat satu Minggu yang lalu ke luar negeri untuk mengurus bisnis mereka, awalnya Yuda di suruh ikut dengan keduanya, tapi karena Yuda yang tidak ingin jauh dari kaila memutuskan untuk tetap tinggal di sini sendirian karena Yuda anak tunggal.

"Aku baru ingat" kata Kaila dengan menunjuk dua baris gigi putihnya.

"Dasar, sifat pelupanya dari dulu gak pernah hilang" kata Yuda mencubit pelan pipi Kaila.

"Masuk yuk, nanti keburu guru datang" ajak Yuda yang mendapatkan anggukan dari kaila, keduanya meninggalkan taman tersebut dan berjalan ke kelas mereka masing masing, beruntung saat masuk ke dalam kelas, guru yang mengajar belum sampai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!