"Sayang hari ini kakak akan memperkenalkan kamu pada momy dan nenek" ucap David kepada kekasihnya Tiara yang baru saja keluar dari dalam rumahnya. David dengan nama lengkap David Mahendra adalah seorang presdir di MRC group, dan Tiara yang tak lain kekasihnya selama setahun terkahir David pacari itu merupakan salah satu karyawannya dengan jabatan yang tak terlalu tinggi.
" tapi kak apa momy kakak akan menerima aku dan keluargaku" Tiara merasa ragu mengingat derajat keluarga David dan keluarganya bisa dibilang jauh berbeda.
Ayah Tiara hanyalah pedagang beras dipasar dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
kehidupan keluarganya pun sangat sederhana, sangat kontras dengan momy David yang seorang ibu sosialita dengan selalu berpakaian branded, berlian, dan tas tas mahalnya.
Tiara tau itu karna momy David sering berkunjung ke kantor MRC group.
"Kamu tenang saja, kakak akan pastikan momy pasti menerima kamu" selengkung senyum David sedikit bisa menenangkan hati sang kekasih.
Meskipun lahir dari keluarga kaya tapi David selalu rendah hati, tidak sombong seperti kebanyakan petinggi perusahaan lain, dan selalu tersenyum ramah pada setiap orang yang ditemuinya. Dan itulah yang membuat Tiara jatuh cinta, karna ketulusan hati David yang tidak pernah membedakan status soasial.
Keduanya pun memasuki mobil mewah milik David, selama perjalanan tak ada obrolan diantara mereka berdua.
Tiara yang terlalu sibuk dengan kegugupan nya. Sedangkan David masih fokus dengan kemudinnya, namun sesekali melirik kearah kekasihnya yang nampak risau itu.
Tak terasa mobil yang mereka tumpangi pun terhenti di pelataran rumah mewah yang tak lain adalah kediaman keluarga Mahendra.
"Kamu mikirin apa sih Tiara? Dari tadi kakak perhatikan kamu hanya diam saja tak seperti biasanya" tanya David heran.
"Tidak apa apa kak aku hanya terlalu gugup saja, ahh sudah sampai yaa apa momy kakak ada dirumah?" Tiara sambil melepaskan seatbeltnya.
"Jam segini biasanya momy dirumah, mari" ajak David seraya keluar dari mobil mewahnya.
Saat itu pula mata Tiara tampak takjub melihat kemewahan rumah keluarga Mahendra.
David yang melihat tingkah Tiara hanya tersenyum tipis lalu menggandeng lengan kekasihnya itu dan memasuki rumah mewah tersebut.
"Assalamualaikum, apa ada orang dirumah" David sedikit mengencangkan suaranya karna rumah nampak sepi, dan seklias memandang Tiara dengan memberikan senyum termanisnya, Tiara pun membalas senyum David dengan sedikit kaku akibat kegugupannya.
"Walaikumsalam, ehh cucu nenek sudah pulang, bawa gandengan pula" sambut nenek David.
David dan Tiara pun langsung bersalaman dengan nenek.
"Mari duduk nak" ajak nenek ke arah ruang tamu.
"Nek kenalin ini Mutiara calon istri Dave yang kemarin Dave ceritakan ke nenek" ucap David dengan bangganya.
"Waahh cucu nenek udah besar rupanya sudah bawa calon istri kerumah" canda nenek.
Nenek David sebut saja nek Mawar memang sedikit humoris dan sangat memanjakan cucu cucunya. Tiara pun memperkenalkan dirinya dengan sedikit malu malu.
"Gk usah gugup gitu nak, anggap aja nenek ini nenek kamu sendiri sebentar lagi kan kamu bakalan jadi cucu nenek juga" nenek seakan mengerti kegundahan hati Tiara.
Tak.tak.tak
Bunyi suara langkah menuruni tangga, yang ternyata ibu Sandra momynya David.
"Sandra lihatlah anak bujangmu yg satu ini, jarang pulang sekalinya pulang bawa calon istri" ucap nenek pada bu Sandra.
David memang jarang pulang kerumah dia lebih sering tidur dikantor karna baginya lebih fleksibel, tak perlu bolak balik rumah apalagi pas sedang banyak kerjaan. David pulang kerumah hanya weekend saja.
Langkah Sandra pun sejenak tehenti.
"Apa??? David bawa calon istri?? Apa gadis kumal diseblahnya itu yg akan jadi menantu ku" ucapnya dalam hati sambil memperhatikan gadis disamping anak kesayangannya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Tiara yang merasa sedang diperhatikan pun hanya bisa menunduk.
"Ya ampun tidak ada pantas pantasnya sama sekali dengan putraku" rutuknya dalam hati.
Tapi diluar Sandra mencoba memaksakan senyumnya agar nenek ataupun David tak curiga kalau dia tak suka dengan gadis yang dibawa anak kesayangannya itu.
Bagaimanapun juga bu Sandra tidak mungkin mengecewakan hati anak kesayangannya secara terang terangan.
.
.
Bersambung....
Semoga suka dengan Novel Pertama author.
Jangan lupa tinggalkan jejak jempol, komentar dan masukan ke daftar paforit kalian yaa..
Makasih 😊😉
.
.
.
Aku bahagia sekali, setelah setahun pacaran akhirnya kak David akan meresmikan hubungan kami.
Setiap orang yang saling mencintai pasti ingin selalu bersama sama dengan orang yang dicintainya, begitu pun aku. Dengan keyakinan hatiku aku menerima lamaran kak David Mahendra, Presdir dikantor tempat aku bekerja.
Oiya, perkenalkan namaku Mutiara Rahma aku anak pertama dari 2 bersaudara. Ayahku bernama pak Munawar bisa dibilang juragan beras dipasar senen kemis, ibuku hanyalah ibu rumah tangga yg tugasnya mengurus rumah dan merawat anak anaknya, ibuku terbaik. Hehe
Aku memiliki adik yg bernama Susan dia mahasiswi semester 2 di salah satu Universitas didekat rumah. Aku bersyukur meskipun ayahku hanya tukang jualan beras tapi hidup kami sangat bahagia.
Aku bekerja di MRC grup sudah hampir dua tahun. Awal aku bertemu dengan kak David, saat itu aku disuruh atasanku untuk mengantarkan berkas keruangan Presdir. Karena langkahku yang terlalu cepat tiba tiba aku menabrak sesuatu benda keras tapi bukan tembok.
"awwwhh" aku memegang keningku yang syukurnya tidak kenapa napa.
"Lain kali kalau jalan hati hati yaa" tiba tiba lamunanku terbuyarkan oleh sura lembut seorang lelaki. Yang ternyata pemilik dada bidang yang kutabrak barusan..
"Ahh iya maaf" aku memutuskan untuk segera pergi namun tiba tiba orang itu menarik lenganku.
"Mau kemana??" tanyanya lagi seraya menyunggingkan senyum manisnya.
"Astaga.. Ini orang apa malaikat udah tampan, lembut, murah senyum pula" ucapku dalam hati.
"Ekheemm" David berdehem karna yang didepannya bukan menjawab tapi malah melamun.
"Iiihh mikir apalah aku ,hufftt aku harus buru buru antarkan berkas ini jangan sampai nanti kena marah bu Dewi" rutukku dalam hati.
"Oh ini loh pak saya mau antarkan berkas ke ruangan pak Presdir, apa beliau ada didalam?"
Kening David terangkat "rupanya dia gak tau kalau saya Presdir di oerusahaan ini" ucap David dalam hati.
"Kamu taruh aja berkas itu diatas meja, oiya nama kamu siapa? Dan bagaian divisi mana? dan sudah berapa lama kerja disini?" tanya David.
"oh baik pak, nama saya Mutiara dari divisi perencanaan dan saya baru tiga hari kerja disini, mari pak saya permisi!!" aku pamit memasuki ruangan Presdir.
David tersenyum melihat kepergian Tiara, diapun harus buru buru pergi karna akan ada rapat penting dengan kliennya.
Sejak saat pertemuan itu, David selalu mencari kesempatan untuk mendekatiku secara personal. Namun aku selalu menghindarinya, apalagi setelah aku tau ternyata David adalah Presdir MRC grup tempatku bekerja.
Bukannya aku tidak suka, jujur disaat pertemuan pertama kami pun aku sudah mulai tertarik oleh pesonanya.
Hanya saja aku merasa tidak pantas untuk David, namun karna kegigihan dan ketulusan hatinya dia selalu meyakinkan aku bahwa status sosial bukanlah halangan untuk mempersatukan cinta. akhirnya aku menerima cinta David, yang sekarang kusebut kak David.
Dan selama setahun ini aku merasa sangat bahagia bisa selalu bersama kak David, tapi dikantor kami menyembunyikan hubungan kami, dan rencananya akan diumumkan ketika kami menikah nanti.
Aku gugup sekali, bahawasannya kak David akan memperkenalkan aku ke keluarganya hari ini. Bukan apa apa, difikiranku aku takut keluarganya tidak akan menerima ku yang hanya seorang anak tukang beras ini.
Selama perjalanan, aku hanya menatap lurus kedepan. Begitupun kak David yang fokus mengemudi dan sesekali melirik ke arahku.
Tak terasa aku sudah sampai didepan rumah besar, ah ralat ini bukan rumah tapi istana. Sangat jauh jika dibandingkan dengan rumahku yang mungkin cuma sebesar garasi mobil nya saja.
Ka David meraih tanganku lalu berjalan beriringan memasuki rumahnya. dan kami disambut oleh neneknya ka David yang ternyata baik banget. Aku yang dikenalkan sebagai calon istrinya oleh kak David hanya bisa tertunduk malu.
"Gk perlu terlalu canggung nak, anggap aja nenek ini sebagai nenek kamu sendiri, lagipula Sebentar lagi nenek akan menjadi nenek kamu juga" ucap nenek yang membuat hatiku sedikit tenang.
Dan munculah wanita cantik elegan meskipun sudah berumur tapi dia nampak awet muda. Dia adalah nyonya Sandra momynya kak David.
Aku hanya bisa menunduk ketika bu Sandra menatapku dari atas sampai kebawah dengan senyumannya yang palsu, yaa aku bisa merasakannya.
pov Tiara end.
************
"Anak tampan momy sama siapa nih?" bu Sandra merangkul putra kesayangannya itu.
"Mom kenalkan ini Mutiara dia calon istri Dave, dan Tiara kenalin ini momy kakak" ucap David.
"Halo tante perkenalkan nama saya Mutiara" ucap Tiara sopan
"Ahh halo Tiara salam kenal ya, umur kamu berapa dan kerja diamana kalo boleh tau" selidik Sandra.
"Saya kerja di.."
"Tiara kerja di kantor Dave mom, dia staff dibagian perencanaan. Umurnya 23tahun, dan kami pacaran sudah setahun loh mom. rencanamya Dave mau melamar tiara secara resmi" ucap david to the point karna David gk mau jika ibunya itu bertanya yang tidak tidak pada Tiara.
"Emmh,memang kapan rencananya kamu mau melamar kekasihmu ini my boy?" tanya bu Sandra
"Kalo bisa secepatnya mom, Dave mau pernikahan kami dilangsungkan 2minggu lagi, tapi Dave sedang banyak kerjaan mom apa momy bisa mengurusnya untuk Dave??" mohon David pada momynya.
Bu sandra merasa kaget begitupun Tiara, dia tidak menyangka bahwa pernikahannya hanya tinggal 2minggu lagi, karena sebelumnya David belum pernah menceritakan rencananya itu.
"Cucuku apa itu tidak terlalu cepat??" tanyanenek
"Tidak nek, Dave sangat menyayangi Tiara dan Dave ingin segera menikahinya, nenek tenang saja Dave sudah yakin dengan keputusan ini" senyum David menjelaskan niatnya pada nenek.
"Ohh oke oke, nanti kabarin momy aja ya kapan kamu akan melamar kekasihmu ini, momy ke atas dulu mau siap siap sebentar lagi momy mau keluar, sedang ada janji dengan kawan momy" pamit bu Sandra dan dibalas anggukan dari sang putra. ia pun kembali ke kamarnya dengan hati gusar.
.
.
.
.
Bersambung....
***Terimakasih sudah mampir, jangan lupa suport author dengan cara klik tombol suka, masukan ke daftar paforit dan jangan lupa kasih hadiah buat author yaa. Biar tambah semangat lagi.
Terimakssih 😉***
.
.
Bu sandra kembali ke kamarnya dengan hati gundah. Pasalnya dia sudah terikat perjanjian dengan rekan sosialitanya.
Flashback on
"Sudahlah Sandra kamu menyerah saja kali ini kamu pasti kalah" sela Riana ditengah perjudian mereka.
Sandra yang awalnya kekeuh akan memenangkan permainan akhirnya menyerah juga.
"Baiklah kau menang, apa maumu Riana???" pasrah sandra
"Kau tau anak gadisku Laura dia sangat tergila gila pada putramu David, aku mau kau menikahkan Laura dengan anak kesayanganmu itu, gimana???"
"Baiklah, tapi jangan terburu buru yang ada nanti putraku curiga dan malah dia mengetahui kalau aku sering main judi" sahut Sandra.
"Oke, ku tunggu berita baik itu" senyum licik Riana.
Flashback off
Sandra masih mondar mandir didalam kamarnya.
"Aku harus melakukan sesuatu, lagipula gadis itu tidak layak untuk David, wanita miskin kumal begitu apa bagusnya coba!!!" rutuk Sandra.
Setelah berfikir keras akhirnya Sandra mendapatkan ide.
"Aku tau harus melakukan apa" Sandra mengambil gawainya seraya menghubungi seseorang.
"Hallo, temui saya di caffe Glory nanti sore ada yang ingin saya bicarakan denganmu" Sandra langsung mematikan sambungan telfon nya.
********
Ditempat lain, setelah berbincang dengan nek mawar David berpamitan untuk mengantarkan tiara pulang.
"Dave antar Tiara pulang dulu ya nek" kata David
"Iyaa nak hati hati dijalan, salam buat orangtuamu yaa tiara" ucap nenek.
"Baik nek, assalamualaikum" pamit Tiara.
Mereka pun meninggalkan kediaman Mahendra.
Diperjalanan nampak senyum sumringah pada wajah Tiara, dia tak menyangka bahwa keluarga David sangat baik, meskipun ia masih ragu dengan calon ibu mertuanya.
"Sudah kakak bilang momy pasti menyetujui hubungan kita, kamu senang sayang?" ucap David seraya menagacak pucuk kepala tiara sedangkan tangan kanannya masih fokus pada stirnya.
Tiara hanya mengangguk dan tersenyum pada David menandakan dia bahagia.
"Giamana kalo kita makan dulu, kebetulan ini juga kan malam minggu" ajak David.
"Baiklah kak, oiya kak aku kaget tau pas tadi kakak bilang kalau kita akan menikah dalam waktu dekat, kok kakak gak ngomong dulu ke aku" ucap Tiara seraya menatap David yang sedang fokus berkemudi.
" Kejutan buatmu sayang, lagipula kakak udah gabisa lagi menunggu lama buat halalin kamu, kamu tau sendiri kan kakak udah cukup umur untuk membangun rumah tangga, tentunya kakak hanya ingin kamu yang jadi istri kakak, orang yang sangat kakak cintai" jawab David seraya membalas tatapan Tiara diiringi senyum hangatnya..
Kehangatan dan kelembutan itulah yang selalu membuat Tiara nyaman bersama David, Sehingga dia yakin menetapkan hatinya untuk kekasihnya itu sebagai pelabuhan terkahir.
Begitupun David, ia sangat mengagumi sosok Tiara selain cantik dan sederhana Tiara tidak banyak tingkah sebagai mana kebanyakan anak gadis di zaman sekarang. Sifatnya yang humble dan sayang kepada orang tua serta kelembutan Tiara saat bersama David yang membuatnya selalu merasa dihargai sebagai pasangan.
"Mau makan dimana sayang" tanya David.
"Terserah kakak saja, asal makanan halal" kekeh Tiara.
tambah satu poin yang membuat David menyukai Tiar. Ia tidak pernah menolak ketika David ajak makan dimanapun tapi ia akan protes ketika David menyebutkan restoran mewah dan mahal. Ide jahil David pun muncul.
" Oke sayang, kita cari restoran termahal dikota ini, berangkaaattt" ucap David.
" Iiihh kakak ini sudah tau aku gk suka kalo diajak makan ditempat mahal" protes Tiara.
Tiara yang memang sudah terbiasa hidup sederhana memang lebih suka kalau diajak makan makanan kaki lima.
Baginya terlalu berlebihan jika harus menghabiskan banyak uang hanya untuk sekedar isi perut. Sedangkan diluaran sana masih banyak orang yang kelaparan.
Begitupula David, ia tidak pernah menolak keinginan sang pujaan hatinya itu. meski pun awalnya ia kurang nyaman makan ditempat yang menurutnya rada kumuh, namun akhirnya dia jadi terbiasa juga.
" Hehe kaka hanya becanda sayang, mari kita makan ditempat paforit kita pecel lele lesehan mang Ujang, lets go"
Mereka pun melanjutkan perjalanan.
.
.
.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!