NovelToon NovelToon

TERBELENGGU

ARJUNA

Awal cerita di mulai dari seorang pemuda tampan memiliki bibir tipis hidung Bangir wajah yang sedikit oval, mata yang sedikit Sipit membuat semua orang yang baru mengenalnya akan menebak bahwa ia keturunan bangsa cina

Langkah kaki yang panjang menyusuri koridor kampus menuju fakultas Agrobisnis pertanian universitas Bengkulu

Wajah yang tampan memang selalu identik dengan playboy

"Ha ha ha ... hello ladies good morning" dengan khas senyuman bercandanya, sembari dengan wajah menyeringai menanggapi tatapan mata para mahasiswi yang ia lewati

Tangan panjang mengembang menebarkan ciuman jarak jauh pada segerombol mahasiswi yang langsung bersorak gembira menangkap love yang bertebaran

Si tampan terus melangkah Hingga sampailah pada ruangan yang sudah ramai di penuhi mahasiswa dan mahasiswi yang siap menerima begitu banyak senandung merdu dari sang dosen aduhai

Melemparkan tasnya di samping Dinda gadis manis yang menjadi kekasih hatinya

"Kamu telat"

Bisik gadis itu ke telinga sang pacar, sedangkan yang di sambut hanya memonyongkan mulutnya seolah-oleh mencium

"Muach"

Tersenyum saja melihat tingkah kekasihnya yang memang sangat populer, bisa menjadi kekasih Arjuna adalah sebuah keberuntungan untuk para gadis selain tampan tajir pintar dia juga termasuk lelaki yang sangat pengertian

Bukan tajir sebenarnya, hanya pintar berjuang mencari rejeki. Dia mengambil pekerjaan sebagai guru les anak-anak SMP SD SMA dan juga mengambil les untuk teman-temannya yang memiliki uang banyak dan otak kecil. pada malam hari ia mengambil pekerjaan di sebuah cafe, yang lumayan di minati banyak pengunjung.

Apapun pekerjaan ia lakoni, selama itu bersih. karena Arjuna tidak suka kotor. Ia adalah lelaki yang sangat bersih rapih dan teliti. tak lupa ia pun sangat populer di kampusnya juga di dunia akun Facebook. mengambil nama Arjuna yang sangat indah juga wajah seorang artis Korea yang menempel di tambah otak encernya. dia begitu energik.

selain itu ia juga pintar di elektronik, dia menghasilkan banyak uang.

khas anak zaman sekarang yang suka Hura-Hura sangat nemplok di diri Arjuna, sesuai dengan namanya Arjuna adalah seorang yang menarik dalam banyak hal tutur katanya dapat menenangkan juga menyenangkan Bahkan seorang buaya perempuan luluh olehnya

Dengan akun Facebook-nya, ia sanggup mengambil banyak keuntungan dari wanita-wanita kesepian. Prinsipnya adalah ia tak menipu secara paksa, apa yang ia lakukan hanyalah sebuah transaksi, saya menemani anda, mendengarkan keluh kesah anda dan anda mengeluarkan sedikit uang anda. Tidak lupa ia selalu menegaskan bahwa tidak ada hubungan cinta di sini.

"Datanglah padaku aku akan ada untukmu saat kamu membutuhkan bantuan"

Khas gombalan Arjuna saat menghadapi keluh kesah si wanita di sebrang. Biaya kuliah dan kehidupannya yang harus ia tanggung sendiri membuatnya harus berjuang keras untuk menghasilkan uang

Namun untuk para wanita kampus yang memiliki kelebihan harta Arjuna termasuk target mereka, selain wajah tampannya ia juga tidak memalukan.

Arjuna juga seorang yang royal mudah bergabung dengan banyak Susana dan keadaan, anaknya tak sombong, pengasih juga perhatian

"Sempurna"

Hanya karena kesibukan yang membuatnya sedikit harus bisa membagi waktunya dengan adil

Seolah handphone adalah teman sejati yang tak pernah ia tinggalkan selalu ada dalam semua keadaan

"Aset"

Tapi Arjuna termasuk seorang pemuda yang tak suka dengan sesuatu yang ribet atau mulai menggangu aktivitasnya

Siang itu selesai aktivitas kampusnya, bergegas ia melajukan motor ninja Repsol nya menuju tempat les anak didiknya yang letaknya lumayan jauh dari kampus

Motor ninja Repsol miliknya adalah teman satu-satunya yang bisa membuatnya memiliki banyak teman meskipun dengan gaya modus dan celotehan tak bergunanya, Arjuna sangat menikmati.

Tak pernah memiliki hubungan yang lama bukan karena ia buaya darat tapi karena ia terlalu sibuk dengan keuangan.

Mudah bagi kalian, karena kalian memiliki orang tua yang menjamin, tapi aku hanya orang biasa yang hanya memiliki semangat untuk meraih sukses. jangankan untuk membiayai sekolahku untuk makan pun keluargaku sering puasa berjamaah. Ha ha ha..., tawa renyah seorang Arjuna menggema memenuhi ruang hatinya. siapa yang tau hidup yang begitu indah di mata semua orang sebenarnya adalah hidup sulit bagi pemilik nama Arjuna Wijaya itu

Pada malam hari ia menjadi seorang host di sebuah cafe menemani tamu dan menghiburnya. meskipun ia dalam keadaan terpuruk, membuat mereka senang dengan pelayanan yang menarik adalah sebuah tugas.

satu hal yang menjadi pembatasan, antara aku dan mereka orang-orang yang selama ini terhubung denganku. bagaimana pun aku dan mereka beda. "aku berjuang untuk hidup mereka berjuang untuk di perjuangkan."

Aku hidup di dunia yang keras apapun itu aku harus jadi yang terbaik. Tujuannya hanya satu, lulus dengan nilai baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik.

Pukul 6 pagi, Arjuna baru menapakkan kakinya di pintu masuk kontrakan sederhana yang memiliki lima kamar, satu ruang tamu dapur dan kamar mandi, tempat yang rapih, ia menyewa tempat itu dengan harga 10 JT 1 tahun. Dan menyewakan kamar ke beberapa teman dengan harga dua juta pertahun. Total yang ia dapatkan 8 juta. lumayan untuk membantunya meringankan beban tempat tinggalnya. tempat yang nyaman dan bersih

Menjadi seorang host sangat lah sulit, kadang ia harus lembur, pulang pagi. juga harus bisa memahami banyaknya sifat wanita yang beragam. semua itu membuatnya belajar untuk bersabar.

Sebagai seorang muslim yang memiliki Tuhan ia pun mengerjakan sholat, meskipun malas-malasan. menurutku sholat bukan cuma kewajiban tapi lebih dari sebuah kebutuhan.

*****

ketika hidup begitu berat seorang Arjuna hanya bisa berdoa bersimpuh dan menangis dalam diam. Besok ia pun harus tersenyum lagi, karena senyum nya begitu berharga dapat menghidupinya, mengisi perutnya juga bisa mencukupi kebutuhannya.

Merebahkan tubuhnya di kasur nyaman dengan balutan seprai putih rapih dan harum untuk kamar seorang pria. memejamkan mata meski hanya sejenak, karena Arjuna sejenis orang yang menghargai waktu dan kesehatan

Hidup untuk di nikmati bukan diratapi seperti pelanggan-pelangganku yang selalu mengeluhkan banyak hal sepele, bahkan kadang Rumah tangga mereka berantakan hanya karena masalah yang tak penting menurutku

viona, salah satu pelanggan dari cafe yang kemudian berteman denganku di akun sosial media. Banyak yang seperti itu, melanjutkan hubungan di media sosial berteman bercanda nyaman dan saling menguatkan

Manusia kadang-kadang aneh, tapi mau bagaimana lagi itu pekerjaanku.

Menemani mereka saat di cafe adalah pekerjaanku sebagai pegawai tetap di sana. Tapi menemani mereka di sosial media atau di luar pekerjaan cafe, bisa menambah penghasilanku. prinsipku hanya satu. "No ranjang."

"Why"

Itu kata mereka, karena aku ingin punya masa depan bukan masalah untuk ke depannya. Wanita menurutku seperti jebakan Betmen. janjinya berteman, manis, nyaman, akhirnya baper.dan akhirnya tak ingin berbagi dengan yang lain. dan aku akan terjebak dalam hubungan yang aneh. tak sedikitpun aku berniat memiliki hubungan di dunia media sosial.

kadang ada yang memaksakan keinginannya."No no no, aku ingin lulus, bekerja, membanggakan orang tuaku dan memiliki masa depan pasti"

Untuk seorang seperti aku yang terlahir dari rahim seorang yang biasa-biasa saja. hanya memiliki kerja keras kejujuran dan kesabaran. masih bersyukur Tuhan memberiku wajah nabi Yusuf meski hanya sedikit saja

Banyaknya bayangan yang menggeluti kepalaku membawaku terbuai dalam mimpi. kerja yang tak ada hentinya membuat aku lelah

Pukul satu siang Arjuna baru bangun. Bersiap untuk ke kampusnya menimba ilmu. Ninja Repsol miliknya melaju membawa si tampan dengan nyaman

Ini adalah motor keberuntungan. beberapa tahun lalu saat aku masih di semester 3 aku mendapatkan tantangan menjadi guru privat anak dari seorang pejabat pemerintah kelas elit. Anaknya yang sangat nakal, begitu susah untuk di nasehati dan tidak mau belajar membuat si ayah stress berat. Si ayah yang menginginkan anaknya sekolah lulus dengan baik. Masuk ke perguruan tinggi negeri yang ternama.

Anak remaja yang duduk di bangku SMA kelas 1 memiliki emosi yang sangat menakutkan. Menjadi guru privat anak yang sangat malas egois dan kerjanya hanya main games sangat mengujiku, namun aku berhasil membuatnya bisa luluh dan lulus dengan mulus. Menjadi sebuah pengalaman yang berkelas. Berkat kerja kerasku aku mendapatkan ninja repsol gres dari dealer.

Bukan main berurusan dengan anak seusia itu benar-benar menguji adrenalin.

PANGERAN YANG MALANG

Memasuki semester dua kehidupan semakin menggila. Biaya hidup semakin melonjak, biaya kuliah semakin berat. Rasanya nafasku sepenggal-sepengal, tarik putus tarik putus, puasa tiap hari, kelaparan sudah biasa.

"Ah, mau kerja apalagi aku?, guru privat sudah, host sudah, tapi semua yang ku dapatkan belum cukup. masih sangat kurang. mintak uang dengan orang tua. Aaah, tidak mungkin, nggak usah halu.

"Arjuna?"

Seorang gadis manis menghampiri ku dengan gaya manjanya

"Nggak usah teriak Tiara, aku tidak tuli. lagian kamu tidak akan terlihat cantik jika berteriak begitu" canda Arjuna pada si gadis yang langsung memperlihatkan wajah masamnya. Arjuna tertawa renyah melihat hal itu

"Ada apa, ngegas-ngegas kayak motorku saja"

"Aku mau datang ke acara ultah temen, bisa temenin?"

"Kapan ?"

"Entar malam"

"Aku?"

"Aku bayar deh"

"Baiklah, setatusnya aku kerja nih"

"He'eh, ini teman baikku di wajib kan datang"

"emang harus bawa pasangan gitu?

"he eh.

"Baiklah, kerja ya ini? tak lama dari Tiara yang datang padaku mengutarakan keinginannya dan akupun mengiyakan, lumayan untuk tambahan bayar uang kontrakkan. bisik hatiku sedikit senang

Alunan lagu kesayangan ku dari Al Ghazali mengalun merdu Dinda si cantik kekasih hatiku

"yes my love, what's up?

"Ada pesta ultah temen, bisa temani aku?"

"Kapan itu?"

"Entar malam.

"Aduh, cantik baru aku teken kontrak.

"Huuufff harus bawa pasangan"

"Coba ku batalin kalo bisa ya"

"Oke"

Aduh apa yang harus ku lakukan nih?, menemani Dinda atau Tiara gadis yang mengontrakku. jika ku batalkan, besok aku bakal di usir dari kontrakkan, jika ku lanjutkan,... pasti berantakan nih sama si Dinda.

"Aduuuh, kok jadi dilema ya?"

Rasanya memiliki hubungan dengan status sangat merepotkan. tapi Dinda sudah begitu mengerti dengan keadaanku, selama ini baru Dindalah yang bertahan menjadi kekasih hatiku dengan segudang kesibukanku. Dia selalu bisa membuat lelahku menjadi berkurang, dia selalu membantuku dalam kesusahanku, dia bisa memahami banyaknya kegiatanku, kadang aku jadi sangat malu jika mengingat semua yang sudah ia lakukan untuk ku. meskipun kadang dia sedikit egois, wajarlah namanya kekasih, mintak perhatian lebih. akupun tak keberatan dengan tuntutannya. Tapi seperti sebuah pepatah bijaksana "tak ada gading yang tak retak. sesempurna apapun pasti ada celah keburukannya. karena jika ku pikir-pikir, aku seolah bukan seorang kekasih buatnya melainkan seorang pekerja tetap, aku harus mengerjakan tugas kuliahnya, harus menyapanya pagi siang malam, sebelum tidur, bahkan aku harus menerima semua perlakuannya, yang baik atau yang buruk atau sekedar ia yang cuek. yang kadang membuat aku sedikit merasa marah adalah sikapnya yang seolah-olah aku adalah lelaki simpanan atau lelaki cadangan.

"Does not matter, aku adalah seorang pangeran miskin. Yang hanya memiliki wajah tampan, tapi tak memiliki harta kekayaan.

Tapi meskipun begitu aku selalu optimis dan percaya diri. aku mendapat kan kemewahan dalam hidupku dengan hasil jerih payahku sendiri. meskipun statusku sebagai host di sebuah cafe membuat aku di cap sebagai gigolo. "seandainya aku mau menjadi seorang gigolo hidupku tak sesulit ini Bray" Tapi aku memilih untuk hidup sebagai seorang yang baik, bekerja yang baik, dan cuek dengan semua anggapan buruk orang di luar sana.

Dinda berlari menghampiri ku dengan tergesa-gesa, wajahmya sudah masam bercampur kesal bercampur manja menghampiri ku

"Sayang, gi mana dong? harus bisalah. ntar ku bayar deh.

"Bagaimana ya? aku sudah dapatkan uangnya dari Tiara, masak aku balikin secara sepihak, kan nggak adil."

"Oh jadi Tiara, gadis yang menyewamu. aku kok jadi enek ya sama kamu! kok kamu kayak pelacur!.di bayar sana sini, nggak punya harga diri tau. lama-lama punya pacar kamu aku jadi bahan ejekan orang!. itu juga si Tiara, kayaknya baru kemarin dia mengatakan kamu pelacur sekarang dia yang nyewa. an**ng banget tau nggak sih!"

Heeem, ini sudah yang kesekian kalinya Dinda memakiku. besok dia pasti nangis-nangis minta maaf, ah.... sudah biasa.

Aku memutar arah laju motorku. selepas magrib aku akan menemani tiara ke acara ulang tahun Gading permata sahabat karibnya yang juga temanku satu fakultas

Dia adalah anak orang kaya, ayahnya seorang pegawai pemerintah. tepatnya seorang perwira polisi. ibunya seorang pembisnis, memiliki beberapa butik yang sangat terkenal, ia juga salah satu pelanggan ku di cafe dan aku selalu mendapatkan baju bermerk berkualitas darinya

Heeem, kadang aku tersenyum menyadari, banyak uang bukan berarti hidupnya bahagia. contohnya, banyak pelanggan ku seorang yang memiliki uang, kedudukan juga rupa yang menarik. tapi mereka selalu mengeluh padaku, dan keluhan yang hampir sama

Aku berdecak kesal. sebagai seorang lelaki,aku merasa tak memiliki harga diri di mata Dinda. ini hanya pacar, bagaimana jika ini ada dalam hubungan rumah tangga. bisa-bisa aku jadi bintang tunggangannya. 'buset dah." nggak ah, aku harus putuskan hubungan ini. seperti nya untuk kehidupan ku yang masih berantakan aku harus melupakan hubungan dengan status cinta. aku dengan dinda berbeda. Aku sadar hidup tak hanya berputar dengan masalah cinta. menurutku hidup itu ya, harus berjuang. berjuang itu tak ada yang mudah. semua butuh proses, dan proses itu perih kawan.

Aku berusaha konsentrasi dengan tugasku. hidup sendiri di perantauan tak seperti hidup di ketiak orang tua. lengah akan membawa kita dalam masalah, memikirkan uang kontrakkan yang sepuluh juta dalam satu tahun, membuat kepalaku hampir pecah. kemungkinan aku harus mencari teman untuk berbagi uang sewa, atau pindah ke kontrakan sederhana. semua masih dalam pikiran, belum bisa ku uraikan dengan kenyataan. karena aku sendiri tidak memiliki uang sepeser pun, semua hanis untuk keperluan kuliah. Aku berharap, malam ini aku bisa mencari kos-kosan dengan uang yang ku dapat dari Tiara, lumayan.

Tapi malam ini, ku anggap malam penuh musibah kesialan atau perubahan atau sesuatu yang memang harus aku lewati, atau mungkin memang sesuatu yang sudah di takdirkan untukku.

"Hai maaf mengagetkamu"

Sapaku pada Tiara yang sudah menungguku dengan anggun di depan rumah mewahnya. Dia hanya tersenyum menyambut kedatanganku. balutan gaun yang indah menghiasi tubuh semampai nya. Aaaah, dia memang cantik luar biasa.

"Juan tidakkah lebih baik kita Makai mobil bokap gw. kamu bisa nyetir kan?"

"Bisa, tapi nggak papa apa?

"Nggak, itu memang mobil buat gw pake."

"Alright.

Aku meletakkan motor kesayangan ku di garasi rumah mewah itu, dan membawa mobil Avanza milik Tiara.

" Ahai, orang kaya memang sesuatu"

Avanza hitam melaju melewati keramaian kota Bengkulu. suasana malam justru membuat kota itu ramai, kelap-kelip lampu kendaraan, toko toko yang berbaris dan nuansa dingin bercampur udara panas menjadi sedikit sensasi menggelitik aura normal laki-laki yang berada si suasana sepi bersama wanita yang cantik dan seksi. apalagi di tambah dengan bertebarnya kaum hawa yang memakai gaun-gaun terbuka

"Aaaaah andaikan dan andaikan" otak mesumku mulai bermain.

"Jun dah sampai"

Aku tersenyum melihat Tiara yang bersemangat. aku membukakan pintu untuk sang bidadari.

"Huuufff"

"Jun"

Tiara memberikan tangannya untukku gandeng, "wooooow ini tak seperti yang kita janjikan." pikirku dalam hati

"Aku akan memberikan uang lebih, berapapun yang kamu minta"

"Heeem." tawaran yang menjanjikan

"Baiklah"

Arjuna melangkah beriringan dengan sang bidadari masuk ke hinggar-binggarnya acara muda-mudi. pesta yang meriah semua berpasangan, semua tampak cantik dengan pose masing-masing, aku dan Tiara berbaur dengan semua tamu

Jujur aku tak punya teman dekat, semua teman hanya se hai se hello saja, keadaan yang membuat aku begitu. tapi mas rio pemilik cafe tempat ku mengumpulkan rupiah termasuk orang yang baik terbuka dan sangat pengertian, dia selalu membelaku saat aku terpojok oleh keadaan, karena kebaikannya itulah, kadang aku merasa tak nyaman dan tak enak hati, merepotkan orang sangat mengangguku.

Langkah ku terhenti, menatap siapa yang ada di depanku dengan wajah yang mengerikan. seorang lelaki tampan menggenggam tangannya dengan erat. Bukan cemburu tapi sedikit kaget, itu adik pemilik cafe tempat aku bekerja Dion. lelaki muda dengan tempramen keras dan urakan yang juga menjadi teman satu kampusku.

"Kenapa ?"

Nada bicara Diana sangat menyakitiku

"Kamu cemburu ?"

Aku hanya terdiam. bukan cemburu tapi sedikit khawatir dengan keadaan ku saat ini. takut jika ini akan mempengaruhi pekerjaanku di cafe mas rio.

"Bukannya aku lebih baik dari kamu, aku dan Dion pacaran bukan jual diri."

Aku tersenyum dengan sedikit keraguan tapi di sini aku bekerja, nasibmu besok di tentukan oleh hasil kerjaku malam ini.

EMOSI DALAM DIAM

"Baiklah Dinda, itu bagus. Dion adalah lelaki yang sempurna untukmu"

"Ya iyalah, yang jelas dia bukan pelacur."

Ku telan ludahku sedikit tercekat, ada sembilu menerjang ragaku di tengah hinggar-binggarnya pesta, tubuh ku terasa terbakar dalam emosi yang tengelam dalam lautan es, api yang membeku

"Iya"

Aku mengangguk kan kepalaku sembari menggandeng Tiara untuk meninggalkan tempat itu

Pesta di mulai dengan acara tiup lilin

Ah, ada ya? anak cowok mengelar pesta ulang tahun sebegitu meriahnya seperti seorang gadis manis dengan lesung pipi yang merengek dengan kemewahan, rasanya aku geli sendiri membayangkan betapa manjanya seorang pria

Aku memutar langkah menjauhi Dinda, menurut ku suasana kami sudah tak menguntungkan buatku. Ah, bukan hanya sekali atau dua tiga kali hubungan cintaku berakhir dengan cacian makian hinaan bahkan banyak yang berakhir dengan Bully-an

Aku hanya bersyukur aku bisa hidup normal memiliki anggota badan yang lengkap memiliki wajah di atas rata-rata, otakku pun terbilang encer, Itulah anugerah Tuhan Yang selalu menjadi hal yang ku banggakan. Rasanya aku trauma memiliki hubungan dengan status pacar, kekasih atau saudara atau hubungan hutang budi. jika boleh memilih, aku lebih memilih menjadi gembel tidur di jalanan tanpa harus memikirkan balas budi atau yang lainnya

Selama aku bekerja di cafe mas Rio. Aku adalah pekerjaan yang baik, pemasok devisa terbanyak. juga, aku bukan orang yang selalu mengeluh. apapun yang ku dapat itu adalah rizki ku. aku menikmati dan mensyukuri. selama aku menjadi kekasih nya Dinda, akupun bukan seorang pengemis, semua bantuan yang di berikan Dinda selalu ku balas, dengan menjadi pelayan setianya, Guru private sekaligus tukang pekerjaan lepas. mengerjakan tugas kuliah atau tugas rumah atau yang lainnya

"Heeeh..." Aku menyadari semua yang tak ku miliki, dan tak menyombongkan apa yang ku miliki. yang ku tau aku ingin hidup layak seperti yang lain. dan memiliki apa yang di miliki orang lain. sederhana bukan?, dan untuk itu semua aku harus bekerja keras.

"it's oke, ini baik-baik saja untuk ku, aku sudah terbiasa dengan hal semacam itu."

Tapi ternyata beda dengan Dinda acara ulang tahun yang meriah itu menjadi hari aku benar-benar terpuruk. dia tak melepaskan aku begitu saja bersama Tiara.

"Tiara aku minta maaf jika akhirnya membuat kamu tak nyaman"

Jelasku pada gadis cantik yang berada di samping ku

"Tidak apa-apa itu masalah mu dengan nya"

"Tapi kamu pasti tak nyaman"

Tiara hanya mengangkat bahunya menanggapi semua ucapan ku

Aku melirik pada Dinda yang jauh di sana. asik, sepertinya mereka sudah lama memiliki hubungan. jika begitu, bukan aku dong yang selingkuh, tapi dia. "Ah sulit..."

"Jun"

Tiara mengagetkan aku, sejenak aku menatap wajahnya dengan sedikit raut wajah terkejut

"Iya."

"Ayo temani aku dansa"

"Oke"

Sebagai seorang yang sudah mengikat kontrak perjanjian. Tentu malam ini aku bertugas menemani tiara, aku adalah pacar sewaannya. semua orang tau pekerjaanku adalah seorang host. aku bertugas menghibur siapapun yang datang padaku, dari manapun mereka datang. selama mereka bayar itu bukan masalah buatku. Diana dan Dion tentunya tau itu.

Malam yang gelap di hiasi indahnya sinar bulan. tempat yang terbuka. di halaman rumah gading yang sangat luas, di sana pesta di gelar. kolam renang membentang luas dan kami mengelilingi bertabur bebas dengan semua hidangan minuman, ada yang berjenis alkohol, ada yang berjenis jus atau sekedar minuman bersoda. kami semua menikmati pesta dengan bebas. menikmati pesta-pesta seperti ini sudah biasa aku datangi. tak akan membuat aku canggung atau merasa risih atau merasa tertekan

Tapi ada hal yang aku harus sadari saat ini keadaan yang tidak menguntungkan aku. Dinda dengan emosinya, bisa saja menghancurkan aku dan membuat aku jadi bulan-bulanan di sini. masih dengan pikiran ku yang terus menerka-nerka dan dengan sejuta spekulasi, kemungkinan demi kemungkinan

"Juna, !!! plak,!!!!"

"Ah,!!!

Oh my God, Dinda tiba-tiba menamparku dengan kekuatan penuhnya, menyiramkan minuman bersoda padaku, membuat bahuku basah.Aku yang dengan refleks melindungi Tiara. membuat Diana mengila. semua mata melihat ku, kesal sih tapi aku tak boleh terbawa suasana dan keadaan. kemarahan tak akan menyelesaikan masalah apapun. Dinda pergi begitu saja setelah melakukan semua aksinya. aku hanya tersenyum kecut dan melanjutkan semua pekerjaan

"Maaf, Tiara."

" Kamu nggak papa?" ucap Tiara membantuku membersihkan bajuku yang basah

Lambaian malam menghias pesta yang mulai berubah remang-remang. di sana sini muda-mudi dengan gaya masing-masing. aku duduk di sudut ruangan, minuman Vodka menemaniku dan Tiara. tapi aku sengaja tak menengak segelas alkohol-pun. aku secara rasional berfikir akan keadaan yang lebih menyakitkan jika aku sampai mabuk. tapi, memang seperti itu aku, tak pernah aku membawa diriku dalam masalah. meskipun aku sering menghabiskan malam bersama orang-orang yang terbiasa dengan alkohol. aku seorang host di sebuah cafe alkohol dan minuman keras sudah menjadi teman setia

Ah, aneh menurutku. pesta ulang tahun jadi seperti pesta liar di bar atau di rumah bordir saja. gaya anak gedongan dengan uang melimpah dan miris moral. namun aku hanya menikmati pesta dengan sekenanya. tidak ingin terjebak dalam masalah apapun, tugasku hanya menemani tiara. Gadis semampai bak model satu inipun sepertinya sudah tak berdaya, entah berapa gelas minuman ia tengak. "ia mabuk berat.

Malam semakin larut dan tengelam dalam lautan waktu. Aku bergegas membawa Tiara pergi dari rumah itu, menuju pulang.

Namun langkah ku di hentikan oleh Dinda dan kekasihnya. "Dion."

"Ada apa Din?"

"Nggak, aku senang saja menganggu kamu."

"Besok masih ada waktu untuk menganggu ku kan?"

"Aku mau sekarang. kenapa? kamu nggak suka?whatever. Aku tidak perlu menunggu kamu untuk setuju.

Dinda mendorongku dengan tiba-tiba. membuat aku terkejut tapi. Tapi terlambat, Tiara yang berada dalam rangkulanku terjun ke kolam renang. bersama ku. "keterlaluan!" kejadian itu mengundang mata melihat kami. semua tertawa, ada yang iseng justru merekam kejadian itu

"Ah."

Aku hanya tersenyum membawa Tiara yang basah kuyup, baju seksinya membuat tubuhnya terlihat jelas dalam keadaan basah, dengan cepat ku tutupi tubuh itu dengan bajuku. ku lirik Diana dengan kesal, rasanya ingin ku maki dan ku ceburkan wanita satu ini ke dalam kolam renang dan ku telanjangi. Tapi lagi-lagi aku hanya tersenyum, ku papah Tiara yang mulai sadar. Air membuat Tiara sedikit sadar

"Jun Aku basah."

"Heeh, kita pulang"

Bisikku pada Tiara, rasanya aku gagal menjalankan tugasku kali ini. Aku membuat tuanku tak nyaman dan di permalukan di depan umum. jika besok video beredar tentang kami, apa yang harus ku lakukan.

"Arjuna!, demi dia kamu ninggalin aku. kamu tanpa aku? nggak akan bisa hidup.'

Suara Diana menggema di antara riuhnya musik dalam pesta. suara yang menurut ku lebih keras dari suara halilintar

"Apa maksudnya? aku tak bisa hidup tanpanya? aku? ha ha ha,...hai, Diana aku Arjuna Rahmat Wijaya tak pernah menyerah dengan perjuangan. kamu menghinaku, kamu pikir kamu siapa?ha-ha-ha,...an**ng!!!! tau nggak sih?"

Ku papah Tiara dalam gendonganku. melangkah pergi meninggalkan hinggar-binggar nya pesta. tak lagi ku lihat seberapa cantiknya dunia di belakang ku, tak akan lagi aku kembali ke tempat di mana yang sudah menjatuhkan aku, dan harga diriku, persetan dengan cinta.

"Arjuna!!!! Dasar kamu pelacur!!! nyesel aku menghabiskan waktuku bersama lelaki miskin sepertimu, Arjuna f**k."

Jangan berteriak Dinda, aku masih mendengar semua cacian dan makian mu, aku tak tuli. hatiku, seketika hancur seakan-akan tercabik-cabik. suara Diana jelas lebih kencang dari suara musik yang mendetum jantung.

Aku benci, karena aku hanya bisa berteriak dalam hati. aku hanya bisa memaki dalam hati. aku tak pernah bisa marah, bahkan aku hanya akan mengalah untuk sesuatu yang sepele. saat aku dalam fase akhir aku hanya perlu sadar, dari mana asalku. aku hanya seorang pemuda desa yang berjuang untuk hidup dan merubah nasib. membukakan jalan untuk keluarga kecilku agar bisa hidup layak seperti orang-orang. Tapi mengapa perjuangan ini begitu berat untukku.

"Aku harus kuat, jika aku hancur saat ini, bagaimana dengan yang akan datang. aku tidak akan lemah karena hinaan dari dunia luar. aku tidak akan gagal. karena jika aku gagal, nasib orang tuaku, adik-adikku,akan sama denganku. "Toh, selama ini, di hina, dan di permalukan adalah makananku sehari-hari sejak dari aku lahir.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!