NovelToon NovelToon

THE CEO'S GENIUS DAUGHTER

Prolog dan Pengenalan Karakter!

Pengenalan tokoh !

KYNARA ZULFAH

Seorang yatim piatu, dimana ia dirawat oleh ibu tirinya sejak kecil. Walaupun mendapat perlakuan yang begitu tidak adil, tetapi Kynara tetap menerima semua itu dengan lapang dada. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa Kynara adalah seorang wanita yang memiliki hati selembut sutra dengan parasnya yang indah. Tatapan mata yang begitu meneduhkan. Kynara adalah wanita penyabar, wanita berhati baik ia bahkan tak pernah sekalipun berkata kasar. Namun, hanya satu pria yang berhasil membuat wanita penyabar itu berkata kasar.

ARKIANSA WIJAYA

CEO muda yang kini namanya tengah melambung tinggi. Berkat kesuksesan yang ia capai, membuatnya menjadi dambaan semua kaum hawa. Ia berasal dari keluarga kaya, dimana sang ayah merupakan pengusaha sukses. Dan kini Kian lah yang memegang kendali atas perusahaan ayahnya. Wajah yang tampan dan kehidupan yang mapan, wanita mana yang tidak menginginkan lelaki demikian. Namun sayang, sifat tempramen dan dingin lelaki ini membuatnya tak tersentuh. Bahkan tidak ada satu wanita pun yang berani menyentuhnya. Jika ia tidak menginginkan, maka jangan menyentuhnya.

TANISA MAHARANI

Sosok sahabat yang selalu ada untuk menemani Kynara. Baik dalam suka maupun duka. Tanisa sama sekali tak pernah berpaling dari sahabat karibnya, Kynara. Ia benar-benar melakoni perannya sebagai sahabat dengan baik. Sifatnya yang humble dan anti jaim, membuat Kynara merasa sangat cocok dengan Tanisa. Tanisa juga adalah gadis yatim piatu, ia pun sama hanya sebatang kara. Tanpa Kynara, dirinya mungkin akan kesepian, oleh karena itu, Tanisa justru senang dengan hadirnya Kynara dalam hidupnya.

***

Sebuah accident membuat keduanya terikat. Melewati malam panas yang hanya sesaat. Namun begitu melekat dalam ingatan keduanya. Dimana kejadian tersebut membuat, Tuhan menitipkan seorang malaikat kecil yang cantik kepada Kynara. Parasnya yang cantik, membuatnya didapuk menjadi model cilik. Namun sayang, hanya model ekslusif sang aunty.

***

Kynara tidak lagi tinggal di rumah peninggalan ayahnya. Semenjak ibu tirinya mengusir Kynara dari rumah. Karena kakak tirinya akan segera menikah. Kynara hanya pasrah, ia yakin Tuhan pasti akan membalas. Dirinya memang kerap kali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari sang ibu dan kakak tirinya. Bahkan perkataan yang begitu menyakitkan hati, kerap kali terlontar dari mulut mereka untuk Kynara.

Namun, wanita berhijab ini tetap menerima dengan lapang dada. Kini ia harus tinggal di rumah sahabatnya. Merantau ke ibu kota sebatang kara dan bekerja dengan begitu keras.

Hingga kejadian na'as itu menimpa dirinya. Pada saat itu dirinya benar-benar merasa kotor. Bahkan ia jijik pada dirinya sendiri. Beruntunglah ada sahabat yang selalu memberi ia semangat dan motivasi untuk tetap hidup.

***

Berkat nasehat dan pengertian dari sahabat karibnya itu, perlahan-lahan Kynara mulai menerima kondisinya, mulai menerima kehadiran nyawa yang tengah tumbuh di rahimnya. Siapa sangka, Kynara akan kembali dipertemukan dengan orang yang sudah merusak masa depan nya. Merenggut kesucian yang selama ini ia jaga. Dan meremukkan hati yang sudah ia teguhkan.

Dengan kegesitannya Kynara sudah berusaha sekuat mungkin untuk menyembunyikan sang putri. Supaya pria kotor yang merupakan ayah biologis sang putri, tidak mengetahui keberadaan putrinya. Namun sebagai manusia, Kynara hanya bisa berencana, selebihnya hanya Tuhan lah yang berkehendak. Ikatan batin keduanya lah yang akan membuat Arkian bisa bertemu dengan putri biologis nya. Dan juga campur tangan Tuhan tentunya.

.

.

.

.

.

Yok Vote like sama komennya yah, hehe.

TCGD-1 HARI ULANG TAHUN.

Kynara, wanita berparas ayu dengan tatapan meneduhkan itu, baru saja kembali dari tempat kerjanya. Ia buka pintu rumah sahabatnya, Tanisa. Wanita berhijab itu menilik ke dalam rumah yang sepi, seperti tidak ada seorang pun di dalam.

"Assalamualaikum, Tanisa." Ucapnya sembari terus berjalan ke dalam rumah. Mencari keberadaan Tanisa, sahabat karibnya itu. Namun nihil, sampai ia menelusuri dapur dan kamar mandi pun, ia tetap tak mendapati Tanisa.

Namun, saat hendak berbalik badan ke arah kamarnya. Betapa terkejutnya ia, seorang wanita tengah berdiri di hadapannya dengan membawa sebuah tart cantik. Sembari menyanyi lagu 'happy birthday' untuk Kynara. Kynara tertegun sejenak.

Kynara saja hampir lupa, kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tetapi siapa sangka jika Tanisa mengingat hari ulang tahunnya. Kynara selalu bersyukur mendapatkan sahabat yang bisa dijadikan sandaran. Bisa diajak dalam suka maupun duka, dan tak pernah sekalipun mengeluh.

"Make a wish, Sayangku." Ujar Tanisa.

Setelah membuat harapan, Kynara meniup lilin yang menggambarkan angka 23 tahun. Ya, usianya sekarang sudah genap menjadi 23 tahun.

Kynara memotong kue, ia berikan suapan pertamanya kepada sahabatnya. Kemudian mereka berpelukan, dengan erat Kynara merengkuh Tanisa. Di dalam hati kecilnya, ia banyak mengucapkan syukur yang teramat dalam pada Tuhan.

"Selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur. Sehat selalu dan murah rezeki, sahabat aku yang cantik." Tanisa memang kerap kali menggoda wanita berjilbab itu. Terang saja pipi Kynara memerah setiap kali Tanisa mengatakan bahwa dirinya cantik.

"Apa sih kamu ini, bikin malu aja. Makasih ya, aku bersyukur banget punya kamu di hidup aku. Kalau ngga ada kamu, aku ngga tau lagi mau hidup sama siapa," sahutnya.

"Aku juga. Malam ini kita makan di luar yah, aku yang traktir." Kynara tersenyum lembut.

"Wihh, gas lah!" Jawab Tanisa.

"Kamu mah maju terdepan kalau ada gratisan!"

"Tanisa gitu loh, hahaha--" Mereka tertawa terbahak-bahak. Tanisa memang tipe wanita yang humble, apa adanya, dan anti jaim. Sifat mereka tidak begitu jauh, sama seperti Tanisa, Kynara juga tipe orang yang humble dan penyabar. Wanita itu bahkan tak pernah sekalipun berkata kasar.

Perkataan yang keluar dari bibir mungilnya itu, selalu saja dibumbui dengan nada yang mendayu-dayu. Suara lemah lembut itu, pasti akan membuat siapapun yang mendengarnya menjadi terhipnotis.

"Yuk sholat, aku belum sholat Maghrib. Habis sholat, kita langsung keluar, okey?"

"Okey, Nara-ku yang--"

"Stop, jangan lebay!"

Mereka berdua pun, mengambil wudhu untuk segera melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim.

***

Selepas sholat, keduanya berganti pakaian. Kynara dengan gamis berwarna coklat Milo, dipasangkan dengan hijab berwarna krem. Sedangkan Tanisa, ia tidak begitu agamis, hanya mengenakan jeans wanita dan atasan blazer Korea.

Keduanya sama-sama cantik dalam balutan busana masing-masing. Kynara beranjak, ia ambil tas selempang dan sepatu flat nya.

"Ayo Tan, kita berangkat sekarang yah. Biar pulangnya engga terlalu malem!"

"Ayo."

Tanisa sudah memesan taxi online, jadi mereka hanya tinggal menunggu saja. Setelah taxi datang, mereka berdua naik dan segera saja berlalu menuju ke sebuah restauran.

"Nar, kamu yakin di restauran ini?" Tanya Tanisa setelah keduanya sampai di pintu utama restauran.

"Iya, memang kenapa?"

"Widih, gapapa sih, hehe--"

"Dasar kamu!"

***

Saat pulang dari restauran, mereka terpisah. Karena Tanisa harus kembali ke kantor untuk mengambil beberapa berkas yang ia tinggalkan tadi. Tanisa lupa, kalau bosnya meminta dirinya untuk menyerahkan laporan itu besok pagi.

"Nara, hati-hati yah. Maaf nih, aku harus balik ke kantor dulu. Tapi nanti langsung pulang ke rumah kok! Kamu tunggu aja yah," katanya.

"Iya gapapa, kamu juga hati-hati." Sahut Kynara. Kemudian ia menaiki taxi yang ia pesan. Taxi terus melaju membelah jalanan yang begitu sepi. Karena malam ini memang bukan week end.

Namun ditengah jalan, Kynara melihat seseorang berjalan dengan kelimpungan. Kynara seperti mengenal orang itu.

"Pak, berhenti sebentar!" Kynara kembali menilik pria itu dari dalam mobil. Dan benar saja, itu Kian. Mantan kekasihnya dulu. Tapi kenapa, pria itu berjalan seperti kehilangan arah.

Ya, Kynara dan Kian adalah sepasang kekasih pada masa itu. Namun hubungan keduanya harus kandas, karena mama Kian yang tidak menyukai dirinya. Karena dirinya tidak memiliki kasta yang sederajat dengan mereka. Setelah itu, ia dengar bahwa Kian hendak dijodohkan. Tetapi Kynara hanya masa bodo. Toh, itu bukan urusannya lagi.

Kynara menghampiri pria itu, dan betapa terkejutnya Kynara saat melihat Kian mabuk! Pria itu tengah mabuk! Mulutnya bau minuman! Ia menggeleng tidak percaya, Kian yang dulu bahkan selalu patuh akan perintah agama. Kini melakukan perbuatan yang dibenci Tuhan.

Wanita baik hati itu tidak tega melihatnya, akhirnya Kynara membopong tubuh Kian. Menuju apartemen Kian, karena dulu ia sempat mampir ke apartemen Kian bersama Tanisa. Jadi, Kynara masih ingat betul lokasi apartemen pria itu.

.

.

.

.

.

Yok jangan pelit, vote like and komennya ya guys! Makasihh semuanya, hehe

TCGD-1 KEJADIAN NAAS!

Sesampainya di apartment Kian, hari sudah malam. Akhirnya Nadya meminta sopir taxi untuk menunggunya sebentar. Karena ia hendak mengantar Kian ke unit apartement pria itu.

"Kynara, Sayang?" Pria itu terus saja mengigau tidak jelas. Entah apa yang ia maksud, Kynara juga tidak paham. Tetapi yang jelas Kian selalu menyebut nama Kynara sedari tadi.

"Aku kangen kamu, Sayang! Aku pengen kamu!" Ujarnya lagi. Kynara hanya menulikan telinganya. Karena jujur telinga nya panas mendengar Kian terus meracau tidak jelas. Wanita penyabar itu, hanya diam seakan tak terjadi apapun.

"Ini kamu, Sayang?" Tiba-tiba Kian memeluk Kynara. Saat mereka tengah berada di dalam lift, berdua saja. Dengan rengkuhan yang begitu erat, seakan menyiratkan sesuatu. Kynara terlonjak ke belakang. Ia berusaha melepaskan rengkuhan pria itu, dan kembali membopong tangan pria itu di lehernya.

"Diam Mas! Nanti kamu jatoh kalau begini terus." Keluar dari lift, Kynara terus membopong pria itu.

Setelah tepat berada di depan pintu apartment Kian, Kynara mengambil jemari telunjuk Kian dan menempelkan pada dinding yang bertuliskan 'fingerprint'.

Ting.

Pintu terbuka, terlihat lah apartment mewah milik pria itu. Dengan nuansa abu-abu yang cantik. Setahu Kynara, Kian memiliki satu asisten rumah tangga di apartment nya. Tetapi Kynara tidak melihat siapapun.

Bruukk!

Tubuh Kian terlempar ke ranjang kamarnya. Bukan karena Kynara yang melemparkan, melainkan karena pria itu sendiri yang tidak bisa diam. Kynara hendak melangkah pergi, karena ia pikir Kian sudah tidur. Kasihan supir yang menunggunya di bawah, pikir Kynara.

Namun, sesuatu mencekal tangannya. Tangan Kian mencekal tangan Kynara agar tidak pergi. Entah apa maksud pria itu, apa Kian benar-benar tertidur, pikir Kynara. Akhirnya Kynara memberanikan diri untuk mendekat ke arah Kian. Ia berdiri tepat di sisi ranjang yang ditiduri oleh Kian.

Tanpa aba-aba tiba-tiba Kian menariknya hingga terjatuh ke dada Kian, dan membalik posisi mereka. Kini Kian berada di atas tubuh Kynara, menghimpit tubuh wanita cantik itu. Kynara sebisa mungkin memberontak, ia tak mau melakukan hal yang dibenci agama. Ini bukan niatnya, ia tadi hanya berniat untuk membantu pria itu.

Kian dengan agresif ******* bibir peach wanita itu. Ia remas buah dada wanita itu. Kynara menangis, kenapa ia dilecehkan? Ia berniat baik, kenapa dibalas seperti ini?

Dengan sekuat tenaga, Kynara mendorong tubuh kekar itu. Tubuh Kian bahkan tak bergeser sedikit pun, tubuh kecil wanita itu tak mampu untuk mendorong tubuh kekar Arkiansa Wijaya.

"Mas, jangan seperti ini! Lepaskan aku mohon!" Ujarnya berderai air mata.

Kian seakan tuli, ia tak mengindahkan perkataan Kynara. Terus saja melanjutkan aksinya yang menjijikkan. Kynara terus memukul punggung kekar pria itu, menggigit bahkan mencakar punggung dan bahu pria itu. Tetapi nihil, sampai tenaganya habis pun, Kian sama sekali tidak berniat menghentikan aktivitas nya.

"Lepaskan aku, Kian!" Baru kali ini, seorang Kynara membentak orang lain. Baru kali ini, suara keras nan lembut itu keluar dari bibir wanita itu. Seumur hidupnya, ia tak pernah sekalipun berkata kasar pada orang lain. Namun kondisinya saat ini telah mempengaruhi akal sehatnya. Dimana ia tengah berusaha untuk meloloskan diri.

Kian semakin menjadi, ia merobek kain gamis yang membalut tubuh Kynara hanya dengan dua kali tarikan saja. Sekarang wanita itu hanya mengenakan dalaman saja.

Membuat Kian semakin bergairah. Ia tarik kain segitiga yang melapisi bagian terindah dari tubuh Kynara. Wanita itu menangis, ia berteriak menolak. Ia berusaha menutupi bagian privasi nya, namun Kian kembali memegang kedua tangan wanita itu dan menyandera nya di atas kepala Kynara.

Hanya dengan satu tangan, Kian mampu menahan kedua tangan Kynara. Kynara sudah tidak mempunyai tenaga lagi untuk memberontak. Ia hanya bisa menangis memilukan. Kian membuka ikat pinggangnya dan resleting celananya ia turunkan.

Terlihatlah, benda panjang yang sudah berdiri tegap. Bersiap untuk menyerang. Perlahan tapi pasti ia dorong benda itu ke dalam milik Kynara.

"Akhhh---" Kynara berteriak, itu sakit, perih dan benar-benar tidak nyaman.

"Emhhhh---" Kian mengerang nikmat.

Ia terus saja melanjutkan aktivitasnya. Di atas penderitaan wanita cantik itu. Kynara berteriak kesakitan, bahkan bahu Kian sampai berdarah karena ulah gigi-gigi Kynara.

Terjadi lah kejadian naas itu yang membuat Kynara tak bisa bergerak karena sakit di bagian bawahnya. Sedangkan Kian, pria itu langsung pulas seusai menyetubuhi Kynara. Bahkan pria itu terlihat begitu bahagia, tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Kenapa ini harus terjadi padaku? Niatku baik, Ya Allah. Aku ingin membantu, tetapi kenapa aku dilempar batu?

Batinnya menangis pedih. Harta yang selama ini ia jaga kini telah musnah. Tak ada lagi yang berharga dalam dirinya. Ia malu, ia malu pada Allah.

Kynara dengan sekuat tenaga bangun, namun ia bingung, apa yang harus ia pakai? Gamisnya sudah dikoyak oleh Kian. Kynara melangkah ke arah lemari. Ia buka lemari itu, disana masih banyak gamis. Karena dulu Kynara sering datang kesini, jadi Kian membelikan beberapa gamis untuk wanita itu.

Tetapi walaupun Kynara berada di apartment Kian, mereka tidak hanya berdua. Tetapi juga ada sopir pribadi dan asisten rumah tangga Kian.

Ia ambil salah satu gamis yang letaknya sedikit tersembunyi. Entah kenapa Kian membedakan satu gamis itu. Kynara, memakai gamis itu. Gamis cantik berwarna maroon. Dengan setelan hijab berwarna mustard.

Kynara ambil tasnya yang tertinggal di sofa ruang tamu. Ia kemudian keluar dari tempat yang bersejarah bagi dirinya. Tempat dimana kesuciannya direnggut paksa. Masa depannya hancur, hatinya juga hancur. Pikirannya kalut, rasa kecewa, marah tentu ada.

Ia melangkah turun, saat ia turun, ternyata Pak Sopir tadi masih menunggu dirinya. Namun, sudah terlihat terlelap.

Kasihan sekali bapak ini, menunggu aku sampai terlelap.

Kynara mengetuk kaca mobil, Pak Sopir mengerjap.

"Eh Neng, kenapa lama banget?" Tanya nya kepada Kynara.

"Masih harus mengurus teman saya, Pak. Kasihan dia sendiri di apartment nya," sahut Kynara.

"Oh gitu ya Neng, sekarang kita mau kemana, Neng?"

"Sesuai di maps ya, Pak!"

"Okey, Neng." Pak Sopir mengemudi dengan kecepatan sedang. Hari sudah malam, langit pun sudah gelap. Tak ada lagi pengendara yang berlalu-lalang.

***

"Neng bangun, sudah sampai." Pak Sopir yang melihat Kynara terlelap, akhirnya sedikit mengguncang bahu Kynara. Wanita itu membuka kelopak matanya perlahan. Ia tilik sekitar dan ternyata dirinya sudah sampai di depan rumah.

"Makasih ya, Pak." Kynara memberikan dua lembar uang bernilai 100.000.

"Neng, ini kebanyakan," katanya.

"Udah buat bapak aja. Tadi kan bapak udah nunggu lama," Kynara tersenyum hangat.

"Makasih ya, Neng. Semoga rezeki Neng makin lancar."

"Aamiin, bapak juga yah," Kynara akhirnya masuk ke dalam rumah.

.

.

.

.

.

.

.

TBC!

Yok Vote like sama komennya! Maaf yah, Bab 1 nya kepisah. Terpaksa deh kepisah. Karena editornya bilang, alurnya ga boleh terlalu lambat. hehe

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!