NovelToon NovelToon

Gadis Tangguh

Part 1

Perkenalan Tokoh

** Adelia **

Adelia adalah anak dari pasangan Rahmat dan Hesty. Yang mempunyai sebuah warung kopi sebagai mata pencahariannya.

Disela sela kesibukannya sebagai anak kuliahan, Adelia selalu menyempatkan diri membantu di warung kopi orang tuanya.Hidupnya biasa saja,selalu mendapat hinaan dan cacian.

Namun setelah Adelia mendapat kekuatan supranatural, Adelia berubah menjadi gadis yang kuat, tangguh, dan tak mudah di tindas.

**Silvy **

Seorang anak dari janda ,juragan kontrakan yang bernama Menik. Silvy adalah sahabat baik Adelia.

Namun karena suatu hal, Silvy berubah menjadi musuh Adelia.

**Willy **

Seorang anak konglomerat, anak pengusaha kaya raya dari pasangan Monik dan Dedy. Anak semata wayangnya.

Paras tampannya membuat banyak wanita tergila gila padanya.

**Rara**

Seorang gadis anak dari seorang janda bernama Siska. Siska punya dendam pribadi dengan Monik.

Siska memperalat anaknya si Rara untuk bisa mendekati Willy. Untuk memperlancar proses balas dendamnya.

*Yukk para readerss kita mulai *

"Bu, kopi 1 biasa kopi hitam saja "pesan seorang buruh pabrik A."

"Saya 1 kopi susu ya bu "pesan buruh pabrik B."

"Kalau saya es teh manis aja bu .Ehh neng Adel disini. Makin cakep aja dech "ucap buruh pabrik C. "

Kontrakan orang tua Adelia memang dekat dengan sebuah pabrik garment besar dan pasar.

Kontrakan disulap, bukan hanya untuk rumah sebagai tempat peristirahatan. Namun juga dibuat sebagai warung.

Secara otomatis warung kopinya laris oleh para buruh pabrik juga oleh orang yang lalu lalang ke pasar.

Warungnya ga cuma menyediakan kopi. Namun halnya seperti warung makan pada umumnya.

Jadi tersedia juga berbagai menu masakan. Karena setiap jam istirahat pabrik ,banyak buruh pabrik yang berkunjung untuk makan siang, atau sekedar minum kopi ataupun es.

"Adel, mending kamu berangkat kuliah saja sana?? Lagian ayahmu sudah disini "perintah sang ibu. "

"Iya bu sebentar lagi ,nunggu Silvy datang dulu bu "jawab Adelia."

Setelah menunggu 10 menit, datanglah Silvy sahabat baik Adelia.

"Del, maaf ya. loe jadi nunggu lama. Gwe barusan disuruh ibuku dulu , narik uang kontrakan "ucap Silvy."

"Ya ga apa apa kok ,santai saja kali Vy "jawab Adelia dengan senyum manisnya."

"Ayah, ibu. Adelia ke kampus dulu ya? "sambil bersalaman dengan kedua orang tuanya. "

"Mari pak ,bu. Silvy pergi dulu ya "pamit Silvy ke orang tua Adelia. "

Kedua gadis ini berboncengan motor menuju kampus mereka. Namun ditengah jalan, melintas sebuah mobil.

Dengan kecepatannya, sehingga hampir saja menyerempet motor yang di naiki Adelia dan Silvy.

Spontan Silvy berhenti sejenak "Woy ,sopan dikit napa!! Jangan mentang mentang loe punya mobil!! Mengemudi seenaknya!! "

Adelia berusaha menenangkan sahabatnya ini "Sudahlah, ga usah di perpanjang. Jangan marah marah entar loe cepet tua loh?? Udah yuk jalan lagi, entar telat loh. "

Silvypun mengemudikan kembali motornya ,menuju kampus.

Namun belum juga sampai kampus. Lagi lagi motor Silvy berhenti di tengah jalan.

Karena didepannya ada sebuah mobil yang berhenti ditengah jalan.

Karena jalan yang mereka lalui adalah jalan sempit kecil. Jadi ketika ada mobil berhenti, otomatis kendaraan yang dibelakangnya tak bisa melaju.

"Woy, kalau berhenti jangan dijalan woy!!" Silvypun turun dari motornya, mendekati pengemudi mobil tersebut.

"Heh, loe kan tadi yang hampir saja nyerempet motor gwe!! "bentak Silvy. "

Adelia merasa tak enak hati ,segera mendekati Silvy "Sudah, yuk kita lanjut. Entar terlambat loh ke kampusnya. "

Sementara sang pengemudi mobil, membuka kaca mobilnya dan keluar dari mobilnya.

Dengan membuka kaca mata hitamnya ,menatap kepada Silvy dan Adelia "Maaf saya sedang buru buru. "

Ketika melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut, spontan Silvy berubah menjadi ramah.

"Eehh Willy, mau ngampus juga yah?? hhee gwe kira tadi siapa? "ucap Silvy."

Sementara dari arah belakang ada beberapa pengendara motor membunyikan klaksonnya.

"Woyy, kalau pacaran jangan dijalan!! Ganggu orang saja!! Buruan woyyy!!"teriak salah satu pengendara motor. "

"Cepet yuk itu dah dimarahin orang"Adelia menarik tangan Silvy, yang sedari tadi terpaku menatap Willy. "

"Ddaahhh Willy, sampai ketemu di kampus ya?? "sambil mengedipkan matanya. "

Pergilah Adelia dan Silvy ,melanjutkan perjalanannya menuju kampus.

30 menit perjalanan..

Sampailah Adelia dan Silvy di kampus. Selagi asik melenggang ke ruangan. Seorang dosen ternama yakni pak Seno mendekati mereka.

"Pagi Adelia, bagaimana tugas yang kemaren bapak perintahkan?? Sudah dikerjakan belum? "

Adelia dengan tersenyum ramah menjawab pertanyaan dari pak Seno "Sudah pak, jangan kawatir. Semua sudah Adel selesaikan kok.

Ketika pak Seno dan Adelia sedang berbincang ,datanglah Rara dan Willy.

Pak senopun bertanya pada mereka berdua "Bagaimana dengan kalian berdua?? Apakah sudah menyelesaikan tugas dari saya yang kemaren?? "

Rarapun menjawab "Ma-maaf pak, bukunya tertinggal dirumah. Sedang rumah saya jauh. Besok ya pak, saya janji besok tugasnya saya bawa. "

"Kalau kamu mana tugasmu Willy?? "tanya pak Seno. "

"Maaf pak, saya belum mengerjakannya. Karena semalam laptop rusak pak "jawab Willy."

Pak Senopun geleng geleng kepala "Hhmm kalian berdua memang dari dulu seperti ini. Padahal bapak sudah berkali kali memberi peringatan dan nasehat pada kalian berdua. Namun kalian tetap ga berubah. "

"Ingat ya, ini peringatan terakhir. Jika besok kalian tidak membawa tugasnya! Bapak akan DO kalian!! paham!! "

Rara dan Willy hanya bisa tertunduk "Paham pak "serentak jawaban dari Rara dan Willy."

"Harusnya kalian mencontoh Adelia. Dia ga pernah terlambat menyelesaikan tugasnya. Juga dia sangat pintar "kata pak Seno."

"Ingat pesan bapak untuk kalian berdua ya? "ucap pak Seno sambil melangkah pergi menuju ruangan kantor. "

Sementara Rara mendekati Adelia "Heh !!!Loe mau cari muka sama pak Seno?!! "sambil melotot ke Adelia dan mendorong tubuh Adelia

"Heh!! Apa apaan si loe??! Main kasar??!! "bales Silvy mendorong Rara. "

"Loe ga usah bela dia!!!Loe ga usah turut campur!! Ini urusan gwe dengannya!! "sambil menunjuk Adelia. "

"Silvy, sudah yuk kita masuk ruangan saja. Sudah ga usah diladeni "ajak Adelia. "

Namun Silvy tak mendengarkan Adelia. Silvy dengan keras mendorong tubuh Rara kembali.

Rara tak terima perlakuan dari Silvy sehingga membalas perlakuan Silvy dengan keras pula mendorong Silvy.

"Sudah sudah, kalian apa apaan si?? Kaya anak kecil saja!! "lerai Willy memisahkan keduanya. "

Willy segera mengajak Rara untuk segera masuk ruang kelasnya. Begitu pula dengan Adelia segera mengajak Silvy masuk ke ruang kelas yang ternyata sama satu ruangan.

"Awas loe ya Adelia!! Gwe pasti balas loe! !batin Rara. "

"Ssstt Del, loe lihat tuh. Si Rara natap loe gitu banget!! Pasti punya maksud jahat!! "bisik Silvy ke Adelia. "

"Hust ,ga boleh berprasangka buruk. Dosa tahu Vy. Fokus aja sama pelajarannya "saran Adelia."

Akhirnya Silvy fokus mendengar dan melihat apa yang sedang dosen ajarkan. Begitu pula dengan Adelia.

Walaupun sejak tadi Rara terus saja memandang sinis ke adelia.

Mampir karya author yang baru ka

Mohon dukungan like ,vote,favorit

Part 2

Setelah jam kuliah selesai ,seperti biasa Adelia pulang bersama Silvy. Setiap hari hanya Silvy teman baik Adelia .

Selagi dalam perjalanan pulang, Adelia mendapat telfon dari sang ayah. Bahwa ibunya sakit.

"Ada apa Del ,kok loe panik banget? "tanya Silvy.

"Barusan ayah telfon, ibu gwe sakit. Gwe disuruh cepat pulang. Karena warung kopi lagi rame banget "jawab Adelia ."

"Ya sudah ,gwe ngebut nech bawa motornya. Loe jangan lupa pegangan takut jatuh "saran Silvy. "

Silvypun mengemudi motornya dengan kecepatan tinggi agar lekas sampai rumah Adelia.

Tak butuh waktu lama ,hanya beberapa menit .Mereka berdua telah sampai dirumah Adelia.

Adelia pun panik "Ayah, bagaimana kondisi ibu?"

"Ibumu sudah di bawa rumah sakit ,ayah mau ninggalin warung tapi sayang karena lagi rame "jawab Rahmat ."

"Ya sudah biar Adelia yang jaga warung .Ayah kerumah sakit saja temenin ibu. Kasihan kan ,ibu sendiri "ucap Adelia. "

"Ya sudah ayah pergi dulu ya Del "pamit Rahmat. "

"Ya pak ,hati hati di jalan. Entar kalau warung sudah ga rame, Adel pasti nyusul ke rumah sakit "jawab Adelia. "

Rahmat segera pergi ke rumah sakit dengan mengemudikan motor bututnya.

"Loh Vy ,loe kok ga pulang? Entar ibu loe nungguin loe loh? "tanya Adelia. "

"Ga tega ninggalin loe sendiri Del ,biarlah sebentar dulu. Gwe bantuin loe dulu barang sejenak "ucap Silvy. "

"Ya sudah ga apa apa ,terimakasih ea Vy "ucap Adelia ."

Baru beberapa menit , Silvy membantu Adelia. Ponsel Silvy berdering.

Menik: "Vy ,kamu kok belum nyampe rumah?? Ibu jadi kawatir ."

Silvy : "Maaf bu, lupa ga kasih kabar ke ibu. Silvy sudah pulang beberapa menit yang lalu. Tapi lagi di rumah Adelia. Sebentar lagi Silvy pulang kok bu. "

Menik : "Ya sudah, ibu jadi lega ga kawatir lagi. Pulangnya entar yang hati hati, ga usah ngebut ngebut bawa motornya. "

Sily : "Siap ibuku sayang .Sudah dulu ya ibu, ponsel Silvy matikan. "

Tak berselang lama, ponsel dimatikan oleh Silvy juga ibu Silvy.

"Loe pulang saja Vy, lagipula warung sudah rada sepi kok "ucap Adelia. "

"Beneran , ga apa apa kalau gwe tinggal? "tanya Silvy. "

"Beneranlah Vy ,sudah loe pulang saja. Kasian ibumu "Saran Adelia. "

"Ya sudah dech, gwe pulang ya?? Loe yang hati hati sendirian. Awas digodain sama cowo cowo buruh pabrik "canda Silvy. "

"Ist ngomongnya ngelantur, ya sudah hati hati. Jangan lupa besok jemputnya siang. Karena kita kan sift siang kuliahnya "kata Adelia. "

"Sip "sambil Silvy mengacungkan jempol. "

Silvypun melajukan motor maticnya untuk segera pulang kerumah.

Seperginya Silvy, Adelia bergegas membereskan warung kopinya. Niat hati ingin segera ke rumah sakit. Namun datanglah beberapa buruh pabrik langganannya, untuk ngopi dan makan siang.

"Mba Adel, warung mau tutup ya? "tanya buruh A. "

"Iya mba Adel, kalau mau tutup kita ke warung lain saja "kata buruh B. "

"Saya perhatikan mba Adel kaya lagi tergesa gesa ya?? "tanya buruh C. "

Adelpun dengan senyum ramahnya menjawab pertanyaan ketiga orang buruh tersebut, yang sudah menjadi langganan lama warungnya.

"Iya saya mau ke rumah sakit, ibu dirawat inap. Tapi ga apa apa kok mas, jika kalian mau makan makan dulu. Saya masih ada waktu kok "jawab Adelia. "

"Baiklah mba Adelia, karena sejujurnya memang kami lebih cocok makan dan minum disini "ucap buruh A. "

"Ya mba Adel ,makanan disini cocok di lidah kami "ucap buruh B. "

"Jika dibanding dengan warung lain, disini harga lebih terjangkau "ucap buruh C. "

"Mas, kalian mau pesan apa ini? "tanya Adelia. "

Ketiga buruh tersebutpun langsung saja pesan makanan dan minuman yang mereka inginkan .

Setelah pesanan mereka dihidangkan, dengan lahapnya mereka menyantap makanannya. Tak butuh waktu lama, makanan dan minuman yang mereka pesan telah habis ludes di santap.

"Mba Adelia, total semua berapa ya?? Sama punya temen temen juga. Kali ini jatahku yang bayar mereka "tanya buruh A. "

Dengan cekatan tanpa menggunakan alat pemghitung seperti kalkulator, Adelia telah menghitung total keseluruhan harga makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

"Total seluruhnya Rp. 70.000 ribu mas "jawab Adelia. "

Sang buruh A langsung merogoh kantong saku bajunya "Mba, ini saya bayar Rp. 100.000 .Kembalinya ga usah, itung itung buat beli buah buat ibu mba. "

Adeliapun menerima pembayaran dari buruh A "Terima kasih ya mas, semoga rejeki mas dilipatgandakan. "

"Amin "jawab serentak ke tiga buruh tersebut. "

Setelah merasa kenyang dan telah membayar lunas makanan dan minuman yang mereka santap.

Ketiga buruh ini segera bangkit dari tempat duduknya, dan meninggalkan warung Adelia. Mereka kembali menuju ke pabrik tempat mereka bekerja.

Adelia segera melanjutkan membereskan warungnya yang sempat tertunda barusan. Hanya dalam waktu 5 menit, semua telah rapi.

Segeralahlah Adelia berangkat menuju rumah sakit dimana ibunya dirawat, dengan naik kendaraan umum.

30 menit perjalanan, Adeliapun sampai di rumah sakit. Segera melangkah menuju ruang rawat inap ibunya.

"Ayah, maafin Adelia kelamaan ya? Barusan sudah lagi beberes ada pelanggan yang datang. Mau ga di layanin ga enak yah "ucap Adelia. "

"Iya ga apa apa kok nak "jawab Rahmat. "

"Bu ,bagaimana kondisi ibu sekarang?? "Tanya Adelia. "

Hesty tersenyum "Sudah rada mendingan kok Del. Maafin ibu ya ,gara gara ibu sakit. Kamu jadi tambah repot. "

"Ibu kok ngomong seperti itu, kaya ke orang lain saja .Ini juga sudah jadi tanggung jawab Adel. Untuk berbakti pada ibu juga ayah "Jawab Adel sambil mencium punggung tangan ibunya. "

Tanpa mereka sadari, ada sesosok perempuan berjubah putih. Yang wajahnya mirip Adelia sedang mengintai dari balik jendela kaca.

"Oh iya, ayah pasti belum makan siang kan?? Ini Adel bawakan bekal buat ayah makan siang juga kopi panasnya "sambil menyerahkan bungkusan ke Rahmat. "

"Wah, anak ayah memang selalu perhatian sama ayah. Tahu saja kalau ayah ga ngopi kepala puyeng "sambil Rahmat menerima bungkusan dari Adelia. "

Sekilas Adelia melihat dimeja pasien ada jatah makan siang ibunya, namun masih utuh.

"Bu, ibu pasti belum makan kan?? Biar Adel suapin ya? "ucap Adelia. "

"Iya itu dari tadi ibumu disuruh makan susah banget "sela Rahmat. "

"Ga mau Del, mulut ibu pahit rasanya. Ga enak makanannya "ucap Hesty. "

"Kalau ibu ga makan, gimana ibu mau sembuh?? Ibu suka ya, diinfus nginep disini? "ucap Adelia. "

"Aaaa, ayok bu makanlah barang beberapa suap "bujuk Adelia. "

Akhirnya sang ibu mau membuka mulutnya, dan pelan pelan menerima setiap suap demi suapan dari anaknya.

Tak terasa makanan jatahnya habis dimakan, berkat ketekunan keuletan Adelia membujuk ibunya untuk makan.

Adeliapun tersenyum senang "Nah begini dong bu. Makannya habis kan ibu jadi cepet pulih ."

Ibunya tersenyum kecut "Habis kamunya tuh, bilang satu suap lagi sudah. Ehh ga berhenti henti.Terpaksa dech ibu makan.

Sosok berjubah putih yang mirip Adelia, mendekati Adelia. Dan tiba tiba masuk dalam tubuh Adelia.

Adelia yang telah dirasuki sosok tersebut mendekati ibunya.

Mengusap dada ibunya yang sedang tertidur dengan tangan kanannya. Setelah itu sosok itupun keluar dari tubuh Adelia.

Part 3

Setelah selesai menyuapi ibunya, Adelia menghampiri ayahnya "Ayah, sebenarnya ibu sakit apa? "

"Ibumu sesak nafasnya kumat, serta tadi pingsan karena tekanan darahnya rendah. Tapi kata dokter besok pagi sudah boleh pulang kok "jawab Rahmat. "

"Ya syukur dech yah, Adel sempat kawatir waktu ayah telfon ngabarin ibu di rumah sakit. "

"Del, ayah pulang dulu ya. Kamu yang nungguin ibu ga apa apa kan?? Ayah mau cek barang barang di warung yang habis apa saja. Sekalian ayah belanja buat besok. "

"Apa ga sebaiknya Adel saja yang cek barang dan belanja?? Biar ayah ga kecapean "saran Adelia. "

"Ya sudah ga apa apa ,ini kunci motor sama uangnya "sambil Rahmat memberikan kunci motor dan sejumlah uang pada Adelia. "

"Adel pergi dulu ya ayah, tolong pamitin ke ibu. Kalau nanti ibu bangun nyariin Adel. "

"Iya nak, kamu yang ati ati "pesan Rahmat. "

Adelia melangkah pergi dari ruang rawat ibunya. Langsung menuju parkiran motor mengemudikannya menuju rumah.

Sesampai dirumah Adelia mencatat semua kebutuhan warung yang stoknya habis. Sesekali Adelia menelfon ayahnya, untuk sekedar bertanya.

Jumlah stok barang yang habis, belinya lagi berapa banyak.

Setelah semua tugas cek barang dan catat barang yang habis selesai. Segeralah Adelia pergi ke pasar.

Karena pasar jaraknya ga terlalu jauh, Adelia memutuskan untuk berjalan kaki.

Setelah sampai dipasar, Adelia segera belanja barang barang yang telah di catat. Namun sejenak pandangannya terhenti pada anak anak jalanan.

Yang sedang mengamen di lampu merah dekat pasar. Adelia berinisiatif untuk membagikan makanan pada mereka.

Adeliapun mencari warung nasi terdekat, dan membeli 5 bungkus nasi rames beserta lauk pauknya. Juga tak lupa membeli minuman.

"Ade ade, sini sebentar "Teriak Adelia memanggil bocah bocah pengamen tersebut ."

"Kalian sudah pada makan belum?? "tanya Adelia. "

"Belum ka, kita belum makan dari pagi "jawab salah satu dari mereka. "

"Ya sudah sini istirahat dulu ,duduk dulu. Kita makan bareng bareng yuk?? "ajak Adelia. "

Adelia mencari tempat yang nyaman untuk mereka makan.

Setelah menemukan tempat yang nyaman dan strategis. Adelia membagikan nasi rames tersebut satu persatu kepada mereka.

Namun mereka berbisik bisik. Akhirnya salah satu dari mereka, memberanikan diri berkata "Ka, kita ga akan mau makan. Kalau kaka juga ga makan bareng kita. "

Adeliapun tersenyum "ini kaka juga mau makan kok "sambil menunjukan bungkusan nasi rames ke anak anak tersebut. "

"Eh kaka boleh tahu kan, nama kalian siapa?? Kalau nama kaka Adelia. "

"Boleh kok ka, namaku Itong, ini sebelah kananku Itung, sebelah kiriku Otong. Kalau yang cewe sebelah kanan kaka Namanya Lili, yang sebelah kiri kaka namanya Lala. "

Selagi asik asiknya makan bareng anak anak jalanan. Tiba tiba ada gelak tawa mendekati Adelia.

"Hahaha gini nech anak penjual kopi, emang pantasnya kumpul sama anak anak jalanan ."

Ternyata yang mengejek dan menertawakan Adelia adalah Rara bersama gang nya.

Adelia sama sekali tak mendengarkan ocehan Rara dan teman temannya.

Bahkan Adelia seolah seolah tak merasa ada kehadiran Rara dan teman temannya. Asik saja melanjutkan makan siangnya bersama sama anak jalanan.

Rara merasa emosi, karena niatnya ingin memancing amarah Adelia malah gagal. Adelia tak menanggapi ejekan dari Rara.

Secepat kilat Rara menampik nasi rames yang sedang dimakan Adelia, sehingga tumpah berantakan.

Adelia yang sedari tadi duduk bersila beralaskan koran, kemudian bangkit.

"Anak anak kaka pamit dulu ya?? "ucap Adelia. "

"Emang kaka mau pulang?? kok lekasan?? "tanya Itong. "

"Kaka mau ambil belanjaan "jawab Adelia. "

"Kita ikut ka, biar kita bantu kaka ya? "kata Otong. "

"Ok dech ,yuk ikut kaka "ajak Adelia. "

Sementara Rara yang merasa dicuekin mendekat ke arah Adelia mencekal lengan Adelia "Heh gwe belum selese sama loe tahu!! "

Adelia menepis cekalan tangan Rara "Lepasin!! Gwe ga mau ribut ribut untuk hal yang ga penting!! "

Sementara sosok yang mirip Adelia tiba tiba datang secepat kilat, masuk ke tubuh Adelia.

Ketika Adelia akan melangkah, dengan cepat Rara mendorong Adelia. Namun karena Adelia telah dirasuki roh yang mirip dirinya. Adelia tak goyah sedikitpun saat didorong oleh Rara.

Tak hanya sampai disitu, Geng Rara yang terdiri dari tiga orang. Ikut ikutan saja menyakiti Adelia.

Ada yang akan menjambak rambut Adelia, malah tangan menjambak rambut sendiri. Ada yang akan menginjak kaki Adelia, malah kaki sendiri yang di injak.

Pemandangan tersebut tak sengaja di lihat oleh Willy. Yang sedang melintas jalan tersebut.

Willy merasa heran melihat kejadian tersebut. Apalagi melihat Adelia yang tak bergeming sedikitpun dari berdirinya.

Tapi Rara terpelanting sendiri, teman teman Rara juga bersikap aneh.

Sadar akan adanya Willy, roh yang masuk tubuh Adelia lenyap hilang.

Rara juga terkejut melihat ada Willy yang secara tiba tiba. "Willy?? kok tiba tiba kamu ada disini?? "

Willy tak menghiraukan pertanyaaan Adelia.

Sementara Adelia telah pergi bersama anak anak jalanan ,tanpa sepengetahuan Willy.

Willypun segera mencari keberadaan Adelia dengan berkeliling pasar. Rara berusaha mencegah Willy namun tak berhasil.

Pada akhirnya Willy menemukan Adelia. Willy memperhatikan setiap apa yang dilakukan oleh Adelia dan para pengamen jalanan itu.

Orang tua kaka kan jualan dirumah. Yuk anterin kaka ke rumah. Kalian mau kan? "ajak Adelia.

Kelima anak jalanan itupun mengikuti Adelia sambil masing masing membawa belanjaan Adelia.

Tanpa sepengetahuan Adelia ,Willy juga mengikuti semua gerak gerik Adelia.

Setelah beberapa menit jalan kaki, akhirnya sampai juga Adelia dirumah.

"Anak anak, siapa yang mau jus buah. Entar kaka buatin. Kaka juga punya puding enak loh ."

Lima anak itupun langsung mengangkat telunjuknya .

Adeliapun membuatkan jus untuk diri sendiri juga untuk ke lima anak jalanan tersebut.

"Oh iya ,kalian kan sudah tahu rumah kaka .Kalau mau jus atau makan ,ga apa apa kesini saja. Warung kaka buka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam "kata Adelia. "

Kelima anak jalanan itupun mengangguk. Setelah selesai minum jus dan makan puding ,merekapun semua pamit pulang.

Willy yang sedari tadi memandang gerak gerik Adelia, tersenyum manis entah apa yang sedang dipikirkannya.

Setelah puas dengan mengikuti Adelia, Willypun segera pergi dari tempat pengintaiannya .

Mengemudikan mobilnya arah jalan pulang.

Sementara Adelia sibuk menata semua belanjaannya. Sambil melirik jam dinding yang ada di warung.

"Astaga, saking asiknya bermain sama anak anak. Ternyata sudah jam tiga sore "batin Adelia. "

Segera Adelia melakukan ritual mandi sorenya ,kemudian membungkus makanan serta membuatkan kopi buat sang ayah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!