Suatu pagi. Naya telah diperlihatkan dengan pertengkaran antara ayah dan ibunya. Naya yang akan berangkat sekolah pun menjadi kurang bersemangat karena hal itu.
Orang tua Naya bertengkar masalah tentang perpindahan Naya kesekolah baru. Ayah Naya ingin agar Naya pindah dari sekolahnya yang sekarang. Sedangkan ibunya ingin Naya tetap berada disekolahnya yang sekarang.
Naya yang mendengar itupun memutuskan untuk menuruti permintaan ayahnya. Karena memang Naya disekolahnya sekarang itu banyak yg mem-bully nya. Oleh karena itu, Naya akan menuruti permintaan ayahnya.
Sebenarnya ayah Naya bilang begitu karena dia tahu bagaimana sikap teman teman Naya terhadap anaknya. Ayah Naya tidak ingin anaknya menjadi mainan teman temannya tersebut.
"Sudahlah Bu, Naya gpp kok pindah sekolah," ucap Naya pada ibunya.
"Tapi kan kamu baru juga sekolah disana selama 2 bulan saja," jawab ibu Naya. "Kalo begitu namanya buang buang uang saja," sambung sang ibu.
"Bu soal uang gak masalah buat keluarga kita, yang paling penting itu keselamatan dan keamanan anak kita. Ayah gak mau anak kita selalu menjadi bahan Bullyan teman temannya," ucap si Ayah.
"Ya, terserah ayah saja," jawab ibu.
Ibu Naya pun akhirnya mengalah dan mengizinkan anaknya untuk pindah sekolah lagi. Ayah Naya pun akan langsung mengurus pindahan Naya hari ini juga.
Setelah mengurus pindahan anaknya. Ayah Naya akan memasukkan anaknya disekolah SMA merah putih. Sekolah yang dimiliki oleh sahabat ayah Naya. Ayah Naya sengaja memasukkan anaknya disekolah milik sahabatnya agar dia bisa meminta bantuan untuk menjaga anaknya.
Malam telah tiba. Ayah Naya pun telah kembali dari urusannya. Dia akan mengantarkan anaknya kesekolah barunya. Naya pun hanya bisa menuruti permintaan ayahnya karena Naya juga sudah tidak betah disekolahnya itu.
Naya tidur lebih awal karena dia besok harus berangkat kesekolah barunya itu.
Pagi pun telah tiba. Naya telah siap dengan seragam sekolahnya. Naya akan berangkat dengan diantarkan oleh sang Ayah. Setelah beberapa menit, mereka pun sampai disekolah. Ayah Naya hanya bisa mengantarkan Naya didepan pintu gerbang karena dirinya mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakan.
Naya pun masuk dan langsung disapa oleh pak penjaga sekolah.
"Pagi neng," sapa pak penjaga.
"Pagi pak," jawab Naya dengan sopan dan tersenyum.
Setelah menjawab sapaan pak penjaga Naya langsung bergegas menuju kantor kepala sekolah.
Tidak butuh waktu lama. Naya pun langsung diajak menuju kelas oleh wali kelas baru Naya.
"Pagi anak anak," sapa pak guru pada semua siswa.
"Pagi pak," jawab semua dengan serempak.
"Sekarang kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu pada semuanya," ucap pak guru.
"Hai namaku Naya Anatasha," ucap Naya.
"Baiklah, sekarang kamu boleh duduk disamping Dara," ucap pak guru.
Naya pun pergi ketempat duduknya yg telah ditunjuk oleh wali kelas barunya itu. Naya duduk bersama dengan Dara seorang gadis indigo. Gadis yg sama seperti Naya yg tidak suka bergaul dan selalu jadi bahan Bullyan orang orang. Namun, hanya saja Naya bukan seorang anak indigo.
Setelah itu, guru pun memulai pelajaran dan setelah beberapa jam pelajaran pun usai dan bel istirahat pun berbunyi.
Semua murid pergi kekantin dan ketempat lainnya. Sedangkan Naya dan Dara mereka tidak pergi kemana mana. Mereka hanya berdiam didalam kelas. Dara yang sudah mengetahui sifat Naya yg tidak suka bergaul pun memberanikan diri untuk mengajak Naya berbicara.
"Hai namaku Dara," ucap Dara sambil mengulurkan tangannya pada Naya.
Naya yang mendapatkan sapaan dari seseorang pun langsung menjawabnya." Hai juga. Namaku Naya," jawab Naya.
"Hm, bisakah kita menjadi teman Naya?"
"Boleh," jawab Naya dengan singkat.
Mereka berdua pun langsung akrab dan menerima kekurangan masing masing. Dara menceritakan pada Naya kenapa dia tidak memiliki teman dikelasnya dikarenakan Dara itu adalah anak indigo. Jadi mereka mengira jika Dara itu berteman atau hanya mempunyai teman hantu.
Naya yang mendengar itu pun merasa kasihan pada Dara yang tidak memiliki teman dikelasnya. Dan Naya pun menceritakan pada Dara kenapa dia pindah sekolah.
Tidak terasa bel masuk pun berbunyi semua siswa mulai memasuki kelasnya masing masing. Teman teman sekelas Naya pun mulai membicarakan Naya dan Dara.
"Itu si anak baru ngapain juga bareng sama temannya hantu?" ucap salah satu siswi.
"Biarinlah kayaknya mereka berdua cocok," jawab siswi lain.
"Cocok, soalnya sama sama keliatan dari mukanya yang kagak punya temen. Ha..ha..hah," ucap seorang siswi.
Naya dan Dara yang mendengar itu pun tidak menghiraukan perkataan mereka. Tak lama kemudian datanglah guru. Dan sang guru pun memulai pelajaran kedua.
Setelah beberapa lama pelajaran pun selesai. Dan bel pulang pun telah berbunyi. Naya sedang memasuki alat alat tulisnya kedalam tas. Setelah semua beres Naya dan Dara pun berpisah.
Ayah Naya tidak dapat menjemput Naya. Jadi terpaksa Naya harus pulang dengan berjalan kaki. Sebelum pulang kerumahnya, Naya memutuskan untuk pergi kesuatu tempat untuk menenangkan dirinya.
Setelah cukup lama berjalan kaki. Tibalah Naya disebuah danau, disana Naya berpikir kenapa orang orang tidak suka padanya. Naya berdoa agar dia bisa berteman baik dengan orang orang disekolah barunya itu agar dia tidak selalu mendapat Bullyan. Karena Naya telah capek dengan itu semua.
Sudah cukup lama Naya berada di danau. Tak disangka waktu telah menunjukkan pukul 16:30. Naya pun langsung bergegas pulang karena takut jika nanti orang tuanya khawatir kepada dirinya.
Tak butuh waktu lama, Naya akhirnya sampai dirumahnya. Di sana telah berada orang tuanya yg menunggu Naya pulang. Seperti dugaan Naya mereka khawatir padanya karena Naya adalah anak satu satunya. Mereka tidak ingin terjadi sesuatu dengan anaknya apalagi sekarang Naya baru saja pindah ke sekolahan baru.
"Assalamualaikum," ucap Naya pada ayah dan ibunya.
"Wa'alaikumsalam, kok baru pulang?" jawab ayah Naya.
"Iya yah tadi Naya ada urusan sebentar, makanya pulangnya agak telat," ucap Naya.
"Ya udah kamu masuk dulu ganti baju, mandi terus langsung turun kita makan bersama," jawab ibu Naya.
Naya pun langsung pergi ke kamarnya. Sebelum mandi Naya merebahkan tubuhnya terlebih dahulu karena dia merasa lelah. Setelah cukup enakan Naya pun pergi mandi untuk membersihkan badannya yg sudah bau dengan keringat.
Beberapa menit berlalu. Naya telah selesai dengan ritual mandinya, Naya turun kebawah untuk makan bersama dengan kedua orang tua
"Gimana sayang sekolah baru kamu?" tanya ayah
"Gak gimana gimana, sama aja yah semua sama sekolah Naya yg sebelumnya," jawab Naya sambil mengambil nasi.
"Sayang apakah ada orang yang ganggu kamu disekolah?" tanya Ayah lagi.
"Ayah gimana sih orang Naya juga baru masuk masa udah ada yang ganggu aja sih," ucap ibu Naya.
"Ya takutnya Bu," jawab ayah.
"Ngga kok yah, bahkan sekarang Naya udah punya temen," jawab Naya.
"Cewek cowok nih temennya," goda ibu Naya.
"Apa sih Bu temen Naya tuh ya pasti cewek lah," jawab Naya.
"Iya iya. Ya udah kita lanjut makan dulu baru bicara lagi," ucap Ayah.
Naya dan kedua orang tuanya pun melanjutkan makan bersamanya.
Naya dan keluarganya berkumpul diruang tamu. Mereka berbincang bincang sampai larut malam. Setelah cukup lama Naya pun memutuskan pergi ke kamarnya untuk tidur duluan karena esok dia harus pergi bersekolah.
"Ayah, Bu. Aku akan ke kamar," ujar Naya pada orang tuanya.
"Ya sudah, kamu juga besok harus pergi sekolahkan?" jawab Ayah.
"Iya Yah. Ya udah Naya duluan good night ayah, ibu," kata Naya.
Naya pun pergi menuju ke kamarnya.
'Huh..! Semoga besok hari yg menyenangkan buat aku. Dan semoga aja disekolah yg ini aku gak lagi diasingkan oleh teman teman.' Gumam Naya.
Tanpa sadar Naya pun terlelap tidur. Pagi pun tiba, Naya telah bangun dari tidurnya, kini dia telah melakukan ritual mandinya. Tidak butuh waktu lama Naya keluar dari kamar mandi dan telah siap dengan pakaian seragamnya.
Naya turun kebawah untuk menemui ayah dan ibunya. Naya pergi kemeja makan untuk sarapan bersama kedua orang tua Naya. Setelah sarapan Naya diantar ayahnya pergi kesekolah.
Tak butuh waktu lama mereka pun sampai disekolah Naya. Naya turun dari mobil dan berpamitan pada ayahnya. Di saat itu Naya tidak sengaja menabrak seseorang.
Seorang cowok tampan dengan mata biru, bibir pink alami hidung mancung dan rambut yang pirang. Sesaat Naya tidak berkedip dengan ketampanan yang dimiliki cowok tersebut.
"Eh sorry sorry," ucap maaf Naya pada cowok itu.
"Its okay," jawab cowok tersebut.
"Ya udah kalo gitu saya duluan," ucap Naya.
Naya pergi meninggalkan cowok tersebut. Dan sesampainya dikelas Naya pun bercerita pada Dara jika tadi dia bertemu dengan seorang cowok tampan yg berambut pirang.
Dara yg mendengar itu tidak percaya karena setahunya disekolah dia tidak ada cowok yang berambut pirang atau seperti keturunan bule.
Namun, Naya tetep terus meyakinkan jika dia memang bertemu dengan cowok tampan itu.
Naya yg kekeh terus akhirnya diangguki oleh Dara agar lebih cepat. Bel masuk pun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelasnya masing masing. Naya dan Dara pun mengikuti pelajaran dengan baik.
Beberapa jam berlalu. Pelajaran pun telah usai dan bel istirahat berbunyi. Naya dan Dara pergi kekantin untuk membeli makanan dan minuman. Di perjalanan menuju kantin tiba tiba Naya izin pada Dara jika dia ingin pergi ke toilet sebentar.
Di saat Naya keluar dari kamar mandi dia bertemu lagi dengan cowok yang dia temui didepan gerbang waktu pagi. Naya menghampiri cowok itu dan akan bertanya siapa nama orang tersebut.
"Hai,kamu sekolah disini kah?" tanya Naya pada cowok itu yang bernama Erick.
"Lo cewek yang waktu pagi nabrak gue kan...? jawab Erick.
"Iya. Ngomong ngomong nama kamu Erick?"
"Darimana Lo tau kalo nama gue Erick?" jawabnya.
"Hehehe itu kan aku lihat diname tag name kamu," kata Naya.
"Ohh," jawab Erick dengan singkat.
'Wait, nih cewek bisa lihat gue?' tanya Erick pada dirinya sendiri.
Di saat itu juga ada salah satu siswa yang melihat Naya berbicara sendiri seperti orang gila.
"Woy lo murid baru ngapain ngomong sendiri di situ. Lo masih waras kan?" teriak salah seorang siswa pada Naya .
"Maksudnya apaan orang aku ngomong sama orang kok. Nih orang nya," jawab Naya sambil menunjuk pada Erick. Namun disaat Naya menunjuk tiba tiba saja sudah tidak ada Erick disana.
Lah cowoknya kemana?
"Wah gara gara duduk sama si temen setan murid baru jadi ketularan," ucap siswa tersebut.
Naya tidak menghiraukan perkataan temannya itu. Dia langsung menghampiri Dara kekantin. Di perjalanan menuju kantin Naya terus berpikir kemana perginya cowok tersebut itu yg dia tahu kalo namanya adalah Erick.
"Nay lama banget kamu ke toilet. Ngapain aja?" tanya Dara pada Naya.
Naya tidak mendengarkan ucapan Dara. Naya terus saja melamun memikirkan kemana hilangnya Erick.
"Nay! Naya kamu denger aku ngomong kan?" ucap Dara sambil mengibas ngibaskan tangannya di depan muka Naya.
"Eh iya Dara tadi kamu bilang apa? tanya Naya.
"Udah gpp," ucap Dara.
"Hmm, Dara kamu kenal tidak dengan cowok yang namanya Erick?" tanya Naya pada Dara.
Dara yang mendengar itu pun sontak kaget dengan apa yang ditanyakan oleh Naya padanya. Dara bertanya pada dirinya darimana Naya tahu Erick? apakah Naya bisa melihat Erick?
Namun, Dara membuang pemikirannya itu. Mungkin yang dimaksud Naya adalah Erick lain bukan Erick yang dia kenal.
"Ngga, eh tapi kalo boleh tahu gimana ciri ciri orang yg kamu bilang Erick itu," jawab Dara pada Naya.
"Itu lho yang aku ceritain waktu pagi. Cowok yang berambut pirang dan mempunyai mata yang biru. Tadi pas aku ke toilet aku bertemu lagi dengan dia," ucap Naya.
Dara pun semakin kaget dengan penjelasan yg diberikan Naya padanya.Ternyata yang Naya ceritakan waktu pagi itu adalah Erick kakaknya Dara yang sudah meninggal sejak 2 tahun yang karena tertabrak oleh orang yang tidak dikenal dan Sampai sekarang pun belum ketemu siapa yg sudah menabrak kakaknya itu.
"Naya kamu beneran kalo yang bertemu dengan kamu itu Erick," tanya Dara pada Naya sembari menundukkan kepalanya.
"Iya kok jelas jelas nama dia itu Erick orang aku lihat itu diname tag dianya. Emang kenapa kok kamu sedih begitu? Jawab Naya.
"Gpp kok Nay. Ya udah karena bentar lagi mau bel masuk mending kita pergi ke kelas," ucap Dara.
Naya tidak bertanya lagi perihal tentang kenapa Dara tiba tiba langsung terlihat sedih setelah mendengar kata Erick cowok yang dia temui 2 kali itu.
Mereka berdua pergi balik ke kelasnya dan bel masuk pun berbunyi. Semua murid mulai masuk ke kelasnya masing masing dan guru pun sudah ada yang datang untuk mengajar kembali.
Di saat Naya dan Dara sedang serius dengan mendengarkan penjelasan guru tiba tiba saja Naya mendengarkan pembicaraan temannya itu yang sedang membicarakannya tentang Naya yang bicara sendiri di dekat toilet.
Dara yang ikut mendengar itu pun jadi bertambah yakin jika yang Naya temui iyalah Erick kakaknya. Karena teman teman yang lain tidak melihat Naya sedang berbicara dengan seseorang dan hanya Naya saja yang dapat melihat dan berbicara dengan Erick.
"Nay kok temen temen bilang kalo kamu bicara sendiri didekat toilet?" Bisik Dara pada Naya.
"Enggak kok orang aku lagi ngobrol sama cowok yang namanya Erick itu Dar," jawab Naya. "Hm mungkin mereka gak lihat aja kali kalo ada orang disamping aku. Dan lagipula disaat aku lihat lagi orangnya udah gak ada bisa jadikan disaat aku bicara sama mereka dia udah pergi duluan," sambung Naya.
"Ohh iya mungkin," jawab Dara.
Namun Dara tambah yakin jika yang Naya temui dan diajak bicara itu adalah kakaknya. Tetapi Dara tidak cerita dulu sebelum itu benar. Dan jika Naya tahu bahwa orang yang dia ajak bicara itu orang yang sudah meninggal maka Naya akan takut. Jadi Dara akan mencari tahu dulu siapa kah Erick itu walau Dara yakin itu adalah kakaknya.
Setelah pembicaraan Naya dengan Dara, bel pulang pun berbunyi. Semua siswa sudah bersiap dan membereskan alat tulisnya pada tas masing masing termasuk dengan Naya dan juga Dara.
Namun, sebelum pulang Naya seperti biasa dia akan pergi ke danau kemarin untuk menenangkan dirinya. Kali ini Naya akan terlebih dahulu mengabari kedua orang tuanya jika dia akan pulang seperti kemarin
Setelah menghubungi orang tuanya Naya pun menuju ke danau. Sesampainya disana, Naya kembali bertemu dengan cowok yang bernama Erick itu.
Naya pun menghampirinya dan bertanya pada cowok tersebut.
"Hey kamu cowok yg disekolah tadi kan?" tanya Naya pada Erick.
"Lo lagi ya," jawab Erick.
"Btw kamu berada dikelas mana?" tanya Naya lagi.
"Bukan urusan lo," ucap Erick dengan ketus.
'Tuh cewek kenapa dia bisa lihat gue?' batin Erick.
"Hey kok bengong sih, aku ganggu ya? Ya sudah kalo begitu aku pulang saja," ucap Naya.
Di sisi lain Dara melihat perbincangan Naya dengan seseorang, Dara ingin memastikan apakah bener yg Naya maksud itu adalah kakaknya atau bukan?
Dan setelah itu, Naya pergi dari danau. Disaat itu pula cowok tersebut membalikan badannya dan betapa terkejutnya Dara jika yang berbicara dengan Naya itu adalah benar benar kakaknya.
Setelah Naya benar benar pergi. Dara pun menghampiri cowok tersebut.
"Kak Erick," ucap Dara.
"Dara," jawab Erick terkejut.
"Kak, kenapa kakak masih disini?seharusnya kakak udah ninggalin dunia ini?" Ucap Dara sambil menangis.
"Tapi aku seneng kak bisa lihat kakak lagi," sambungnya.
"Kakak juga nggak tahu kenapa kakak balik lagi kedunia manusia. Dan iya kakak juga kangen sama kamu, ayah dan juga bunda," jawab Erick.
Mereka berdua saling bercerita kembali seperti dulu walau sekarang mereka sudah beda dunia. Namun kasih sayang Erick pada adiknya tidak pernah putus karena Dara adalah adik satu satunya.
Disela pembicaraan Dara menanyakan perihal pertemuan kakaknya dengan Naya sahabatnya. Erick yang mendengar adiknya berbicara seperti itupun menanyakan balik apakah sahabat barunya itu seperti Dara atau tidak?
Dara pun menjawab tidak. Naya tidak mempunyai Indera keenam sepertinya, Erick yang mendengar itu merasa heran mengapa sahabat adiknya bisa melihat dia.
"Jika dia tidak seperti kamu, mengapa dia bisa melihat kakak?" tanya Erick pada Dara.
"Dara juga kurang tahu," jawab Dara sambil mengangkat bahunya.
"Ya sudah sekarang kamu pulang udah sore takut ayah dan bunda nyariin kamu," ucap Erick.
"Terus bagaimana dengan kakak?" tanya Dara.
"Kakakkan sudah bukan manusia lagi jadi kakak bisa dimana saja," jawab Erick.
...****************...
Tak terasa malam pun tiba. Kini Naya sedang bersama orang tuanya dimeja makan, Ayah Naya seperti biasa menanyakan keadaan disekolah anaknya.
Naya yg mendapat pertanyaan dari ayahnya pun menjawab jika disekolah barunya ini tidak seperti sekolah yang dulu, walau masih saja ada orang orang yang tidak suka padanya.
Tak berapa lama, Naya pun selesai dengan makannya. Naya memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena Naya selalu ingat dengan cowok yg sudah bertemu dengannya beberapa kali ini yang tak lain adalah Erick kakak Dara.
Naya selalu memikirkan betapa tampannya Erick , cowok yang bisa membuat Naya jatuh hati padanya. Sebelumnya Naya tidak pernah mengalami hal seperti itu.
Naya adalah orang yang anti sosial dan jarang sekali berbicara atau dekat dengan seseorang kecuali orang orang terdekatnya saja.
'''Kenapa tuh muka cowok selalu ada dipikiran aku sih, dan siapa sebenarnya cowok itu?''' pikir Naya.
Begitulah yang dipikir Naya. Dan tidak lama kemudian Naya pun terlelap dalam tidurnya dengan sangat pulas.
Di sisi lain.....,
Erick sedang berada didepan rumah orang, Erick pun masuk kedalam rumah tersebut dengan menembus pintu.
Erick melihat lihat isi dari rumah tersebut, tidak lama kemudian Erick membuka salah satu pintu kamar yang ada dirumah itu.
Setelah itu, Erick melihat seseorang yang sedang tertidur diatas tempat tidur. Di saat itu pula orang yang tidur tersebut membalikkan badannya, Erick yang tadinya akan meninggalkan kamar itu mengurungkan niatnya dan langsung menghampiri gadis tersebut yang tak lain ialah Naya. Naya orang yg sudah bertemu dengannya beberapa kali ini.
"Kalo tidak salah dia itu Naya sahabat Dara kan? Mengapa dia berada disini? Apakah ini rumahnya?" pikir Erick.
Erick pun duduk disamping tempat tidur Naya. Erick memperhatikan wajah Naya yang begitu cantik.
"Cantik," gumam Erick.
Setelah berkata begitu Erick pun meninggalkan rumah Naya dan pergi entah kemana. Pagi telah tiba sinar matahari telah membangunkan Naya yg masih berada didalam mimpinya.
"Hooaammm, jam berapa sekarang?" tanya Naya pada dirinya sendiri.
Naya melihat jam di ponselnya dan setelah dilihat ternyata waktu telah menunjukkan pukul 07:15.Naya pun kaget karena dia telah telat untuk berangkat kesekolah.
Naya langsung pergi ke kamar mandi dan langsung turun kebawah untuk menemui orang tuanya. Sambil turun Naya berteriak mencari keberadaan orang tuanya. Namun, kedua orang tua Naya tidak ada dan hanya ada sepucuk surat yg ada disebuah meja.
Naya pun mengambil surat tersebut lalu membacanya.
~~Sayang ayah dan ibu akan pergi ke Amerika untuk mengurus pekerjaan. Dan ibu ikut dengan ayah kesana. Kami harap kamu dirumah bisa jaga diri baik baik, kami berada disana hanya satu minggu.
Dan iya maafin ibu karena ibu tidak membangunkan kamu terlebih dahulu. karena kami sudah telat untuk pergi ke bandara~~
Maafin kami kamu harus tinggal sendiri dirumah dan semoga kamu baik baik saja,
salam ibu dan ayah, kami sayang kamu Naya.
"Huh!! Udah mulai ditinggal tinggal sekarang, dan aku harus tinggal sendiri dirumah," gumam Naya.
Setelah membaca surat dari orang tuanya. Naya pun bersiap berangkat kesekolah walau dia tahu jika sudah sampai sana pasti akan terkena hukuman.
Sesampainya disekolah seperti dengan dugaannya. Naya langsung dipanggil dan langsung menerima hukuman dengan berdiri didepan tiang bendera sampai istirahat pertama.
"Tuh kan pasti kena hukum," gerutu Naya.
Di saat Naya sedang menggerutu, Naya melihat cowok yang selalu ada di pikirannya menghampirinya yang tak lain Erick.
Naya terlihat sangat bahagia saat tahu Erick menghampiri dirinya. Namun, Naya tidak tahu jika cowok yang mungkin dia sukai tersebut bukanlah manusia.
"Hai, kamu," ucap Naya.
"Hm," jawab Erick.
"Gue mau nanya sama lo," sambungnya .
"Iya mau nanya apa?" ucap Naya.
"Kenapa lo bisa...." Kata Erick terpotong dengan datangnya Dara.
"Nayaaaa!!!" Teriak Dara pada Naya.
Naya pun melihat kearah Dara. Erick yang melihat itu pun memutuskan untuk pergi dari sana.
Halo semua makasih ya udah mau mampir di cerita pertama ku. Maaf jika banyak kata yang typo atau semacamnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!