Dikedalaman hutan larangan yang berada di tengah-tengah Kerajaan Lentera, berdiri seorang pria berjubah hitam dengan keadaan terengah-engah. Pria itu menarik napas dalam-dalam sambil menatap tajam kedepan. Dengan keadaan yang babak belur oleh serangan pasukan yang menghujaninya, dia masih mencoba menahan serangan dengan sihir pertahanan.
“Necromancer jahat, Charles, bukankah sudah ku katakan dengan jelas untuk menyerah dan ikut kami menghadap perdana mentri” kata seorang lekaki berarmor baja memandang dengan jijik.
Jantungnya berdetak kencang dan Charles berkata “Jendral Milos, aku tidak tahu apa maksudmu, tiba-tiba datang menyerang dan menuduh orang sembarangan.”
“Cih, berhenti berpura-pura dan cepat ikut kami ke pengadilan, kejahatanmu yang sudah banyak mencuri mayat dari makan para pahlawan harus di pertanggungjawabkan. Dasar penyihir keji biadab.” Ucap Jendral itu dengan geram.
Jantung Charles berdegup kencang dan wajahnya mulai memucat. Sudah lebih dari lima tahun dia mencuri mayat para pahlawan untuk dibangkitkan menjadi Undead dan tidak terduga bahwa orang lain akan mengetahuinya secepat ini. Meskipun dia tau bahwa cepat atau lambat orang lain akan mengetahui hal tersebut.
Selama lima tahun terakhir, Charles sudah membuat lebih dari 300 pasukan Undead tingkat tinggi. Namun, semua pasukan Undead itu di binasakan oleh pasukan gabungan Kerajaan dan Kuil Suci. Apa yang ia lakukan merupakan hal paling keji dan tabu di seluruh benua. Hal itu sama saja dengan menghina para pahlawan bangsa. Semua yang ia lakukan demi satu tujuan, yaitu membalaskan dendam pada Kerajaan Lentera.
Charles tertawa dan berkata “Jendral Milos, aku tidak menyangka bahwa kalian akan seputus asa ini, sampai-sampai melakukan operasi gabungan dengan Kuil Suci.”
Sebelum menjadi Necromancer buronan, Charles merupakan salah satu kepala divisi penyihir elit di Kerajaan Lentera. Kemudian karna suatu hal membuatnya dituduh sebagai pengkhianat dan ia diasingkan ke perbatasan Kerajaan. Karena rasa dendamnya, ia mulai mempelajari sihir hitam dan membangun pasukan Undead dengan menggunakan mayat-mayat orang mati.
Pencapaian yang didapatkannya saat masih menjadi penyihir Kerajaan tak terhitung jumlahnya. Charles merupakan orang yang di segani oleh para Jendral Kerajaan, bahkan negeri tetangga pun takut kepadanya. Bagaimana tidak, Charles sang kepala divisi penyihir elit adalah salah satu dari 9 penyihir agung tingkat tinggi di seluruh benua. Pengetahuannya tentang sihir, Alkimia dan pembuatan artefak suci tak tertandingi selama 80 tahun terakhir.
Jerih payah yang didapatkannya semata-mata hanya demi kebaikan Kerajaan. Namun disisi lain, para bangsawan dan bahkan Raja pun mulai takut dengan kekuatannya itu. Alih-alih mempertahankan penyihir itu, Kerajaan mulai membuat skenario untuk menjatuhkan hukuman pada Charles hingga ia diasingkan ke perbatasan.
Sekarang ia berada dalam keadaan dimana ia mungkin akan mati dengan penuh penyesalan
karna belum sempat membalaskan dendam.
“Hahaha, mungkin inilah akhir dari jalan hidupku. Semoga dikehidupan yang lain aku bisa hidup sesuai dengan keinginanku” kata Charles sambil meneteskan air mata.
Setelah berpikir sejenak, Charles membulatkan tekatnya untuk melakukan sihir bunuh diri. Ia berpikir bahwa mati seperti ini lebih terhormat dari pada ditangkap dan diadili ditengah-tengah Ibu Kota.
“Sihir tingkat tinggi Ledakan Api Neraka” Teriak Charles sambil merapal mantra.
Orang-orang yang melihat Charles merapal mantra tidak sempat membuat gerakan untuk menghentikannya.
Boom!
Suara keras seolah-olah seperti guntur yang menyambar. Getaran yang kuat dan ledakan besar terjadi, Jendral Milos dan para pasukannya terlempar akibat ledakan tersebut. Terlihat asap hitam menyebar dari sumber ledakan.
“Uhuk.. uhuk.. dimana penyihir keji itu?” tanya Jendral Milos pada pasukannya sambil memeriksa sekitar dengan terbatuk-batuk.
Setelah mengamati keadaan sekitar, terlihat lubang besar akibat ledakan seperti kawah bekas meteor jatuh selebar 100 meter.
“Sial, berani sekali Charles melakukan sihir bunuh diri” kata Jendral Milos dengan sangat geram.
Ditengah malam yang mendung menutupi sinar bulan. Rintik-rintik hujan mulai turun dan semakin menjadi deras. Hujan membasahi mayat-mayat yang tergelek di sana, terlihat seperti tempat terjadinya peperangan yang mengerikan. Udara berbau darah yang pekat menarik hewan buas mendekat dan mulai memakan bangkai-bangkai mayat itu.
“Aaaaaa... Tidak!” Teriak lantang seorang pemuda yang menggemparkan dan membuat hewan disekitar lari ketakutan.
Setelah berteriak, pemuda itu menyadari ada suatu keanehan.
“Loh.. aku masih hidup? Bukannya aku mati karna sihir ledakan bunuh diri?”
Tangan pemuda itu meraba-raba seluruh tubuhnya untuk memastikan bahwa ia belum hancur karna ledakan. Ia melirik daerah sekitar, banyak mayat yang berlumuran darah seperti habis tejadi sebuah pembantaian. Tiba-tiba ia berteriak kesakitan dan banyak ingatan merasuki pikirannya.
“Arrgghh...” teriak pemuda itu sambil memegangi kepalanya.
Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya berteriak tanpa henti selama setengah jam. Setelah itu ia mulai merasa tenang dan menarik napas dalam-dalam.
“Apakah ini aku yang sekarang?. Ingatan ini benar-benar nyata. Melihat apa yang ada di sekitarku, sepertinya aku sudah mati dan jiwaku merasuk ke dalam tubuh ini.” Kata pemuda itu.
“Tubuh yang saat ini aku tempati seorang pemuda berusia 20 tahun.” Kata pemuda itu yang tak lain adalah Charles yang mati karena sihir bunuh diri. Namun bukannya menuju akhirat, jiwa Charles justru terlempar ke dunia lain dan menyatu dengan tubuh seorang pemuda.
Namanya Zhang Yuan, 20 tahun, seorang anak yatim piatu di pinggiran Desa Xueyu. Hidupnya penuh kesengsaraan bersama dengan kedua adiknya yang masih kecil. Tiga hari yang lalu terjadi sebuah pembantaian oleh pasukan Kekaisaran untuk membasmi penduduk yang terinfeksi Virus Cokoro berbahaya. Semua penduduk Desa Xueyu tersebut mati dan menjadi tumpukan mayat.
Terlihat sudut mulut Zhang Yuan terangkat dan menyeringai.
“Hahaha, seorang pemuda yatim piatu yang mati karna penyerangan oleh negara sendiri? Zhang Yuan, tenanglah di alam sana dan biarkan aku menggunakan tubuhmu untuk membalas kematianmu dan kematian adik-adikmu.” Kata Zhang Yuan sambil menyeringai memikirkan apa yang akan ia lakukan di masa mendatang.
Zhang Yuan pun tertawa bahagia dan berkata “Dunia ini merupakan dunia para kultivator, berbeda dengan kehidupan ku yang sebelumnya berada di dunia pedang dan sihir. Tampaknya, aku bisa memanfaatkan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya untuk hidup di dunia ini dan menjadi yang tak terkalahkan.”.
Saat sedang bergumam, Zhang Yuan mulai berjalan menuju tumpukan mayat dan menggeledah mayat para penduduk. Hal itu dilakukan untuk menemukan harta berharga ataupun sumberdaya lain, mengingat bahwa penduduk Desa Xueyu merupakan para pemuja dari salah satu kultus jalan iblis. Setelah lama mencari, akhirnya ia menemukan gulungan yang berisi teknik kultivasi jalan iblis tingkat rendah, batu roh, serta 10.000 ribu koin emas di dalam cincin ruang salah satu mayat.
Benar saja, hanya ada Seni Bela Diri tingkat rendah dikalangan rakyat biasa. Seni Bela Diri dibagi menjadi tiga tingkatan. Seni Bela Diri tingkat rendah, Seni Bela Diri tingkat menengah dan Seni Bela Diri tingkat tinggi yang hanya bisa di pelajari oleh Keluarga Bangsawan dan Keluarga Kerajaan.
Setelah melihat apa yang ia dapatkan dari mayat itu, Zhang Yuan terkejut dan berkata “Teknik Bayangan Iblis?” Zhang Yuan yang tampak kebingungan, namun itu hanya sesaat.
“Bagaimana bisa mayat ini menyimpan Seni Bela Diri yang kelihatan mendominasi, bukankah dia hanya rakyat jelata? Dan lagi, teknik ini memiliki 3 macam metode pemakaian, sepertinya Dewi keberuntungan ada dipihakku.” Sudut mulut Zhang Yuan terangkat dan tampak kilatan cahaya melintas di pupil matanya.
Setelah mendapatkan Seni Bela Diri tersebut, Zhang Yuan bergegas pergi ke dekat pohon besar yang kaya dengan energi spirit di luar Desa Xueyu dan duduk di bawah pohon, kemudian ia mulai memejamkan mata untuk berkultivasi.
Ada 5 tahap dalam kultivasi. Tahap Pembentukan Tubuh, Tahap Pengumpulan Qi, Tahap Pemurnian Jiwa, Tahap Spiritual dan Tahap Surgawi. Setiap tahap dibagi lagi menjadi 9 lapisan. Pembentukan tubuh hanyalah tahap awal dalam kultivasi, setelah itu paran kultivator dapat mengangkat beban ratusan kilogram dan bisa memukul batu besar hingga retak, serta dapat berlari secepat kuda. Adapun tahap diatas ranah Surgawi hanya bisa dicapai oleh orang jenius dan berbakat satu juta tahun sekali, yaitu ranah Dewa Surgawi.
Menurut ingatan pemilik tubuh ini, di Kekaisaran Huangsi, seniman bela diri usia dibawah 20 tahun yang mencapai Tahap Pengumpulan Qi sudah dianggap sebagai jenius. Bahkan di kalangan Keluarga Besar dan Keluarga Bangsawan dengan sumberdaya melimpah yang mencapai tahap pemurnian jiwa pun tidak lebih dari 50.000 orang. Adapun Seniman Bela Diri yang mencapai Tahap Surgawi umumnya hanya bisa dicapai oleh Keluarga Kerajaan dan Keluarga Bangsawan.
Para prajurit Kekaisaran dan pasukan pribadi Bangsawan berisi orang-orang di Tahap Pemurnian Jiwa dan Tahap Spiritual. Orang yang berada di Tahap Surgawi merupakan petinggi dan penjaga Kekaisaran serta para tetua Keluarga Bangsawan yang kekuatannya jika dibandingkan dengan Tahap Spiritual seperti 1:100. Padahal meskipun hanya mencapai Tahap Spiritual, orang tersebut sudah bisa terbang bahkan bisa menghancurkan tembok besar dengan sekali serang.
Di Benua Bela Diri ini, sebagian besar bisa berkultivasi. Bahkan petani pun berada di lapisan 1 atau 2 dalam Tahap Pembentukan Tubuh. Pemilik tubuh sebelumnya sudah berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapisan 2 meskipun ia anak yatim piatu. Namun, semangatnya tak pernah goyah untuk menjadi kuat agar bisa melindungi adik-adiknya.
Teknik kultivasi hanyalah tahap awal untuk memulai jalan sebagai seniman beda diri. Setelah mulai berkultivasi, setiap orang harus mempelajari teknik bela diri lain sebagai pelengkap. Teknik beda diri yang umum dipelajari banyak orang biasanya ialah teknik menyerang dan bertahan. Adapaun teknik bela diri dengan menggunakan energi tenanga dalam baru bisa digunakan jika orang tersebut sudah mencapai ranah Pengumpulan Qi.
Tidak terasa satu minggu telah terlewati dan Zhang Yuan akhirnya membuka mata. Sesaat ia mulai merasakan lonjakan energi hitam yang sangat besar menyebar di seluruh tubuhnya. Kemudian Zhang Yuan berdiri dan mencoba tinjunya pada batu besar, tampak kepalan tinjunya meninggalkan bekas lubang dan retak pada batu tersebut. Zhang Yuan pun tertawa dengan puas. Kini ia telah berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapisan 3.
Meskipun tubuh yang ia tempati hanya tubuh dari anak yatim piatu, namun tubuh ini sungguh berbakat dalam hal kultivasi. Jika saja Zhang Yuan memiliki banyak sumberdaya, bukan hal mustahil untuk bisa menembus Tahap Spiritual dalam waktu kurang dari 10 tahun. Berkat hal tersebut, Zhang Yuan mulai merencakan masa depannya untuk mengembangkan kekuatannya.
Saat sedang berkultivasi, Zhang Yuan juga menyebarkan aliran Qi keseluruh tubuhnya, serta menyesuaikan tubuhnya agar Qi tersebut bisa diberdampingan juga dalam Ilmu Sihirnya. Inilah hal yang mustahil bagi orang-orang di dunia ini, tapi tidak dengan Zhang Yuan yang memiliki pengalaman dan pemahaman luar biasa dari kehidupan masa lalunya.
Segera setelah itu, Zhang Yuan berjalan pergi meninggalkan Desa Xueyu untuk menuju Kota Ina yang berjarak 5 hari dari Desa Xueyu. Saat sedang melewati pepohonan di hutan terdengar suara jeritan wanita minta tolong. Zhang yang mendengar teriakan itu perlahan mendekati sumber suara dengan hati-hati. Dari kejauhan tampak 2 orang wanita yang berumur sekitar 18 tahun dan wanita yang lebih tua dikepung oleh kawanan serigala. Serigala adalah hewan spirit tingkat 2 dan kekuatannya sebanding dengan manusia yang berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapisan ke-4. Kekuatan dilapisan ke-3 tidak akan bisa melawan kawanan serigala tingkat 2 tersebut.
Karena itu, kehati-hatian menjadi prioritas utama Zhang Yuan, lagipula dia bukan lagi seorang penyihir tingkat tinggi yang kuat saat ini. Dengan perlahan dia mendekati semak-semak dan mulai mengintip memastikan keadaan.
Meskipun ia bukanlah lawan mereka, namun Zhang Yuan memiliki banyak pengalaman pertempuran dikehidupan masa lalunya. Kawanan itu terlihat seperti akan memangsa kedua wanita tersebut.
“Tidak, pergi dan jangan dekati kami.. tolong!” Kata salah satu wanita.
Segera setelah itu, para serigala mendekat dan berusaha menerkam kedua wanita tersebut. Zhang Yuan yang melihat dari kejauhan segera berlari “Teknik Pertama Bayangan Iblis : Kabut Hitam”
Tampak bayangan menyeramkan keluar dari punggung Zhang Yuan dan bayangan itu berubah menjadi kabut hitam yang menghalangi pandangan kawanan serigala. Dengan sigap Zhang Yuan bergegas menarik kedua wanita tersebut menjauh dari sana. Setelah berlari begitu lama akhirnya mereka berhasil lolos dari kawanan serigala. Dengan napas yang terengah-engah mereka pun beristirahat.
“Apakah kalian tidak apa-apa?.” Kata Zhang Yuan sambil menatap mereka.
“Terimakasih banyak tuan, kami tidak apa-apa” Kata kedua wanita itu sambil menunduk.
“Kalian bisa memanggilku Zhang Yuan.” Kata Zhang Yuan.
“Nama saya Xiao Ying, panggil saja saya Ying’er dan ini bibi saya Xiao Die.” Kedua wanita itu memperkenalkan diri.
Tampak Zhang Yuan sedikit kaget, ia berpikir bahwa mereka merupakan kakak beradik. Bagaimana tidak, Xiao Die kelihatan masih muda dengan kulit yang kencang.
Ying’er yang melihat wajah kaget Zhang Yuan dan bertanya “Ada apa tuan?”
Segera setelah itu, Zhang Yuan menggelengkan kepalanya dan berkata “Tidak apa-apa, hanya saja aku mengira pada awalnya kalian ini kakak beradik. Nona Xiao Die masih kelihatan muda dan cantik” Kata-kata dan senyuman Zhang Yuan membuat pipi Xiao Die memerah karna malu.
“Tuan ini pandai sekali memuji” kata Xiao Die yang tampak malu.
“Kalau boleh tahu, kenapa kedua nona ini berada di tengah-tengah hutan?” tanya Zhang Yuan.
Setelah itu, kedua wanita tersebut menjelaskan alasan mereka berada di hutan. Ternyata mereka saat ini sedang mencari tanaman Ganji bahan obat tingkat 2 untuk membuat pil yang diperintahkan oleh seorang Alkemis kepada mereka guna menyembuhkan penyakit yang di derita Ying’er.
Zhang Yuan yang tampak heran karna melihat Ying’er baik-baik saja pun bertanya “Kalau boleh tau, penyakit apa yang diderita olehmu?” Zhang Yuan memandang Ying’er.
“Ia selalu merasakan sakit tiap malam bulan purnama dan jantungnya seperti tertusuk oleh jarum” sahut Xiao Die sambil menunduk sedih.
Berdasarkan pengetahuan Zhang Yuan, Ganji merupakan bahan obat yang memiliki efek halusinasi dan orang yang mengosumsinya menjadi linglung. Merasa ada keanehan tersebut, Zhang Yuan bisa mengetahui apa tujuan dari Alkemis tersebut.
“Ganji merupakan bahan obat tingkat 2 yang sangat sulit didapatkan. Bahan obat ini tumbuh di kedalaman hutan dan ada hewan Spirit yang melindunginya. Hanya dengan kalian berdua, akan sangat sulit untuk mendapatkannya, apakah kalian berencana untuk bunuh diri?” kata Zhang Yuan.
“Kami tidak punya pilihan lain tuan, hanya ini yang bisa kami lakukan. Kami tidak mempunyai orang lain untuk bergantung” kata Ying’er yang tampak menunduk dan meneteskan air mata.
“Tuan, aku tau kamu kuat. Bisakah kamu membantu kami untuk mendapatkan bahan obat ini. Aku.. aku akan melakukan apa aja asal kamu mau membantu kami” kata Xiao Die dengan mata berbinar.
Melihat tekadnya itu, Zhang Yuan berpikir sejenak dan berkata “Apakah yang kamu katakan itu benar? Apa kamu yakin akan melakukan apa saja? Lalu apa yang akan kamu berikan padaku sebagai balasannya?” Zhang Yuan memandang wajah Xiao Die.
Xiao Die tau apa yang dipikirkan oleh Zhang Yuan. Namun ia tidak memiliki pilihan lain dan ia berkata “Iya, aku akan menuruti semua kemauanmu. Bahkan jika kamu tidak keberatan aku akan memberikan kesetiaanku kepadamu sebagai pelayanmu.” kata Xiao Die dengan sungguh-sungguh.
Mendengar apa yang barusan dikatan oleh bibinya, Ying’er segera berkata “Jangan bibi, biar aku saja yang menjadi pelayannya. Biar bagaimana pun ini adalah penyakitku, jadi aku harus membayarnya” kata Ying’er dengan mata penuh keyakinan.
Di dunia ini jika tidak memiliki kekuatan maka akan dengan cepat tersingkir oleh yang kuat. Hanya orang-oarang kuatlah yang bisa bertahan. Maka dari itu kebanyakan orang akan tunduk dan mengikuti yang kuat demi kehidupan yang damai.
Setelah mendengar perkataan mereka berdua. Zhang Yuan pun tersenyum, tampak kilatan cahata melintas dimatanya dan ia berkata “Baiklah, aku terima kesetiaan kalian dan sebenarnya menjadi pelayan itu tidaklah cocok untuk wanita cantik seperti kalian. Bagaimana jika kalian berdua menjadi wanitaku saja?” tanya Zhang Yuan sambil merangkul kedua wanita tersebut.
“Ta.. tapi tuan, aku sudah tua dan sudah tidak cocok lagi untuk ini” Xiao Die mendunduk sambil tersipu malu.
Mendengar hal tersebut membuat Zhang Yuan tertawa bahagia dibatinnya. Baru juga seminggu dia terlempar ke dunia lain, saat ini dia sudah memiliki 2 wanita. Hal ini juga menjadi langkah awal Zhang Yuan untuk memulai rencana kehidupannya. Saat ini Zhang Yuan adalah orang miskin yang tidak memiliki tempat tinggal, dengan memiliki mereka di sisinya. Zhang Yuan tidak perlu lagi pusing memikirkan tempat tinggal dan kehangatan.
Setelah berbincang sebentar akhirnya mereka bergegas pergi lebih dalam ke hutan untuk mencari Ganji. Suara kicau burung dan suara auman hewan buas terdengar sepanjang jalan. Ying’er dan Xiao Die berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapis pertama. Tentu saja mereka ketakutan, namun mereka tetap berusaha untuk yakin dan mengikuti Zhang Yuan dari belakang.
Setengah hari mencari di kedalaman hutan, akhirnya mereka melihat dari kejauhan bahan obat yang mereka cari dekat dengan sungai. Tampak disana juga ada hewan Spirit tingkat 2 yang menjaganya, itu adalah Biawak Batu.
“Tuan bagaimana cara kita mengambil bahan obat itu?” tanya Ying’er.
“Untuk saat ini aku akan mengalihkan perhatiannya dan segera setelah Biawak Batu mengejarku, kalian bergegaslah mengambil bahan obat itu” kata Zhang Yuan sambil perlahan mendekati tempat itu.
Tak butuh waktu lama untuk hewan itu menyadari kedatangan Zhang Yuan, Biawak Batu itu langsung menunjukkan aura permusuhan padanya. Zhang Yuan melihat area sekitar “Teknik Pertama Bayangan Iblis : Kabut Hitam”. Segera bayangan mengerikan keluar dari punggung Zhang Yuan dan menyebarkan kabut hitam menghalangi pandangan hewan Spirit itu.
Biawak Batu adalah hewan yang mengandalkan penciumannya. Namun, Zhang Yuan tidak mengetahuinya, tak butuh waktu lama untuk hewan itu mengetahui posisi Zhang Yuan. Segera hewan itu mengejar dan hendak menerkam Zhang Yuan. Karena terkejut responnya pun terlambat dan alhasil Biawak Batu itu berhasil melancarkan cakaran yang melukai paha Zhang Yuan.
“Argggh..” rintihan Zhang Yuan sambil memegang lukanya.
“Dasar Binatang!” Zhang Yuan langsung melancarkan tinjunya ke arah Biawak Batu. Namun biawak itu berhasil menghindar dengan kecepatannya.
Biawak Batu dengan cepat mengincar kaki Zhang Yuan yang terluka. Kesalahan tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya. Dengan sigap Zhang Yuan menghindar dan menjauhi Biawak Batu. Ying’er dan Xiao Die yang melihat dari kejauhan merasa khawatir terhadap Zhang Yuan. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan, saat ini sesuai dengan perintah Zhang Yuan. Mereka harus mengambil bahan obat tersebut.
Pertarungan antara Zhang Yuan dan Biawak Batu berlangsung lama. Ia menyadari bahwa semakin lama pertarungan ini berjalan, maka ia yang akan di rugikan. Tanpa pikir panjang Zhang Yuan memancing Biawak Batu menjauhi bahan obat Ganji. Ying’er dan Xiao Die yang melihat datangnya kesempatan segera berlari untuk mengambil bahan obat tersebut.
Zhang Yuan yang melihat dari kejauhan bahwa kedua wanitanya sudah mendapatkan bahan obat itu segera mengeluarkan Teknik Bayangan Iblis-nya lagi dan membuat pandangan Biawak Batu menjadi kabur. Dengan cepat Zhang Yuan berlari menghampiri Ying’er dan Xiao Die. Namun, Biawak Batu itu tidak tinggal diam, dia mencium bau Zhang Yuan untuk mendeteksi lokasinya.
Sesampainya di depan kedua wanita itu, Zhang Yuan mengangkat kedua wanita itu dan berkata “Teknik Kedua Bayangan Iblis : Langkah Bayangan.” Teknik ini membuat tubuh Zhang Yuan lebih ringan dan bisa berlari cepat menjauhi Biawak Batu. Karena beberapa trik yang dibuat Zhang Yuan, saat hewan itu hendak menerkamnya ternyata Biawak Batu tertipu dan yang diterkam hanya bayangan Zhang Yuan.
Mengetahui ia ditipu oleh manusia, Biawak Batu mengaum dengan keras membuat burung-burung berterbangan ketakutan. Saat ini mereka sudah berhasil menjauhi hewan itu dan mereka beristirahat dibawah pohon besar. Terlihat paha Zhang Yuan terluka akibat cakaran Biawak Batu, untungnya luka tersebut tidak terlalu dalam.
“Tuan anda tidak apa-apa?” tanya cemas Ying’er dan Xiao Die dengan mata berkaca-kaca. Di dalam pikiran mereka, Zhang Yuan merupakan sosok pahlawan yang baik hati karena rela berkorban demi mengambil bahan obat itu.
Padahal Zhang Yuan sengaja terluka untuk mengambil rasa simpati dari kedua wanita itu “Hehehe.. dengan begini mereka pasti akan merasa sangat berhutang budi padaku.” Batin Zhang Yuan.
Kemudian Zhang Yuan mengeluarkan obat penutup luka dari cincin ruangnya. Obat itu ia dapatkan dari mayat mayat penduduk Desa Xueyu. Setelah membalut lukanya, mereka segera pergi mencari tempat untuk berkemah. Hal itu dilakukan karena jarak untuk sampai dari lokasi mereka ke Kota Ina memakan waktu 2 hari.
Malam pun tiba, api unggun kecil sebagai penerang di gelapnya malam di tengah-tengah mereka dan mengelilinginya untuk menghangatkan tubuh. Suara hewan-hewan kecil dan serangga memberikan suasana menyeramkan.
Zhang Yuan yang melihat Ying’er dan Xiao Die yang tampak lelah dan sedih berkata “Besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan, untuk sekarang kita sebaiknya beristirahat”.
“Maaf kan kami, gara-gara kami menyeret anda untuk kepentingan kami. Sekarang anda terluka” kata Xiao Die dengan sedih.
“Tidak perlu meminta maaf, sekarang aku justru bahagia karna bisa memiliki dua wanita cantik dan perhatian” sahut Zhang Yuan dengan nada menggoda.
Pipi Ying’er dan Xiao Die memerah dan mereka tersipu malu, segera mereka dengan inisiatif mendekati Zhang Yuan dan bersandar padanya. Zhang Yuan yang saat ini sudah tidak kuasa menahan rasa bahagianya pun berkata “Sebelum istirahat, alangkah baiknya jika kita saling mengenal lebih jauh” kata Zhang Yuan dengan pipi yang memerah dan mencoba acuh tak acuh.
“Hihihi.. lakukan apapun yang anda inginkan, kami dengan senang hati akan mengikuti perintahmu” kata Xiao Die sambil tertawa kecil.
Kedua wanita ini sudah tidak memikirkan hubungan diantara mereka. Hanya ada rasa aman dan nyaman karena mereka sudah memiliki seseorang sebagai tempat bergantung. Zhang Yuan sudah tak kuasa menahan rasa bahagianya. Ia kemudian memeluk kedua wanita tersebut.
Dulu sebelum bereinkarnasi, Zhang Yuan juga memiliki seorang istri dan anak. Namun karena tuduhan yang diberikan oleh Kerajaan membuat Istri dan anaknya bunuh diri tak kuasa menahan penghinaan.
Disisi lain, saat ini Zhang Yuan terharu karena akhirnya memiliki orang yang mencintai dirinya. Ia bertekat untuk selalu menjaga dan membahagiakan kedua wanita ini. Bahkan mungkin ia kepikiran untuk membangun Kerajaan Harem agar ia senantiasa bahagia.
Malam semakin gelap dan api unggun yang tadinya besar perlahan mulai mengecil, memikirkan keadaan yang semakin gelap gulita akhirnya Zhang Yuan mengajak kedua wanita ini untuk beristirahat.
Keesokan harinya matahari mulai terbit dan suara hewan-hewan mulai terdengar menyambut mentari pagi. Zhang Yuan dan kedua wanita itu bangun bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Ina.
Agar tidak membuang banyak waktu lagi, Zhang Yuan mengangkat kedua wanita itu dan menggunakan Teknik Langkah Bayangan agar cepat sampai di Kota. Saat sedang dalam perjalanan mereka juga memilih jalan yang aman untuk menghindari para kawanan hewan Spirit.
Tidak memakan waktu 2 hari untuk sampai di Kota, berkat Langkah Bayangan milik Zhang Yuan akhirnya mereka sampai di gerbang Kota saat sore hari. Setelah masuk ke Kota, Ying’er dan Xiao Die mengajak Zhang Yuan untuk berkeliling terlebih dahulu sekaligus memperkenalkan Kota Ina.
Xiao Die bercerita Kota Ina adalah salah satu dari ratusan Kota di Kekaisaran Huangsi. Kota ini memiliki populasi sekitar 1 juta jiwa. Ying’er dan Xiao Die juga menjelaskan bahwa Kota ini berada di Utara Kekaisaran dan ada di bawah pengawasan salah satu Keluarga Bangsawan.
Di Kekaisaran Huangsi ada 5 Keluarga Bangsawan sebagai keluarga terhormat dan terkuat di Kekaisaran, yaitu Keluarga Telaga Ungu di Utara, Keluarga Angin Topan di Selatan, Keluarga Lembah Ilahi di Timur, Keluarga Api Keramat di Barat dan Keluarga Halilintar berada di tengah-tengah 4 Keluarga tersebut. Adapun di bawah 5 Keluarga Bangsawan terdapat 3 Keluarga Besar yang bisa dikategorikan sebagai Keluarga kelas atas berdasarkan kekuatan dan sumberdaya-nya, Keluarga Zhuge, Keluarga Murong dan Keluarga Mingyue.
Leluhur lima Keluarga Bangsawan ini adalah orang-orang berjasa dalam terbentuknya Kekaisaran. Mereka adalah rekan seperjuangan dari Sang Kaisar pertama, bahkan mereka diberi hak khusus untuk memiliki wilayah dan pengaruh sendiri di atas semua keluarga..
Setalah berkeliling sambil mendengar cerita dan melihat seisi Kota, mereka akhirnya sampai di rumah Xiao Die. Zhang Yuan tampak kaget melihat keadaan rumah mereka yang kelihatan rusak padahal rumah tersebut cukup besar.
Melihat Zhang Yuan yang tampak heran Xiao Die berkata “Maaf tuan, inilah keadaan rumah kami. Sudah 8 tahun sejak meninggalnya suami ku, ia meninggalkan banyak hutang pada Geng setempat. Jadi sering kali mereka datang menagih hutang dan kadang kala menghancurkan perabotan rumah.”
“Ahh tidak apa-apa, aku tidak mempermasalahkan rumah ini. Kalau rusak tinggal kita perbaiki saja” kata Zhang Yuan sambil tersenyum.
Saat hendak masuk rumah terdengar suara seorang lelaki tua dari kejauhan “Nona Xiao Die akhirnya kalian sudah sampai, apakah kalian berhasil mendapatkan bahan obat tersebut?” tanya lekaki tua itu.
“Iya paman kami sudah mendapatkannya” jawab Xiao Die.
“Tuan Zhang Yuan, ini adalah paman Hu dia seorang tabib dan Alkemis” lanjut Xiao Die.
“Paman Hu ini adalah Zhang Yuan orang yang membantu kami mendapatkan bahan obat Ganji” lanjut Xiao Die sambil memperkenalkan keduanya.
Tampak muka dari paman Hu menjadi masam dan kelihatan tidak menyukai kehadiran Zhang Yuan. Melihat raut muka paman Hu itu, Zhang Yuan makin yakin dengan prediksinya. Kemudian mereka segera masuk untuk memeriksa keadaan Ying’er.
Setelah tabib itu pergi, Zhang Yuan menatap dan mengatakan pada Xiao Die “Aku harap kedepannya kamu berhati hati pada orang itu. Dia memiliki aura tidak mengenakkan sepanjang aku melihatnya.”
“Tapi paman Hu adalah orang yang baik, ia selalu membantu keluarga ini setiap kami tertimpa masalah. Apa lagi saat kami berurusan dengan anggota Geng Yuhan.” Kata Xiao Die.
Melihat Xiao Die yang tampak percaya dengan kebaikan paman Hu, Zhang Yuan segera memberikan Giok yang sudah diberi segel pendeteksi dan berkata “Ambil Giok ini dan taruh di dekat kalian saat tidur, jika sesuatu hal buruk terjadi pada kalian, aku akan segera mengetahuinya.”
“Baiklah terimakasih” sahut Xiao Die.
Saat malam hari Zhang Yuan tidak tidur bersama mereka, karena dia sedang berkultivasi di ruangan lain. Dari luar rumah ada 4 orang berjubah hitam mengendap-ngendap masuk melewati celah rumah yang berlubang. Mereka berempat berjalan menuju kamar Ying’er dan Xiao Die.
Ketika mereka berdua sedang tertidur lelap, tampak 4 sosok hitam datang menghampiri kedua wanita itu dan berbisik dengan pelan “Hahaha, mereka sedang tertidur lelap akibat perjalanan jauh. Inilah saatnya untuk kita menculik kedua wanita ini dan membawanya ke pemimpin.”
Segera mereka mendekati kedua wanita yang sedang tidur itu dan hendak menculiknya. Namun tiba-tiba Kabut Hitam muncul dan menutupi pandangan mereka berempat.
“Ada Apa ini!” kata salah seorang sosok hitam itu.
“Argh” suara jeritan salah seorang.
Crass!
Jleb!
“Ughh.. Arghh..”
Hanya suara tikaman dan rintihan kesakitan yang terdengar. Keempat sosok hitam itu tidak sempat melawan dan tiga orang dari mereka mati menyisakan seorang pria yang terluka tusukan dan berlumuran darah.
Mendengar suara jeritan orang-oranga membuat Ying’er dan Xiao Die terbangun. Mereka kaget dan sekaligus ketakutan, setelah kabut itu menghilang. Tampak 3 mayat tergeletak di lantai dan seorang lagi dalam keadaan bersujud menahan luka di perutnya.
“Bibi apa yang terjadi!” teriak Ying’er ketakutan.
“Tidak perlu khawatir, aku telah membereskan mereka semua dan ku sisakan seorang lagi untuk kita introgasi” kata Zhang Yuan yang tiba-tiba muncul dari kegelapan.
Setelah itu Zhang Yuan segera mengangkat jubah sosok hitam itu dan mereka kaget melihat siapa di balik jubah tersebut. Ternyata itu adalah paman Hu sang tabib daerah setempat.
“Pa.. paman Hu?” kata Xiao Die dengan kaget.
“Sekarang kalian sudah tau kan bagaimana sifat asli dari orang ini. Ia adalah orang yang selama ini merencanakan untuk mengambil keuntungan dari kalian berdua.” Kata Zhang Yuan sambil menjambak tabib itu dengan geram.
“Aku.. aku tidak menyangka bahwa selama ini kamu seorang kaki tangan dari Geng Yuhan” Xiao Die menunjuk-nunjuk sambil memaki Paman Hu.
Belum sempat berkata apa-apa, Paman Hu akhirnya menghembuskan napas terakhirnya akibat pendarahan yang sangat banyak. Segera setelah itu mereka hendak melaporkan kematian 4 sosok itu ke pihak berwenang. Namun Zhang Yuan menahan mereka dan berkata “Jangan melaporkannya, jika hal ini kalian laporkan maka pemimpin Geng Yuhan akan mengetahui bahwa bawahannya sudah mati.”.
Kemudian Zhang Yuan mengambil jarahan dari tubuh mereka dan memasukkan mayat 4 orang itu ke dalam cincin ruangnya. Mayat dari 4 orang ini merupakan harta yang cukup bagus dan mungkin akan berguna di kemudian hari. Orang-orang ini berada di Tahap Pengumpulan Qi lapisan-2 dan lapisan-3. Zhang Yuan tersenyum karena mendapat jarahan batu roh dan Teknik Bela Diri meskipun hanya tingkat rendah.
Melihat kedua wanitanya yang ketakutan karena hal ini. Zhang Yuan menenangkan mereka dan melanjutkan kultivasi di sebelah mereka. Dengan adanya Zhang Yuan disisinya membuat mereka merasa aman dan melanjutkan tidurnya.
Saat mereka sedang tidur Zhang Yuan diam-diam mendekat dan kemudian ia melempar beberapa giok disekitar mereka. Tangan Zhang Yuan membentuk segel yang mengarahkan energi Qi nya ke tubuh Ying’er. Kemudian tubuh Ying’er terlihal bersinar sesaat. Setelah itu Zhang Yuan kembali melanjutkan kultivasinya.
Keesokan paginya Ying’er dan Xiao Die melanjutkan rutinitas biasanya dan menyewa tukang bangunan untuk memperbaiki rumahnya dengan dana dari koin emas yang diberikan oleh Zhang Yuan. Saat semua menjalankan aktivitas seperti biasanya, Zhang Yuan masih tetap berkultivasi. Xiao Die maupun Ying’er tidak berani mengganggu kultivasinya.
Tidak terasa 2 minggu terlewati tubuh Zhang Yuan terlihat mengeluarkan cahaya dan lonjakan energi meledak dari tubuhnya, itu adalah terobosan yang dilakukan Zhang Yuan. Zhang Yuan berkata “Pembentukan Tubuh Lapisan 4”. Kemudian ia membuka matanya dan tampak sudut mulutnya terangkat. Dengan begini akhirnya Zhang Yuan bisa menggunakan Teknik terakhir dari Bayangan Iblis.
Kemudian Zhang Yuan keluar dari kamar dan menghampiri kedua wanita itu dan bertanya “Apakah selama beberapa minggu ini ada gerakan dari Geng Yuhan?”.
“Tidak ada tuan semua tampak baik-baik saja, seolah-olah tidak ada yang terjadi” jawab Ying’er.
Kemudian Zhang Yuan bertanya lagi kepada mereka situasi di Kota dan pengaruh dari Geng Yuhan ini. Berdasarkan cerita dari Xiao Die, Geng Yuhan adalah salah satu dari 3 Geng yang menguasai dunia bawah Kota Ina dengan beranggotakan tiga ribu orang. Rata-rata anggota Geng ini berada di Tahap Pengumpulan Qi dan pemimpin Geng ini berada di puncak Tahap Pengumpulan Jiwa, ia di kenal dengan sebutan Bos Jing si anjing gila.
Disisi lain di kediaman Geng Yuhan terlihat seorang pria melapor kepada Bos Jing yang sedang duduk di kursi pemimpin dengan ditemani oleh para pelayan wanita.
“Lapor tuan, orang-orang suruhan kita tidak kembali dalam dua minggu ini. Diperkirakan mereka mungkin tertangkap oleh pihak keamanan setempat.”
Mendengar laporan tersebut Bos Jing berkata “Pfftt! Hanya masalah seperti itu saja kau sampai melaporkan padaku. Jangan khawatir, segera bawa beberapa orang untuk mencari keberadaan mereka.”
“Baik tuan” jawab bawahan itu dengan tegas dan segera pergi.
Di kediaman Xiao Die, Zhang Yuan mulai memikirkan rencana untuk berurusan dengan Geng Yuhan. Biar bagaimana pun cepat atau lambat mereka pasti akan menemukan keanehan. Segera Zhang Yuan mengatan pada Xiao Die “Apakah ada perkampungan kumuh di dekat sini? Aku berencana untuk memungut beberapa anak gelandangan usia 15 tahun.”
Mendengar kata-kata dari Zhang Yuan membuat Xiao Die kaget dan bertanya “Untuk apa tuan melakukan itu? Perkampungan kumuh itu sangat kotor dan menjijikan.” tampak raut wajah Xiao Die cemas.
“Agar aku bisa menjaga kalian dan berurusan dengan Geng Yuhan dimasa depan maka aku perlu mencari dan membangun pasukan penjaga kediaman kita. Tentu saja itu adalah hal yang sulit. Tapi yang perlu kamu siapkan hanyalah memberi mereka makanan, maka mereka akan dengan senang hati tunduk pada kita.”
Kemudian Zhang Yuan menjelaskan lagi pada Xiao Die tentang dirinya yang ingin membangun kekuasaan di Kota ini. Setelah itu Xiao Die mulai mengerti keadaan mereka dan menyetujui keputusan dari Zhang Yuan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!