NovelToon NovelToon

Ilusi Takdir

PENGENALAN

Hai... readers... kali ini di bab ini aku bakalan kenalin tokoh- tokoh yang ada di nov ini.. semoga kalian suka

...----------------...

1.ROJER WANG

Bossy,

Baik,

Tampan,

Dingin,

Kaya,

Ceo,

Arrogant,

Setia

2.MAURA KARAVAN

Baik

Cantik

Mahasiswa terbaik

Lugu

Polos

Rela berkorban

3.CHARLOTE WANG

Anak maura dan rojer

Genius

Hacker

Baik

Dingin

Bossy

Arrogant

4.CATLIN KARAVAN

Saudari tiri maura

Cantik

Licik

Sombong

Pembohong

Iri

NY.AURORA

Ibu tiri maura

Karismatik

Licik

Pembohong

Sombong

Sayang pada anak nya

5.NY. ANINDITA

Ibu rojer

Baik

Cantik

Penuh kasih sayang

6.anthony

Teman rojer

Ramah

Baik

Suka membantu

7.GERY

Teman rojer

Ramah

Tipu muslihat

Setia

8.KARINA

Teman maura

Guru

Ramah

Cantik

Suka menolong

Oke reader udah dulu perkenalan nya😚😚 yok lanjut untuk cerita selanjutnya😁😁

happy reading😍😍😍

Keputusan berat

...ILUSI TADIR 1...

“Pa, Pa--Papa harus bertahan, Papa ngak akan kenapa-kenapa hiks ... hiks ...,” ujar Maura dengan tangis yang sesegukan, sambil membantu beberapa perawat mendorong ranjang rumah sakit. Nampak berbaring seorang pria paruh baya dengan nafas yang terlihat sesak dan darah yang mengalir dari bibir dan kedua hidungnya. Maura yang melihat hal itu, menjadi sangat cemas dan khawatir melihat kondisi Mr. Karavan yang tak lain adalah ayah nya.

“Maaf nona, Anda tunggu di sini!” titah seorang perawat menghentikan Maura di depan ruang IGD. Maura pun duduk di kursi tunggu dengan pasrah menunggu kabar dari dokter.

Tak berselang lama, suara pintu terbuka membuat Maura segera menoleh ke arah ruang IGD. Seorang pria memakai pakaian putih bersih serta testoskop yang bertengger tergantung di lehernya, menampakkan kharisma seorang dokter.

“Keluarga tuan Karavan? “

“ Iya, saya putrinya. Maura Karavan,” jawab Maura dengan mengusap sisa-sisa air mata yang terjatuh mengalir di ke dua pipinya.

“Sepertinya racun telah menyebar ke seluruh organ tubuh Tuan Karavan.”

“Racun?”

“Iya, kami menemukan racun yang bisa menghancurkan organ dalamnya dalam waktu 48 jam.”

“Apa? Racun ... hiks ... hiks ... bagaimana bisa?? Bagaimana?? Lalu, apa yang harus di lakukan Dok? Saya mohon lakukan apapun yang bisa Anda lakukan untuk menyembuhkan Papa saya.”

“Nona Maura tenang dulu. Kami akan mencoba hal yang terbaik, tapi tuan harus segera di operasi untuk menghentikan gerak racun yang telah menyebar. Ini adalah kondisi yang sulit.”

“Iya, lakukan yang terbaik Dok.”

“Untuk itu, Nona silahkan tanda tangani berkas ini. Jangan lupa untuk dibaca dengan teliti!”

Maura mengambil berkas yang di sodorkan dokter, lalu mulai membacanya perlahan dengan seksama. Baris demi baris huruf yang dibaca tanpa berhenti meneteskan air mata. Langkah mata Maura terhenti ketika membaca paragraf terakhir yang mendeskripsikan biaya yang akan di keluarkan hampir mencapai 5 milyar. Serta kalimat yang tercetak tebal.

Pembayaran di lakukan sebelum operasi.

Membaca kalimat tersebut membuat Maura semakin ingin menjerit dan menangis sekencang- kencang nya atas apa yang terjadi.

“Nona kau baik- baik saja?” tanya suara serak menyadarkan Maura untuk kembali pada kenyataan.

“Baiklah Dok, lakukan saja,” putus Maura mengambil keputusan, lalu menandatangani berkas bersampul biru itu.

Aku akan melakukan apa pun untuk Papa, jika perlu aku akan menukar nyawaku dengan nyawa Papa. Batin Maura.

...----------------...

 

Tap ... tap ... ( Suara langkah kaki )

“Bagaimana kondisi Papa?” tanya Catlin dengan seringai sinis. Ia menuruni tangga menelisik kehadiran Maura yang menyimpan kabar besar. Membuat langkah Maura terhenti.

“Hmmm ... sepertinya aku tahu jawabannya dengan diam mu itu. Dia sudah mati kan?” sambung Catlin.

“Cukup Catlin! Kamu perempuan seperti apa? Teganya kamu menyakiti Papa dengan racun. Apa yang kamu pikirkan? Hhhh dia ... dia yang terbaring di rumah sakit adalah orang yang memungut mu dari jalanan bersama wanita matre itu," hardik Maura dengan hati yang terasa sakit.

“Cukup Maura!” teriak Ny.Aurora

Plak.

Ny.Aurora melayangkan satu tamparan keras pada wajah Maura yang telah sembab oleh air mata.

“Kamu tidak akan mendapatkan uang sepeserpun untuk pengobatan si tua bangka itu,” lanjut Ny.Aurora sambil mengeluarkan black card Tuan Karavan, lalu memotongnya berkeping-keping dengan gunting hingga tak berbentuk lagi. Melihat harapan satu-satunya telah di hancurkan oleh Ny.Aurora, membuat Maura putus asa.

Dengan meredam emosinya dan mencoba merendah tanpa memperdulikan ego dan harga diri. Maura bersimpuh di kaki Ny.Aurora memohon maaf atas perilakunya yang kurang ajar.

“Aku, minta maaf Ma atas ke kurang ajaran ku tadi,” ujar Maura dengan nada memohon. Mendengar permintaan maaf Maura membuat Catlin dan Ny.Aurora saling memandang dan melempar senyum penuh kemenangan.

“Baiklah, aku akan memaafkanmu tapi kamu harus menuruti semua perintahku."

“Baik aku akan melakukannya, “ ujar Maura pasrah.

...----------------...

 

Club katarina.

Tampak seorang wanita dan beberapa pria berjalan di sampingnya, memegangi kedua lengan wanita itu.

“Lihatlah wajahmu yang sembab itu, dan lingkaran hitam di matamu,” ujar Alex sambil menyentuh pipi Maura.

Merasa jijik akan hal itu Maura memalingkan wajahnya. Alex yang melihat sikap Maura hanya tersenyum tipis. Ya, wanita yang bersama beberapa pria itu adalah Maura. Ny.Aurora menjualnya pada Alex yang tak lain adalah saudara kandung sang ibu tiri pemilik club di pinggiran kota X.

"Desi!" teriak Alex memanggil seseorang. seorang wanita dengan make-up cukup menor dan baju super ketat yang membalut tubuh seksinya berjalan mendekat.

"Iya, Bos," ujarnya dengan tatapan menunduk.

"Siapkan dia sebaik munkin, buat dia terlihat menarik!" titah Alex pada wanita itu.

...----------------...

Remang- remang cahaya menyinari sebuah ruangan. Di hiasi beberapa lilin dan kelopak mawar yang berserakan di mana-mana. Serta wewangian yang memanjakan hidung, persis seperti kamar pengantin.

Kret!

Suara pintu terbuka membuat Maura terkejut dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Seorang pria masuk dengan sempoyongan dan lansung masuk ke kamar mandi dengan terburu- buru.

"Uwek ... wek ...," suara muntahan pria itu dan bunyi kran air yang menyala dari kamar mandi.

"Uhhh ... panas sekali," ujar pria itu lagi, kemudian keluar dari kamar mandi sambil melonggarkan dasi yang di pakainya. Lalu, menghempaskan dirinya ke atas kasur. Pria itu tidak menyadari akan kehadiran Maura di ruangan itu karna kondisi kamar yang gelap.

Melihat tingkah pria itu yang seakan- akan tidak menyadari kehadiran dirinya. Maura pun melangkah mendekati pria itu.

"Aa--aku akan melayanimu Tu--Tuan," ujar Maura dengan terbata-bata serta tangan yang mengepal keras dan gemetar. Pria itu membalikkan badannya menghadap Maura. Ia langsung melempar jasnya kearah Maura. Hal tersebut membuat Maura terkejut dengan sikap pria itu.

"Ssstt ... diamlah, siapapun kamu pergilah dari sini!" usir pria itu dengan nada tidak nyaman.

Aku tidak boleh pergi, bagaimanapun juga aku harus mendapatkan uang darinya. Batin Maura.

Maura beranjak menuangkan segelas wine yang tersedia di atas meja. Ia mencoba menawarkannya pada pria itu. Berharap pria itu tidak menolak.

"Minumlah," ujar Maura menyodorkan segelas wine, tapi tak di sangka pria itu malah menepis tangan Maura hingga segelas wine itu terlempar dan pecah begitu saja.

"Aku sudah menyuruhmu untuk pergi, tapi kamu tidak mematuhi perkataan ku, dan sekarang kamu harus menerima akibat dari ulahmu sendiri. Aku akan membuatmu sampai tidak bisa berdiri esok hari," ujar pria itu berbisik pada telinga Maura. Pria itu mulai menelusupkan wajahnya pada leher jenjang Maura. Meninggalkan beberapa tanda di sana.

Air mata Maura mulai mengalir dari kedua sudut matanya. Meratapi nasib takdir, dimana ia harus berakhir dengan tidur bersama pria asing hanya demi uang.

...----------------...

...****************...

🌸to be continud🌸

hhhhmmm udah dulu ya untuk kali ini kalo reader penasaran jangan lewatkan eps selanjutnya oke dan eps-eps selanjutnya biar tahu kisah nov ini dan juga maaf kalo masih campur adul soalnya karya pertama😙 jadi di maklumi ya readers.. oh iya kalo kalian suak dan mendukung nov ini jangal lupa ya tinggalin jejak(komentar) biar aothor makin semnagat untuk lanjutin karyanya dan jangan lupa ide2 cemeralng dari para reader supaya author ngak kehabisan ide buat cerita ini ya reader mohon bantuanyanya😁😁😁

jangan lupa vote komen like dan tambah ke rak favorit

kalo komen like dan vote nya banyak author janji akan up setiap hari.

oke dadah👋👋👋

salam manis aouthor:cymut❤😍😙

semoga terhibur ya readers❤❤ I❤U😘😘😘

Meninggalkan Rumah

...ILUSI TAKDIR 2...

 

Sinar mentari mulai menelisik seluruh sudut kota. Menyinari setiap celah-celah kota X. Dua kelopak mata indah membuka matanya, terkena terpaan sinar mentari yang begitu terang. Maura terbangun dari tidurnya. Ia memandangi setiap sudut ruangan tempat ia berada. Kelopak mawar yang bertebaran, pecahan gelas wine yang berserakan, dan beberapa helai pakaian yang tergeletak begitu saja di lantai. Air matanya mulai menetes di kedua pipi, mengingat kejadian tadi malam. Semua yang di miliki kini telah hilang. Kehormatan, harga diri, dan mahkota sebagai seorang wanita telah hilang bersama malam itu.

Maura mengalihkan pandangannya pada pria yang tengah tertidur lelap. Kelopak mata yang sedang tertidur, bulu mata yang tidak terlalu panjang namun terlihat lentik, lekukan wajah yang tampak terlihat jelas mengulaskan ketampanannya. Sungguh pemandangan yang eksotis. Maura menatap pria itu lekat- lekat mengenang apa yang sudah terjadi.

Ku pikir dia adalah pria tua hidung belang, tapi ternyata dia pria muda yang tampan. Batin Maura.

"Aishh apa yang ku pikirkan astaga ... Maura," gumam Maura dalam hati sambil menggeleng- gelengkan kepala, menyingkirkan pikiran yang tidak- tidak.

"Aku harus segera pergi atau dia akan bangun," ujar Maura lagi. Lalu, segera memakai pakaiannya kembali. Ia memungut jas pria itu dan memakainya sebagai perlindungan karna tidak mungkin ia keluar dari club menggunakan pakaian yang sangat pendek.

Ia menatap pria itu sekali lagi, dan mengambil sebuah note yang ada di laci meja kamar itu. Menuliskan sebuah note berisi no. rekening dan pesan singkat yang berbunyi

Aku butuh 5 M tolong transfer ke no. rekening ini.

Dan menempelkan nya pada lampu tidur di sebelah sisi pria itu. Lalu, melangkah keluar meski tubuhnya terasa remuk dan nyeri karna kejadian tadi malam. Ia meninggalkan pria itu yang masih asik bergelut dengan tidur nyenyaknya.

...----------------...

 

"Nona, kita sudah sampai!" seru sopir taksi pada Maura. Ia melihat sekelilingnya dan tampaklah rumah mewah dan megah berdiri kokoh di sisi kanan jalan.

"Terima kasih Pak," ujar Maura lalu memberikan beberapa lembar uang pada sopir taksi. Ia memandangi rumah mewah yang menjadi saksi kenangan masa kecilnya dan kini juga menjadi saksi atas pembantaian nasibnya. Air mata tidak pernah putus mengalir dari kedua pelupuk matanya yang indah. Sejak peristiwa kemarin malam membuat mata indah Maura bengkak.

Maura melangkahkan kakinya memasuki rumah kediaman Karavan. Bangunan yang seharusnya menjadi tempat berlindung namun menjadi sarang buaya yang siap melahap ia kapan saja. Rumah yang seharusnya menjadi miliknya. Namun direnggut paksa oleh ibu dan saudari tirinya dengan segala upaya kelicikan

"Ouch ... sepertinya Maura Karavan sudah kembali dari malam panasnya," ujar Catlin saat Maura memasuki rumah. Mendengar suara mengejek Catlin membuat langkah Maura terhenti. Ia menatap Catlin dengan tatapan sendu. Ia tak punya keberanian lagi untuk membalas ucapan hinaan Catlin. Hanya diamlah pilihan satu-satunya. Ia merasa bahwa dirinya adalah wanita hina dan tidak suci lagi, yang ada hanya ke frustasian dan rasa jijik pada diri sendiri.

"Kamu tampak begitu lelah, apa kamu sangat bergairah saat melayani pria hidung belang itu?" ucap Catlin dengan nada merendahkan, dan memperhatikan wajah Maura dari dekat.

"Ouh ck, ck. Mari kita lihat, kamu bahkan memakai pakaian pria itu. Astaga dan lihat ini ada bekas merah di lehermu. Wow ... ada 30 tanda. Sepertinya aku tidak salah lagi kamu begitu menikmatinya," lanjut Catlin lagi, sambil memeriksa leher Maura yang penuh dengan tanda merah.

Tidak ingin mendengar Catlin yang terus menghina dirinya. Maura memilih pergi menuju kamar daripada terus-menerus mendengar ocehan dan hinaan dari Catlin.

"Hei ... kamu mau kemana? Aku belum selesai bicara!" teriak Catlin, akan tetapi tidak di hiraukan oleh Maura. Ny.Aurora yang melihat pembicaraan itu dari lantai dua hanya tersenyum senang penuh kemenangan.

 

...----------------...

CLUB KATARINA

"Ahh ... kepala ku pusing sekali," ungkap pria yang baru saja terbangun daru tidurnya, Sambil memijat kepalanya ringan.

Melihat sekelilingnya yang berantakan dan suasana kamar club, yang membuat ia teringat dengan kejadian tadi malam.

"Huh, seharusnya ini tidak terjadi. Ini semua gara- gara Gery yang membuatku minum obat perangsang, tapi dimana wanita itu?" ujarnya dengan nada kesal. Ia menyingkap selimut disampingnya. Terlihat jelas ada bercak darah pada sprei itu.

TOK

TOK

Suara pintu di ketuk bersamaan dengan seorang pria dengan penampilan rapi dan formal masuk ke dalam kamar.

"Tuan Muda Rojer, Saya sudah menyiapkan pakaian Anda," ujar pria itu yang tak lain adalah EDENT BLOZE sekertaris ROJER WANG. Ceo tampan perusahaan SUNRISE IT, perusahaan IT terbesar di kota X.

Tak sengaja Rojer melihat note yang tertempel pada lampu tidur di samping ranjang. Ia mengambil dan membacanya, yang ada hanya hanya no. rekening dan sebuah pesan singkat.

"Heh ... hanya gadis murahan. Edent transfer uang sesuai yang tertulis di note ini!" titah Rojer. Lalu, memberikan note tersebut pada Edent.

 

...----------------...

Maura yang telah sampai di rumah sakit dengan menenteng tas berisi beberapa potong pakaian Tuan Karavan. Sebelumnya Maura menuju ruang administrasi untuk membayar tagihan operasi, yang sebelumnya ia telah mengecek apakah uang yang di minta pada pria itu telah masuk ke rekeningnya.

Ia bergegas menuju ruang UGD tempat Tuan Karavan di rawat. Belum sempat Maura masuk ke ruangan itu, ada beberapa perawat yang membawa pasien yang sudah tertutup kain putih keluar dari ruang rawat Tuan Karavan.

"Itu tidak munkin Papa kan," lirih Maura dengan mengulas senyum. Namun, matanya tidak bisa menahan tangis yang pecah begitu saja. Dokter yang menangani Kuan Karavan menghampiri Maura.

"Maaf kau terlambat, aku sudah melakukan yang terbaik. Maafkan aku, ia menghembuskan nafas terakhirnya pukul 20:00," ujar dokter sambil mengelus pundak Maura.

"Akhhh tidak! Ini tidak munkin hiks ...hiks ...," teriak Maura dengan tangisan yang menggema di sudut ruang tunggu itu. Meratapi kepergian ayahnya yang mendadak.

 

...----------------...

Beberapa minggu usai pemakaman Tuan Karavan. Maura yang masih syok dan bersedih di tinggalkan orang yang terkasih. Mulai merasakan ada yang aneh dengan perutnya. Setiap pagi setelah bangun tidur ia selalu mual- mual tidak jelas.

Karena diliputi rasa penasaran dan mengingat kejadian malam itu, Maura memberanikan diri membeli tespek untuk memastikan tidak ada yang salah pada dirinya.

Namun, sepertinya takdir berkata lain. Tespek yang digunakan memperlihatkan 2 garis merah yang sangat jelas. Menandakan saat ini ia tengah mengandung.

"Hiks ...hiks ... ini tidak munkin," gumam Maura dalam tangisnya.

"Astaga, kamu hamil," ujar Catlin yang tiba- tiba mengejutkan Maura. Catlin yang tidak sengaja melewati kamar Maura melihat Maura sedang memegang alat tespek itu. Ia penasaran dengan apa yang di lakukan Maura hingga ia masuk ke kamar Maura tanpa sepengetahuan sang pemilik kamar.

 

...----------------...

Usai kejadian kehamilan Maura yang juga di ketahui oleh Ny.Aurora. Maura terus menerus di hujani dengan hinaan dan cacian dari ibu dan saudari tirinya.

Karena sudah tidak tahan lagi Maura memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Malam harinya Maura mengemasi barang-barangnya dan memesan tiket pesawat lewat teman kampusnya.

"Pah, maafin Maura ya. Maura sudah gagal menjadi seorang putri yang terhormat," ujar Maura memandangi foto Tuan Karavan dan mengecupnya lembut.

Ia melangkah pergi keluar dari kamarnya dengan perlahan tanpa menimbulkan suara agar ibu dan saudari tirinya tidak mengetahui kepergiannya. Jika tidak, Maura akan di buat menjadi bulan- bulanan hinaan oleh mereka.

...----------------...

...****************...

🌸to be continud🌸

hhhhmmm udah dulu ya untuk kali ini kalo reader penasaran jangan lewatkan eps selanjutnya oke dan eps-eps selanjutnya biar tahu kisah nov ini dan juga maaf kalo masih campur adul soalnya karya pertama😙 jadi di maklumi ya readers.. oh iya kalo kalian suak dan mendukung nov ini jangal lupa ya tinggalin jejak(komentar) biar aothor makin semnagat untuk lanjutin karyanya dan jangan lupa ide2 cemeralng dari para reader supaya author ngak kehabisan ide buat cerita ini ya reader mohon bantuanyanya😁😁😁

jangan lupa vote komen like dan tambah ke rak favorit

kalo komen like dan vote nya banyak author janji akan up setiap hari.

oke dadah👋👋👋

salam manis aouthor:cymut❤😍😙

semoga terhibur ya readers❤❤ I❤U😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!