PERKENALAN TOKOH UTAMA
natasya fisya olivia
(fisya) adalah anak bungsu dari keluarga terpandang...memiliki IQ yang cukup besar hingga diumur 17 tahun sekarang ia sudah kuliah di universitas ternama..fisya memiliki kakak perempuan yang selalu dibangga banggakan keluarganya.berbeda dengan fisya yang selalu dianak tirikan di rumahnya...keadaan seakan akan menolak untuk menyayangi fisya..hingga suatu hari kekacauwan menjelojak di rumah fisya
keadaan ekonomi di keluarga fisya turun drastis akibat ayahnya yang korupsi...keadaan di rumahya kacau,kini rumah yang memang tak nyaman bagi fisya untuk ditinggali menjadi tempat yang menyedihkan...
"apa yang harus kita lakukan sekarang" ucap wanita yang fisya panggil bunda
"tak ada cara lain selain mengembalikan nama baikku dan meningkatkan perusahaan kita" lelaki yang sedang duduk itupun menjawab
"bagaimana caranya?... ini semua salahmu karena kau ceroboh"sahut wanita tua itu
"itu karena kau yang selalu meminta uang kepadaku..." jawab ayah fisya
"kau menyalahkanku?....aku meminta uang kepadamu untuk kepentingan dirimu sendiri.."mereka saling menyalahkan
"ibu...ayah...cukup...kalian seharusnya mencari jalan keluar agar kita bisa seperti dulu lagi" celah raisya (saudari fisya)
fisya hanya menunduk dan duduk diam di sofa sedangkan anggota keluarga yang lainnya sibuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini...
"aku akan meminta bantuaan kepada bos ku"pergilah lelaki tua itu dengan tergasa gasa,kesalah satu perusahaan besar di kota itu...wajah menyedihkannya dihadapkan oleh lelaki bertubuh besar itu sembari mengadu akan masalah yang sedang menimpahnya
"apa imbalan yang kau berikan kepadaku"ucap lelaki gemuk yang rumornya adalah penggila wanita sex*
"aku punya anak perempuan yang akan aku nikahkan dengan dirimu" ucap lelaki tua menyedihkan itu
"oh ya?...apakah dia masih perawan?..." dengan nada rendah lelaki gemuk itu bertanya
'tentu tuanku"jawab-nya tidak tahu malu menjualkan anaknya
"aku akan membantumu..aku tidak akan menikahi anakmu..tetapi aku akan tidur dengannya" ditawarkannya imbalan yang setimpal bagi lelaki yang gila harta itu
"silahkan tuan...lakukan apa saja yang engkau mau pada putriku..asalkan engkau janji untuk mengembalikan nama baikku dan membantu perusahaanku" ucapnya tampa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya
"akan aku lakukan hal sepeleh itu demi putrimu...asalkan kau janji ia masih perawan saat aku jemput dua minggu lagi" ia berdiri memandang jendela besar " tapi...jangan kau coba main main denganku-kau tau apa balasan yang akan aku berikan kepadamu jika kau berhianat"
"terimakasi tuan ku...terimakasih" sorak tak tahu malu nya kepada lelaki tua itu
"pergilah..sebelum aku berubah pikiran"suaranya menjadi tegas dan lantang
"baiklah tuan ku..anda sungguh mulia...anda tak perlu khawatir soal putriku.akan ku persiapkan dirinya untukmu tuan..." ucapnya sembari berdiri...dan saat ia berputar arah tiba tiba lelaki gemuk itu memegang tangannya
"kau harus ingat...aku tidak peduli bagaimana rupa anakmu... tapi yang pasti dia masih perawan..dan cukup ahli dalam melayaniku diranjang...jika saja aku tau dia sudah tidak perawan maka istrimu yang akan tidur denganku setiap minggunya...aku dengar tubuh istri mu sangat memanjakan mata..."dilepaskannya tangan itu
"saya berjanji kepada anda tuan...sebagai gantinya apabila kurang memuaskan ada saya perbolehkan meniduri anak saya setiap malam..hingga hasrat anda puas"
pergilah ia dari kantor itu dan menaikki taxi untuk pulang ke rumahnya..
"Fisya kamu harus tidur dengan bos ayah untuk mengembalikan perekonomian dan nama baik ayah" lelaki itu duduk dengan membusungkan dada
"Yah kau harus melakukannya!.diingat ingat kau adalah anak yang tidak berguna" sahut ibu fisya
Fisya memandang air mata yang jatuh kelututnya sembari mengenggam semua penyesalan ditangannya
"Hei !" Raisya duduk di hadapan fisya dan mengenggam wajah nya dengan keras " kau adalah beban bagi keluarga ini,kau tak pernah melakukan hal berguna untuk kami.setidaknya kau harus ahli dalam melayani lelaki itu di ranjang" bahaknya tertawa
Kenapa harus aku?...apakah setidak berguna itu aku dimata mereka?...hingga mereka menjadikanku alat untuk mengembalikan kejayaan mereka?...sekarang aku sangat butuh bahu untuk bersandar dan tempat berbagi duka ini...tapi sayangnya alam tidak menyediakan itu untukku
"Fisya! Bunda dan ayah sudah sepakat!. Kau akan tidur dengan lelaki itu dan dia akan menjemputmu dua minggu lagi" ibu fisya meninggalkan fisya dengan gaya berjalannya yang anggun
"Kau punya waktu dua minggu untuk belajar melayani pria di ranjang" kalimat itu disertai dengan bahak saudari fisya yang tertawa bahagia
Dengan bersamaan ketiga manusia itu meninggalkan fisya yang duduk sendiri di ruang tamu .satu tetes air matanya jatuh ke lutut,dua tetes,tiga teres, hingga air mata itu tidak bisa dihitung jatuh membasahi lutut fisya
"Nona fisya! Mari saya bantu anda ke kamar anda" pelayan yang baik hati itu mengangkat fisya dengan kedua tangannya.
Dijerjahi lorong perlorong,anak tangga per anak tangga hingga sampailah mereka berdua di pintu kamar yang tampak kusam berbeda dengan pintu lainnya,meski kamar fisya terletak di samping kamar saudarinya namun sangat banyak perbedaan yang menonjol diantara keduanya
"Saya akan tinggalkan anda di sini nona fisya"pelayan itu pergi meninggalkan fisya didepan pintu kamar yang kusam tampa warna itu
Dibuka lah pintu kamar itu fisya masuk dan menutup pintu kamarnya...
Lihat lah alam! Sejak dulu aku memang sudah ditakdirkan mandiri,salah satu buktinya adalah kamar kusam ini hanya ada meja rias bekas,lemari tua dan kasur kecil disudut sana.
Fisya duduk di depan meja rias tua itu dan memandang wajah nya di cermin,wajah yang seharusnya tersenyum lebar layaknya anggota keluarga yang lain kini dibasahi air mata.
Fisya mengambil handphone nya dan menelpon johan.setidak nya hanya kekasinya tempat nya mengadu.
Tuut..tuut..tuut.. telpon fisya tidak diangkat oleh johan
Apa yang harus aku lakukan?...johan tidak mengangkat telponku. Aku akan ke rumah johan untuk memastikannya
Fisya keluar dari kamar menuju ke luar rumah lalu ia berjalan ke arah rumah johan yang letaknya tidak terlalu jauh.
Didepan rumah johan fisya mengetuk pintu besar yang dari tadi tidak ada sahutan siapa pun dari dalam rumah. tapi dilihatnya pintunya tidak terkunci
"Johan?...ini fisya" fisya membuka pintu
Masuk perlahan dan fisya melihat berserakkan baju di lantai
"Johan?.." fisya maju beberapa langkah dari posisi awalnya lalu fisya menginjak pakaiyan dalam wanita. Dan di sofa ada baju gaun yang tergeletak
Fisya semakin penasaran jantung fisya berdebar dengan kencang sembari berjalan ke arah kamar johan dan mendengar ada yang mendesah di kamar itu
Seperti suara wanita
"Johan..ah...ah..pe-lan..pe-lan...ah" suara wanita itu berasal dari kamar johan.
Fisya sangat terkejut,fisya ingin berteriak namun ia menutup mulutnya dengan rapat dan berjalan mundur dengan perlahan
Ayolah fisya! Jadi pemberani dan buka kamar itu...mungkin saja itu suara tv. Benak fisya meyakinkan dirinya sendiri.
Bersambung-
Fisya berdiri tepat didepan pintu kamar johan,tangannya gemetar jantungnya berdetak sangat kencang,seketika saat ia menjulurkan tangan kearah gagang pintu.
"Aku mencintaimu" suara johan terdengar oleh fisya sembari me-nge--cup mulut seseorang
"Sayang diam lah" terdengar suara ciuman berkali kali disertai dengan suara desahhan
Sudah cukup!
Dengan lantang fisya membuka pintu kamar itu memberanikan diri untuk membuka mata dan saat fisya membuka matanya terlihat johan yang tidak mengenaka sehelai kain pun tidur menindih wanita yang tidak familiar dimata nya
Seketika hening
Johan dengan wajah terkejutnya dan fisya yang berdiri kaku dengan semua rasa kecewa
Bibirnya tidak dapat melontarkan sepatah kata pun
Bahkan matanya belum berkedip
"Fisya!." Wajah cemas johan melihat fisya yang berdiri menunduk di depan pintu..
"Fisya aku bisa jelassin..ini bukan seperti yang kamu lihat" sahut wanita itu
"Mika?" Ternyata wanita yang tidur dengan johan itu adalah mika satu satunya sahabat sejati fisya dari smp
"Fisya dengar! Aku bisa jelassin ini bukan seperti yang kamu lihat" kedua kalinya kalimat itu keluar dari wanita yang sama
"Memangnya apa yang sedang aku lihat?" tanya fisya dengan setetes air mata yang melaju melewati pipinya
Terdiam sudah mereka berdua yang tertangkap basah sedang melakukan hubungan terlarang ditambah lagi saat fisya tau sahabat nya sendiri berselingkuh dengan pacar-nya.
"Coba jelassin apa yang mau kalian jelassin" sambung fisya menunduk sembari mengutkan diri nya akan hal ini
Kembali lagi suasana menjadi hening,johan bingung ingin mengatakan apa kepada fisya begitu pula dengan mika
"Kenapa diam?...gak bisa jelassin kan?" Fisya memalingkan pandangannya
"Memang gak ada yang bisa di jelassin" fisya terduduk dilantai dan menangis
Beban yang ditanggung fisya sangat besar hari ini ditambah dengan perselingkuhan yang tertangkap basah oleh fisya
"Fisya aku minta maaf" johan mendekat hendak menenangkan fisya
"Jangan sentuh fisya! Fisya gak butuh kalian,
Fisya pikir kalian sayang sama fisya tapi sama aja! Kalian munafik" fisya berdiri dan berlari meninggalkan kamar johan.
Fis-fisya!
Aku bisa jelassin
"Johan" belai lembut mika menyentuh dada johan
"Ayo kita lanjutkan, aku belum puas kau berjanji akan memuaskan aku hari ini" mika terus menggoda johan entah apa maksud dari mika tapi sepertinya johan mulai tertarik.
Sedangkan fisya yang frustasi
keluar dari rumah johan berjalan tak tentu arah sembari menangis
Hidup ku memang sudah kacau, tidak ku sangka sahabat sejatiku sejak smp berselingkuh dengan pacarku! Kenapa ini terjadi padaku di waktu yang sama
Fisya mengenggam kepalanya yang terasa sangat pusing.berjalan tak tentu arah menuju kota,pikirannya kacau, dunia nya hancur dan parahnya lagi sekarang fisya tidak memiliki siapa siapa.
Jam tangan fisya menunjukkan pukul 5 sore
Aku harus kemana? Aku tak ingin pulang kerumah hanya akan menambah beban pikiran saja,benar kau benar semesta aku tidak punya apa apa sekarang,aku tidak punya tempat yang disebut rumah atau seseorang didalam hidupku,aku benar benar kosong sekarang
Fisya berjalan ke arah bar terbesar di kota,fisya berdiri didepan bar besar yang sedang berdisko itu, memikirkan setiap resiko yang akan terjadi padanya jika ia masuk dan minum di bar ini
Biar hidupku semakin hancur didalam sana tapi jika diingat ingat minum bisa membuat pikiranku lebih baik lagi
Benak fisya pasra akan keadaan,fisya masuk ke dalam bar itu
Bersambung-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!