Pov Resya
Kenapa hidupku harus menderita seperti ini, jika banyak orang yang bisa merasakan apa arti itu kebahagiaan, kenapa hanya aku orang yang terjebak didalam lembah penderitaan ini, sendiri!
Hidup bersama dengan seorang Mama tiri seperti halnya hidup didalam jeruji besi, sekaligus awal kehancuran bagiku setelah beberapa tahun yang lalu Mama kandungku meninggalkanku untuk selama-lamanya.
Papa, yang memutuskan untuk menikah lagi dengan Monika yang tak lain sekarang dia menjadi Mama tiri-ku sendiri, awalnya aku kira Mama tiri-ku peduli dan sayang kepadaku, tapi nyatanya setelah Papa pergi menyusul Mama di Surga.
Sifat dan perlakukan dia terhadapku seketika berubah, bahkan dia hanya menganggap-ku layaknya seperti hewan yang tidak ada gunanya dan hanya akan jadi bahan siksaan yang selalu ia kurung didalam kamar tanpa beralas yang hanya menyisakan selembar karpet tipis beserta selimutnya.
Bahkan sangking jahatnya ia hanya akan mengeluarkan-ku ketika menyerahkan-ku pada laki-laki mesum yang berani membayarnya dengan harga tinggi yaitu 50 juta permalam, sangat kejam bukan!
Beberapa kali aku berusaha melarikan diri dan tempat sekapan ini, tapi semua perjuanganku yang ada hanyalah sia-sia. Mama tiri-ku memiliki dua anak buah yang akan menjagaku ketika aku yang berusaha untuk melarikan diri dari tempat sekapan ini, tapi usahaku itu ternyata hanyalah sia-sia saja
Suatu hari ketiga kesempatan berharga berpihak padaku lantaran kedua anak buah Mama yang lagi tidak bertugas menjagaku, sedangkan Mama yang lagi fokus berada didalam kamar. Aku pun menggambil kesempatan ini untuk melarikan diri dengan mencongkel jendela menggunakan linggis.
Berhasil keluar dari tempat ini menjadi suatu kebebasan besar bagiku, dengan langkah pelan aku pun berlari meninggalkan tempat ini. Dan bergegas berlari sejauh mungkin meninggalkan tempat sekapan ini.
Iya! Gadis cantik berambut panjang, dan berkulit putih, bermata indah sekaligus hidung yang mancung membuat siapa pun orang yang melihat pasti akan menyukainya.
Gadis cantik berusia 20 tahun yang bernama Resya Aninditya harus menggalami penderitaan dan sekapan yang dilakukan Mama tirinya sejak dua tahun yang lalu, sesaat Papanya pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya dan menjadi awal penderitaan yang harus Gadis itu alami hingga sampai saat ini.
Berjalan tanpa adanya tenaga yang kuat sekaligus tujuan yang akan ia tuju, gadis itu melihat sebuah jembatan yang bawahnya sudah teraliri sungai yang sangat deras. Lantas dirinya tak menunggu lagi mulai menghampiri sungai tersebut.
"Sekarang hidupku sudahlah hancur jadi untuk apa aku masih bertahan hidup jika hidupku hanya akan jadi taruhan seperti ini. Mama ...Papa ...Resya kangen sama Mama. Resya kangen sama Papa, tapi kalian tenang saja hanya menghitung menit maka Resya akan berkumpul dengan Mama dan Papa, tunggu Resya,"gadis cantik itu terucap dengan tangisannya yang tersedu-sedu
Berdiri tepat diatas batu besar dan berdiri diatas sungai yang mengalir dengan sangat deras, Resya melambaikan kedua tangan yang kemudian ia memejamkan kedua mata dengan tersenyum lepas, hingga tinggal selangkah lagi Resya melangkah, sungai ini akan jadi saksi tiadanya seorang wanita cantik yang berambut panjang cantik tersebut.
Akan tetapi niat yang Resya rencanakan telah gagal total, setelah ada seseorang yang tiba-tiba menarik tangan Resya dari belakang dengan tarikan kerasnya membuat gadis itu berbalik terjatuh.
Bruak...
Suara jatuhan terdengar, melihat dirinya gagal melakukan tindakan bun*h di*i yang hendak ia lakukan barusan. Resya menatap balik sosok seseorang yang berdiri tegak didepannya dengan menunjukkan raut wajah seram yang dimiliki Wanita agak tua tersebut.
Akan tetapi melihat sesosok orang itu, wajah Resya seketika menjadi memerah dengan diselimuti rasa ketakutan yang sangat dalam, bahkan ia yang tak mampu untuk berkedip maupun mengatakan sepatah kata kepada seorang yang berdiri tepat dihadapannya itu.
"Mama ...."
Plak ...
"Punya hak apa kamu mau melakukan tindakan bun*h diri seperti ini? Apa kamu lupa Papa kamu itu punya hutang banyak kalau kamu secepat ini ma*i siapa yang mau membayar semua hutang Papa kamu!"tegas Wanita yang mendapatkan gelar Mama tiri dari Resya.
"Bukan Papa yang punya hutang banyak pada mereka, tapi Mama sendirilah yang menggunakan uang itu untuk memenuhi kehidupan Mama dengan menghamburkan dan hidup berfoya-foya,"tegas Resya berani membantah.
"Apa kamu bilang?" gertak Monika dengan tatapan sinisnya.
"Selama ini aku capek hidup dengan penderitaan seperti ini, Mama sama sekali tidak pernah kasihan kepadaku bahkan Mama hanya menganggap-ku layaknya seperti hewan dan terus menyiksaku setiap harinya,"ungkap Resya dalam curhatannya.
"Berani kamu menantang dan berkata seperti itu pada saya?"tegas Wanita itu.
"Iya aku sekarang sudah berani membantah Mama karena aku bukanlah anak kecil yang hanya akan terdiam ketika Mama menyiksaku setiap hari. Resya juga manusia tapi kenapa Mama memperlakukan Resya seperti ini. Dan kenapa Mama rela mengorbankan Resya dan menjadikan Resya taruhan untuk laki-laki mesum seperti mereka?"bantahnya yang tak tertahankan lagi.
"Jika selama ini hidup Resya tidak ada gunanya dimata Mama, kenapa Mama malah menyelamatkan Resya dan tidak membiarkan Resya ma*i agar Mama bisa hidup tenang?"
"Resya, Resya ...kamu itu anak keberuntungan Mama, jika kamu ma*i maka nasib Mama juga akan ikut hancur. Tapi jika kamu hidup kamu itu bisa jadi sumber kekayaan yang Mama dapatkan. Apa kamu tahu permalam kamu itu dihargai dengan harga yang tinggi yaitu 50 juta permalam, jika 50 juta per bulan, pertahun kamu tahu sendiri kan berapa banyak uang yang akan Mama dapatkan," ucap Mama tiri dengan berjalan pelan menghampiri Resya dengan tatapan sinisnya, Resya yang melihat ia berjalan mundur.
"Tapi jika kamu tidak dihargai dengan harga semahal itu, mungkin kamu sudah Mama lenyap-kan dari muka bumi ini apa kamu mengerti?" gertak wanita itu sembari menjambak rambut Resya dengan sangat kasar.
"Mama sakit! Ma ...ini sangat sakit," ujar Resya merintih sakit.
"Cepat masukkan dia kedalam mobil, setelah itu kita bawa dia pulang. Karena nanti malam sudah ada pelanggan yang inggin memesannya. Bahkan pelanggan nanti malam itu orang yang sangat disegani dan ditakuti banyak orang, jadi saya rasa dia malah akan membayar dengan bayaran lebih tinggi untuk permalamnya, jadi cepat masukkan dia dan jangan sampai ia berhasil kabur yang kedua kalinya, apa kalian mengerti!" perintah Monika pada kedua anak buahnya.
"Derita apa lagi ini? Dengan cara apa agar aku bisa terbebas dari semua penderitaan, dengan cara apa?" batin Resya sambil menundukkan kepalanya ke bawah, air mata yang terus-menerus mengalir tanpa henti.
RESYA ANINDITYA.
RICHARD BETRANTO.
MAFIA YANG KEJAM.
UNTUK VISUAL-VISUAL YANG LAINNYA NANTI YA.
BERSAMBUNG.
Sesampainya Resya dan Mama tirinya dihalaman Rumah, mereka dibuat terkejut lantaran melihat semua barang yang berada didalam Rumah sudah dalam keadaan hancur dan berserakan dilantai dan mendapati tiga orang yang melakukan semua ini.
"Kamu? Akhirnya kamu datang juga mana uang kamu, ini sudah ketiga kalinya kamu belum melunasi hutang, jadi cepat bayar hutang sekarang atau nyawamu akan melayang pada hari ini juga, cepat bayar hutang sekarang!"tegas seseorang bertubuh kekar yang memberikan penegasan pada Monika.
"Mama, hutang apa yang mereka maksud?" tanya Resya, tapi Mama tirinya tidak menanggapi pertanyaan-nya, Monika menghampiri ketiga pria kekar itu sembari berlutut.
"Saya mohon kasih kesempatan kepadaku yang kedua kalinya, saya janji bulan depan saya akan membayar, saya janji!"ucap Monika memohon.
"Janji lagi ...janji lagi, ini udah beberapa kalinya kamu berkata seperti itu, cepat bayar hutang kalau kamu tidak mau nyawamu akan melayang paham!"tegas lelaki itu lagi.
"Tunggu! Tapi ternyata kamu mempunyai Putri yang sangat cantik?"goda seseorang itu takjub akan kecantikan yang Resya miliki.
"Hey apa maksudmu kenapa kamu malah berdalih pada pembicaraan yang lain?"tegas Monika sedikit geram.
"Bukan seperti itu maksudku, coba kamu lihat dia benar-benar wanita yang sangat cantik, jika kita dapatkan dia dan menjualnya pada Mr. Alex, kamu pasti tahu kan berapa banyak uang yang akan dia berikan pada kita," lirih si pria kekar sembari menatap kearah Resya dan membicarakan pada sesama rekannya.
"Jadi kalian tertarik pada putriku ini? Baiklah jika kalian tertarik maka bawalah dan anggap saja kalau hutangku sudahlah lunas agar kita bisa sama-sama saling menguntungkan."
Monika tersenyum puas lain halnya dengan Resya gadis itu terlihat kebingungan.
"Tidak! Aku tidak mau, aku wanita baik-baik jadi aku tidak mau jadi wanita pelacur seperti yang kalian minta, paham!"tegas Resya menolak mentah-mentah.
"Jangan dengarkan dia, cepat bawa dia sekarang juga dengan begitu hutangku yang sebesar 150 juta telah lunas!"ucap Monika.
"Baiklah kita akan membawanya, ayo gadis cantik ikutlah bersama kita!" Dicengkeram pergelangan tangan Resya oleh kedua Pria itu.
"Tidak! Aku tidak mau jangan berani kalian mendekat kearah-ku, jangan ...."
Tanpa berfikir maupun membantu Resya yang hendak akan melarikan diri, Monika dengan sigap ia mendorong tubuh Resya berbalik menyerahkan Putri tirinya pada ketiga pria kekar itu.
"Cepat bawa dia, terserah kalian mau apakan ini anak, karena dia bukanlah anak kandungku jadi aku tidak perduli, kalian mau apakan dia. Karena bagiku dengan hutangku yang sudah lunas aku sudah tidak ada hubungan sama kalian maupun tuan kalian, cepat pergi dan bawa dia pergi dari hadapanku sekarang!" perintah Monika.
"Mama jahat! Lepaskan aku ...lepas!"
Dengan berusaha Resya berniat inggin melarikan diri dan sekuat tenaga ia berusaha memberontak, semua usahanya pun sia-sia lantaran tenaga mereka yang lebih kuat.
******
Langkah Resya seketika terhenti setelah ia tahu kemana mereka akan membawa Resya pergi.
"Hey kenapa kamu berhenti ayo cepat masuk!" perintah si Pria dengan muka geramnya.
"Tidak, aku tidak mau masuk, ini adalah tempat terkutuk dan aku tidak mau masuk ketempat haram seperti ini, aku tidak mau!"tolak Resya mentah-mentah, hampir berhasil akan pergi Lelaki itu kembali menangkapnya.
"Hei mau kemana kamu? Kamu itu sekarang sudah jadi milik kita, jadi jangan harap kalau kamu akan bisa pergi dari sini, karena sebelum kita menyerahkan pada tuan Alex, mustahil bagimu untuk kita lepaskan ngerti!"tegas lelaki itu.
"Aku mohon tolong lepaskan aku, aku mohon lepas, aku janji aku bakal melakukan permintaan kalian apapun asal kalian tidak menjual-ku pada laki-laki hidung belang disana, aku mohon lepaskan aku!"
Kali ini Resya memohon balik pada ketiganya namun permintaan gadis itu hanya berbuah angin yang lalu.
"Kamu tenang saja gadis cantik, kita akan bebaskan kamu nanti tapi setelah kamu membuat Mr. Alex puas akan tubuhmu,"hardik salah satu Pria.
"Tidak aku tidak mau, lepaskan aku ...lepaskan!"
Deeg.
Pukulan mendarat tepat di punggung Resya akibat terkena pukulan itu, tubuh Resya seketika melemah tidak sadarkan diri.
"Maaf aku sengaja memukulnya karena dia berusaha memberontak, jadi hanya dengan cara ini kita bisa berhasil memasukkan dia kedalam ruangan Mr. Alex."
"Tidak masalah yang terpenting sekarang cepat kita bawa masuk wanita cantik ini dengan begitu tugas kita sudah selesai. Dan tinggal tuan kita yang menikmatinya nanti," timpal pria yang satunya lagi.
"Baiklah."
Hari yang harusnya dipenuhi dengan kebahagiaan, tapi semua kebahagiaan itu nyatanya tidak berpihak pada gadis cantik bernama Resya. hidup bahagia itu adalah suatu impian besar bagi gadis itu, tapi dia sadar jika bahagia itu bukanlah haknya.
Dalam sebuah tempat yang dipenuhi dengan sinaran cahaya berwarna- warni, dengan alunan musik disko yang membuat siapapun orang yang mendengarnya pasti akan berjoget dan menunjukkan kemolekan tubuhnya terutama bagi kaum wanita.
Ditambah lagi adanya banyak orang yang sedang duduk bersantai sembari meminum beberapa minuman beralcoh*l yang membuat kesadaran mereka perlahan-lahan mulai buyar.
Dalam ruangan dan tempat yang sama ada seorang laki-laki tampan bertubuh sedikit kekar yang menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya ditempat seperti ini.
Laki-laki tampan itu yang tak lain ia adalah Richard Betranto laki-laki berusia 29 tahun yang dengan santai meminum dan sudah beberapa botol yang ia habiskan, akibatnya kesadaran. Lelaki itu perlahan mulai menghilang.
" Tuan berhentilah meminum semua ini, anda sudah terlalu banyak minum kondisi anda sudah mabuk berat, jadi hentikanlah.
Perintah seorang laki-laki berumur 25 tahun yang tak lain ia adalah pengawal pribadinya.
"Siapa kamu! Berani sekali kamu memerintahkan ku! Apa kamu lupa aku ini atasanmu, apa kamu lupa aku ini Mafia yang bisa kapan dan dimana aja membun*hmu apa kamu sadar itu. Apa kamu mau merasakan peluru panas yang mengenai perutmu?" ancam Richard dengan kesadaran yang mulai agak hilang.
"Maaf tuan, bukan maksud saya lancang berkata seperti itu, maafkan saya!" Lelaki itu kembali tertunduk patuh.
"Dari pada kamu banyak ngomong, mendingan sekarang cepat kamu pesankan aku kamar karena aku inggin mengistirahatkan tubuhku dikamar ini, cepat pergilah!"perintah Richard.
"Baik tuan saya akan memesankan kamar untuk tuan, tuan tunggu disini!"
"Cepat ..."
*****
"Ini tuan kamar yang sudah saya pesankan, apa tuan inggin saya mengantar kedalam kamar sekalian?"
"Tidak perlu, aku masih sanggup berdiri dan berjalan sendiri, jadi lebih baik sekarang kamu pergi dan tinggalkan aku. Karena aku inggin sendiri sekarang!"tegasnya.
"Baik tuan saya akan pergi, jaga diri tuan, permisi."
Berjalan memasuki ruangan, dengan kondisi yang agak linglung sekaligus sempoyongan, Richard akhirnya berhasil memasuki kamar bernomor 57, dengan segera ia mengunci kamar ini dari dalam ruangan.
Dan dalam ruangan yang sama yang ditempati Richard, lebih tepatnya berada diatas ranjang terdapat lah seorang gadis cantik yang terlihat tertidur pulas, dan se-menit kemudian gadis itu akhirnya tersadar.
"Ada dimana ini aku sekarang kenapa aku bisa berada disini?"
Gadis itu yang tak lain dia adalah Resya, sesaat pandangannya seketika teralihkan setelah ada seorang laki-laki yang sama berada dalam ruangan ini.
"Kamu? Siapa kamu, kenapa kamu bisa ada disini?" teriak Resya akan tetapi laki-laki itu malah menghampirinya.
"Sandra ternyata kamu juga ada disini sayang? Aku ...aku ... membutuhkanmu."
Kata yang terlontar dari mulut si Pria, perlahan menghampiri namun panik gadis itu mulai menjauh dari lelaki tersebut.
Dengan kondisi yang setengah sadar akibat meminum alkoh*l, Richard dengan langsung menghampiri kearah Resya dengan bayang-bayang Sandra yang tak lain adalah Istrinya sendiri yang selalu terlintas dalam pikiran Richard sekarang ini.
Dengan adanya kesadaran yang mulai buyar, Richard mendekatkan diri kearah Resya, Resya yang nampak diselimuti rasa takutnya ia lantas langsung bangkit dari tempat tidur.
"Kamu? Apa yang inggin kamu lakukan? Jangan mendekat! Jangan pernah berani mendekatiku paham!" ancam Resya dengan wajah ketakutannya.
"Sandra apa yang kamu katakan? Kenapa kamu melarang-ku untuk jangan mendekatimu. Aku ini Suamimu memangnya apa salah jika seorang Suami mendekati Istrinya sendiri?"hardik Lelaki yang memiliki nama Richard, sedikit menggigo namun langkahnya semakin mendekati Resya.
Resya yang berniat akan pergi, Richard
tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Kamu, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku ...lepaskan aku!"
Dengan berusaha Resya mencoba melepaskan dekapan Richard, tapi dekapan itu malah semakin mempererat erat.
"Anda sudah gila! Tolong lepasin aku, aku harus pulang, aku mohon lepas!" ucap Resya yang mulai merasa cemas. Sesekali ia berusaha tapi semua usahanya lagi-lagi sia-sia.
"Tidak! Aku tidak akan pernah lepasin kamu sayang, selama ini aku sudah sangat menyayangi-mu, jadi aku tidak akan pernah melepaskan kamu, tidak! Itu tidak akan pernah!" tegas Richard.
Richard yang kesadaran mulai berkurang. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, Ataukah akibat meminum alkoh*l yang membuatnya jadi mabuk berat seperti ini.
Richard yang menyadari wanita yang sedang berada dalam dekapannya sedang menangis deras ia bukannya melepaskan pelukan itu agar Resya bisa pergi dari tempat ini, Richard malah mengangkat tubuh Resya keatas, dengan langsung ia juga melemparkan tubuh Resya tepat terjatuh diatas ranjang tempat tidur.
"Aku mohon jangan lakukan itu, aku mohon," mohon Resya yang terus menangis tanpa henti.
"Sayang kamu kenapa nangis? Aku tidak akan membuatmu terluka mari kita nikmati malam yang indah ini bersama."
"Tidak, anda sudah gila cepat pergi ....cepat pergi!" teriaknya sembari melemparkan beberapa barang kearah Richard.
"Pergi ....aku mohon pergi ...."
Melihat seseorang yang terus menerus melemparkan barang kearahnya, Richard bukannya takut ia malah semakin mendekatkan diri ke arah Resya.
Setelah berhasil menarik tangan Resya dan jatuh kedalam pelukannya, dengan segera Richard melemparkan tubuh Resya yang kembali terjatuh tepat diatas ranjang tersebut, yang kemudian Richard pun menyusulnya menjatuhkan diri.
"Sayang. Aku sangat mencintai kamu ...,"ucap Richard yang dengan rasa tidak bersalah.
Richard yang langsung menci*m bibir Resya yang berada tak jauh dari bibirnya . Dengan sigap Resya yang sudah tidak tahan ia langsung melepaskan ciu*an tersebut.
"Lepaskan! Sadarlah anda sedang mabuk berat, aku bukanlah istri anda sadarlah tidak seharusnya anda melakukan tindakan seperti ini," ucap Resya yang berusaha untuk melepaskan pelukan Richard . Akan tetapi lagi-lagi semua usahanya sia-sia sekuat tenaga Resya berusaha untuk melepaskan pelukan itu, Pelukannya malah akan tambah semakin erat.
Seperti orang yang lagi kerasukan, Richard dengan kesadarannya yang hilang, dia yang memandangi wajah Resya dan setiap kali ia memandang Resya wajah Resya pun berubah menjadi wajah Istrinya. Richard yang sudah sangat kepanasan ia membuka satu persatu kancing yang tertempel pada kemeja yang dikenakan Resya.
BERSAMBUNG.
Diluar ruangan kamar 57 terdapat lah laki- laki yang berniat akan memasuki kamar tersebut, tapi niatnya terhenti sesaat menyadari jika kamar ini ternyata sudah terkunci dari dalam.
"Hey siapa yang berada didalam sini?" teriak Alex yang kemudian para pengawalnya pun pada berdatangan.
"Tu ...tuan Alex jadi tuan masih ada diluar, terus siapa tadi laki-laki yang berada didalam sana?"
"Maksud kamu apa, memangnya ada orang lain yang berada didalam kamar ini?" gertak Alex.
"Maaf tuan, kayaknya memang seperti itu, maafkan saya?"
"Baiklah silahkan pergi kamu dari pandanganku sekarang, karena saya tidak mau melihat muka kamu lagi!"
"Baik Tuan, saya akan pergi!"
Hanya selangkah laki-laki itu pergi dari hadapan Alex, dengan langsung Alex menggeluarkan sebuah pist*l dan menembakkan peluru panas tepat mengenai dada belakang seseorang itu. Dar*h seketika keluar dan menyiprat mengenai wajah mereka.
"Buang jas*d pria itu sekarang!" perintah Alex.
"Ba ... baik tuan, kita akan urus jas*d pria ini!" balasnya dengan gugup.
Dalam ruangan akhirnya hubungan suami istri yang tidak seharusnya terjadi kepada Resya, Resya yang berusaha melawan niat bejat yang dilakukan Richard, ia tidak sanggup untuk melawan karena tenaga Richard yang lebih kuat dan tangguh.
Akhirnya yang bisa Resya lakukan saat ini hanyalah menangis dan berpasrah merelakan jika kesuciannya yang tanpa sengaja telah direbut oleh Richard, lelaki yang sama sekali tidak ia kenal.
Setelah kejadian yang tak seharusnya terjadi ini, Resya hanya bisa meratapi nasibnya yang dimana kesuciannya telah direbut orang pada malam ini.
Bahkan dia merasa malu ketika harus melihat jika sudah tidak ada lagi sehelai kain yang menutupi tubuhnya saat ini. Dia sudah dalam keadaan bertelanjang tanpa ada kain yang menutupi tubuh polosnya tersebut, sedangkan Richard yang belum juga sadarkan diri berada disamping Resya, Resya yang melihat ingin dia rasanya melihat wajah orang yang ada dihadapannya itu.
"Anda sudah merebut mahkota yang selama ini telah aku jaga setelah sekian lama. Dan dengan beraninya hanya dalam hitungan menit anda berani merebut semua itu dariku, jadi rasakan ini, ini balasan untuk laki-laki bajingan seperti anda, ini memang pantas untuk anda dapatkan!"
Melihat sebuah gunting yang berada diatas nakas, dengan segera Resya mengambil. Tinggal menghitung waktu saja gunting itu mungkin sudah akan tertancap pada perut laki-laki yang sedang terbaring disampingnya, akan tetapi entah apa yang merasuki pikiran gadis itu, Resya melempar gunting tersebut kelantai.
" Kenapa anda tega melakukan semua ini padaku? Kenapa anda tega merebut kesucian-ku, kenapa?"gertak Resya yang akhirnya berlalu pergi dan memungut pakaiannya yang pada berserakan dilantai, setelah memakai pakaiannya, kemudian dia langsung pergi tanpa memperdulikan laki-laki itu.
Tanpa memperdulikan laki-laki yang masih dalam kondisi terbaring itu, Resya pergi meninggalkan ruangan ini, dalam perjalanan pulang Resya memutuskan untuk berjalan kaki terlihat gadis itu sangat menyedihkan.
Air matanya tak bisa terbendung lagi, sedangkan Jam yang menunjukkan pukul 00:00 malam, jalanan terlihat sangat sepi, langit yang mendung dan menunjukkan jika sebentar lagi mungkin akan turun hujan.
Bahkan tidak ada kendaraan atau pun orang yang melintasi jalanan ini, hingga membuat jalanan terlihat mencekam dan menyeramkan.
Akan tetapi hal ini tidak membuat sesosok Putri berwajah amat sempurna itu merasa ketakutan ketika melewati jalanan ini, sesekali dia menangis karena teringat akan kejadian buruk yang baru saja menimpanya.
Berharap jika kejadian buruk yang baru saja aja dialaminya adalah sebuah mimpi, tapi apa daya semua itu benar nyata, kenyataan pahit yang menjadikan awal dari kehancuran hidupnya.
"Aku sudah kotor! Aku sudah tidak suci lagi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika saja tadi aku berhasil melarikan diri mungkin semua ini tidak akan terjadi padaku
Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana reaksi orang-orang jika mengetahui jika suatu saat nanti aku hamil tanpa seorang Suami, apa yang akan mereka katakan padaku nanti!"
Tangisan sekaligus ucapan yang bisa diucapkan Resya tanpa memperdulikan dirinya sendiri.
Sedangkan air dingin yang terus mengguyur tubuhnya, tapi dingin air itu itu sama sekali tidak membuat Resya berhenti dari langkah kehancurannya.
"Sekarang kemana aku harus melangkah, jika aku pulang mungkin Mama akan menyerahkan-ku pada laki-laki mesum itu, tapi jika aku tidak pulang kemana aku harus pergi? Aku sama sekali tidak memiliki teman maupun kerabat dekat, sekarang apa yang harus aku lakukan?"
Berjalan tanpa tujuan yang pasti, membuat Resya bingung kemana ia akan melangkahkan kakinya.
*****
Disisi lain lebih tepatnya didalam sebuah ruangan terdapat-lah seorang laki-laki tampan yang telah tertidur pulas dengan kondisi tubuh yang tanpa adanya pakaian yang menutupi tubuh polosnya. Dan laki-laki itu yang tak lain dia adalah Richard.
Setelah sedari malam Richard yang belum kunjung terbangun dari tidur, akhirnya sekarang dia telah terbangun, akan tetapi sesaat dia terbangun. dia sendiri dibuat terkejut dengan kondisi yang tidur tanpa adanya sehelai baju yang menutupi tubuh polos. Atau bisa dibilang dia dalam keadaaan bertel*njang.
"Astaga apa yang barusan terjadi padaku? Kenapa aku tidak mengenakan pakaian sama sekali, Kenapa aku bisa bertelanjang seperti ini didalam kamar ini. Apa yang terjadi?"
Ucap Richard, lalu ia bangkit dari tempat tidur memungut satu persatu pakaian yang pada berserakan dilantai.
BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!