NovelToon NovelToon

Suamiku Majikanku Yang Cacat

Kecelakaan

Lan Sahwa, pemuda tampan berusia 23 tahun, barusan saja ia lulus sarjana.

Hari ini adalah hari bersejarah baginya dan kawan kawannya.

Setelah acara wisuda usai, Lan panggilan akrabnya, ingin melakukan touring bersama dengan kawan kawannya

Didalam mobil, Lan tidak sendirian, melainkan ada dua teman cowok, yang ikut dengan mobilnya.

"Lan, setelah ini, kau mau melanjutkan kuliah S2, apa bekerja?" Tanya Liu yang sedang makan kuaci di jok belakang

Alin menoleh kebelakang "Lan itu pinter, kerja sambil kuliah juga mampu dia. Sedangkan aku, otaknya pas pasan. Mending kerjalah. Lulus juga untung" Celetuk Alin

"Aku tidak tanya sama kamu Lin, aku tanyanya sama Lan Sahwa. Bukan Alien Liu" Hardik Liu Chand

"Ah, salah lagi" Kesal Alin

"Hei, kamu nggak usah kuliah juga pasti dapat kerja. Nggak repot seperti kami" Sambung Liu

"Hahaha" Lan hanya tertawa dengan pertengkaran kedua kawannya

"Kamu ditanya malah ketawa Lan, dasar menyebalkan" Kesal Alin

"Sepertinya aku bekerja Lin" Kata Lan

"La terus, aku gimana?" Alin mulai pusing

"Gimana apanya? orang tuamu kan kaya Lin. Papamu juga punya pabrik monitor di Indonesia, kurang apa coba" Sarkas Liu Chand

Alin mendengus kesal, omongannya ditrobos oleh Liu Chand. Dan Lan, sama sekali tidak membantunya menyerang si Liu.

Tiba tiba diperempatan, seorang bapak bapak menyeberang, dengan sepeda motor plus grobaknya, memotong jalan, hingga Lan tidak bisa mengendalikan kemudi

AWASSSSSSSSSS!!!!!!!!!!!!!!

BRAKKKKKK

PRANNNNNGGGGG

Nyonya Mayleen, tiba tiba merasakan aneh pada dirinya

"Ada apa ma?!" Tuan Zhan berjalan cepat keluar dari kamarnya

"Tau nih pa, tangan mama tau tau kebas"

"Situ !!... Bersihkan pecahan gelas ini Situ !!.." Teriak tuan Zhan, agar Situ, TKW asal Indonesia ini segera membersihkan ceceran pecahan gelas tersebut

Situ berlari "Iya tuan"

"Tolong bersihkan pecahan gelas itu ya, tadi jatuh" Ucap Zhan sambil memijit tangan istrinya yang tidak ada rasa katanya

-

Haiii readers... Kusapa lagi kalian, dengan kisah cerita yang baru dan yang berbeda pula. Ceritanya ini, Author berkhayal di luar negeri, tepatnya dinegara Taiwan ya gaess.. Jadi, Nama namanya ikut ikut orang sana.

Yuk lanjut....

-

Sementara, gadis belia bernama Gayatri, usia 18 tahun lulusan SMA, kini sedang sibuk mengumpulkan berkas identitasnya, untuk mencari pekerjaan

Yatri panggilan akrabnya, ingin mengikuti para tetangganya yang kebanyakan menjadi TKW Indonesia, dan ingin memburu mata uang $ NT atau Dolar New Taiwan.

Hari ini Yatri mulai berangkat ke yayasan ketenagakerjaan untuk pelatihan selama 3 bulan

Orang tua Yatri adalah, seorang petani daun bawang didaerah Batang Jawa Tengah, yang bernama bapak Wahyu. Pak Wahyu mempunyai dua putri yaitu Endang dan Gayatri

Endang sudah menikah, dan dikaruniai seorang putra bernama Iqbal yang masih berusia 2 tahun

-

Kembali kebenua lain

Lan Sahwa, Alien Liu, dan Liu Chand, semuanya dilarikan kerumah sakit dipusat kota.

Diantara mereka bertiga, yang paling parah kondisinya adalah Lan Sahwa

Tuan Zhan, nyonya Mayleen, disusul oleh kedua putri lainnya, yaitu Ling Ling dan Mei Mei, kakak perempuan kandung Lan Sahwa, berlari mencari dimana keberadaan Lan Sahwa sekarang

"Lan !!! hwawauwau" Mayleen menangis membrontak tidak terima

"Sabar ma sabar" Zhan menenangkan istrinya terus terusan. Namun, namanya seorang ibu, hatinya bagaikan dirajam pisau ber kaliber, setelah mendengar putra tercintanya tergeletak dirumah sakit

Lan menjalani berbagai operasi ditenggorokannya.

Selang besar sudah masuk melubang dileher Lan.

Ya, Leher Lan dilubangi, dan terdapat selang yang langsung kepernapasan. Karena hidung Lan tidak bisa untuk bernapas normal.

-

Tiga bulan kemudian

Lan masih tetap seperti itu, tidak ada perubahan ataupun perkembangan yang signifikan. Tetapi keluarga bersyukur, Lan masih diberi umur panjang

Lan sudah keluar dari ruang ICU

Selama tiga bulan ini, Lan hanya tergeletak diranjang harap harap cemas menuju ajal. Tapi, semuanya berbuah manis, meskipun Lan sekarang mengalami lumpuh pada sekujur badannya. Dan, hanya kepalanya saja yang masih bergerak alias normal

-

"Pa, sepertinya kita butuh ART khusus untuk merawat Lan. Bagaimana pa, kita cari TKW asal Indonesia saja pa. Orang indonesia itu kan ulet dan jujur. Mama ingin dari sana saja ya pa?" Rayu Mayleen pada suaminya

"Iya terserah kamu ma, coba cari. Tapi, mama harus mencari orang yang benar benar kuat dan sanggup merawat Lan dengan baik"

"Siap pa"

Mayleen dengan gesit mencarikan ART yang masuk kekriteria yang ia butuhkan

"Wah dapat pa, tapi masih belia. Ini pa orangnya"

Mayleen menunjukkan foto seorang gadis asal Indonesia

"Ga ya tri. Namanya Gayatri?" Tuan Zhan mengeja

"Iya pa, yang lain terlihat tua, dan mama takut, yang sudah umur itu tidak kuat. Lihat" Mayleen menunjuk foto calon TKW Indonesia lainnya, yang terlihat kegemukan. Mayleen takut, jika TKW Indonesia mengangkat Lan, Lan malah ketimpah TKW tersebut

"Ya sudah, kapan kira kira siapa tadi namanya gadis itu?" Ucap Zhan sambil meng ingat ingat

"Gayatri pa"

"Oh iya Gayatri. Kapan dia terbang, dan mulai bekerja disini ?"

"Paling seminggu lagi pa"

"Ah iya, nggak apa apa. Papa percayakan sama mama"

"Oke pa sip"

-

Diruang rawat inap, Lan menangis tak henti hentinya.

Kaki dan juga tangannya, tidak bisa ia gerakkan sama sekali. Lan merasakan dirinya seperti mayat hidup. Dan yang hidup hanya kepalanya saja

"Kenapa ini aku ma... Kakiku mana, tanganku juga dimana? kenapa tidak kerasa Hwawawa" Lan terus menangis

Mayleen, Mei Mei, Ling Ling, Dan juga Zhan, semuanya berderai, tak ada yang bisa menjawab pertanyaan Lan.

-

Hari yang ditunggu tunggu keluarga Zhan, kini tiba juga.

Gayatri sudah sampai dinegara ini, dan hari ini ia masuk kerumah sakit dimana Lan ada disitu

"Permisi, Selamat siang" Sapa Gayatri menggunakan bahasa mandarin

Semuanya menoleh kearah pintu masuk kamar rawat inap Lan

"Oh, selamat siang" Saut kedua kakak Lan

"Mari silahkan masuk" Ajak nyonya Mayleen

Tadi dibawah, Mayleen sudah serah terima dengan yayasan ketenagakerjaan penyalur antara calon majikan dan calon pekerja. Jadi, sekarang tinggal memperkenalkan untuk ngajudan dengan majikan yang sesungguhnya

Setelah berbincang bincang masalah apa yang harus dikerjakan, dan Gayatri faham tentang pekerjaanannya, akhirnya semua keluarganya pulang, dan menyisakan mereka berdua

-

Tinggal mereka berdua dikamar rawat inap

Gayatri mengabsen majikan barunya. Ia melihat, si majikan tidak bergerak sama sekali

"Tuan Sahwa, tidurnya miring ya, agar tidak capek"

Lan hanya diam, karena bahasa Gayatri masih susah dimengerti

Gayatri tetap memiringkan badan majikannya

Daripada ngomong tidak disauti, Gayatri ikut pusing

"Mas Paijo, tidur miring ya?"

Lan tambah pusing, dengan omongan Gayatri

Gayatri mulai memiringkan badan Lan, lalu dikasih bantal dipunggung Lan, habis itu, ia tepuk tepuk punggung Lan dengan tangan yang agak menggunung.

Setelah selesai

"Selamat malam mas Paijo, selamat malam tuan Sahwa"

Gayatri tertidur

BERSAMBUNG.......

Akhirnya, Lan kembali kerumah

Setelah dua jam, Gayatri bangun dan mengecek keadaan bosnya

Bantal mulai diambil satu persatu dari punggung Lan. Setelah itu, Gayatri membalikkan Lan, agar Lan tidur telentang

Lan bangun "Ada Ada?"

"Tidak apa apa tuan. Sekarang, tuan tidur lagi"

Begitu seterusnya, Gayatri selalu mengatur tidur Lan, dua jam sekali

-

Pagi hari

Nyonya mayleen tersenyum melihat putranya sudah bersih, dan sudah ganti kostum

"Gayatri, saya sudah bawakan sarapan dari rumah. Sekarang, kamu sarapan"

"Baik nyonya"

Gayatri sarapan dengan lahap. Karena masakan yang Mayleen bawa, masakan khas Indonesia.

Mayleen meminta Situ, untuk masak masakan Indonesia. Soalnya, kebanyakan orang yang baru merantau kenegara ini, tidak doyan makan, karena belum terbiasa dengan makanan khas negara ini

-

Siang hari saat dokter visit, Gayatri diajari cara memijit atau menggerakkan kaki dan tangan Lan agar kaki dan tangan Lan tetap gerak meskipun Lan benar benar belum bisa menggerakkan badan walau secuilpun

Gayatri manggut manggut "Siap dokter"

-

Beberapa minggu kemudian

Selang yang masuk lewat leher Lan sudah diambil beberapa hari yang lalu. Dan hari ini, Lan sudah diperbolehkan pulang.

Tuan Zhan, sudah membelikan apartemen kecil untuk Lan. Karena rumah yang Zhan punya, tidak bisa dilewati kursi roda, karena rumah Zhan begitu masuk disambut tangga. Akhirnya dengan terpaksa, Zhan membelikan apartemen kecil untuk Lan.

Tidak hanya itu, zhan juga membelikan hospital bet atau ranjang pasien khusus untuk Lan. Agar memudahkan Gayatri, untuk mendudukkan Lan, jika Lan ingin duduk

Tuan Zhan juga membelikan kursi roda yang pengoprasiannya menggunakan janggut dan juga bibir sipemakai

"Hah, ayo Lan, coba kursi barumu dipakai" Ucap Zhan

"Oh iya, korset yang baru tadi ma, tolong kasihkan pada Gayatri" Sambung Zhan

"Gayatri, ini dipakai buat sabuk"

Gayatri menerima dari Mayleen

Gayatri membuka, lalu memakainya "Ya Allah, aku seperti petinju kelas dunia" Gumam Gayatri

"Ada apa Gayatri.." Ucap Mayleen

"Tidak apa apa nyonya, hanya ini, saya memakainya sudah benar apa salah"

"Oh, sini sini saya bantuin" Mayleen mengecek korset diperut Gayatri "Udah ini bener kok, cuma tadi kurang kenceng"

"Iya nyonya"

"Ayo Gayatri angkat"

Gayatri mulai mendudukkan Lan dari bed. Lalu, kaki Gayatri mengapit kedua kaki Lan. Setelah itu, barulah Gayatri mengangkat Lan kekursi roda

Gayatri sudah cengap cengap saking beratnya mengangkat majikannya

Lan sudah duduk, dan perekat yang ada didada, sudah direkatkan oleh Zhan

Alat untuk pengoperasian kursi rodapun, sudah dihadapkan pas dibagian mulut Lan

"Ponsel" Lan meminta ponsel untuk dipasangkan pada alat pengoperasian tadi

Keluarga sibuk urusan rumah sakit, sedangkan Lan sibuk dengan ponsel tadi

Setelah beres urusan rumah sakit, akhirnya mereka menggiring Lan

"Ayo coba dipencet, jalan tidak" Zhan

Lan mulai memencet tombol pengoperasian kursi roda dengan dagunya

"Wah.... Ayo jalan. Hati hati Lan, jangan ngebut ngebut" Kata Zhan

Kursi roda milik Lan berbeda, jalannya juga seperti sepeda listrik, jadi orang yang mengikuti dari belakang, semuanya lari lari mengejar Lan

Gayatri mengejar sambil lari lari sampai ngos ngosan

"Mas Paijooooo, tungguin"

Lan mendengar suara Gayatri, akhirnya Lan menghentikan kursi rodanya

"Tuan Sahwa, anda jangan ngebut ngebut. Kalau aku pingsan, tuan tidak ada yang mengangkat" Keluh Gayatri yang sudah membungkuk akibat berlari lari mengikuti Lan

Lan tersenyum

"Ya sudah, kamu depan. Bisa tidak"

"Aku tidak bisa tuan.." Ucapnya sambil melemas, seakan tak berdaya

Kedua orang tua Lan, tersenyum melihat tingkah mereka berdua

Zhan dan Mayleen tertinggal jauh dari mereka berdua. Untung Gayatri gesit berlari mengejar Lan. Meskipun Gayatri terlihat kuwalahan, tapi dia masih sanggup mengejar Lan

"Lan, Gayatri, kita naik MRT saja" Ucap Zhan menunjuk kejalan khusus kereta

"Kita tidak pakai mobil pa? " Kata Lan

"Tidak, karena papa sudah membelikan sebuah apartemen untukmu"

"Hah, terus yang tidur diapartemen siapa? "

"Ya Gayatri sama kamu" Sambung Zhan

Lan terdiam dan terlihat bingung

"Kalian satu kamar, tapi beda ranjang" Ucap Mayleen menimpali

Lan sedikit berfikir

"Sudah jangan difikir terlalu keras. Ayo buruan, kereta yang papa pesan hampir datang, ntar ketinggalan kita" Zhan mulai menggiring mereka semua

Zhan dan Mayleen masuk kejalan khusus pejalan kaki. Sedang Lan dan Gayatri, masuk lewat jalur khusus yaitu khusus penumpang berkursi roda, dan ibu mendorong box bayi.

Mereka berempat sudah masuk kedalam kereta

Zhan, Mayleen, dan Gayatri duduk dikursi penumpang. Sedangkan Lan, masih utuh dikursi rodanya.

Beberapa menit kemudian, mereka berempat turun. Butuh beberapa menit, gedung apartemen yang akan ditempati oleh Lan, sudah terlihat dari bawah

"Lan, itu apartemen yang akan kau tempati" Zhan menunjukkan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi

Lan terlihat sedih

"Jangan sedih, papa dan mama pasti menjenguk kamu kemari oke" Ucap Zhan sambil mengusap lengan Lan

Setelah beberapa menit, mereka sudah sampai diapartemen yang akan ditempati oleh Lan

"Lan, ini unit apartemen untukmu"

Dari dalam ternyata sudah disambut oleh Ling ling dan Mei mei

"Selamat datang adikku" Seru mereka semua. Ada suami suami mereka, dan juga putra Ling ling

-

Pertama masuk langsung disambut ruang tamu, lalu dapur dan kamar tidur

Semuanya serba kecil, tapi tidak masalah. Didalamnya juga sudah ada mesin cuci, kulkas dan perabot lainnya

"Sepatunya ditaruh dilemari paling bawah Gayatri" Ucap Mei mei si pengantin baru

"Iya nona"

-

Makanan penyambutan Lan Sahwa sudah tersaji diatas meja.

"Gayatri, ayo makan dulu" Ling Ling sudah tak sabar untuk makan malam, karena hari sudah mulai gelap

Semuanya makan satu meja, keluarga Lan tidak pernah membedakan ajudannya makan terakhiran. Nggak ada.

Gayatri mulai menyuapi Lan dengan sumpit. Sekarang Gayatri sudah terbiasa makan nasi pakai sumpit "Mas bos, akkkh"

Lan bingung "Ebozz"

"Bukan eboz, tapi bos. Atau bigbos" Gayatri selalu berbicara campur.

"Akkh lagi"

"Sudah sudah, aku sudah kenyang"

"Tapi nasimu masih Lan, ayo habiskan" Mayleen mencoba merayu, tapi Lan geleng geleng tidak mau

"Tidak apa apa nyonya, biar saya yang habiskan"

Gayatri sudah terbiasa menghabiskan sisa makan mas Paijonya. Mubazir katanya kalau tidak dihabiskan.

-

Malampun tiba

Semuanya bubar. Dan yang tersisa pastilah mereka berdua Gayatri dan mas Paijo

Tadi waktu Gayatri mengangkat Paijo, semua keluarga melihatnya

"Oke, sekarang sikat gigi ya tuan"

"Iya"

Gayatri memasang handuk kecil didada Lan. Lalu, Gayatri mulai menggosok gigi Lan

"Selesai"

Tidak lupa Gayatri memasang kateter, agar Lan bisa buang air sebelum tidur

"Selesai"

"Selesai" Ucap Lan menirukan bahasa Gayatri

-

Tugas akhir sebelum tidur

"Sekarang, kita olahraga tuan"

"Iya Paijem"

"Heh??? "

Gayatri naik keranjang Lan. Lalu, Ia mulai meng olahragakan kaki dan tangan Lan, agar kaki dan tangan Lan tetap bergerak, meskipun terbatas

BERSAMBUNG.....

Lan, Liu, Alin, Bertemu Kembali

Pukul 23:00

"Sudah selesai"

Tugas malam ini sudah selesai, Gayatri turun dari ranjang Lan. Lan pun sudah tertidur pulas

"Saatnya tidur "

Gayatri naik keranjang miliknya sendiri, yang berada disebelah ranjang Lan

ZzzzzzZzzzzzzz

-

Pagi harinya sebelum subuh

Gayatri bangun untuk mencuci baju. Gayatri mencuci baju bosnya, sekaligus baju miliknya. Baju dirinya dan Lan, nyucinya ia campur, biar tidak memakan waktu banyak

Masih proses cuci, Gayatri menunaikan kewajiban sholat. Sebenarnya, kalau bosnya tidak punya hati, mungkin apa yang dilakukan Gayatri dilarang untuk masalah ibadah.

Pernah suatu ketika Gayatri sholat, Lan kebetulan melihatnya. Dan setelah itu Lan bertanya

"Yatri, apa yang kamu lakukan tadi? "

"Sholat tuan"

"Kok sholat terus terusan. Nggak capek? nanti pekerjaanmu terganggu dong"

"Kan pakai waktu tuan, nggak terus terusan sholat" Jelas Gayatri

"Tapi aku lihat, kau melakukan lebih dari empat kali kalau nggak salah"

"Iya, sehari semalam sholat itu lima kali"

Gayatri menjelaskan waktu waktunya. Akhirnya Lan mengerti. Dan satu lagi, Lan tidak melarang

-

Kembali kewaktu sekarang

Gayatri sudah selesai ibadah subuhnya. Setelah selesai, ia mulai ngurusin jemuran baju baju tadi.

Karena tempatnya sempit, ia jemurnya ikut ikutan tetangga sebelah yaitu, bajunya digantung semua, dan cantolin di balkon. Kalau masalah sprei, keluarga Lan menyuruhnya untuk dilaundry saja.

Tugas pertama sudah selesai, ia pindah untuk memasak

Gayatri membuka kulkas "Wah, ternyata mbak Ling Ling benar, kulkas isinya penuh. Semua tinggal ambil dan masak sesuka hati asiikkk"

Gayatri mulai mengeksekusi bahan makanan yang ia butuhkan untuk sarapan berdua. Kebetulan untuk makanan Lan, tidak ada larangan dari dokter, jadi bebas terserah Gayatri.

Tinggal nunggu tanak, Gayatri mengecek mas bosnya

"Hei, tuan Lan sudah bangun ya? "

Lan tersenyum "Iya, bau masakan. perutku lapar"

"Eh, ternyata mas Lan bangun karena terganggu bau masakan?"

"Iya, bau masakan. Enak"

"Mas Lan lapar? "

"Iya lapar"

"Iya, tapi tunggu ya, mas Lan harus mandi dulu"

"Iya"

Gayatri mengecek masakannya tadi, ternyata sudah matang, dan matikan kompor.

Gayatri mengambil kursi roda khusus untuk mandi mas Paijo. Kursi roda yang dimaksud adalah, kursi khusus yang ada lubang tengahnya, agar sipengguna kursi, bisa pup disana.

Gayatri mendorong kursi roda tersebut "Wah, kursi rodanya baru tuan, kayak dirumah sakit"

"Iya"

Kalau dirumah sakit, kebutuhan MCK Lan, semuanya yang melakukan pihak rumah sakit. Gayatri hanya membantu dan tidak pokok. Sekarang, karena dirumah, Gayatri harus melakukannya sendiri.

Lan sudah duduk diatas kursi roda mandi. Dan Gayatri mulai mendorongnya kekamar mandi

Setiap pagi, Lan pasti pup. Karena itu, Gayatri memandikan Lan sekaligus.

Setelah selesai mandi, ia mendorongnya lagi, dan mengangkat kembali keatas tempat tidur untuk dipakaikan baju.

Sebenarnya Gayatri risih, tapi mau bagaimana lagi. Ini semua adalah tugasnya mengurus bayi dewasa. Tidak lupa Gayatri memakaikan handbody pada lengan dan kaki Lan

"Gayatri, aku ingin lihat wajahku seperti apa? "

"Mas Lan ingin bercermin?"

"Iya"

Gayatri mengambil cermin "Tuh, masih cakep kan?"

Lan tersenyum "Cukurin jenggotku"

"Oh iya iya"

Gayatri mengambil alat penyukur jenggot, lalu mencukurnya

"Ngaca lagi" Ucap Gayatri sembari mengangkat cermin untuk bercermin Lan

"Iya bersih"

"Rambutnya mau dicukur juga?"

"Iya aku mau, asal kamu yang nyukur"

"Baiklah, tapi kita sarapan dulu saja ya, habis ini, nanti tak cukur rambutmu mas"

"Siap" Jawab Lan

Lan sudah duduk dikursi roda kembali, dan berjalan sendiri menuju dapur

Gayatri mengambil nasi disatu piring. Ia mulai menyuapi Lan dengan telaten.

"Sudah, aku kenyang"

"Kenyang?? baru 5 sendok sudah kenyang?" Ucap Gayatri bohong

"Tujuh Gayatri" Protes Lan

"Nggak nggak 7, ngarang. Enam!! "

"Tujuh Gayatri !!" Lan mulai tak terima

"Enam setengah !!"

"Tujuh Paijem" Wajah Lan ditekuk

"Ahaha ya iya.. Tujuh mas bos. Lagi ya? " Tangan Gayatri sudah diudara, tapi Lan sudah menolak

"Aku ingin makanan enak" Ucapnya sambil tersenyum

"Apa?? "

"Kamu sarapan dulu"

Mau tidak mau Gayatri harus mengelap bibir Lan dulu, karena Lan pasti ingin mainan HP

Gayatri kembali mengatur ponsel, agar Lan bisa leluasa mainan HP

"Bener nih, nggak mau makan? " Tawar Gayatri lagi

"Nggak Paijem, aku lagi serius" Lan sibuk dengan ponselnya

"Minum dulu. Ntar mas Lan cekik cekik" Gayatri menyodorkan minuman dalam botol, yang menggunakan sedotan

"Cekik cekik??" Lan bingung

"Sakaratul maut" Jelas Gayatri

"Hala kamu ngomong apa" Lan tidak faham, tapi biarkan tidak protes ini

-

Kembali lagi pada Gayatri

Bosnya mainan HP, ajudannya sarapan

Sehabis sarapan, tidak lupa, Gayatri mencuci bekas masak, dan bekas sarapan tadi

"Kinclong" Ucapnya sambil mengelap tangannya

"Gayatri !!" Lan mengagetkan, ternyata dia sudah dibelakang Gayatri

"Hallaaaaaa, ada apa!! senengnya bikin jantungku copot"

"Hehe.. Gayatri, nanti teman temanku akan kesini"

"Kesini?"

"Iya"

" Cowok apa cewek? "

"Cowoklah, ada dua. Yang dulu kecelakaan bareng"

"Oh"

"Gayatri... " Panggil Lan lagi

"Iya"

"Aku ingin makan enak"

"Apa itu?"

"Makan babi"

"Hah !!!" Gayatri kaget "Nggak mau. Kalau mas Lan ingin makan sate lempeng ( Lurus), mas Lan harus makan diluar"

"Ahahaha" Lan tertawa

"Jangan tertawa, ntar ada setan yang suka"

"Ahaha, nggak apa apa setannya kamu ahaha"

"Enak aja aku dikatakan setan"

Tiba tiba ada suara besi diketuk besi

Tek tek tek

Tandanya pintu besi apartemen ini diketuk oleh tamu

"Gayatri buka, sepertinya Liu dan Alin datang"

Gayatri membukakan pintu tersebut, ternyata benar. ada dua tamu yang datang, semuanya berkursi roda, dan belakangnya ada ajudannya semua

Gayatri sempat bengong "Hah, ini seperti mau arisan" Gumam Gayatri

"LAN !!! Jeritan mereka berdua, membuat Gayatri minggir takut kakinya kelindas roda roda mereka.

Mereka masuk semua dan memeluk Lan sambil menangis sampai lupa daratan

"Lan, tanganmu tak bisa digerakkan?" Ucap Liu yang terlihat shok melihat keadaan kawan karibnya itu

Lan geleng geleng

Mereka bertiga, yang paling para memang Lan. Lainnya bisa mengusap wajah Lan, sedang Lan hanya bisa menangis produksi airmata

"Sudah Lan, jangan menagis terus. Yang sabar"

Setelah Lan sudah bisa mengontrol emosinya, Gayatri mendekat dan mengelap wajah Lan yang sudah lengket akibat airmata yang terjun bebas

Kedua teman Lan sempat menoleh kearah Gayatri "Seneng ya Lan, kamu diusap usap cewek cakep" Bisik Liu pada Lan, setelah Gayatri mundur

Lan tersenyum

"Oh iya Lan, ini ada kabar gembira untuk kita" Ucap Alin sambil terus menepuk pundak Lan

-

Sementara para ajudan mengambil bekal yang mereka bawa untuk makan makan disini

Diantara ajudan yang paling muda usianya, adalah Gayatri. Lainnya ternyata sudah punya suami semua

Mereka cepat akrab, karena ternyata, semuanya menggunakan jasa TKI semua

"Gayatri, majikanmu terlihat baik, pernah marah tidak padamu?" Ucap Mer ajudan Liu

"Nggak pernah marah mbak, pernah nya nangis. Itupun sudah jarang" Jelas Gayatri

"Iya kasihan, tampan tampan pada reot "

AHAHA

BERSAMBUNG....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!