NovelToon NovelToon

Istri Kontrak Tuan Muda

Episode #1

Diva Afkar. Wanita cantik berumur 20 tahun. Anak tunggal dari Adnan Afkar, dengan istri pertama nya yang telah meninggal.

Awal nya hidup Diva begitu bahagia, walaupun ia sudah tidak memiliki seorang ibu lagi. Akan tetapi semua itu tidak berlangsung lama setelah ayah nya "Adnan Afkar" Menikah lagi dengan seorang janda bernama "Maya".

Maya memiliki satu anak perempuan bernama

" Tara" yang umur nya dua tahun lebih muda dari Diva.

Tara ada lah perempuan yang cukup jahat, ia menyukai kekasih Diva yaitu "Brian Regan" Berbagai cara pun ia lakukan, agar Brian menjadi milik nya, termasuk menyerah kan tubuh nya. Dengan bodoh nya Brian meningal kan Diva kara tergiur oleh Tara.

Malam itu pukul 08.29

Dring ... Dring ... Dring.

Suara dering ponsel Diva, menandakan bahwa ada pangilan masuk.

Diva pun melihat layar Ponsel nya menyala di situ tertara nama "Brian", jari telunjuk nya pun mengeser tombol hijau.

Call onn

" sayang, apa kita jadi diner malam ini?"(Tanya Diva antusias.)

"Hallo, emm Diva maaf, diner malam ini kita tunda dulu, karena aku ingin menyelesaikan beberapa dokumen penting." (Ucap Brian panjang lebar.)

"Ouh, begitu kah? Padahal aku sudah bersiap-siap. " (Ucap Diva sedih.)

"Maaf kan aku ya, lain kali kita bisa diner aku janji. " (Ucap Brian meyakinkan Diva.)

"Tidak jangan minta maaf kau tidak salah. " (Ucap Diva mencoba mengerti.)

"Baik lah kalau begitu aku tutup dulu telpon nya. " (Ucap Brian mematikan telfon.)

"Tap .... " (Ucap Diva terputus.)

Call off.

Brian Regan adalah kekasih Diva, mereka telah berpacaran selama tiga tahun. Dan baru-baru ini mereka sempat berencana untuk bertunangan, Brian adalah anak seorang pengusaha satu tingkat lebih kaya daripada ayah nya Diva.

Belum sempat Diva meneruskan omongan nya, Brian sudah terlebih dahulu memutuskan sambungan telepon nya.

"Huh, kenapa aku sekarang merasa Brian berubah ya, tidak seperti biasanya. " (Gumam Diva.)

"Ouh iya apa dia sudah makan? Em dari pada dandanan ku sia-sia, lebih baik aku kerumah nya saja, sekalian membawakan makan malam untuk nya." (Ucap Diva sambil keluar dari kamar nya.)

Di sisi lain

Kediaman Brian Regan.

Setelah membeli beberapa makanan kesukaan Brian Diva pun langsung menuju rumah Brian. Diva sengaja tidak memberi tahu Brian supaya menjadi kejutan,karena ia yakin Brian pasti akan sangat senang jika melihat dirinya datang.

Akan tetapi tepat di depan pintu rumah Brian Diva mendengar suara perempuan yang mende*ah dari sofa ruang tamu.

Di depan pintu juga terdapat sepasang sepatu hak tinggi.

Karena rasa penasaran, Diva pun langsung membuka pintu rumah Brian yang kebetulan tidak di kunci.

Deg ... Rasanya jantung Diva berhenti berdetak untuk beberapa saat, semua makanan yang ia bawa terlepas dari genggaman tangan nya.

Iya tidak percaya dengan apa yang ia lihat, dua orang yang dia sayang tengah berhubungan in*im di atas sofa.

"Kakak! " (Ucap Tara kaget.)

"Diva! "(Ucap Brian yang tidak kalah terkejut nya.)

Ya kedua orang itu satu nya adik tirinya Diva, dan satu nya lagi adalahhh kekasih Diva.

"Apa yang kalian lakukan! " (Teriak Diva menahan tagis nya.)

"Diva, dengar kan penjelasan ku dulu. " (Ucap Brian sambil memasang baju nya.)

"Penjelasan kata mu? Penjelasan macam apa lagi yang akan kau katakan! " (Bentak Diva.)

Brian terdiam karena tidak mungkin bagi nya untuk beralasan lagi, karena Diva telah melihat semuanya.

"Dan kau! Wanita jala*g! Aku sudah menganggap mu seperti adik kandung ku sendiri, jadi ini balasan ku padaku? "(Menujuk ke arah Tara.)

"Ha ha ha, tapi sayang nya aku sama sekali tidak mengangap mu kakak ku! " (Ucap Tara angkuh.)

"Pantas saja kau berbuat kotor seperti ini!" (Bentak Diva kepada Tara.)

"Sudah cukup! Diva karena kau telah melihat semua nya maka aku mengakhiri hubungan kita, karena aku lebih memilih Tara. " (Ucap Brian kepada Diva.)

"Tampa kau bilang begitu, aku juga sudah tidak sudi berpacaran dengan peria baj*ngan seperti mu!" (Berjalan ke luar dari rumah Brian.)

Malam itu adalah malam paling menyakitkan bagi Diva, bagai mana tidak. Dia di hianati oleh adik tiri dan kekasih nya. Sungguh ia tidak pernah berfikir hal seperti ini akan terjadi.

Sementara itu, Tara merasa puas, karena dia sudah berhasil mendapatkan Brian sepenuhnya.

Ia juga merasa sangat senang telah berhasil menghancurkan hidup Diva.

Diva menyusuri jalan raya, yang begitu sunyi malam itu, Mata nya sembab karena terus menangis.

Cuaca malam itu begitu buruk, awan-awan mendung mulai bergumpal, menandakan akan turun nya hujan.

Namun Diva tetap tidak mempedulikan nya, perlahan hujan mulai turun dari rintik kecil menjadi hujan yang deras, mengguyur tubuh mungil Diva yang cantik.

"Kenapa, kenapa dunia begitu tidak adil padaku! Mereka merebut semua kebahagiaan ku! (Jeriit Akila di tengah guyuran hujan.)

"Aku membenci kalian semua! Lihat saja, suatu saat nanti, pembalasan ku akan lebih kejam dari apa yang telah kalian lakukan padaku!" (Ucap Diva di di susul bunyi petir dan kilat yang menyambar.)

Skip.

Dua jam berlalu.

Diva memutuskan untuk pulang ke rumah dengan badan basah kuyup.

Plak ... Sebuah tamparan keras dari ayah nya mendarat di pipi mulus Diva

"Ayah, kenapa ayah menampar ku? "(Ucap Diva memegag pipi nya yang terasa begitu memanas.)

"Kau masih bertanya kenapa? Seharusnya ayah yang bertanya kepadamu, mengapa kau ingin merebut kekasih adik mu sendiri! " (Bentak Adnan kepada Diva.)

Apa maksudnya merebut! "(Ucap Diva melirik ibu tiri dan juga adik tirinya yang duduk tak jauh dari tempat Diva dan Adnan berdiri.)

Sekarang Diva menyadari apa yang telah terjadi, tetu saja Tara sudah membalikkan fakta tetang dirinya.

" Dengar kan aku ayah, aku tidak pernah merebut apapun dari nya dia lah yang merebut Brian dari ku! "(Jelas Diva.)

"Hikss, kakak mengapa sekarang kakak malah menuduh ku? " (Ucap Tara ber akting.)

"Mas lihat kelakuan Diva dia telah menindas Tara." (Ucap Maya memanas-manasi Adnan.)

"Cukup Diva, dua hari lagi Tara dan Brian akan bertunangan, ayah harap kau tidak mengangu hubungan mereka lagi."( Ucap Adnan berlalu pergi,

meninggalkan kan Diva yang masih berdiri mematung di ruang tamu.)

Diva tidak habis pikir dengan apa yang di katakan ayah nya, bahkan sekarang ayah nya sama sekali sudah tidak mempercayai omongan nya lagi.

Diva pun berlalu pergi ke kamar nya dengan perasaan yang begitu hancur.

"Yes, bu akhirnya kita berhasil. " (Ucap Tara memeluk ibunya.)

"Ya ibu sangat senang kau mendapatkan apa yang kau mau."(Ucao Maya memeluk putri nya.)

Bersambung ....

Hay, terima kasih banyak. Dan jangan lupa untuk like, komen, fote, follow, hadiah, dan favorit. 💓

Episode #2

Diva pun kembali masuk ke dalam kamar nya.

Diva tidak mengetahui jika ibu tirinya mempunyai rencana jahat.

Skip

Beberapa hari kemudian, kini tiba lah di mana saat yang sudah di tentukan yaitu hari pertunangan antara Tara dan juga Brian.

Sungguh itu sangat menyakitkan bagi Diva, karena ia harus ikut menyaksikan pertunangan adik tirinya, dengan orang yang paling ia sayang beberapa tahun ini.

Suasana di Hotel pribadi milik keluarga Afkar, yang cukup mewah itu pun kini semakin ramai, di penuhi para tamu-tamu yang di undang oleh Tara dan Ibu nya.

"Ayah, ibu, ayo cepat kesini para tamu sudah datang. " (Tara melambaikan tangan nya.)

" Iya sayang, ibu tau, ngomong-nhomong malam ini Putri ibu sangat cantik ya."(Ucap Maya memegang wajah Tara.)

"Ah Terima kasih ibu. "(Tara tersenyum ke arah Brian yang berada di samping nya.)

"Mas ayo kita kesana. " (Maya menunjuk ke arah tamu.)

"Tara ayah kesana dulu ya. "(Adnan menggandeng tangan Maya.)

Tak lama kemudian Diva pun turun dari taxi mengunakan dress unggu selutut.

Sebenarnya, ia sama sekali tidak ingin melihat atau menghadiri acara pertunangan Tara, akan tetapi ia tidak ingin di anggap pengecut oleh mereka.

Maya yang melihat itu pun segera menghampiri Diva dan membisikan sesuatu.

" Diva, akhirnya kau datang juga, ingat jangan sampai kau mengacaukan acara putriku."(Maya mengengam erat lengan Diva.)

"Tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun." (Ucap Diva tersenyum paksa.)

"Ouh akhirnya putri sulung ku datang juga, Tara kemari lah kakak mu sudah datang." ( Ucap Maya sedikit meningi kan nada suara nya.)

Tara yang jahat itu pun tersenyum puas, ia merasa malam ini ia sangat senang, karena telah berhasil merebut kebahagiaan Diva.

"Kakak, Terima kasih sudah datang. " (Ucap Tara mengengam kuat lengan Brian.)

"Diva, kau datang? "(Brian tidak menyangka jika Diva akan datang.)

"Iya, tentu aku akan datang, bagaimana mungkin aku melewatkan malam bahagia bagi adik ku." (Ucap Diva tersenyum puas.)

"Kalau begitu aku dan Brian bersulang untuk kalian." (Tara memberikan dua gelas minuman kepada ibu dan kakak nya.)

"Hey, Diva kenapa kau melamun? Adik dan ipar mu sedang bersulang untuk kita."(Ucap Maya berpura-pura baik.)

" Ouh iya Terima kasih. "(Diva mengambil minuman yang di berikan oleh Tara.)

" Apa kah kakak tidak punya ucapan selamat untuk aku dan Brian? "(Tanya Tara mencoba memansi Diva.)

" Selamat, semoga kalian bisa bahagia selamanya. " (Ucap Diva sambil meneguk habis minuman nya.)

Terima kasih kakak, kami pasti akan selalu bahagia benar kan sayang?" (Ucap Tara melirik Brian.)

"Ah iya tentu saja. "(Ucam Brian sambil tersenyum.)

Diva pun terdiam, bukan karena ia sedih tetapi ia merasa Kepala nya begitu pusing.

"Ayah, ibu, boleh kah aku pulang terlebih dahulu, Kepala ku sangat pusing." (Ucap Diva memegang Kepala nya.)

"Tidak perlu, malam ini kita satu keluarga harus menginap di sini, ayah sudah mengatur kamar untuk mu." (Adnan menahan Diva.)

Diva merasa ada yang aneh dengan sikap ayah nya, tidak biasa ayah nya begitu peduli pada nya malam ini.

"Tapi ayah aku tidak ingin menginap di hotel ini, aku pulang saja. "(Diva Ingin melangkah pergi.)

Diva ingin pergi dari hotel itu, akan tetapi semakin lama kepala nya semakin pusing. Rasanya kaki Diva tidak sanggup untuk melangkah lagi.

Maya ibu tirinya pun tersenyum puas, melihat Diva. Iya merasa rencana nya telah berhasil.

"Mas, biar kan aku saja yang mengurus Diva." (Maya memegang tangan Diva.)

"Baiklah, aku temani tamu-tamu kita dulu." (Ucap Adnan berlalu pergi.)

"Diva ayo ikut ibu ke atas ibu akan mengantarkan mu ke kamar. "(Maya menyeret tangan Diva.)

"Ah, kenapa? Kenapa Kepala ku pusing, badan ku, panas sekali ah." (Ucap diva sempoyongan.)

Melihat Diva yang yang sudah sempoyongan, Maya pun berusaha membawa Diva ke kamar hotel.

"Masuk." ( Ucap Maya mendorong Diva ke dalam kamar.)

Diva: "Ibu, aku ingin pulang, ah panas sekali aku tidak tahan bu. " (ucap Diva ngin keluar dari kamar.)

Maya: " Kau sudah tidak tahan? Sabar sebentar lagi kau akan bersenang senang dengan seseorang."(Ucap Maya mengunci pintu kamar.)

Diva: "Ahh, apa maksud ibu, buka pintu nya bu!" (Jerit Diva sambil mengedor-gedor pintu.)

Maya pun meningalkan Diva dan mengunci pintu kamar itu, agar Diva tidak kabur.

Ia merasa senang karena malam ini ia mendapat kan 1M dari tuan Baylor, sebagai upah untuk menyerah kan salah satu putri nya kepada tuan Baylor.

Maka itu lah Maya menyerah kan Diva lebih tepat nya Maya menjual Diva kepada tuan Baylor, Maya hanya tau jika tuan Baylor ingin salah satu anak nya untuk di jadikan istri.

Tapi Maya tidak tau istri untuk siapa.

Tuan Baylor Buana. Adalah seorang pengusaha kaya-raya yang berumur 57 tahun. Kekayaan nya melebihi kekayaan keluarga Afkar, Tuan Baylor Buana memiliki seorang putra bernama Aziel Buana, yang memimpin salah satu perusahaan terbesar di kota tersebut.

"Hikss, bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini, keterlaluan sekali mereka! " (Jerit Diva.)

Di sisi lain.

Drttt ... drttt ... drttt.

Angap saja suara getar ponsel, yeng menandakan ada telfon masuk.

"Hallo pah. " (Ucap Aziel di sebrang telpon.)

"Ha ... Hallo Ziel, Ah ... tol ... tolong papa. " (Ucap tuan Baylor di seberang telpon.)

"Papa! Apa yang terjadi? " (Ucap Aziel panik.)

"Ja ... jantung papa kumat, tolong bawa papa kerumah sakit. " (Ucap Baylor dengan nada bicara tersengal-sengal.)

"Sekarang papa ada di mana? " (Tanya Aziel.)

"Papa, ah... papa aberada di hotel a****" (Ucap Baylor.)

"Baik lah aku akan segera ke sana." (Ucap Aziel dan memutuskan telpon.)

Skip.

Aziel pun tiba di hotel A****, dalam 20 menit.

Tampa Aziel tau, jika ia sedang di jebak oleh sang papa.

Flasback Onn

Kediaman keluarga buana.

"Aziel, apa kau sudah memiliki calon istri? " (Ucap Baylor duduk di kursi ruang tamu.)

"Mengapa tiba-tiba saja papa menanyakan hal itu? " (Ucap Aziel sedikit heran.)

"Ziel, papa ini sudah tua, Teman-teman papa semuanya sudah memiliki cucu, lalu papa kapan? Kau adalah anak papa satu-satunya." (Ucap tuan Baylor kepada putra nya Aziel.)

"Ouh ayolah pah, aku belum ingin ber keluarga, aku masih ingin fokus dengan bisnis ku." (Ucap Aziel malas.)

"Sampai kapan Ziel? Tiada gunanya uang yang banyak, jika kau tidak memiliki Anak dan istri." (Ucap tuan Baylor membujuk Aziel.)

"Huh, sudah lah pah, aku tidak ingin berdebat." (Ucap Aziel meningal kan ruang tamu.)

"Anak itu benar-benar keras kepala, baik lah jika ia terus begini maka biar kan aku yang bertindak." (Ucap tuan Baylor.)

Flashback off.

Bersambung ....

Episode #3

Kamar nomer 09.

"Apa benar papa ada di kamar ini? " (Batin Aziel.)

Aziel pun membuka kamar tersebut, dengan kuci yang telah di berikan oleh staf hotel.

Akan tetapi bukan papa nya yang ia lihat, melaikan seorang gadis dengan tubuh yang penuh keringat.

Brak.

Angap saja suara pintu yang terkuci, lebih tepat nya di kunci oleh orang dari luar.

Aziel menoleh melihat pintu yang sudah terkuci.

"Argghhh, cara murahan macam apa yang papa lakukan! " (Ucam Aziel kesal.)

"Ahh, panas."(Ucap Diva membuka kancing baju nya.)

" Hey, perempuan! Apa seperti ini caramu mencari uang? "(Ucap Aziel marah.)

" Tolong, tolong aku! "(Ucap Diva mendekati Aziel.)

" Berhenti! Menjauh lah dari ku! "(Ucap Aziel menghindar.)

Akan tetapi Diva sudah hilang kesadaran, akibat pengaruh obat pera***ng, yang di berikan oleh ibu tiri nya.

Diva semakin mendekati Aziel, bahkan sangat dekat, ia juga mengalungkan tangan nya ke leher Aziel.

" Aku... Aku mohon ini sangat menyiksa ku, aku tidak tahan." (Ucap Diva sesual.)

Sentuhan demi sentuhan di lakukan Diva, yang membuat Aziel merasa tidak tahan, sungguh Diva begitu mengoda nya.

"Baik lah jika ini yang kau inginkan, Malam ini tidak ada gunanya jika kau meminta ampun." (Ucap Aziel mendorong Diva ke kasur.)

Di sisi lain.

"Semoga kali ini rencanaku benar-benar berhasil." (Ucap tuan Baylor sambil tertawa kecil di kamar nya.)

Skip

Pagi hari.

Diva terbangun dan mendapati dirinya yang sudah tidak memakai sehelai benang pun.

"Ah, kenapa aku ada di sini? Dan apa yang terjadi kenapa badan ku sakit sekali? " ( Ucap Diva bingung.)

Diva pun menoleh ke sampai nya, terlihat seorang lelaki yang jelas dia tidak kenal, lelaki itu tertidur lelap dan juga tidak mengenakan pakaian.

Seketika bayangan tadi malam pun terlintas di pikiran Diva, di mana dia sedang menghadiri acara pertunangan Tara dengan Brian.

Dan ia merasa pusing setelah meminum segelas bir yang di berikan oleh Tara kepada nya.

Saat ia minta izin pulang, ibu tiri nya malah membawa nya secara paksa ke kamar hotel itu dan menguncinya.

"Sekarang aku tau! Ini semua adalah perbuatan mereka!" (Ucap Diva menahan tangis nya.)

Diva tidak menyangka ia telah menyerah kan mahkota diri nya yang telah ia jaga selama ini kepada seorang lelaki asing yang tidak ia kenal.

"Aku harus segera pergi dari sini. " (Batin Diva.)

Baru saja Diva ingin melangkah turun dari ranjang ia malah merasakan begitu sakit di bagian kew**taan nya.

"Ahh, sakit sekali. " (Ucap Diva meringis.)

Di sisi lain.

Kediaman keluarga buana.

"Aku harus melanjutkan rencana ku yang berikut nya. " (Ucap tuan Baylor bergeas masuk ke dalam mobil nya.)

"Jalan." (Ucap tuan Baylor kepada sopir nya.)

Entah apa rencana orang tua itu, tetapi yang jelas sekarang ia menuju hotel tempat di mana ia menjebak anak nya sendiri.

Brak... suara seseorang yang mendobrak pintu kamar hotel.

"Aziel! apa yang telah kau lakukan? " (Bentak tuan Baylor.)

Aziel yang tengah tertidur pulas pun terbangun.

"Papa!" ( Ucap Aziel Kaget.)

Diva yang melihat itu pun bergegas menutupi dirinya dengan selimut.

"Papa, apa lagi yang di rencana kan orang tua itu? " (Batin Aziel keasl.)

"Aziel, beraninya kau mencemari nama baik keluarga buana, aku sangat malu dengan perbuatan mu! " (Ucap Tuan Baylor berakting.)

"Tuan, maaf kan aku, ini salah ku bebas kan dia dan biar kan aku yang di hukum. " (Ucao Diva polos.)

"Tidak, aku tidak mau tau, kalian berdua harus menikah, dengan begitu keluarga buana tidak akan menanggung malu! " (Ucap tuan Baylor tegas.)

"Apa menikah! " (Ucap Aziel dan Diva bersamaan.)

"Sekarang juga Aziel bawa wanita mu kerumah, aku menunggu mu! " (Berlalu pergi.)

Aziel mengetahui, ini semua adalah rencana papa nya. Akan tetapi kali ini ia suah tidak bisa menolah lagi.

"Kau! Arghh, Berapa uang yang di bayar papa ku padamu? " (Ucap Aziel mencengkram dagu Diva.)

"Uang kata mu?" Hey dengar baik-baik, Aku tidak mendapat sepeser uang pun. Aku hanya lah di jebak! "(Ucap Diva membela dirinya.)

"Rupanya kau berani melawan ku? " (Ucap Aziel marah.)

Baru kali ini ada perempuan yang berani melawan Aziel dengan bgitu pintar.

"Kenapa tidak? Sudah lah aku harus pergi! " (Ucap Diva memakai kemabli pakaian nya.)

"Pergi? Apa semudah itu? Apa kau tidak mendengar apa yang di katakan papa ku? " (Ucap Aziel marah.)

"Aku mendengar nya dan aku tidak mau! " (Ucap Diva ingin pergi.)

Baru saja Diva ingin melangkah kan kaki nya, Aziel malah menahan kuat pergelangan tangan nya.

"Tidak semudah itu! kau telah membantu papa ku untuk menjebak ku bukan? Dan sekarang kau ingin pergi? Jangan harap!" (Ucap Aziel kasar.)

"Berapa kali aku harus mengatakan jika aku tidak tau sama sekali tentang jebakan papa mu!" (Ucap Diva marah.)

"Aku tidak peduli apa kau mengakui nya atau tidak ...." (Azil menghentikan ucapan nya.)

Seketika sebuah ide terlintas di benak Aziel.

Jika ia menikah, makan ia akan terbebas dari semua rencana-rencana konyol papa nya, dan ia bisa memanfaatkan Diva agar nama baik nya tidak tercemar.

Lalu ia bisa menjadi kan Diva istri sebatas setatus saja, dengan begitu ia tidak perlu susah payah lagi menghadapi papa nya yang menginginkan ia segera menikah.

"Sudah lah aku harus pegi dari sini! " (Ucap Diva kepada Aziel.)

"Tidak kau tidak akan pergi kecuali bersama ku. " (Ucap Aziel.)

"Tuhan apa yang harus aku lakukan! " (Batin Diva.)

"Lalu apa mau mu? " (Ucap Diva malas.)

"Bantu aku, kau cukup menikah dan menjadi istri ku, dengan begitu aku akan terbebas dari semua ulah konyol papa ku, dan jika kau mau aku akan memberi mu apapun yang kau mau." (Ucap Aziel panjang lebar.)

"Apa? tidak aku tidak mau! " (Ucap Diva menolak.)

"Jika kau tidak mau maka kau harus membayar 20M kepadaku sekarang juga, karena kau telah berani megoda ku tadi malam. Jika tidak maka sekarang juga kau harus bersiap masuk penjara! " (Ucap Aziel mengancam Diva.)

Diva tidak habis pikir dengan apa yang di kata kan Aziel kepalanya.

"Apa aku tidak salah denger? Bukan kah dia begitu menikmati nya? " (Batin Diva.)

Diva merasa sangat pusing akan hidup nya yang seperti ini, tetapi jika dia menolak Aziel ini malah akan lebih rumit lagi.

Seketika itu pun Diva mendapat ide, jika ia menikah dengan Aziel, maka ia bisa meminta bantuan Aziel untuk membalas dendam kepada Keluarga nya yang jahat itu. Maka ini semua akan impas.

"Apa kau sudah selesai melamun? " (Ucap Aziel membuyarkan lamunan Diva.)

"Baik lah, tapi ada syaratnya! " (Ucap Diva menatapAziel.)

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!