" Lajukan Mobil nya lebih Cepat Ka, Kita harus segera ke Sampai ke Apartement, Dimas dalam bahaya. " Titah Brian di dalam mobil yang sama dengan Jaka.
Mereka begitu terburu buru saat baru mengetahui teman kencan Dimas adalah orang suruhan Musuh mereka.
Ya, Brian adalah pemimpin Black Dragon yang kini sudah di Pimpin nya. Kali ini Brian dan Dimas juga Jaka tengah menempuh Pendidikan mereka lagi di Kota Munchen, Jerman !
Angga ? Angga lebih memilih kuliah di Cairo, Mesir sana. Dia begitu ingin menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga nya. Setelah menyelesaikan S2 nya di London, Angga lebih memilih Ke Cairo, Hanya 2 tahun saja.
Lalu dia akan bekerja di Perusahaan bersama teman teman nya yang lain.
Dan Kini, Jaka,Dimas yang di pimpin Brian Sedang dalam masa pengejaran. Mereka Kelompok Mafia, Tapi mereka membantu Negara yang akan di rugikan oleh pihak gelap lain nya.
Seperti saat ini, Mereka dalam misi penggagalan penyeludupan Senjata api ilegal dan Narkoba jenis sabu dan Ekstasi.
Brian mendapat info ini dari Dimas yang memang Memilih menjadi Hacker handal dengan kuliah serta berguru pada Steffano Orion.
Sementara Jaka , Dia adalah Petarung hebat dengan segela tingkah konyol dan kelicikan nya.
Jaka begitu pintar untuk mengelabui Lawan nya, Dan pemimpin tahta Tertinggi saat ini adalah Brian, siapa lagi jika bukan Brian Dominique Jade.
Namun tiba tiba saat menuju apartemen mereka, Jaka hampir menabrak seekor kucing.
Tanpa Jaka dan Brian merasa Curiga mereka keluar dari mobil dan Brian sudah di sambut dengan sebuah hadiah perkenalan dari orang yang memang sudah memantau mereka.
Dor !
" Aaahhhkkk..." Brian terduduk di aspal.
" Brian..." Teriak Jaka saat melihat Dada bagian atas kanan Brian tembus oleh peluru entah dari mana.
Dan sial nya, Ponsel Jaka di Mobil, Secepat kilat dia membopong Brian menuju rumah sakit kembali.
" Bri, Bertahan lah Bri. Bertahan !" Ucap Jaka panik.
Dia yakin, Jika Tuan Bos Kaya tau, Habis lah dia.
" Lebih cepat Ka. " Suara Brian semakin lirih.
Hebat, Brian masih bisa membuka mata nya. Luar biasa bukan ?
Jarak dari pelabuhan cukup jauh, Butuh waktu sekitar 1 jam itu jika berkendara dengan kecepatan di atas rata rata.
Dan melewati hutan hutan, yang dapat menghambat perjalanan mereka.
" Brian. Buka mata my ! Kau harus bertahan !" Teriak Jaka.
Brian tidak menjawab , Dia menahan rasa yang begitu ngilu di dada bagian atas kanan nya.
Jaka yang panik langsung menghubungi Dimas.
" Angkat sialan !" Umpat Jaka panik 2 panggilan terlewati begitu saja.
Sampai panggilan ketiga di angkat.
" Uuhhh...Baby...Faster...Uhhh..." Sialan !
Dimas yang dulu nya penakut sekarang menjadi penikmat !
Sialan bukan ?
" Sialan kau ! Cepat jemput kami ke rumah sakit. Brian tertembak. Bisa bisa kau menunggang mesin bodoh ! Wanita yang kau tunggangi itu adalah suruhan Kall, Sialan kau Dimas !" Bentak Jaka.
Dia merasa geram disana.
Sedetik kemudian Dimas yang sadar langsung mendorong Wanita tersebut dan penyatuan mereka terlepas.
" Sialan ! Berani nya kau !" Geram Dimas.
Dia langsung mengikat tangan wanita itu dengan dasi nya dan mengurung nya di dalam kamar.
" Akan ku remmas diri mu sampai habis jika Brian kenapa kenapa !" Ucap nya dingin.
Ternyata inilah sosok Dimas yang sekarang ! Bringas dan menyeram kan.
Kembali pada Jaka dan Brian yang di dalam mobil, Kepanikan semakin menjadi tat kala Ban mobil mereka tiba tiba bocor.
" Sial sial sial ! Bisa bisa nya saat genting begini. " Jaka menggerutu disana.
Disaat seperti ini bisa bisa nya ban mereka bocor, Dan lebih sial nya lagi Jalanan ini sunyi, Mereka sudah sampai di jalan raya, Namun sunyi.
Jaka semakin panik kala melihat Mata Brian mulai terpejam.
" Tuhan Tolong selamatkan Brian. Setidak nya jika aku tidak bisa selamat Brian harus selamat !" Doa nya begitu tulus untuk teman nya itu.
Orang paling berjasa bagi nya.
Syukur, Ada mobil lewat, Disana Jaka melambaikan tangan nya pada mobil tersebut, Namun seperti nya mobil itu enggan berhenti.
" Siapa dia ? Atau jangan jangan Perampok ?" Gumam nya terpaksa menghentikan mobil nya.
Dia tidak akan menabrak mati orang di hadapan nya.
" Oke, Tenang La, Tenang, Dimana Pistol elu ? "
" Oh God, Aku lupa..." Imbuh nya pelan mulai merasakan ketakutan nya.
Tok..tok...tok...
Kaca pintu di Ketuk dari luar.
" Tolong saya mbak, Teman saya tertembak, Ban kami bocor. Tolong mbak..." Jarak masih berusaha walau belum di buka kaca jendela nya Pria itu berbahasa Jerman.
Brian yang merasa Jaka di luar pun berusaha sekuat tenaga untuk menyusul nya.
Brian takut Jaka kenapa kenapa. Sungguh hebat bukan ? Jelas dia yang terluka parah dan masih bisa memikirkan keadaan orang lain lagi ?
" Ka...Jaka..." Brian mencoba berjalan mendekat.
Tampak dari sorot lampu mobil yang sedang menyorot pria Asia di depan sana dengan darah yang terus keluar dari tubuh nya.
" Brian..." Jaka langsung berlari ke arah Brian disana yang terus mengeluarkan darah.
Hati orang yang di dalam mobil pun tersentuh disana.
" Brian...plis...Bri, Bertahan..." Jaka semakin panik.
Akhir nya orang keluar saat mendengar kedua orang itu bisa berbahasa Indonesia.
" Cepat bawa masuk..." Ya, Wanita yang memiliki mobil itu membuka pintu kursi penumpang Mini Cooper nya.
" Tolong...Jaga dia. Aku ayang akan menyetir nya. " Tanpa rasa curiga lagi Wanita tadi langsung mengiyakan nya.
Dapat di lihat nya wajah Pria Asia yang saat ini berada di pangkuan nya itu sangat tampan.
Kulit putih, Hidung mancung, Rambut tebal, Alis berukir sungguh perpaduan yang sempurna.
" Dimana rumah sakit terdekat Nona ?" Tanya Jaka Panik.
" 1 km lagi kita akan sampai dirumah sakit Kota. Tidak terlalu besar. Tapi cukup untuk melakukan operasi darurat. Darah nya semakin banyak. " Hati wanita itu tidak tega.
Walau dia bukan Dokter Bedah, Tapi dia tau sedikit cara menangani pendarahan.
Tanpa menunggu lagi, Dia merobek Kemeja pria di pangkuan nya ini untuk membalut luka itu seadanya dulu agar darah tidak semakin banyak keluar.
Bahkan saat ini juga pakaian nya juga sudah bersimbah darah.
Brian membuka mata nya saat merasakan nyeri Dada nya, saat wanita di hadapan nya itu menakan luka nya.
Walau setengah sadar, Brian tau itu seorang wanita dan Cantik di lihat nya.
" Bisa lebih cepat ? Mobil di belakang kita seperti nya mengejar." Wanita itu semakin panik saja.
Jaka melihat dari spion dan benar. Mereka di kejar.
Kali ini bukan hanya dia dan Brian, Tapi mungkin saja wanita yang menolong mereka juga ikut terkena imbas nya.
" Apa masih Jauh ?" kata Jaka lagi.
" Tidak itu. Di depan kanan. " Tanpa menunggu waktu lagi Jaka langsung membawa Brian keluar dari mobil wanita itu dan meletakan nya di Brangkar .
Wanita itu juga ikut membantu nya, Sampai dia tidak sadar bahwa Brian memegang tangan nya dengan erat.
Sekali lagi, Brian melihat wajah itu.
" Cantik. " Kata Brian sebelum menutup mata nya dan segera di larikan ke ruang operasi.
Tanpa mereka sadari Brian Telah menggenggam sesuatu di tangan nya sebelum di bawa ke ruang operasi.
" Brian mana ?" Tanya Dimas yang baru sampai dengan pakaian berantakan nya.
" Siap kan penjagaan . Sterilkan lokasi ini. Setelah Selesai Operasi pindah kan Brian ke Rumah sakit besar. Jangan lupa kabari Angga. Tapi tidak dengan Tuan Bos !" Ucap Jaka.
Dimas lun mengerti langsung melakukan tugas nya.
Sementara wanita tadi yang mengantar mereka merasa tugas nya sudah selesai dia pun pergi dari sana. Karena besok adalah hari kelulusan nya di Negara ini.
Negara kelahiran nya..Walau saat ini dia juga sudah Magang dan Koas sebagai Dokter anak seperti yang di cita citakan nya sejak kecil.
...🍓🍓🍓...
Haloo Brian Dominique Jade ❤️
Welcomea to the Story off you ❤️
Jangan Lupa Follow ige aku @amelia_falisha1511🍊
Brian sudah selsai di operasi dan di pindahkan ke ruang rawat.
Tapi, Bukan nya ke ruang rawat, Jaka dan Dimas langsung membawa nya kerumah sakit besar di pusat Kota Munchen.
Selama proses pemindahan Brian, Jaka dan Dimas di kawal banyak orang. Ya Orang orang Dunia bawah yang di pimpin Brian di Negara ini.
Brian begitu luar biasa bisa membangun kerajaan Dunia bawah hasil dari turunan Gale sang Daddy.
Ya, Brian juga memanggil Gale menjadi Daddy karena kedua adik nya memanggil nya Daddy.
Sudah 2 hari Brian sadar, Dan keadaan nya sudah membaik. Tubuh nya merespon dengan baik obat obatan yang di konsumsi nya untuk cepat menunjang kepulihan nya.
" Dimana Jaka Dim ?" Tanya Brian pada Dimas yang sedang sibuk dengan Laptop nya.
" Hah ? Jaka ?" Beo Dimas.
" Matikan Laptop Mu Dim ! Aku bertanya dimana Jaka ?" Tanya Brian lagi.
" Jaka ? Dia sedang melihat Dermaga. Juga sedang mencari Wanita yang menyelamatkan kalian ! Dia ingin memberi hadiah . "
Deg !
Jantung Brian berdetak dengan cepat, Bahkan dua kali lipat kala Dimas menyebut kan Wanita yang menolong nya.
Brian Tidak bisa memastikan ingatan nya, Tapi yang di ingat nya adalah wanita itu cantik. Berambut pirang khas Bule...
" Oh iya. Aku lupa. Dokter memberikan ini sewaktu selesai Operasi mu !" Dimas memberi kan sebuah gelang rantai emas Dengan sebuah nama.
" Lila ?" Gumam Brian lagi.
" Who is Lila ?" Tanya Dimas.
" Maka nyalakan lagi Laptop mu dan cari siapa itu Lila !Kau bisa mulai dari CCTV rumah sakit atau Plat mobil nya !"
" Tadi kau menyuruh ku untuk mematikan Laptop ku dan sekarang kau suruh aku menyalakan nya lagi. Kau itu !"
" Kerjakan Dimas !" Ya !
Dimas bisa apa Jika Brian sudah memanggil nama nya dengan nada Rendah penuh ancaman ?
Sial !
Dimas mulai mencari tau siapa itu Lila ?
...🍊🍊🍊...
Disisi lain, Di sebuah Apartement mewah, Seorang wanita sedang berontak kala segerombolan Pria menerobos masuk ke apartement milik nya.
" He ! Apa ini ? " Tanya Winata itu .
" Nona Daniella, Mohon jangan mempersulit kami. Tuan Jery bilang kami harus menjemput paksa anda Nona. Dan dua hari lagi, Akan di adakan Pesta pewaris tahta dari Grey Corp Factory. " Ini lah yang di Benci Daniella.
Garis keturunan, Tahta dan pewaris !
Yang paling di takuti seorang Daniella adalah Perjodohan bisnis dan Dia akan menentang itu habis habisan.
Bukan dia tidak tau, Bahwa Daddy nya ingin menjodohkan nya dengan Putra dari Pasangan Deka Arianto Hermawan dan Kinan Bara Reynaldi Thomas yang bernama Exel Arianto Hermawan.
Pria Sombong dengan tingkat Kearoganan nya yang tidak bisa di torelir lagi.
Selalu memandang semua nya dari Harta dan Tahta !
Yang Daniella tau dari Kedua saudara kembar nya, Bahwa Axel tinggal di California bersama Kakek dan Nenek nya.
" Katakan pada Daddy ku, Jika dia memaksa ku untuk pulang, Maka aku tidak akan mau bicara pada nya. " Ancam Daniella lagi.
" Nona. Mohon kerja sama nya !"
" Baik lah... Minggir !" Oke Daniella akan mengikuti Orang orang suruhan Daddy nya untuk pulang ke Indonesia.
Dengan rencana lain, Dia akan menjalan kan nya disana nanti nya.
Soal S2 nya, Dia akan mengambil nya di Indonesia saja nanti nya. .
Akhir nya, Daniella ikut pulang ke Indonesia bersama orang orang menyebalkan itu !.
...🍇🍇🍇...
Lain Daniella, Lain lagi Brian Dominique Jade yang sedang terus mengingat Wajah dan rupa Wanita cantik itu.
Bagaimana Brian bisa yakin bahwa wanita itu cantik ?
Walau dalam keadaan setengah sadar dan di kurang nya pencahayaan, Brian bisa memastikan bahwa wanita yang menolong nya benar benar cantik !
" Lila, " lagi lagi Brian menyebut nama wanita itu.
" Kau mencintai nya ?"
Deg !
Dimas menelan ludah nya dengan kasar.
Brian tidak pernah mengumpat dan memaki, Tapi sorot mata nya sangat membuat siapa pun merinding.
Bahkan saat ini rasa nya Dimas hampir terkencing di celana .
" A-aku ke tiolet dulu. " Langsung kabur ke kamar mandi.
Dan benar saja. Entah mengapa saat dua orang yang menatap nya dengan tajam mampu meluruhkan semua perasaan nya.
Gale Thominshon Jade dan Putra Sulung nya yang bernama Brian Dominique Jade lah yang membuat nya ketakutan setengah Kencing.
" Lila ." Lagi dan lagi Brian merapal kan nama itu dari bibir nya sambil menggenggam erat gelang itu.
Gelang cantik !
Namun Lamunan nya buyar saat sang Bidadari menghubungi nya.
" Hallo Ma..." Sapa Brian lembut.
" Pulang ke Indonesia atau Mama yang menjemput paksa diri mu disana ?"
" Ma. Sesuai kesepakatan kita !" Jawab Brian lembut.
" Bukan kita ! Tapi kamu dan Papa mu ! tidak dengan Mama. " Ketus Viona sang Mama.
" Ma, Ayolah...Tinggal satu tahun lagi bukan ? Bri janji akan pulang jika semua disini sudah selesai ! "
" Janji ? " Tanya sang Mama.
" Janji Ma..."
" Is...Dad, Jangan mengganggu ku. Aku masih menghubungi Putra ku..." Keluh Viona.
Brian paham disini. Papa nya atau Daddy nya itu selalu seperti itu pada sang Mama Viona nya. Walau sudah berusia lewat setengah abad, Tapi jiwa nya masih tak di ragukan lagi.
Bahkan otot nya masih kencang dan tubuh kekar nya masih sama.
Ya, Mama dan Papa nya memutuskan kembali ke Indonesia saat Lea ingin kembali kesana dan Juga Prince sang Bungsu juga ingin tau Negara kelahiran sang Mommy.
" Bri Tutup Ma. Love You. "
" Love You To Brian. " Jawab sang Mama.
Dimas sudah kembali dan menyerahkan Laptop nya pada Brian.
" Ini daftar nama Lila yang ada di Negara ini Dan yang ku dapat dari CCTV rumah sakit, Bahwa plat mobil itu milik Seorang Pria bernama Jackson Grey. "
" Jackson Grey ?" Tanya Brian lagi.
" Ini. " Dimas memberikan Gambar seorang Pria bule dengan rambut putih nya namun masih menampakan kesan gagah nya.
" Sugar baby kali Bri..." Brian menatap Dimas.
Namun dia juga membenarkan nya. Jaman sekarang banyak bukan ? Wanita yang menghalal kan segala cara demi harta dan tahta ?
Maka Dari itu, Brian selalu menutup diri nya dengan enggan bermewah mewahan ya, Walau pakaian murah pun tetap akan sangat luar biasa jika di kenakan nya !.
" Sudahi Dim. Dia tidak akan menbutuhkan hadiah nya. " Brian langsung menyimpan gelang nama itu di saku celana nya.
Tak lama Jaka kembali dengan beberapa makanan di tangan nya.
" Eh ? Baik bener Jak ?" Tanya Dimas.
" Jak jak jak...Kerenan dikit ngapa Mas. Brian aja manggil nya Ka. Kali aja ada Bule nyasar deketin gue !" Sela Jaka.
" Elah, Elu juga manggil nya Mas Mas. Lo kira apaan ? Mas bakso ?"
" Sudah ! Jangan berisik ! apa yang kau bawa Ka ?" Tanya Brian.
Ya, Mereka akan langsung diam jika Brian sudah bicara dan menyela. Tidak adalagi perdebatan atau pergulatan di antara kedua nya.
" Hanya Burger. Dan Coffe. "
" Aku tidak memakan Junkfood !" Ucap Brian.
" Tenang. Aku bawa Grill Tuna dan Salad juga Jus buah Naga. " Jaka memberikan makanan milik Brian.
" Kau selalu memperhatikan nya. Sementara aku ?"
" Makan lah ! Mama ku selalu marah Jika bicara di depan makanan !" Sela Brian lagi.
" Oke. Selamat makan !" Seru Jaka dan Dimas.
" Selamat makan !" Mereka sibuk memakan makanan nya. Namun pikiran Brian masih berkelana dengan sebuah nama Lila !
Siapa Lila ini ? Apa dia harus mencari nya atau apa ?
Lalu jika ketemu apa yang harus di lakukan nya ?
" Tapi, Wajah itu ..." Brian masih ingat betapa panik nya wanita itu saat merobek Kemeja nya dan menekan luka tembakan nya. Rasa nya Brian sangat tersentuh dengan sentuhan tangan mungil itu.
Lalu apa kabar Dengan Florance ? Teman semasa Sekolah nya di Asrama dan mengikuti nya di Universitas Harvard dan kini Juga wanita itu ikut tinggal di Jerman .
Bukan Brian tidak mengetahui jika Flow menyukai nya, Bahkan mungkin juga mencintai nya. Tapi dia bisa apa ? Brian sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada nya sedikit pun.
...🍇🍓🍊...
Yah...Kasian Brian nya, Ngira sih Lila itu Sugar Baby nya GrandPa Jackson 🤪🤪
Akhir nya Brian harus benar benar pulang kali ini. Karena sang Mama sudah mendesak nya.
Ini adalah tahun Terakhir nya Brian di Luar. Jika Brian tidak pulang Maka Viona akan nekat menjemput nya disana.
" Jet mana Bos ? Rusak ?" Canda Jaka pada Brian.
" Diam lah Jaka. !" Nah kan ?
Jika sang Bos sudah memanggil nama arti nya apa ? Mau gak mau ya harus diam lah ! Apa lagi ?
Mereka dari Jerman ke Indonesia dengan pesawat Komersial dan itu Ulah Brian !
Dia enggan menaiki burung besi pribadi itu. Membosan kan kata nya.
Setelah menempuh perjalanan udara selama kurang lebih 15 jam, Akhir nya Brian dan Jaka serta Dimas sampai di waktu makan siang.
Kedatangan mereka menjadi pusat perhatian semua pengunjung bandara Soetta, ya Karena ketampanan seorang Brian Dominique Jade manjadi bahan utama nya.
Bagaimana tidak ? Brian tampil sederhana dengan Hoodie putih gading jeans Hitam dan Sneakers saja dan jangan lupakan kaca mata hitam nya.
Oh, Emak emak mau meleleh disana.
Brian sedikit risih karena terus di tatap sedemikian rupa oleh orang orang itu yang membuat nya tidak nyaman.
" Maka nya jangan kelewat gandeng Bos ! Gini kan jadi nya ?" Brian menerima masker yang di sodor kan oleh Jaka.
" Dimana mobil nya Ka ? Apa aku harus naik ojek ?" Tanya Brian lagi.
" Sabar dikit Bos. Tuan Bos udah kirim supir kata nya. " Dimas menjawab nya.
" Selamat datang Tuan Muda. "
Brian tidak menanggapi, Dia langsung masuk ke dalam mobil. Sudah lama di luar Negri dengan suhu udara yang berbeda, Saat ini dia merasa kulit wajah nya hampir terbakar dan lagi, Dia paling tidak suka di hormati berlebihan begini di panggil Tuan Muda.
Sepanjang jalan menuju Ke rumah nya, Brian dengan supir itu tidak terlibat percakapan sedikit pun. Brian terus memandang jalanan Kota ini yang begitu dan selalu begitu.
Di landa kemacetan !
" Maaf Tuan, Macet. " Sang supir merasa tidak enak di hari pertama nya Kerja sebagai supir nya Brian, Malah harus terjebak macet begini.
" Apa bapak sudah makan siang ?"
" Hah ?" Tanya Sang supir merasa kaget.
" Saya tidak suka mengulang pertanyaan untuk kedua kali nya Pak. Jika ingin bekerja dengan saya. Maka harus mengerti setiap langkah dan omongan dari saya. !"
" Oh, I-iya Tuan, Maaf. Saya belum makan Tuan. " Jawab nya gugup.
" Kalau begitu singgah ke Caffe atau restoran dulu. Kita makan siang. "
" Ta-tapi Tuan..."
" Saya tidak suka di bantah Pak. Bapak bekerja dengan saya bukan ? Setiap orang saya tidak ada yang bisa membantah saya Pak. Kalau saya bilang maka kita akan makan, Termasuk bapak juga !"
" Saya ikut juga Tuan ?" Tanya sang supir lagi.
" Jangan banyak bertanya Pak. Mulai lah berhemat dari sekarang. Orang yang banyak bicara akan mudah terkena penyakit. Terutama penyakit hati !"
Deg !
Ucapan Tuan nya ini sangat lembut, Tapi arti nya ?
Menghujam dengan kejam di jantung hati nya !.
Alhasil mereka benar benar harus berhenti di Caffe yang terdekat dari jalur kemacetan itu.
Dan disini lah mereka saat ini, Di Caffe yang cukup mengesan kan untuk Brian kunjungi.
" Pesan lah Pak. Bapak harus makan. Saya hanya minum Jus Buah Naga saya dan Roti tawar gandum " Sang supir tadi langsung bergegas memesan karena pelayan sudah mencatat pesanan dari sang Tuan tampan di hadapan nya.
Pandangan Brian Terfokus pada Ponsel nya dan Gelang yang menjadi mainan nya.
" Lila ?" Gumam nya lagi.
" Saya duluan Pak. Risih di lihat orang orang. Bawakan saja ke mobil. " Brian langsung keluar dari Caffe menuju mobil nya.
Namun, Saat dia hendak ke mobil nya, dia melihat ada Wanita paruh baya yang di seret paksa oleh Dua orang berbadan seram mungkin jambret atau pencopet batin Brian karena Wanita tua itu bersikeras mempertahan kan Tas nya.
Brian bukan orang buta, Wanita itu terlihat orang kaya dengan Tas kulit buaya hitam nya.
" Lepas !" Seru Brian.
Aura membunuh nya langsung keluar dari sangkar nya setiap kali melihat yang beginian.
Olahraga dulu yaa...
" Siapa Lo ? Berani banget ikut campur ?"
" Lepas kan Wanita itu, Maka aku akan membiarkan kalian pergi. " Brian masih dengan gaya angkuh nya disana.
" Kalau Gue gak mau ? Mau apa Lo ?" Tantang nya balik..
Terjadi lah perkelahian disana dengan tak seimbang, Karena Brian yang mendominasi nya.
Kretak...
Bunyi tulang di patah kan. Ya Tangan Lawan nya sudah patah oleh sentuhan tangan Brian.
" Sudah ku katakan bukan ? Jadi bukan salah ku !"
" Pergi!" Brian melemparkan 3 lembar uang Uero pada Preman tadi.
" Jika aku melihat mu lagi di daerah sini dalam hal yang sama, Bukan hanya tangan mu saja yang patah, Bahkan aku mampu mencongkel kedua bola mata mu dan membuat jari jari mu hilang semua !"
Kedua preman tadi langsung pergi dari sana meninggalkan Brian.
Sementara wanita Tua tadi masih ketakutan menyaksikan apa yang di lihat nya.
Brian yang tau bahwa Wanita tua itu ketakutan, Pun dia memilih untuk pergi dari sana.
" Pulang lah Nyonya. Tidak aman untuk anda berkeliaran di luar dengan pakaian Branded yang anda kenakan !"
Deg!
Jantung wanita tua itu pun langsung melemas mendengar penuturan Brian..
" Tuan, Ini makanan nya. "
" Hm, Terima kasih Pak. " Kembali mobil itu melaju menuju rumah Pohon menurut Brian.
Karena rumah itu di kelilingi hutan yang cukup lebat disana .
" Kakak...." Lea langsung memeluk Kakak tampan nya saat baru masuk ke dalam rumah
" Lea, Hentikan ini ! Usia mu sudah 20 tahun ! Mulai lah Dewasa. " Ucap Pria Bule yang masih terlihat tampan dan gagah di usia Senja nya.
" Lea kangen kakak Brian Dad. "
" Ck, Kau norak sekali. " Cibir Prince saudara nya lagi.
" Sudah ayo masuk. Mommy akan marah nanti nya. " Tetap saja bukan ?
Wanita itu masih bertahta menjadi Ratu di Rumah besar ini.
" Dimana Tiliv dan Tiva Pa ?" Tanya Brian
" Mereka di dapur bersama Mama mu. "
" Brian....." Teriak sang Mama memeluk Putra tampan nya itu.
" Darl, Sudah. Peluk saja aku. Aku suami mu. " Gale menarik tangan Viona agar terlepas dari Brian.
" Pa, C'mon, She's my Mom. !" Keluh Brian.
" And She's my Wife !" Jawa Gale tak mau kalah.
" Terserah !" Jawab Brian.
Dia kembali melihat kearah Tiva dan Tiliv nya itu.
" Tiva, Tiliv..." Panggil Brian...
" Tuan Muda...." Oliv dan Silva langsung ingin memeluk Tuan Muda nya namun di hentikan oleh Brian.
" Stop disitu. Biar aku yang datang. " Mereka begitu terharu dengan ini semua. Tuan Muda mereka yang sangat di rindukan mereka.
Walau Selama 15 tahun tinggal di Amerika bersama Bos mereka, Tapi Brian jarang dirumah karena memilih sekolah asrama dan enggan untuk pulang. maka dari itu mereka jarang bertemu.
Dan sekarang ? Lihat ? Tuan muda mereka yang dulu sudah menjelma menjadi sosok gagah dan tampan rupawan dengan wajah khas Asia nya 🥰
...🍓🍓🍓...
Yuk, Follow yuk Follow @amelia_falisha1511 🍇
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!