Sesaat setelah acara pemberkatan pernikahan selesai yang di langsung kan di sebuah rumah sakit, Antonio langsung menghembuskan nafas terakhir nya. Tidak ada merasa bersedih selain Linda, anak-anak satu-satunya Antonio yang baru saja menikah secara paksa dengan Davin teman semasa sekolah dulu.
Linda memeluk ayahnya yang sudah terbujur kaku. Hanya Robby sebagai ayah mertua yang menenangkan gadis itu sedang Davin dan mamah nya sangat tidak peduli dengan Linda.
Kini Antonio sudah tenang di tempat peristirahatan terakhirnya. Namun Linda masih meratapi kepergian sang ayah, gadis itu terus memeluk figura ibu dan ayahnya yang kini sudah tiada.
"Hibur istri mu, pasti dia sangat sedih sekarang," titah Robby pada anak lelaki nya.
"Kenapa harus aku, itu kan urusan dia...!" sahut Davin yang sangat membenci Linda. Tidak, pada awalnya Davin tidak membenci Linda, namun ketika papahnya memutuskan untuk menikahkannya dengan Linda atas permintaan Antonio, pria itu langsung mengubah pandangannya pada Linda.
"Bicara apa kau ini, Linda istri mu sekarang!" Robby sedikit meninggikan suaranya.
"Pah, dari awal aku sangat tidak menginginkan pernikahan ini. Kenapa papah terus mengatur hidup ku?" nada suara Davin lebih tinggi dari papahnya, pria itu pada akhirnya memutuskan untuk pergi.
Robby terus memanggil anaknya, namun Davin tidak menghiraukan panggilan itu.
"Dasar egois, kau sudah menghancurkan masa depan anak mu dengan cara menikahkan nya dengan gadis gendut itu," Diana memarahi suami nya, sebagai seorang ibu Diana juga tidak mau memiliki menantu jelek dan gendut seperti Linda.
Diana juga beranjak dari duduknya, meninggalkan suami nya yang sedang pusing di ruang keluarga. Sedangkan Linda, gadis itu mendengar semua pembicaraan keluarga suami nya karena Linda sengaja di tempatkan di kamar tamu yang berada tak jauh dari ruang keluarga.
Makan malam yang membuat Linda merasa canggung, ini adalah rumah mertuanya dan semua orang tidak menyukainya kecuali papah mertua nya.
"Makan yang banyak Linda, hari ini kau pasti banyak kekurangan tenaga," kata Robby mencoba mengajak menantu nya bicara.
"Hih, tenaga dia tidak akan habis meski dia tidak makan satu hari," ujar Diana yang begitu kesal setiap kali melihat Linda.
"Jaga bicara mu mah!" bentak Robby.
Linda hanya tertunduk, menelan makanan nya yang terasa seperti gumpalan kawat berduri. Sedangkan Davin cuek saja tidak peduli dengan istri yang ada di sampingnya.
"Mah, aku harus berkata apa jika teman-teman ku bertanya siapa dia?" tanya Devina adik Davin.
"Jaga bicara mu Vina, dia kakak ipar mu!" sekali lagi Robby membentak.
cukup sakit hati Linda, gadis ini meletakan ke sendok dan garpunya kemudian langsung pergi ke kamarnya. Tentu saja Linda menangis, diri nya tidak pernah percaya jika semua orang sangat tidak menyukainya.
"Tidak bisakah kalian menjaga perasaan seseorang?" tanya Robby pada anak istrinya, "Linda baru saja kehilangan papahnya dan dia tidak punya siapa-siapa lagi sekarang. Seharusnya kalian bisa menghibur dia terutama kamu Davin." ujar Robby yang sudah tidak tahu lagi bagaimana menasehati anak dan istrinya.
"Pah, Davin sudah menuruti semua keinginan papah untuk menikahi Linda. Coba papah bayangkan, laki-laki mana yang mau dengan Linda dengan rupa dengan penampilan nya seperti itu, apa kata teman-teman Davin pah?"
Robby terdiam, pernikahan hari ini tidak ada siapa pun yang tahu selain keluarga mereka. Davin beranjak dari meja makan, pria itu kemudian pergi menyusul teman-temannya di tongkrongan.
Baru saja Davin duduk di tongkrongan nya, namun laki-laki ini sudah di cecar banyak pertanyaan oleh teman-teman nya. Mereka penasaran, lalu menunjukan foto pernikahan di rumah sakit yang di unggah oleh seorang Dokter yang menangani Antonio. Di gambar itu terlihat jelas wajah Davin dan Linda.
"Kenapa kau tidak mengundang kami?" tanya salah seorang teman tongkrongan Davin.
"Hal apa yang membuat mu bisa menikah dengan perempuan gendut itu?"
"Kau melihat nya dari segi mana?"
"Apa kau mencintai nya sehingga kau menikahi nya?"
"Bukan kah selera mu tidak seperti itu Davin?"
"Hahaha, aku tidak percaya jika seorang Davin akan menikah dengan perempuan seperti ini. Sudah gendut, banyak makan, jelek lagi...!"
Teman-temannya tertawa, mengejek Davin yang memiliki seorang istri gendut dan jelek. Tanpa mereka sadari, mereka sudah menghina ciptaan Tuhan.
Wajah Davin terasa tebal, telinga nya sangat panas. Belum juga memesan minuman atau makanan ringan, Davin pergi begitu saja karena malu.
Davin melajukan mobil nya dengan sangat kencang, ekspresi wajah nya memerah menahan amarah. Setibanya di rumah, Davin langsung mengamuk hingga membuat seisi rumah ketakutan termasuk Linda yang tidak berani untuk keluar kamar.
Malam pertama yang seharusnya berjalan dengan indah malah berakhir dengan amarah. Linda hanya bisa menutup telinga nya ketika mendengar perdebatan keluarga suami nya di luar. Semua orang menyalahkannya, bahkan mengatakannya pembawa sial dalam hidup Davin.
***Mampir yuk di novel bawah ini***
Satu minggu setelah pernikahan, banyak tekanan yang di alami Linda ketika dirinya tinggal di rumah metua nya. Hinaan demi hinaan bagai makanan sehari-hari gadis ini.
"Mau apa kau?" tanya Diana ketika Linda hendak makan menarik kursi untuk makan malam.
Tentu saja sekarang Diana berada di atas angin kerena suaminya sudah pergi ke luar kota selama dua minggu.
"Aku ingin makan mah!" jawab gadis itu dengan polos nya.
Vina dan Diana tertawa, mengejek Linda yang hanya diam tertunduk. Sedangkan Davin sangat tidak peduli pada istri yang belum pernah ia sentuh itu.
Vina berdiri, mengelilingi Linda sambil berlipat tangan, "Apa pekerjaan mu hanya makan saja?" tanya Vina terus mengejek kakak iparnya, "Bagaimana bisa kau menikmati makanan sedangkan bobot tubuh mu sudah melebihi kapasitas!"
"Kenapa kalian selalu menghina ku?" tanya Linda memberanikan diri.
"Wah, berani juga kau menyahut ternyata!" Diana ikut berdiri karena tidak terima dengan pertanyaan dari Linda.
"Kak, lihat istri mu ini. Menjawab!" adu Vina mencari pembenaran.
"Dia bukan istri ku!" seru Davin kemudian pergi.
Lagi-lagi, Diana dan Vina tertawa, membuat hati Linda sangat sesak bagai di hujam sebiji buah kelapa.
"Kalian semua, beri dia makan satu hari sekali...!" Diana memerintahkan hal tersebut pada semua pembantunya.
Linda menangis, gadis itu kembali ke kamarnya. Dirinya tidak memiliki kekuatan untuk melawan, para dasarnya Antonio juga bawahan dari Robby. Antonio sudah bekerja sejak dia masih muda dulu hingga membuatnya cukup akrab dengan Robby.
Keakraban mereka ini lah yang membuat hubungan Linda dan Davin pada awalnya berjalan dengan sangat baik, namun sekarang semuanya tidak lagi sama.
Linda memegang perutnya perih, pada akhirnya gadis ini memutuskan untuk pergi ke luar mencari makanan. Linda pergi ke makanan cepat saji yang berada tak jauh dari komplek perumahan Davin.
"Woooh, bukankah itu istri mu?" tunjuk Aldi teman yang baru saja menjemput Davin untuk nongkrong.
Secara refleks Davin melihat ke arah cafe yang hanya berdinding kaca bening itu. Namun pria tersebut sama sekali tidak peduli pada istrinya.
"Apa kau tidak memberi nya makan, sampai Linda harus makan di luar?" tanya Aldi mengejek, "Makannya banyak juga ya, kau harus mengeluarkan dua tiga kali lipat untuk menafkahi nya."
Pertanyaan dan ejekan Aldi membuat Davin malu, lelaki ini hanya tertawa masam untuk membuang rasa malu nya.
"Turunkan aku di sini...!" ujar Davin.
"Mau kau apa kan dia?" tanya Aldi penasaran.
Davin tidak menjawab, pria tersebut langsung turun lalu menghubungi adiknya minta jemput. Setiba
nya di rumah, Davin duduk di ruang tamu untuk menunggu istri pulang.
"Apa kau sudah puas mempermalukan ku?" tanya Davin dengan nada tingginya, tentu saja hal tersebut membuat Linda sangat terkejut dan juga heran.
"Mempermalukan mu bagaimana, apa yang sudah aku lakukan?" tanya Linda bingung.
"Kau seolah menunjukan pada orang luar jika aku tidak memberi mu makan. Dengan santainya kau makan di luar hingga membuat ku di hina oleh teman ku!" mata Davin memerah, terus berkata dengan nada tinggi.
"Davin, ada apa?" tanya Diana yang merasa berisik, "Kenapa kau marah-marah?"
"Perempuan gendut ini mah, dia memilih makan di luar. Teman-teman ku melihat nya lalu mengejek dan menghina ku. Aku malu mah!" adu Davin membuat Diana murka.
Plaaaak,.....
Diana tiba-tiba menampar wajah Linda, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Kau hanya menumpang di rumah ini, jangan bersikap seolah kau ratu di rumah ini. Kau sudah mempermalukan keluarga ku!" ujar Diana dengan mata melotot.
Linda hanya memegang pipi nya sambil menangis.
"Aku lapar, apa salahnya jika aku makan di luar karena kalian tidak mengizinkan ku makan di rumah!" dengan berani nya Linda membalas ucapan suami dan mertuanya.
"Dasar perempuan tidak berguna!" umpat Davin yang kesal, "Kesalahan apa yang aku perbuat di masa lalu hingga membuat ku harus menikah dengan perempuan miskin, udik dan jelek seperti mu?"
Kata-kata Davin bagaimana tamparan keras untuk Linda. Gadis ini sudah tidak tahan lagi, Linda berlari masuk ke dalam kamarnya dengan air mata yang terus mengalir.
"Heh, masa iya dia yang akan menjadi nyonya bos di kantor ini," gumam salah seorang karyawan.
Beberapa karyawan langsung berkumpul untuk bergosip ketika melihat Linda masuk ke dalam kantor. Ya, selama ini Linda bekerja di perusahaan mertuanya atas permintaan dari Robby.
"Aku tidak pernah menyangka jika tuan Davin akan menikah dengan Linda. Tidak ada cocok-cocoknya!" bisik salah seorang lagi.
Linda hanya menunduk, tidak peduli dengan gosip yang terus menghinanya. Dia masih berduka, tidak ada yang menghiburnya sekarang.
Baru saja duduk, teman-teman Linda yang satu ruangan dengan nya langsung menyerbu meja Linda.
"Ku dengar kau menikah dengan bos Davin atas permintaan ayah mu ya?" tanya teman seruangan Linda.
"Ku pikir kau polos, ternyata kau memanfaatkan kematian ayah mu untuk memikat keluarga bos Davin!" ucap teman yang lain membuat Linda emosi.
"Bisa kah kalian pergi ke meja kalian masing-masing!" bentaknya dengan menggebrak meja.
"Heh, ayo pergi. Nanti kita di pecat!" ujar teman Linda yang lain.
Linda menghembuskan nafas pelan, tidak ada satu pun yang bersikap baik padanya sekarang. Apa lagi karyawan lain yang selama ini berusaha mendekati Davin merasa marah pada Linda.
Makan siang di kantin, Linda seakan tidak bisa menelan makanannya. Semua karyawan terang-terangan menggosipinya. Namun gadis yang berusia dua puluh empat tahun ini tidak peduli. Linda bergegas menghabiskan makanannya kemudian langsung kembali ke ruangannya.
Seharian bekerja membuat Linda tidak bisa berkonsentrasi, kepergian papahnya membuatnya patah hati. Di tambah lagi pernikahannya dengan Davin menjadi masalah besar dalam hidupnya.
Sebelum pulang Linda memutuskan untuk makan di luar, gadis ini yakin jika mertua nya tidak akan memberinya makan malam ini.
Di lain tempat, Davin yang tidak masuk ke kantor hari ini lebih memilih menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Davin masih mencoba menyakinkan Helen jika dirinya akan segera menceraikan Linda.
Helen adalah seorang model yang tidak terlalu terkenal bahkan semua biaya hidup nya saja di tanggung oleh Davin. Memiliki wajah cantik dan bentuk tubuh yang bagus membuat dirinya dengan mudah menaklukan Davin.
"Aku pulang dulu, jangan sedih lagi." ujar Davin yang masih merangkul pinggang ramping Helen.
"Jangan lupakan janji mu yang akan menceraikan perempuan gendut itu. Awas saja jika kau menyentuhnya!" Helen mengalungkan tangannya ke leher Davin.
"Dia tidak tidak bisa membuat ku bernafsu seperti aku melihat mu. Kau tenang saja sayang," kata Davin menyakinkan Helen.
Davin kemudian pulang, selama ini di mata papahnya Davin adalah anak laki-laki yang baik dan penurut. Namun kenyataan di belakangnya Davin suka berhubungan badan dengan Helen layaknya suami istri.
Malam mulai larut, Linda tidak bisa tidur karena perutnya terasa perih. Gadis ini lapar, tidak mungkin jika diri nya pergi ke dapur untuk mencari makanan karena semua orang pasti akan memarahinya.
"Bodohnya aku, kenapa aku tidak membeli camilan tadi sore!" Linda menggerutuki dirinya sendiri.
Pada akhirnya Linda hanya minum air kemudian langsung tidur. Cukup menderita hidupnya di rumah ini, Linda tidak bisa makan dengan bebas seperti di rumahnya sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!