Mira merupakan gadis yang berumur 16 tahun yang saat ini masih duduk dibangku SMK kelas XI. Mira mengambil jurusan Bisnis dan Pemasaran(BP) di sekolahnya yang bernama SMK N 1 Sejahtera.
Mira merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri Pak Saman dan Bu Ranti.
Pak Saman setiap harinya bekerja menjadi tukang bersih-bersih di suatu kantor. Sedangkan ibunya Mira bekerja dirumah membuka Laundry.
Mira sangat berbakti kepada kedua orang tuanya,setiap hari Mira membantu pekerjaan ibunya di rumah.
Pagi ini seperti biasa, sebelum berangkat sekolah Mira berpamitan kepada Pak Saman dan Bu Ranti .
"Buk, Pak. Mira berangkat ke sekolah dulu ya," kata Mira sambil menyalimi kedua orang tuanya.
"Iya hati-hati nak," kata Bu Ranti
"Inget belajar yang rajin," kata Pak Saman menimpali.
Setelah itu Mira berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor bututnya yang di belikan oleh bapaknya.
Dalam perjalanan menuju ke sekolahnya, Mira mengalami sedikit masalah. Ia tak sengaja menabrak mobil yang tiba-tiba berhenti mendadak tanpa menghidupkan lampu seinnya.
Pemilik mobil itu pun turun dari mobilnya dan menghampiri Mira sambil mengecek kondisi mobilnya. Rupanya pemilik mobil tersebut adalah seorang pria yang masih mengenakan baju sekolah SMK. Pria tersebut mungkin seangkatan dengan Mira.
"Eh Lo gak tau ada mobil berhenti?" Kata pria tersebut.
"Eh Lo tuh yang gak nyalain lampu sein saat berhenti. Gimana Gue tau kalo Lo mau berhenti?" kata Mira.
Sejujurnya Mira ketakutan jika ia di suruh ganti rugi sama pria itu. Apalagi setelah Mira melihat lecet di Mobil pria tersebut,yang ia tabrak tadi. Tetapi Mira gak salah,selama Mira gak salah Mira berani membela dirinya sendiri.
"Gue gak mau tau, Lo harus ganti rugi. Mobil Gue lecet tuh," kata pria itu sambil menunjuk ke bagian mobil yang lecet,pria itu menatap Mira dengan ekspresi marah.
"Gue gak salah,kenapa gue harus ganti rugi" Mira membalas dengan tatapan yang tajam kepada Pria itu. Setelah itu Mira pun meninggalkan pria tersebut dan mengendarai sepeda motornya.
"Arrrghhh dasar wanita sialan," kata pria itu sambil menendang ban mobilnya. Tetapi pria tersebut merasa kesakitan akibat menendang ban mobilnya. Lalu pria tersebut masuk ke toko di dekat ia memarkirkan mobilnya.
Sekitar 10 menit kemudian,pria itu keluar dari toko tanpa membawa belanjaan. Rupanya ia masuk hanya untuk mencari AC saja. Tujuannya untuk mendinginkan kepalanya yang panas akibat pertengkaran tadi dengan Mira. Kemudian pria itu masuk dan mengendarai mobilnya.
Sedangkan Mira baru saja sampai di sekolah dan bertemu dengan Sahabatnya yang bernama Tina. Mira dan Tina satu kelas di sekolah.
Mira dan Tina masuk ke kelas bersama-sama sambil Mira menceritakan kejadian tentang ia menabrak mobil seorang pria kepada Tina.
Di kelas, Mira duduk sebangku dengan Tina dan mereka saling membantu dalam pembelajaran. Jika ada yang tidak paham,mereka akan menanyakan satu sama lain. Kalau dua-duanya gak paham gimana?. Tenang, masih ada guru kok,tentu saja mereka bertanya kepada guru mereka.
Hari ini jam pertama di kelas Mira adalah Matematika,yang merupakan Mapel favorit Mira. Tetapi tidak dengan Tina,Tina paling tidak suka dengan Matematika. Oleh karena itu, Tina selalu menyontek ke Mira saat Ulangan Matematika.
Netttt.... Netttt... Nettt..
Bel masuk sudah berbunyi. Itu artinya seluruh siswa harus sudah berada di dalam kelas masing-masing. Dan para guru sudah mulai bersiap untuk memasuki ruangan kelas sesuai jadwal yang mereka dapatkan.
Bu Santi yang merupakan guru matematika Mira masuk ke kelas 11 BP yang merupakan kelas Mira. Setelah Bu Santi meletakkan buku yang beliau bawa dari ruang guru ke meja,ketua kelas memimpin untuk mengucapkan salam.
Setelah mengucapkan salam,Bu Santi pun mulai berbicara.
"Selamat Pagi anak-anak,hari ini ada siswa pindahan dari Kota A di kelas kalian," kata Bu santi kepada anak-anak kelas XI BP(Bisnis Pemasaran).
Lalu Bu Santi pun memanggil siswa pindahan tersebut untuk masuk ke dalam kelas.
"Silahkan perkenalkan nama kamu Aldi," perintah Bu Santi kepada siswa baru tersebut ketika Siswa tersebut sudah berada di dalam kelas.
"Selamat pagi, nama saya Aldi. Saya Siswa baru dikelas kalian,salam kenal semua," kata Aldi memperkenalkan dirinya.
Terlihat sangat jelas kalau Aldi merupakan Anak dari orang kaya, dari gaya bicaranya yang cool dan juga penampilannya Aldi. Aldi mungkin akan menjadi rebutan Siswa perempuan di sekolah ini,karena ketampanannya.
Setelah memperkenalkan diri,Aldi di suruh mencari tempat duduk yang masih kosong oleh Bu Santi. Tak sengaja Aldi melihat Mira,perempuan tadi yang ia ajak bertengkar di jalan. Itu artinya Aldi adalah pria pemilik mobil yang Mira tabrak tadi.
Mira yang sudah melihat Aldi dari tadi dengan sengaja ia menunduk,tidak berani menatap Aldi.
Tetapi sayangnya meskipun begitu,Aldi tetap melihatnya. Bahkan Aldi menghampiri Mira ke mejanya dan meminta Tina untuk pindah tempat duduk,karena Aldi ingin duduk dengan Mira.
"Hai kamu,boleh pindah tempat duduk ke sana?" Kata Aldi sambil menunjuk tempat duduk yang kosong.
"Aku mau duduk di sini," kata Aldi melanjutkan pembicaraannya dengan menatap Tina lembut.
Tina bersedia untuk pindah tempat duduk. Itu karena Tina dijanjikan akan di ajak makan berdua dengan Aldi dikantin saat jam istirahat.
Dengan ketampanan yang di miliki Aldi, tentu tidak susah untuk memikat hati perempuan,termasuk Tina.
Sekarang teman sebangkunya Mira bukan lagi Tina,melainkan Aldi yang merupakan Pria yang ia ajak bertengkar tadi.
"Hai gadis sialan,masih inget Gue gak?" kata Aldi menyapa Mira dengan senyuman anehnya.
"Apa lo bilang? gadis sialan?, yang ada lo tuh pria sialan," kata Mira kepada Aldi.
"Lagi pula kalo gue gadis sialan ngapain lo minta duduk sama gue?" Kata Mira kemudian .
Karena suara Mira yang keras, pertengkaran mereka pun di ketahui oleh Bu Santi.
"Mira,apa yang kamu ributkan?" tanya Bu Santi marah kepada Mira.
"Anu buk,saya...saya," belum sempat Mira melanjutkan pembicaraannya Aldi menyahut.
" Kata Mira Bu Santi guru yang membosankan, itu karena ibuk selalu memberikan tugas yang banyak," kata Aldi yang berbohong kepada Bu Santi.
Akibat dari kata-kata Aldi tersebut, akhirnya Mira di hukum untuk berdiri di depan kelas oleh Bu Santi. Mira pun hanya bisa menuruti perintah Bu Santi,karena meskipun ia sudah membela diri, tetapi Bu Santi tetap tidak percaya kepadanya.
Kini Mira berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran Bu Santi berakhir. Sesekali ia mengintip ke dalam kelas, ingin sekali rasanya ia mengikuti pelajaran favoritnya.
Tetapi sejenak kemudian ia melihat Aldi,yang membuat Mira semakin kesal dan membenci Aldi. Karena sejak pertama bertemu Aldi, Mira selalu bernasib sial.
Tidak lama kemudian, pelajaran Bu Santi selesai. Saat Bu Santi keluar dari kelas, Mira di suruh masuk kelas oleh Bu Santi. Mira menuruti perintah Bu Santi.
Tetapi sebelum masuk ke kelas, Mira meminta maaf ke Bu Santi. Walaupun kata-kata Aldi itu bohong tetapi tetap Mira tidak enak hati terhadap Bu Santi karena Bu Santi lebih mempercayai Aldi ketimbang dirinya.
Bu Santi memaafkan Mira, karena Bu Santi berfikir kalau Mira masih mempunyai pikiran yang belum dewasa. Malahan Bu Santi menjelaskan ke Mira tujuan ia memberi tugas ke siswa untuk melatih kemampuannya.
Begitulah Bu Santi, sifatnya yang pemaaf dan kasih sayang yang beliau berikan ke siswa-siswanya. Hal ini membuat Bu Santi menjadi guru favorit para siswa,walaupun mapel yang beliau pegang gak sefavorit dirinya.
Setelah itu, Bu Santi pergi ke Ruang Guru dan Mira masuk ke dalam kelas. Didalam kelas Mira menatap dengan ekspresi yang marah terhadap Aldi.
Sedangkan Aldi bersikap santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Kemudian Mira duduk di bangkunya sambil memasukkan Buku Matematikanya.
Tina menghampiri Mira dan menanyakan kenapa tadi sampai Mira berbicara seperti itu tentang Bu Santi.
"Lo beneran percaya sama kata-kata pria brengsek ini?" kata Mira sambil menunjuk Aldi sebagai pria brengsek yang Mira katakan.
"Ya gue cuma nanya aja Mir,karna gue gak percaya sama kata-katanya Aldi makanya gue nanyak sama lo," kata Tina menjelaskan.
"Lagipula lo ngapain mau-mau aja sih pindah tempat duduk,lo ngorbanin sahabat lo sendiri demi cowok brengsek kaya dia," ini kedua kalinya Mira menyebut Aldi dengan sebutan pria brengsek. Sehingga Aldi kesal dengan Mira dan marah terhadap Mira.
"Eh apa-apaan sih lo, daritadi lo nunjuk-nunjuk gue. Gue belum buat perhitungan ya tentang mobil gue yang tadi lo tabrak," kata Aldi kepada Mira.
"Itu kan lo yang salah, siapa suruh saat mau berhenti gak nyalain lampu seinnya?" Jawab Mira dengan nada tinggi.
Tanpa mereka sadari, pertengkaran mereka pun di tonton oleh teman-teman sekelas mereka. Pertengkaran antara Aldi dan Mira terhenti ketika Guru masuk ke kelas mereka. Untungnya Guru tersebut tidak menghiraukan pertengkaran mereka,hanya menyuruh mereka diam.
"Anak-anak kelas XI BP, Pak Ahmad guru Bahasa Indonesia kalian tidak masuk hari ini karena ada suatu alasan,jadi beliau memberi kalian Tugas," kata Guru tersebut.
Kemudian Guru tersebut memberikan tugas yang dititipkan oleh Pak Ahmad kepada ketua kelas, dan beranjak pergi meninggalkan kelas XI BP.
"Pertengkaran kita belum selesai ya," kata Aldi memulai pertengkaran lagi setelah guru tersebut sudah pergi.
"Apalagi sih, orang lo yang salah kok jadi gue yang ganti rugi?" kata Mira membela dirinya.
"Iya karna lo nabrak mobil gw"
"Yaudah oke, bahasnya ntar aja. Gue mau bikin tugas,males gue ngeladenin lo," Kata Mira kemudian beranjak pergi meninggalkan Aldi dan pindah ke meja Tina.
Tetapi nampaknya Aldi tidak sabaran dengan Mira. Ia langsung menyusul Mira ke meja Tina.
"Eh gue gak mau bahas nanti,gue maunya bahas sekarang. Dan gue mau lo ganti rugi atas lecetnya mobil gue," kata Aldi yang masih meminta pertanggungjawaban Mira.
"Eh kalian apa-apaan sih,udah dong berhenti berantemnya. Lagipula Mira masak lo tega sihh marahin pria setampan Aldi" kata Tina sedikit membela Aldi.
"Pria brengsek kayak gini lo bilang tampan? mata lo buta ya Tin?"
"Eh lo jangan sembarangan, mata lo yang buta matanya Tina baik-baik aja. Emang gue ganteng kok" kata Aldi memuji dirinya sendiri.
Mira terdiam sejenak mencoba mengontrol emosinya lalu Mira menarik tangan Aldi ke mejanya bersiap untuk melanjutkan pertengkaran mereka.
"Yaudah lo mau bahas sekarang kan,yaudah apa mau lo?" Mira bertanya ke Aldi dengan perasaan yang sangat marah,baru kali ini Mira ngerasain marah yang super marah.
"Gue mau lo ganti rugi mobil gue yang lecet akibat lo tabrak tadi pagi" kata Aldi kembali mengulang kata-katanya tadi.
"Tapi kan itu salah lo? Lo yang gak nyalain lampu seinnya"
"Sebenernya tadi gue udah nyalain lampu seinnya,cuma lo aja yang gak ngeliat" kata Aldi membela dirinya.
"Kalo lo gak percaya sepulang sekolah kita cek CCTV yang ada di toko itu" kata Aldi meyakinkan Mira.
"Oke gue setuju" kata Mira mengakhiri pertengkaran tersebut.
Bagaimanapun juga Mira penasaran apakah Aldi berkata jujur atau berbohong. Selain itu jika yang dikatakan Aldi benar, Mira tidak ingin lepas tanggungjawab begitu saja.
Nettttt... Nettt... Netttt
Bel istirahat berbunyi. Mira memasukkan buku Bahasa Indonesianya ke dalam tas,dan pergi meninggalkan kelas.
Ia tau kalo sahabatnya hari ini tidak bisa menemaninya ke kantin,karena Tina sudah ada janji makan berdua dengan musuhnya Mira yang tak lain adalah Aldi.
Aldi menghampiri Tina untuk menepati janjinya.
"Yuk ke kantin," ajak Aldi ke Tina.
"Sorry Al, untuk janji yang lo bilang tadi mmmmm... gak usah ya. Gue ke kantinnya sama Mira aja, Sorry ya Al," kata Tina yang kemudian meninggalkan Aldi sendirian di dalam kelas.
Tina tahu sahabatnya kesal pada dirinya karena dia bersedia pindah meja. Untuk meredakan rasa kesal sahabatnya, Tina memutuskan untuk menemaninya ke kantin.
Sedangkan Aldi masih kebingungan, Biasanya dia yang selalu menolak ajakan dari perempuan lainnya tetapi sekarang malah dia yang di tolak oleh perempuan.
Ini adalah pertama kalinya Aldi di tolak oleh perempuan. Bahkan perempuan yang ia tidak sukai. Kemudian Aldi memilih untuk ikut meninggalkan kelas dan menuju ke kantin.
Di kantin Tina mencari-cari Mira yang meninggalkannya di kelas. Tina mengira Mira marah karena ia pindah tempat duduk tadi.
Sekitar 2 menit-an mencari, akhirnya Tina menemukan Mira yang sedang menikmati makanannya.
Lalu Tina menghampiri sahabatnya itu.
"Hei Mir,lo kok gak nungguin gue sih," kata Tina kepada Mira yang sedang makan.
"Lo bukannya ada janji ya sama si pria brengsek itu,, jadi buat apa gue nunggu lo," kata Mira kesal.
"Nggak jadi Mir"
"Kok gak jadi? Lo di PHP-in ya sama pria brengsek itu?" Kata Mira mengejek.
"Ya enggak lah, seudzon aja lo Mir," kata Tina.
"Guegak jadi makan berdua sama dia, karna lo. Gu gak mau sahabat gu yang galak ini marah ke Gue," kata Tina kemudian.
"Eleh, tadi aja gak ingat lo sama gue," sindir Mira.
"Ya sorry Mir,"
"Iya, lagipula gue gak bakalan marah kali Tin sama lo"
"Tapi lo kesel kan," sahut Tina.
"Nggak juga," kata Mira jutek.
"Yaudah iya percaya gwle mah. Gue mau pesen dulu deh,udah laper" kata Tina yang kemudian meninggalkan Mira sendirian di tempat mereka duduk.
Mira memandangi Tina dari tempat duduknya, ia bersykur banget punya sahabat yang selalu nemenin dia saat susah ataupun senang.
Tak lama kemudian, Tina datang dengan membawa makanan yang ia pesan dan duduk menghadap Mira. Kemudian mereka fokus makan, emang untuk urusan makan mereka tidak mau di ajak ngobrol satu sama lain karena mereka ingin menikmati makanannya.
Setelah mereka selesai makan,mereka pun kembali ke kelas bersama-sama.
Terlihat Aldi yang sedang melamun ditempat ia duduk. Mira tidak mempedulikannya,ia kemudian duduk di bangkunya. Tina juga duduk di bangkunya sendiri.
"Eh pria brengsek, tukeran tempat sana sama Tina," kata Mira mengheningkan suasana mereka.
"Kalo gue pindah tempat,ntar lo kabur lagi. Lo kan belum ganti rugi mobil gw yang lecet"
"Orang belum pasti juga siapa yang bener siapa yang salah. Udah minta ganti rugi aja lo"
"Biarin, yang penting kan gueharus pantau lo,karena lo masih jadi tersangka atas lecetnya mobil gw," kata Aldi.
"Orang cuma pindah tempat duduk aja,bukan keluar kota kali. Lebay banget lo," kata Mira kemudian.
"Ya tetep aja gue gak mau"
Mira pun diam, ia tak menjawab perkataan Aldi lagi, karena menurutnya percuma ngomong sama kepala batu.
Setelah beberapa menit kemudian Bel sekolah berbunyi lagi. Seluruh siswa yang berada di luar kelas pun bersorak senang,sampai-sampai terdengar oleh siswa yang berada di dalam kelas. Ada juga siswa yang masih memakan makanannya di kantin secara terburu-terburu.
Rupanya Bel tersebut berbunyi 4x yang menandakan seluruh siswa boleh pulang. Seluruh siswa pulang lebih awal dikarenakan semua guru akan mengadakan rapat.
Akhirnya seluruh siswa pun masuk kelas dan mengambil tas mereka masing-masing. Begitupun dengan Mira,Aldi, dan Tina.
"Jadi cek CCTV gak?" Tanya Mira ke Aldi.
"Jadi"
"Oke," jawab Mira mengakhiri pembicaraannya.
Tiba-tiba Tina menyusul dari belakang,
"Kalian berdua mau kemana?" tanya Tina ke Mira dan Aldi
"Kita mau cek CCTV Tin, lo mau ikut?" kata Mira ke Tina
"CCTV apan?" tanya Tina.
"Jadi gini, gue sama pria brengsek ini(sambil menunjuk ke Aldi) mau liat rekaman CCTV yang ada di tempat kejadian gue nabrak mobilnya si pria brengsek ini. Kebetulan kata dia ( sambil menunjuk Aldi dengan matanya) di tempat kejadian itu ia memarkirkan mobilnya dekat dengan parkiran suatu toko," kata Mira menjelaskan kepada Tina.
"Biasa aja kali ngejelasinnya, pakek nunjuk-nunjuk segala" kata Aldi kesal. Tetapi Mira tidak menanggapinya.
"Terus apa hubungannya antara tempat kejadian lo sama toko yang dekat dengan tempat parkir mobilnya Aldi?"
"Iya kan nanti kita bisa cek CCTV di toko itu, siapa tau aja kerekam kan Tina sayangg"
"Ohhh iya juga ya"
"Tapi sorry Mir,,,gue gak bisa ikut. Gue ada urusan soalnya," kata Tina kemudian
"Oh iya deh Tin,gapapa," kata Tina.
"Syukur deh kalo gak ikut, entar sahabatnya salah di belain lagi" kata Aldi setengah berbisik.
Mira menatapnya dengan tatapan yang menunjukkan kata kesal terhadap Aldi.
"Oke,makasi ya Mir. Kalo gitu gw pulang duluan,bye" Tina meninggalkan Mira dan Aldi berdua.
"Oke,bye" Kata Mira mengakhiri pembicaraannya dengan Tina.
"Lo pikir gue gak denger apa yang lo bilang tadi," kata Mira kepada Aldi.
"Yaaa mungkin aja, siapa tau lo budek," kata Aldi, kemudian ia masuk ke mobilnya.
"Ishhh dasar pria brengsek. Sekali brengsek tetap aja brengsek," kata Mira kesal kepada Aldi.
Kemudian Mira dan Aldi menuju tempat kejadian tadi pagi dengan menggunakan kendaraan mereka masing-masing.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat kejadian. Aldi dan Mira masuk ke dalam toko dan menemui petugas yang memegang alih CCTV.
"Kok mas lagi?" Kata petugas tersebut. Rupanya tadi pagi Aldi masuk ke toko untuk mengecek CCTV. Makanya Aldi berani membela dirinya tadi di sekolah waktu bertengkar dengan Mira.
"Iya pak,tolong cek in rekaman CCTV yang tadi pagi saya lihat," kata Aldi kepada petugas tersebut.
Kemudian petugas tersebut mencarikan rekaman CCTV yang di minta Aldi sama Mira.
Tidak butuh waktu lama petugas tersebut menemukan rekaman CCTV tadi pagi dan menunjukkan kepada Aldi dan Mira.
Dan setelah di lihat, memang benar kalau Aldi sudah menyalakan lampu seinnya. Tetapi Mira tidak melihatnya karena saat itu pandangan Mira menoleh ke suatu toko lainnya yang ada di pinggir jalan. Kemudian saat Mira mengarahkan pandangannya ke depan, lampu seinnya Aldi sudah mati sehingga ia tak melihat kalau mobil Aldi berhenti.
Setelah melihat rekaman CCTV tersebut, Aldi dan Mira mengucapkan terimakasih ke petugas itu lalu pergi ke luar meninggalkan petugas tersebut.
"Nahh lo liat sendiri kan, gue udah nyalain lampu seinnya," kata Aldi ketika sudah sampai di luar toko.
"Iya gue yang salah,sorry"
"Gue gak butuh kata maaf lo, gue cuma butuh uang ganti rugi lo"
"Iya gue ganti rugi,berapa emang ganti ruginya. Tapi gue minta dicicil ya?" Tanya Mira memastikan.
"15 juta Cash"
Deggggg.....
Jantung Mira berdetak kencang pertanda terkejut, ia tak tahu dapat uang darimana untuk bayar hutang sebanyak itu sedangkan ia juga belum kerja.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!