NovelToon NovelToon

Kai Dan Kei

Awal Mula

(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Selamanya, dia tidak akan menjadi milikmu.
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Berikanlah jiwanya padaku.
Kai
Kai
Tidak akan pernah!
Kai
Kai
[memeluk tubuh Keira yang sudah berlumuran darah]
Selalu seperti ini. Seribu tahun sudah Kai bereinkarnasi menjaga Kei dan selalu berakhir dengan kematian Keira di tangan Kai.
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Berapa lama lagi kamu mampu bertahan melihatnya mati di dalam pelukanmu?
Kai
Kai
[menatap geram ke arah iblis di hadapannya]
Kai
Kai
Selama aku hidup, kamu tidak akan pernah bisa mengambil jiwanya.
Kai
Kai
Dia akan terus terlahir kembali bersamaku.
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
[tertawa keras]
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Manusia bodoh!
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Berulang kali kamu mengalahkanku, berulang kali juga kamu akan tetap menjadi kakak untuknya.
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Menjaganya tanpa bisa memilikinya.
(iblis) the soul eater
(iblis) the soul eater
Menyakitkan bukan?
Kai
Kai
[rahangnya menguat menahan amarah]
Tentu Kai tahu betapa menyakitkannya melihat Kei berulang kali kehilangan nyawanya dan berulang kali bereinkarnasi menjadi adiknya sendiri.
Kai
Kai
Aku tidak peduli walaupun kutukan ini tidak akan berakhir.
Kai
Kai
Kamu pun tidak akan pernah bisa memiliki jiwanya!
Kai mengeluarkan pedang api miliknya yang selalu digunakan untuk memusnahkan iblis yang mengincar Keira.
Kai
Kai
Sampai berjumpa lagi dikehidupan selanjutnya!
BLASSSHHHH!!!!
Kai mengayunkan pedang berukir naga ke arah sang iblis dan kekuatan naga yang begitu besarpun langsung memusnahkan iblis itu.
Sebesar apa pun kekuatan yang Kai miliki, Kai tetap tidak bisa melindungi Kei.
Sang iblis selalu berhasil menemukan celah untuk membunuh Kei dan Kai selalu terlambat untuk menyelamatkannya.
- seratus tahun kemudian -
Kai
Kai
Kei! Ayo cepat!
Kai
Kai
Kita sudah terlambat!
Kai
Kai
[berteriak dari lantai bawah sambil membawa kantung berisi makan siang mereka]
Keira
Keira
Sebentar, Kak!
Dengan terburu-buru Keira memasukkan buku di atas mejanya.
Setiap pagi akan selalu seperti ini. Kei selalu terlambat.
Meskipun Kai selalu membangunkannya setiap pagi, tetapi pada akhirnya Keira akan selalu terlambat.
Kai
Kai
[melihat Kei yang turun dengan tergesa]
Kai
Kai
Setiap pagi Kei. Setiap pagi. [berbicara dengan gemas]
Keira
Keira
Ayo, Kak! [meraih tangan Kai dan menariknya]
Kai
Kai
Kei, tunggu sebentar!
Keira
Keira
Apa sih, Kak? Kita sudah hampir terlambat.
Kai
Kai
Kalungmu?
Keira
Keira
Oh, ini? [mengeluarkan kalung dari balik kemeja sekolahnya]
Keira
Keira
Aku menyembunyikannya karena takut guruku melihatnya.
Keira
Keira
Aku tidak pernah melepaskannya seperti yang Kakak bilang.
Kai
Kai
[tersenyum sambil mengusap kepala Keira]
Kai
Kai
Ayo! Kita harus cepat! Kamu sarapan di mobil saja.
Kai
Kai
Kakak sudah bawakan sarapanmu.
Kai
Kai
Ma, Pa, kami pergi dulu, ya!
Bergantian mencium orang tua mereka secara bergantian.
Kalung itu Kai berikan sebagai hadiah ulang tahun Keira ke 16.
Kalung itu sebenarnya adalah batu pusat kekuatan Keira sekaligus alat untuk menghubungkan mereka berdua ketika sedang berada di dalam bahaya.
Setiap Keira berada dalam bahaya, Kai akan bisa merasakan dan muncul dengan segera di mana pun Keira berada.
Selama ini Keira tidak pernah berhasil mengeluarkan kekuatannya setiap sang iblis itu datang dan menyebabkan Keira selalu kehilangan nyawanya.
Kai
Kai
Pelan-pelan saja, nanti kamu tersedak.
Kai
Kai
[memperhatikan Kei yang sedang menikmati sarapannya dengan tergesa]
Kai
Kai
Kenapa kalau kamu makan bisa cepat, tetapi kalau pagi-pagi tidak bisa bersiap dengan cepat?
Keira
Keira
[terkekeh]
Keira
Keira
Aku juga tidak tahu, Kak.
Keira
Keira
Meskipun aku sudah bangun lebih pagi, pada akhirnya aku baru mulai siap-siap ketika waktunya sudah mepet.
Kai
Kai
Kebiasaanmu itu tidak pernah berubah.
Keira
Keira
[menunjukkan wajah menggemaskannya]
Keira
Keira
Tetapi Kakak tetap sayang padaku, Kan?
Keira
Keira
[mengalungkan tangannya di lengan Kai yang duduk di sampingnya]
Kai
Kai
[menatap dalam Kei]
Kai
Kai
Kamu tidak akan menyangka sedalam apa rasa sayang Kakak padamu, Kei.

Sedikit Iri

Keira
Keira
Kak, aku duluan ya! [mengecup pipi Kai dengan cepat]
Keira
Keira
[berlari menuju kelasnya]
Kai
Kai
[menggelengkan kepala sambil menatap Keira]
Kai
Kai
Dua bulan lagi umurmu 17 tahun ....
Kai
Kai
Aku harap di masa ini semua mimpi buruk itu tidak akan terulang kembali.
jam makan siang
Kai
Kai
[menunggu Kei di depan kelas]
Seisi sekolah sudah tahu kalau Kai sangat protektif pada Kei. Bahkan saat makan siang pun Kai akan selalu menemani Kei meskipun Kei bersama dengan teman-temannya.
Tentu saja teman Kei tidak ada yang keberatan karena Kai adalah idola di sekolah mereka dan setiap hari mereka bisa duduk bersama dengan Kai dan membuat seisi sekolah iri pada mereka.
Kai
Kai
Kamu melupakan makan siangmu. [memberikan tas makan siang kepada Kei]
Keira
Keira
Eh iya. Terima kasih, Kak.
Keira
Keira
Entah bagaimana aku kalau tidak ada kakak. [terkekeh]
Kei memang sangat bergantung pada Kai. Sepertinya hampir semua keperluannya Kai yang mengurusnya.
Kai
Kai
[menggantungkan lengannya di bahu Kei]
Pemandangan seperti ini sudah biasa terlihat di sekolah mereka. Bahkan banyak yang mengatakan kalau mereka berdua lebih cocok menjadi sepasang kekasih dari pada kakak beradik.
Langkah mereka terhenti ketika salah satu murid di sekolah itu berdiri di hadapan mereka dan lalu memberikan Kei sesuatu.
Leo
Leo
Kei, aku membawakanmu sesuatu. Semoga kamu menyukainya.
Leo
Leo
[dengan segera pergi setelah Kei menerima pemberiannya]
Tidak mudah mendekati Kei karena Kai akan selalu berada di sampingnya.
Kai
Kai
Dia belum menyerah?
Kai
Kai
[melihat ke arah kotak yang sedang Kei pegang]
Keira
Keira
Kak, jangan terlihat mengerikan kepada setiap teman lelakiku.
Keira
Keira
Nanti adikmu ini tidak laku-laku.
Kai
Kai
Memang kamu sudah berpikir untuk berpacaran, huh?
Keira
Keira
Teman-temanku sudah banyak yang punya pacar.
Kai
Kai
Kamu mau pacaran hanya karena temanmu punya pacar? [menaikkan sebelah alisnya]
Keira
Keira
[tertawa]
Keira
Keira
Aku hanya bercanda!
Keira
Keira
Aku sudah punya kakak. Untuk apa aku mencari seorang pacar.
Keira
Keira
Kakak selalu ada di sampingku.
Kai
Kai
[tersenyum]
Kai
Kai
Kakak tidak akan menyerahkanmu pada sembarangan lelaki.
Kai
Kai
Mereka harus menghadapiku dulu.
Keira
Keira
Fix, aku tidak akan pernah punya pacar kalau begitu.
Keira
Keira
Mana ada yang bisa menghadapimu.
Keira
Keira
Tapi rasanya tidak adil. [duduk di bangku kantin]
Kai
Kai
[duduk di samping Kei]
Kai
Kai
Apanya yang tidak adil?
Keira
Keira
Iya. Kakak bebas didekati tanpa bisa aku halangi.
Keira
Keira
Mereka tidak takut padaku seperti para murid pria takut padamu.
Kai
Kai
Aku selalu menolak mereka.
Kai
Kai
Semua pemberian mereka tidak ada satupun yang aku terima.
Keira
Keira
[tertawa]
Kai
Kai
Kenapa kamu tertawa?
Keira
Keira
Aku lupa betapa dinginnya kakakku ini kalau menghadapi orang lain.
Keira
Keira
[membuka bekal makanannya]
Keira
Keira
Kasihan tahu, Kak.
Keira
Keira
Tapi aku bingung, meskipun mereka tahu sikap dingin Kakak, mereka tetap pantang menyerah.
Keira
Keira
Ada saja yang bergantian mencoba menarik perhatian Kakak.
Kai
Kai
Mereka bisa mencoba sesuka mereka.
Kai
Kai
Bagiku, hanya kamu yang terpenting.
Kai
Kai
[berwajah datar dan mulai menikmati makan siangnya]
Keira
Keira
[menunduk menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah]
Keira
Keira
Kenapa Kakak bisa mengucapkan kata-kata seperti itu tanpa ekspresi apa pun? [dalam hati]
Keira
Keira
Kenapa aku selalu berdebar setiap kali kakak mengucapkan hal-hal seperti ini padaku? [dalam hati]

Kei Menghilang

Kai
Kai
Siang ini Kakak akan piket sebentar.
Kai
Kai
Kamu tunggu di depan kelas Kakak seperti biasa, ya?
Kai
Kai
Jangan ke mana-mana.
Keira
Keira
Iya, Kak.
Kai
Kai
Ya sudah. Masuk dulu sana.
Kai
Kai
Kakak juga akan kembali ke dalam kelas.
Keira
Keira
[melangkah masuk ke dalam kelas]
Kai
Kai
[melihat dari jendela kalau Kei sudah duduk di tempatnya]
Kai
Kai
[melangkah pergi kembali ke kelas]
Langkah Kai terhenti sejenak. Ia merasa ada sesuatu yang aneh.
Kai menatap ke arah langit yang sebagian membentuk awan hitam yang samar.
Kai
Kai
Dia muncul kembali.
Kai
Kai
Iblis itu pasti sedang mencari Kei.
Kai
Kai
Aku harus lebih hati-hati dan tidak membiarkan Kei lepas dari pengawasanku.
Kai
Kai
[menatap kelas Kei sesaat lalu masuk ke dalam kelasnya]
siang hari
Keira
Keira
Aku tunggu di sini, ya?
Keira
Keira
[duduk di bangku panjang depan kelas Kai]
Kai
Kai
Iya. Ingat jangan ke mana-mana.
Keira
Keira
Iya, Kak.
Keira
Keira
[memasang earphone dan mulai memainkan musik]
Keira
Keira
[sesekali melihat Kai di dalam kelas]
Keira
Keira
Terkadang kenapa aku memiliki perasaan aneh setiap aku memandang kakak?
Keira
Keira
Dan terkadang aku merasa sikap kakak padaku pun lebih dari sekedar seorang kakak.
Keira
Keira
Apakah aku hanya berkhayal?
Ketika Kei mengalihkan perhatiannya dari Kai, Leo sudah duduk di sebelahnya dan mengejutkan Kei.
Keira
Keira
Leo? [melepaskan earphonenya]
Leo
Leo
Kei .... bolehkan kita bicara sebentar?
Keira
Keira
Bicara?
Keira
Keira
Kamu mau bicara apa?
Leo
Leo
Jangan di sini.
Leo
Leo
Bisakah kita bicara si taman belakang?
Keira
Keira
Eng ..... [menoleh ke arah Kai]
Keira
Keira
Tapi kata Kak Kai aku harus menunggunya di sini sampai selesai.
Leo
Leo
Aku tidak akan lama, Kei.
Leo
Leo
Sebelum Kak Kai selesai, kita sudah akan kembali.
Leo
Leo
Aku janji.
Keira
Keira
Eng ....
Keira
Keira
[menggigit bibirnya]
Leo
Leo
Please, Kei.
Keira
Keira
Baiklah.
Keira
Keira
Hanya sebentar, ya?
Leo
Leo
[mengangguk senang]
Kei dan Leo berjalan bersama ke arah taman.
di taman sekolah
Leo
Leo
Kei ...
Leo
Leo
Aku ingin bisa dekat denganmu ....
Leo
Leo
Selama ini aku berusaha untuk menjadi temanmu, tetapi rasanya begitu sulit.
Leo
Leo
Kak Kai selalu berada di dekatmu.
Leo
Leo
Jujur aku selalu takut dengan cara dia menatapku setiap aku berusaha untuk berbicara denganmu.
Leo
Leo
Apakah boleh kalau aku mendekatimu, Kei?
Leo
Leo
Aku menyukaimu.
Keira
Keira
[membulatkan matanya]
Teman-teman Kei memang pernah memberitahunya kalau sepertinya Leo suka padanya, tetapi mendapati Leo berbicara langsung padanga terasa benar-benar mengejutkan.
Leo
Leo
Aku akan bersikap baik padamu.
Leo
Leo
Berikan aku kesempatan, ya?
Sementara Kei berbicara dengan Leo ....
Kai
Kai
Kei, ayo Kakak sudah ....
Kai langsung terlihat panik ketika tidak menemukan Kei di depan kelasnya.
Hanya ada tas yang tertinggal di sana.
Kai
Kai
[melihat ke sekeliling]
Kai
Kai
[mulai memanggil-manggil Kei]
Kai mulai menyusuri setiap kelas kosong dan berharap menemukan Kei.
Kai
Kai
Tidak mungkin iblis itu menemukan Kei di sini. Aku pasti sudah tahu.
Kai
Kai
[melangkah dengan gelisah]
Kai
Kai
Kei!
Kai
Kai
[terus memanggil Kei]
Kai pun mencari ke belakang sekolah. Tempat yang belum ia datangi untuk mencari Kei.
Dari kejauhan Kai melihat Kei sedang berdiri berhadapan dengan Leo.
Kai
Kai
Berani-beraninya dia membawa Kei ke sini!
Kai
Kai
[melangkah dengan cepat menghampiri mereka]
Kai
Kai
Apa yang sedang kalian lakukan di sini?!
Kai
Kai
[menatap tajam ke arah Leo]

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!