NovelToon NovelToon

Hubby VS Feme

Part 1

Vilmar Willem sering di panggil V adalah anak ke dua dari keluarga Willi Willem dan pasangan Fairus Willem.

Vilmar menaruh hati kepada Gea teman masa kecilnya,berbagai cara ia lakukan untuk mendekati Gea tapi usahanya sia-sia karena Gea lebih memilih kakak kandung V sebagai pendamping hidupnya

Cinta pertama V tidak sempurna wanita yang sangat ia cintai malah memilih kakak kakaknya sendiri, ia sangat terluka melihat kakak ipar yang sangat ia cintai tapi tidak bisa dimiliki, dari pada ia menyiksa bantinya setiap hari melihat kakak dan iparnya bersama, V memilih tinggal di Seville, Spanyol

“kamu sampai kapaan akan tinggal disini V?” tanya mom Fauirus, sudah hampir satu tahun V tinggal di Spanyol sebagai seorang ibu Fairus ingin berkumpul bersama anak-anaknya

“Mom menderita sayang, jauh dari kamu. Mom kesepian tanpa mu, pulanglah nak apa kau tidak kasian sama mom yang merinduakn mu setiap hari?” Mom Fairus menitihkan air mata karena sangat merindukan V

“mengertilah Mom, aku tidak ingin melihat Gea dan Vallen”

“Mom tau sayang, tapi kalau kamu menghindari dari masalah seperti ini. Masalah tidak akan selsesai nak”

“kamu harus melupakan Gea, Daddy mengijinkanmu pergi supaya kamu bisa menenagkan pikiranmu dan menata hati mu tapi Daddy tidak mengiraa kamu akan tinggal selamanya sidini” Dad Wille juga kut sedh karena wanitanya menangis “Daddy beri kamu waktu 3 hari untuk kembali ke Indonesia” keputusan mutlak Dad Willem

“tidak.., kamu harus balik ke Indonesia sekarang juga bersama Momy dan Daddy” Mom Fairus tidak ingin menahan kerinduanya 3 hari lagi, ia menginginkan V kembali bersamanya sekarang

“Aku tidak mau Mom, Dad”

“kalau kamu memang tidak sayang Mom maka jangan pernah pulang sampai Mom mati” acam Mom Fairus pergi sambil terisak

karena kesabaran sudah habis, usahanya sia-sia sudah puluhan kali Mom Fairus terbang ke Spanyol membujuk V untuk pulang tapi V masih tetap tidak mau pulang

“kau sudah membuat wanita ku menangis, aku tidak akan memaafkanmu” ucap Dad Wille tegas kemudian pergi menyusul istrinya

“Mom...Dad” panggil V menyusul kedua oarag tuanya

Di halaman depan Mom Fairus meihat kebelakang memastikan V mengikutinya keluar tapi yang ia lihat hanya suaminya bejalan ke arahnya

“apa V tidak mengikuti kita?” tanya Mom Fairus kepada suaminya setelah berda depanya.

“mana mungkin V tidak mengikuti” jawab Dad Wille dengan yaikin “sudah lah, kau jangan lihat kebelakang terus nanti rencana kita bisa gagal”

dan benar saja tidak lama V keluar dari Masion menghampiri ke dua orang tuanya

“Mom... Dad maafkan V, V tidak bermaksud menyaki hati kalian”

“Mom tidak ingin jauh dari kamu nak” Ucap Mom Fairus yang masih menagis membelai wajah V

“aku tau Mom tapi....”

“lupakan Gea, Daddy akan mencarikanmu calon istri” ucap Dad Wille tegas

“tapi Dad......”

“Momy dan Daddy ingin kamu bahagia nak”

“tapi aku tidak bisa menikah dengan wanita yang tidak aku kenal apalagi aku tidak mencintainya, Mom”

“cinta akan tumbuh seiring berjalanya waktu nak”

V sanagat binging satu sisi dia tidak ingin menikah tapi disisi lain orang tuanya ingin melihatnya bahagia, ia menyadari bahwa tindakanya itu tidak benar menghindar dari masalah tidak akan menyelesaikan masalah

“Baiklah, aku setuju untuk menikah tapi ada satu syarat”

“apa pun syaratnya, pasti Daddy akan penuhi”

“setelah menikah aku ingin tinggal terpisah”

“tidak! Mom tidak setuju, Mom tidak akan membiarkan mu tinggal disini”

“Mom.. aku akan di Indonesia tapi aku akan tinggal di apartemen bersama istri V”

Mom Fairus melihat suaminya untuk meminta jawaban

“Baiklah.. tapi jangan jauh-jauh dari Mansion ya” ucap Mom Fairus setelah menerima jawaban dari

Part 2

Indonesia

Sudah satu minggu V tinggal di Mansion tapi ia egan untuk membaur bersama keluarganya.

semua aktivitas seperti makan,mandi, olahraga ia lakukan di dalam kamarnya. jika V membutuhkan sesuatu tinggal metelfon pelayan

Tok tok tok

“boleh Mom masuk?”

“masuk saja Mom, pintunya tidak di kunci”

“kenapa kamu tidak pernah turun nak” Mom Fairus duduk di sofa ruang tamu kamar anaknya

“Mom jangan memaksa ku, aku masih butuh waktu”

“baiklah Mom tidak akan memaksa”

“ada perlu apa Mom datang kemari?”

“Oiya hampir lupa, ini sayang Mom ingin menunjukkan foto-foto calon istri kamu” Mom Fairus menyodorkan beberapa kertas foto di meja

“Mom saja yang memilih, aku akan setuju pilihan Mommy”

“tapi sayang ini kan calon istrimu”

“aku percaya Mommy pasti akan memillihkan gadis yang pantas untukku, aku percaya samua sama Mommy saja”

“ehmmm.. Baiklah” Mom Fairus menghela nafas dengan kasar

karena beban berat mencarikan gadis yang tepat untuuk anaknya bukan hanya bibit bebet bobot dipertimbangkan melainkan gadis yang mampu membuat V hidiup seperti manusia normal memberi dan menerima cinta

Penuh pertimbangan Mom Fairus memiih calon mantunya, membutuhkan waktu satu minggu lamanya untuk Mom Fairus memantapkan pilihanya.

pilihanya jatuh pada anak sahabatnya semasa duduk dibangku kuliah dulu

“kita mau kemana Mom?” tanya V heran karena tidak biasanya mereka pergi keluar kota

“kita akan ke Solo untuk melamar colon istrimu sayang”

"What?" pekik V terkejut

"Kenapa kamu terkeju sayang? bukanya kamu Yang meyuruh Mommy memilih calon istrimu"

"Iya.., Tapi kenapa tidak menberitau ku terlebih dahulu?"

"memberi tau mu atau tidak itu sama saja, kau pasti setuju dengan piluhan Mommy"

Sakmat V sudah tidak bisa protest lagi, dirinya hanya diam menatap ke arah jendela

Setelah memakan waktu hampir satu hari tibalah V dan keluarganya di sebuah rumah besar bergaya klasik khas rumah adat Solo.

perpaduan rumah joglo dan klasik menambah kesan unik membuat rumah itu paling menonjol dari deretan rumah yang lain

“Monggo...monggo pinarak (silahkan silahkan masuk)” sapa seorang wanita paruh baya mengenakan baju tangkeban

“Ndoro tamu sampun dugi (Tuan tamu sudah datang)” dayang memberi taukan kepada Tuanya dan tak lama sepasang suami istri keluar dari balik pintu

“Fairus..” sapa ibu Ellena cipika cipiki melepas kangen setelah hampir 24 tahun mereka tidak bertemu

“perkenalkan saya Raden mas Gudti pngeran Haryo Wijoyo Sundarsono putra Sri Susuhunan Pangkubuwono Pakubwana XI” ucap suami dari Ibu Ellena

Keluaraga Willem melonggo karena baru pertama kali mendengar nama sepanjang itu dan mengucapkanya dengan satu kali tarikan nafas

“hahaha kenapa? Terlalu panjang ya? Kalian bisa memangilku Edo” Pa Edo menyadari keterkejutan keluarga Willem yang sampai memuka mulutnya

“silahkan siahkan duduk”

“Mom aku tidak tau kalo, Mommy punya kenalan darah biru” bisik Vega anak bungsu Mom Fairus

“Mommy juga baru tau kalau suami Ellena ketrunan kraton”

“Ehemm!!” Dad Wille berdahem supaya istri dan anaknya tidak berbicara berbisik-bisik apalagi didepan calon besan yang menjujung tinggi adat hal itu sangat tidak sopan

“Kedatangan kami kemari bermaksud untuk melamar putri Pak Edo untuk anak kami Vilmar” Dad Wille memulai pembicaraan

“kedatangan Bapak/Ibu kemari saya terima, tapi untuk lamaran biar anak saya yang menjawab.

Bu panggilkan putri kita”

“Baik pa”

part 3

Beberapa menit kemudian Ibu Ella membawa gadis cantik jelita duduk berjajar dengan kedua orang tuanya

“Cantik sekali nama kamu siapa sayang?” tanya Mom Fairus

“langsung nama pangilan saja”

timbal Vega yang tidak mau mendengar nama panjang-panjang kalo pangilanya singkat apalagi nama pangilanya tidak ada sangkut pautnya dengan sepanjang itu

“Zoe” lirih gadis itu menundukan kepalanya malu

“Zoe.., nama yang bagus”

Mom Fairus tersenyum lebar, melihat lemah lembut calon mantu membuat hatinya berkata bahwa ia tidak salah memilih jodoh untuk anaknya

“keluarga Willem datang kemari bermasud untuk melamar mu nduk, bagaimana kamu menerimanya?” taya Ibu Ellena pada putrinya

Zoe yang ditanya hanya duduk diam menundukan kepalanya

disebrang V melihat wajah intes Zoe seperti pernah bertemu sebelumnya tapi dimana kapan ia lupa.

Mom Fairus melihat gerak gerik V yang dari tadi memandang Zoe memeiliki spekulasi lain ia pikir V menyukai Zoe pada pandangan pertama

“Sayang liat V dari tadi dia menatap Zoe tanpa berkedip hihihi” bisik Mom Fairus pada suaminya, yang ikut melirik tingkah laku anak keduanya itu

“Bagaimana nak Zoe apa kamu menerima lamaran kami sayang?” tanya Dad Wille, ia juga merasa V menyukai Zoe.

Orang tua mana yang tidak Ingin melihat anaknya bahagia bisa memberi dan menerima cinta.

Dad Wille mendesak pihak wanita untuk segera menjawab lamarannya agar kedatanganya tidak sia-sia

“Bagaimana nduk?” tanya papa Edo

Zoe masih menundukkan kepalanaya, sedetik kemudian terdengar suara riuh kegembiraan setelah Zoe mengangukkan kepalanya menerima lamaran keluarga Willem

“Baik, minggu ini kita adakan pertunangan dulu baru dua bulan lagi kita adakan acara pernikahan” jelas Dad Willem

“Tidak Dad, aku ingin pernikahan ini di percepat” V dari tadi diam mulai bersuara,

ia tidak ingin tinggal di Mansion melihat kakak dan kakak iparnya terlalu lama ia ingin segera pindah

Tapi dari sudut pandangan orangtuanya berbeda mengira V sudah bisa move on, mereka pikir V ingin memilikki Zoe segera

"sayang kamu sudah tidak sabar ya.." goda Mom Fairus

"bukanya tidak sabar tapi aku ingin...." perktaanV mengantung karena Dad Willem menyela pembicaraan

"Sudah jangan berdebat" ucap Dad Willem tegas "kita tanyakan kepada calon besan, bagaimana pendapat Tuan dan Nyoya Edo?"

"jangan panggil kami Tuan, panggil langsung nama saja kita kan sebentar lagi menjadi keluarga"saran Ibu Ellena

"Baiklah,"

"kita adakan pernikahan diakhir bulan ini saja, bagaimana?” usul papa Edo

“dari tadi dia diam saja apa dia bisu?” gunam V dalam hati yang masih setia menatap melihat gadis muda didepanya

V masih berfikir keras mengingat dimana ia pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya sehingga ia tidak sadar orang-orang memanggil namanya

“Nak, bagaimana usul dari papa Edo?” tanya Mom Fairus mengoyangkan pelan tangan V menyadrakan V dalam lamunannya

“A..a.. iya terserah Mom dan keluarga saja” V terperanjat karena menyadari semua mata tertuju padanya hanya satu orang saja yang sendari tadi menundukan kepalanya

pertemuan dau keluarga itu pun berlanjut, membahas masalah persiapan pernikahan.

Keluarga Wilem sengaja tidak kembali ke Jakarta karena mempersiapkan pernikahan putranya, meski acaranya terkesan mendadak tapi semua persiapan sudah 85% selesai.

Semua keluaraga Willem termasuk Vallen dan Gea menginap di Hotel The Sunan Solo, Hotel dimana pernikahan V dan Zoe akan di selenggarakan

mereka sengaja menginap lebih awal dari jadwal karena ingin memperispkan keperluan pernikahan yang tinggal dua hari lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!