Kota Awan Biru merupakan kota kecil yang jauh dari ibukota Kekaisaran.
Kota Awan Biru juga terdapat 5 Klan kecil dan 2 Sekte Menengah.
adapun 5 klan itu adalah
klan Zhou yang di pimpin oleh Patriak Zhou Fan.
klan Qing di pimpin oleh Qing Long.
klan Lin di pimpin oleh Lin Tian.
klan Xiao di pimpin oleh Xiao Hao.
klan Ling di pimpin oleh Ling Wang.
dan 2 Sekte Menengah itu adalah Sekte Pedang Surga dan Sekte Tombak Suci.
***
Di Klan Lin.
Seorang pemuda berusia 15 tahun sedang berlatih keras untuk bisa menerobos ke tahap selanjutnya, pemuda itu tidak lain adalah Lin Chen yang rana kultivasi nya sangat rendah, karena di umur 15 tahun ini Lin Chen baru sampai pada tahap pendekar pemula bintang 3.
sementara teman teman sebaya nya ada yang sudah berada di tahap pendekar perak bintang 4-6, dan jenius klan yang merupakan anak dari Patriak Klan sudah berada pada tahap pendekar perak bintang 8 dan sebentar lagi mencapai puncak.
Hari demi hari Lin Chen terus melatih fisik dan berkultivasi agar dapat menerobos ke bintang selanjut nya, namun semua cara yang ia gunakan hanya sia dia saja, dan karena tingkat kultivasi nya sangat rendah, dia selalu di bully dan di hina oleh teman teman sebaya nya dan juga hampir seluruh anggota klan nya.
Lin Chen hanya hidup dengan ayah nya saja, sebab ibu nya meninggal sewaktu melahirkan nya, ayah nya merupakan salah satu tetua di klan, dan ayah nya merupakan tetua ketiga, ayah Lin Chen atau Lin Bai yang biasa di panggil tetua Bai selalu memberikan dukungan dan sumber daya agar Lin Chen bisa menyusul ketertinggalan nya dalam berkultivasi dan tidak pernah berhenti untuk memberi dorongan kepada Lin Chen.
pagi ini Lin Chen berniat memberitahukan kepada ayah nya kalau dia mau pergi berlatih di hutan larangan.
"ayah" aku berencana pergi berlatih di hutan larangan" ucap Lin Chen kepada ayah nya.
sontak Lin Bai kaget karena anak nya berniat pergi ke hutan larangan.
"Chen'er" bukan nya ayah tidak mau nak,
tapi kita semua tahu, hutan larangan merupakan tempat tinggal hewan buas tingkat tinggi, bahkan pendekar raja dan kaisar pun berpikir 10 kali untuk masuk ke hutan larangan, ayah tidak mau kamu kenapa napa di sana, apalagi kultivasi mu hanya di pendekar pemula bintang 3" jawab Lin Bai yang membuat Lin Chen agak kecewa.
tapi Lin Chen berusaha meyakinkan ayah nya bahwa dia akan baik baik saja.
"aku akan baik baik saja ayah, dan aku hanya latihan di bagian luar nya saja" balas Lin Chen.
akhir nya mau tidak mau Lin Bai hanya mengiyakan Lin Chen untuk pergi berlatih di hutan larangan.
"lalu kapan kamu akan pergi nak?" tanya Lin Bai.
"aku berencana berangkat besok pagi ayah, karena semakin cepat semakin baik" jawab Lin Chen dan di angguki Lin Bai.
keesokan hari nya Lin Chen berangkat ke hutan larangan, di tengah jalan dia selalu di hina dengan berbagai macam hinaan.
"lihat si sampah, sampah klan yang hanya membuat malu klan Lin kita" ucap seseorang yang tak lain adalah Lin Dan atau tuan muda klan Lin dan jenius nomor satu di klan.
namun Lin Chen tidak menghiraukan itu semua, sebab sudah merupakan makan minum untuk nya, Lin Chen terus berjalan tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut nya.
Lin Dan yang merasa omongan nya tidak di pedulikan Lin Chen, dia menjadi marah.
"hei sampah, berani berani nya kamu tidak mendengar ku" teriak marah Lin Dan karena Lin Chen tidak memperdulikan omongan nya.
tapi lagi lagi Lin Chen tetap diam dan terus berjalan tanpa sepatah kata, hal itu membuat Lin Dan semakin marah.
"kurang ajar, cepat seret dia kesini"
perintah lin Dan kepada anak buah nya yang berjumlah 2 orang.
"baik tuan muda" jawab kedua anak buah Lin Dan lalu menyusul Lin Chen,
kedua anak buah Lin Dan pun menghalangi jalan Lin Chen dan berniat menghajar Lin Chen hingga babak belur, namun sebelum tangan mereka menyentuh Lin Chen.
"Hentikan!
terdengar suara dari arah belakang menghentikan mereka.
iya, dia adalah Lin Yue, Gadis cantik yang umur nya sama dengan Lin Chen dengan rambut hitam, bola mata yang indah, kulit putih nan halus bagaikan giok yang memancarkan keindahan tersendiri, di tambah dengan dua buah gunung kembar yang menambah kecantikan gadis cantik yang bernama Lin Yue.
"apa apaan kalian, sesama klan sendiri kalian semena mena, apa seperti ini perbuatan seorang tuan muda dan jenius klan? sungguh memalukan" ucap Lin Yue dengan marah.
melihat dan mendengar hal itu, Lin Dan semakin marah dan muka nya semakin memerah karena menahan marah, karena semua orang di klan Lin tau kalau Lin Dan sangat menyukai Lin Yue, tapi karena sikap nya yang sok berkuasa dan sombong itu membuat Lin Yue merasa jijik dan membenci Lin Dan.
karena merasa kesal.
Lin Dan berteriak kepada Lin Chen.
"cih! "apa kamu tidak malu berlindung di belakang seorang wanita?
"dasar sampah" ucap Lin Dan yang berlalu pergi dari situ.
setelah kepergian Lin Dan beserta kedua anak buah nya.
Lin Chen berterima kasih kepada Lin Yue.
"terima kasih Lin Yue, karena sudah berulang kali kamu menolong ku dari Lin Dan dan anak buah nya" ucap Lin Chen yang berterima kasih kepada Lin Yue dengan tulus.
Lin Yue hanya tersenyum dan berkata.
"tidak apa apa Lin Chen, sebagai manusia kita wajib saling menolong satu sama lain, apalagi kita sesama klan Lin" jawab Lin Yue dengan senyum termanis nya.
padahal di dalam hati Lin Yue sangat senang karena lagi lagi bisa menolong pujaan hati nya.
Lin Chen yang canggung hanya menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"kalau begitu aku pergi dulu" ucap Lin Chen.
"iya hati hati" jawab Lin Yue.
Lin Chen pun meneruskan perjalanan nya menuju ke hutan larangan.
setelah menempuh perjalanan selama 10 hari, Lin Chen akhir nya sampai di hutan larangan, sesampai nya di hutan larangan hari sudah sore, Lin Chen memutuskan berburu untuk makan malam nya, karena bekal nya sudah habis di perjalanan.
1 jam kemudian Lin Chen mendapatkan 2 ekor ayam hutan dan di bakar, setelah di bakar, Lin Chen memakan ayam itu dengan lahap nya, selesai menyantap makan malam nya, Lin Chen tidur di dekat api unggun yang di buat nya.
esok pagi nya matahari terbit dari ufuk timur dan Lin Chen pun terbangun dari tidur nya dan membersihkan diri di sungai yang jarak nya tidak jauh dari tempat Lin Chen menginap semalam, setelah itu Lin Chen berniat melatih otot otot nya dengan cara berlari mengelilingi bagian luar hutan larangan sebanyak 100 kali perhari nya.
Hari demi hari telah berlalu.
tak terasa sudah 6 bulan Lin Chen terus melatih otot dan tubuh nya, sehingga tubuh nya berotot dan menambah kesan akan ketampanan nya.
kini usia Lin Chen sudah 16 tahun, kekuatan fisik nya setara dengan pendekar perak bintang 5.
Dan hari ini Lin Chen berencana memasuki hutan larangan bagian tengah nya.
"sebaiknya aku mencoba masuk ke bagian tengah, aku sudah 6 bulan di sini tapi aku sama sekali tidak tahu apa yang ada di dalam sana" gumam Lin Chen yang penasaran dengan isi hutan larangan bagian tengah"
kemudian Lin Chen berjalan masuk kedalam dengan hati hati dan mempertajam pendengaran nya agar dia tidak di sergap hewan buas.
***
Kultivasi Rana Fana.
pendekar pemula (1-9)
pendekar perunggu (1-9)
pendekar perak (1-9)
pendekar emas (1-9)
pendekar berlian (1-9)
pendekar raja (1-9)
pendekar kaisar (awal - menengah - puncak)
***
tingkat pil
tingkat 1
tingkat 2
tingkat 3
tingkat 4
tingkat 5
tingkat raja
tingkat kaisar
kuno
dewa.
***
tingkat formasi/array
dasar
menengah
tinggi
master
grand master
surgawi
kuno
dewa
semesta
namun di sini belum ada ahli formasi yang sampai pada tahap semesta.
tingkat senjata
perunggu
perak
emas
berlian
surgawi
kuno
dewa.
***
Tingkat Alkemis.
pemula
murid
guru
master
grand master
surgawi
dewa
***
dukung author ya.
dan author berusaha untuk sampai tamat kan cerita ini.
terima kasih...🙏🙏🙏
Hari semakin.
kini Lin Chen telah berada di bagian tengah hutan larangan dan dia berniat mencari hewas buas tinggal 3 karena dia ingin mencoba kekuatan fisik yang dia latih selama ini.
Lin Chen terus berjalan mencari lawan tanding nya.
Gooaaaaaaaarrr...
tiba tiba Lin Chen mendengar suara hewan buas yang berteriak dari jarak yang tidak begitu jauh dari nya, Lin Chen pun pergi asal suara hewan buas itu, karena dia penasaran dengan hewan buas jenis apa, namun sesampai nya nya disana, Lin Chen hanya mematung setelah melihat hewan buas didepan nya.
"sial, kenapa hewan buas tingkat 7 ada disini, apakah aku harus melawan nya?" guman Lin Chen yang bertanya tanya dengan sendirinya.
setelah Lin Chen berpikir sebentar, dia berniat untuk pergi dari situ dan mencari kawan yang lain, Lin Chen pun berbalik dan berjalan dengan pelan agar tidak menimbulkan suara yang dapat didengar oleh hewan buas tingkat 7 itu, itu adalah hewan buas tingkat 7 dengan jenis harimau ekor api.
namun sialnya Lin Chen menginjak ranting kayu dan di dengar oleh harimau ekor api.
Gooaaaaaaaarrr...
harimau ekor api mengaum keras setelah dia melihat Lin Chen yang hanya berjarak 100 dari nya.
"mati aku, hewan itu melihat ku" ucap Lin Chen yang ketakutan karena dia sudah ketahuan, tanpa berpikir dua kali, Lin Chen berlari dengar menjauh dari harimau ekor api itu, namun semakin jauh Lin Chen berlari, harimau ekor api semakin dekat dengan nya.
karena rasa takut yang sudah merasuki pikiran Lin Chen, dia sudah tidak tahu arah mana dia berlari.
ya g ada di pikiran nya hanya menjauh dari hewan buas itu, semakin Lin Chen berlari, harimau ekor api semakin mendekat hingga Lin Chen terdesak di sebuah tebing yang sangat tinggi, dan di tebing itu terdapat lubang kecil yang ukuran 1 meter, tanpa pikir panjang, Lin masuk ke dalam goa itu untuk menghindar dari harimau tersebut.
setelah berjalan 200 meter ke dalam, goa itu semakin besar dan luas, bisa menampung ratusan orang di dalam nya, Lin Chen terperangah dan takjub dengan isi goa itu, karena didalam goa Lin Chen melihat banya, sekali herbal dengan berbagai jenis untuk para kultivator, di mulai dari rumput roh, rumput kristal, rumput perak, bunga kristal api, bunga lotus api, teratai putih dan masih banyak lagi herbal yang berusia ratusan tahun, ribuan tahun, puluhan ribu tahun bahkan ada beberapa herbal yang sudah berusia ratusan ribu tahun.
didalam goa itu juga ada pohon persik abadi, pohon apel emas dan pohon anggur bumi, padahal buah buah abadi itu hanya tumbuh di alam 100 pelangi atau alam para dewa, namun siapa sangka ketiga buah itu tumbuh di dalam goa itu dengan buah yang cukup banyak.
setelah cukup lama Lin Chen diam dan memerhatikan semua yang ada di dalam goa itu, tak sengaja Lin Chen melihat sebuah pintu dengan lebar 1 meter dan tinggi 3 meter, karena penasaran, Lin Chen mencoba masuk ke dalam ruangan yang ada pintu nya.
begitu Lin melewati itu itu, lagi lagi Lin Chen di kejutkan dengan apa yang ada di dalam ruangan itu, di dalam ruangan itu banyak sekali botol botol pil yang tersusun rapi di masing masing rak, hal itu membuat Lin terdiam cukup lama, setelah sadar dari keterkejutan nya.
Lin Chen tertawa sangat keras karena gembira.
Hahahahahaha...
"aku kaya, aku kaya, Aku kaya"
hanya kata kata itu yang keluar dari mulut Lin Chen.
namun di salah satu sudut ruangan itu, terdapat tengkorak manusia yang dalam posisi duduk berkultivasi, dengan perasaan gugup dan takut, Lin Chen memberanikan diri mendekat ke tengkorak itu.
setelah Lin Chen mendekati tengkorak itu, Lin melihat ada catatan dari kulit hewan buas.
"Aku adalah Dewa petir, salah satu penguasa di alam 100 pelangi, tapi orang orang kepercayaan ku meracuni dan mencoba membunuh ku, aku berteleportasi keluar alam 100 pelangi dan terjebak di sini"
"siapa pun kamu, aku berharap kamu dapat berbuat baik kepada semua orang dan memberantas segala bentuk kejahatan"
"ambil lah cincin penyimpanan ku di kotak kecil di depan ku ini, pergunakan itu dengan baik dan bijak"
setelah Lin Chen membaca isi pesan dari dewa petir, Lin Chen diam sejenak dan mencoba memahami isi pesan itu, setelah cukup lama, Lin Chen mengambil kotak kecil di depan kerangka itu dan membuka nya, dan isi nya tidak lain hanya lah sebuah cincin penyimpanan dengan gambar naga yang terlilit dengan petir putih kebiruan.
setelah Lin Chen menggigit ujung jari nya dan meneteskan darah nya ke cincin itu dan memeriksa isi dari cincin, lagi dan lagi Lin Chen terkejut, karena didalam cincin itu ada ratusan juta koin emas yang menggunung, puluhan juta koin kristal, jutaan batu roh dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi.
ada juga berbagai macam jenis senjata seperti pedang, tombak, belati dan pisau terbang, dan semua itu senjata tingkat dewa, dan banyak kitab kitab pusaka tingkat dewa.
setelah cukup lama Lin memeriksa kitab kitab yang ada, tak sengaja dia melihat kitab Alkemis, dari kitab itu Lin Chen tahu semua nama herbal, jenis pil dan tingkatan pil, setelah Lin Chen membaca kitab Alkemis sampai sore hari, Lin Chen berencana menelan 1 butir pil yang di kenal dengan nama pil peledak kultivasi tingkat dewa kualitas tinggi.
Lin Chen pun menelan 1 butir pil peledak kultivasi itu, setelah menelan pil itu, dentian Lin Chen mengamuk seakan akan tubuh nya akan meledak karena efek dari pil itu, Lin Chen berusaha konsentrasi dan menyerap semua khasiat pil itu.
Boooooom Boooooooom Booooomm Booooomm...
setelah Lin berkultivasi selama 5 hari tanpa henti.
terdengar bunyi teredam didalam tubuh Lin Chen terus menerus hingga puluhan kali, dan kultivasi Lin Chen yang awal nya hanya berada di pendekar pemula bintang 3 kini naik hingga ke pendekar emas bintang 7.
setelah dia menstabilkan pondasi nya, Lin Chen membuka mata dengan senyum kegembiraan yang tak dapat dia bayangkan.
Hahahahahahaha....
"setelah bertahun tahun aku di hina dan di bully, akhirnya aku bisa menjadi kultivator yang jenius di seluruh benua teratai putih ini" ucap Lin Chen dengan tertawa keras karena bahagia.
setelah itu Lin menggali tanah dan menguburkan kerangka dewa petir, selesai mengubur, Lin Chen bersujud 3 kali dan berkata.
"Terima kasih guru Atas semua peninggalan mu, murid berjanji akan membalas dendam guru kepada semua orang yang membuat guru seperti ini, tidak akan aku biar kan mereka hidup dengan tenang" ucap Lin Chen didepan makan dewa petir yang sudah di anggap guru oleh Lin Chen.
setelah itu Lin Chen memeriksa semua sudut goa, di salah satu sudut, Lin Chen kembali melihat ada pintu, begitu pintu itu dibuka, ada tangga yang tersusun rapi kebawa, tanpa pikir panjang, Lin Chen menuruni anak tangga itu satu persatu, setelah dia berjalan turun 200 meter kebawa.
Lin Chen mendapati goa yang ukuran nya jauh lebih besar dari yang di atas, di dalam ruangan itu terdapat 2 kolam kecil yang berukuran 10x10, yang satu nya berwarna ungu dan satu nya lagi berwarna emas dengan kilatan petir di 2 kolam itu.
Lin Chen lalu membuka baju nya dan mencoba menyerap aura yang terdapat di dua kolam itu, kolam yang pertama kali Lin Chen masuki adalah kolam yang berwarna ungu dengan aura yang sangat padat dan kuat, setelah Lin Chen duduk berkultivasi.
Aaaaaaaaaaaggh
Aaaaaagg
Aaaaaaaaaaaggh..
Lin Chen berteriak menahan rasa sakit yang menusuk tulang dan daging nya tanpa henti.
setelah Lin Chen berkultivasi selama 10 hari, tiba tiba terdengar suara ledakan teredam dari dalam tubuh Lin Chen terus menerus tanpa henti.
Boooooom Boooooooom Booooomm Booooomm....
dengan berhenti nya bunyi ledakan teredam itu, menandakan bahwa kultivasi Lin Chen memikat dari pendekar emas bintang 7 menjadi pendekar berlian bintang 6.
kualitas tulang nya pun meningkat dari tulang harimau menjadi tulang dewa naga, dan tubuh nya semakin berotot dan menambah ketampanan wajah nya, karena wajah Lin Chen semakin halus dan kulit nya pun semakin lembut, kekuatan otot tubuh nya bisa menandingi musuh 4 tingkat di atas nya.
setelah air kolam ungu itu sudah tidak lagi bermanfaat buat dia, Lin Chen pun keluar dan memakai pakaian yang di ambil dari cincin penyimpanan nya.
Cukup sampai disini dulu ya guys 😁😁😁
Setelah selesai memakai pakaian nya, Lin Chen terlihat semakin tampan dengan baju hijau bercorak keemasan yang menambah ketampanan nya, kalau dia mencoba untuk mengistirahatkan badan nya setelah selesai meningkatkan kualitas tulang, tubuh dan juga kultivasi nya.
tak terasa 3 hari berlalu dan Lin Chen masih juga belum terbangun dari tidur nya, di hari keempat dia terbangun dari tidur nya dengan kondisi yang prima.
setelah membersihkan diri dan makan, Lin Chen menyadarkan kesadaran nya didalam cincin penyimpanan milik dewa petir untuk melihat kitab apa saja yang ada didalam
dan terlihat banyak sekali kitab beladiri yang sangat banyak dan semua kitab beladiri itu berada pada tingkat kuno dan dewa, berselang beberapa menit, Lin Chen melihat sebuah kitab berwarna kuning dengan corak kebiruan dan bergambar naga yang terlilit dengan petir berwarna putih kebiruan.
Lin Chen mulai membuka kitab itu dari bab ke bab yang lain.
kitab yang berjudul KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT itu memiliki 5 tingkatan dalam tiap jurus jurus nya.
Tebasan Kematian
Pedang Halilintar
Hujan Pedang
Amukan Pedang Halilintar
Tebasan Membelah Surga
Hari demi Hari Lin Chen terus mempelajari KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT.
tak terasa 6 bulan berlalu dan Lin Chen sudah menguasai 4 jurus dari KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT.
selain mempelajari jurus jurus yang ada di kitab itu, Lin Chen juga terus berkultivasi untuk memperkokoh pondasi nya agar bilamana dia menembus ke Rana yang lebih tinggi, dia sudah tidak kerepotan dengan pondasi kultivasi nya.
selama 6 bulan itu juga Lin Chen mempelajari satu kitab yang lain juga
yaitu KITAB TOMBAK NAGA CAHAYA yang memiliki 4 jurus.
kedua kitab itu semua elemen petir, dan Lin Chen juga sudah menyempurnakan 3 jurus dari KITAB TOMBAK NAGA CAHAYA dan masih tersisa 1 jurus terakhir.
Waktu terus berlalu.
hari demi hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun.
***
2 tahun kemudian Lin Chen mengakhiri masa latihan nya dan berencana untuk pulang sebelum dia berkelana ke seluruh daratan benua teratai putih.
dalam 2 tahun ini juga Lin Chen telah menguasai semua jurus jurus dari kedua kitab itu, dan kultivasi Lin Chen juga meningkat pesat dari pendekar berlian bintang 6 menjadi pendekar raja bintang 3.
dan hanya segelintir orang saja yang bisa bersaing dengan nya, Dan orang orang itu adalah Patriak sekte matahari, Patriak sekte Pedang tunggal, Patriak sekte awan biru dan Patriak sekte lembah tengkorak yang masing masing berada pada tahan pendekar raja bintang 4-6.
pagi hari terdengar kicauan burung yang menyambut hangat nya mentari pagi, Lin Chen pun membuka mata nya setelah berkultivasi sepanjang malam.
"ternyata sudah pagi, aku sudah sangat merindukan ayah, aku harus pulang sekarang" gumam Lin Chen kemudian dia berdiri dan membersihkan diri.
setelah membersihkan diri, Lin Chen memasukan semua tanaman herbal yang ada di dalam gua itu, termasuk pohon dari buah buah abadi yang ada ke dalam cincin penyimpanan nya, tak lupa juga kedua danau yang berada di ruangan yang paling bawah.
yaitu danau petir ungu dan danau petir emas.
Lin Chen kemudian pergi ke makam dewa petir untuk berpamitan.
"Guru, aku pamit kepada guru karena aku berencana pulang ke klan, aku berjanji akan membalaskan dendam guru kepada orang orang yang sudah mengkhianati guru" ucap Lin Chen didepan makam dewa petir lalu memberi hormat 3 kali.
namun sebelum Lin Chen keluar dari hutan larangan, dia berencana berburu hewan buas tingkat 6-7 untuk dibawa pulang ke klan nya dan memperkuat anggota klan nya, karena daging hewan buas sangat membantu kultivator yang masih berada di bawah rana berlian.
2 jam setelah dia berburu, sudah ada ratusan ekor hewan buas tingkat 6-7 yang dia bunuh,
terlihat juga ada beberapa ekor yang berada tingkat 8.
Gooaaaaaaaarrr.
Gooaaaaaaaarrr..
Gooaaaaaaaarrr...
terdengar dari kejauhan suara hewan buas yang bertarung, Lin Chen bergegas ke tempat terjadi nya pertempuran, jelang beberapa menit, Lin Chen sampai dan sembunyi di atas pohon yang tinggi sambil melihat 2 ekor hewan buas tingkat 10 yang bertarung satu sama lain.
yang satu nya adalah ular kepala 3 yang panjang nya mencapai 50 meter lebih, dan satu nya lagi adalah singa berkepala 2 yang panjang nya mencapai 20 meter dan tinggi badan hampir mencapai 10 meter.
karena pertarungan mereka berdua, hutan larangan yang awal nya penuh dengan pepohonan, kini menjadi tandus dalam dalam jarak ratusan mil jauh nya, dan juga terdapat kawah yang sangat besar dengan kedalaman puluhan mil.
pertarungan mereka terlihat seimbang, namun seiring berjalan nya waktu, dapat di lihat singa kepala dua itu semakin lemah karena Qi nya sudah hampir habis.
Gooaaaaaaaarrr...
Gooaaaaaaaarrr..
singa itu mengaum kesakitan karena di lilit ular kepala 3, sebenarnya ular itu juga sudah lemah, namun ular itu beruntung karena dapat melilit si singa.
"seperti nya aku akan mendapat tunggangan hewan buas tingkat tinggi" gumam Lin Chen dengan senyuman licik nya.
karena takut singa kepala dua itu mati karena di lilit ular kepala tiga, Lin Chen mengeluarkan pedang nya dari dalam cincin penyimpanan dan melesat
dengan kecepatan penuh.
"Jurus ketiga"
"HUJAN PEDANG"
dari atas langit terlihat pedang berwarna biru dibalut dengan petir berwarna putih kebiruan dan menghantam ketiga kepala ular itu.
SLEEEPP
SLEEEPP
SLEEEPP
Boooooom Boooooooom Booooomm...
ketiga kepala ular itu langsung menjadi kabut darah setelah terkena serangan hujan pedang dari Lin Chen.
"untung nya ular itu sudah sangat lemah, jika tidak, mungkin aku yang akan jadi kabut darah" gumam Lin Chen yang menyadari kekuatan ular kepala tiga yang berada pada tingkat 10 atau setara dengan dewa bumi.
apa yang dikatakan Lin Chen memang benar,
pendekar raja dimata pendekar dewa bumi itu hanya semut, hanya saja ular itu sudah sangat lemah karena bertarung dengan singa kepala dua dengan kekuatan yang sama dengan nya.
Lin Chen kemudian melepaskan singa kepala dua itu dari lilitan ular tadi, singa itu juga sudah tidak sadarkan diri, kemudian Lin Chen menggigit ujung jari nya dan membuat kontrak darah dengan singa.
Lin Chen kemudian memasukan sebutir pil penyembuhan dan membantu singa itu untuk menyerap khasiat dari pil itu.
1 jam kemudian singa itu membuka mata nya dan sedikit membungkukkan badan nya kepada Lin Chen.
"Tuan" ucap singa itu memberi hormat kepada Lin Chen.
"Siapa nama mu.? dan kenapa kalian bertarung?" tanya Lin Chen kepada singa itu.
"hamba bertarung dengan ular itu karena memperebutkan wilayah kekuasaan tuan, sebenarnya hamba tidak mau bertarung dengan nya, tapi jika hamba tidak bertarung dengan nya, maka hamba akan kehilangan wilayah kekuasaan."
"Hamba tidak memiliki nama tuan, jika tuan berkenaan, hamba akan sangat berterima kasih kepada tuan jika tuan memberi hamba sebuah nama" jawab ular itu.
" Ohh jadi hanya karena perebutan wilayah kekuasaan toh?" ucap Lin Chen dan di angguki singa itu.
Lin Chen keliatan berpikir sebentar sambil mengelus dagu nya mencari nama yang bagus untuk hewan kontrak nya.
"baiklah, karena aku bermarga Lin, maka sekarang nama mu adalah Lin Han, iya nama mu adalah Lin Han" ucap Lin Chen.
"Oh iya, apa kamu bisa merubah wujud menjadi manusia atau merubah wujud mu menjadi kecil?" tanya Lin Chen kepada Lin Han.
"Hamba bisa berubah menjadi manusia tuan" jawab Lin Han yang di angguki Lin Chen.
"baiklah, sekarang kita istrahat dulu, besok kita akan ke rumah ku" ucap Lin Chen sambil memasukkan jasad ular kepala tiga kedalam cincin penyimpanan nya.
***
Di klan Lin
terlihat seorang pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo sambil menikmati teh hijau sambil merindukan anak satu satu nya yang tidak lain adalah Lin Chen.
"Chen'er, kamu dimana? sudah 3 tahun kamu diluar sana, apa kamu baik baik saja?
ayah sangat merindukan mu" ucap Lin Bai yang merindukan Lin Chen dengan mata nya yang berkaca kaca.
Dalam lamunan nya tiba tiba dia merasakan ada aura yang sangat familiar, iya itu adalah aura dari gadis cantik bak dewi.
dia adalah Lin Yue, selama 3 tahun ini Lin Yue selalu datang dan bertanya tentang Lin Chen, namun jawaban nya tetap sama yang dia dapatkan dari Lin Bai.
meski pun begitu, Lin Yue tidak bosan untuk terus datang, selama 3 tahun ini juga Lin Yue tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, dan menjadi gadis yang paling cantik di klan Lin,
Lin Yue juga termasuk gadis yang paling cantik di kota awan biru.
sudah ada beberapa tuan muda dari klan klan kecil mau pun klan menengah dan beberapa tuan muda dari beberapa sekte menengah yang tertarik dengan nya, namun hanya sikap dingin yang dia tunjukkan kepada mereka. itu semua karena hati nya hanya untuk seseorang yang tak lain adalah Lin Chen.
kultivasi nya juga saat ini sudah berada pada rana pendekar emas bintang 2.
"selamat sore tetua Bai" sapa Lin Yue kepada Lin Bai dengan sedikit membungkukkan badan nya disertai dengan senyum manis nya.
"selamat sore juga Yue'er" balas Lin Bai.
"apa ada kabar dari Lin Chen tetua?" tanya Lin Yue yang sudah sangat merindukan Lin Chen.
lagi lagi Lin Yue hanya mendapat gelengan kepala dari Lin Bai.
dengan wajah sedih Lin Yue pun berpamitan pulang.
" kalau begitu aku pulang dulu tetua Bai" pamit Lin Yue dan di angguki Lin Bai.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!