Rosetta yang selalu nya periang dan easy going. Hari-harinya seperti biasa,berteman dengan seorang sahabat yang begitu lama bersamanya dari kecil.Mereka selalu sama dalam kegagalan cinta.
"Jangan percaya lelaki manapun lagi cyint..." sivud sukar lantas sinis dalam lamunan sejenak.
"Ya tahulah.. "rosetta sentak menjawabnya. hilang halu lamunan.
"Tahu saja otak sedang berbual macam hari-hari... "rosetta mengomel dalam hati.
" Kamu lagi berkata apa dalam batin Kamu itu sist, tak perlu buat begitu, Aku selalu tahu semua bisik dalam hatimu kan Sist..." Sivud coba menelusur anak mata Rosetta dan mulut Rosetta yang masih menggamit mantra-mantra ampuhnya.
" Hemmmmm, geramnya, Kamu nich memang suka menyibuklah, kata orang Singapore, dah lah layan tu, para pelanggan yang datang." omel Rosetta pada Sivud, geram dan juga ingin tertawa, tahu saja sahabatnya itu semua tentang dirinya, " Jelas tahu lah, namanya juga sahabat." bebel Rosetta dalam hati.
" Hemmmmm, iya lah, iya lah mak cik,heuhhh, dah ketahuan kelihat halunya, tuch asyik saja mikirin pacar Halu nya. Kim Mi-in, Ech Kim Myung Soo, atau apalah, pusing sama dunia Hallyu, tergila-gila sangat, mending cowok bule dah." Sivud terus laju melayani para pelanggan yang datang dan meninggalkan Rosetta. Begitulah kesibukan hari-hari Rosetta, Sivud dan juga Amel. Semenjak banyak kejadian dan kesakitan yang pernah dialami Rosetta, membuatnya semakin takut untuk jatuh cinta pada seorang lelaki. Terlebih lagi pada lelaki bule, apalagi lelaki nyata ataupun lelaki lokal yang ada di Indonesia katakan, Rosetta mulai beropini dan berpedoman untuk tidak coba- coba bermain dan mendekati yang namanya lelaki. Sudah pasti berkemungkinan besar akan tersakiti, tapi dengan Sivud yang juga seorang lelaki Rosetta memang tak akan pernah takut, apalagi tak ingin mendekati, mana tidak, sahabatnya yang lucu, kocak , boleh di bilang setengah gila semacam Rosetta juga, gila dalam bercanda, dan tentu sedikit melambai, mana boleh Rosetta mengabaikan lelaki unik macam sahabatnya itu. Kedua-duanya sudah sering gagal dalam bercinta, Sivud yang memiliki riwayat tentang cintanya yang tak direstui karena kekasihnya dulu seorang beragama kristen, pun sama seperti Rosetta yang dulu pernah menjalin hubungan dengan seorang kekasih yang beragama hindu, kedua-duanya benar-benar pernah mengalami hal yanga sama, sungguh suatu yang tak di indahkan dalam hidupnya, mengingatnya saja membuatnya merasa pilu, namun apa daya, semua yang pernah terjadi pada Rosetta, tak pernah bisa Dia hilangkan, apalagi Dia hapuskan, meski selalu mencoba berbagai cara untuk melupakannya, namun semua kenangan di masa lalu Rosetta, masih sangat teringat jelas dalam pikiran dan juga hatinya.
" Jangan percaya lelaki manapun lagi cyint.."
" Jangan percaya lelaki manapun lagi cyint.."
"Jangan percaya lelaki manapun lagi cyint.."
Memang hanya itu yang kini selalu ada dalam minda seorang Rosetta, banyak lelaki tampan yang Dia jumpai namun tak ada satupun yang dapat menarik magnet yang ada dalam hatinya, itulah sebabnya kini Rosetta hanya asyik dengan dunia nya, mencintai kekasih khayalannya, Kim Myung Soo, seorang Aktor dan juga penyanyi dari sebuah boygrup INFINITE, Rosetta mampu sedikit melupakan perihnya dengan hanya mencintai kekasih khayalannya, walau Dia tahu srmua itu tak kan pernah jadi kenyataan, tapi setidaknya itu tidak akan menyakiti hatinya terlalu dalam.
"Vud..besok jangan lupa ya..segera tulis semua prepare barang kita yang habis.Lepas itu kita ke Surabaya beli semua... " tutur Rosetta mengingatkan.
"Okey sist, semua sudah pasti siap. "sahut Sivud sambil beberes cafe yang mau tutup karena jam sudah malam.
Keesokan harinya,pagi setengah siang itu Rosetta dan Sivud pergi ke Surabaya dengan grab yang telah dipesan Sivud.
Sambil berputar di toko bahan kue,sudah ada whipped cream,glaze,tepung,dan alat untuk kue dalam troli.Tak lama lanjut ke supermarket beli buah,syrup dan banyak lainnya.
Penat seharian keliling Surabaya,setiba di rumah Rosetta dan Sivud terus tepar diatas sofa dalam cafe mungil itu.Karena terlalu banyak barang yang di beli hari itu.
Bayangan,bayangan yang masih segar melekat selalu dalam benak Rosetta.
"Jangan percaya lagi pada lelaki manapun rosy..."ucap dalam hati Rosetta.Dia tak pernah lupa pada semua yang pernah dia alami selama ini dalam bercinta.Hinggalah hilang rasa dalam dirinya mengingat kata cinta.Sungguh rumit walau hanya dalam ejaan C.I.N.T.A saja.
'"Hufft...." keluh Rosetta lagi dalam hati.Dan tak terasa merekapun lena tidur dalam penat.
"Adoi....."gelodak tubuh Rosetta jatuh dari sofa.
"Ya ampun sist...sakit tahu.."Sivud kesakitan tertimpa tubuh Rosetta.
"Hahahaha...."keduanya tertawa terbahak bahak di pagi hari.
"Kalau tak seperti ini tak seru lah hidup kita vud.."Rosetta senyum manis pada Sivud.
"Mestilah sist.... tak kan seru hidup kita kalau tak seperti ini...hahaha..." sivud lanjutkan lagi tawanya yang terjeda.
"Sudahlah kita kemas barang-barang ini.... aku mau pulang dulu lah.... mandi dan siap-siap tempur kita malam nanti.."ujar Rosetta bingkas bangun. Maklum dia memang tidak suka melihat hal berserakan dalam hari-harinya.Kalau semalam tak capek belanja,sudah pasti tak nampak barang kecilpun bersepah di mana-mana di setiap sudut ruang kafe mungil tersebut. Kafe mungil 2 lantai itu, sengaja di ciptakan Rosetta dengan nuansa hijau, kesukaannya, mulai dari warna hijau Artichoke, Fern, Mint, Pine, Moss, Army, Tea, Emerald, Sage, Olive, Hokers, Laurel hingga Myrtle itu di padu padankan sehingga mencipta sebuah gradasi yang indah dalam kafenya. Lengkap dengan segala perabot berwarna hijau juga menambah dan memenuhi ruangan yang sudah di anggapnya seperti rumah kedua baginya.
"Okey lah,okey sist..aku juga mau pulang dulu.Nanti mak ku ngomel2 sist semalam tak tidur rumah...hari-hari mau tidur cafe saja cuak mak Sivud.."Sivud membebel sendiri.Sivud memang anak kesayangan mak nya.Walau sudah umur segini masih saja tak tenang hati mak Sivud bila mendapati anak kesayangannya itu tak tidur rumah.Rosetta Dinata berusia 31 tahun,rambut pendek lurus berkilau,dengan kacamata minus tapi stylish,penampilan biasa saja,santai tapi elegant,memang itu kesehariannya.Dia tidak suka dandan berlebihan,cukup nude lipstick dan eyeliner tipis saja merias wajah mungilnya.Sivud Sukar lelaki berusia 32 tahun,rambut sisir licin,dengan celana pendek santai dan t-shirt atau kemeja,itulah juga kesehariannya.tak heran sandal jepit mereka pun selalu sama warna ataupun model.Walau sedikit melambai,tapi hatinya begitu baik,bersahabat dengan Rosetta sedari kecil.Itulah yang membuat persahabatan mereka bertahan lama hinggalah kini.Usia mereka pun hanya terpaut 1 tahun saja.Rosetta sangat bahagia memiliki sahabat seperti Sivud,karena begitu banyak cerita dan perjuangan yang mereka lalui bersama selama beberapa tahun ini.Dan ini lah asal dari semua kisah mereka berdua.Pahit Manis Sedih Senang Tawa Tangis mereka banyak lalui bersama dalam keadaan apapun.
"Semoga persahabatan ini langgeng hingga kita menua nanti..Aamiin.."do'a Rosetta di relung hati yang paling dalam untuk persahabatannya itu.
Hari sudah mulai sore pukul 3 pm. Di jam inilah cafe mungil Rosetta mulai di buka hingga pukul 10 pm,alasan dia buka pada waktu itu adalah agar para customer senang bisa melihat pemandangan laut dan sunset di sore hari. Sudah ada kelibat 3 orang di dalam cafe itu,Rosetta Sivud dan juga Amel... Amel Vemieta adalah adik bungsu Rosetta. Sengaja cafe itu hanya di jaga 3 orang saja. Bagaimana tidak,ketiga nya mantan Hotelier. Sudah lama mereka bertiga berkecimpung di dunia perhotelan,hanya semua beda department. Ketiganya bisa saling handle antara Chef,Barista Bartender,Waiter Waitress,Steward dan juga Cashier.
"Vud.. ada customer datang...tolong layan..." seru Rosetta pada Sivud.
"Mel.. semua cake sudah siap?biar aku yang tata di showcase.." seru Rosetta juga pada Amel.
"Sudah sist.. " dengan suara manis seperti cake buatannya Amel menyahut. Semua cake sudah tertata rapi di showcase,menu-menu Main Course dan Beverages pun sudah siap untuk di sajikan pada customer tercinta LUNA's Place cafe itu.
"Sist.. lihatlah para customer yang datang,cakep tau... tak ada satupun kah yang kau minati??" sambil tersengih Sivud mengejek manja Rosetta. Setelah sekian lama tak ingin mengenal lelaki lagi. Dengar Sivud berkata seperti itu,Rosetta teringat kembali pada masa lalunya.
Pada saat itu, 9 tahun yang telah lalu. Seorang lelaki bernama Arfan Fahmi datang memasuki ruang dalam hati Rosetta. Mereka berdua bertemu tanpa di duga,keduanya sama-sama berada dalam latihan band malam itu. Hari demi hari mereka lalui bersama bila ada latihan band. Arfan memang suka nge band,bakat menyanyi nya bagus. Usia nya terpaut 1 tahun juga dengan Rosetta.Dia tinggi,tampan,mandiri,cerdas dan juga berwibawa. Hinggalah Rosetta merasa ada sesuatu yang beda setiap kali melihat wajah tampan Arfan yang selalu ditemuinya. Entah itu rasa apa,Dia masih belum tahu pasti.
Tiba-tiba setelah latihan band,semua teman Rosetta sudah pergi pulang lebih dulu,tidak ada yang mengantar pulang Rosetta,mungkin mereka terlupa. Dan tanpa di sadari hanya tinggal Rosetta dan Arfan saja di studio musik itu,hinggalah Arfan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Dalam perjalanan menuju rumah,mereka tak sadar yang mereka jadi begitu rapat berbual di sepanjang perjalanan.
"Dhee'.. kamu sudah punya cowok kah?" tanya Arfan membuatkan bingung pada Rosetta.
"Maksudnya Mas?" Rosetta masih bingung.
"Kamu sudah punya pacar belum Dhee'... kalau belum, maukah kamu jadi pacar Mas??!"tanya Arfan tanpa basa basi lagi.
"Bee..Beelumm.." jawab Rosetta gugup karena hatinya berdegup kencang.
"Mau gak Dhee'?Ehmm.. tak apa jangan jawab sekarang Dhee',kalau Adhee' sudah pikirkan dalam-dalam.. hubungi Mas ya.."Seru Arfan dengan penuh harap.
"Hu'um Mas.. nanti aku pikirkan ya.." jawab Rosetta tersipu malu.
Setelah kejadian itu,Rosetta merasa canggung,terima atau tidak,bimbang dan takut dalam dirinya,mungkin karena itulah pertama kali nya dia mengenal cinta,tidak tahu bagaimana cara mengawali nya. Dan setelah berpikir panjang dia pun akhirnya menerima cinta Arfan. Arfan pun sudah begitu lama menanti jawaban dari Rosetta. Ya mungkin inilah cinta pertama dan terakhir Rosetta. And always be the first Love... Dari sinilah semua berawal.
Setiap hari tiada waktu terlewat tanpa memikirkan Arfan pujaan hatinya. Hari ke hari pun selalu teringatkan Rosetta. keduanya sedang saling di mabuk cinta. Semakin rapat saja hubungan mereka,hingga suatu waktu,Arfan berniat mencarikan pekerjaan untuk Rosetta,karena Arfan pun akan segera meninggalkan Rosetta untuk bekerja juga. Begitu banyak rahasia yang belum terungkap pada kedua insan tersebut.
Di ruang tamu di rumah Rosetta,dia memang cuma tinggal dengan adik ibu Rosetta saja yang kebetulan tengah keluar. Mereka berbual dan fokus pada notebook kecil milik Arfan mencari lowongan kerja untuk Rosetta. Saking serius nya,tak terasa tubuh mereka saling berdekatan dan bersentuhan. Di peluknya dari belakang tubuh Rosetta oleh Arfan.
"Dhee'.. setelah ini kita akan berhubungan jarak jauh.. makanya Mas carikan kerja untuk kamu biar kamu tak kesepian mengingat Mas.." bisik lembut Arfan di telinga Rosetta.
"Kenapa Mas?Apa maksud Mas berkata begini?" ucap sedih Rosetta yang masih terpaut dalam pelukan Arfan.
"2 hari lagi Mas ke Makassar Dhee'.. Mas dapat panggilan untuk kerja dan kuliah disana. 4 tahun kita tidak bersama Dhee'.." terang Arfan pada Rosetta dengan penuh iba. Bagaimana tidak..baru berapa bulan mereka menjalin hubungan tapi terpaksa harus berjauhan karena keadaan.
"Kenapa Mas tak pernah bilang.. Kenapa harus tiba-tiba.. Kita baru sebentar bersama Mas.." tetes air mata Rosetta dalam sebak namun tetap menggenggam erat tangan Arfan yang memeluknya.
"Kita harus terima Dhee'..karena keadaan kita.. ini juga untuk kebaikan masa depan kita.. Mas kerja Kamu kerja.. Kita sama-sama kerja untuk masa depan kita yang lebih baik Dhee'.."panjang lebar Arfan mencoba membuat paham hati kekasihnya.
"Mas janji Dhee'.. setelah Mas pulang.. Mas lamar dan nikahi kamu Dhee'.. Kita beli rumah di Surabaya.. Kita hidup bahagia di sana.." tambah Arfan meyakinkan hati kekasihnya.
"tolong pahami lah Dhee'..ini untuk kebaikan kita bersama.." keluhnya yang juga sedih akan jauh dari kekasih hatinya.
"Janji..."soalan Rosetta lagi.
"Janji..."luahan Arfan penuh makna.
Mereka pun saling berpeluk erat,Berat,pasti akan ada banyak cobaan dan rintangan yang akan mereka hadapi.
"Sist...."
"Siiiiisssstttttt.... helllooooo.... excuse..."sentak Sivud tepat di depan muka Rosetta membuatkannya kaget. Dan lamunan itu seketika hilang dari pikiran Rosetta.
"Hooooiiiii..... iya laaaaahhhh... Aku dengar..." jawab Rosetta sentak pula karena kaget.
"Mana sist...??barangkali ada yang kamu taksir nich...tenang...Aku pura-pura minta nomernya nanti untuk kamu..." terang sivud panjang lebar.
"Tak payahlah..." jawab Rosetta singkat. Maklumlah agak lama di Singapura membekaskan logat dia dalam berbahasa di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!