Icha memandangi wajahnya di depan cermin sambil merapikan blouse yang ia kenakan. Dia tersenyum melihat dirinya sudah rapi, dia adalah seorang gadis berusia 24th dengan postur tubuh yang ideal, icha memiliki kulit kuning dan sangatlah manis ketika ia tersenyum. gadis berhijab itu lalu membereskan meja rias nya yang berantakan, kemudian dia melirik pada jam tangan bewarna silver yang dia kenakan
"Sudah jam 7, buruan deh nanti aku telat" dia mengambil tas ransel dan memasukan ponselnya nya, icha segera keluar dari kamar nya.
"Kok siang cha?" Tanya mbak rani tetangga kamar icha, icha adalah perantau, sehingga dia tinggal di kos kos an.
"Iya mbak, kelamaan bercermin pada hidup ini. Haha" dia tertawa "aku berangkat ya" dia melambaikan tangan sambil berlalu menjauhi mbak rani.
Icha adalah gadis yang periang, saat ini menjadi wanita karier yang sukses adalah impian nya. Dia punya mimpi ingin membuat bahagia semua orang disekitarnya dengan cara menjadi orang yang berguna untuk orang lain, begitulah arti sukses bagi icha. Saat ini ia bekerja disebuah laboratorium kesehatan di kota surabaya.
***
Icha merebahkan tubuh nya di kasur yg berukuran single, dia memejamkan matanya sambil memijat kening nya sendiri. Tiba tiba ponsel nya berbunyi. Icha segera meraih ponsel yg berada di meja samping tempat tidur. "Bapaaak" ia mengernyitkan dahi serasa malas sekali mengangkat nya. dia ragu untuk mengangkat telp itu, Namun ia berfikir kembali mungkin ada sesuatu yang penting atau bapak kangen terhadap icha.
"Halo assalamu'alaikum pak. Kenapa?" Dia menekan kan suaranya
"Wa'alaikum salam. Yang halus dong cha, kan ngomong sama bapak nya. Bapak ini lo kangen" icha menghembuskan nafas nya dalam dalam, dia hanya takut bapak nya akan membahasa soal pernikahan
"Iya iya, bapak sama ibu apa kabar? Icha juga rindu, mungkin minggu depan icha pulang pak" jawab nya
Pak rahmat tersenyum bahagia mendengar anak nya akan pulang.
"Alhmdulilah, bapak ingin membicarakan tentang pernikahan mu cha, dan mempersiapkan semuanya" pak rahmat girang
"Bapak mulai lagi kan, icha sudah bilang icha tidak mau menikah, jangan paksa paksa icha pak" icha sedikit membentak, wajah nya berubah marah
"Cha, bapak ibuk ini ingin memiliki cucu, kamu sampek kapan jomblo terus, ditanya pacaran sama siapa juga tidak punya. Kamu sudah saat nya menikah cha, apa tidak kasian sama bapak ibuk?" Tutur pak rahmat dengan berapi api.
Icha yang tidak ingin menanggapi akhirnya mengakiri teleponya. "Maaf pak icha capek. Assalamu'alaikum"
Icha segera menutup telepon tanpa menunggu jawaban salam dari pak rahmat.
Icha sangat kesal dengan pak rahmat yang ingin menjodohkan nya, dia bukan nya tidak ingin menikah, ingiiiin. Tapi dia takut. sejak kejadian saat itu dia tidak mau lagi memiliki kekasih, icha mulai menjauhi laki laki. Dia merasa sangat trauma dekat dengan laki laki karenaaa......
Aaah dia tidak sanggup lagi mengingat kejadian itu, kejadian yang ingin dia lupakan seumur hidup nya, kejadian yang merubah hidupnya saat ini. hingga dia tidak dapat mempercayai laki laki lagi. icha terisak didalam kamarnya, dia ingin melupakan nya, dia ingin hidup bahagia layak nya orang lain. memiliki keluarga yang bahagia. tapi apakah dia bisa? apakah dia mampu memghilangkan trauma masa lalu nya???
Icha bangun dari tidur nya, dia mengusap matanya kemudian mengambil ponsel yang ada di meja samping tempat tidur. Dia membelalakkan mata "apaaa jam 10?" Dia terkejut, untung saja hari ini hari sabtu sehingga icha tidak takut akan telat bekerja. Semalam icha menangis entah berapa lama hingga akhirnya tertidur karna kelelahan. Dia segera bangkit dari tempat tidur dan membersihkan diri.
Icha keluar kamar mandi dengan balutan handuk dikepalanya tidak lupa dengan nyanyian khas saat dia merasa tertekan.
"Huooo uwooo,syalalala kwek kwek nyeeeees" tentunya dengan tarian yang aneh ala dia
"Siapa sih dari tadi menelepon terus" gerutunya saat mendengar ponselnya berbunyi kesekian kali "gina? Ngapain dia misscall 5x, patah hati mungkin ya. Haha" dia segera menggangkat telepon itu
"ada apa gin? Kamu ini tidak sabaran sekali ya meneleponku sampai 5x. Lagi dikejar banci ya?haha" icha tertawa
"Ngaco kamu ya. Aku sudah menunggu kamu hampir 1 jam. Kamu kemana?" Jawab nya ketus
"Kamu kenapa menunggu aku gin?kamu dimana memang?" Icha menggaruk kening nya binggung
"Ya allah cha, kamu yang buat janji kamu yg lupa. Sadar woy kamu yang mengajak janjian di cafe lotus jam 10" gina berapi api dan gemas sekali dengan teman nya yang pelupa.
"Astagfirullah. Maaf gin aku lupa. Maaaf. Oke 20 menit lagi aku sampek" icha segera berganti pakaian. Mengambil tas jinjing nya dan segera pergi ke cafe lotus.
Setelah memarkirkan motor nya dia segera masuk ke cafe dan mencari gina. "Oh itu dia"
"Maaf telat" dia duduk di depan gina lalu mengeluarkan bedak dan lipstik karena tadi tidak sempat berdandan.
"Kamu ini mesti pelupa. Untung saja cha hidung mu nempel, coba kalo copotan. Yakin deh kamu kemana mana lupa bawa hidung" katanya sewot.
Gina adalah sahabat icha yang sangat dia percaya. Dan gina lah satu2 nya teman yang tau masa lalu icha.
"Idih cerewet sekali, aku beneran lupa. Tadi aku bangun juga jam 10" jawab nya sambil memegang kaca dan merapikan lipstik nya.
"Tenang, makan apapun yang kamu suka. Aku traktir" kata icha untuk merayu sahabat nya agar tidak ngomel terus
"Aah yang bener oke aku pesen ya" gina girang, sangat mudah mengembalikan mood gina karena hobby nya makan, cukup dengan traktiran apapun yang dia suka hatinya akan melunak. Pantas saja sih badan nya melebar. Tapi icha sangat suka memeluknya karna empuk. Hehe.
"Kenapa kamu ingin ketemuan?" Tanya gina
"Aku bingung gin, bapak ku sepertinya bersikukuh mau jodohin aku. Aku tidak ingin menikah gin" wajah nya berubah masam
"Pasti lah orang tua mu kawatir cha. Mungkin dia jodoh yang baik buat kamu. Dan siapa tau bisa menghilangkan trauma mu" gina mencoba menenangkan
"tidak, tidak mungkin. Semua laki laki sama. Aku tidak mau mengulangi nya lagi. Aku tidak ingin menikah. Kamu tau kan gin. Aku binggung aku harus bagaimana" icha menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.
"Insya'allah pilihan orang tua itu yang terbaik buat anak nya kok cha. Tidak mungkin bapak mu akan menjodohkan mu dengan sembarangan orang" gina mengelus punggung icha
"Minggu depan aku pulang, aku harus selesaikan semua nya." Kata icha
"Cha, kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu loh, sudah saat nya kamu membuka lembaran baru, saat nya kamu bisa melupakan semua itu. Kamu berhak bahagia, kalau kamu tidak mau dijodohkan kamu bisa cari kekasih. Ada renggo yang suka sama kamu juga" gina menatap icha dalam dalam dan memegang kedua tangan icha seakan meyakinkan nya.
"Memikirkan nya saja aku tidak sanggup. Kepalaku langsung berat. Masalah si renggo bilangin dia tidak perlu kirim kirim bunga lagi, setiap hari disuruh menghirup bau bunga, difikir aku kupu kupu apa . aku tidak suka. Hmmm Yasudah nanti aku pikirkan kamu pesen apa gin?" Tanya icha
"Udah kok. aku sudah pesen udang goreng, tumis kangkung, spagety, pizza, cumi lada hitam, nasi nya 1 bakul, gurame bakar, jamur, ,," sebelum gina melanjutkan menu yang dia pesan icha segera memotong nya
"Buset gembulll, kamu ini laper apa doyan? Bisa bangkruttt akuuuu" kata icha seakan tidak percaya
"Katamu makan sesukaku, berarti kan terserah aku gimana sih" jawab gina sewot
"Oke oke makan lah, biar makin enak aku peluk"
Icha menghela nafas panjang, dia menyeruput kopi susu nya sambil memikirkan permintaan orang tuanya, berharap bapak nya akan memberi kebebasan pada icha untuk menentukan langkah yang dia ambil. Semoga ketika icha pulang dan berdiskusi dengan orang tua nya, mereka akan memahami.
***
Dilain sisi dirumah pak yunus
"Yah, adit belum ingin menikah yah" adit sedikit meninggikan suaranya sambil melirik kearah pak yunus sensi
"Umur mu saja sudah 30th, gebetan tidak punya, pacar apalagi, kamu ini ganteng lo le. Masak mendapatkan cewek tidak bisa" sanggah pak yunus
"Bukanya adit tidak bisa yah. Adit mau fokus sama kerjaan adit. Adit masih terlalu muda untuk menikah" kata adit kesal
"Kamu ini anak pertama, ayah sudah tua, ingin sekali memiliki cucu, ayah sudah dipameri om bejo cucu lo, shandy aja udah punya anak, ehhh kamu pacar tidak punya" shandy adalah sepupu adit yang usianya 5th lebih muda dari nya. Dia menikah muda saat usia nya 24 tahun
"Shandy kan menikah karna kecelakaan yah. Pacar nya hamil dulu, mending adit dong ngga nikah nikah" dulu sepupu adit memang menghamili reni pacar nya sehingga shandy menikahinya.
"Ayah sudah pilihkan wanita yang terbaik, kalem cantik pokoknya cocok buat kamu. Kamu harus nurut sama ayah" paksa pak yunus
Adit meninggalkan pak yunus dan masuk kedalam kamar nya, adit merebahkan diri di kasur lalu mengeluarkan foto yang berada di dompet nya. Dia memandangi wajah wanita cantik yang terfoto dari samping sehingga tidak jelas seperti apa gadis itu, hidung nya mancung, berkulit kuning dan rambut bergelombang yang dibiarkan terurai.
Adit mengusap usap foto itu dan teringat kejadian 8 th yang lalu. Saat dia masih menjadi mahasiswa di fakultas kedokteran. Dia mencari cari flasdisk yang terjatuh di disebuah mall disurabaya, flasdisk itu berisi tugas praktek RS nya. Kalau itu hilang adit dinyatakan tidak lulus karena harus mengumpulkan hari itu juga. Adit berkeliling kebingungan sampai tidak menyadari hidung nya berdarah. Tiba tiba datang seorang gadis menyapanya
"Mas, apakah cari ini?" Gadis itu menunjukkan sebuah flasdisk kingston.
"Alhamdulilah bener, saya cari ini dari tadi mbak" dengan penuh rasa syukur adit mengambil flasdisk nya dari gadis itu.
"Mas kok mimisan, duduk dulu mas" kata gadis itu sambil membawa adit menepi. Gadis itu mengeluarkan tissu dari tas dan membersihkan darah di hidung adit.
"Mas bawa tissu ini, mas segera ke klinik atau ruang kesehatan ya. Mas kuat? Perlu saya antar?" Katanya dengan sangat lembut.
"Saya tidak apa apa kok" jawab adit
"Kalau begitu saya tinggal ya mas, maaf saya buru2 soalnya" gadis itu meninggalkan adit
Entah kenapa adit langsung berinisiatif untuk memotret gadis itu, baginya dia adalah penyelamat. Entah kenapa dia jatuh hati padanya, wanita lemah lembut nan cantik,suatu hari adit ingin sekali berjumpa lagi dengan nya.
Setelah menjalankan shalat isya' adit merasa lebih tenang. Mungkin masa lalu tidak untuk di bawa bawa sampai sekarang. Adit juga sudah lupa bagaimana wajah wanita itu,semua samar dan Harapan untuk bertemu sangat lah kecil, semoga gadis itu sehat dan selalu ceria. Mungkin gadis itu juga sudah menikah kenapa adit harus menunggu pertemuan yang masih abu abu?? Saat ini sudah saat nya dia harus memikirkan masa depan nya. Adit keluar dari kamar nya untuk mencari pak yunus.
"Ayah mana?" Tanya adit pada revan yang sedang bermain game dalam ponsel nya. Revan adalah adik adit yang pertama.
"Diluar mas sama ibuk" jawab revan tanpa melihat kearah adit.
Adit menemui ayah ibu nya yang sedang ngobrol di teras rumah. "Yah, adit mau ngobrol" dia duduk di kursi depan ayah nya
"Apalagi dit? Kamu mau membantah ayah lagi?" Kata pak yunus lalu menyeruput kopi buatan istrinya
"Adit setuju, adit serahkan semua pada ayah, kalau menurut ayah gadis itu cocok buat adit okelah adit mau. Insya'allah jodoh pilihan ayah terbaik buat adit" adit tersenyum masam dan berusaha menerima gadis yang dijodohkan dengan nya.
"Alhamdulilah buuuk bentar lagi kita punya mantu. Gitu dong le" pak yunus bahagia begitupun bu mirna yang juga tersenyum lebar.
***
Pak yunus berfikir untuk menelepon pak rahmat untuk memberikan kabar yang sangat membahagiakan, dia teringat pertemuan 1 bulan yang lalu dengan pak rahmat. Dari pertemuan itu lah pak rahmat menemukan jodoh yang pantas untuk adit. Saat itu mereka kebetulan bertemu di sebuah masjid saat shalat jumat
"Nus, yunus. Kamu yunus kan?" Tanya pak yunus sembari menghampiri pak yunus yang hendak beranjak dari masjid.
"Iya, siapa ya pak?" Pak yunus mencoba mengingat ingat laki laki yang sudah beruban banyak di depan nya
"Rahmat? Kamu rahmat kan?ya allah mat maat lama tidak berjumpa" pak rahmat adalah teman kuliah pak yunus, dulu mereka sering sekali bolos kuliah bareng.
"Alhmdulilah masih inget. Apa kabar kamu nus?" Kata pak rahmat
"Ya seperti yang kamu lihat ini, masih seger. Haha" pak yunus tertawa
"Alhmdulilah, mampir yuk kerumah ku. Kebetulan deket sini" pak rahmat mengajak pak yunus mampir ke rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari masjid. Pak yunus dibonceng pak rahmat menggunakan motor nya dan sampailah disebuah rumah minimalis dengan cat bewarna kuning.
"Ayo nus masuk" ajak pak rahmat
"Kok sepi rumahmu mat?" Tanya pak yunus
"Istriku lagi kerumah ibuk. Ad anak ku icha, cha icha sini cha" teriak pak rahmat
"Iya paak, oh ad tamu pak" jawab icha lalu mencium tangan pak yunus.
"Nah ini anak ku nus. Cuma 1 aja. Cha tolong buatin kopi ya" pinta pak rahmat. Lalu icha segera ke dapur untuk membuatkan nya kopi.
"Anak mu cantik banget mat, nggak nyangka aku" pak yunus kagum
"Iya dong kan bapaknya ganteng" mereka tertawa
"Anak mu sudah menikah mat?" Tanya nya penasaran
"Boro boro menikah, pacar aja nggak punya nuss. Binggung aku" kata pak rahmat sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Setelah 15 menit icha datang dengan membawa 2 cangkir kopi dan kue.
"Silahkan om" kata icha dengan sangat ramah saat menyuguhkan kopi dan kue
"Makasih ya, kamu kerja dimana nak?" Pak yunus antusias
"Di laboratorium kesehatan om di surabaya" jawab icha dengan senyuman
"Oh kesehatan. Sama kayak anak om juga dari kesehatan. Semoga lancar ya cah ayu kerjanya" kata pak yunus, setelah itu icha permisi meninggalkan pak yunus dan pak rahmat.
"Anak mu cocok banget sama anak ku sepertinya mat, aku pengen punya mantu kayak anak mu itu" pak yunus berandai andai
"Anak mu juga belum nikah nus?" Tanya pak rahmat
"Aduh susah anak ku itu. Kerjaa terus nggak mikirin wanita, gimana kalau kita jodohkan? Aku sudah pengen punya cucu maat" Pak yunus berinisiatif
"Idemu bagus juga nus. Aku juga sudah pengen denger oek oek kok. Mau nus ayo kita jodohkan" pak rahmat menyetujui dan begitu semangat.
Pak yunus tersadar dari lamunan nya dan mengingat bahwa tadi beliau ingin menelepon pak rahmat untuk memberikan kabar bagus. Setelah menemukan nomor pak rahmat,pak yunus menekan tombol panggil, maklum lah ponsel pak yunus masih model jadul yang hanya bisa untuk telp dan sms. Tidak lama kemudian akhirnya tersambung juga dengan pak rahmat.
"Halo assalamu'alaikum nus" jawab pak rahmat
"Wa'alaikum salam mat. Aku punya kabar bagus mat. Anak ku bersedia nikah sama anak mu aku lega banget" pak yunus mengepal ngepalkan tangan nya dan menarik dari atas ke bawah.
"Alhmdulilah, aku juga seneng mat. Biar cepet acara nya aku siapi ya" jawab nya bersemangat
"Iya mat. Anak mu gimana?"tanya pak yunus
"Anak ku pasti mau lah nus, kamu tenang aja" padahal pak rahmat belum mendapatkan persetujuan dari anak nya, tapi pak rahmat tau anak nya akan menurutinya karena icha adalah anak yang tidak pernah membantah apa kata orang tua. Sejak hari itu pak rahmat sudah mulai mempersiapkan pernikahan anak nya tanpa sepengetahuan icha.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!