NovelToon NovelToon

Romantika Cinta Anak Muda

Chapter 1 : Perkenalan.

Tokoh utama.

Eliza Anandian.

Seorang gadis berusia 16 tahun yang terlahir dari seorang ibu Amelia dan bapak Handoko Atmaja.

Ciri-ciri wajah Eliza mudah di kenali, dia memiliki tahi lalat dekat mata kanannya serta rambut yang lurus wajah putih dan berat badan yang ideal, namun dia memiliki sifat arogan serta egois dan terkadang muncul sifat pemarahnya.

Dia anak bungsu dari tiga bersaudara.

Kakaknya yang pertama bernama Bima Pratama, dia sudah menikah dan kakaknya yang kedua bernama Dio Dwitama yang sekarang kuliah di UNDIP Purwakarta.

Dan dia bersekolah di SMA Pelita Bangsa, bisa di bilang itu sekolah favorit di kota tersebut.

Dia mempunyai kenangan pahit soal kisah percintaan dan sampai sekarang dia masih merasakan trauma akan kisah cinta yang terasa berat untuk diutarakan.

Dalam pelajaran nilai dia diatas rata-rata namun kalau soal olahraga bisa dibilang nilainya hanya pas-pasan.

Terakhir kali dia mencintai lelaki yang bernama Aska Widianto, namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Singkat cerita dia teman sekelasnya saat SMP dan mereka terpisahkan karena Aska pindah tempat tinggal.

*

Julian Dokta.

Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun dan lahir dibulan Juli, dia kelas 11 di SMA Pelita Bangsa.

Julian memiliki perawakan tinggi kulit putih serta paras yang tampan, bisa jadi dia idola saat ini di SMA Pelita Bangsa.

Dia menjadi tim inti dalam basket karena kemampuanya yang mumpuni juga tingginya yang memasuki kriteria.

Tapi semenjak kelas sebelas ini, dia haruslah merubah pola belajarnya dan lebih fokus di pelajaran sebab setelah lulus SMA dia harus cari Universitas yang favorit untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Dia tinggal bersama kedua orang tuanya serta adiknya dan dia memiliki keluarga yang cukup harmonis.

Dia memiliki sifat ramah dan juga baik hati tapi terkadang muncul sifat kocaknya

Julian juga selalu santai serta selalu postif thingking  dari hal apapun dan kadang dari kesantaiannya itu banyak yang memanfaatkan kebaikan Julian.

Dalam kehidupan memang banyak orang-orang seperti itu tapi bagi Julian hal itu biasa karena dia orangnya santai tak peduli meski dimanfaatkan atau bahkan hanya buat pelampiasan orang lain.

Julian menganggap hal itu sebagai realita di kehidupan ini.

***

Tokoh lain

Vey pov

Kenalin aku Vey Renita putri

aku temannya El, aku sohibnya yang paling deket dan aku duduk sama El

Aku memiliki wajah oval dan kulit putih, tinggiku 167 dan aku menjadi angota tim voly disekolah.

*

Rena pov.

Aku Rena Putri Derlina, temannya El, aku dekat dengan El dan juga Vey, aku kenal dengan mereka semenjak masa mos di sekolah.

Aku memiliki paras yang lumayan cantik dan aku sering disebut kembaran Vey karena kita selalu bersama dan tinggi kita yang sama.

*

Dika pov.

Gue Dika Atmaja wijaya, namanya keren kan sekeren gue.

Dan gue temenya Julian yang awalnya cuma kenal sama Denis doang namun lama-lama aku akrab juga sama Rio

Aku angota tim basket di sekolah dan kita selalu terbiasa berempat.

*

Rio pov.

Kenalin gue Rio Anggata temenya Julian dari orok, dari bayipun kita sudah say hello gue terkenal akan jago basketnya gue memiliki body yang bagus karena memang kebanyakan angota basket semuanya tinggi juga memiliki badan yang bagus

Jangan pada iri ya.

*

Denis pov.

kenalin gue Denis Putra Dwiloka sohibnya Rio Dika dan Julian kita berempat biasa dibilang bestfriend.

Rehan pov.

Namaku Reonlyd Dwi pratama biasa dipanggil Rehan

Aku siswa kelas 12 yang kebetulan menyukai Eliza dan  dia cinta pertamaku saat sekolah di SMA Pelita Bangsa ini.

Dea pov.

Kenalin aku Deandra Arnia, aku teman akrabnya El saat kelas 10, namun karena ada masalah antara aku sama El sekarang dia menjadi musuhku yang hingga saat ini aku masih membencinya

Dan aku temanya Julian saat SMP.

Mustika putri.

Nama yang cantik dan secantik orangnya

Seorang gadis pindahan dari kota dan sekolah di SMA Pelita bangsa  yang saat ini kelas 11.

                                   *********

Awal cerita.

Saat ini aku sedang bercanda ria dengam ketiga sahabatku Dea, Devi juga Fitri.

Kita terbiasa bersama sejak masa Mos tahun lalu

Saat ini kita sedang di kantin kita sedang menghabiskan waktu istrahat bersama dan bercanda ria, kita bisa disebut best friends.

Namun tiba-tiba terjadi perkelahian antara aku dengan Dea saat Dea menuduhku merebut pacarnya.

"Lo tu gak seharusnya memiliki sifat ini El" tunjuk Dea ke aku sambil memperlihatkan foto saat aku boncengan dengan pacarnya sambil berdiri.

"Apa-apan lo De gue cuma diboncengin doang gak lebih" bantahku ke dia dengan ikutan berdiri dan dengan jantung yang ikutan bergejolak serasa gejolak amarah siap di pacu.

"Apa lo bilang gak ada apa-apa tapi ini buktinya sekarang dia mutusin aku" jawabnya dengan muka yang sangat murka dan dengan mata berkaca-kaca.

"Serius De gue gak pernah punya pikiran seperti itu" ucapku sambil berusaha memeluknya.

Namun dia menghempaskan tanganku keras.

"Gue kecewa sama lo El" ucapnya dengan bibir bergetar.

"Tapi De aku sumpah gak tau apa-apa" elakku ku lagi buat kasih kepercayaan kepada Dea.

"Sekarang kita putus pertemanan kita dan gue benci sama lo" ucapnya yang bikin seketika hatiku sakit karena dia sahabatku dan aku tak menyabgka dia akan melakukan hal ini.

"Tapi De" rengekku lagi ke dia.

"Plak!!!"

Tiba-tiba dia menapar pipi ku dengan keras.

"Gue bilang jahuiiiiiii.....!!!! gue sama temen temen gue dan gue jijik juga benci sama lo"

Dan karena aku merasa tak terima aku balik menampar dia dengan keras, "Plak!!!"

"Lo tu seharusnya percaya sama teman sendiri bukanya menuduh gini dan sekarang aku tahu sifat asli kamu, De!!!!" ucapku dengan berlinangan air mata dan nafas yang tartatih.

"Terserah, gue kecewa!!" balasnya dia sambil berlalu pergi bersama Devi dan Fitri mereka meninggalkan aku sendiri di kantin.

"Rasanya aku sedih karena aku dituduh merebut pacar orang padahal kejadian kemaren saat itu dia yang memaksa boncengin aku dan juga karena langit terlihat mendung..." umpatku dalam hati sembari berlalu pergi menuju kelasberusaha mengikuti mereka.

Sekarang aku sedih begitu beratnya aku tanpa kalian.

                           ***************

Autor pov.

Cerita ini akan mengisahkan kisah cinta remaja SMA.

Dan mempertemukan antara dua sejoli yang sebelumnya belum kenal satu sama lain.

Sebuah kisah antara cewek yang pembangkang dengan cowok yang memiliki sifat berkebalikan.

Cinta yang akan menguji, seberapa setiakah satu sama lain dan seberapa kuatnya cinta dan pengorbanan yang harus diperjuangkan.

Akankah pertemuan mereka berbuah manis dan tumbuh benih benih cinta...?

Akankah kisah cinta mereka sampai ketitik yang lebih jauh..?

Ikutilah kisah sederhana mereka di cerita ini.

Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.

"Kring kring kring...."

Bunyi alarm tepat jam 05.00 pagi  membangunkan ku dari alam mimpi dan artinya aku harus segera bangun, "hemmm... cepet amat ya pagi ini?" ucapku sambil membuka mata dan tersenyum tak berfikir lama aku langsung bergegas mandi.

Setelah selesai mandi aku berganti baju dan langsung turun kebawah.

Sampai dibawah mama sama papa sudah siap pergi ke kantor.

"Ma.. pa... udah siap aja?" tanyaku ke mama yang sedang memakai kerudung

"Iya El, mama takut macet ni kamu cepet ya sarapan, terus siap-siap berangkat nanti pulang jangan kesorean"

"Iya ma" jawabku sambil mencium mama

Jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi mama papa sudah berangkat ke kantor tinggal aku sama mbk Inah, pembantuku

Jujur aja aku bosen sarapan dirumah aku lebih memilih makan dikantin sekolah karena aku ada teman makannya

Jam 06.30 aku sudah siap-siap buat berangkat, aku biasa naik motor matic alasanya biar lebih hemat karena kalau naik Bus harus berangkat lebih pagi dan yang bikin aku malas karena pasti penuh dan sesak.

Sampai disekolah aku sudah ditungguin sama kedua temanku,Vey dan Rena.

Mereka adalah sahabatku yang paling berarti, paling setia dan juga memahami sifat-sifatku walaupun diriku kadang menyebalkan bagi mereka, tapi mereka bisa menerima aku apa adanya.

Begitu aku melihat mereka aku langsung  menghampiri mereka yang sudah menungguku digerbang.

"Haiii... udah pada dateng kirain gue yang kepagiaan nii" ucapku ke mereka sambil nyengir.

"Yee... emang yang bisa pagi lu doang" jawab Rena sambil benerin bandonya

"O, iya ke kantin yuk laper ni" ajakku sambil menarik tangan Vey.

"Ah kebiasan ni mau cari cogan pasti lu kan El kebiasan amat kalo pagi kekantin" jawab Vey sambil sedikut meledek

"Ya kagak lah gue laper ni" bantahku ke mereka,dan kita langsung cus ke kantin

Sampai di kantin kita langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan

"El liat tu yang duduk sebelah Aftur,lumayan lo?" ucap Vey sambil menyegol bahu aku seraya mengedipkan mata

"Apa sih Vey, rendah kali levelnya" aku jawab sambil menunjukan muka ketidak sukaanku

"Serius lo El" tanya Vey lagi dengan sedikit mengoda

"Serius" jawabku sambil mengacungkan dua jari tanda pics

Dan mereka menanggapiku dengan senyum mengejek

Belum sempat kita mengobrol lebih jauh bel masuk berbunyi

Dan kita langsung menghabiskan makanan dan bergegas ke kelas

Sampai di kelas semua siswa sudah datang semua

Terasa penuh rasanya

Aku duduk dibangku nomer dua dari baris depan dan aku duduk dengan Vey sedangkan Rena duduk sebangku dengan Lia yang tepat dibelakang aku dan Vey

Tak berapa lama pak Ipul datang dengan buku tebal yang biasa Dia bawa saat mengajar pelajaran sejarah

"Pagi anak-anak" ucap pak Ipul mengawali pelajaran dengan menyapa para murid

"Pagi pak..."jawab serentak para murid

Dan setelah itu dilanjutkan berdoa

Setelah selesai dilanjutkan mengawali pelajaran sejarah

Aku yang dari semalam kurang tidur, mata ini terus terasa berat dan tak berapa lama aku menyenderkan kepala di meja dan tak terasa aku terlelap

''Kringgggg......"

Bel istrahat berbunyi seketika mengagetkan ku dari tidur pulasku segera aku melihat sekelilingku yang belum keluar semua

Dan terlihat pak Ipul masih duduk di bangku guru dan mengisi absensi

"Untung gak ketahuan lo El" ucap Vey ke arah aku

"Iya ni Vey, habisnya ngantuk banget"jawabku masih dengan suara orang baru bangun tidur

"Dikerjakan ya Anak-anak minggu depan bapak koreksi !!!!" ucap pak Ipul kepada para siswa dan dijawab serentak oleh para siswa

Aku yang sedari tadi tidur hanya terdiam dan dan berusaha terlihat tidak ada masalah

Setelah itu Pak Ipul keluar dan disusul para siswa

Seperti biasa Vey dan Rena menawari aku ke kantin tapi kali ini aku tolak ajakkan mereka karena perutku masih terasa kenyang

"Udah lu aja yang kekantin gue lagi pengen dikelas aja" ucapku menolak ajakan mereka sambil tersenyum

"Mau nitip gak El" tawar vey lagi ke aku

"Gak usah deh kayaknya, udah kenyang ni" jawabku ke mereka sambil memegan perutku

Setelah itu Vey dan Rena keluar kelas dan meninggalkanku, aku kembali menyenderkan kepalaku lagi di meja sambil kembali memejamkan mata

Belum sempat aku aku menikmati suasana santai,

Tiba-tiba ada yang berisik di meja sebelah aku berusaha melihat dan ternyata ada Dea disana yabg sedang mengobrol dengan teman sekalasku

Aku yang merasa keganggu berusaha memperingati mereka

"Hey Dea lo bisa diem gak bisa gak sih gak gangu orang lagi santai" ucapku keras sambil bangkit dari tempat duduk.

"Apa-apan lo El!! Berani bentak gue gak sadar lo siapa" jawab Dea sambil melotot ke arah aku

"O... iya lu kan gak punya harga diri jadi pantes gak sadar diri" tambah Devi dengan nada mengejek dan disusul makian lagi dari Dea

Hati aku serasa dibakar dan terasa sangat sakit melihat kelakuan Dea ke aku sekarang

Aku berusaha mengatur nafasku buat menahan emosi namun dendam ini masih terus ingin beradu

Seketika aku mengambil buku paket dan melempar ke arah Dea

"prak.....!!!!"

Dan ternyata mengenai kepala Dea sontak Dea langsung marah dan menghampiriku

"Lo apa apaan lempar buku ke gue dikira gue apaan lo mau bikin urusan lagi sama gue" ucap Dea dengan penuh nada penuh emosi ke arahku

"Plakkk....!!!" tiba-tiba Dea menampar pipiku dengan keras

"Byurr" seketika nafasku serasa berhenti tanpa balasan aku hanya terdiam

"mampus lo El lo sediri ngajak ribut sama orang yang dulu pernah mau keluarin lo,dasar an*ing" ketus Dea sambil melototin matanya ke arah aku lagi

Karena aku gak igin terlihat kalah sebisa mukin aku beraniin membalas ucapanya

"Dikira gue takut sama lo gue emang dulu lo tindes tapi sekarang buat apa gue takut sama lo" jawabku dengan nada membentak

Belum sempat Dea melanjutkan ucapanya tiba-tiba datang cowok dari depan pintu yang gak pernah aku tau siapa dia tapi yang jelas dia kelas sebelah.

"Hey pada bisa diem gak ini sekolah jangan dibuat ribut kaya gini ini bukan pasar lo semua pada ganggu kita lagi rapat OSIS" ketus dia dengan emosinya

sontak Dea langsung berhenti dan menyenggol bahu aku

"awas lu macem macem sama gue"ancamnya sambil berlalu keluar

"Deg..."

Hati aku rasanya sedang di aduk-aduk terasa sakit karena harus berdebat lagi dengan Dea

"jadi cewek jangan sok suka bikin ulah bikin risih tau gak" ucap cowok tadi sambil berlalu

Dan kata-kata itu bikin hati aku tambah sakit emang siapa dia ngatur hidup aku sesaat aku ingin menereskan air mata tapi sebisa mukin aku tahan karena kalau terjadi itu sangat memalukan

"lo kenapa lagi si El bikin masalah lagi sama Dea?" tanya Vey yang baru masuk ke kelas dengan raut wajah khawatir

"Gue gak papa kok cuma lagi sensi aja" jawabku dengan nada aku buat sesantai mukin

Tak berapa lama bel masuk berbunyi dan aku kembali mengikuti pelajaran

Pikiranku masih tercampur aduk dengan kejadian tadi

Namun aku berusaha melupakan dan kembali fokus mengikuti pelajaran

****

Tepat pukul 14.00 bel pulang berbunyi segera semua siswa bersiap mengakhiri pelajaran dan pelajaran terakir kosong hanya diberi tugas oleh Bu Indah jadi semua siswa langsung berhamburan keluar

"gue duluan ya kalian berdua kan mau ada latihan volly"ucapku ke mereka sambil memasukan beberapa buku dan menenteng tas

"O... iya El hati-hati ya gak papa kan kalau pulang sediri" tanya Vey ke aku yang mukin buat memastikan

"Gak papa kok" jawab aku santai sambil meninggalkan mereka yang nasih di kelas

Setelah keluar kelas aku langsung menuju  parkiran buat mengambil motor tiba-tiba dari arah belakang ada cowo nyengol bahu aku dengan keras

"Aaaww...  siapa sih?" ucapku kesal

"Eh, maaf ya, saya buru-buru" jawab si cowok yang menabrakku

"Eh bisa lihat gak sih kalau ada orang" reriakku ke arah cowok tadi dengan suara keras

Dan cowok tersebut tak menanggapi kekesalanku dan beranjak pergi

Sesaat aku melihat wajahnya terlihat familiar setelah beberapa saat aku mengamatinya lagi ternyata dia cowok tadi yang memisahkan perdebatan ku dengan Dea tadi

Terlihat tampan namun hatiku sanggat kesal karena dia berasa ikut campur di masalahku

Tanpa pikir panjang aku segera beranjak ke parkiran dan berlalu pulang

Sesaat disaat aku mengendarai motor kejadian tadi masih terniang-niang dikepakaku ...

Aku terus memikirkan perihal kapan berakirnya dendamku dengan Dea

Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.

Eliza pov

Aku kembali duduk termanggu di kursi dekat Jendela kusibakkan tirai dan aku buka sedikit kaca jendela lalu aku hirup udara malam.

Terasa sejuk dan menenangkan

Aku alihkan pandangan mataku ke arah sorotan lampu neon yang menerangi setiap rumah di sepanjang jalan

Tak terlihat bintang namun titik-titik cahaya lampu tersebut hampir menyerupai

Aku kembali membayangkan kenangan indah saat bersama Aska

"Andaikan As... Kamu sekarang masih di dekatku, mukin aku ada teman buat sekedar cerita" ucap ku dalam hati sambil terus memutar kembali memoriku tentang dia

Aku kembali melihat kenangan terakir dari dia yang berupa sebuah kalung kaca

Harganya tak mahal namun sebuah kenangan jauhlah lebih mahal  karena sudah tidak bisa di ulang lagi dan tidak bisa di beli

Menyimpan sebuah rasa suka itu berat, ibaratnya menyimpan sebuah serpihan kaca yang apa bila tak berhati hati maka akan melukai diri kita sediri

Dari sebuah bentuk gelas kemudian retak tak berapa lama pecah seperti itulah metarmofosis rasa suka ku ke dia dan sekarang menjadi serpihan kaca

Yang terus aku simpan dalam lubuh hati terdalam ku

Kadang aku berfikir, apakah aku terlalu bodoh menjadi seorang wanita hanya di anggap menjadi seorang adik dari seorang yang disukai padahal kamu menaruh rasa yang lebih

Menyakitkan...!! namun pantas

Ketika cinta pertama kamu sudah tak ternilai lantas apakah hati kamu masih siap terbuka

Dan saat ini hatiku masih ingin terus tertutup

Aku dan Aska dulu sahabatan hampir tiga tahun aku selalu menaruh rasa sayang terhadapnya tak ada kesedihan pun saat aku bersamanya

Canda tawa selalu tercipta saat kita bersama

Dia memiliki sifat proktektif terhadap aku dan rasa selalu ingin menjagaku

Aku berasa dia seperti kekasihku

Namun sayang saat kita berdua menerima kelulusan saat SMP di hari yang sama dia menembak cewek yang dia sukai Renata namanya

Seketika dunia ku gelap

Antara kecewa sedih air mata semua sudah beradu menjadi satu terasa sakit sangat sakit

Aku mengucapkan selamat namun dengan air mata yang susah aku tahan

Kemudia dia memelukku erat beban kesedihanku serasa terus di pompa

Aku tak tau antara rasa bahagia dan sedih saat itu

Aku bahagia karena dia menemukan seorang wanita yang lebih baik dari aku

Namun aku juga merasa sedih karena aku kehilangan seseorang yang aku sayangi

Sampai sekarang kejadian itu pun masih terus ternian-niang di kepalaku

Senyumnya, perhatianya, sikapnya dan segala hal tentang dia selalu aku simpan dan aku bukukan aku tata rapi  dan aku tempatkan di lubuk hati terdalam ku

Biarlah kelak menjadi kenangan terindah  tentang kisah cintaku

Beruntung aku sekarang memiliki kedua teman sekaligus sahabat, Vey dan Rena

Mereka sangat akrab dengan ku

Dan Dea hanyalah teman yang sekarang berasa musuh

Karena kejadian dahulu menjadi penyebab hancurnya persahabatanku

Aku tak tau kesalahanku, yang jelas dia sekarang benci dan menaruh dendam terhadapku

Julian pov

Seperti biasa kebiasaanku saat malam hanya membuka buku selembar atau dua lembar serta melihat tugas kalaupun itu  ada setelah itu aku  kembali memainkan ponsel

"Kak Julian di suruh makan sama mama" ucap adekku berteriak dari depan pintu kamar

"Iya dek nanti kakak ke bawah"  jawabku yang masih terus memainkan ponsel

Karena cacing di perut ku ini sudah minta diisi jadilah aku segera turun kebawah walaupun sebenarnya aku masih tak ingin beranjak dari kasur

Disana sudah ada mama,papa dan Reva yang biasanya memulai makan terlebih dahulu dan aku selalu yang terakhir

"Buruan makan kak ini mama udah masakin makanan kesukaan kamu lho" ucap mama aku menyuruhku segera makan dan selalu dengan senyum khasnya

"Sip ma" aku jawab dengan acungan jempol

Setelah itu kita terdiam dan menikmati makan malam kita

******

Pagi ini aku bangun kesiangan dan sialnya ban motor yang biasa aku pakai saat sekolah bocor dan memaksaku harus ke bengkel terlebih dahulu

Hasilnya membuat aku terlambat datang ke sekolah

Ketika aku sampai di sekolah gerbang sudah di tutup

"Siall" umpatku kesal dalam hati

Aku segera menemui satpam yang berjaga aku berusaha masuk namun harus terlebih dahulu di ceramahin pak satpam tentang tata tertib, aku yang emang melakukan krsalahan berusaha memperhatikan nasehat dari pak satpam walaupun dalam telinggaku berusaha menolak mentah-mentah

Setelah hampir lima belas menitan aku diceramahin akhirnya aku diperbolehin masuk dan aku buru-buru masuk kelas karena sudah terlambat aku berlari dengan kencang tanpa menghiraukan sekelilingku dan tiba tiba...

"Bruakkkk..."

Aku menabrak seorang cewek dan menjatuhkan beberapa buku yang dia bawa

"Apalagi ini" umpatku dalam hati

"Maaf ya aku gak sengaja" ucapku terlebih dahulu meminta maaf sambil berusaha mengambil kan buku yang berserakan dibawah

"lain kali hati-hati lo tu kenapa sih nabrak gue terus apa lo ada dendam sama gue" ucapnya dengan nada tinggi dan sedikit membentak

Aku tak menanggapi ucapanya karena aku yang salah dan segera aku membantu dia menata kembali buku yang dia bawa dengan tatapan sinis dia langsung beranjak pergi

Belum sempat aku melangkah kan kaki aku menemukan sebuah kalung yang pas dekat dengan sepatuku aku berfikir mukin ini punya cewek tadi dan segera aku mengambilnya

Aku berusaha meneriaki dia yang belum terlalu jauh namun dia menghiraukan dan tetap berjalan aku yang merasa ini barang dia aku simpan di saku celanaku dan nanti aku akan menemui dia dan berusaha mengembalikan kalung ini

Sampai di kelas sudah ada Pak Bambang guru bahasa Indonesia yang sedang menerangkan soal kepada para siswa

Aku yang berasa datang terlambat terlebih dahulu mengetok pintu dan minta maaf karena keterlambatan ku kepada pak Bambang dan karena belum terlalu telat aku di perbolehkan masuk

Jam istirahat.....

"Jul tadi kenapa lo telat udah mulai berani ya telat?" tanya Dika dengan wajah  penasaran dan dilanjutkan dengan ejekan dari  Denis dan Roy

"yee... lu gak tau sih tadi ban gue bocor dan terpaksa kebengkel al hasil gue telat karena harus nambal ban terlebih dahulu" jawabku dengan pelan namun dengan nada menekan

"O... gitu, gue kirain mau bolos lo Jul" ucap Denis sedikit meledek dan disusul Dika dan Roy yang ikut tertawa terbahak-bahak

Dan setelah selesai mengobrol kita memutuskan ke kantin

Kantin terasa penuh karena kita datangnya agak terlambat jadi kita hanya memesan beberapa boto minuman dan membawanya ke kelas

Sampai di kelas kita kembali duduk dan memulai obrolan lagi

***

Sepulang sekolah aku Denis Roy dan Dika langsung ke lapangan basket dan gak lupa ganti baju terlebih dahulu buat latihan

Karena turnamen beberapa minggu lagi jadi diperketat latihanya .

"O... iya Jul habis pulang latihan nanti nongkrong yuk udah lama juga ni kita gak nongkrong" ajak Roy yang saat ini masih melakukan pemanasan

"Iya ni boleh juga tu ide lu Roy" tambah Dika sambil membenarkan tali sepatu yang lepas

"iya deh gampang pulang juga sore sekalian aja" jawabku menanggapi ajakan mereka

Sembari menyudahi obrolan kita langsung mengambil bola dan memulai sesi latihan

Aku yang sekarang menjadi kapten Basket pilihan pak Dito langsung meniupkan peluit tanda latihan dimulai.

Kita segera berlatih dengan penuh semangat keringat terus mengalir tapi itu semua tidak membuat kita merasakan lelah karena begitu semangatnya latihan kali ini semua tenaga terkuras habis tanpa terasa beberapa botol air minerah habis kita teguk

Tepat pukul lima sore kita menyudahi latihan kita dan bergegas pulang

"Oke teman-teman latihan kita kali ini cukup tolong untuk latihan minggu depan diperbaiki lagi" ucapku ke teman-teman yang ikut latihan sambil mengoreksi latihan hari ini

Dan kita segera bergegas ke ruang ganti

"Eh bro pada jadi gak ni nongkrong" ucap Denis mengawali obrolan disela kita sedang ganti baju.

"Jadilah nangung juga udah jam segini" jawabku sambil melipat baju

"Yaudah yuk langsung aja" ucap Roy mengakhiri obrolan dan langsung bergegas ke parkiran

Saat berjalan menuju parkiran pandangan mata ku teralihkan ke sosok cewek yang aku tabrak tadi yang sedang keluar dari aula

Aku terus memperhatikan dia dari kejahuan terlihat dia sedang senyum-senyum ke arah temanya dan mata jahat ku ini terus menyuruhku untuk tidak berkedip dan hasilnya

"Brakk..."

Tiba-tiba kaki aku kesandung batu dan karena tak ada keseimbangan akhirnya aku jatuh dan dapat bonus ledekan dari ketiga temanku

"Jul...Jul punya mata buat apa sih lo samapai batu sebesar itu lo cium" Ucap Roy dengan nada meledek sambil tertawa puas dan disusul ejekan dari Denis dan Dika

"Tau tu Roy lagi mikirin janda kali" tambah Dika dengan ucapan yang bikin aku seketika pengen memukul dia

"Kalian ini ya udah tau temanya lagi kena musibah ditolongin kek" ucap ku membela diri sambil menahan rasa sakit

"Ya Elah Jul kebanyakan drama hidup lo"

Dan diakiri ucapan dari Roy dan seketika aku di ledek habis-habisan

Dan setelah itu kita bergegas menuju kafe

Hampir satu setengah jam kita nongkrong di kafe kita membahas obrolan pada umunya

Setelah selesai dengan acara nongkrongnya kita memutuskan pulang

Sekitar lima belas menitan aku sampai di rumah begitu lelahnya aku kali ini dan aku langsung masuk rumah dan menuju kamar

Aku hembuskan nafas panjang dan langsung merebahkan tubuhku ke kasur dengan lega akhirnya aku bertemu juga di tempat ternyaman ku dan tiba-tiba aku jadi teringat tentang cewek tadi

Aku yang sudah bersekolah lebih dari setahuan baru melihat wajah dia,terlihat cantik tapi sayangnya aku tak mengenalnya

Aku kembali merilekskan pikiranku sejenak aku kembali membayangkan kejadian tadi aku senyum-senyum sendiri layaknya orang yang sedang mendapatkan sebuah harta karun

Aku kembali melihat kalung yang masih berada di saku celanaku aku ambil dan aku amati terlihat biasa namun menawan yang mukin seperti pemiliknya

"Masih ada kalung kaya gini" umpatku dalam hati

Aku segera menaruh kembali kalung itu di dalam laci dekat tempat tidurku

Tak berfikir lama aku segera mandi dan membersihkan badan yang seharian Full aku beraktifitas dan berkeringat

Dretttt dretttt .....!!

Terdengar ponselku bergetar  aku yang baru keluar dari kamar mandi segera mengambil ponselku yang aku taruh di atas bufet

Tertera ada panggilan masuk dari nomer telepon yang gak ada namanya

"Aduh siapa sih yang menelpon jam segini" kesalku sambil membuka layar ponsel dan langsung aku angkat 

"haloo siapa ni" sapaku mengawali obrolan

"halo kak" jawabnya dari seberang telepon

terdengar suara cewe yang suaranya tak pernah aku kenali 

''Siapa ya" tanyaku lagi

"ini aku kak, Dera kapten voly kelas sebelas"

"Oh terus ada apa menelepon" lanjut aku bicara menanyakan perihal dia menelponku

"gini kak kan Januari nanti ada turnamen tingkat sekolah terus sama pak Dito aku di suruh hubungin kakak yang kebetulan sekertaris osis buat mengajukan proposal ke pak kepsek supaya ada lanjutan  karena kebetulan pak Dito saat ini sedang keluar kota jadi aku disuruh menghubungi kakak" jawab Dera panjang lebar menjelaskan alasannya menelpon aku

"oh..... gitu, oke besok juga bisa gue data"

"oh iya kak maaf ya malam-malam ganggu waktu kakak soalnya mendadak juga infonya" perjelasnya dia ke aku dan mengakhiri sambungan telepon

"iya gak papa" jawabku singkat

Dan setelah itu aku tutup telepon darinya

"Ada-ada aja tugas si sekertaris OSIS" batinku dengan menghempaskan kembali tubuhku ke kasur dan memejamkan mata

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!