Senja, ya sore hari ini salma menikmati datangnya senja dengan duduk di taman di tengah kota A. Salma sangat menyukai senja, baginya senja sangatlah menenangkan untuknya setelah kesakitan yang pernah ia alami di masa lalunya. Ya ia pernah di khianati oleh laki-laki yang telah lama ia kenal, laki-laki yang 3 tahun bersamanya. Yang ia anggap sebagai sosok imam yang bisa mengayomimya, ternyata mengkhianatinya dengan perempuan di masa lalunya. Padahal saat itu hanya tinggal beberapa bulan ia menuju ke pelaminan. Inilah yang membuat salma takut menjalin hubungan kembali hingga usianya hampir menuju kepala 3.
Sejenak ia melepaskan pengat akan beban mengajar nya setiap hari dengan menikmati hembusan angin di sore ini dengan melihat canda tawa anak-anak beserta ayah ibunya di taman. Dia dapat merasakan kebahagiaan yang terpancar di wajah mereka. Ia iri dengan mereka keluarga bahagia , terkadang terbesit untuk segera menikah tapi Salma masih trauma dngan masa lalunya. entah sampai kapan ia dapat menyembuhkan masa lalunya. banyak laki-laki yang mendekatinya, tapi ia masih belum bisa menerima dan selalu menolaknya dengan halus.Entahlah....
"Andai saja kita hanya anak kecil saja tanpa beranjak dewasa, dimana hanya ada canda tawa dan berlari kesana-kemari tanpa harus merasakan sebuah kesakitan." Salma berguman dengan memandang ke arah anak-anak yang sedang berlarian.
"Ah.......ternyata sudah mau magrib" Salma berdiri dari kursi panjang yang berada di taman dan ia berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari taman. Tak sengaja ia mendengar suara anak kecil menangis. Semakin dekat suara tangisan itu semakin jelas.
"Hu...huu.huu....., ayah Aira takut, Aira mau pulang ayah, Aira takut"
Salma mencari sumber suara tersebut ternyata berada di bawah pohon cemara ysng rindang di dekat taman. Ia berjalan menghampiri anak tersebut.
"Hai, sayang. Anak cantik kok nangis. Ada apa sayang ?"
"Aila takut tante, Aila telsesat. Aila mau pulang tante, hu....hu....huuu..."
"Lo tadi aira kesini dengan siapa ?"
"Aila sama mbak Nisa tante, tadi mbak pamit beli minum, Aira mengejal balon dan telsesat tante. hu..hu...huuu"
"Cup.....cup....cup....., Ya udah ayo tante anterin mencari mbak Nisa, tapi Aira tidak boleh nangis lagi ya nanti cantiknya hilang loh...." (bujuk salma dengan senyum tipis di bibirnya, Salma juga menyeka air mata di wajah Aira dengan tisu yang dia bawa di dalam tasnya).
"Ayo tante,Aila mau beltemu mbak Nica..."
Salma berjalan dengan menggandeng Aira untuk mencari mbak yang di maksud Aira. Jika di lihat mereka tampak seperti seorang ibu dan anaknya yang sedang berjalan bersama. Tidak lupa Salma juga mengajak Aira ngobrol agar Aira tidak sedih lagi. Aira pun terlihat sangat senang dengan sesekali mengeluarkan tawa dari bibir mungilnya.
Mereka mendengar suara orang memanggil nama Aira. Salma dan Aira berjalan menghampirinya.
"Aira...Aira..., di mana kamu ....." Huh,...Ya Allah dimana ni Aira bisa-bisa saya di marahin ibu. "Ucap Nisa dengan suara bergetar.
Salma dan Aira menghampiri orang yang mencari aira.
"Mbak Nica....." ( Aira sambil berlari menemui mbak yang mencarinya)
"Ya Allah Aira dari mana kamu, mbak Nisa sudah mencari kesana kemari, mbak Nisa takut sama oma jika Aira hilang" (mbak Nisa memeluk Aira sambil meneteskan air mata)
"Maaf mbak, tadi saya nemuin Aira di bawah pohon sedang menangis mencari mbak, katanya tadi ia tersesat mengejar balon "
"Oh ya mbak terima kasih ya sudah mengantar Aira, saya takut Aira hilang mbak. Bisa-bisa saya di marahin ibu, bahkan mungkin memecat saya ". Tadi Aira haus, saya pamit untuk membelikan dia minum di seberang. Karena dia sedang asyik melihat anak-anak bermain dia nggak mau ikut. Setelah saya kembali malah dia nggak ada disini lagi." Jelas Nisa kepada Salma.
"Sama-sama mbak, perkenalkan saya Salma mbak,"( Salma mengulurkan tangannya dan sedikit menampakkan senyum di bibirnya untuk memperkenalkan diri )
"Iya mbak, saya Nisa pengasuh Aira".
"Tante antik makacih ya udah antelin Aila beltemu mbak Nica ".(Ucap Aira sambil tersenyum yang menampakkan gigi susunya)
"Sama-sama sayang, besok jangan pergi sendiri lagi ya nanti kalau tersesat Aira tidak bisa pulang dan kasihan mbak Nisanya yang bingung nyari Aira. " ( sambil menyium pipi Aira yang tembem)
"Kalau begitu tante pamit dulu ya sayang, sudah mau petang. Assalamualaikum Aira, mari mbak Nisa saya duluan ". ( pamit salma )
"Alaikum calam tante, dada tante......."
"Waalaikumsalam mbak." Ucap Nisa.
Salma pun berjalan menjauh dari Aira dan Nisa menuju parkiran. Setelah sampai, Salma menaiki motornya membelah jalanan sore yang sedikit macet karena banyak pegawai kantor yang juga berebut untuk segera sampai rumah. 10 menit kemudian Salma pun sampai rumahnya. Dia memarkirkan sepeda motornya di garasi samping rumahnya.
Rumah Salma
Clek.....(Suara pintu terbuka)
"Assalamualaikum bu." Ucap Salma menghampiri ibunya yang sedang bersantai di ruang tamu.
"Dari mana kamu Salma, tiap hari keluyuran saja. Mbok kamu itu berfikir untuk masa depanmu. Kamu itu sudah berumur, harusnya kamu itu sudah nikah dan punya anak. ini malah keluyuran tidak jelas saja. Kemaren nak Anton datang melamar kamu, tapi kamu malah menolak. yang kamu cari itu yang seperti apa lagi. kamu masih mengharapkan Rahman, yang sudah bahagia dengan istrinya ???"
Sebenarnya bu Murti, ibu Salma sangat sayang dengan putri-putrinya. Tapi setelah kejadian yang lalu, putri bungsunya menjadi berubah. Dari anak yang ceria menjadi anak pemurung dan menutup diri. Membuat bu Murti menjadi sedikit overprotektif kepada Salma dan sedikit menekan Salma untuk berfikir ke masa depannya.
"Sudah bu, Salma capek. Kalau sudah waktunya Salma menikah pasti juga menikah bu, dan Salma sudah bilang ke ibu jika Salma menganggap mas Anton hanya teman. Salma mau ke kamar dulu bu assalamualaikum "
Sampai kamar, Salma meletakkan tas selempangnya dan merebahkan tubuhnya di kasur. ini yang membuat Salma tidak betah di rumah, karena ia slalu di desak orang tuanya untuk menikah. orang tuanya tidak pernah tau perasaan Salma yang sampai saat ini mengalami trauma di hubungan masa lalunya.
Dia mencoba untuk melupakannya, tapi sayang ketakutan dalam menjalin hubungan dan menyebabkan sebuah kegagalan membuat dia enggan untuk menjalin hubungan kembali.
Kesunyian adalah salah satu cara yang digunakan Salma untuk menghibur diri. Dia akan menyibukkan diri untuk mengajar dan menghabiskan waktunya untuk bermain dengan keponakannya. Sedikit mengurangi bebannya.
Hanya kakaknya lah yang memahami keadaannya. Dan juga sahabat karibnya. Mereka yang tahu bagaimana hancur nya perasaannya di saat itu. Entahlah...
Flashback
"Mas, besok jadi pulang kan ? Salma kangen. sudah 3 bulan mas tidak pulang, apa tidak kangen Salma ? "
Iya 4 tahun lalu Salma pernah menjalin hubungan serius dengan Rahman, kakak kelas di kampusnya dan hubungan mereka sudah menuju ke jenjang serius. mereka sudah menjalin hubungan selama 3 tahun. sampai mereka harus LDR karena Rahman mendapat tawaran kerja di kota B, di sebuah perusahaan pertambangan sesuai dengan ijazahnya. hubungan mereka sangat baik, meskipun terkadang ada sedikit masalah tapi mereka bisa menghadapinya. Sampai masalah besar itu menghampiri.
"Iya sayang, besok minggu aku pulang. tapi nggak janji ya soalnya mas juga banyak kerjaan. santai sja tinggal beberapa bulan lagi kita akan menikah, nanti kamu ikut mas aja ya di sini."
"Insyaallah mas, kan kewajiban istri mengikuti suami kemanapun ia berada mas."
"makasih sayang, sudah mengerti mas. udah dulu ya sayang, mas mau tidur dulu besok ada rapat."
"ya mas, mimpi indah ya mas, jangan lupa jaga kesehatan dan jangan lupa makan, assalamualaikum mas "
Itu yang selalu Salma lakukan dengan Rahman, mereka akan selalu telpon atau pun chatingan untuk menghilangkan rasa kangen karena jarak jauh. Mereka bergantian untuk mengawali komunikasi, menurut Salma kunci sebuah hubungan adalah komunikasi. Apalagi semenjak Salma berpacaran dengan Rahman yang notabene nya adalah kakak kelas Salma, Salma menjadi anak yang manja. Berbeda ketika dulu sebelum berpacaran.
Rahman adalah pacar pertama Salma, mereka bertemu dikampus. rahman adalah kakak tingkat salma, mereka bertemu ketika salma ospek dan Rahman menjadi Panitia. Rahman adalah salah satu mahasiswa yang populer di kampusnya karena ia mempunyai wajah yang tampan, tinggi dan badan atletis. Ia juga menjadi ketua BEM di kampusnya, wajar jika banyak perempuan yang naksir. Tapi Rahman telah jatuh hati dengan Salma yang kalem, cantik dan berhijab. Sehingga membuat Rahman bersabar mendekati Salma untuk dijadikan pacarnya. Butuh 3 tahun, Rahman mengejar cinta Salma. Akhirnya Salma luluh dan menera Rahman. Salma selalu setia dan sabar dengan Rahman. Salma selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada Rahman hingga Rahman mencapai kesuksesan di karirnya. Tapi sayang, setelah ia mencapai kesuksesan, perempuan di masa lalunya datang kembali. sehingga merusak hubungan salma dan Rahman. Iya adalah mantan Rahman, ternyata ketika mengejar cinta Salma, Rahman pernah berpacaran dengan cewek yang berbeda kampus. Mereka sering mengadakan kegiatan antar kampus sehingga timbul rasa cinta. Tapi karena dulu Rahman hanya orang biasa, membuat cewek tersebut meninggalkannya. Ia kembali setelah Rahman meraih kesuksesan. Apalagi mereka sering bertemu karena berada di kota yang sama.
Flash end..
"Ya Allah, hamba ikhlas jika ini takdir yang engkau berikan kepada hamba. Hamba mohon kirimkan imam yang dapat menghapus luka di hati hamba dan dapat menuntun hamba ke jalanmu ". ( Salma menitikkan air mata di sela sujud dalam sholatnya)
Ia selalu mendapat gunjingan oleh keluargabdan tetangganya karena belum menikah. imi yang membuat ia menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. padahal dulu ia terkenal cewek yang riang dan gembira, ia ramah dan murah senyum. itu dulu sebelum masalah itu terjadi .
Rumah Aira
"oma, tadi aila ketemu tante cantik di taman oma. Tantenya baik ngantelin Aira beltemu mbak Nica "(celoteh Aira)
"Maaf bu, tadi Aira sempat hilang ketika saya tinggal sebentar untuk membeli minum, saya mencari kesana kemari tapi tidak ketemu bu, 1 jam kemudian ada mbak Salma yang nganterin Aira bu. maaf bu saya salah bu sudah teledor"( ucap Nisa dengan nada takut)
"Nggak pa-pa mbak yang penting Aira sudah ketemu." Jawab bu Ronah untuk meredakan ketakutan Nisa.
"Kok Aira bisa hilang sayang, tadi Aira dari mana ?" Bu Ronah berlanjut menginterogasi Aira.
"Maaf oma, tadi Aila ngejal balon, eh telnyata telsesat dan lupa jalan ke mbak nica, Aila juga udah mutal-mutal tapi nggak nemu mbak Nica. Telus Aila nangis oma kalena capek dan nggak ketemu ma mbak Nica. Jangan malahin mbak Nica ya oma. yang calah Aila.( jelas Aira kepada omanya dengan nada cedeknya)
"Ya oma maafin, tapi besok jangan di ulangi lagi ya. Kasihan mbak Nisa nya nyari kamu nak. "Bu Ronah menjawab dengan mengelus lembut rambut Aira yang tidak tertutup kerudung.
Ya Aira Khumaira Az-zahra, gadis kecil yang cantik dan pintar. Ia anak dari Irsyad syahputra dan Almarhumah Aisyah putri, ia di tinggal ibunya ketika usia 8 bulan karena sakit kanker. Ayahnya seorang Tentara, yang saat ini bertugas di luar Jawa. Sehingga Aira tinggal bersama oma dan opanya yaitu orang tua dari Irsyad. Meskipun jarang bertemu ayahnya, Irsyad ayah dari Aira tidak pernah absen untuk menghubungi putrinya. Dia dapat mengetahui perkembangan putri kecilnya setiap hari.
Aira saat ini berusia 3,5 tahun. Dia sudah sekolah di PAUD Islami yang terbaik di kota tempat tinggal Aira. Dia diasuh oleh kakek neneknya dan di bantu oleh baby sister yaitu mbak Nisa. Mbak Nisa sudah bekerja mengasuh Aira selama 2 tahun, karena keluarga pak Jaka selalu menghargai pekerja yang bekerja dirumahnya membuat mereka betah untuk mengabdi kepada tuannya.
"Sekarang Aira bersih-bersih dulu ya, ni udah bau acem."Bu Ronah bercanda menggoda Aira dengan mencium ketiak Aira.
"Aila nggak bau oma, Aila kan halum."Jawab Aira dengan memanyunkan bibirnya karena di bilang bau.
"Ha.... iya cucu oma wangi, tapi tadi Aira dari taman jadi banyak kuman.Makanya sekarang Aira bersih-bersih lagi ya."Jelas bu Ronah kepada cucunya.
"Siap oma."Jawab Aira dengan tanda hormat meniru yang selalu di ajarkan ayahnya di telp.
"Ya udah mbak Nisa ajak Aira ke kamar ya tolong mandikan dengan air hangat saja dan ganti bajunya."Pinta bu Ronah.
"Baik bu." Jawab Nisa
"Aira sayang yuk kita ke kamar." Ajak Nisa kepada Aira.
Airapun turun dari kursi sebelah bu Ronah. Dia berjalan dengan di gandeng Nisa menuju kamarnya di lantai atas.
Rumah bu Ronah lumayan besar. Ada 2 lantai. Lantai 2 ada 4 kamar. Kamar Aira, ayahnya dan 2 kamar untuk om dan tante Aira jika sedang berkunjung kesana. Sedangkan lantai bawah ada 3 kamar. 2 kamar untuk tamu, dan 1 kamar dekat tangga adalah kamar untuk pak Jaka dan bu Ronah. Dulu mereka berada di kamar atas, karena usia mereka yang sudah tua dan kesusahan jika naik turun tangga membuat mereka berpindah kamar di lantai bawah. Sedangkan Aira akan di temani mbak Nisa ketika tidur di atas kecuali jika ayahnya pulang, Aira akan berpindah ke kamar ayahnya.
Suara adzan subuh membangunkan Salma dari tidur nyenyak nya, ia bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mandi dan wudhu untuk menunaikan kewajibannya menjadi seorang muslimah. Pengalaman di masa lalunya mengajarkan ia untuk lebih mendekatkan dirinya kepada sang Kholik. Ia menjadi pribadi yang lebih muslimah. mungkin masalah yang terdahulu adalah teguran dari Allah untuknya karena masih lalai akan kewajibannya. Ia mencoba untuk memperbaiki dirinya lebih baik lagi dari yang terdahulu.
Salma adalah anak kedua dari 2 bersaudara. kakaknya sudah menikah dan tinggal tidak jauh dari rumah orang tua Salma. kakaknya seorang perempuan dan sudah mempunyai 2 orang anak cewek dan cowok namanya Adam khoirullah dan Aina khumairah. keponakan salma sangat dekat dengan salma terkadang salma menghabiskan masa liburnya untuk bermain dengan keponakannya. Adam kelas 2 SD sedangkan Aina masih PAUD. kakak salma, Arin adalah kakak yang sangat sayang dengan Salma, ia tahu keadaan Salma ketika masa terpuruknya. Arin juga tahu bagaimana Salma bertahan dan harus konsultasi ke psikolog karena keterpurukannya. Dan Aira selalu menemaninya untuk melewati masa itu. Masa-masa sulit nya, dimana tidak hanya hatinya yang patah tetapi malu yang harus Salma dan keluarganya hadapi karena ulah dia. Ya dia yang menorehkan luka terdalam di hati Salma dan keluarganya.
Setelah mandi dan menunaikan sholat, Salma menuju dapur untuk membantu ibunya membuat sarapan sebelum berangkat mengajar. Meskipun dia anak bungsu, dari kecil bu Murni selalu mengajarkan kedua putrinya memasak. Sebagaimana esok putrinya akan menjadi seorang ibu rumah tangga yang mengharuskan mereka untuk berjibaku dengan dapur.
" Bu, hari ini mau masak apa bu ?"
" masak oseng buncis aja ma sama ceplok telur"
" Ma, usia kamu sudah tidak muda lagi. Coba kamu berfikir untuk masa depanmu . Ibu dan bapak ingin cepat melihat kamu menikah dan punya anak. Ibu ingin menimang cucu dari kamu. usia manusia tidak pernah tahu Ma. mumpung ibu dan bapak sehat, cepatlah menikah nak " Ucap bu Murni kepada putrinya.
"Ibu bicara apa, salma juga ingin cepat nikah bu. Tapi kan Salma belum bertemu yang cocok salma takut bu. Kalau asal milih nanti seperti yang dulu." ( sambil memotong cabe. salma menunduk menitikkan air mata ), masa lalunya menorehkan luka yang terdalam.
" Nduk, laki-laki tidak semua seperti Rahman, masih banyak yang baik. Tapi cobalah kamu buka hati kamu. Nak Anton itu baik, coba kamu terima dia ."( sambil memegang pundak Salma ).
Anton adalah teman guru Salma tetapi berbeda sekolah. Dia pernah beberapa kali main kerumah Salma untuk mencoba mendekatinya. Karena masalalu nya yang belum bisa dia lupakan membuat Salma mempertimbangkannya kembali. Apalagi Salma mendapat info tentang Anton, yang beberapa kali temannya melihat dia berjalan dengan wanita lain. Itu membuat Salma tidak menerima Anton.
"Wah harum sekali masak apa ini bu, salma." Ucap pak Handoko yang masuk ke dapur.
"Bapak ini ngagetin saja, ini masak oseng buncis dan telur. Nduk coba itu kamu tata sayur dan lauknya di meja makan"
"Iya bu, bapak mau minum kopi atau teh pak ?" Tawar Salma kepada ayahnya.
"Teh saja nak, gulanya sedikit saja ya." Pinta Pak Handoko."Kamu berangkat jam berapa, mo bareng bapak atau pakai motor sendiri ?" Tanya pak Handoko sambil mendudukkan dirinya ke kursi di meja makan.
"Nanti Salma bawa motor sendiri saja pak, nanti ada jam tambahan untuk anak-anak jadi pulang agak sore ". Jawab Salma dengan menata makanan di meja makan.
Pak Handoko dan bu Murti adalah orang tua Salma. Pak Handoko bekerja di kantor pemerintahan sedangkan bu Murti adalah ibu rumah tangga. Pak Handoko masih 2 tahun lagi untuk pensiun. beliau adalah sosok yang tegas, tapi sangat sayang dengan keluarga. Beliau rendah hati dan sangat mengayomi keluarganya.
Setelah selesai sarapan , Salma pamit ke orang tua nya untuk berangkat menuju ke Sekolah.
"Pak,bu Salma pamit berangkat dulu ,assalamualaikum"( pamit Salma sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya)
Salma mengendarai motor matic hasil jerih payahnya mengajar menuju sekolah. Kurang lebih 30 menit perjalanan menuju ke sekolah. Dia mengendarainya dengan kecepatan sedang. Hari ini jalan menuju ke sekolah seperti biasa sedikit macet. Jam seperti ini biasanya banyak yang berebut untuk cepat menuju tempat kerjaan dan sekolah mereka. Ada beberapa polisi di pinggir jalan yang mengatur jalannya lalu lintas agar berjalan lancar.
Setelah sampai, Salma memarkirkan motornya di tempat parkis khusus guru. Dan menuju ruang guru.
"Slamat pagi bu Salma. "( sapa bu Nita)
"Selamat pagi bu Nita" Jawab Salma sambil menyunggingkan senyum di bibirnya.
Salma terkenal guru yang ramah dan di sayang muridnya di sekolah, ia akan menyembunyikan perasaannya di sekolah tapi akan berubah menjadi pendiam jika di rumah. Sekolah dan bertemu muridnya dapat mengalihkan pikirannya. ia akan tertawa dan bercanda dengan murid dan temannya.Salah satu obat yang membuat dia bertahan adalah melihat senyuman dan keramaian di sekolah.
tett.....tettt.......
Jam telah menunjukan waktu masuk kelas, murid-murid sudah mulai masuk kelas. Hari ini Salma mengajar 3 kelas. Jam pertama ia mengajar di kelas 8. Dan jam terakhir ia akan mengajar di kelas 9.
"Good morning guest, collect your homework for last time, please. Kayla, help me to collect your friends home work."
"Yes, mom." sambil berjalan untuk mengambil tugas teman-temannya.
"okey, today we will learn about daily activity, jadi hari ini kita akan belajar tentang kegiatan sehari-hari yang kalian lakukan. dari bangun tidur sampai tidur kembali."
"coba masih ingat tidak, penggunaan pola kalimat apa yang di gunakan untuk membuat kegiatan sehari-hari ?"
"Ya, Sari. apa jawabanmu "?
"Present tense,mom "
"Yupz, good Sari 100 buat kamu ".
"Jadi, Present tense ini adalah kalimat yang digunakan untuk menjelaskan kegiatan yang sering kalian lakukan. Dari kalian bangun tidur sampai tidur kembali, itu adalah contoh dari Daily activity. "Salma menjelaskan ke muridnya di depan kelas.
1.30 menit Salma mengajar, siswa-siswa tidak ada yang membuat kegaduhan ketika Salma mengajar. Agar siswanya tidak bosan dengan materi yang dia ajar, Salma juga menyelipkan permainan untuk menarik siswa. Dan jam mengajar pun sudah selesai.
"Okey anak-anak, time is out. next, you should make a table to list your activities that you do everyday. ( Pertemuan depan kalian harus buat tabel yang berisi tentang kegiatan sehari-hari mu ya. See you for next week ya. ...."
"See you too mom, ...
Salma pun berjalan menuju keluar kelas. Ia berjalan menyusuri lorong-lorong menuju ke ruang guru.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!