Gadis cantik yang memiliki tubuh 168 cm hidung mancung kulit putih langsat rambut hitam panjang nyaris sempurna. Gadis ini terlahir dari pasangan Jaenal dan Rodiah Pasangan ini hanya memiliki satu anak yang di beri nama Kara Wijayanti karena keluarga ini berasal dari jawa.
Ardian pria yang memiliki tampang cukup tampan ini yang menyandang Sebagai Manager di perusahaan PT US, yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan tersebut, tidak sedikit gadis yang tak memuji ketampanan nya tapi di balik ke tampan Adrian memiliki sisi sedikit dingin juga tegas dan pemarah tapi semua itu tidak merubah ketampanan nya, tapi tidak berlaku untuk Kara yang sama-sama memiliki kekuasaan dari orang tuanya.
Angel Sabahat Kara dari sejak mereka masih sama-sama anak-anak, mereka selalu bersama hingga kini sama-sama dewasa kerja pun satu perusahaan yang sama, tapi jabatan Kara lebih tinggi dari, mulai cemburu itu muncul saat Kara menyandang sebagai sekertaris Adrian.
Kara juga memiliki sifat tak jauh dari Adrian keras kepala dan tidak bisa di bantah, orang tua Kara berulang kali melarang keras bekerja di perusahaan lain, tapi ia tetap menjalankan ke inginnya.
"Bapak tidak ijinkan kamu bekerja di perusahaan lain" ujar tuan Jaenal.
"Kara ingin mandiri pak kara tidak mau selalu tergantung dari Bapak dan juga ibu" Protes Kara
Jaenal khawatir suatu saat nanti ada yang mengetahui status Kara sebagai putri tunggal pemilik perusahaan internasional pimpinan Jaenal.
"Emang kenapa sih Bu, Pak? kalau aku bekerja di perusahaan lain?"
"Bapak hanya takut kalau nanti ada tahu kalau kamu anak bapak di kira kamu nanti mata-mata dari perusahaan bapak" Timpal Jaenal.
"Bapak tenang saja, itu semua tidak akan terjadi" Ujar Kara
"Baik kalau itu mau kamu, Bapak ijinkan kamu bekerja di perusahaan lain tapi Bapak yang akan pilihkan perusahaan itu bagaimana?" kata Jaenal
"Ok nggak masalah asal aku bekerja di perusahaan lain"
Dari situ Kara bekerja di perusahaan Us, milik orang tua Adrian yang tak lain adalah sahabat orang tua Kara, hanya saja tidak ada yang tahu kalau Kara adalah Putri tunggal Jaenal hanya Tuan Beni orang tua Adrian yang mengenal siapa Kara sesungguhnya.
"Boleh dengan senang hati" kata Beni.
"Terimakasih Beni maaf sudah merepotkan mu"
"Tidak masalah, siapa tahu anak kita saling cinta, jadi tak perlu lagi kita jodohkan" Kata Beni di imbuhi tertawa
"Ah..! kamu benar sekali, anak kita sekarang sudah pada dewasa biar kan memilih pasangan nya"
Sehabis telepon Jaenal keluar dari ruang kerjanya menemui Kara dan bertanya dengan putri semata wayangnya.
"Kapan kamu mulai bekerja Nak?" tanya Jaenal memastikan.
"Secepatnya Pak" jawab Kara singkat sambil memainkan ponselnya.
Tiga bulan sudah Angel bekerja di perusahaan US, dia menaruh hati kepada sang pemilik wajah tampan sebagai Manajer di tempat ia bekerja, kehadiran Kara membuat Angel tak memiliki kesempatan untuk dekat dengan sang pemilik hati, cemburu pun mulai datang di hati Angel rasa iri pun mulai merasuki hatinya sapaan dan tawaran segala apapun yang di berikan oleh Kara Angel tolak dan tak mau menyentuh pemberian dari kara.
"Kara, lu kenapa kerja disini? kenapa lu nggak di perusahaan bapak lu saja" Ucap Angel
Kara pun dengan sigap membungkam mulut Angel yang sedikit keras, dia takut ada yang mendengar ucapan Angel.
"Hemm...lepasin, lu kenapa sih?!"
"Jangan keras-keras nanti ada yang tahu gue siapa" kata Kara memberikan ultimatum dengan Angel.
"Oh..ok maaf" Ucap Angel lalu ia berlalu pergi tanpa menengok ke arah Kara yang masih berdiri mematung menatap punggung Angel melangkah pergi.
"Lah kenapa tuh anak apa dia marah sama gue" gerutunya Kara.
Gue yakin pasti pak Adrian dekat dengannya selalu saja Kara menjadi penghalang kedekatan gue dengan cowok mana pun, dari sejak SMP-SMA kuliah dan sekarang di tempat kerjaku pun dia sama Ah...!, kenapa harus kerja perusahaan ini sih!, semua cowok itu pasti suka sama dia bukan sama gue." Angel menjambak rambut nya.
Saat Kara interview di ruang kerja Adrian.
Andrian fokus membaca CV dari Kara dan setelah selesai membaca semua ia meletakkan CV di atas meja.
"Selamat bergabung di perusahaan ini, kapan kamu mulai bekerja?" tanya Adrian sambil mengulurkan tangannya.
"Saya di terima bekerja disini?" Ucap Kara sambil terima jabat tangan Adrian sedikit mengejutkan teriakkan Kara.
"Kamu bisa pelan tidak?" Sungut Adrian
"Hehe.., iya pak maaf, saya terlalu senang"
"Baik.., sekarang kamu boleh pulang, kembali besok" perintah adrian
"Saya permisi pulang dulu pak, besok saya datang untuk bekerja." ucap lagi Kara.
Adrian menggeleng-gelengkan kepalanya lihat tingkah Kara yang sedikit tidak bisa santai.
Satu bulan sudah Kara bekerja di perusahaan US. Sikap Angel mulai nampak tidak suka dengan Kara setiap Kara menawar kan makanan apa pun Angel selalu menolak dan menunjukan kalau dia tidak suka nya dengan Kara.
"Angel lu kenapa sih.., setiap gue ajak lu makan siang tidak pernah terima?, apa gue ada salah sama lu?"
"Nggak ada, gue nggak lapar apa harus gue paksakan makanan masuk ke dalam perut gue?" Ucap sinis
"Ya nggak gitu juga kali, sikap lu berubah sejak gue bekerja disini"
"Itu sih hanya perasaan lu saja" Ujar Angel singkat tanpa menatap wajah Kara yang sedang duduk di depan meja kerjanya.
Kara menarik nafas panjangnya dan menghembuskan nya.
"Oke deh gue ke ruangan gue dulu"
"Hemm" itu lah di ucapkan oleh Angel.
Gue yakin Angel lu pasti ada masalah sama gue. gumam dalam hati Kara
Kara menutup kembali ruangan kerja nya dan melangkah dengan kepala menunduk tak melihat seseorang berjalan di depannya.
BRUK!
"Ma-af aku tidak sengaja" kata Kara sambil mungut kertas yang bertaburan di lantai.
"Kalau jalan itu pake mata!" Ucap Adrian bentak
"Iya Maaf, ini berkas nya" Kara menyodorkan berkas di tangannya.
Kemudian Kara melanjutkan langkahnya ke ruangan kerjanya. Andrian menatap Kara melangkah batin mengatakan Kara sedang ada masalah.
"Kara" panggil Adrian.
"Saya Pak?" kata Kara
"Nanti akan ada Meeting siapkan semua berkasnya"
"Baik Pak saya akan siap kan dulu berkasnya"
Situasi hati Kara saat ini sangat sedang tidak baik kala sahabat terdekat nya menjauhi tanpa tahu apa masalah nya. Kara yang selalu mengalah dalam hal apapun. Angel yang selalu saja ingin menang dari Kara tapi semua itu Angel tak pernah Angel dapatkan apa yang dia mau, Kara pun berusaha menolak semua pria yang ingin dekat dengannya itu semua demi sahabat nya, walaupun Kara harus memberikan beribu alasan untuk menolak cowok yang dekati dirinya, entah kenapa Angel selalu mencintai pria yang sama, yang sedang mendekati Kara.
...----------------...
Semoga suka ya jangan lupa like dan komentar Terimakasih 🙏🙏
SIANG, menunjuk satu pegawai yang akan pergi menghadiri Meeting untuk perwakilan dari perusahaan selain sekretaris. Adrian menunjuk Diana sebagai staf pemasaran dan ahli dalam bidang nya.
Kara yang tak ingin menunjukkan jati .dirinya kalau dia anak dari salah satu urutan daftar orang terkaya di kotanya. Salah satu Staf minta satu mobil dengan Adrian, dia mengeluarkan kata-kata yang tidak enak di dengar oleh Kara.
"Kara kamu pergi bersama siapa?" tanya Adrian menatap Kara dengan inten
"Aku biar naik taksi saja pak" Ujar Kara sambil menyelipkan senyuman tipisnya
"Oh.., kalau gitu bareng aku saja, kirain aku kamu bawa kendaraan" Katanya Andrian yang emang tidak sengaja memancing salah satu yang ada di dalam mobil Adrian.
"Tidak usah pak terimakasih biar saya naik taksi saja" kata Kara berusaha menolak ajakan Andrian.
"Ayo lah kita mengejar waktu"
Setelah lama berpikir akhirnya Kara menerima tumpangan dari Adrian, tapi saat Kara membuka pintu Mobil, Angel melihat Kara dengan tatapan tajam.
"Sekertaris masa naik taksi" Saut Diana
"Naik taksi mahal mbak, aku biasa naik angkutan umum" ujar Kara
"Malu-maluin saja kamu tahu kan Ini perusahaan bonafit loh masa sekertaris naik angkutan umum" ucap nya Diana
"Emang kenapa Mbak Diana kalau naik angkutan Umum?, kan tidak masalah juga dan tidak ada aturan dari perusahaan di larang naik angkutan Umum" jawab Adrian.
Diana pun melirik kesel Adrian pembela Kara Seketika Diana membungkam mulutnya, Begitu Kesal Diana dengan Kara.
Seluruh perwakilan perusahaan terlihat beberapa orang memasuki kantor, saat Kara menatap gedung seperti tidak asing bagi Kara. Ternyata Meeting di adakan di perusahaan milik Bapaknya.
"Pak kita Meeting disini?" Sontak Kara terkejut saat melihat gedung tinggi
"Iya kenapa Kara?" tanya Adrian heran kenapa Kara seperti enggan Meeting di perusahaan internasional itu.
"Nggak apa-apa kok pak" ucap Kara gugup.
"Oh..ya sudah Ayo kita sudah telat"
Kara pun melangkah dengan kaki bergetar takut kalau bapak nya akan menyapa dengan sapaan Nak, dan itu tidak ingin Kara dengar, belum saatnya teman kerjanya mengetahui siapa Kara sebenarnya terpaksa Kara menundukkan kepalanya agar tidak di ketahui.
"Bapak duluan saja saya mau ke toilet dulu"
"Ya sudah jangan lama kita sudah telat"
Diam-diam Kara mengirim pesan teks bapaknya mengingat kan agar tidak menyapa Kara dengan sebutan Nak.
"Pak Kara sekarang meeting di perusahaan bapak anggap saja kita tidak mengenal" Chat pesen teks Kara mengirim nya ke nomer bapak nya.
"Ya ampun ini apa-apaan sih anak, sampai kapan kamu bekerja di perusahaan Om beni bapak butuh kamu buat mengurus perusahaan bapak" balas Jaenal pesen dari Kara.
"Ya sudah dulu ya Pak.. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam..."
Benar-benar ini anak. gerutu Jaenal
"Diana coba kamu cari Kara meeting mau di mulai"
"Baik pak saya cari Kara dulu"
Tapi sebelum Melangkah Kara memasuki ruangan meeting. Diana pun mengurungkan niatnya untuk mencari Kara.
"Kamu dari mana saja sih! meeting akan mulai kamu baru muncul, ke toilet lama benar!" bentak Adrian
Kata-kata Adrian yang sedikit membentak terdengar oleh tuan Jaenal. Saat Jaenal ingin menegur Adrian Kara mengedipkan matanya. Seketika Jaenal mengurungkan niatnya.
Saat meeting mulai semua menyimak presentasi dari beberapa perusahaan, tiba saat nya menunjukan persentasi dari perusahaan US.
Presentasi yang di tunjukan oleh Kara perwakilan dari PT US, mampu menghipnotis para investor lain nya
"Kamu hebat Kara" Adrian mengulurkan tangannya memberikan selamat
Jantung Kara berdebar kencang. Presentasi yang Kara tunjukan ternyata di sukai para investor mendapatkan tepukan tangan dari semau yang hadir dalam ruang Meeting. Jaenal tersenyum lebar ketika putri kesayangannya mampu memenangkan tender Perwakilan perusahaan lain.
"Kamu hebat Kara" Satu poin pujian dari Adrian.
Diana menunjukkan wajah tidak suka terlihat jelas kalau dia tidak suka kehadiran Kara di perusahaan US.
"Selamat ya Kara" Ucap Diana
"Terimakasih Mbak"
"Gimana kalau nanti malam kita adakan pesta kecil kecil an." Kata Adrian.
"Setuju"Saut Diana dengan cepat
"Kalian saja ya aku tidak bisa ikut" Ujar Kara sambil menatap wajah Adrian dan Diana.
"Loh kenapa ini kan acara kemenangan kita kamu berhasil memenangkan tender besar loh" ujar Adrian
"Tidak bisa begitu dong!, ini acara kemenangan kita" saut Diana.
Kara yang sedang bimbang hatinya dia memikirkan Angel dan ingin segera menemui Angel dan menyelesaikan masalah pribadinya.
"Aku benar-benar minta maaf tidak bisa ikut, aku ada urusan penting yang harus aku selesaikan, sekali aku minta maaf." Ucap gadis yang kerap di sapa Kara.
"Baiklah, kalau itu keputusan kamu kita tidak bisa memaksanya, ayo kita kembali ke kantor."
"Kalian duluan saja, aku masih ada urusan" kata Kara.
"Kamu yakin tidak ikut bareng kami?"
Kemudian mereka pergi dan Kara menyetop taksi menuju kediaman Angel.
"Bang hantar saya ke lamat Xx no 36 B" Kara menunjukkan jalan arah tujuannya.
"Baik Neng" kata si supir taksi
Setelah taksi melaju dengan cepat Kara menyandarkan kepalanya, saat ini Kara tidak bisa berfikir apapun, dia ingin segera menemui Angel dan membereskan perasaan yang mengganjal di hati Kara.
"Neng sudah sampai" kata pak supir.
Tapi sepertinya Kara tidak mendengar suara pak supir.
"Neng" panggil lagi pak supir
"Eh.., iya bang sudah sampai ya?, maaf saya tidak dengar"
"Jangan banyak melamun neng nanti ke sambet loh"
"Saya sudah bayar via aplikasi ya bang" kata Kara. Lalu Kara turun dan melangkah kan kaki nya ke rumah berukuran tipe 21. Nampak wanita berusia 60 tahun sedang mengangkat pakaian di jemuran melihat Kara wanita tua itu menyambut dengan ramah.
"Assalamu'alaikum.." Sapa Kara
"Wa'alaikumsalam.., Neng Kara ibu sampai samar sudah lama neng nggak kemari, ada apa ayo masuk biar ibu buat kan minuman dulu" Kata wanita tua itu yang tak lain adalah ibu Angel.
Saat Kara akan menetap kan pantat nya di kursi Angel keluar dari kamar terselip wajah yang tidak bisa di artikan sebagai sahabat.
"Ngapain lu kesini?" ucap Angel ketus.
"Loh lu kok jadi begini sih sama gue Angel? salah gue apa sih?, kalau lu nggak bilang gue mana tahu salah gue apa, kita kan bersahabat dari kecil. Angel kalau ada masalah di bicarakan baik-baik bukan seperti ini, biasanya juga kan begitu" Ujar Kara yang masih menunggu jawaban dari sahabatnya.
Wanita tua itu bernama Astuti dia mendengar percakapan antara Kara dan putri nya.
Angel memang tidak pernah berubah selalu ingin menang sendiri. gerutu Astuti dari dapur
"Lu mau tahu salah lu apa?!" Ucap Angel dengan nada sedikit bervolume.
Kara menganggukkan kepala berharap tidak ada lagi masalah dengan Angel dan semua baik-baik saja seperti dulu.
"Gue mau lu berhenti kerja di perusahaan US." Ucap Angel memperjelas kata-katanya.
"Ya tapi kenapa? alasannya apa?" tanya Kara penasaran
Angel tetap bersikeras untuk tidak mengijinkan Kara untuk tetap bekerja di perusahaan itu saat itu hati Kara berkecamuk dengan penyesalan yang keluar dari bibir Angel.
"Lu punya perusahaan sendiri kan?, kenapa tidak bekerja di perusahaan lu saja, tidak usah berlaga miskin! agar dikasihani orang, atau supaya di kagumi pak Adrian lalu semua orang simpati sama lu?, basi tahu nggak lu!, sekarang lu pulang gue mau istirahat"
"Nggak ada gue pikiran seperti itu! dan apa hubungannya nya gue sama pak Adrian? gue sama Pak Adrian tidak ada apa-apa dan tidak ada hubungan sepesial, ternyata ini yang buat lu bete sama gue?"
"Udah lu pulang gue lagi capek" Usir Angel berlalu pergi meninggalkan Kara di ruang tamu.
"Tunggu Angel gue belum selesai ngomong!" protes Kara
Tapi sepertinya Angel mengabaikan panggilan Kara, Angel terus masuk ke dalam kamar nya tidak lama Astuti keluar dari dapur membawakan minuman untuk Kara.
"Minum dulu Neng Kara" kata Astuti orang tua Angel.
"Tidak usah bu saya langsung pulang saja"
"Ya sudah kamu hati-hati ya soal Angel biar ibu yang menasehati nya"
"Assalamu'alaikum" Ucap Kara pamitan dengan orang tua Angel
"Bang Ojek" teriak Kara memanggil ojek di pangkalan.
Setelah Kara pergi Astuti segera menemui putrinya, di kamar nya.
Tok..Tok...Tok. Angel panggil Astuti.
Taka ada jawaban dari dalam Astuti pun mendorong pintu kamar Angel ternyata tidak terkunci.
Setelah Astuti berhasil masuk ke dalam Angel melirik Astuti dengan tatapan sinis.
"Kamu kenapa lagi dengan Kara, dia datang jauh-jauh menemui kamu, tapi kamu sambut dengan tidak baik, apa ibu pernah mengajarkan kamu untuk tidak sopan dengan siapa pun yang datang bertamu di rumah kita." Ujar Astuti memarahi putrinya.
Mendengar ucapan ibunya Angel mengangkat tubuh nya dari rebahan.
"Bu!, bisa tidak ibu tidak terus-terusan membela Kara?, anak ibu itu aku bu!, bukan Kara!" bentak Angel
"Ibu di sini tidak membela siapa pun, ibu hanya ingin kamu lebih menghayati setiap yang datang bertamu, dan ibu mau kamu lebih bijak menghadapi masalah jangan selalu mengunggulkan emosi kamu, seharusnya kamu berterima kasih sama Kara dan keluarga nya kamu bisa kuliah kita masih bertahan di rumah ini itu berkat bantuan orang tua Kara!" Ucap Astuti
"Terus aja Bu bela dia! aku juga tidak minta bantuan dari mereka dan satu lagi aku juga tidak minta dilahirkan menjadi orang miskin suruh siapa ibu miskin!" bentak Angel
"Astaghfirullah...., Angel kamu sadar nak, kita ini orang tidak punya, seharusnya kamu jauh lebih baik dari Kara kita memiliki hutang budi dengan orang tua Kara, kamu lihat Kara dia bisa hidup susah, padahal dia memiliki segalanya, kamu harus nya mencontohkan itu Kara"
"Bu! aku tidak suka ya di dibanding-bandingkan dengan Kara, Aku ya Aku! sudah deh ibu lebih baik ibu keluar dari kamar aku" Usir Angel sambil mendorong tubuh ibu Astuti dan hampir saja terjatuh
...****************...
Terimakasih 🙏🙏
Mengalah demi seorang sahabat itu memang perlu tapi jika terus-menerus mengalah demi sahabat, apa sahabat juga mau mengalah demi dirinya kadang teman sendiri tak memberikan kesempatan untuk dia dekat dengan siapa pun kadang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan teman nya.
Hati berkecamuk kesal marah dan merasa tidak di hargai pengorbanannya selama ini. Padahal selama ini selalu mengalah demi teman.
Kurang apa gue sama lu Angel, selama ini gue mengalah demi lu!, tapi ini yang gue dapat dari lu.Teriak Kara di dalam kamar nya.
Tok..Tok..Tok.
"Kara ini ibu nak.., kamu kenapa?, ada apa sayang sejak pulang kerja kamu tidak mau makan tidak keluar kamar, kalau ada masalah cerita sama ibu nak."
Kara beranjak dari tempat tidur membuka pintu. Ibunya berdiri di depan pintu Kara mendekap tubuhnya, sambil menangis.
Wanita paruh baya itu menggiring nya duduk di tepi ranjang tidur Kara.
"Kamu kenapa sayang.., cerita sama ibu apa ada masalah di tempat kerja?" tanya Rodiah sambil mengelus pucuk kepala Kara.
Kara menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa kamu seperti ini?" tanya Lagi Rodiah saat melihat putrinya seperti sedang ada masalah di pikirannya.
"Bu.., Apa kara harus keluar dari tempat kerja ku yang sekarang?" ucap Kara sembari nangis Sesenggukan
"Loh.., kenapa emang di tempat kerja kamu? apa yang menyakiti kamu?"
Gadis yang selalu dalam naungan orang tuanya bukan berarti ia membebankan segala masalah dengan orang tua, tapi ia selalu berbagi masalah nya dengan orang tuanya, bagi Kara Rodiah adalah orang tua tapi juga teman. Kara selalu menceritakan masalah nya dengan orang tuanya, begitu pun Rodiah dia selalu memantau keadaan putrinya meskipun ia membebaskan putrinya dalam bergaul tapi Rodiah tetap memegang ekor nya.
"Bu.., Angel tidak suka kehadiran ku di tempat kerja, apa Kara harus resign dari kerjaan Kara?"
Rodiah menarik nafas panjang mendengar nama Angel.
"Sudah lah Nak, cobalah kamu bisa berfikir jernih Angel selalu saja buat kamu nangis, jujur saja ibu tidak suka sama anak itu" Ujar Rodiah.
Tapi ibu juga bingung ibu punya janji ibu tidak bisa berbuat apa-apa.
"Tapi bu.., bagaimana pun juga dia sahabatku sejak kecil" kata Kara
"Sahabat yang selalu memanfaatkan kamu, ingat Kara dia saat kamu tidak ada uang saku sekolah dia selalu meminta, kamu meminta uang sama ibu, sedangkan kamu rela tidak jajan di sekolah buat dia, sekarang saatnya kamu melawan dia, kamu harus berani kamu bukan anak kecil lagi yang hanya cuma diam dan diam saat dia memperlakukan kamu tidak baik"
Rodiah sangat lah marah saat mendengar putrinya selalu Angel mengalah untuk nya bagaimana pun orang tua pasti tidak terima saat putri semata wayangnya ada yang menyakiti nya, sekalipun itu bapak nya orang tua ibu selalu membelanya.
"Sekarang kamu makan tidak usah memikirkan nya, ingat dia bukan keluarga kita dia hanya sebatas teman kecil kamu"
"Iya bu"
Di tempat lain Angel sedang berhias untuk menghadiri pesta keberhasilan tender perusahaan US. Semua pegawai hadir di pesta itu terkecuali Kara yang tidak datang di pesta itu, pesta pun berlangsung meriah Angel menghampiri Adrian yang sedang berdiri berbincang dengan kawan kerja nya.
"Hai Beb.." histeris teriak saat bertemu dengan Diana.
"Hai Beb, kamu cantik sekali pasti buat pak Adrian ya" Kata Diana.
"Pastinya dong.., eh guys by the way gue nggak lihat Kara." kata Angel celingukan.
"Nggak ada ongkos kali buat kesini" kata Diana dan tertawa serempak
"Pak Adrian kemana ya?" tanya Angel
"Tuh lagi sama temen nya, sana samperin pasti dia terpesona melihat kecantikan kamu" ucap Diana.
Kemudian Angel melangkah kan kakinya menghampiri Adrian di tengah-tengah para rekan kerjanya.
"Selamat malam" Sapa Angel di tengah-tengah rekan kerja Adrian sedang berkerumun.
"Malam" jawab serempak.
"Cewe lu bro?" ucap berbisik salah satu temannya.
"Mana ada cewek gue, lu tahu gue lah semua wanita hanya untuk heaven"
Angel yang berusaha mendekati Adrian lumayan buat risih Adrian malam itu Adrian berusaha menghindar dari kejaran Angel.
"Pak kenapa diam saja dari tadi aku bicara"
"Oh., maaf ya saya lupa malam ini saya harus pulang cepat" kata Adrian dan dia segera pergi dari Angel.
"Akhirnya gue lepas juga dari tuh cewek, gila tuh cewek serem juga, agresif banget." gerutu Adrian, terdengar oleh temanya.
"Hahaha..., kapok lu!,"
"Buat gue aja bro kalau lu nggak mau hahah"
"Ambil sana gue mah ogah"
Malam pun berlalu pesta pun usai semua pegawai berhamburan pulang dengan berbeda-beda arah tinggal Angel yang masih berdiri di depan gedung kantor satu pun tak ada taksi yang melintas.
"Aduh taksi mana sih, mana sudah malam lagi" gerutu Angel
Tiba-tiba ada mobil mewah melintas sebrang jalan, si pengemudi pun menurun kan kaca mobilnya dan menggoda Angel.
"Hai cewek sedang apa neng malam-malam disitu, ikut abang aja yok" kata si pengemudi.
"Gila lu bang gue bukan perempuan nakal" kata si Angel.
Tiba-tiba Angel ketakutan oleh si pengemudi yang melintas dia menutupi bagian dadanya dengan tangan nya.
"Sial!, gue kira pak Adrian belum pulang ternyata dia pulang lebih awal, mana nggak ada taksi yang lewat lagi."gerutu Angel
Dan taksi pun tiba. Angel menghentikan taksi yang melintas ia segera masuk taksi pun melesat ke arah kediamannya.
Pukul 1 malam Angel tiba di kediamannya Astuti mengunggu ke kepulangan putrinya dia duduk di teras rumah nya.
Tiba lah taksi di depan rumah Astuti bergegas berdiri.
"Kamu dari mana saja jam segini baru pulang!?" Astuti bertanya saat Angel melangkah masuk ke rumah.
"Udah deh bu! diam aja berisik tahu" bentak Angel
"Kamu itu kalau di bilangin orang tua melawan terus, apa kata orang anak gadis nya pulang malam terus, dulu pas kamu berteman sama Kara tidak pernah pulang malam"
"Kara terus, Kara terus, apa hebat nya sih dia?"
jbred! membanting pintu nya.
"Astaghfirullah" Astuti mengelus dada nya.
Gadis itu tidur merasakan sakit di kepala nya, mungkin dia terlalu menahan dingin karena ia datang ke pesta mengenakan pakaian terbuka dia berusaha tampil secantik mungkin di depan Ardian, tapi semua itu sepertinya sia-sia saja, pria yang memiliki wajah tampan itu tak melirik sedikit pun oleh tampilan seksi Angel.
Di sisi lain Kara malam-malam terbangun karena lapar dia melangkah ke dapur melihat masakan barang kali masih ada makanan yang masih tersisa setelah semuanya makan malam. Kara berjalan pelan-pelan seperti kucing mencari makan.
Seketika di kaget kan oleh Bibi yang masuk ke dalam dapur kebetulan bibi ingin mengambil air panas.
"Astaga, Bibi ngagetin saja"
"Non mau apa kok tumben ke dapur?"
"Aku lapar Bibi" kata Kara
"Non duduk saja di meja, bibi masakin sebentar, Non Kara mau makan apa?" tanya Bibi.
"Asal cepat saja Bi, aku sudah lapar Banget"
Sambil menunggu masakan Kara membuka ponsel nya melihat postingan status WhatsApp Angel yang sedang happy bersama teman barunya.
"Dia sudah bahagia bersama teman barunya dan seperti gue sudah tidak di butuhkan lagi. Oke Angel mulai sekarang anggap saja kita sebatas teman biasa." gerutu Kara.
"Memang seperti itu Non teman" saut Bibi.
"Sok tau bibi nih"
"Hehhe ya sudah non Kara makan dulu terus tidur lagi sudah malam besok kan non Kara harus kerja"
"Iya bi, terimaksih ya sudah di masakin"
"Ya sudah bibi tidur lagi"
"Iya Bi" Kara pun langsung makan dengan lahap tak bersisa, setelah makan Kara langsung masuk ke dalam kamar, perut terisi penuh ia tidur dengan lelap.
Menjelang pagi semua bangun dari tidurnya dan menjalankan aktifitas nya masing-masing tapi ada yang berbeda hari ini dengan penampilan Kara ia merubah dirinya menjadi diri sendiri. Selama ini penampilan Kara selalu di atur oleh Angel, di setiap pakaian yang kenakan oleh Kara terlihat cantik, Angel selalu mengatakan kalau itu tidak pantas, hari ini Kara penampilan sangat profesional dengan celana bahan yang pas di body dan juga kemeja warna Salem yang di kenakan Kara sangat cantik.
Selama ini Kara selalu menjadi bahan ejekan kawan-kawan nya sering menyebut nya si cupu Karena pakaian dia yang serba besar dan rambut kuncir dua seperti kuda.
Kalau Angel melihat penampilan baru Kara apa reaksi dia yang di katakan nanti, Kara yang berubah drastis, bukan lagi si gadis cupu
...----------------...
Thank guys semoga suka ya 🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!