Cuaca yang mendung membuat seorang anak kecil berlarian ke sana ke mari di desa L.
dia berlari mencari teman untuk bermain petak umpat. gadis kecil ithu tak pilih-pilih teman.
Dia bermain bersama teman laki laki-nya dan teman cewek-nya.
sampai pada akhir-nya sang Ibu memanggilnya.
"Anastasya."...... Teriak sang Ibu
" Iya Bu' sebentar lagi Anas pulang." Ucap-nya
"Cepat pulang bentar lagi hujan." Teriak-nya lagi
Dengan tergesa gesa Anastasya pulang ke rumah-nya.
"Cepat mandi sudah jam berapa inie." Ucap-nya ketika Anastasya sudah sampai di rumah-nya.
"Engge bu.'' Ucap-nya langsung beranjak ke kamar mandi.
" Lawong Anas mau mandi air hujan, malah di suruh mandi di sini.'' gerutunya.
selesai mandi Anastasya langsung mengambil bukunya buat di corat coret.
(Bukan belajar ya) ☺☺.
Karna Anastasya masih 5 tahun dan baru masuk TK (taman kanak-kanak).
Kalau di desa nggak ada TK favorit favorit gthu ya kak. 🤭
...🍓🍓🍓...
Mentari telah menampakkan sinarnya.
Dengan tergesa gesa sang Ibu berlari dari sawah untuk pulang ke rumahnya.
Karna pagi pagi sekali sang ibu telah berangkat ke sawah untuk mencari padi.
(Mencari sisa sisa buliran padi)
"kalau di desa emang kayak gitu ya kak"
"Ndok, tangi seng Kate sekolah, engko' telat yo" (Nak, bangun yang mau sekolah, nanti telat ya) Ucap sang Nenek.
Tapi Anastasya sama sekali gak bangun.
Sampai akhir-nya sang Ibu sampai di rumah dan langsung memasuki kamar Anastasya sang anak.
Tanpa ba bi bu sang Ibu langsung menggendong sang anak ke kamar mandi dan langsung mengguyur badan sang anak dengan air.
"Ibu.... Anas masih ngantuk, Anas nggak usah sekolah ya.'' Ucapnya sambil menyeka air di wajahnya.
" Anas harus sekolah, Anas harus pintar lebih pintar dari Ibu mengerti, biar Anas tidak bekerja di sawah kayak Ibu." Ucap sang Ibu sambil menyabuni badan Anastasya sang anak.
"Anas malez pergi ke sekolah, anak anak di sana pada nakalin Anas. jadi Anas nggak mau sekolah ya bu.'' Memohon pada sang Ibu untuk tidak ber sekolah.
"Ayo ach cepetan ntar telat ke sekolahnya. " kata sang Ibu.
akhirnya Anastasya menurut apa kata sang Ibu.
Selesai memakai seragam Anastasya langsung di antar sang Ibu ke sekolah nya dengan ber jalan kaki.
Karna Ibu Anas tidak mempunyai sepeda apalagi sepeda motor.
Karna kehidupan di desa sangatlah apa adanya.
Sesampainya di sekolah Anastasya langsung di antar masuk ke dalam kelasnya.
Ibu Anas menitipkan Anastasya pada sang guru.
"Bu' guru kulo titip Anas ngge, lek nakal di jewer ae" (Bu' guru saya titip Anas ya, kalau nakal di jewer saja)" Ucap Ibu Anastasya.
"Engge Bu'. Anas are'e ndak nakal kok Bu'. cuma' Anas ndak tau dolen mbek konco koncone ndek sekolah" (Anas anaknya gak nakal kok Bu',
cuma Anas jarang bermain sama teman tema-nya di sekolah) ". kata Bu' Erin guru Anastasya.
" Anas selalu di nakalin sama teman temannya katanya Bu. sering kali pensilnya hilang di ambil temanya kata Anas.'' Ucap sang ibu Anas memberi tau sang Guru.
"Engge, Ngapunten ngge bu' kulo boten sumerep lek pensil anas sering di jokok koncone" (Iya, maaf ya bu' saya tidak tau kalau pensil Anas sering di ambil teman-nya." Ucap Bu Erin sang Guru.
"Kulo nyuwun pamit Bu' Guru
(Saya mau pamit Bu Guru ) Ucap Ibu nya Anastasya.
" Engge Bu' sepuntenne ngge ( Ya Bu' saya minta maaf ). Ucap sang guru bersalaman pada ibunya Anastasya.
...🍓🍓🍓...
Kenakalan anak kecil adalah hal yang lumrah. saling ngejek. saling mukul. kejar kejaran dan sebagainya☺☺.
2 tahun berlalu. dan kini Anastasya mulai memasuki kelas 1 SD.
Karna tubuh Anastasya kecil sang Guru menyangka Anastasya masih sekolah di TK (taman kanak-kanak).
Makanya Anastasya di pindahkan ke kelas TK lagi.
Yang kebetulan ruangan TK bersebelahan dengan kelas 1 SD( Sekolah Dasar) .
"Assalamu'alaikum, Maaf Bu' murid-Nya ada yang nyasar di kelasku.'' Ucap Bu Dewi Guru kelas 1.
" Waalaikum salam, sebelum-nya maaf ya Bu', Anastasya memang sudah mulai masuk kelas 1.
Anastasya memang benar murid Bu Dewi sekarang." kata Bu Erin Guru di TK.
"Maaf Bu' sebelumnya, saya kira Anastasya murid Bu' Erin, kalau gitu saya pamit, Assalamu'alaikum.'' Ucapnya Berpamitan sambil menggandeng tangan Anastasya, mereka berdua keluar dari ruangan Bu Erin.
"Waalaikum salam.'' Jawab Bu' Erin.
Anastasya hanya diam saja tidak berbicara sepatah katapun selama perjalanan balik ke kelasnya.
Anastasya terus saja menundukkan kepala-Nya.
Setibanya di dalam kelas Anastasya di buly sama teman teman kelasnya.
" Lagian jadi anak kecil banget, jadi di kira masih TK kan.'' Ledek nya dan tertawa terbahak bahak.
"Sudah_ sudah jangan ribut.'' Ucap Bu Dewi, mengalihkan perhatian anak anak didiknya.
Semenjak saat itu Anastasya selalu di buly di sekolah-nya. teman teman-nya dan kakak kelas-nya selalu ngebuli Anastasya.
👉👉👉👉
Maaf kak baru pemula. masih belajar
maaf kalau banyak kata kata yang salah.
Terima kasih🙏🙏
Hari hari-nya di lalui dengan deraian air mata, walau begitu Anastasya slalu menutupi kesedihan-nya di depan orang Tuanya. Anastasya mencoba untuk bersabar dan ikhlas menerima semua cobaan hidup-nya.
Anastasya tidak pernah mengeluh dengan keadaan.
Walau tiap hari bahkan tiap jam dia menerima hinaan_hinaan dari orang sekitar-nya.
Anastasya terus berusaha untuk selalu tersenyum walau di dalam hati-nya terlalu sakit.
"Hamba harus bagaimana lagi ya Allah. kalau boleh meminta Anas tidak mau di lahirkan ke dunia fana ini." Tangis-nya di waktu berdo'a.
" Hamba hanya ingin kebahagiaan saja. hamba tidak mau apa_apa lagi ya Allah." Keluh nya dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.
Selesai dengan sholatnya, Anastasya bermain sendirian di teras rumah-nya.
"Hayoo... mikirin siapa thu?. ujar zein ngagetin
"Nggak mikirin apa_apa kok?. Tutur-nya
" Dari pada bengong di sini sendirian, lebih baik ikut aq aja yuk.'' Ajak zein sambil menarik tangan Anastasya
"Kemana?. Tanyanya
" Ikut ajja gak usah banyak tanya.'' Zein terus menarik tangan Anastasya
Hanya Zein yang mau berteman dengan Anastasya.
Sesampai-nya di tempat tujuan Anastasya cuma di bikin kesel.
karna tempat yang di tuju Anastasya dan Zein hanyalah sebuah pekarangan yang luas dan bersih.
Yeah…? Zein mengajak Anastasya mencari juwet (anggur Jawa) jare wong duro(kata orang madura) ☺☺
"Kesini doang ngajak-nya.'' Gumam-nya
"Iya.'' Emang mau kemana coba. kalau sudah besar saja nge-date nya. Ucap Zein cengengesan sembari garuk_garuk kepalanya yang tak gatal.
...🍄🍄🍄🍄...
3 Tahun sudah dilalui Anastasya dengan segala kesedihan yang menyelimuti hatinya.
Bahkan Anastasya di sekolah-nya tidak mempunyai teman cewek.
Teman cewek-nya cuma memanfaat kan kepintaran Anastasya saja.
setiap hari Anastasya berangkat ke sekolah bersama Zein.
"Zein."
" Ya, kenapa. "tanyanya
"Kamu nggak malu berteman dengan Anas. " Tanya Anastasya
"Kenapa harus malu coba' Anas. emangnya kamu kenapa gitu." tanya balik Zein
" Nggak kenapa_napa sih Zein, cuma Anas gak mau kamu ikut_ikutan di hina sama teman teman di sekolah."
"Nggak usah di pikirin omongan orang orang." Zein merangkul Anastasya.
Anastasya hanya bisa menghela nafas panjang. mengurai rasa sakit hati yang ber kepanjangan.
"Sudah sekian lama Anas hidup menderita. kapankah Anas bisa hidup bahagia seperti yang lainnya." Batin-nya
" Ayo masuk sudah bel tuh.'' Menarik tangan Anastasya
Anastasya hanya mengikuti langkah Zein sampai ke dalam kelas.
"Si bocil masuk kelas tuh." Ucap Tini
"Salah masuk kelas ni bocil. biasanya masuk kelas 1 bukan kelas 4." kata anin tertawa
" Sudah gak usah di dengerin." bisik Zein
Anastasya mengangguk lalu melangkah menuju bangkunya.
Beberapa saat kemudian Pak Rudi masuk ke kelas 4.memberi mata pelajarannya. dalam sekejab ruangan yang berisik menjadi hening.
"Keluarkan semua bukunya. bapak akan mendikte nya biar cepat selesai Nulis-nya dan jangan berisik. faham!. Ucap Pak Rudi pada semua muridnya
" Faham pak..." serentak mereka menjawab
Selesai mendikte Pak Rudi menerangkan materi yang di pelajari barusan.
Ada yang mendengarkan penjelasan dari Pak Rudi. ada juga yang molor di pojok kelasnya🤭🤭
"Anastasya." panggil Pak Rudi
"Ya pak, bapak memanggil saya." tanyanya
"Iya, nanti pulang sekolah ke ruangan Bapak ya."
" Iya Pak. menganggukkan kepalanya
"Ya sudah, Bapak ke ruangan dulu." pamitnya
Anastasya mengangguk.
Waktu jam pulang tiba. Anastasya memberi tahu Zein kalau mau ke ruangan Pak Rudi.
" Zein?. kamu pulang duluan ya. Anas masih mau ke ruangan Pak Rudi dulu."
"Mau ngapain An. apa ada masalah." tanyanya khawatir
" Anas nggak tau juga Zein. Pak Rudi cuma bilang di suruh ke ruangannya saja. " sambil beranjak menuju ruangan Pak Rudi.
...🍄🍄🍄🍄...
Dalam perjalanan pulang Zein kepikiran Anastasya terus
"Semoga saja Anas baik baik saja." Gumam-nya
" Kenapa perasaan-ku tidak enak ya." akhirnya Zein balik lagi ke sekolah-nya.
waktu yang hampir bersamaan Anastasya keluar dari ruangan Pak Rudi.
"Belum pulang Zein." Tanya Anastasya.
" Belum. lagi nungguin kamu pulang?.
"Kan aku bisa sendiri Zein."
" Aku nggak biasa pulang sendirian An."
Anastasya hanya menanggapi dengan senyuman.
"Lho itu lucu tau gak Zein." Tawa-nya
" Aku tu perhatian sama kamu tau gak An." Memanyunkan bibir-nya.
Anastasya tertawa terbahak bahak.
"Huk… Huk… Huk…."Anastasya batuk batuk
" Kualat sich kamu Anas. orang lagi nungguin malah di ketawain kayak gitu." ledeknya
"Oiya Anas. apa kata Pak Rudi.'' Tanyanya penasaran
"Nggak apa_apa kok. cuma masalah uang semester saja yang belum bayar." Ucapnya lesu
(kalau sekolah dulu pas semester wajib bayar)
" Yu'ach nggak usah terlalu di fikirin gitu. biar Orang Tua kita saja yang mikirin gituan."ujarnya
👉👉👉👉👉
Makasih kk yang selalu dukung karya receh Al-mahyra.
Jangan lupa like, komen dan Votenya.
...Terima kasih kakak🙏🙏...
Selama perjalanan pulang Anastasya tampak lesu, Anastasya memikirkan ucapan Pak Rudi,
Sesampai-nya di rumah Anastasya mencoba menutupi kesedihan nya dari Orang Tua_nya,
Anastasya tidak pernah menceritakan penderitaan bathin_nya pada sang Ibu. Anastasya tidak mau Orang Tua angkat-nya merasakan kesedihan yang di alami oleh-Nya.
Anastasya selalu menangis dalam diam.
Anastasya cuma bisa mengeluh dan mengeluarkan semua unek-unek yang menyelimuti di kehidupan_nya dalam sebuah Dairi _nya.
Anastasya cuma bisa meratapi nasib_nya,
Anastasya mengambil clurit lalu dia bergegas pergi mencari kayu bakar.
di setiap langkahnya Anastasya hanya bisa menangis dan menangis meratapi nasibnya.
"Kenapa hamba harus hidup dengan segala penderitaan ini ya Allah, hamba hanya ingin merasakan kebahagia'an di dunia ini, hamba tidak mau apa_apa lagi, hamba ingin orang-orang berhenti menghina hamba.'' Batin-nya.
Linangan air mata terus mengalir di kedua pipinya tanpa henti.
" Seandainya Anas boleh memilih, Anas tidak mau di lahirkan ke dunia ini, sebenarnya Anas sudah capek.dan
Anas sudah tidak kuat lagi dengan semua penderita'an ini.
Kenapa semua orang-orang bisa merasakan kebahagia'an.
Sedangkan Anas tidak bisa merasakan apa itu kebahagia'an.'' Gumam-nya
Anastasya terus mengeluh di sepanjang pekarangan yang sangat luas, rasa takutnya hilang dalam sekejap, ketika merasakan betapa sakit Hati-nya ketika dia di cemooh, di hina tiada henti.
Anastasya hanya bisa menangis mengingat semua perkataan orang-orang di sekeliling_nya.
"Apakah Anas tidak bisa merasakan kebahagia'an ini ya Allah?'' Ucap-nya
Karena Anastasya mencari kayu bakar hanya sendiri.
Anastasya tidak pernah mencari teman buat dia bermain, apalagi untuk suka dukanya.
Karena orang lain hanya akan memandang rendah Anastasya, dan selalu merendahkan Anastasya.
Orang-orang di sekitar-nya hanya baik di bibir saja, sedangkan hati sama fikiran_nya selalu kotor memandang rendah Anastasya.
Setelah kayu bakarnya penuh, Anastasya bergegas pergi meninggalkan pekarangan tersebut.
Anastasya berhenti di sebuah sungai kecil untuk mencuci mukanya.
mungkin kini mata Anastasya sudah membengkak karna Anastasya menangis terlalu lama.
Ya Anastasya hanya lah anak angkat. mau tidak mau Anastasya selalu mengerjakan sesuatu yang tak mungkin di kerjakan oleh semua anak se usianya.
Anastasya hanya berharap ada keajaiban untuk dirinya di masa Depan-nya.
Sesampai-nya di rumah Anastasya menaruh kayu bakar-nya di halaman rumah nya, lalu dia bergegas masuk untuk mengambil air minum karena Anastasya sudah kehausan dari tadi sewaktu masih berada di pekarangan.
Anastasya langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan segera menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Setelah selesai sholat Anastasya berkeluh kesah kepada sang Pencipta. di dalam do'anya Anastasya memohon agar semua orang-orang yang telah menghina nya, dan semua orang-orang yang mencemooh nya, selau di beri kebahagia'an dan segera di beri kesadaran hati, dan selalu di limpahkan rahmat oleh Allah .
"Ya Allah kuatkan hamba untuk menghadapi semua cobaan-mu ini,
dan ikhlas kan hamba menerima semua cacian, hina'an dan cemo'ohan yang di katakan orang-orang pada hamba.
hamba ikhlas tidak mendapatkan kebahagiaan di dunia ini, asalkan hamba bisa ber-bahagia di surgamu kelak ya Allah.'' Ucapnya.
meneteskan air matanya dan di lanjut berdoa untuk kedua orang tua angkatnya
Flashback On
Anastasya di asuh oleh Ibu Yuni , karna Anastasya sakit_sakitan waktu masih bayi,
Orang dulu cuma mengenal dukun pijat saja.
Entah sakit apa sewaktu Anastasya masih bayi dulu, nafas Anastasya sering ilang_ilang.
Kayak sudah mati tapi sebentar ada lagi nafasnya.
Kalau kata dokter lagi koma,
Maka dari itu Anastasya di asuh Ibu Yuni.
waktu masih bayi Anastasya tidak pernah merasakan minum susu formula apalagi Asi dari sang Ibu Kandung. karna semenjak Anastasya lahir Asi dari sang ibu sudah tidak keluar sama sekali.
Anastasya hanya di beri minum air teh dan air putih saja. makanya tumbuh kembangnya tidak sesuai umurnya. jadi bukan salah Anastasya yang tidak bisa tumbuh kayak anak yang lain.
karna dari bayi emang Anastasya kekurangan vitamin dan sebagainya.
Flashback off
Kalau ingat tentang cerita itu Anastasya menutup mukanya dengan bantal dan berteriak untuk menghilangkan rasa sakit yang ada di dalam hati-Nya.
Setiap hari Anastasya selalu berada di rumah nya, Anastasya keluar rumah hanya pergi ke sekolah, mencari kayu bakar dan di suruh Ibu Yuni ke warung saja.
Anastasya jarang bermain bersama teman-teman_nya.
Anastasya mencoba meng_ikhlaskan nasib hidupnya pada sang Pencipta.
"Mungkin ini lah takdirku, tanpa satu kebahagia'an.'' Gumam-nya di dalam lamunannya.
🍓🍓🍓🍓
Tanpa di sadari Anastasya, Zein sang teman sudah berada di sampingnya dan langsung mengagetkan nya.
" Woyy... ngelamun terus kerjaannya.'' kata zein mengagetkan anastasya.
" Kamu kayak jailangkung saja sich Zein, kerjaannya cuma ngagetin orang saja.'' celetuk Anastasya kesel
"Cewek cantik tidak boleh marah, entar cantik-nya ilang lho", kata zein menggoda anastasya
" Cantik dari hongkong, jelek iya Zein, nggak usah ngada ngada lho bilang aku cantik", jawabnya menepuk bahu Zein sang teman.
"Emang kamu cantik kok Anastasya ku sayang", ucap Zein menghibur Anastasya.
Anastasya hanya tersenyum kecut dengan candaan Zein sang teman.
" Kalau aku cantik nggak bakalan orang-orang pada menghina aku kali Zein", batin Anastasya
"Oia... PR mana PR aku mau nyontek.'' kata si Zein sambil nyengir kuda.
" Belum selesai Zein, ini lagi di kerjain, emang kamu sudah mengerjakan PR_nya gitu", tanya Anastasya
"Kalau sudah selesai aku nggak bakalan ke sini dan nanyain contekan kali Anastasya....? gimana sich.'' Ucap Zein ber sungut sungut menahan kekesalan-nya.
" Ya sudah kita kerjain sama-sama aja yuck.'' Ajak Anastasya hati_hati takut takut si Zein tersinggung.
Zein mengangguk setuju sembari mengerjakan tugas sekolah-nya.
"Gimana besok", tanya Zein
" Apanya yang gimana", jawab Anastasya
"Ya besok, masuk sekolah lah kemana lagi coba, kalau masuk aku samperin ke sini", tanyanya
" Belum tau kata Ibu sich mau bicara sendiri sama Wali Kelas", jawabnya lemah
"Nggak usah sedih gitu dong Anas.'' Zein mencoba menghibur Anastasya sang teman.
" Aku nggak sedih kok, aku cuma kasian saja sama Orang Tua-ku, Ucap-nya sedih.
👉👉👉👉👉
Minta dukungan-nya kakak_kakak cantik dan juga abang_abah ganteng.
jangan lupa like dan komennya oke.
Makasih 🙏🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!