Part 1 " Jacob "
(Hai hai.. untuk Visual, Author lagi bosan dengan visual oppa2.. imajinasi nya lagi ke yang kebule bule an ✌, jika ada yang kurang srek, imajinasi masing2 bebas ya.. yang bikin bahagia sesuai selera 😉)
Cinta pertama..
Banyak orang bilang, cinta pertama selalu tidak berhasil bahkan tidak sedikit yang meninggalkan luka..
Memilih untuk merelakan cinta pertama yang tidak bisa dimiliki adalah suatu keputusan awal untuk kembali melanjutkan hidup.
Keputusan itu lah yang di ambil oleh seorang Jacob yang berhasil merelakan cinta pertama nya yang bernama Shelomita (Baca MY ACCIDENT DESTINY 1).
Jacob si badboy tampan berdarah campuran Indo-Inggris ini berhasil memulihkan hati nya sejak ia merelakan gadis manis itu 3 tahun yang lalu. Kini lelaki yang cenderung badboy dan maco itu berusia 33 tahun, ia semakin mapan dan matang dalam segala aspek terutama penampilannya yang semakin tampan.
Badan yang terbentuk proporsional dengan tingginya, rambut coklat cepak, pakaian yang lebih rapi dengan setelan kemeja yang bagian kancing atas terbuka serta jas mahal yang melengkapi.
Namun ia tetap memiliki kehidupan di dunia usaha yang kelam seperti pemilik club malam, kasino dan beberapa transaksi gelap dengan sesama pemimpin kelompok gangster.
Situasi malam di salah satu district Singapura yang sudah sangat sepi di trotoar depan kasino milik Jacob, dimana banyak orang yang berlebihan uang bahkan banyak kelompok gangster menghabiskan waktu dengan bermain judi di kasino.
Jacob berjalan dengan santai namun kharismatik diikuti oleh 5 orang anak buahnya. Salah satu dari 5 orang itu adalah orang kepercayaan Jacob yang sering menerima delegasi tugas, pria lebih muda itu adalah Davin.
" Si brengs*k itu, ingin bertemu dimana?? Ada urusan apalagi dengan ku? " Tanya Jacob yang sudah terlihat kesal kepada Davin.
" Dia ingin kita bertemu di pelabuhan 2 jam lagi. Seperti nya mereka adalah kelompok suruhan Mr. Gibson untuk mengintimidasi kita karena tawaran penggelapan nark*ba yang waktu itu kita tolak. " Jawab Davin menjelaskan.
Jacob memang menjalankan berbagai bisnis yang dalam dunia yang gelap dan bahkan transaksi ilegal. Namun terlepas dari itu semua, ia tidak serta merta mengambil pekerjaan tanpa pertimbangan yang matang.
Banyak kelompok elite yang percaya dengan kinerja kelompok Jacob, salah satu nya ada Mr. Gibson. Akan tetapi Jacob enggan bekerja sama dengan lelaki tua itu karena track record kriminalitas yang sangat tinggi dan tugas yang sangat beresiko untuk anak buah Jacob, meski uang yang ditawarkan jumlahnya sangat fantastis.
" Siapkan senjata kalian dan anggota untuk berjaga jaga. Melihat ketertarikannya pada ku, dia orang yang sangat ambisius. " Kata Jacob mempersiapkan diri sambil masuk ke dalam mobil yang sudah terlihat terjejer mengiringi bos mereka.
Suasana perkotaan tampak sangat sepi karena waktu sudah tengah malam.
Ketika dalam perjalanan ke pelabuhan untuk menemui kelompok sewaan Mr. Gibson.. tiba tiba..
CIIITTT... driver Jacob berhenti sangat mendadak hingga membuat Jacob yang duduk di bangku belakang terkejut dan hampir terbentur..
" Apa yang kamu lakukan bodoh??" Bentak Jacob marah.
" Maaf bos. Tiba tiba ada wanita gila yang berhenti di depan mobil kita. " Kata si driver menjelaskan.
" Davin. " Sahut Jacob memberi kode untuk membereskan masalah itu.
Ketika Davin turun dari mobil, ia melihat wanita yang ternyata masih muda itu kesulitan berdiri dengan penampilan yang berantakan.
Wanita itu terengah engah seakan sudah berlarian sangat jauh tanpa alas kaki, pakaiannya juga kusut dan kotor karena terjatuh beberapa kali.
" Apa yang kamu lakukan disini? Cepat pergi. " Usir Davin kejam.
" Tolong.. tolong saya pak. " Kata gadis berambut ikal se bahu sambil menangis.
" Pergi dari sini. " Bentak Davin sambil mendorong wanita itu.
Jacob menjadi tidak sabar karena melihat perdebatan Davin dan wanita gila itu dari dalam mobil.
" Sial. " Gerutu Jacob sambil mengambil inisiatif menekan klakson mobil nya.
TIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNN..
Suara klakson yang begitu nyaring membuat jalanan sepi menjadi berisik.
Davin yang sudah paham dengan kode yang diberikan oleh Jacob, tanpa pikir panjang menyingkirkan wanita itu ke tepi jalan dengan keadaan kaki yang terluka.
" Dasar wanita merepotkan. " Gerutu Davin membiarkan wanita yang kesulitan berjalan itu.
Davin segera kembali masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan.
Dari dalam mobil Jacob melihat wanita itu melambaikan tangan meminta pertolongan saking putus asanya.
Akan tetapi Jacob tidak suka mencampuri urusan orang lain, ia memalingkan pandangannya dan mobil semakin melaju menjauhi wanita yang ia anggap gila itu.
" Kita sepertinya akan terlambat bos. " Sahut Davin melihat jam tangannya.
" Benar benar buang waktu. " Gumam Jacob kesal.
Setelah 3 jam perjalanan yang terhambat karena insiden kecil tadi, Jacob dan rombongannya sampai di pelabuhan yang sudah di sambut oleh sederet mobil dan para lelaki berpakaian hitam siap menyergap.
Jacob terlihat kalah jumlah, namun jam terbang yang tinggi sebagai bos kelompok gangster membuatnya tak punya rasa takut.
Ia turun dari mobil dan berhadapan langsung dengan pimpinan kelompok yang sering di panggil bos Yamato. Ia kelompok gangster yang memiliki based di Jepang dan terkenal dengan kekejamannya.
Setiap mendapat tugas dari mitra kerja nya, mereka selalu melakukan tanpa tanggung tanggung mulai dari membunuh, menculik, jual beli obat terlarang, jual beli wanita bahkan sampai jual beli organ ilegal.
Kabar itu tentu sudah banyak diketahui oleh Jacob dan kelompok nya, namun ia tetap bersikeras untuk tidak menuruti keinginan kelompok itu.
" Wah.. wah.. wah.. rileks. Wajah kalian tampak tua kalau serius seperti itu. " Canda Jacob sambil menghisap cerutunya.
" Jangan banyak basa basi. Tanda tangani perjanjian kerja sama dengan Mr. Gibson selagi kami masih memintanya baik baik. " Ancam bos Yamato to the point.
" Keputusan ku sudah bulat. Suruh saja kelompok lain untuk melakukan pekerjaan itu. Aku tidak mau mengorbankan anak buah ku untuk pekerjaan ini. Atau.. kenapa tidak kalian sendiri saja yang kerjakan, kenapa harus kelompok ku. Aahh.. kalian hanya garang di luar tapi tidak punya histori kerja sebaik kami ya." Jawab Jacob santai sedikit menghina.
" Jaga mulutmu brengs*k. Kami punya tugas dan perjanjian sendiri dengan Mr. Gibson. Beliau hanya menginginkan kelompok mu yang melakukan tugas ini. Seharusnya kau bangga, mendapat kepercayaannya. " Sindir bos Yamato dengan senyum pahitnya.
" Aku akan mengerjakan tugas selain ini. Penggelapan senjata, uang atau apapun itu. Prinsip ku tidak pernah berubah, aku tidak bisa menerima tugas yang berhubungan dengan kriminalitas n*rkoba dan wanita. Ingat itu baik baik ! " Jawab Jacob menjelaskan prinsip kerja kelompoknya.
" Jadiii.. kau lebih memilih mati di tangan ku. " Kata bos Yamato geram karena sulit membujuk keputusan Jacob.
" Aku belum ingin mati. Aku ingin berkeluarga lebih dulu. Tidak bisakah kalian pergi saja.. cari sasaran yang lain." Jawab Jacob tidak punya rasa takut.
Anggota Jacib sudah bersiap dengan senjata masing masing, begitu pula pihak lawan. Namun Jacob memberi tanda kepada para anggotanya untuk tidak bertindak gegabah.
" Bos.. kita kalah jumlah terlalu banyak. " Bisik Davin yang berdiri di sebelah Jacob.
" Aku tahu. Karena itu aku mengulur waktu. " Jawab Jacob dengan senyum santai seakan tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Beberapa saat kemudian terlihat banyak mobil yang mendatangi pelabuhan itu, jumlah nya jauh lebih banyak dari sisi lawan.
" Bos.. mereka.. " Sahut Davin terkejut.
" Apa gunanya teman.. jika disaat seperti ini tidak bisa membantu. " Kata Jacob santai karena diam diam sudah merencanakan koalisi ini.
" Sial*n. Dasar pengecut. " Hina bos Yamato yang marah karena melihat pasukan tambahan milik Jacob.
" Kamu kira, aku tidak tahu apa yang akan kalian lakukan. Aku.. tidak berencana mati hari ini. " Sahut Jacob dengan senyum liciknya.
" Lihat saja nanti. Akan kupastikan, kau menandatangani perjanjian ini. " Dendam bos Yamato dan ia memilih mundur karena kekalahan jumlah yang tidak terduga.
" Jangan hubungi aku lagi. Aku tidak akan mengubah keputusanku. " Kata Jacob menegaskan dan berjalan ke mobilnya.
Tanpa sengaja, pandangan Jacob teralihkan ke salah satu mobil anggota bos Yamato. Ia melihat seorang gadis yang memukul mukul jendela dengan putus asa.
Jacob melihat wanita itu menangis sambil terus memukul mukul jendela mobil meminta pertolongan.
Jacob membaca bahasa bibir wanita itu dari kejauhan. Tolong.
Satu kata yang terus berulang di bibir wanita tak berdaya dan berantakan itu.
Tak lama kemudian anggota bos Yamati masuk dan memukul wanita itu agar tidak membuat keributan terus.
Pandangan Jacob pun terfokus pada satu mobil itu, hingga mobil itu melaju semakin jauh dan wanita itu tak terlihat lagi.
" Ada apa bos??" Tanya Davin penasaran melihat langkah Jacob yang tiba tiba terhenti.
" Oh.. tidak ada. " Jawab Jacob berusaha mengacuhkan dan tidak ingin ikut campur.
Namun seoanjang perjalanan kembali ke hotel, Jacob tampak murung dan terus terbayang.
" Sial. Kenapa aku harus melihatnya. " Gumam Jacob kesal.
" Apa ada yang mengganggu pikiran anda bos? " Tanya Davin lagi.
" Apa berita tentang mereka menjual wanita atau prostitusi dan semacamnya itu benar?" Pertanyaan random dari Jacob tiba tiba.
" Berdasarkan informasi yang kudapat, semua itu benar. Mereka beberapa kali melakukan jual beli wanita. Sesuai tugas dari mitra kerjanya. Kenapa bos? " Jawab Davin.
" Tidak. Aku hanya melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. " Jawab Jacob kepikiran.
Part 2 " Nightmare "
Gelap, dingin, sunyi dan mengerikan..
Gadis muda 20 tahun bernama Jasmine tampak kacau di sekap di salah satu ruangan sebuah rumah kelompok gangster.
Rambut yang berantakan, pakaian yang kotor dan compang camping, kaki yang terluka dan lecet karena berlarian, wajah dekil dan mata bulat nya yang sembab karena terus menangis di sudut ruangan.
Kedua tangan dan kakinya terikat erat hingga ia merasa kesakitan, ia kehabisan suara karena terus menangis dan berteriak meminta pertolongan walau itu terasa mustahil.
Ia yang sudah di bawa pergi dari rumah nya selama seminggu ini, sempat berhasil meloloskan diri namun karena kecelakaan kecil membuat nya tertangkap lagi.
PLUK..
Seorang lelaki kasar melempar sebungkus roti dan sebotol air mineral ke arahnya.
" Makan ini. Besok malam Mr. Gibson akan menjemputmu. " Bentak lelaki itu.
" Cuuiiihh.. " Balas Jasmin meludah ke arah lelaki itu tanda pemberontakan.
PLAAKKK.. lelaki itu memukulnya dengan keras hingga bibir tipi gadis itu terluka.
" Dasar wanita merepotkan. Kalau saja kamu bukan gadis pesanan Mr. Gibson, pasti sudah kutiduri. " Ancam lelaki itu dengan niat menjijikan.
Situasi malam hari berpindah ke kamar tidur Jacob yang sunyi dan gelap.
Terlihat Jacob yang bertelanjang dada lelap dalam tidurnya sesaat.
' Jacob.. tolong.. tolong.. Jacob.. Jangan tinggalkan aku. ' Bayangan Shelo yang dilecehkan oleh seseorang.
Mimpi buruk datang ke dalam tidur lelap Jacob.
Dimana ia mengingat flashback kejadian dimana Shelomita, cinta pertama Jacob mengalami pelecehan seksual oleh sahabatnya sendiri. (BACA MY ACCIDENT DESTINY 1 untuk lebih detailnya)
Jacob terbangun dengan nafas terengah engah dari mimpi buruk nya.
" Aarrgghhh... " Gumam lelaki 33 tahun itu merasa kesal.
Setelah sekian lama ia merelakan cinta pertamanya, tanpa ia duga mimpi mengerikan itu datang dalam tidurnya.
Jacob mengambil iphone miliknya, ia mencari kontak nama Shelo.. namun antara ya atau tidak untuk menelepon wanita itu tengah malam begini, Jacob jadi ragu. Terlebih lagi sudah 3 tahun lamanya mereka tidak bertukar kabar dan Shelo sudah berbahagia dengan suaminya, yaitu Arvi.
" Sudahlah. Hanya mimpi. " Gumam Jacob mengurungkan niatnya dan merebahkan kembali tubuhnya ke ranjang.
Keesokan harinya, di kamar hotel Jacob.. terlihat ia sedang berpakaian dan mengancingkan kemeja hitamnya.
" Pagi bos. Tiket pesawat untuk kembali ke Indonesia sudah saya email. " Kata Davin yang sudah rapi siap melayani bosnya.
" Tunda dulu. Hubungi Mr. Gibson, aku ingin bicara dengan nya. " Perintah Jacob tiba tiba membuat Davin heran.
Davin pun meski dengan ragu, namun ia tidak berani menyela kemauan Jacob yang pagi ini terlihat dalam suasana hati yang buruk.
In call.....
G : Tidak kusangka, kau menghubungiku. Bukankan kau menolak tawaran ku.
J : Setelah kupikirkan semalam, aku rasa aku bisa bernegosiasi.
" Bos.. " Sela Davin namun Jacob memberikan tanda untuk tetap diam.
G : Masalah harga?? Berapa yang kau mau?
J : Lebih tepatnya, bonus.
G : Bonus?? Oke.. berapa yang kamu minta?
J : Semalam, aku melihat anggota mu membawa seorang gadis.
G : Seorang gadis??
J : Come on.. aku tahu itu ulahmu.
G : Apa sebenarnya maksudmu? Kenapa tiba tiba membahas seorang gadis.
J : Aku mau gadis itu.. menjadi bonus ku.
G : Kenapa?? Apa kamu mengenalnya??
J : Aku tidak mengenalnya.. Ehm.. untuk kujadikan hidangan penutup saja.
G : Hahahaha.. Jadi kamu ingin dia menghiburmu. Ambil.. ambil saja.. Hutang ayah gadis itu tidak berarti, dia juga belum ku apa apa kan. Dia ikan yang masih segar untuk dinikmati. Tapi camkan ini, kerja sama kita harus berjalan dengan baik.
J : Tenang saja. Aku tidak pernah setengah setengah dalam bekerja. Bagaimana kalau suruh anak buah mu mengantarkan bonus ku terlebih dulu.
Beberapa saat kemudian, terlihat beberapa orang datang ke kamar hotel Jacob dan salah satu di antara mereka menggendong gadis yang bernama Jasmine itu layaknya sekarung beras.
Jacob pun memastikan bahwa gadis yang ia lihat saat ini, sama dengan gadis yang berada dalam mobil semalam.
Ia pun menandatangi surat perjanjian kerja sama yang semalam mati matian ia tolak.
Davin yang melihat kesepakatan ini, sangat tidak mengerti dengan tindakan Jacob yang berubah drastis dengan keputusannya.
Jasmine yang belum sadarkan diri, tergeletak di lantai kamar Jacob dan tidak ada yang berani menyentuhnya.
Sedangkan Davin dan Jacob pergi ke kasino untuk bermain dan menikmati wisky.
" Bos.. aku masih tidak mengerti.. kenapa tiba tiba anda menerima kesepakatan itu. " Kata Davin mengeluh tidak terima.
" Aku rasa aku ingin mencoba pekerjaan baru. " Jawab Jacob acuh.
" Bukan kah ini tidak seusai dengan prinsip kerja mu. " Sindir Davin mengingatkan.
" Sudahlah, jangan banyak bicara. Aku akan membereskannya. Aku akan mengoper pekerjaan ini ke Kartel kelompok lain, sekaligus menambahkan uang untuk memastikan barang selundupan Mr. Gibson aman. " Jawab Jacob sudah merencanakan tapi membuat Davin semakin tidak mengerti.
" Bahkan anda melakukan hal sejauh itu dengan uang pribadi anda.. apa semua ini ada kaitannya dengan gadis itu? " Tanya Davin menebak.
" Uhuk.. uhuk.. " Jacob pun tersedak dan memukul kepala Davin seperti anak kecil.
" Jangan berpikir aneh aneh. " Jawab Jacob menghindari pertanyaan Davin, karena ia sendiri pun juga tidak memiliki jawaban atas apa yang dilakukannya. Bahkan mengenal gadis itu saja tidak.
' Apa yang sebenarnya kulakukan. ' Kata hati Jacob sambil terus meneguk minumannya.
Jasmine yang tergeletak di lantai kamar Jacob, perlahan tersadar dari tidur panjangnya akibat obat tidur yang diberikan oleh anggota bos Yamato, karena perlawanan yang terus dilakukan oleh wanita mungil ini.
' Dimana ini? ' Batin Jasmine yang menyadari tempat yang berbeda dari sebelumnya.
' Jangan jangan.. aku sudah dijual.. ' Prasangka buruk Jasmine yang mulai bangkit dan mencari cara untuk kabur.
Namun pintu kamar itu terkunci rapat, bahkan saat ia berada di balkon kamar.. begitu takjubnya bahwa saat ini ia berada di salah satu kamar hotel berbintang di lantai yang tinggi..
Bahkan keindahan malam kota terpampang begitu jelas di kedua mata bulatnya.
Ia bingung tidak tahu harus berbuat apa, hingga ia memutuskan untuk mengambil cara terakhir.
" Maafkan aku pa.. Aku tidak bisa hidup seperti ini.. Lebih baik aku.. "
Dengan gemetar Jasmine semakin dekat ke sudut dinding balkon kamar hotel.
Ia naik ke dinding pembatas balkon bersiap untuk menjatuhkan tubuhnya dengan putus asa.
Kedua mata Jasmine terpejam dan perlahan mencondongkan tubuhnya semakin ke depan.
Tiba tiba tubuh Jasmine dengan ringan memutar dan jatuh ke arah yang salah, gadis itu jatuh ke atas pelukan Jacob yang datang tepat waktu mencegah kejadian itu.
" Dasar bodoh. APA YANG KAMU LAKUKAN. " Bentak Jacob yang tertimpa tubuh Jasmine.
" Lepaskan aku. " Teriak Jasmine yang takut melihat sosok Jacob yang maco dan tato ular melingkar dipergelangan tangan lelaki itu.
" DIAM. " Bentak Jacob dengan cepat memegang tubuh Jasmine yang terus melakukan perlawanan karena ia merasa bahwa ia telah dijual untuk memenuhi ***** lelaki itu.
" Jangan sentuh aku. Aku lebih baik mati daripada harus melayani mu. " Kata Jasmine yang menangis putus asa.
Wajah Jasmine pun mulai terlihat dalam pandangan Jacob dan ia menyadari sesuatu.
" Jadi kamu.. wanita itu.. wanita yang menabrak mobil ku. " Sahut Jacob mengingat wajah Jasmine yang berantakan.
" Si.. siapa kamu? Apa mau mu? " Tanya Jasmine semakin curiga.
" Haahh.. asal kamu tahu. Aku tidak tidur dengan sembarang wanita. Apalagi wanita kotor dan bau sepertimu. Sungguh menyusahkan. Seandainya kamu tahu, kesepakatan apa yang aku lakukan untuk menyelamatkan mu. Sial. " Kata Jacob yang lelah karena menghadapi perlawanan Jasmine.
Part 3 " NN "
Situasi mulai tenang, Jasmine duduk menjauhi Jacob yang meneguk minuman dingin untuk menyegarkan dahaganya karena insiden melelahkan sesaat sebelumnya.
" Siapa namamu? " Tanya Jacob dengan tatapan tajam. Namun Jasmine si paras manis dengan wajah khas wanita Asia yang masih tidak mempercayai lelaki ini, hanya terdiam.
" Seingatku, kamu tidak bisu dan tuli. " Sindir Jacob kasar.
" Its oke. Aku akan memaklumi mu, kalau masih berpikiran buruk tentang ku. Apalagi setelah yang kamu lalui. " Kata Jacob mencoba mengerti keadaan psikis Jasmine.
Tanpa banyak pertanyaan lagi, Jacob berjalan mengambil pakaian dan handuk lalu memberikannya kepada wanita itu.
" Setidak nya, bersihkan dulu tubuh mu. Aku keluar. " Sahut Jacob dingin kemudian pergi keluar dari kamarnya.
Setelah memastikan lelaki asing itu pergi, Jasmine yang memang tampak sangat kotor bergegas membersihkan diri.
Ia merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya yang terluka atau lecet karena kejadian beberapa hari ini.
" Ahh.. Sshhh " Rintih Jasmine sesekali saat ia mengeringkan diri nya yang penuh luka dengan handuk yang Jacob berikan.
Selesai mandi, Jasmine tampak sangat berbeda. Wajah cantik nya akhirnya terlihat juga dan tampak sangat segar dengan kulit kuning langsat bersih yang ia miliki.
Ia melihat pakaian yang diberikan Jacob, berupa kemeja putih yang tentu kebesaran di tubuh nya.
" Aku tidak mau pakai ini. Di film film, pakaian seperti ini memancing situasi yang erotis. " Gumam Jasmine ragu.
Namun situasi nya tidak mendukung, ia melihat pakaian yang sudah ia pakai selama berhari hari sangat kumal, robek bahkan bau.
Tidak mungkin bagi dirinya untuk memakai pakaian itu lagi.
" Aarrrggghhhh.... " Teriak Jasmine frustasi sambil menngacak acak rambutnya yang masih basah usai keramas.
Beberapa saat kemudian, Jasmine akhirnya keluar dengan memakai kemeja Jacob yang berubah menjadi dress di tubuh wanita itu.
Ia sangat terkejut ketika keluar dari kamar mandi, berbagai macam makanan sudah tersedia di depan matanya.
Ia membaca kertas kecil yang tertempel di tudung saji makanan.
' Habiskan semuanya. Kita bicara lagi besok. Jangan melakukan hal bodoh. ' Isi pesan singkat itu.
" Sebenarnya siapa dan apa mau lelaki itu." Gumam Jasmine semakin curiga dengan sikap lelaki asing itu.
Tanpa banyak berpikir, Jasmine yang sudah lemas beberapa hari ini.. dengan lahap menyantap makanan yang sudah disediakan memenuhi rasa laparnya.
Keesokan pagi, Jasmine bangun dari tidur nyenyaknya setelah berhari hari tersiksa di tempat yang kotor.
Ia bangun dengan perasaan gelisah, karena semua tampak asing baginya.
Setelah ia mencuci muka dan menyikat gigi nya, seseorang datang ke kamar yang ia tiduri. Lagi lagi ia penuh curiga saat melihat kedatangan Davin yang sudah rapi dengan setelan jas hitam.
" Bos.. menyuruhmu mengikuti ku. " Kata Davin tanpa basa basi.
" Bos?? " Tanya Jasmine, namun ia merasa tidak asing dengan wajah Davin begitu pula sebaliknya.
" Tunggu.. kamu wanita yang menabrak mobil malam itu kan.. " Kata Davin mulai mengingat.
" Aku juga mengingat mu. " Jawab Jasmine jadi kesal karena Davin saat itu yang mengabaikannya tanpa belas kasihan.
" Kenapa bos tiba tiba menolong mu.. bahkan ia memakai pakaian si bos.. "Gumam Davin penuh tanda tanya.
" Kamu harusnya minta maaf terlebih dulu kan.. malam itu kamu meninggalkan ku begitu saja.. " Jawab Jasmine berani setelah mengumpulkan energinya.
" Untuk apa. Malah gara gara kamu, perjalanan kami terhambat. " Kata Davin tidak mau disalahkan.
" Ciiiihh.. " Jasmine jadi semakin kesal.
" Sudah.. jangan banyak basa basi. Ikut aku. Bos sudah menunggu mu. " Kata Davin menarik paksa tangan Jasmine.
Dengan pakaian seadanya dan sandal hotel, Jasmine terpaksa mengikuti Davin menuju kasino milik Jacob.
Begitu takjub namun juga takut, Jasmine merasa tidak nyaman dan terus melihat ke sekeliling.
Jasmine di ikuti oleh beberapa pengawal di samping kanan kiri depan belakang sehingga kecil kemungkinan untuk bisa kabur.
Kasino yang begitu besar dan mewah yang di penuhi banyak orang menghamburkan uang, membuat Jasmine pusing.
Langkah nya pun terhenti di salah satu ruangan yang terlihat paling berbeda dari yang lain di lantai atas kasino, ruangan itu adalah ruang kerja Jacob dimana ia biasa mengadakan pertemuan atau transaksi.
" Kenapa lama sekali? " Kata Jacob memarahi Davin.
" Dia ternyata wanita yang tidak mudah patuh. " Keluh Davin di depan Jacob.
" Hmm.. aku tau itu. Makanya, aku menyuruhmu yang menjemputnya. " Jawab Jacob malas.
" Kamu tidak bermaksud menjual ku disini kan? " Tanya Jasmine berani dan curiga.
Jacob pun mendekat ke arah Jasmine, dan akhirnya bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas.
" Dijual pun, tidak akan laku. " Jawab Jacob ketus.
" Lalu.. untuk apa kamu membawaku kesini? Siapa kamu sebenarnya?? Kamu pasti sekongkol dengan para bajing*n itu kan.. " Celoteh Jasmine membuat Jacob membekap mulutnya dengan segera di hadapan Davin dan anggotanya.
" Jangan cerewet. " Tegur Jacob dengan tatapan menyeramkan ke arah Jasmine.
Jacob memberi kode kepada Davin dan para anggotanya untuk keluar dari ruangan meninggalkan mereka berdua.
Situasi pun berubah menjadi menegangkan bagi wanita muda itu.
Dengan santai Jacob membuka kancing jas maroonnya dan bersandar di tepi meja kerjanya sambil menghisap cerutu.
" Sekarang katakan padaku.. siapa namamu? Apa yang terjadi padamu? " Tanya Jacob lagi.
" Kamu tidak perlu tahu. " Jawab Jasmine masih tidak mempercayai Jacob.
" Aku menanyakan ini, bukan karena tertarik. Tapi aku butuh informasi untuk mengirim mu pulang. " Kata Jacob menjelaskan dengan tegas.
Lagi lagi Jasmine hanya terdiam tidak menjawab sama sekali.
" Apa kamu tidak ingin pulang ke keluarga mu? " Bentak Jacob karena kesalnya menghadapi Jasmine.
" Aku tidak punya keluarga lagi. " Jawab Jasmine putus asa sambil menahan air mata yang hampir terjatuh.
Jacob pun tersentak kaget dengan jawaban Jasmine.
" Maksud mu, kamu hidup di panti asuhan? Hidup sendiri? Lalu kenapa kamu bisa terlibat dengan gangster? Bahkan sampai sejauh ini. " Jacob terus berusaha menggali informasi Jasmine yang sangat minim akan tetapi lagi lagi tidak mendapat jawaban.
" Aku benar benar menyesal menolong mu. " Gerutu Jacob sambil mematikan cerutunya.
Ia mendekat ke arah Jasmine dengan geram dan mencengkeram kerah pakaian Jasmine.
" Jangan coba coba melawan ku. Gara gara menolong mu, aku melakukan hal yang seharusnya tidak kulakukan. " Gumam Jacob tidak bisa mengendalikan emosinya.
" Lalu.. kenapa kamu menolongku? " Tanya Jasmine dengan berani menatap kedua mata Jacob.
Tiba tiba membuat Jacob salah tingkah dan melepaskan cengkraman tangannya.
" Karena.. karena aku merasa kasihan. " Jawab Jacob beralasan.
" Benarkah?? Tapi bukankah, malam itu saat aku berlutut di depan mobil mu.. kamu tidak sudi menolong ku. " Sindir Jasmine semakin berani membuat Jacob semakin bingung, karena dirinya sendiri juga tidak tahu kenapa melakukan semua ini.
" Sudahlah. Aku malas berdebat. Ambil ini. " Kata Jacob menghindar, sambil memberikan black card nya kepada Jasmine.
" Beli beberapa pakaian dan sepatu. Obati sendiri luka mu. Jangan tampil seperti pengemis di sekitarku. Banyak mata yang akan mengawasi. " Sahut Jacob yang memiliki sisi perhatian walau dengan cara yang kasar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!