NovelToon NovelToon

Papa Merindukannya

Bab 1 Awal mulai kekacauan

Di suatu malam yang gelap dan hujan, ada sebuah perusahaan besar yang sedang mengalami sebuah insiden yang cukup besar, dan masalah ini sangatlah berpengaruh bagi perusahaan tersebut.

Perusahaan itu di jalankan turun-menurun dari generasi satu ke generasi lainnya, dan kali ini pemilik dari perusahaan tersebut adalah Arthur Sheng. permasalahan di perusahaan tersebut adalah sejumlah uang milik perusahaan di bawa kabur oleh investor yang sudah terikat kontrak dengan perusahaan atau juga di sebut dengan penggelapan uang.

Emosi tak bisa Arthur kendalikan lagi. Para karyawan berusaha untuk menenangkan, namun usaha mereka semua hanyalah sia-sia. Tidak lama dari situ istri dari sang CEO datang ke kantor yang memiliki tujuan untuk menenangkan emosi sang CEO.

Nama istri dari Arthur adalah Ilona, dia satu-satunya nyonya muda di keluarga Sheng.

"Apa aku diperbolehkan masuk?" ucap Ilona yang berbisik.

"Nyo... nyonya besar, silahkan masuk." jawab salah satu karyawan dengan raut wajah yang sedikit tegang.

"Tinggal kan kami, kalian boleh keluar sekarang." seru Ilona.

"Ba... baik nyonya, kami permisi." satu persatu karyawan meninggalkan ruangan Arthur.

"Sayang... ayolah jangan terlalu berlarut larut dalam masalah ini, kau itu termasuk ke dalam salah satu orang-orang terkaya di kota ini, investasi yang serupa seperti itu bisa kita dapatkan kembali dengan mudah." ujar Ilona yang berusaha menenangkan.

"Ilona, ini adalah investasi terbesar yang kita miliki, aku tak pernah menyangka bahwa mereka akan membawa kabur seluruh uang itu. Semua yang mereka ambil itu adalah pendapatan terbesar yang perusahaan ini miliki, besi penyangga dari perusahaan!"

"Iyahh suamiku, kalo begitu mulai esok mereka semua akan menjadi buronan, dan kita akan mencari mereka bersama sampai ketemu, okay? halo... wahai suamiku, kau ini adalah salah satu orang terkaya di kota ini, apapun yang kau inginkan pasti bisa untuk di dapatkan dengan sangat mudah, aku percaya kamu dapat menemukan pelakunya." ujar Ilona yang berusaha meyakinkan.

Namun, alih-alih terhibur Arthur malah semakin terguncang oleh emosinya, Arthur menganggap bahwa Ilona tidaklah mengerti dirinya, dan tidak pula mengerti akan situasinya sekarang, walaupun dirinya sangatlah kaya tetapi sumber utama dari penghasilannya hilang, ini adalah titik terendah Arthur.

Arthur berbicara dengan nada suara tinggi. "Cukup! Ilona, aku sudah pernah katakan kepadamu jangan pernah memudahkan suatu hal dengan sangat mudah!"

"Maksud ku bukan seperti itu sayang, Arthur tenanglah, jangan terlalu menghawatirkan uang perusahaan tidak akan kembali, kamu ingatkan dengan perusahaan-perusahaan luar yang berada di pihakmu? mereka semua pasti akan membantumu untuk mengembalikan keuangan perusahaan, Arthur kamu masih memiliki peluang besar untuk menghasilkan uang itu kembali, dan aku ingin memberitahumu suatu kabar baik, yaitu..." Tiba-tiba Arthur menyela Ilona yang sedang berbicara.

"Sudah aku bilang berapa kali Ilona! itu semua tidaklah semudah apa yang di katakan, kau tidak mengerti perasaan suamimu sendiri?"

"Aku tau Arthur, coba dengarkan aku dulu, aku ingin memberitahumu suatu hal yang sangat penting, suamiku...." lagi-lagi Arthur menyela Ilona berbicara.

"Pergi dari sini! mulai dari hari ini, aku sudah tak ingin lagi melihat wajahmu itu, pergi dari kantorku, dan menjauh lah dari hadapanku!" Arthur tidak dapat lagi menahan emosinya.

"Apa? kamu bercandakan?" tanya Ilona yang mulai ketakutan.

"Aku serius Ilona! pergi dari sini, dan menjauhlah dariku!" Arthur membentak Ilona seperti bukan selayaknya seorang suami yang berbicara kepada istrinya."

Ilona hanya bisa terdiam tanpa bersuara lagi, dirinya tidak pernah menyangka bahwa suaminya sendiri akan sekejam itu untuk mengusirnya, tanpa berkata apa-apa lagi Ilona langsung memalingkan wajahnya dari tatapan Arthur.

Ilona berlari menjauh dari kantor, air mata yang sudah tidak dapat ia bendung lagi pun akhirnya terjatuh, karyawan-karyawan Arthur yang melihat Ilona merasa kebingungan, bertanya-tanya di dalam hatinya kenapa? ada apa dengan tuan dan nyonya? apa yang telah terjadi pada mereka?.

Di malam yang gelap dan hujan Ilona berjalan tanpa tujuan, ia sangatlah menyesal karena sudah membuat Arthur marah padanya.

"Maafkan bunda yah sayang, bunda belum sempat untuk menyampaikan pesan bahwa bunda sedang hamil." Sambil terus mengusap-usap perutnya, Ilona sangatlah kebingungan, untuk sementara ia harus tinggal dimana karena sejak ia kecil orang tua Ilona telah meninggalkannya di panti asuhan.

Tack... tuck... tack.. (suara langkah kaki di jalan yg basah)

Ilona terkejut awalnya ia akan melarikan diri namun...

"apakah kamu ilona?"

Ilona menoleh ke belakang dengan menutup matanya karena takut.

"Iy... iyahh" jawab Ilona yang ketakutan.

"Ilona haii... ini aku Rio Cen apa kau ingat? aku teman mu dulu di panti asuhan yang setiap harinya selalu bermain denganmu. Apa yang kamu lakukan disini? keadaan malam hujan deras begini apa kau tidak takut? kamu itu wanita Ilona berbahaya bagimu untuk keluar rumah di malam hari."

Ilona membuka matanya. "Ri... Rio? Ap... apa kamu Rio si ingusan itu?"

"Hahaha, iyahh itu aku, tapi sekarang aku sudah tidak ingusan lagi loh..." Rio tertawa mendengar Ilona memanggilnya dengan julukan mereka dahulu.

Tak di sangka-sangka ternyata Ilona menemukan teman masa kecilnya di waktu yang sangat tepat, Rio adalah anak tunggal dari keluarga Cen yang kebetulan pemilik dari panti asuhan yang dahulu Ilona tinggali, pada saat mereka kecil Rio sering bermain bersama Ilona.

"Apa yang sedang kamu lakukan disini?" tanya Ilona.

"Aku baru saja beres meeting, terus bagaimana dengan dirimu sendiri, apa yang kau lakukan? ini sudah sangat ralut malam, tidak baik untuk seorang perempuan lajang berkeliaran di malam hari." ujar Rio yang memperingati Ilona.

"Haahaha... apa? apa kamu bilang? aku masih lajang? Rio aku sudah menikah suamiku CEO dari perusahaan Sheng."

"Ups... aku tak tau bahwa ternyata kamu sudah menikah, lalu apa yang sedang kau lakukan disini dengan keadaan yang basah kuyup seperti ini? oh, aku tau kamu pasti sedang marah, lalu memutuskan untuk kaburkan? Ilona itu sangatlah tidak baik, suamimu pasti akan sangat menghawatirkanmu."

"Tidak aku tidak marah, aku di usir oleh suami ku." jawab Ilona dengan senyuman.

"Apa!? kau di usir oleh suami mu? tapikan suamimu itu terkenal sebagai pria yang lemah lembut, tampan, dan berwibawa." seru Rio yang terkejut.

"Hahaha... Rio kau sangat berlebihan, suamiku memang orang yang baik hati, namun aku telah membuatnya sangat marah, dan akhirnya ia mengatakan bahwa dia tidak mau lagi melihat wajahku, dan mengusirku dari kantor, padahal aku sedang hamil."

"Apa!!!... kau sedang hamil? apakah kau sudah mengatakan nya? kejam sekali kalau dia sudah tau." ujar Rio dengan raut wajah sedih.

"Aku belum memberitahunya, dan maksud dari kedatanganku ke kantor itu adalah untuk memberitahukan berita ini, namun..." Rio menyela Ilona yang sedang berbicara.

"Baiklah... aku mengerti, masuklah ke dalam mobilku dan ceritakan semuanya kepadaku nanti, apabila kamu kebingungan harus tinggal dimana, ikutlah bersamaku untuk tinggal di inggris sementara waktu saja hingga bayimu lahir." Rio seketika bersikap sangatlah serius.

Tanpa berfikir panjang lagi, Ilona pun memutuskan untuk menyetujui tawaran Rio agar tinggal bersamanya untuk sementara waktu di Inggris sampai anaknya lahir. Sementara itu Arthur sedang menyesali perbuatannya terhadap Ilona, Arthur bergegas mencari Ilona setelah menyadari kesalahannya, namun sepertinya pencarian itu sangatlah terlambat, karena Ilona sudah pergi bersama Rio menuju ke Inggris. Penyesalan selalu datang di akhir, tidak akan pernah ada penyesalan yang datang di awal.

Bersambung..... lanjutkan Bab 2, tetap suport dan berikan dukungan terbaik kalian.

Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤

Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam

Bab 2 Awal dari perpisahan

Arthur langsung bergegas membuat pencarian besar untuk mencari keberadaan Ilona, tidak lupa Arthur pun mengumumkan ke seluruh media penayangan televisi, internet, dan koran.

Arthur juga menyuguhkan bayaran yang cukup besar bagi siapa saja yang dapat menemukan Ilona, namun semua usaha Arthur itu sia-sia, karena ia hanya mengumumkan di negaranya saja, sedangkan Ilona berada jauh di inggris.

"Ilona, apakah kamu benar-benar menganggapku serius? sehingga kamu benar pergi meninggalkan aku sendirian seperti ini?. Semua ini adalah salahku, di fikiranku saat itu hanyalah uang dan kemajuan perusahaan, tanpa berfikir bahwa hidupku akan lebih hancur apabila tidak ada Ilona."

Dengan rasa penyesalan yang amat mendalam Arthur tak hentinya menyalahkan dirinya sendiri, namun ada satu orang yang dapat menenangkannya, yaitu sekertarisnya sendiri yang bernama Susan, Susan sudah bekerja lama bersama Arthur selama bertahun-tahun.

Susan ternyata diam-diam memiliki perasaan terlarang terhadap Arthur, dan keadaan ini di manfaatkan olehnya untuk bisa menggantikan posisi Ilona sebagai nyonya besar.

"Ayolah Arthur... bersemangatlah, aku percaya akan ada seseorang yang menemukan istrimu, bersabarlah."

"Susan, seharusnya aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu kepadanya. Setelah ia kembali, aku berjanji akan selalu menjaganya, tidak akan pernah lagi untuk membentaknya ataupun kasar terhadapnya. Susan, aku sangatlah kejam karena membiarkan Ilona pergi keluar sendiri tanpa ada perlindungan, apalagi dengan keadaan cuaca yang sedang hujan deras."

"Kau terlalu dramatis Arthur, kamu hanya sedang emosi, Ilona pasti akan memaafkanmu."

Susan berbicara di dalam hatinya: "Ilona, aku doakan kamu tidak akan pernah kembali, kamu boleh saja kembali asalkan dalam keadaan tak bernyawa. Ilona, akan aku rebut kembali tahta yang seharusnya di miliki olehku sekarang."

"Susan, apakah sudah ada kabar baik dari pencarian ini?" tanya Arthur yang cemas.

"Sejauh ini belum di temukan ciri-ciri keberadaan Ilona." jawab Susan.

"Ilona, sebenarnya kamu ada dimana?"

"Sabar Arthur, Ilona pasti akan segera ditemukan. Bagaimana kalau kita bahas saja rencana bisnis yang akan di kembangkan di negara Inggis?" Susan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Kamu benar, kapan perkiraan untuk memulai bisnis itu?" Arthur mulai mengalihkan fikirannya.

"Rencana nya kita akan membangun sebuah museum baru di inggris sebagai objek wisata baru. Proyeknya akan di mulai sekitar 1 bulan lagi, Arthur apa kamu setuju dengan rencana bisnis ini? jika kamu menyetujuinya maka tanda tanganlah di sini." Susan memberikan berkas persetujuan kerjasama kepada Arthur.

"Baiklah, aku menyetujuinya, semoga proyek ini berhasil dan berjalan dengan lancar yah."

"Itu pasti Arthur, persiapkan keadaan mentalmu dengan baik, dan jagalah kesehatanmu."

"Hahaha... terimakasih, Susan. Yasudah kalau begitu aku pulang dulu."

"Baiklah, sampai jumpa besok Arthur."

"Sampai jumpa."

"Arthur, andaikan kamu tau bahwa aku mencintaimu sebelum akhirnya kamu bertemu dengan Ilona. Kamu pasti akan lebih bahagia jika pendampingmu itu adalah aku, yang jelas aku lebih cantik, pintar dan dewasa di bandingkan Ilona." Gumam Susan.

Arthur bergegas pergi meninggalkan kantor, karena ia sangat lelah dan membutuhkan sedikit istirahat.

"Aku terlalu lelah, sebaiknya aku beristirahat sebentar, karena besok aku harus ikut dalam pencarian Ilona." Gumam Arthur di dalam mobil.

Sesampainya di rumah, Arthur di kejutkan dengan keberadaan ibu dan ayahnya yang tiba-tiba ada di rumah, mereka berdua sedang menunggu Arthur pulang di depan pintu rumah yang tujuannya untuk menyambut kedatangan Arthur dengan sebuah pelukan hangat.

"Ayah dan ibu? apa yang mereka lakukan disini?" Gumam Arthur.

Arthur bergegas turun dari mobilnya seraya langsung memanggil kedua orangtuanya. "Ibu, ayah! kalian ada disini? mendadak sekali, kenapa kalian tidak memberitahuku dulu?"

"Arthur, akhirnya kamu pulang. Kami kesini karena mendengar berita bahwa Ilona hilang." Ibu Arthur langsung memeluk anaknya dengan sangat erat.

Arthur melepaskan pelukan ibunya. "Sebenarnya... Ilona tidak hilang bu, namun aku yang mengusirnya."

"Apa! kamu mengusir Ilona? ada masalah apa Arthur? sampai-sampai kamu setega itu mengusir menantu ibu."

"Yasudah, biar aku jelaskan di dalam yah bu."

"Baiklah, ayo sebaik nya kita cepat ke dalam." ujar ayah Arthur.

Setelah di dalam rumah, Arthur pun menceritakan semua kejadian pada saat malam kehancuran itu.

"Aduh... Arthur! kenapa si kamu sampai semarah itu sama Ilona? kamu tau tidak sikap kamu ini udah keterlaluan." ujar ibu yang kecewa dengan sikap Arthur.

"Iyah aku mengerti ibu pasti kecewa, namun aku berjanji akan membawa menantumu kembali ke rumah ini."

"Arthur dengarkan ayah, kamu sebagai laki laki yang baik tidak pantas bagimu untuk kasar terhadap istrimu sendiri, apalagi Ilona, dia tidak memiliki keluarga sejak ia kecil, berbuat baiklah mulai dari sekarang, jangan sampai kamu menyesal karena sudah kehilangan seorang wanita yang sangat baik." Ucap Ayah yang menasihati Arthur.

"Iyah ayah, maafkan aku yang telah mengecewakan kalian."

"Yasudah, sebaiknya kamu beristirahat, besok lanjutkan kembali pencarian Ilona." seru ibu Arthur.

"Sebentar! ibu, ayah bulan depan Arthur akan pergi ke Inggris, mohon do'anya."

"Bekerja keraslah, ibu dan ayah akan tinggal di sini sampai kamu berhasil menemukan Ilona."

"Baiklah, aku pergi ke kamar dulu yah, selamat malam."

Singkatnya 1 bulan kemudian, Arthur berangkat ke Inggris bersama Susan sekertarisnya.

"Susan, sebaiknya kamu segera memesan kamar hotel." ucap Arthur yang memberikan perintah.

"Baiklah, akan segera ku boking. Sepertinya kita akan segera turun yah Arthur?" tanya Susan.

"Iyah Susan, sebentar lagi kita mendarat." jawab Arthur.

30 menit kemudian

Mereka telah sampai di negara Inggris.

Arthur bergegas keluar dari bandara, namun seketika matanya terpanah melihat sesosok wanita yang sangat mirip dengan Ilona, namun anehnya wanita itu sedang menjual bunga mawar, jadi Arthur menyimpulkan bahwa itu bukanlah Ilona.

"Apa itu Ilona yang sedang menjual bunga mawar? tetapi tidak mungkin aku hanya berhalusinasi saja, tapi sebaiknya aku membantu wanita itu dengan membeli satu buket bunga."

"Flowers... flowers..., you can buy roses, you can give them to your lover, let's buy them." teriak Ilona yang menawarkan bunga.

"Sis, please 1 bouquet of roses." ujar Arthur.

"Oh well sir a moment." jawab Ilona yang meminta Arthur untuk menunggu.

"Yes, sis." Arthur menjawab dengan nada suara dingin.

Betapa terkejutnya Ilona saat mengetahui bahwa yang membeli bunganya itu adalah Arthur, namun berbeda dengan Arthur yang sepertinya belum menyadari keberadaan Ilona. "Tuan... ini buketnya sudah selesai, harganya tujuh dolar."

Arthur mengambil uangnya tanpa melirik sedikitpun ke arah Ilona, ia hanya fokus ke handphonenya saja. "Terimakasih, ternyata kamu dapat berbahasa seperti saya."

"Iyah, terimakasih uangnya... tuan Arthur." ujar Ilona dengan mata yang mulai ingin meneteskan air matanya.

Arthur sangat terkejut dan langsung menatap ke arah Ilona. "Ilona?... apa kau Ilona, aku sangat menghawatirkan mu!"

"Jangan sentuh aku Arthur! pergilah! menjauh dariku! atau aku yang menjauh darimu!" ujar Ilona yang berlahan melangkahkan kakinya ke belangkang.

"Ilona... aku tarik semua perkataan ku." Arthur tetap melangkah maju yang bermaksud ingin memeluk Ilona.

"Arthur, selamat tinggal!" Ilona berlari menjauh dari Arthur.

"Ilona tunggu..." ujar Arthur yang berusaha mengejar, namun tiba tiba Susan memanggilnya, yang membuat Arthur tidak dapat bertindak lebih jauh lagi.

"Arthur... Arthur... ya ampun apa yang sedang kau lakukan disini, dan membawa buket bunga segala, sebaiknya kita harus cepat pergi dari sini." ujar Susan.

Sebenarnya Susan melihat Arthur yang sedang bersama dengan Ilona, dan tujuan Susan memanggil Arthur itu adalah untuk menghentikan Arthur untuk mengejar Ilona.

"Oh baiklah... tadi aku melihat Ilona Susan! dan bunga ini aku beli darinya." Arthur sangatlah resah karena ia harus meninggalkan Ilona lagi untuk ke dua kalinya.

"Ah... mungkin itu hanya kembaran yang mirip Ilona yang ada di Inggris, kau taukan semua orang itu memiliki kembaran di seluruh dunia." ucap susan yang mengalihkan pembicaraan.

Setelah itu Arthur pun pergi ke hotel, berharap esok atau lusa ia dapat bertemu kembali dengan Ilona, dan segera membawanya pulang.

Bersambung..... lanjutkan Bab 3, tetap suport dan berikan dukungan terbaik kalian.

Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤

Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam

Bab 3 Kelahiran sang anak jenius

Sebaliknya dari Arthur, Ilona tidak ingin bertemu dengan Arthur dulu sebelum ia melahirkan anaknya.

Bergumam. "Maaf suamiku, aku tak ingin kembali sebelum anakmu ini lahir ke dunia, dan sebelum diriku sukses. Sebaiknya 1 bulan ke depan aku tidak akan keluar dari rumah terlebih dahulu, agar menghindari pertemuan kembali. Tapi apa yang sedang ia lakukan di inggris?"

Singkatnya 1 tahun kemudian, Ilona telah melahirkan seorang anak laki laki, yang begitu mirip dengan Arthur, dan setelah 3 bulan anaknya ia susui, Ilona kembali ke negaranya, untuk memberikan anaknya kepada Arthur, namun Ilona tau apabila dia memberikanya langsung, Arthur akan mencegahnya dan tidak akan membiarkan dirinya kembali ke inggris, maka ia pun membuat rencana untuk nenaruh bayi nya di depan pintu rumah Arthur.

Ilona pun datang ke rumah Arthur bersama Rio. "Rio, kita harus menunggu dulu, sampai para pelayan rumah pergi dari halaman"

"Kau ini gila Ilona, rumah sebesar ini kita masuk lewat mana? apalagi dengan membawa bayi, apa kamu akan memanjat?" ujar Rio dengan raut wajah konyol.

"Ahahaha... kau ini, aku punya jalan rahasia disini, aku akan ke dalam sendirian bersama bayiku, kau tunggu disini." ujar Ilona menjelaskan kepada Rio agar tidak hawatir.

"Baiklah... cepat Ilona kau harus secepatnya masuk ke dalam, sudah tidak ada orang lagi." seru Rio kepada Ilona.

Ilona pun masuk ke halaman rumah Arthur lewat pintu rahasia yang dulu ia buat bersama Arthur.

Meletakan. "Nak... bunda tinggalkan kamu disini yah, untuk tinggal bersama papah mu, berikan surat ini kepada papahmu yah. maafkan bunda yah nak, bunda cubit sedikit yah." Ilona pun langsung bergegas keluar dari halaman Arthur dengan cepat.

Oa... oa....

"TUANN....TUANN...." teriak seorang pelayan rumah.

"Ada apa? kau tak usah teriak teriak seperti itu" ucap ibu Arthur.

"Nyonya Aku menemukan seorang bayi di pintu rumah, saya temukan bayi itu dalam keadaan menangis"

"APA!!... seorang bayi?, ada ada saja buang bayi disini, Arthur... Arthur, turunlah sebentar" teriak ibu yang menyeru Arthur untuk segera turun.

"Ada apa?" tanya Arthur yang baru turun dari lantai 2.

"Kata salah satu pelayan ada bayi di pintu rumah kita" jawab ayah Arthur yang berterus terang.

"Apa? seorang bayi?, akan ku lihat." ujar Arthur dengan bergegas untuk melihat bayi itu

Saat Arthur datang ke depan pintu ternyata pelayan pelayannya sedang berkumpul untuk melihat bayi itu.

"Kembali bekerja." seru Arthur kepada para pelayan nya.

"Baik tuan." jawab seluruh pelayan nya.

Arthur pun melihat bayi itu, dan betapa kaget nya dia, karena melihat bayi nya begitu mirip dengan nya saat ia kecil, Arthur pun menggendong bayi tersebut.

"Siapa ibu mu nak? mengapa kau di tinggalkan disini?, bagaimana bisa ibu mu masuk kesini?"

pluk....

"Apa itu yang jatuh dari keranjangmu?"

Ibu dan Ayah nya menyusul ke depan untuk melihat keadaan.

"Biar ibu ambil kan." ujar ibu Arthur yang langsung mengambil surat tersebut.

"Ibu tolong gendong dulu bayi ini, biarkan aku saja yang membacakan nya." ujar Arthur sambil memberikan bayi itu kepada ibunya.

"baiklah." jawab ibu Arthur.

Betapa kaget nya Arthur membaca surat tersebut, ternyata bayi yang ada di sisinya itu adalah anaknya sendiri, dan surat yang dia pegang adalah surat yang di tulis tangan oleh Ilona sendiri yang isi nya "Aku pergi dalam keadaan hamil waktu itu, aku ingin mengatakannya namun kamu marah dan mengusirku, ini adalah anak kita, didiklah dia untuk menjadi orang yang sukses melebihi ayah nya.", betapa terkejutnya Arthur mengetahui bahwa bayi itu adalah anaknya, dia pun langsung menggendong anaknya.

"Kau adalah anak ku... , maafkan papah mu ini." ujar Arthur kepada bayinya sambil menangis, karena merasa berdosa dan sangat terpukul, telah mengusir istrinya yang sedang dalam keadaan hamil.

Ibu dan ayah nya kebingungan dengan apa yang di katakan oleh anaknya.

"Apa yang kau katakan Arthur?" tanya ibu dengan kebingungan.

"Ibu ini anaku bacalah surat nya." jawab Arthur dengan rasa senang bercampir dengan sedih.

Ibu dan Ayahnya pun membaca surat itu dan mereka pun ikut menangis karena ternyata bayi itu adalah cucu nya sendiri.

"Nak... bawa masuk anak mu itu, ayo kita masuk ke dalam rumah, ayo." ujar ayah Arthur yang senang akan kehadiran cucunya.

"Iyah... nak ayo kita masuk, Ilona dimana kamu nak, cepat kembalilah." ujar ibu Arthur yang meneriakan suara nya, karena ia memiliki firasat bahwa Ilona masih di sekitar rumahnya.

Arthur pun membawa Anak nya ke dalam rumah, dan dari balik semak semak Ilona begitu terharu dengan kejadian itu, namun kejadian ini tidak membuat tekad Ilona begitu saja menghilang, ia akan kembali apabila dia sudah menjadi sukses.

"Rio... sudah lama aku tak melihat wajah suami ku, mengapa dia begitu tampan?" ujar Ilona sambil tertawa kecil.

"Bodoh... kau bisa bisa nya menangis sekaligus memuji, ayo pergi, kenapa kau tak mau kembali Ilona?, padahal mereka jelas mengatakan, kembalilah Ilona." tanya Rio kepada Ilona.

"Kamu tau alasanku, ayo sebaik nya kita bergegas pergi sebelum ketinggalan pesawat"

"Ilona kau belum memberiku jawaban, aku akan tetap disini sebelum kau menjelaskannya." ucap Rio dengan ekspresi wajah konyol.

Menarik baju. "Ayo Rio jangan bertingkah seperti anak anak."

"Baik baik, jangan kau tarik lagi baju ku huaa...." ujar Rio dengan tingkah konyolnya.

Ilona pun pergi dari kediaman Sheng bersama Rio untuk kembali ke inggris, di dalam hati Ilona ia sangat sakit karna harus meninggalkan anak nya, namun Arthur harus tau bahwa dia memiliki seorang anak apalagi mengetahui bahwa anaknya itu adalah seorang anak laki laki. Disisi lain di kediaman Sheng.

"Kau anak ku anaku, aku tak pernah menyangka aku memiliki anak." ujar Arthur dengan rasa senang.

"Dan ibu pun tak menyangka sudah menjadi nenek." ucap ibu Arthur.

"Aku adalah kakek, seorang kakek" seru ayah Arthur sambil melihat cucu tampannya.

"Tetapi anak ku ini belum mempunyai nama, bagaimana kalo papah memberi nama mu itu Afmar, karena kamu adalah kemenangan bagi papah." ucap Arthur kepada bayinya.

Berbicara dalam hati "Ilona Ingin rasa nya aku mengulang waktu, mungkin kita akan merawat anak ini bersama sama saat ini."

Keluarga Sheng berbahagia atas kehadiran keluarga baru nya, dan memberi tahu semua orang bahwa mereka memiliki seorang cucu laki laki yang bernama Afmar Sheng, dan cerita singkat nya 9 TAHUN KEMUDIAN.

Afmar tumbuh menjadi Seorang anak laki laki yang sangat pintar, berbakat dan cerdik, di umur 5 tahun dia sudah bisa memainkan seluruh alat musik yang ada, di umur 7 tahun dia sudah memenangkan beberapa olimpiade nasional, dan di umurnya sekarang yaitu 9 tahun ia sudah memahami berbagai strategi keuangan, investasi, dan tentang materi materi perkantoran lainya. Di adakan acara yang sangat mewah nan megah di kediaman Sheng.

"Nenek mengapa aku merasa sedih? padahal ini adalah ulang tahun ku." tanya Afmar dengan polos kepada neneknya.

"Umm... cucu nenek sudah besar, janganlah bersedih... apa yang kau mau? pasti keluarga mu akan berikan." jawab ibu Arthur kepada cucu kesayangan nya.

"Aku ingin bunda ku disini nek, kenapa bunda tidak pernah datang di acara ulang tahun ku nek? aku sangat merindukannya." tanya Afmar dengan polosnya.

"Afmar bunda mu sekarang sedang jauh di luar negeri, ia pasti akan kembali nanti." jawab ibu Arthur.

"Iyah nenek tidak apa apa, aku sudah tau nenek pasti akan mengatakan itu kepadaku." ujar Afmar dengan sedih.

"Yasudah, nenek tinggal dulu yah sayang." ujar ibu Arthur sambil meninggalkan Afmar sendiri.

"Iyah nek."

Bergumam. "Bunda tunggu anakmu datang ke hadapan mu, aku pasti akan menemukan mu bagaimana pun caranya, yang pasti aku akan berusaha sebaik baiknya untuk menemukan mu, tanpa harus di bantu oleh papah."

Rindu yang mulai memanas di dalam hatinya, yang membuat Afmar bertekad untuk menemukan ibunya sendiri. Afmar sangat ingin mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu, yang sudah menghilang sejak ia masih kecil.

Bersambung..... lanjutkan Bab 4, tetap suport dan berikan dukungan terbaik kalian.

Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤

Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!