Visual tokoh
Arelandio Angkasa Putra Arjaya Denata Rakhsa
Lichyia Arabella Wijaya
.
Kinara Putri Anindya Arnanda
.
.
.
.
.
Kisah Arelandio Angkasa Putra Arjaya Denata Rakhsa
Tujuh belas tahun kemudian....
"Selamat pagi tuan muda" sapa salah seorang karyawan dengan menunduk hormat
Kini Arel telah menduduki tahta perusahaan keluarga Rakhsa dan Arjaya sedangkan perusahaan Denata akan di lanjutkan oleh Ricko anak dari Viko, kakak Arlla
Sedangkan perusahaan Asyila Group masih berada di tangan Arlla
"Selamat pagi tuan muda"
"Bacakan jadwal ku hari ini" ucap Arel dan sibuk dengan laptop di hadapannya
"Hari ini nanti pukul sembilan akan ada pertemuan dengan perwakilan dari William Group" ucap Andra sang asisten pribadi Arel
"Hm kau bisa keluar sekarang" ucap Arel dingin
Di lobby perusahaan Rakhsa seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun berjalan dengan anggun
"Tuan Arel ada" tanya Arlla
"Maaf nona muda ada kepentingan apa" tanya sang resepsionis
"Saya ingin bertemu dengannya" ucap Arlla
Hari ini adalah kedua kali nya dia menginjakkan kaki nya di perusahaan milik suaminya setelah sepuluh tahun yang lalu
Karena kesibukan nya di rumah dan sesekali mengecek perkembangan perusahaan Arlla jarang sekali tampil di depan publik bahkan sang nyonya Rakhsa tak ada satu pun karyawan yang tau
Di tambah wajah Arlla yang terlihat masih muda karena perawatan rutin banyak yang mengira dia adalah wanita wanita yang menjadi penggemar Arel garis keras
Beberapa tahun terakhir banyak sekali wanita yang dengan berbagai alasan ingin bertemu dengan Arel namun semuanya mendapat penolakan keras dari Arel
Dua minggu yang lalu secara resmi Alendra memberikan posisi nya pada Arel dan dia ingin fokus pada perusahaan kedua nya yang dia bangun saat persembunyian di Inggris lima belas tahun yang lalu untuk menjadi sumber penghidupan mereka saat disana dan kini sudah berkembang luas hingga ke manca negara
"Maaf nona muda tapi jika tidak ada keperluan khusus maka dilarang untuk bertemu dengan tuan Arel" ucap sang resepsionis
"Saya mama nya" ucap Arlla
"Heh!! Mama nya makin kesini makin aneh ya alasan nya buat ketemu sama tuan Arel dari pacar nya lah tunangannya lah sekarang mama nya besok besok apa? Nenek nya" ucap resepsionis itu sinis
Arlla hanya diam dan menatap tajam sang resepsionis itu. Kini dia memilih untuk diam saja batas kesabaran nya belum sampai pada titiknya
"Saya nyonya Rakhsa" ucap Arlla lagi mencoba meyakinkan sang resepsionis
"Heh alesan nya gak berlaku disini" ucap sang resepsionis itu sinis
"Pak satpam"
"Iya"
"Bawa dia keluar dari perusahaan ini dan jangan pernah biarkan wanita ini masuk lagi ke dalam perusahaan ini" ucap sang resepsionis
Pak Satpam mulai menarik tubuh Arlla untuk keluar dari perusahaan itu namun Arlla langsung mengibaskan tangan pak satpam membuat sang satpam hampir saja terjatuh
"Kau percaya atau tidak aku akan tetap menemui putraku" ucap Arlla dengan sinis dan berjalan menuju lift namun dengan segera wanita yang bekerja sebagai resepsionis itu mengejar Arlla
Wanita itu menarik rambu Arlla ke belakang membuat Arlla hampir saja oleng jika tidak segera di tangkap oleh laki laki yang baru saja keluar dari dalam lift khusus CEO
"Mama" ucap Arel dan membantu Arlla berdiri
"Apa apaan kamu berani kamu sama mama saya" ucap Arel dingin
"Udah biarin" ucap Arlla karena ada urusan yang lebih penting dari hal itu
"Gak bisa ma dia udah seenak nya berbuat sama mama" ucap Arel
"Tapi ada yang lebih penting dari pada itu" ucap Arlla
"Akan aku selesaikan urusan ini terlebih dahulu baru kita bicara di ruangan aku" ucap Arel
"Kelamaan" ucap Arlla kesal
"Kamu saya pecat besok gak usah kembali ke kantor ini dan ini uang pesangon buat kamu" ucap Arlla dan menarik tubuh Arel masuk ke dalam lift
"Ada apa ma" tanya Arel kini mereka ada di dalam ruangan Arel
"Alina kecelakaan di Amerika" ucap Arlla
"Lina kenapa dengan dia? Bagaimana kondisi nya sekarang" tanya Arel khawatir
"Dia sudah baikan sekarang semalam papa kamu langsung terbang ke Amerika kenapa semalam gak pulang hah!!" tanya Arlla
"Aku... aku... semalam aku nginep di apartemen" ucap Arel
"Gak ketemu sama Kinara kan" tanya Arlla
"Mama tau dari mana"
"Huftt jangan pernah coba coba lolos dari pantauan mama" ucap Arlla
"Rel mama tau kamu cinta sama dia tapi dia bukan wanita baik baik buat kamu" ucap Arlla
"Ma Arel udah gede" ucap Arel tak terima
"Arel!!" panggil Arlla karena Arel sudah pergi dari ruangannya meninggalkan mama nya sendiri
Sebuah mobil mewah berwarna hitam mengkilap berhenti di sebuah rumah kecil yang menjadi tempat tinggal dua orang wanita
Tok... tok... tok..
Arel mengetuk pintu rumah itu hingga tak lama kemudian menampakkan seorang gadis dengan rambut berantakan seperti orang habis tidur dan tersenyum pada Arel
"Kesini kok gak bilang bilang" ucap Kinara
"Hmm sengaja kejutan buat kamu" ucap Arel
"Ohh mau minum apa masuk dulu yuk" ajak Kinara mempersilakan Arel masuk dan membuka pintu lebar lebar
"Air putih aja" ucap Arel
"Jangan dong masa iya kamu jauh jauh kesini cuma aku kasih air putih" ucap Kinara kemudian terkekeh
"Terserah kamu aja kalau gitu oh ya mama kamu ada" tanya Arel
"Ada mau aku panggilin" tanya Kinara
"Iya"
Kinara masuk ke dalam rumahnya dan memanggil Lela yang sedang sibuk di dalam kamarnya
"Ma" panggil Kinara sembari mengetuk pintu kamar mama nya
"Iya ada apa"
"Ada Arel di depan ma" ucap Kinara
"Oh iya bentar" ucap Lela
Setelah memanggil mama nya, Kinara pergi ke dapur untuk membuat teh
Lela keluar dari dalam kamarnya dan pergi ke ruang tamu untuk menemui Arel yang sudah menunggu beberapa menit yang lalu
"Eh Arel ada apa kesini" tanya Lela lembut
"Mmm gini te... "
"Nih minum dulu" ucapan Arel terpotong dengan kedatangan Kinara yang membawa dua cangkir teh
"Makasih Nar" ucap Arel dan tersenyum lembut pada Kinara
Arel meminum sedikit dari teh itu kemudian meletakkannya kembali.
"Saya kesini dengan tujuan tertentu" ucap Arel membuat Kinara dan Lela mengernyit bingung
"Tujuan? Apa?" tanya Lela
"Sudah dua tahun aku dan Kinara saling mengenal dan saya kesini bertujuan untuk melamar Kinara sebagai istri saya" ucap Arel
"Kalau tante sih ikut apapun keputusan Kinara" ucap Lela dan menatap Kinara
Sedangkan Kinara menunduk bingung untuk menjawab haruskah dia menerima atau menolak nya
"Rel" panggil Kinara dan menatap Arel
"Iya Nar ungkapkan saja apapun keputusan kamu aku terima" ucap Arel dengan perasaan cemas
"Bukannya aku nolak tapi..." ucap Kinara
Deg
Jantung Arel seolah keluar dari tempatnya dan kini seperti berhenti berdetak karena dia mengira Kinara akan menerima lamarannya
Dua tahun? Apakah kurang lama dalam waktu pengenalan satu sama lain?
Arel mengira Kinara akan memiliki perasaan yang sama seperti dirinya selama ini
"Tapi... kalau menjadi istri aku belum siap gimana kalau kita pacaran atau tunangan dulu gitu" lanjut Kinara
Arel menatap Kinara tak menyangka dan senyum nya terbit kembali di bibir manis nya hingga menampilkan lesung pipi yang begitu manis
"Aku setuju aku mau kita tunangan dulu biar hubungan kita jelas" ucap Arel semangat
Arel mengeluarkan kotak berwarna merah dan menyematkan sebuah cincin emas pada jari manis Kinara
"Kita tunangan?" tanya Arel tak percaya dan Kinara mengangguk sebagai tanda jawaban
Arel langsung menarik tubuh kekasih nya itu ke dalam pelukannya dan memeluk nya erat begitu juga dengan Kinara
Senyum haru dan bahagia tak pernah luntur di bibir Arel kini cinta nya terbalas dan tentunya tidak bertepuk sebelah tangan
Kinara menatap dinding dengan nanar matanya berkaca kaca tanpa tau sebab nya
Arel melepaskan pelukan nya dan menatap wajah kekasih nya lekat
"Hey kenapa nangis" tanya Arel
Kinara hanya menggelengkan kepala tanpa berkata
"Apa kamu gak suka" tanya Arel
"Bukan aku hanya... hanya kangen sama papa" ucap Kinara
"Kamu jangan sedih dong papa kamu udah bahagia di sana ok" ucap Arel dan Kinara hanya mengangguk
Lima tahun yang lalu Gio meninggal karena mengidap penyakit kanker otak dan karena tidak memiliki biaya untuk pengobatan Gio hanya bisa pasrah dengan hidup nya
Restaurant peninggalan papa nya satu satu nya sudah bangkrut karena pengeluaran dan pemasukan berbanding jauh
Seluruh biaya penjualan restaurant digunakan untuk menutup hutang hutang Tika, ibu Lela yang suka hutang dimana mana
Dua tahun yang lalu
Arel mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh memecah jalanan kota yang cukup ramai karena sedang di landa rasa khawatir saat mendengar bahwa kabar Oma Diana sedang kritis di rumah sakit
Arel yang masih terkenal dengan sifat dingin, cuek, dan paling anti dengan yang namanya wanita
Laki laki berusia dua puluh tahun itu menatap tajam jalanan dan tangannya mencengkeram erat setir mobil nya
Drttt... drttt...
Panggilan berulang kali dari mama nya membuat konsentrasi nya buyar seketika
"Iya ma ada apa"
"Kamu lagi dimana kenapa lama banget kamu bawa serum nya juga kan" tanya Arlla beruntun
"Aku lagi di perjalanan ma sekitar sepuluh menit lagi aku akan sampai"
"Itu terlalu lama bisa tidak kau cepat sedikit" ucap Arlla
"Ini sudah cepat ma" ucap Arel tak kalah kesal
Brakkk....
Tanpa sengaja Arel menabrak sebuah motor butut milik Kinara karena oleng saat melewati sebuah truk besar
"Ah ****!! Ada apa lagi sih" umpat Arel
"Hey tuan turun!!" bentak Kinara sambil menggedor gedor kaca mobil Arel
"Ada apa"
"Kau tanya ada apa hah!! Kau jelas jelas menabrak ku tuan!! Kau harus tanggung jawab" ucap Kinara kesal sambil berkacak pinggang
Arel meraup wajahnya kesal waktu nya tidak banyak obat yang ada di tangannya harus sampai di rumah sakit tepat waktu jika tidak maka nyawa oma Diana sudah tidak bisa di selamatkan
Arel mengambil sebuah kartu yang ada di dashboard mobil nya kemudian memberikan pada wanita itu
"Hubungi aku nanti aku akan bertanggung jawab" ucap Arel dingin
Arel melajukan mobil nya dengan kecepatan maksimal menuju rumah sakit dan dalam waktu sepuluh menit dia sampai
Secepat kilat Arel berlari menuju lift mengacuhkan mobil nya yang masih menyala
"Ck lelet sumpah" ucap Arel kesal
"Ini ma" ucap Arel dan memberikan obat yang ada di tangannya pada Arlla
"Lama kamu " ucap Arlla kesal
Arlla masuk ke dalam ruang operasi dan memberikan obat itu pada salah satu dokter yang menangani Oma Diana
Tak lama Arlla kembali keluar dan ikut menunggu di ruang tunggu bersama keluarga yang lain
"Huftt aku harap semuanya akan baik baik saja" ucap Sandra dengan wajah cemas yang terukir jelas di wajah nya
"Semuanya akan baik baik saja ma obat yang di bawa Arel tadi adalah penawar racun yang ada di tubuh Oma" ucap Arlla
"Dari mana kau mendapatkan itu? Apakah itu bisa di percaya?" tanya Sandra
"Dokter terbaik yang ada di Singapura aku mendapatkan nya dari dia dan aku yakin itu bisa mengobati Oma" ucap Arlla
"Mama... !!!" teriak Alina anak kedua dari Arlla setelah Arel
"Alina bisa tidak kau jangan teriak" ucap Arlla
"Maaf ma"
"Bagaimana keadaan Oma" tanya Alina
"Masih di tangani dokter di dalam" ucap Arlla
Selama satu jam setengah mereka menunggu akhirnya lampu yang ada di atas pintu ruang operasi mati tanda kegiatan di dalam telah selesai
"Bagaimana keadaan mama saya" tanya Sandra
"Alhamdulillah keadaan Nyonya Diana telah membaik dan semua racunnya sudah bisa di atasi" ucap dokter wanita itu dengan senyum manis yang terukir cantik di bibir nya
Dua puluh menit kemudian setelah menyelesaikan administrasi Oma Diana di pindahkan ke ruang rawat VIP yang ada di lantai paling atas rumah sakit milik keluarga Arjaya itu
JANGAN LUPA DAN KOMEN YA
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!