NovelToon NovelToon

I Can'T Control Myself

Prolog

Hari ini, Finley benar-benar akan telah kembali untuk melanjutkan studinya di negara asal tempat ia lahir dan tumbuh menjadi seorang remaja laki-laki. Tidak akan ada lagi kata untuk kembali ke negeri orang ini.

Dan besok ia akan bertemu dengan ayah dari perempuan masa lalunya yang hingga sekarang masih berada di dalam hatinya meski kami telah berpisah selama lima tahun lebih.

Penyesalan yang telah ku buat hanya karena berpikir pergi sekolah ke luar negeri bisa membuatnya hidup bahagia bersama ku, ternyata tak sepenuhnya benar untuk dilakukan.

Aku meninggalkannya setelah mengetahui penyakit yang di deritanya. Apakah dia kini telah melupakan ku dan pergi bersama orang lain?

"Ah, pikiran ku sangat kalut bercampur cemas. Pasti dia tak mengenali ku lagi"

Di sepanjang perjalanan menuju apartement barunya, pikiran Finley selalu saja di penuhi oleh perempuan itu.

bermacam-macam pikiran aneh datang mengganggu pikirannya yang sudah terlalu lelah hari ini.

"Tolong biarkan aku tidur dengan tenang malam ini." ujar Finley sembari membaringkan dirinya di atas kasur ketika baru masuk ke dalam apartement barunya itu.

Tak terasa waktu terus berjalan hingga kini menunjukkan pukul dua dini hari. Finley juga tak sadar telah lelap di alam mimpinya meski pikirannya tadi sangat terganggu.

Dari pukul dua dini hari, waktu memang terus akan berjalan. Sampai Finley mulai terbangun pukul lima subuh.

"*****, masih jam lima"

"Kenapa sudah terbangun aja sih"ketus Finley kesal.

Dengan begitu ia memutuskan untuk tetap terjaga dengan membuat satu cangkir kopi dan berniat merapikan barang-barangnya pagi ini juga karena memang ia ada janji dengan Harris sahabat ayahnya dari lama.

Finley mulai membenahi kamarnya terlebih dahulu. Memasukkan semua baju miliknya ke dalam lemari hingga membersihkan ruang tamu dengan menyapu dan mengepel seluruh ruangan baru itu.

"Gila, tanpa pembantu bisa tepat duluan gue"

"Tapi malah lucu sih, kalau apartement cowok seorang diri ini punya pembantu" sambung Finley lagi sembari tertawa sendiri.

Setelah beristirahat sekitar beberapa puluh menit. Finley memutuskan untuk membersihkan diri dan mulai bersiap untuk menepati janji temu dengan Harris siang hari nanti.

"Oke, gue berangkat sekarang"

Di jam sebelah pagi,Finley memutuskan untuk pergi keluar apartement terlebih dahulu dan menunggu di luar saja meski ia tahu jadwal pertemuannya dengan Harris pada pukul dua siang.

Finley yang telah keluar dari daerah apartementnya itu tanpa sadar melajukan mobilnya sampai akhirnya berakhir di sebuah perumahan yang di mana tempat itu tak asing lagi baginya.

Dari kejauhan Finley melihat sosok perempuan cantik dengan rambut hitam lurus sedang berada di halaman rumah yang pagar rumah itu tengah terbuka lebar karena ada mobil yang ingin keluar. Sehingga Finley dari kaca jendela mobilnya dapat melihat dengan jelas kecantikan gadis itu.

Hanya lima menit saja Finley menikmati kecantikan gadis itu. Gadis itu perlahan menghilang di iringi dengan pagar yang mulai tertutup rapat.

Finley masih terpaku dalam pandangannya yang masih mengarah ke luar jendela mobil dengan kaca jendela yang setengah terbuka.

Ketika mobil yang tadinya keluar dari halaman rumah itu, di balik jendela pada kursi penumpang mobil itu terlihat gadis tadi membuka jendela dan mata mereka berdua tanpa sengaja bertemu. Itu membuat Finley sadar dari lamunannya dan seketika terkejut hingga dengan gesit menutup kaca jendela mobilnya.

"Sejak kapan itu cewek masuk ke dalam mobil itu?" Finley berkata dengan keadaannya yang masih kaget.

Pandangan mata Finley kembali mengarah pada mobil yang sedang melaju menjauh dari tempatnya berhenti. lalu tanpa sadar Finley menggambarkan senyuman di wajahnya.

"Lo tambah cantik" ujar Finley sembari senyum-senyum.

Finley kembali kaget karena jam telah menunjukkan pukul satu setengah satu siang dan melihat kondisi jalanan yang akan macet pasalnya ini adalah jam istirahat makan siang.

"Gue haru berangkat sekarang kalau tidak mau terlambat dan membuat om Harris menunggu" ucap Finley yang mulai menancapkan gas menuju restoran dekat perusahaan Harris, Harris Groups.

 

 

stay tune and support @Ca_Sabrinaaa

7hari7bab 😊

FIRST MEET

Kisah mereka yang akan menentukan hal apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hubungan antara Vallerie dan Finley berawal dari malam hari ini. Ketika acara perusahaan yang di mana hampir semua pendiri perusahaan atau biasa disapa dengan sebutan CEO datang untuk menghadiri acara tersebut.

Acara itu sendiri diadakan oleh keluarga besar Harris Groups, sebuah perusahaan dengan saham terbesar di seluruh penjuru dunia.

Di tengah-tengah acara terjadi hal yang tak terduga. Pasalnya seorang pendiri perusahaan Song technology, Micho Song. Yang saat ini perusahaan tersebut tengah dipegang oleh anaknya, Athalla Minho.

Micho menghadiri acara itu semata-mata hanya untuk menemui Harris yang saat itu, sedang berbicara dengan Syam mengenai penyusunan kesepakatan atau lebih tepatnya kesepakatan mereka berdua dalam melakukan perjodohan anak-anak.

Perjodohan itu mereka lalukan tentu atas dasar agar keduanya saling menguntungkan satu sama lain. Di mana setelah Harris bertemu dengan Finley kemarin tanpa sepengetahuan Vallerie bahkan Syam juga, ingin Finley bisa menjaga Vallerie dengan baik begitu pula Syam yang bisa mendapatkan investasi dari Harris untuk kelangsungan perusahaan Fgame technology, milik Finley itu.

Harris percaya suatu hati di masa depan, Finley bisa menjaga Vallerie dan juga perusahannya kelak dengan tujuan lain Harris mempercayai Finley karena keluarga Syam juga mengetahui identitas asli Vallerie dan bagaimana kehidupan mereka sedari lama.

Terlebih lagi banyaknya pesaing yang iri pada perusahaan Harris Groups membuat Harris tidak ingin mempublikasi identitas Vallerie dulu ke mata publik.

"Ini dia semua proposal kerjasama susunan ku, Ris. Dari proposal pertama tiga tahun lalu" ucap Micho yang tiba-tiba datang menghampiri Harris dan Syam.

"Maaf Micho, saya sudah menginvestasi 50 persen saham kepada Fgame terlebih dahulu" jawab Harris lantang.

"Menurut peraturan pemberian investasi, anda harus menunggu dua tahun lagi untuk mengajukan permohonan investasi kepada perusahaan saya." Sambung Harris lagi tanpa berpikir panjang dalam menolak proposal yang diajukan oleh Micho tersebut.

Micho tak dapat berkutik lagi dan menurutnya Harris sudah mempermalukan dirinya di depan banyak orang terlebih lagi itu di depan saingan beratnya,Syam.Namun, ia yang seharusnya pergi justru kembali dan mulai berbisik menggunakan kalimat seakan mengancam sebelum meninggalkan acara itu .

"Kau tau aku lebih kuat dari dugaanmu kan. Aku boleh kalah soal perusahaan tapi tidak dengan membunuh!"bisik Micho pada Harris yang lalu pergi meninggalkan tempat mereka berbincang tadi.

Di saat Micho berjalan keluar dari gedung acara tanpa disengaja ia berpapasan dengan Finley yang baru saja datang.

"Itu papanya Athalla?"

"Mengapa wajahnya terlihat begitu kesal pi?" tanya Finley saat berada tepat di depan Syam.

Syam yang belum sempat menjawab pertanyaan Finley,tiba-tiba Harris mendadak memotong pembicaraan bapak dan anak itu.

"Kita percepatan tanggal pernikahannya" ujar Harris, sontak membuat Finley kaget.

Harris benar-benar terkejut melihat badan lengan Finley yang kekar akibat lengan kemeja yang sengaja Finley gulung setinggi siku. Padahal Harris kemarin baru saja bertemu dengan Finley kemarin siang.

Harris kemudian berpikir, mungkin tubuh kekar Finley tertutup oleh pakaian tebal yang digunakan Finley saat bertemu dengannya kemarin siang.

"Kamu harus menikah dengan Vallerie Fin. Kamu masih ingat om Harris ini siapa kan?" tanya Syam.

"Sebelumnya senang bertemu lagi denganmu Fin" sapa Harris sambil menepuk bahu kiri Finley seakan mereka baru pertama kali bertemu lagi setelah sekian lama.

Harris berkata di dalam hati atas kemantapannya dalam memilih Finley sebagai orang yang tepat untuk masa depan anaknya juga karena melihat tubuh Finley yang kekar dan rupanya yang tampan.

Finley pun hanya menjawab dengan membungkuk lalu tersenyum. Ia masih berdiri dengan raut wajah bingung.

Tak lama, acara pun sudah dimulai. Harris yang harus pergi untuk memberikan kata sambutan di atas panggung mengharuskannya meninggalkan Syam dan Finley.

"Baiklah, saya pergi dulu Syam. Senang bertemu kembali denganmu" ujar Harris lalu pergi meninggalkan Syam dan Finley untuk memberikan kata sambutan di acaranya.

Sesaat setelah Harris pergi meninggalkan mereka berdua, semua pertanyaan pun keluar secara beruntun dari mulut Finley.

"Apa maksud ini semua,pi? "

"Kenapa aku harus menikahi Vallerie secepat mungkin?"

"Aku tak ingin pernikahan kami menjadi pernikahan politik."

"Kau membuat kesepakatan tanpa berunding denganku terlebih dahulu."

"Bertanyalah satu-satu Fin, papi bingung bagaimana jawabnya dan intinya, apakah kamu telah melupakan Vallerie? dia gadis kecil di depan rumah yang dulu sangat kamu sukai?" Syam mengatakan semua hal di masa kecil Finley bersama Vallerie.

"Gadis kecil yang dulu aku sukai? memori ku sedikit berkurang karena selalu berpikir untuk menghancurkan keluarga baru mami." guman Finley di dalam hati.

Ketika Finley sedang berpikir tentang masa lalunya bersama gadis kecil itu, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Ia menerima pesan dari Agri.

"Fin anak-anak diserang lagi sama Athalla dan teman-temannya di parkiran kantor kita."

Setelah membaca pesan tersebut. Amarah Finley pun seketika terpancing meluap dan segera memperlihatkan pesan itu pada Syam.

"Fin harus pergi. Ini tidak boleh dibiarkan." ucap Finley langsung pergi dari hadapan Syam tanpa mendengarkan jawaban dari Syam terlebih dahulu.

"Tapi kamu belum bertemu dengan Vallerie Fin" ucap Syam sedikit berteriak.

Namun, teriakan Syam itu sepertinya tak dapat terdengar oleh Finley yang sudah berlari lumayan jauh dari tempat Syam berdiri.

Sementara itu, Vallerie belum juga sampai ke acara karena terjebak macet pada malam hari yang biasanya memang mengalami kemacetan di kota Seoul ini.

 

 

I CAN'T CONTROL MY SELF by ca_sabrinaaa (Instagram)

Jejakmu , Motivasiku :)

LATE

Malam hari itu masih berlanjut dan tentunya belum berakhir sampai di sana. Saat Harris masih berada di atas panggung untuk memberi kata sambutan kepada para tamu, Vallerie baru saja tiba. Sontak Harris kelupaan akan kata-kata yang akan ia ucapkan selanjutnya.

Herannya para tamu tak menghiraukan kata sambutan Harris. Mereka justru memalingkan pandangan mengikuti arah pandang Harris yang mengarah pada sosok gadis muda di belakang jajaran kursi tamu.

Vallerie yang baru saja masuk ke dalam gedung itu langsung dibuat bingung akan atmosfer aneh saat itu. Syam yang seakan mengerti akan situasi itu. Berjalan menghampiri Vallerie dan membawanya masuk dalam sebuah pembicaraan.

"Kau sudah datang? papi nunggu loh dari tadi" ucap Syam sambil berjalan mendekati Vallerie.

Awalnya Vallerie hanya diam terpaku di tempatnya sekaligus kebingungan. Namun akhirnya ia membungkuk tanda memberi salam.

"Ini om Syam bukan sih?" guman Vallerie dalam hatinya.

Harris melanjutkan kembali kata sambutan setelah hatinya lega melihat Syam menyelamatkan rencananya malam itu.

Harris pun memalingkan pandangan matanya dari Vallerie. Dengan begitu,perhatian para tamu kembali teralih pada Harris ketika mendengarnya mulai berbicara lagi.

***

Setelah cukup lama memberikan kata sambutan, acara pun akhirnya berakhir dengan singkat. Tak seperti dugaan di awal acara.

Waktu yang tengah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Di Gedung itu kini hanya tinggal mereka berempat.

"Ini siapa?" tanya Syam menanyakan Levi yang berada tepat di sebelah Vallerie.

Vallerie yang menjawab pertanyaan Syam dengan mengatakan bahwa Levi ini adalah sahabat Vallerie dan diikuti oleh Levi yang membungkuk memberikan salam.

"Om ini om Syam bukan?" sambung Vallerie dengan bertanya.

"Kamu masih ingat om?" padahal kita terakhir bertemu sewaktu kamu masih berusia 7 tahun" jawab Syam tak menduga Vallerie masih mengingat dirinya.

"Ingatan aku lumayan loh om, cuma hanya satu yang tak bisa ku ingat." ucapan Vallerie terhenti di situ.

Situasi menjadi hening dalam sekejap mata. Syam pun tak ingin lagi bertanya pada Vallerie, bila hal itu tak dapat diceritakan.

Harris menghampiri mereka bertiga setelah memerintahkan orang-orang perusahaan untuk membersihkan gedung bekas acara mereka itu.

"Rencana daddy untuk mempublikasikaan identitas kamu sebagai pewaris tunggal Harris Groups gagal lagi malam ini karena kamu datang terlambat Val. Terlebih lagi kamu tidak sempat bertemu dengan Finley sesuai janji kita kemarin." ucap Harris dengan nada sedikit keras.

Karena identitas Vallerie sedari kecil sampai detik ini masih dirahasiakan demi keselamatan Vallerie sendiri. Harris pun juga pernah memberi penjelasan pada publik bahwa anaknya sedang belajar di luar negeri tempat di mana istrinya tinggal sebelum ia meninggal dunia.

"Maaf dad, tadi benaran macet loh. Bukan salah aku."

"Lev kasih tahu kenapa." jawab vallerie pada Harris sambil menyikut lengan Levi yang lebih tinggi darinya.

"Iya, telat om karena Val minta pulang dulu ke rumah buat dandan,ops keceplosan" ucap Levi sengaja keceplosan yang membuat Harris melotot tajam ke arah Vallerie.

"Sudah Ris mending besok Val disuruh ke kantor Fin aja, gimana?" sambung Syam disela-sela tatapan membunuh antara bapak dan anak itu.

Harris yang seketika sependapat dengan Syam, mengalihkan pandangannya ke arah Syam tanda setuju dengan pemikiran Syam barusan.

Vallerie merasa sedikit lega setelah Syam secara tidak langsung membantunya keluar dari atmosfer mematikan itu. Namun, Harris masih berbicara tegas mengatakan hal yang sama pada Vallerie.

"Besok sekalian bawakan makan siang buat calon suami ya Val" ujar Harris dengan sangat spontan dan hati senang.

Dengan situasi di mana para bapak-bapak itu memasang wajah bahagia, Vallerie pun tidak tega untuk menolak permintaan mereka. Ia hanya menjawab dengan senyuman di wajahnya sembari mengangguk perlahan.

Sedangkan, Levi merubah ekspresi wajahnya yang hampir berubah hingga tiga ratus enam puluh derajat setelah mendengar kata 'calon suami' dari mulut Harris langsung.

"Jadi firasat gue selama ini tidak salah. Vallerie benar-benar akan dijodohkan dengan laki-laki di masa lalu kami dan takdir telah menganggap gue sebagai keluarga bagi mereka?" guman Levi di dalam hatinya.

Setelah kesepakatan itu, Syam pamit untuk pulang karena acara sudah berakhir sedari tadi. Keluarga Harris juga ikut meninggalkan tempat itu diikuti oleh Levi dan para bawahan Harris yang telah selesai membersihkan gedung tempat acara.

 

INSTAGRAM :  ca_sabrinaaa

Jejakmu, motivasiku :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!