Tanpa terasa, waktu berlalu begitu saja.
Tahun baru telah tiba. Di Istana Utara, pesta tahun baru khusus keluarga diadakan.
“Apa kamu menyukai kuenya, Eve?”
“En.” Eve kecil mengangguk dengan ekspresi polos. “Eve menyukainya, Bibi.”
“...”
Lilia yang sedang menyuapi Eve tiba-tiba terpana. Memaksakan senyum di wajahnya, dia berkata dengan lembut.
“Eve Kecil, kamu harus memanggilku, Kak Lilia. Mengerti?”
“Um …”
Eve tampak bingung. Memiringkan kepalanya, gadis kecil itu berkata dengan ragu.
“Kata Papa, Eve harus memanggil Bibi dengan sebutan Bibi?”
Garpu perak di tangan Lilia tiba-tiba patah. Gadis itu langsung melirik ke arah sosok yang berbaring di sofa dengan malas. Bahkan memakai selimut dan tidak ingin bergerak dari tempatnya.
“Eve kecil makan sendiri, ya?”
“Baik, Bibi.” Eve mengangguk dengan patuh ketika menerima kue dari Lilia.
Sementara itu, Lilia langsung bangkit dan berjalan ke arah pemuda yang membungkus diri dalam selimut seperti pangsit. Gadis itu hendak memegang selimut, tetapi sebuah tangan terulur dari dalam selimut lalu memegang pergelangan tangannya.
“Apa yang hendak kamu lakukan, Lilia!”
“Tentu saja mengambil selimutmu dan membuangnya ke perapian, Kakak Bodoh!”
“Berhenti! Apakah kamu marah? Terima saja, sekarang kamu adalah Bibi! Terima kenyataannya!”
Mendengar ucapan Ciel, sudut bibir Lilia berkedut ketika dia langsung meraih selimut dan mencoba menariknya. Namun gadis itu terkejut ketika tidak bisa menarik selimut itu.
Melihat aura ungu yang samar di sekitar selimut, Lilia meraung marah.
“Kamu benar-benar menggunakan sihir gravitasi hanya karena tidak mau selimut diambil. Dasar Kakak Bodoh!”
“Berhenti berteriak kepada kakakmu sendiri, Lilia! Jika kamu melepas selimut, dunia akan dalam bahaya!”
“Berhenti membual dan keluar dari sana!” Lilia menarik selimut sekuat tenaga.
“Kasihanilah kakakmu ini, Lilia! Setelah pesta tahun baru dan kembali ke Wilayah Blackfield … aku tidak bisa bersantai seperti ini!
Masalah pertanian di musim semi! Masalah kerusakan yang disebabkan beberapa Demonic Beas liar pada musim dingin sebelumnya! Pajak ini, pajak itu … argh! Terlalu banyak!
Aku tidak mau memikirkannya!”
“Berhenti berdalih! Setelah mengunci diri dalam ruang bawah tanah sebulan, kamu bahkan tidak melakukan apa-apa di sisa musim dingin!”
“Aku … aku dalam mode hemat daya!”
“Banyak alasan!”
Eve kecil melihat pemandangan seperti itu dengan ekspresi polos. Benar-benar tidak peduli karena merasa Papa dan Bibinya itu sangat ‘akrab’.
“Apakah mereka mulai lagi?”
Alexander yang baru saja tiba menghela napas ketika melihat Lilia dan Ciel yang memperebutkan selimut seperti sedang berebut senjata artifak.
“Ya … mereka terlihat sangat akrab.”
Julia yang sudah tiba satu bulan yang lalu menatap keduanya sambil menggeleng ringan.
“Paman!”
Melihat sosok Alex, Eve kecil berjalan ke arahnya. Dengan ekspresi polos, gadis kecil itu mengulurkan kedua tangannya.
“Seperti biasa, permen apel untuk Eve Kecil.”
Menyerahkan permen di telapak tangan gadis kecil itu, Alexander kemudian mengelus kepalanya.
“Terima kasih, Paman!”
“Sama-sama.”
Setelah mengatakan itu, Alexander duduk di sofa. Memandang Eve yang sedang memakan permen dengan bahagia, dia menghela napas panjang.
“Kamu sudah menjadi ayah! Paling tidak bersikaplah lebih dewasa!”
Alexander merasa kasihan dengan Eve kecil. Gadis itu adalah anak seorang pelayan Ciel yang meninggal setelah melahirkan. Benar-benar hidup menyedihkan dengan kakek dan neneknya di desa terpencil, tidak tahu siapa ayah dan ibunya selama bertahun-tahun!
Ya … itu adalah cerita yang Alexander dan yang lainnya dengar tentang Eve.
Hanya Kaisar Julius dan Ratu Lilith yang tahu kebenarannya kecuali para bawahan Ciel yang setia. Oleh karena itu, pemuda itu semakin banyak dikritik oleh para bangsawan yang dihasut Ratu Victoria.
Pemalas, pemarah, kejam, penuh ***** … dan sebagainya.
Tentu saja, pihak Ratu Lilith marah dan tidak terima. Namun akhirnya hanya bisa diam karena itu adalah yang terbaik bagi Ciel dan juga Eve.
Sedangkan Ciel sendiri. Bukannya marah, dia malah berterima kasih dengan Ratu Victoria. Dengan bantuan Ratu yang membencinya itu, kursi Putra Mahkota yang hampir mengejarnya kembali menjauh.
“Alexander benar, Ciel. Bersikaplah lebih dewasa!”
Sosok Ratu Lilith akhirnya datang. Melihat ke arah Eve, wanita itu tersenyum.
“Eve kecil, kemari.”
“Nenek!”
Gadis kecil itu berlari dengan langkah canggung ke arah neneknya.
Melihat gadis imut di depannya, Ratu Lilith langsung mengangkat dan menggendongnya. Wanita itu menyentuh pipi Eve yang tampak menggemaskan.
“Nenek, Eve sedang makan. Tidak boleh.”
Eve kecil berkata dengan nada menasihati, tampak imut.
Ratu Lilith sama sekali tidak marah. Sebaliknya, dia malah menggosokkan pipinya ke wajah gadis kecil itu.
Bukan hanya Ratu Lilith. Julia dan Alexander pun berdiri di samping ibunya lalu mengelus kepala atau mencubit pipi Eve kecil.
Dengan suara embusan angin, Eve kecil tiba-tiba menghilang.
“Berhenti menguleni putriku seperti sedang menguleni adonan roti!”
Ciel entah kapan sudah memegang Eve dan mengangkat gadis kecil itu tinggi-tinggi. Pemuda itu menatap keluarganya sendiri dengan ekspresi agak bermusuhan.
“Kamu kalah, Kakak Bodoh!”
Mendengar suara itu, ekspresi Ciel menjadi pucat. Ketika menoleh, dia melihat selimut kesayangannya sudah terbakar dalam perapian. Menurunkan putrinya, pemuda itu tampak agak pucat dan lemas.
“Itu barang impor yang dipesan khusus …” gumam Ciel dengan ekspresi tertekan.
“Kenapa Papa terlihat sedih? Jangan sedih, Papa. Eve akan memberi Papa permen apel, jadi jangan sedih.”
Melihat ke arah putrinya yang memberi sebutir permen di atas telapak tangannya, Ciel merasa rumit. Dia memeluk Eve kecil lalu berkata.
“Eve kecil, jangan contoh Bibi atau Pamanmu. Mereka itu jahat, tidak baik. Apakah kamu mengerti?”
“Eve mengerti, Papa!” Gadis kecil itu mengangguk dengan ekspresi polos.
Mendengar ucapan Ciel, saudari dan saudarinya menatapnya dengan ekspresi tak tertahankan. Dijadikan contoh buruk bagi Eve, sudut bibir mereka berkedut.
Pada saat itu, Eve kecil memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung.
“Lalu … Eve harus mencontoh siapa, Papa?”
“Tentu saja mencontoh Papa.”
Ciel berkata tegas sambil menunjuk dirinya sendiri.
Mendengar ucapan Ciel, ibu serta saudara-saudarinya tiba-tiba membayangkan sosok Eve kecil yang biasanya imut dan aktif malah membungkus dirinya sendiri dalam selimut. Mengurung diri selama musim dingin, bahkan terlihat seperti pangsit.
“TIDAKKK!!!” Mereka berempat langsung berteriak bersamaan.
“Eh?” Eve kecil memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung.
“Eve Kecil, kamu tidak boleh asal mencontoh siapa saja … khusunya Papa kamu.”
Ratu Lilith menyeka keringat di dahinya.
“Kenapa? Dia putriku!!!”
Ciel berkata dengan ekspresi tercengang. Benar-benar tidak menyangka bahwa keluarganya menentang sampai seperti itu.
“Karena kamu adalah anak yang tidak berbakti kepada orang tua.”
Suara dingin terdengar. Pada saat itu, sosok Kaisar Julius datang lalu menatap Ciel dengan ekspresi tak acuh.
“Aku juga tidak ingin Eve kecil ketika dewasa menjadi tidak tahu diri dan tidak menghargai keinginan anaknya.”
“...”
Ruangan menjadi sunyi. Sosok Kaisar Julius dan Ciel saling memandang.
“LUCIEL!!!” teriak Kaisar Julius.
“Apa, Pak Tua! Jangan kira hanya karena kamu memiliki domain, kamu bisa selalu menindasku!”
Melihat bagaimana Ciel membalas tanpa segan-segan, keluarganya benar-benar tertegun. Bahkan mulai berkeringat dingin.
“Kamu masih dendam karena tidak diizinkan untuk masuk ke dalam Dimensi Saku leluhur?!” Kaisar Julius mengangkat alisnya.
“Tentu saja!” jawab Ciel secara langsung.
“Aku sudah bilang, ambil kursi Putra Mahkota dan kamu akan mendapatkan izin itu segera! Kakek dan Gurumu juga setuju dengan itu!”
“Berhenti memaksaku untuk menjadi yang kamu mau, Pak Tua! Hidup tenang dan damai di sudut benua yang terpencil adalah jalan … maksudku, TUJUAN HIDUPKU!!!”
“...”
Semua orang terdiam. Benar-benar tidak bisa berkata-kata. Hanya Eve kecil yang tidak mengerti mengangguk penuh semangat, mendukung keputusan Papa yang dia anggap keren.
Sementara itu, yang lain memiliki pemikiran yang sama dalam kepala mereka.
BISAKAH KAMU TIDAK MENGUCAPKAN OMONG KOSONG DENGAN EKSPRESI SOK KEREN?!
SEHARUSNYA KAMU MALU!!!
>> Bersambung.
“Apakah kamu tidak malu mengatakan hal semacam itu dengan lantang, Ciel?”
Setelah menghela napas panjang, Kaisar Julius bertanya putra yang selalu malas itu.
“Menyebutkan mimpinya dengan lantang bukanlah kejahatan.”
Ciel berkata dengan ekspresi serius. Dia tidak peduli bagaimana yang lain memandangnya. Yang terpenting, pemuda itu ingin hidup santai tanpa tertibat dengan urusan dunia.
“Apa yang dimaksud dengan Dimensi Saku leluhur, Ayahanda?”
Alexander bertanya dengan ekspresi tulus sekaligus penasaran. Namun ucapan ayahnya seperti air dingin yang disiram di atas kepalanya.
“Kamu sebenarnya memiliki bakat yang baik, Alexander. Mencoba naik ke level 6 secepat mungkin sebelum kamu menanyakan hal tersebut.”
“...”
Mendengar jawaban dari Kaisar Julius membuat yang lainnya tidak jadi bertanya. Kelihatannya apa yang Kaisar Julius dan Ciel bicarakan berada di tingkat berbeda. Lagipula, mereka tidak ada hubungannya.
Hanya saja … mereka penasaran kenapa si malas itu benar-benar menginginkannya.
Dimensi Saku.
Dimensi saku sendiri adalah sebuah dimensi kecil yang menyatu dengan dimensi tempat mereka berada. Dimensi itu sendiri seperi dunia kecil yang bisa dikatakan berada di bawah dimensi mereka.
Ada beberapa jenis dimensi saku dari yang hanya berupa tempat tanpa kehidupan sampai tempat seperti dunia kecil yang dipenuhi kehidupan. Tentu saja, karena sangat langka, hanya ada beberapa gerbang mengarah ke dimensi saku.
Menurut yang tercatat dalam sejarah, mungkin hanya ada belasan dimensi saku!
Di bagian Selatan Benua sendiri hanya ada dua, itu pun juga dikuasai oleh Kekaisaran Black Sun. Namun hanya satu yang bisa diakses. Sedangkan yang lainnya … gerbang itu tertutup sejak lama.
Selain leluhur pertama Keluarga Dawnbringer, tidak ada yang tahu ke mana gerbang itu menuju.
Bahkan para banyak penguasa sebelumnya yang mencoba memecahkan segel tetapi hasilnya nihil.
Sedangkan Dimensi Saku yang kedua, tempat itu disebut … Land of a Thousand Eclipses.
Negeri seribu gerhana, nama yang cukup sombong dan tampak cukup bagus. Namun setelah mengetahui tempat apa itu, Ciel sendiri masih sangat terkejut karena … tempat itu adalah makam para Kaisar penguasa Kekaisaran Black Sun sebelumnya.
Ciel yang mengetahui itu untuk pertama kali merasa leluhurnya terlalu gila untuk menjadikan sebuah Dimensi Saku sebagai makam.
Alasan kenapa Ciel ingin masuk ke sana adalah untuk menemukan monumen peninggalan leluhur. Dikatakan bahwa jika berada di sana … akan adan petunjuk dan pencerahan tentang berbagai macam domain. Domain yang cocok untuk dibangun.
Sebenarnya Ratu Naga di Frozen Cloud Mountains juga pernah bilang bahwa Domain itu bisa dibangun sendiri, bahkan tanpa harus mendapat petunjuk. Bahkan Domain semacam itu akan menjadi lebih kuat karena dibangun berdasarkan kecocokan.
Hanya saja … kemungkinannya hanya 50/50. Terkadang berhasil, tetapi juga gagal.
Ciel merasa akan sangat sia-sia jika dirinya membuang waktu terlalu lama untuk melakukannya. Jadi dia ingin mendapatkan petunjuk untuk membangun Domain miliknya sendiri.
Akan tetapi, tempat itu terkunci dan hanya sosok kakeknya yang bisa membuka.
Ciel mengirim surat kepada kakeknya untuk meminta pertolongan, tetapi dengan tegas ditolak. Ya … kecuali dia mau menjadi Kaisar berikutnya.
Membayangkan bagaimana dia harus duduk di ruang kerja dari matahari terbit sampai terbenam, pemuda itu tentu saja dengan tegas menolaknya!
Pada akhirnya, karena sama-sama sombong dan keras kepala … mereka berakhir di jalan buntu.
“Lupakan! Musim semi akan segera tiba. Kamu harus ingat, Ciel … kakek dan nenekmu akan datang berkunjung pada musim gugur.
Kamu masih ingat, kan?”
Ratu Lilith yang sedari tadi diam tiba-tiba bicara kepada putranya.
“Tentu saja saya masih ingat,” ucap Ciel dengan santai.
“Kamu akan pulang … kan?”
“Anu …” Memegang dagu, Ciel tampak serius. “Sepertinya saya memiliki banyak kesibukan dan-”
“Luciel …” ucap Ratu Lilith sambil tersenyum ramah.
“Bukankah mereka sibuk? Seharusnya Kakek dan Nenek sibuk, kan? Kenapa mereka harus datang berkunjung?”
“Bukankah berkunjung ke tempat kerabat sesekali itu normal?”
“Namun mereka … ugh! Lupakan. Saya akan berusaha untuk kembali jika tidak sibuk.”
“Kamu HARUS kembali, Ciel.”
“...”
Melihat senyum di wajah Ibu serta Ayahnya, entah kenapa Ciel merasakan firasat yang tidak baik. Merasa bahwa kedatangan kakek dan neneknya itu mungkin akan membawa masalah besar bagi dirinya.
Setelah bercakap-cakap sebentar, mereka akhirnya memulai pesta sederhana.
Dibandingkan dengan dua Istana lainnya, Istana Utara sendiri melakukan pesta lebih larut. Itu karena mereka harus menunggu Kaisar Julius mengunjungi Ratu Victoria dan Ratu Margaret terlebih dahulu.
Alasan kenapa mereka tidak makan di meja yang sama pada waktu bersamaan … Ciel sendiri tidak begitu jelas. Mungkin karena tradisi, atau mungkin karena tiga Ratu dan keturunan mereka tidak akur satu sama lain.
Larut malam, dalam kamar Ciel.
Duduk di kursi sambil memandang ke luar jendela, Ciel menghela napas panjang. Tanpa dia sadari, pemuda itu mengenang apa yang telah dia lalui sejak diusir dari Istana. Memejamkan matanya, pemuda itu tersenyum lembut.
Aku harap aku bisa terus menjaga mereka semua … tidak lagi merasakan apa yang disebut perasaan kehilangan.
“Papa?!”
Mendengar suara manis memanggilnya, Ciel membuka matanya. Melihat sosok Eve kecil yang menggosok mata sambil berjalan ke arahnya dengan menyeret bayi Frost Wyvern membujat pemuda itu tersenyum.
“Seharusnya kamu membiarkan Wyvern Kecil itu tidur, Eve.”
“En.” Eve kecil mengangguk ringan sebelum melepaskan ekor bayi Frost Wyvern.
Makhluk malang itu langsung melarikan diri ke sudut kamar. Naik ke sarang kecilnya yang hangat sebelum meringkuk lalu memejamkan mata. Kelitahannya sudah terbiasa dengan gangguan gadis kecil itu.
Menghampiri ayahnya, Eve kecil kemudian memeluk kakinya dengan wajah mengantuk.
Melihat gadis kecil itu nyaris tertidur sambil memeluk kakinya membuat Ciel menggeleng ringan. Ketika melihat gadis air liur gadis kecil itu menetes ke celananya, pemuda itu akhirnya terkekeh.
Ciel kemudian mengangkat dan menggendong gadis kecil itu. Melihat sosok Eve yang terlelap dalam pelukannya, pemuda itu mengecup kening putrinya.
“Mimpi indah, Eve.”
Menatap ke luar jendela dan melihat langit malam dipenuhi bintang, Ciel diam-diam berharap.
Aku harap … semuanya akan selalu indah seperti ini.
>> Bersambung.
Kastil Black Lily.
Tanpa terasa, setengah tahun kembali berlalu begitu saja.
Hari ini adalah hari pertama di musim gugur. Ciel yang membuka matanya melihat Ariana, Camellia, Elena, Isabella, dan Jenny yang masih tertidur pulas. Melihat mereka, pemuda itu tersenyum lembut.
Banyak hal terjadi selama setengah tahun. Menginjak usia 18 tahun pada musim semi, Ciel akhirnya bebas melepaskan rasa tegang yang selama ini dia tahan. Pemuda itu juga bersyukur, sejak kembali ke Wilayah Blackfield, Eve kecil menjadi lebih mandiri. Lebih sering tidur sendiri di kamarnya daripada terus mengikuti ayahnya.
Selain itu, Ciel juga sangat senang dengan perkembangan Wilayah Blackfield.
Di Wilayah Black Lily, keempat Viscount telah menjalankan semuanya dengan sangat baik. Bukan hanya daerah yang mereka pimpin berkembang, tetapi kekuatan mereka dan pasukan pribadi mereka menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Pertanian obat berjalan lancar, hampir semua petani di Daerah Greenscale yang Jean dan bawahannya pimpin menanam tanaman obat.
Produksi potion berjalan lancar, bahkan sudah ditambah banyak tenaga kerja (budak-budak baru yang memiliki bakat bagus dalam alchemy).
Daerah Black Orchid yang dipimpin oleh Ryo juga telah menjadi kota perdagangan yang amat makmur. Ciel sendiri juga melihat bahwa hubungan Ryo dan Helena Roschild menjadi lebih dekat.
Daerah Blackrock menjadi oasis bagi para ras heteromorph. Mereka sangat bahagia dan begitu memuja, bahkan menganggap Ciel sebagai inkarnasi Dewa Iblis.
Sedangkan Daerah Black Lily sendiri, sebagai pusat Wilayah Black Lily tentu yang paling makmur. Belum lagi banyak anak-anak yang mendapatkan pendidikan gratis di Akademi Black Lily untuk masa depan yang lebih baik.
Wilayah Scarlet Roze, Ciel tidak terlalu mengurusnya dan memberikan urusan itu kepada Keluarga Roschild. Tentu saja, dia masih meminta untuk mengendalikan beberapa daerah untuk dirubah secara total.
Salah satu daerah menjadi pertanian anggur. Kilang anggur besar didirikan di tempat itu.
Ada juga daerah yang menjadi ladang barley, tanaman jenis gandum untuk membuar bir. Ciel berencana membuatnya sebagai tempat produksi bir dengan kandungan alkohol yang tidak terlalu kuat. Cocok untuk dinikmati rakyat kecil yang penat setelah bekerja.
Ciel memberikan misi itu kepada Ralph dan Catherine. Awalnya mereka tidak tahu bahwa sosok tuan baru mereka akan sebaik itu. Dengan bantuan berbagai potion yang menutrisi tanaman anggur untuk segera tumbuh dewasa, kilang anggur mulai bisa beroperasi beberapa bulan setelah mereka berdua tiba.
Anggur kelas tertinggi untuk dirinya sendiri, anggur kelas tinggi untuk diberikan atau dihadiahkan kepada beberapa pelanggan VIP dan kerabat, dan anggur yang diproduksi secara masal.
Tentu saja, meski itu diproduksi secara masal, kualitasnya tidak jauh lebih buruk daripada anggur Keluarga Jadewine. Ciel juga telah menghubungi mereka. Dirinya tidak berniat membuat kilang anggur di berbagai tempat, satu yang besar sudah cukup. Itu juga tidak akan terlalu mengancam bisnis keluarga mereka.
Selain itu, ada juga bir yang bisa dinikmati masyarakat kalangan bawah dengan rasa yang nikmat.
Keseluruhan Wilayah Blackfield bisa dianggap wilayah mandiri yang kaya dan sangat makmur sekarang. Tidak hanya makmur secara ekonomi, tetapi juga kuat dalam barisan ksatria.
Tiga resimen telah dipenuhi oleh ksatria di level 2 (akhir), bahkan sosok yang bisa dianggap elit berada di level 3 (awal).
Sedangkan resimen bayangan, semuanya telah berada di level 3! Kebanyakan ada di tahap awal, tetapi ada juga yang sudah berada di tahap menengah. Bahkan, beberapa sudah di tahap akhir!
Memang itu tidak terlihat begitu luar biasa, tetapi setelah memikirkan bahwa mereka adalah ksatria yang berada di usia belasan tahun … betapa mengerikannya itu?
Selain itu, jumlah para rekrutan telah berlipat!
Kemungkinan besar, dalam tiga atau empat tahun Ciel akan memiliki pasukan yang terdiri oleh para pemuda, tetapi tidak kalah dengan pasukan pada tingkat Duchy. Sedangkan pemain inti, mungkin bawahan Ciel sekarang telah melebihi pemain inti dalam sebuah Duchy.
Camellia, Elena, dan Isabella telah berada di level 5 (awal).
Ariana dan Jenny berada di level 4 (menengah).
Asterious, Jean, Gordon dan Theodore berada di level 5 (awal).
Si kembar Flora dan Fiona berada di level 4 (menengah).
Clark dan Ryo berada di level 5 (menengah).
…
“Ini adalah kekuatan uang,” gumam Ciel.
Dengan uang yang dia dapatkan dari perjalanannya ke Kerajaan Black Star, dia benar-benar mampu mengembangkan pasukan sampai seperti itu. Pemuda itu juga bisa membeli banyak bahan yang berharga lalu meminta ayahnya untuk menyuruh alkemis Kekaisaran membuat beberapa potion yang sangat berharga yang membantu kecepatan naik level.
Tentu saja, tidak bisa hanya mengandalkan potion tetapi juga usaha yang begitu keras. Namun …
Bawahan Ciel yang mana yang bukan pekerja keras?
Bakat luar biasa + kerja keras + bantuan eksternal yang mencukupi \= Hasil saat ini.
Itu masih kekuatan mereka yang bisa dikerahkan kapan saja. Sedangkan bantuan darurat, masih ada Ferdo dan Fito yang merupakan iblis level 6 (awal). Ada juga Aragil, si armor hidup yang berada di level 6 (menengah). Ditambah dengan putri kecilnya sendiri yang merupakan iblis level 6 (awal), selain Ciel …
Masih ada empat makhluk level 6 yang setara dengan Raja di Kerajaan kecil! Mereka semua berada di Wilayah Blackfield yang kecil, terpelosok, dan tidak mencolok!
“Uang dan kekayaan memang tidak bisa membeli segalanya, tetapi bisa mempermudah untuk mendapatkan banyak hal yang berarti.”
Memikirkan itu, Ciel menghela napas panjang. Pemuda itu membangunkan kelima kekasihnya. Dia kemudian mandi sebelum akhirnya pergi sarapan dengan mereka.
Selesai sarapan, mereka duduk santai bersama. Dibandingkan dengan sebelumnya, kelima wanita itu benar-benar tampak lebih cantik dibandingkan sebelumnya. Cantik, kuat, dan bisa diandalkan.
Ciel merasa bisa hidup tenang sambil mengandalkan mereka sekarang.
Tentu saja, sebelum itu dia harus memastikan bahwa Wilayah Blackfield berjalan dengan sangat baik. Menambal semua celah dan memperkuat pertahanannya sampai dirinya merasa sangat aman.
“Apakah ada beberapa masalah akhir-akhir ini?” tanya Ciel dengan nada bosan.
“Tidak ada, Tuanku.” Kelima wanita itu menjawab serempak.
Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki yang cukup terburu-buru.
“Bawahan ini datang untuk melapor, Tuanku!”
Melihat sosok ksatria berlutut, Ciel sama sekali tidak marah dan berkata dengan nada bosan.
“Katakan.”
“Ada sebuah kereta kuda dengan lambang yang tidak dikenal menuju ke arah Kota Black Lily dengan kecepatan luar biasa, Tuanku.”
“Apakah kalian tidak menghafalkan lambang dari bangsawan penting di Kekaisaran Black Sun?” tanya Ciel heran.
“Kami menghafal semuanya, Tuan. Hanya saja … itu tidak ada di antara lambang bangsawan dari Kekaisaran Black Sun. Sedangkan dalam penampilan, itu seharusnya bukan kereta kuda yang digunakan bangsawan kecil tidak dikenal.”
“Bagaimana dengan penampilannya?”
“Seluruh kereta berwarna perak dengan garis perak dan hiasan dari amethys. Itu juga ditarik oleh delapan kuda yang-”
“Cukup.”
Ciel berkata dengan tenang. Pemuda itu langsung menoleh ke arah lima kekasihnya sebelum berkata.
“Jika ada yang mencariku, katakan bahwa aku sedang berada di Blackwood Forest untuk melakukan sesuatu.”
Setelah mengatakan itu, Ciel bangkit lalu berjalan agak tergesa-gesa.
PYAR!!!
Kaca jendela pecah ketika bayangan hitam melesat dan berhenti di depan Ciel.
Setelah dilihat dengan jelas, itu adalah lelaki tua dengan tubuh dipenuhi otot. Rambut, janggut, dan kumis perak yang dipangkas begitu rapi. Terlihat masih begitu bersahaja meski sudah cukup tua. Sosok itu benar-benar memancarkan aura ‘Heroic’.
“Setelah dewasa, kamu masih saja dingin. Itu melukai hati kecil lelaki tua ini, Luciel.”
Melihat sosok itu, Ciel terdiam. Melirik ke arah jendela yang hancur,pemuda itu tidak bisa tidak mengeluh.
“Tidak bisakah anda berhenti menghancurkan sesuatu ketika tiba, KAKEK?”
>> Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!