NovelToon NovelToon

Vampir Yang Sangat Lembut

RINGKASAN

Pada malam itu disebuah rumah mewah

Rei..Rei..Rei,,,

Suara jeritan kuat membangunkan seorang gadis bernama "Reini"

Reini wanita berumur 19 tahun yg sangat cantik, baik, sopan, juga anggun, sosok gadis "pendiam" tidak pandai berbaur pada kebanyakan orang yg ada disekitarnya. semenjak kepergian ibunya meninggalkan Reini berumur 10 tahun silam. dia hanya tinggal bersama seorang lelaki yg dia sebut sebagai "Ayah"

Reini dibesarkan oleh sang ayah, dari berumur 10 tahun hingga saat dia masuk universitas hanya sang ayah yg siap menemani setiap harinya. Reini hanya bergantung kepada sang ayah krna tidak ada lelaki terhebat selain ayahnya yg merawatnya hingga kini.

Reini juga seorang mahasiswi yg sangat populer dikampusnya selalu mendapat nilai tinggi dengan kepintaran yg dimilikinya, tidak sedikit murid yg ingin menandingi kepintaran Reini. Dengan kemampuannya Reini bisa membanggakan orang tua lelakinya kelak.

"Bu...,," jeritan Reini dengan mata yg masih terpejam. Rei kangen ibu... hikss," tak sadar sudah meneteskan air mata.

Hari sudah semakin gelap tapi Rei masih juga berbaring ditempat tidurnya. seolah dirinya tak ingin bangkit dari tempat tidur merasa takut tidak bisa lagi ingat akan sosok ibunya.

Dari luar terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Rei sayang..." suara ayah dari luar kamar. Rei kamu masih tidur nak?" pangilnya kembali.

"Oh, apa itu ayah?" sahut Rei sembari menyeka air mata.

"Iya Rei, ini ayah. bisa ayah masuk?" berbicara dari balik pintu.

Rei bergegas dari tempat tidurnya untuk membuka pintu kamar agar sang ayah tidak menunggu terlalu lama.

"Iya yah, Sebentar Rei bukain..." teriaknya sambil berlari.

Ceklek,,,, Rei membuka pintu kamarnya.

"Rei sudah siap." ayah menatap wajah Rei. loh, kenapa matanya sayang... ada apa nak?" tampak wajah yg panik.

"Tidak ada yah? Rei baru bangun, jadi mata Rei agak sembab," menjelaskan pada ayahnya. ayah jngan khawatir sama Rei, Rei sudah dewasa..." ucap Rei agar tidak dianggap anak kecil lagi.

"Iya... ayah tau kamu sudah bukan anak kecil lagi," tapi bagi ayah, kamu tetap tuan putri ayah. selamanya akan begitu, jadi kamu jngn menghadapi semuanya sendiri, ada ayah bersama kamu nak?" acap kali merapikan rambut rei yg terlihat berantakan.

Rei memeluk ayahnya dengan erat krna perhatian yg diberikan sang ayah untuk dirinya.

"Yah,,," Suara yg lirih. "Rei rindu ibu, Rei ingin dipeluk sama ibu..." lirihnya lagi.

Ada apa ini kenapa Rei memelukku sangat erat? sepintas dalam batinnya.

"Ayah, kenapa diam?" menunggu jawaban dari ayah. "jawab Rei..." menyadarkan ayahnya yg sedang melamun dipelukannya.

ayah masih tidak merespon panggilan Rei karna dia juga masih trauma ditinggal oleh istri yg dicintainya. istri yg selama ini menemani disetiap lelahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Panggilan ayah itu bernama Haikal Rendra berumur 45 tahun seorang pengusaha sukses yg sedang naik daun, dahulu dia berjuang bersama dengan almarhum istrinya. PT Grand Cord ialah perusahaan yg mereka bangun dinegara Inggris dan sekarang sudah berkembang sangat pesat. Pada saat ini dia hanya seorang diri untuk mengembangkan usahanya tanpa bantuan siapapun. dia berusaha sekeras mungkin untuk memperluas jaringannya sampai kepelosok negri, yg membuat dirinya tampak bersemangat setiap hari ialah putri semata wayangnya itu.

"Rei... dengar ayah, ibu tidak pergi meninggalkan kita? ibu tetap ada disamping kita, Rei jngn sedih lagi ya?" menjelaskan perlahan. " walaupun kita akan meninggalkan rumah ini, tapi ibu akan selalu ada didekat kita, ayah yakin itu," berusaha memberikan pengertian pada Rei.

Rei terbengong pada ucapan ayahnya. "Apa ayah tidak rindu ibu?" pekiknya.

"Ayah rindu ibu, sangat.... rindu," tapi ayah sudah tidak sedih lagi... karna ayah melihat sosok ibu ada didalam diri Rei," memegang kedua pipi Rei.

Semakin rei memeluknya dengan erat, serasa tidak ingin melepaskan genggaman itu.

"Sudah... jngn berlarut dalam kesedihan Rei? sekarang kamu bereskan barang kamu, krna besok pagi kita akan berangkat," ucap ayah melepaskan gengaman Rei.

"Iya ayah... Rei sudah tidak sedih lagi, krna selalu ada ayah bersama Rei," menatap sambil tersenyum.

"Ayah tunggu dibawah, kita diner bersama," memegang pelan dagu rei.

"Hihih," tawanya pelan. " ayah paling bisa buat Rei tersenyum, iya yah? Rei akan cepat selesainya, tunggu Rei dibawah," ucap Rei riang.

Rei beranjak dari pelukan ayahnya dan membereskan semua barang yg diperlukan.

🌼🌼🌼🌼🌼

Pagi mulai menyinari seluruh alam semesta membuat semua orang beraktifitas seperti biasanya. seperti halnya bagi Rei sibuk menyusun barang yg akan dibawanya.

Hari ini terakhir dirinya berada di new York karna sang ayah akan kembali ke Inggris dimana perusaahan yg dibangunnya pertama kali bersama sang istri.

"Rei..." teriakkan ayah dari bawah.

"Iya yah... Rei sebentar lagi siap," membalas teriakan dari dalam kamar.

"Jngan terlalu lama Rei, nanti kita ketinggalan pesawat. ayah sudah check-in dibandara kemarin, keberangkatan tidak boleh telat Rei..." masih berteriak memanggil dari bawah.

"Hufh," Rei menghela nafas kecil. " iya yah... Rei akan secepatnya siap," mempercepat gerakannya.

"Jngn sampai barang kamu ada yg tertinggal Rei..." teriak ayahnya lagi.

Rei tidak merespon ayahnya krna dia sedang sibuk untuk segera kebawah dengan memabawa barang yg sudah dipersiapkannya.

"Rei, apa ada lagi yg tertinggal? apa semuanya sudah kamu bawa?" ucap ayah menatap barang yg dibawa Rei.

"Oh, sebentar yah Rei lihat dulu," jawab Rei sambil memeriksa kembali barangnya.

............

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN 🤭💪

😍🥰 MAMAK SAYANG KALIAN😚🥺

ALBUM

Masih dalam suasana rumah mewah di New York

Kepanikan diwajah Rei terlihat setelah membongkar barangnya, dia tidak melihat barang paling berharga baginya diantara semua barang yg sudah ia bongkar.

"Kenapa Rei..." seru sang ayah ikut panik melihat Rei membongkar semua barangnya.

"Sepertinya barang Rei ada yg tertinggal yah, tunggu Rei disini ya yah?" bergegas lari meninggalkan ayahnya begitu saja.

"Apa masih ada yg belum dibawa Rei?" teriaknya dari jauh.

"Sebentar yah..." membalas dengan teriakan.

"Jangan terburu-buru Rei? nanti kamu bisa cedera kalau tidak hati-hati...." melontarkan pesan dari jarak jauh.

Perbincangan telah selesai sang ayah membereskan barang yg sudah dibongkar Rei, dia memungut meletakkannya kembali kedalam koper milik rei.

Rei Berlari menaiki anak tangga dengan langkah yg cepat tidak dia fikirkan lagi resiko yg akan dihadapinya kelak, yg terpenting baginya cepat mendapatkan kembali barang itu ditangannya.

Kamar yg sudah terkunci rapat dibuka kembali karna sebuah barang berharga tinggal didalamnya. dia bergegas mencari disudut kamar,bawah bantal,lemari baju, serta dibawah meja. alhasil, barang itu tidak dia temukan sama sekali. Rei terduduk dilantai mengamati semua barang yg berserakan krna kepanikannya.

"Rei... " teriakan ayah yg telah memanggilnya.

Kok Rei diam saja ya? apa yg terjadi di atas?! gumam ayah tampak terlihat cemas.

Muncul kegelisahan didalam hati sang ayah karna putrinya tidak menyahut panggilan darinya, dia segera melangkah cepat menaiki anak tangga dengan raut wajah cemas.

"Rei..." panggilannya terhenti.

Air mata yg bercucuran jatuh membasahi pipi rei ketika sang ayah memanggil dirinya didepan pintu kamar.

"Ayah... hikkss," jawab Rei lirih.

"Apa yg kamu cari nak?" tanya ayah mengernyitkan dahi.

Ayah melihat kamar Rei berserakan yg sudah tidak beraturan lagi.

Rei menangis tersedu ketika sang ayah bertanya padanya, air mata sudah tidak bisa dia bendung lagi mengalir seperti air yg deras.

"Ayah masuk ya Rei..." perlahan mendekati rei berjalan diantara tumpukan barang.

Tangisan Rei terdengar ditelinga sang ayah, baginya seorang anak yg sudah ditinggal lama oleh sosok "ibu" pasti sangat sulit untuk meninggalkan rumah yg dipenuhi dengan kenangannya.

Sang ayah tidak dapat berbuat banyak untuk Rei, dia hanya bisa memberikan pelukan kasih sayang agar Rei tenang bersamanya. dia juga bingung harus berbuat apa lagi agar Rei bisa melepaskan kepergian ibunya itu.

Suasana yg penuh keharuan membuat Rei dan ayah terhanyut dalam keheningan, hanya terdengar suara tangisan Rei yg masih menggema ditelinga sang ayah didalam pelukannya.

"Apa kau sudah tenang nak? waktu kita sudah tidak bnyk lagi Rei. keberangkatan kita tinggal 15 menit lagi," melepas pelukannya dan melihat jam yg melekat ditangan.

Rei terdiam menatap wajah ayahnya dengan tersenyum krna selama ini tempat tumpuannya adalah sang ayah, bahagia hati Rei melihat ayahnya yg masih memberikan perhatian penuh terhadapnya.

"Iya yah, Rei ngerti? hanya saja... Rei gak bisa meninggalkan barang itu disini. Rei akan mencari barang itu sampai ketemu," ucap Rei mengalihkan pandangan menyeka air mata.

Mengelus kepala rei. " Apa ayah bisa membantu kamu mencarinya? barang seperti apa Rei..." ucap ayah tersenyum.

"Sebuah Album foto Rei bersama ibu, ketika Rei masih kecil," tertunduk sedih.

"Bagian mana yg belum kamu cari Rei?" bergegas bangkit ingin segera mencari.

"Rei sudah berusaha mencari, gak ketemu juga," mendongak melihat ayahnya.

"Ayah akan bantu mencari album mu, sampai kita menemukannya kembali....oke!" memberi semangat pada Rei agar tidak putus asa.

"Terima kasih yah..." bangkit dari duduknya sambil tersenyum.

"Sama-sama..." ucap ayah membalas senyum Rei.

Terdengar kicauan burung serta gemuruh angin yg masuk ke dalam kamar, Rei dan ayahnya masih berusaha mencari dengan keadaan tenang sekaligus merapikan barang yg sudah berserakan.

"Rei, apa kamu tidak ingat dimana kamu letakkan terakhir kalinya," ucap ayah menoleh kearah Rei.

"Hmm... Oh, itu? Rei tidak ingat sama sekali yah, maaf..." terselip senyuman kecil dibibirnya karna Rei orang yg mudah lupa.

Sang ayah terpana melihat kecantikan yg terpancar dari putrinya itu, dia baru tersadar bahwa Rei sudah bukan anak yg berada dalam gendongannya lagi. sampai dia berfikir Rei adalah duplikat dari ibunya sendiri.

Setelah sang ayah sadar dari lamunannya, dia mengamati seluruh isi kamar Rei yg sudah terlihat rapi.

"Rei, apa isi kotak lemari kecil itu..." menunjuk dari kejauhan.

"Itu tempat buku diary Rei yah," sahut Rei melihat kotak itu.

"Apa kamu sudah mencarinya disini Rei?" tanya ayah mendekati kotak yg membuatnya penasaran.

"Belum yah," jawab Rei pula.

Lemari kecil berukiran membentuk bunga yg cantik memiliki desain yg elegan dilapis dengan cat berwarna coklat, kotak kecil itu diangkat oleh sang ayah perlahan sekaligus meletakkannya diatas meja. mencoba untuk membuka ingin melihat apa yg ada didalamnya, tumpukan diatasnya terdapat buku diary dan dibawahnya sebuah album yg sedari tadi mereka cari.

"Ini yg kau cari Rei?" tanya ayah menunjukkan album itu.

"Iya yah, album ini yg membuat Rei panik sedari tadi," ujar Rei meraih album itu dari tangan ayahnya.

"Apa kau senang sekarang?" tanya ayah tersenyum sambil mengelus kepala Rei.

"Sangat senang yah," jawab Rei tersenyum manis memeluk albumnya.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA 😚💪

🥰😍MAMAK SAYANG KALIAN ❤️🥺🥺

LONDON

Rei berasal dari negara New York tempat dirinya dilahirkan, baginya tempat itu sangat indah yg dipenuhi dengan kenangan semasa Rei masih kecil bersama ibunya. berat bagi Rei untuk meninggalkan rumah lamanya dan kini harus berpindah kerumah baru yg sama sekali tidak diketahuinya.

Barang yg sebelumnya tertinggal kini sudah dia dapatkan kembali, dia beranjak pergi keluar kamar sembari menutupnya dengan rapat tak lupa juga dia mengunci pintu kamarnya.

Langkah kaki menuruni anak tangga dengan berlari kecil karna sang ayah sudah menunggunya dimobil. tetapi langkah itu terhenti saat dirinya menatap kearah taman tempat dia bermain terekam oleh kamera, kenangan itu sempat dia lihat disebuah album miliknya berfoto bersama sang ibu.

"Bu... Rei akan menjaga ayah, Rei sayang ibu. ibu harus bahagia disana ya Bu?" sambil melihat kearah taman dengan mata berkaca-kaca.

TIIINN..TIIINN..

Rei tersentak mendengar suara klakson mobil yg sedang memanggilnya, dia beranjak dari tempatnya segera menyusul sang ayah yg telah menunggunya.

"Rei... kenapa kamu berhenti disitu, ada apa?" tanya ayah didalam mobil.

"Yah, apa kita harus pergi dari rumah ini?" balik bertanya menatap sang ayah tajam.

"Rumah ini akan diurus sama Bi Ina, ayah tidak ingin meninggalkan kamu sendiri disini... ada proyek yg harus ayah kerjakan disana. kamu paham kan maksud ayah Rei?" memberi Rei pengertian.

"Rei bukan anak kecil lagi yah," ucapnya tegas. "Rei bisa menjaga diri Rei. berat bagi Rei meninggalkan rumah ini," meyakinkan sang ayah yg terus memaksanya untuk jujur.

"Ayah tetap gak bisa meninggalkan kamu sama Bi Ina disini, kamu harus tetap ikut ayah pergi," menyenggak Rei dengan pelan.

"Huufftt." menghembus nafas kecil. "baik yah kalau itu yg ayah mau... Rei turuti keinginan ayah!" dengan wajah yg memelas Rei pun masuk kedalam mobil.

☘️☘️☘️☘️

Perjalanan mereka berlalu dengan lancar tidak ada kendala hingga mereka sampai pada tujuannya.

LONDON salah satu kota yg terkenal di Inggris, dengan bnyaknya bangunan yg megah terlihat seperti istana yg dikelilingi oleh pemandangan yg sangat eksotis pada waktu malam hari sehingga membuat semua orang terpana akan keindahannya.

"Yah... kita mau kemana?" tanya Rei celingukan.

"Sebentar lagi kita sampai..." tersulut senyuman kecil ayah yg berniat membuat Rei makin penasaran.

"Bisa gak. kalau ayah jngn buat Rei penasaran gini?" nada kesal sembari melipat tangan kedada.

"Iya... anak ayah kalau cemberut nambah deh cantiknya?" sengaja membuat Rei kesal padanya.

Setibanya mereka ditempat tujuan Pak satpam bergegas membukakan pintu pagar krna melihat sebuah taksi yg ingin masuk kedalam pekarangan rumah, sesampainya dihalaman rumah Rei turun dari taksi online itu sambil melihat kesekelilingnya, dia merasakan tempat yg dia kunjungi itu terasa sejuk dan memberikan kenyamanan didalam hatinya.

"Yah... ini rumah siapa?" tanya Rei yg masih mengamati bundaran taman didepan rumah.

"Ini rumah kita Rei," menjawab dengan bangga.

"Hahahaha." Rei tertawa kecil. "ayah bercanda?" tanya lagi masih tidak percaya.

"Ngapain ayah bercanda sama kamu Rei?" mengernyitkan dahinya.

"Beneran yah? Waahh... sangat bagus dan indah yah," matanya berbinar mendengar penjelasan sang ayah.

"Iya Rei, ini rumah kita." meyakinkan Rei sekali lagi.

Ayah Haikal menamakan rumah itu "English Manor" Walau hunian tampak lebih modern, tetapi tetap tidak menghilangkan nilai seni klasik yang tinggi Sehingga terlihat sangat indah dan cantik, juga memikat hati. Keunikan dari hunian klasik itu terletak pada tanaman yang dibiarkan merambat ke bagian jendela dan pintu rumah.

"Apa kamu suka Rei?" tanya ayah menoleh kesamping Rei.

"Suka yah... Rei sangat suka, makasih ya yah? ayah selalu membuat Rei bahagia," mata yg berbinar sembari menggenggam jemari tangan ayahnya.

"Itu sudah menjadi kewajiban bagi ayah membuat kamu bahagia... yuk kita masuk," sambil merangkul pundak kanan Rei.

"Pon, tolong keluarkan semua barang yg ada didalam taksi ya?" perintah ayah pada pak satpam penjaga rumah

"Baik tuan besar," sahut Pon membungkukkan badannya.

Sang ayah membawa Rei Sampai didepan pintu rumah dengan membunyikan bel agar dibukakan oleh bik Lis seorang pengurus rumah yg sudah merawatnya sedari dulu.

"Iya tuan... tunggu sebentar?" sahut bik Lis dari dalam rumah.

"Ayah merawat rumah ini dengan mengandalkan orang lain?" tanya Rei mengerutkan keningnya.

"Kenapa tidak Rei... bik Lis adalah pilihan ibumu sendiri, dia merasa cocok kalau bik Lis yg mengurus rumah ini," kata ayah pula.

"Oh." ucap Rei singkat.

Ceklek,,,, pintu terbuka lebar dan terlihat lah seorang wanita separuh baya memakai daster longgar dengan rambut yg terikat, yg tidak lain adalah bik Lis pengurus rumah.

"Maaf tuan... saya lama membukanya? eeh, ini? bukannya non reini ya... sudah besar kamu non. bibi gak nyangka bisa ketemu non disini." Bik Lis terdengar begitu bahagia melihat Rei didepannya seperti sudah mengenal sejak lama.

"Kok bibi tau saya reini?" tanya Rei penasaran.

"Egh..." Bik Lis terdiam.

"Sudah-sudah... kita bicarakan didalam saja," ucap ayah mengelus pundak Rei.

"Oh, iya... mari non, tuan? silakan masuk! sini non biar bibi bawakan tas non?" ujar Bik Lis ingin meraih tas Rei.

"Gak papa bik.. Rei bisa bawa sendiri?" wajah Rei yg terlihat bingung dengan ekpresi Bik Lis terhadapnya.

"Rei, pasti kamu capek diperjalanan kita tadi. kamu pergi istirahat saja, biar barang kamu ayah yg bawakan," kata ayah mendorong rei perlahan.

"Ah, iya yah... tapi tunggu dulu! kamar Rei dimana yah?" tanya Rei mengamati isi rumahnya.

"Bik, tolong bawa Rei pergi kekamarnya..." titah ayah pada Bik Lis.

"Baik tuan... mari non? bibi antarkan ke kamar," membungkukkan badan perlahan.

"Oke yah... Rei deluan kekamar ya yah? ayah juga jngan lupa istirahat. jngn capek-capek dulu..." memiringkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Kalau masih ada yg kamu butuhkan, bilang saja pada bibi," ucap ayah memegang kepala Rei.

Rei segera beranjak pergi dari perbincangan bersama ayahnya dengan melihat kanan dan kiri mengamati setiap desain dari seluruh rumah, rumah yg indah tidak jauh berbeda dengan rumah lamanya.

Setelah Rei sampai dibilik kamar bik Lis pun membuka pintu kamar. rei melihat seluruh isi ruangan kamarnya sangat rapi, bersih, memiliki sebuah tempat tidur, meja hias, lemari baju, ada juga lemari kecil yg terletak di sudut, diatasnya juga terdapat lampu tidur untuknya.

"Bik... ini kamar Rei?" tanya Rei melangkah masuk.

Rei mengelilingi isi kamarnya dia melihat isi dibalik pintu kamar mandi terdapat bathtup dan juga peralatan lainnya

"Iya non... ini kamar non?" jawab Bik Lis tersenyum mengikuti langkah kaki rei

"Rumah dan kamar ini sudah seperti terawat dengan baik. pasti bibi yg menjaganya ya?" menatap wajah Bik Lis sembari tersenyum manis.

"Benar non... bibi yg selalu menjaga kebersihan rumah ini," sahut Bik Lis mengangguk pelan.

"Terima kasih banyak ya Bik?" ucap Rei mata berbinar.

"Sama-sama non..." membalas senyuman Rei padanya.

......................

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA 😚🤭

😍🥰MAMAK SAYANG KALIAN ❤️🥺🥺

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!