" plak......" tamparan keras mendarat di pipi mulus Luna oleh mama tirinya membuat sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah,Luna meringis sambil memegang pipinya yang memerah..
" jangan bodoh,Pram lelaki mapan,kaya dan tampan kamu masuk ke keluarga nya membuat hidup kita akan membaik,kamu lihat papa mu sakit-sakitan tak ada yang bisa di harapkan dari nya,kamu kira aku menyekolahkan mu sampai kamu bisa menjadi seorang dokter seperti ini mudah,banyak biaya yang aku keluar kan dan ini kesempatan baik untuk mu bisa menaikan derajat keluarga,aku lelah terus menerus di hujat tetangga karena hidup miskin....!!!" pekik Riana mama tiri Luna
Luna masih memegang pipi nya yang memerah akibat tamparan keras mama nya tersebut
" ma,aku tau Pram!! dia lelaki playboy,tidak sedikit orang yang membicarakan nya,apa mama mau melihat ku jadi janda di usia baru 26 tahun ini,aku bisa membantu ekonomi keluarga ma,aku sudah bekerja,ambil semua gaji ku untuk mama asal aku tak menikah dengan Pram" balas Luna tak kalah kuat
" plak...." lagi-lagi tamparan kuat melayang di pipi Luna
" kalau saja Mita tak kabur sudah pasti dia yang akan aku jodoh kan pada Pram, anak bodoh itu lebih memilih pacar nya yang pengangguran itu dari pada Pram lelaki yang jelas-jelas lelaki kaya dan bisa menghidupkan nya,gaji mu belum seberapa,untuk obat papa mu saja tidak cukup, apalagi makan dan kebutuhan lain nya,ini saja aku sudah mati-matian menjadi buruh cuci tapi tetap saja tak bisa mencukupi semua nya"ucap Riana
Hendra papa Luna hanya bisa menitikkan air mata melihat istrinya menyiksa anak nya sendiri,Hendra sudah dua tahun ini menderita stroke dia hanya terbaring lemah di atas ranjang di ruang keluarga, rumah yang berukuran kecil itu adalah rumah peninggalan nenek Luna.
sejak kematian istri pertama nya Hendra Menikah lagi dengan Riana,Riana adalah pembantu di rumah Hendra mereka sama-sama membawa satu Anak hasil pernikahan pertama nya.
awalnya Keluarga Wijaya meminta salah satu putri mereka untuk di jadikan menantu di keluarga Wijaya karena dulu nya Hendra pernah bekerja di keluarga Wijaya.
Hendra pernah menolong kakek Wira dari serangan jantung mendadak nya, untuk membalas budi Kakek Wira meminta Hendra memberikan anak nya pada keluarga Wijaya untuk di jadikan menantu tentu saja Hendra senang dan meminta izin beberapa tahun lagi karena Luna dan Mita masih sekolah,tepat Mita tamat dari kuliah nya Hendra mengalami Stroke membuat ekonomi mereka menjadi sulit karena Hendra terus berobat sedangkan Mita tak mau tau,dia tak ingin membantu dalam urusan keuangan keluarga..
saat ini Luna sudah menjadi seorang dokter di salah satu rumah sakit ternama sedang kan Mita bekerja di perusahaan Kakek Wira..
Awalnya Riana ingin Mita yang menikah dengan Pram karena dia ingin anak nya yang menjadi nyonya Pram tapi Mita menolak dia sudah memiliki kekasih sendiri bahkan saat ini dia tengah hamil anak dari kekasihnya,Mita memilih kabur agar dia tak di nikahkan oleh keluarga nya
" mau tak mau,suka tak suka kamu harus menerima perjodohan ini kalau tidak aku akan meletakkan papa mu di panti jompo aku lelah mengurus orang sakit seperti dia" ucap Riana
Luna hanya menangis memikirkan nasibnya karena dia sendiri sudah memiliki kekasih yang berprofesi sebagai pengusaha tapi keluarga Bian tak menerima Luna karena Luna berasal dari orang Miskin..
" jika kau ingin membatalkan perjanjian ini masih ada waktu,lagi pula aku tak tertarik pada mu" bisik Pram pada Luna dengan nada mengejek
Masih terngiang di telinga Luna akan ancaman mama nya yang akan meletakkan papa nya di panti jompo jika menolak perjodohan dengan Pram
"aku menerima perjodohan ini" jawab Luna mantap membuat Pram ternganga dia tak menyangka perempuan bertubuh mungil ini berani melawan nya
Kakek Wira menatap Luna kagum dia tak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi menantu nya asalkan anak dari Hendra lelaki yang pernah menolong nya.
Pram mengepalkan tangan nya tak terima keputusan Luna,dia beranggapan Luna perempuan matre,sama seperti perempuan lainnya hanya memandang harta tanpa mencari tau seluk beluk keluarga dan pribadi nya.
setelah membicarakan hari pernikahan Luna pamit Karena dia harus kembali masuk kerja
" aku yakin dia bisa menjadi istri yang baik untuk Pram dan merubah kebiasaan buruk anak mu itu" ucap Wira pada Zyan anak nya
Zyan memang sangat memanjakan Pram sejak dia dan istrinya bercerai Zyan selalu menjadikan Pram prioritas nya sehingga membuat Pram menjadi manja dan selalu berbuat semaunya karena dia adalah satu-satunya cucu lelaki di keluarga Wijaya,,adik Zyan juga memiliki dua anak tapi semua perempuan..
Pram tak ingin menikah karena menurut nya pernikahan itu palsu,mama dan papa nya saja yang saling mencintai bisa bercerai apalagi dia yang hanya di jodohkan,Pram berulang kali menyakinkan kakek dan papa nya untuk tak menikahkan nya karena dia belum siap tapi Kakek Wira kekeh tetap ingin melihat Pram menikah sebelum dia meninggal,dia ingin memberikan hak Pram jika Pram bersedia menikah dengan pilihan nya...
sejak papa dan mama nya berpisah membuat Pram trauma akan wanita,karena Mama nya meninggalkan papa nya selingkuh dengan sahabat papa nya sendiri dulu perusahaan kakek nya tak sejaya sekarang tetapi mereka sudah kaya raya...
" tidak semua yang terjadi pada Pram murni kesalahan ku pa,papa juga terlalu memanjakan nya selama ini,,jadi membuat nya seperti itu.."
" ini juga karena perempuan sialan itu yang sudah membuat Pram trauma akan perselingkuhan nya" geram kakek Wira kika mengingat mantan menantunya
" sudah lah pa jangan mengingat dia lagi,aku tak ingin mengingat masa lalu, kebodohan yang pernah aku buat" jawab Zyan
****
"ck hanya karena harta kau mau menukar harga diri mu" ejek Pram lagi-lagi membuat darah Luna mendidih
" aku memang orang miskin,aku tak sederajat dengan mu tapi jangan kau bawa-bawa masalah harga diri,diriku lebih berharga dari mu" jawab Luna menatap tajam Pram
saat ini mereka di dalam mobil Pram,Pram akan mengantar kan Luna ke rumah sakit
Pram menepikan mobil nya lalu ******* bibir Luna tampa permisi membuat mata Luna terbelah dan mendorong tubuh Pram kuat
"Plak....." satu tamparan kuat melayang di pipi Pram
" jangan samakan aku dengan ****** mu yang lain" ujar Luna ketus lalu keluar dari mobil Pram
Luna segera menyetop taksi dan naik,di dalam taksi air mata nya turun dia merasa tak di hargai oleh Pram meskipun dia menerima perjodohan ini bukan Berarti Pram bisa memperlakukan nya seperti ******
Pram menarik rambut nya kasar dia tak bisa mengontrol emosi nya karena Luna menjawab ucapannya tadi..
" Sah....." ucapan dari para saksi yang tengah menghadiri pernikahan Pram dan Luna
Pram mau menikah dengan Luna dengan satu syarat tak ada yang tau pernikahan mereka kecuali pihak keluarga karena Pram sendiri masih ragu untuk meninggalkan kebiasaan nya bermain wanita di luar sana..
setelah acara selesai Pram segera membawa Luna pulang ke apartemen nya,dia memilih pindah keapartemen dari pada tinggal bersama papa dan kakek nya,karena apartemen tempat yang tepat untuk membuat Luna menyerah akan pernikahan ini..
" letakkan pakaian mu di sana" ucap Pram menunjuk lemari pakaian nya
Pram sudah meminta pelayanan untuk membereskan sebagai pakaian nya agar pakaian Luna bisa masuk.
tadi nya Luna berpikir mereka akan pisah kamar seperti kebanyakan orang yang menikah paksa atau di jodohkan lain nya tapi kenyataannya tidak Pram tak melakukan nya bahkan dia mau berbagi lemari pada Luna
Luna menarik sudut bibirnya kecil ternyata Pram masih punya hati meski pun playboy.
" kau yang memilih pernikahan ini jadi mulai hari ini kita jalani peran masing-masing" tegas Pram membuat Luna terdiam apakah dia mampu untuk menjalani istri pura-pura ini..
bertahan berapa lama,apakah di usianya 26 tahun ini Luna akan menyambat gelar janda muda..
****
Luna melirik Pram yang tengah berbaring di ranjang dengan mengenakan baju kaos dan celana pendek,Luna berjalan pelan kearah ranjang nya menarik selimut dan berbaring membelakangi Pram, dia berusaha memejamkan mata nya karena tak terbiasa berbagi kamar dengan seseorang..
Pram yang sudah terbiasa bergonta-ganti pasangan santai saja saat melihat Luna berbaring di ranjang nya,Pram tak munafik kalau tubuh Luna benar-benar indah meski terbalut dress tapi gengsi nya lebih besar dari pada hasrat nya saat ini...
sebagai seorang playboy dia harus bisa menjaga image nya di depan Luna,Pram juga membalikan tubuh nya seolah dirinya tak menginginkan Luna
" ****......sial,kenapa dia malah terlihat semakin menggoda" batin Pram saat membalikan tubuh nya melihat lekuk tubuh Luna dari luar,Luna mengenakan dress selutut membuat pahanya kelihatan, apalagi saat ini selimut Luna sudah tak melekat di tubuh nya,Luna tidur terlalu lasak membuat bagian atas dan bawah Pram tak berhenti berdenyut...
****
bunyi alarm membuat tidur luna terganggu dia membuka kelopak mata nya pelan, pemandangan pertama yang di lihat Luna adalah wajah Pram yang terlihat lebih tampan saat tertidur
Luna melirik kearah tangan Pram yang sedang bertengger di pinggang nya membuat Luna membelalakan mata nya dan terkejut
" aaarrr....." pekik Luna histeris membuat Pram membuka mata nya
" kenapa?" tanya Pram kesal Karena Luna mengganggu tidur nyenyak nya pasalnya Pram baru bisa tertidur jam dua pagi karena harus ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mengguyur tubuhnya dengan air dingin agar ular nya jinak semalam.
" kenapa kau memelukku ?" ujar Luna gugup
" aku tak sengaja" ucap Pram menarik cepat tangan nya dari pinggang Luna
Pram segera bangkit dan berjalan melenggang ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa malu nya sedang kan Luna segera bangkit untuk membereskan tempat tidur mereka yang terlihat berantakan karena Luna..
Luna menyiapkan pakaian kerja Pram setelah itu dia keluar untuk menyiapkan sarapan..
Pram keluar dari kamar mandi dan melihat pakaian nya sudah terletak di atas ranjang yang sudah rapi,celana hitam dan kemeja putih di siapkan oleh Luna tak lupa ada jas berwarna navy di sebelah nya..
" selera nya boleh juga" ucap Pram sambil tersenyum kecil lalu segera mengenakan pakaian nya,hanya dalaman yang tak di siapkan oleh Luna mungkin dia tak terbiasa atau tidak mau memegang benda pribadi milik suaminya itu...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!