Rihana Alexandra adalah seorang gadis cantik.
Dia buta sejati kecil, usianya sekarang beranjak 21 tahun..
Ibunya meninggal pada saat melahirkannya, kemudian pada satu tahun yang lalu disusul ayahnya yang mengalami kecelakaan mobil pada saat hendak pulang setelah membeli kado ulang tahun untuknya..
Setelah ayahnya meninggal ia sekarang hidup dengan neneknya, nenek adalah satu satunya keluarga yang ia punya..
Selama hampir satu tahun tinggal bersama neneknya, Rihana hidup dengan baik. Kepribadiannya yang ceria dan penuh semangat meski dengan keterbatasannya ia mampu membiasakan diri dengan gaya hidup sekitarnya..
Walaupun Rihana buta ia sangat cerdas IQ juga tinggi. Ia bisa cepat menghapal dan menulis dengan huruf..
Rihana juga bekerja di toko bunga milik neneknya..
***
Pagi- pagi Rihana sudah bersiap, sarapan lalu pamit dengan neneknya. Ia akan pergi bekerja di toko bunga milik neneknya..
Rihana nampak sangat cantik sekarang ini, meski sehari hari alami tanpa make up..
kulitnya yang putih berseri, hidungnya yang mancung, matanya besar, bibirnya kecil berisi, rambutnya pirang terurai panjang, dan giginya gingsul membuat tampilannya semakin manis dan memikat. Dibalut pakaian sederhana, tidak mengurangi kecantikan nya sedikitpun..
"Nenek Rihana berangkat dulu . " ucap Rihana sembari mencium tangan nenek.
"Ia cucu nenek yang cantik, hati hati di jalan nak. " Jawab nenek.
"baik nenek. " ucap Rihana.
Rihana lalu berangkat kerja dengan penuh semangat, Ia berjalan kaki menuju toko bunga dengan tongkat kayu yang biasa ia pakai. Kebetulan jarak antara toko dengan rumahnya lumayan dekat..
Langkah demi langkah ia lewati, Rihana sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini.. Hidup dengan kegelapan..
Sesampainya di toko ia di sambut oleh para karyawan di sana..
"Non Rihana selamat pagi. " karyawan toko satu persatu memberi salam..
"Pagi semua." ucap Rihana sembari tersenyum.
Senyuman yang sungguh manis yang membuat karyawan betah bekerja, apalagi karyawan pria.
Bahkan tak jarang banyak karyawan yang menggoda dan bergosip membicarakan kecantikannya.
"Uh, manisnya non Rihana. " kata salah satu pegawai.
" Iya ya, dia sungguh sempurna jika saja non Rihana bisa melihat." Sembari memperhatikan kecantikan cucu bos nya. .
"Dia tidak biasa melihat saja udah bisa bikin klepek-klepek apalagi bisa lihat, aduhai udah cantik pinter lagi. " Lanjut pegawai lain.
"Penasaran siapa yang beruntung bisa dapetin non Rihana kita."
"Yang pasti orang kek kita hanya bisa mimpi dapetin non Rihana. "
Kemudian datang seorang wanita paruh baya membubarkan orang yang pada bergosip. "
Kalian ayo kerja- kerja, jangan lihatin cucu saya mulu."
"Eh ternyata nyonya bos. "mereka pun berhamburan pergi kembali bekerja.
Ternyata itu adalah nenek Haryati, nenek Rihana yang sedang memantau toko bunganya..
Memang cucuku ini sungguh jadi pusat perhatian kaum laki laki seperti masa mudaku dulu *Batinnya.
***
"Apa masih ada jadwal lagi?" Tanya bos kepada asisten.
"Tidak ada, hanya saja beberapa lagi adalah hari pernikahan anda dengan nona Adelia, dan semua telah di urus oleh ayah anda! "
"Bagaimana apakah ada yang ingin bos tambahkan?"ucap asisten.
"Tidak usah, atur semuanya saja lagipula ini hanya pernikahan bisnis. kalo bukan karena ayah yang memaksa untuk menikahinya mana mungkin aku mau menikahi orang licik seperti dia. "Ucap laki- laki yang di panggil bos itu.
"Oh iya bos tadi tuan telepon meminta anda untuk pulang dan makan malam di rumah besar.
lalu anda diminta membawa bunga untuk nona Adelia. "ucap asisten.
"Cih_ sangat merepotkan. "kata seorang laki laki tampan dengan muka dinginnya.
Dia adalah Alexander Lian berusia 23 tahun. seorang CEO muda perusahaan Chang yang terkenal dingin, tampan dan suka memerintah.
Asisten sekaligus sahabatnya bernama Hendra Ali. Alex dan Hendra sudah berteman dari kecil Hendra juga merupakan orang kepercayaan Alex.
Setelah urusan kantor telah selesai Alex pun bergegas untuk pergi ke kediaman rumah besar.
Di perjalanan, Alex meminta Hendra untuk berhenti terlebih dahulu di sebuah toko bunga. .
Bersambung...
***
Di toko bunga...
"Bos apa anda ingin saya masuk ke dalam untuk membeli bunganya. " ucap Hendra.
Bos nya pun menjawab " tidak perlu, saya bisa sendiri. "
"Baik bos." ucap asisten.
Asisten Alex kemudian membukakan pintu mobil dan mempersilahkannya.
"Apa bos mau saya temenin. " ucap asisten.
"tidak usah. " ucap Alex.
Alex pun kemudian masuk ke dalam toko bunga.
lalu Rihana yang sensitif terhadap suara, yang mendengar langkah kaki seseorang pun berkata"
"Permisi tuan atau nyonya apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Rihana sembari tersenyum.
deg.. deg.....
Alex tiba tiba terpana melihat senyuman Rihana yang begitu manis...
"Silahkan boleh dilihat lihat dulu bunganya. " ucap Rihana.
"Ah ini saya kurang mengerti soal bunga apa anda bisa membantu saya untuk memilih. " ucap Alex gugup.
"Apa bunganya untuk kekasih anda tuan?" Tanya Rihana.
"Bukan ini untuk teman saya. " Jawab Alex.
"Oh iya tuan, kalo boleh saya tahu teman anda perempuan atau laki laki, " ucap Rihana dengan sopan.
Kalo misalnya perempuan biasanya suka di beri bunga mawar. " Lanjut Rihana.
"Menurut anda bunga seperti apa yang bagus?" Alex balik bertanya kepada Rihana.
"Semua bunga bagus, tapi kalo menurut saya pribadi lebih suka bunga matahari tuan. " Ucap Rihana.
"Mengapa harus bunga matahari. " tanya Alex.
"Bunga matahari melambangkan semangat dan kebahagiaan..
Dan apa tuan tahu fakta menarik dari bunga matahari, ia selalu berputar dan mengikuti arah cahaya matahari untuk mengubah dirinya. dan jika sinar matahari sedang tertutup awan dan hujan ia tetap tidak redup atau layu. Bunga matahari tetap bercahaya dan bermekaran, sampai datangnya sinar matahari kembali..
Luar biasa kan!" ucap Rihana penuh semangat.
"Kalo begitu saya ambil yang ini saja. " Alex mengambil bunga matahari.
"Baik tuan, totalnya Rp. 25000. "ucap Rihana.
" Ini uangnya nona. " ucap Alex.
Alex memberikan uangnya. kemudian Rihana meraba uang tersebut dan memasukannya ke dalam laci.
"Ini kembaliannya tuan. " ucap Rihana.
Melihat tindakan Rihana terhadap uang yang di berikan nya untuk membayar bunga, Alex yang tadinya tidak menyadari ia mulai menyadari sesuatu. Kemudian ia melambangkan - lambaikan tangannya tepat di wajah gadis itu dan mata Rihana tidak dapat merespon sama sekali.. akhirnya Alex memberanikan diri untuk menanyakan kepada Rihana.
"Mohon maaf sebelumnya apa anda tidak dapat melihat? " tanya Alex.
"Iya tuan, saya memang tidak bisa melihat. " ucap Rihana.
"Ah saya minta maaf nona. " ucap Alex.
"Tidak apa apa, saya baik baik saja.
Memang kenyataannya seperti itu tuan. ucap Rihana.
Mm.. Sayang sekali dia ternyata tidak dapat melihat, tapi gadis ini sungguh menarik, rasanya ingin aku bawa pulang.
Apakah boleh ya *batin Alex sedari memperhatikan Rihana.
Sementara diluar Hendra asisten Alex yang sedari tadi menunggu di dalam mobil pun sampai ketiduran .. kemudian ia pun bangun dari tidurnya dan melihat jam tangan, sadar bahwa bos nya cukup lama di dalam toko ia pun turun dari mobil mulai menghampiri bosnya ke dalam toko bunga..
Bos,,,,
Alex pun terkejut mendengar suara memanggilnya dan menoleh ke sumber suara..
"Ada apa. " jawab dingin.
"Bos anda sudah terlalu lama berada disini sampai- sampai saya tadi ketiduran di mobil. saya takut anda kenapa - napa jadi setelah bangun saya langsung kesini.
Apa anda kesulitan memilih bunganya!
Apa bos perlu bantuan saya?" ucap Hendra.
"tidak perlu, saya sudah selesai. " jawab Alex.
Alex pun langsung bergegas pergi kembali ke mobil, yang di susul Hendra mengikutinya di belakang..
*Batin Hendra.
Jadi rupanya bos sudah memilih bunganya, mengapa dia tidak langsung kembali..
Mengapa aku merasa bos tampak aneh..
Diperjalanan Alex terus memikirkan gadis penjual bunga itu..
Senyum manisnya berbayang- bayang di kepala Alex, ia pun tanpa sadar mulai tersenyum..
Hendri yang baru melihat bos nya yang dingin itu senyum- senyum sendiripun bertanya,
"bos apa kau baik- baik saja, baru kali ini saya melihat anda tersenyum. " ucap asisten.
Alex pun tersadar dan kembali ke sikap dinginnya
"Fokus saja nyetir. " ucap Alex.
Apa jangan- jangan bos sudah gila *gumamnya.
"Bicara apa kau. " ucap Alex.
"Saya tidak bicara apa-apa tuan." Jawab Hendra pucat. Untung saja gak terdengar oleh bos, kalo sampai terdengar bos auto dikirim ke Afrika *batinnya.
Bersambung...
***
Kemudian mereke telah sampai di kediaman rumah besar..
Para pelayan pun berbaris menyambut kedatangan tuan mudanya itu. Alex pun masuk ke kediaman dan menghampiri meja makan, di sana sudah terdapat ayahnya beserta seorang perempuan..
Perempuan itu adalah Adelia Adella calon istri Alexander Lian yang merupakan aktris berbakat berusia 21 tahun yang memiliki banyak skandal buruk..
Adelia sebenarnya sudah memiliki kekasih dan masih berhubungan dengan kekasihnya itu.. Tapi karena perintah ayahnya yang merupakan teman bisnis dari ayah Alex, dengan terpaksa Adelia menerima perjodohan tersebut. Intinya mereka berdua sama- sama terpaksa..
kemudian Alex pun memberikan bunga yang tadi dibelinya kepada Adelia..
"Ini apa. " Ucap Adelia.
"Kamu tahu kan ini itu bunga. " Jawab Alex.
"Iya aku tahu, maksudku kenapa kamu memberikan bunga ini, kamu kan tahu yang aku suka itu mawar biru. Aku gak suka bunga ini. " ucap Adelia sembari memberikan bunganya lagi pada Alex.
"Terserah kalo gak suka buang aja. "Ucap Alex sembari pergi.
"Ehh.." Ucap Adelia.
"Alex kembali. " Ucap ayahnya sembari marah.
"Dasar anak durhaka." lanjutnya.
Alex pun tak menghiraukan perkataan mereka dan memilih melanjutkan perjalanannya, ia lalu pergi dan mencari asistennya Hendra.
"Hendra, hantarkan aku kembali ke apartemen. " ucap Alex.
"Tapi bos." Ucap asisten.
dia ragu melihat tuan besarnya tengah marah.
"Oh rupanya kamu sudah berani membantah, kamu mau aku kirim Afrika! "
"Tidak bos, ayo saya hantarkan. "
jawab asistennya.
Alex pun kembali ke apartemennya,
lalu membaringkan tubuhnya di ranjang..
Alih - alih memikirkan masalah dengan ayahnya dan Adelia calon istri nya, ia malah kepikiran Rihana. Gadis buta yang baru ia temui itu dan berpikir alangkah baiknya jika yang ia nikahi adalah gadis itu..
***
"Nenek Rihana pulang.." Teriak Rihana.
"Duh cucu nenek yang cantik udah pu__Uhuk.. " ucap nenek kemudian batuk.
"Ah nenek kenapa, Rihana perhatiin nenek sering sekali batuk- batuk.Apa nenek baik baik saja. " ucap Rihana khawatir.
"Nenek baik baik saja nak, mungkin nenek cuma masuk angin biasa. " ucap nenek sembari menahan batuknya.
"Bener nenek baik baik saja ?"ucap Rihana
dengan kecurigaannya.
"Iya nenek gak papah kok cucu nenek yang cantik. " ucap nenek namun pada kenyataannya nenek batuk darah dan berusaha untuk bersikap baik - baik saja..
"Ya udah nenek jaga kesehatan ya, awas jangan sampai sakit. "Kata Rihana.
Mendengar kata Rihana nenek pun meneteskan
air matanya..
"Yasudah sana kamu bersih - bersih dulu udah tercium nih . " ucap neneknya sembari mengendus Rihana..
"Ah nenek, Ya ya ya Rihana pergi mandi dulu. "ucap Rihana.
Setelah Rihana pergi nenek kembali menangis dan mengingat perkataan dokter beberapa bulan yang lalu.
"Bu, anda mengidap kangker paru- paru stadium 4 (akhir). Umur anda sudah tidak lama lagi." ucap dokter.
Beberapa saat setelah Rihana selesai mandi ia kemudian samar samar mendengar suara orang yang sedang menangis. Rihana pun segera mencari ke sumber tangisan tersebut.
"Nenek.. Nenek.. Apa itu nenek. "ucap Rihana.
"Nenek disini nak.." Jawab nenek sembari menghapus air matanya.
"Nenek menangis?" tanya Rihana.
"Siapa yang nangis nak!
nenek gak nangis kok. " ucap nenek.
"Ah mungkin Rihana hanya salah dengar nek. " ucap Rihana.
"Oh ya nenek kok belakangan ini jarang di rumah. " lanjut Rihana.
"Itu nenek ada perkumpulan arisan sama temen nenek nak. " ucap nenek beralasan.
"Oh jadi nenek ikut arisan. "ucap Rihana.
"iya sayang. " ucap nenek Rihana berbohong.
bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!