Kisah ini menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Alexandra Vino yang duduk di kelas 3 SMP. Vino berumur 14 tahun dan hobinya adalah tidur. Pemuda tersebut memiliki kemampuan khusus yang membuatnya dapat melihat hal-hal gaib (tidak terlihat oleh mata orang biasa). Karena hal inilah, ia sering pingsan seketika saat dimanapun ia berada baik itu dirumah maupun diluar rumah, apabila bertemu dengan hal-hal gaib tersebut.
Pada suatu hari, pemuda tersebut sedang berjalan menuju ke sekolahnya. Pada saat ia sedang santai berjalan, tiba-tiba terdengar suara panggilan dari seberang jalan tempat ia berada.
"Vino!!" suara tersebut terdengar sangat keras.
Spontan, Vino langsung menengok ke seberang jalan dan melihat bahwa seseorang yang memanggil Vino adalah sahabatnya yaitu Rio.
"Duhhh...Ngagetin aja." ucap Vino sambil menggelengkan kepalanya.
"Hehe, maap." ucap Rio membalas ucapan Vino.
Setelah itu mereka pergi bersama menuju sekolah dan berbincang-bincang. Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di sekolah mereka. Vino dan Rio pun masuk ke kelas masing-masing dan bersiap untuk pelajaran.
"Triiiiiingg..." suara bel sekolah berbunyi yang menandakan pelajaran akan segera dimulai. Vino mulai mengeluarkan buku-bukunya dan mempersiapkan diri untuk pelajaran.
●●●
Jam sekolah menunjukkan pukul 11.30 yang berarti sudah waktunya beristirahat untuk makan siang. Tak lama kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Semua murid yang ada di kelas mulai keluar dari kelas masing-masing dan beristirahat serta membeli makanan di kantin.
Pada saat jam istirahat, Vino dan Rio berbincang-bincang tentang kekuatan Vino.
"Vino, mata kamu itu kenapa bisa liat setan (hal gaib / tak kasat mata)?" tanya Rio.
"Nggak tau, orang tuaku gak bisa liat hal kayak gitu loh." balas Vino.
Mereka mulai kebingungan tentang apa yang mereka bicarakan, dan pada akhirnya mereka tidak dapat mengungkap hal tersebut. Mereka pun tidak membicarakan hal tersebut lagi.
●●●
Setelah sekolah selesai, semua murid pulang ke rumah mereka masing-masing. Vino dan Rio pulang berjalan bersama untuk pulang ke rumah mereka.
Dalam perjalanan pulang, Vino tiba-tiba merasa tidak sehat seperti ada yang merasukinya. Vino mencoba untuk tidak panik, akan tetapi hal tersebut malah membuat Vino kesakitan seperti dicekik oleh seseorang.
Rio yang berada di depan Vino tiba-tiba menoleh ke belakang, dan betapa kagetnya Rio melihat bahwa sahabatnya tersebut duduk kesakitan dijalan sambil memegang lehernya.
"Vino! Kamu kenapa?!" ucap Rio khawatir kepada Vino.
Vino yang mendengar itu mencoba mengatakan sesuatu dari dalam mulutnya.
"Pukul leherku!" perintah dari Vino kepada Rio untuk memukul leher Vino.
Rio yang sudah mengetahui apa yang terjadi, mulai memukul leher Vino sebanyak 5 kali. Vino yang telah dipukul tersebut, mulai merasa lebih baik dan akhirnya Vino pun tidak kesakitan lagi.
"Vino, tadi kenapa?" tanya Rio.
"Nggak tau." balas Vino kebingungan.
Setelah hal tersebut terjadi, Vino dan Rio melanjutkan kembali perjalanan mereka untuk pulang kerumah. Akan tetapi, Rio tiba-tiba berhenti dan mengatakan kepada Vino bahwa ia ingin membeli bakso untuk adiknya.
"Vino, kamu pulang dulu yah. Aku mau beli bakso dulu buat adikku. Nanti aku nyusul." ucap Rio.
"Okelah." jawab Vino dengan sedikit perasaan khawatir.
Vino pun kembali berjalan menuju rumahnya. Setelah sampai, Vino menunggu kepulangan Rio. Akan tetapi Rio tidak kunjung kembali. Vino mulai panik. Spontan, Vino langsung menuju ke rumah Rio dan mulai mengetok pintu rumahnya.
"Tok..Tok..Tok.." suara ketokan pintu dari luar rumah Rio.
Tiba-tiba, seseorang keluar dari dalam rumah Rio yang tidak lain adalah Ibu Rio. Ibu Rio yang mengetahui bahwa orang yang mengetok pintu rumahnya adalah Vino, ia pun bertanya kepada Rio.
"Apa Vino?" tanya Ibu Rio.
"Tante, Rio udah pulang atau belum?" tanya Vino kepada Ibu Rio.
"Loh, bukannya Rio sama kamu yah?" tanya Ibu Rio kembali.
"Iya tante, tapi tadi waktu dijalan Rio mau beli bakso buat adiknya. Terus, sampai sekarang belum pulang." jelas Vino.
Ibu Rio yang mendengar itu langsung panik. Akan tetapi ia mengingat bahwa masih ada warga yang bisa membantunya. Ibu Rio pun langsung memberitahukan kepada Pak RT dan menjelaskan apa yang terjadi dengan anaknya.
Serentak, Pak RT langsung memberitahukan kepada seluruh warga yang ada dan meminta mereka untuk mencari Rio.
●●●
Pada saat mencari Rio, mereka tidak menemukan petunjuk apapun. Dan pada akhirnya mereka menyerah untuk mencari Rio.
"Ibuk, sekarang sudah malam dan warga sudah capek semua. Kenapa kita nggak cari Rio besok saja?" ucap salah satu warga.
"Tapi pak..." ucapan Ibu Rio terpotong.
Pikiran Ibu Rio sudah sangat panik dan tidak terkontrol. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri pencarian dan menyerahkan masalah tersebut kepada pihak yang berwajib.
●●●●●●●●●●
Setelah para warga menyerahkan masalah tentang hilangnya Rio kepada pihak yang berwajib, mereka semua mengakhiri pencarian dan beristirahat di rumah mereka masing-masing.
Di sisi lain, Vino yang masih panik dengan apa yang terjadi pergi ke kamarnya dan tidur. Namun, pada saat tengah malam ia terbangun.
"Ehmm...Jam berapa ini?"
"Loh, kok jam 12.17? Berarti aku bangun tengah malem yah?" tanya Vino kepada diri sendiri.
Vino mencoba untuk tidur kembali, akan tetapi usahanya sia-sia. Ia tidak bisa tidur kembali dan Vino akhirnya memutuskan untuk menonton televisi.
Pada saat menonton televisi, Vino merasakan ada hal yang aneh pada saat menonton TV. Dikarenakan pada saat menonton TV, jaringan TV seperti sedang terputus.
"Wah kenapa nih? Kok cuma hitam putih? Jaringannya keputus yah? Yaudahlah." Kata Vino yang menanyakan pertanyaan kepada diri sendiri.
Vino pun akhirnya menunggu jaringan TV tersebut kembali. Pada saat menunggu, ia sempat bermain game dengan HP-nya. Dan bersenang-senang pada saat tengah malam.
●●●
Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 02.04 yang berarti sudah hampir waktunya subuh. Vino yang sedang bermain game, mencoba melihat waktu menggunakan HandPhone-nya.
"Wahh, udah jam 02.04. Cepet bet dah? Perasaan tadi masih jam 1." ucap Vino.
"Yaudahlah. Aku nonton TV aja."
Vino akhirnya menyalakan kembali televisinya dan menonton televisi. Tak terasa, waktu menunjukkan 04.01 yang menandakan sudah waktunya subuh. Vino pun melaksanakan ibadah.
Tak lama kemudian, keluarga Vino mulai bangun satu per satu. Mereka juga melaksanakan ibadah. Setelah mereka semua selesai beribadah, mereka beristirahat dan melakukan kesibukan masing-masing. Ada yang bermain game, ada yang menonton TV, ada yang berolahraga, ada pula yang tidur kembali. Dan orang yang tidur kembali tersebut adalah Vino.
Penulis: "Wahh, enak yah. Di novel bisa tidur lagi abis subuh. Kalo aku mah langsung digeplak. Terus Ibu langsung ngancam aku kalo mau kunci kamar aku." Kata mengsedih sang penulis yang datang entah darimana.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00, Vino pun akhirnya bangun dan berolahraga. Vino yang masih dalam keadaan "setengah hidup" setelah bangun dari tidur nyenyaknya, mencoba berlari disekitar rumahnya.
●●●
Siangnya, Vino menyalakan televisi dan menonton berita. Pada saat menonton berita, Vino terkejut dengan apa yang dibicarakan (ditayangkan pada TV).
Vino yang terkejut tersebut mencoba berpikir dengan tenang dan mendengar sekali lagi apa yang dibicarakan oleh berita tersebut. Akan tetapi hal yang dibicarakan tetap sama. Pada saat itu juga, Vino langsung menjerit sekeras-kerasnya dan bercucuran air mata.
Spontan, keluarganya langsung menhampiri Vino dan bertanya tentang apa yang terjadi dengan Vino.
"Vino, kamu kenapa?!" ucap sang ayah bertanya kepada Vino.
Vino pun menjawab "Itu ayah, tadi di berita ada kabar kalau..." ucapan Vino terpotong.
"Kalau apa?!" tanya ayah kembali.
"Kalau ada anak SMP sudah mati. Terus, badannya dimutilasi. Hiks hiks hiks. Coba ayah liat." ucap Vino sambil mengusap air matanya.
Pada saat Ayah Vino melihat apa yang ada di televisi, ayah Vino terkejut dengan apa yang ia lihat. Begitu pula dengan keluarga Vino lainnya, mereka juga terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Hal yang mereka lihat adalah mayat siswa SMP yang sudah tidak bernyawa dengan keaadaan kepala hilang seperti dimakan dan tubuh yang terpotong-potong seperti sajian makanan dalam restoran.
Hal tersebut membuat semua keluarga Vino terkejut dan panik. Ibu Vino bergegas pergi menuju rumah Rio, dan mengetok pintu rumah mereka. Akan tetapi tidak ada jawaban. Ibu Vino yang panik pun, segera menelepon nomor Ibu Rio.
●●●
Di sisi lain, Ibu Rio yang berada di TKP sedang tergeletak pingsan dan sedang dirawat dirumah sakit.
Tiba-tiba..."Telolet-telolet-telolet..."suara telepon berbunyi. Yang tidak lain adalah telepon Ibu Rio.
Salah satu suster yang sedang merawat Ibu Rio, mengambil HP Ibu Rio dan mengangkat telepon. Dari dalam telepon tersebut, terdengar suara yang sangat keras dan sangat panik.
"Duh kamu dimana sih?!! Itu yang ada di berita itu anak kamu? Kamu sekarang dimana? Mana suami kamu?" Pertanyaan terus menerus dari dalam telepon, membuat suster tersebut mengatakan sesuatu.
"Ibuk, tenang! Sekarang Ibu Andira ada di rumah sakit."
Note: Ibu Andira adalah Ibu Rio.
"Loh kok dirumah sakit? Ini siapa?" pertanyaan pun kembali kepada suster tersebut.
"Ibu Andira dirawat dirumah sakit soalnya abis pingsan, setelah melihat keadaan anaknya. Ini suster yang sedang merawat Ibu Andira." jelas suster sembari menenangkan Ibu Vino.
"Terus gimana keadaannya suster?" tanya Ibu Vino.
"Ibu Andira baik-baik saja. Hanya saja, Ibu Andira butuh istirahat untuk sementara waktu." jelas suster.
Ibu Vino yang mendengar hal tersebut, mencoba tenang dan berterima kasih kepada suster tersebut.
Sedangkan, suami Ibu Rio sedang berada di TKP dan mencoba menahan amarah yang ada dalam hatinya. Ia mencoba untuk menguburkan anaknya tersebut, dan memberikan do'a untuk anaknya.
●●●
Vino yang masih panik karena dikagetkan dengan apa yang terjadi pada Rio, duduk sembari memegang kepalanya. Ia mencoba menguatkan diri agar tidak menangis lagi.
"Hadehh...Rio, semoga kamu tenang di alam sana." ucap Vino sambil mendo'akan sahabatnya itu.
●●●●●●●●●●
Note: stay tune for next episode
Setelah kejadian bahwa Rio telah meninggal, semua warga yang ada di sekitar rumah Rio mengadakan upacara pemakaman untuk Rio.
Pada saat upacara tersebut selesai, semua warga kembali ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan Vino, ia terus menatap makam Rio dengan raut wajah yang sedih. Ia menatap makam tersebut hingga semua warga bubar dan kembali ke rumah mereka.
Setelah semua warga pulang, Vino pun bergegas pulang kerumahnya dan mengurung diri di kamar. Pada saat ia mengurung diri di kamar, orang tua Vino ikut merasa simpati terhadap Vino.
Setelah Vino merasa baikan, Ia meminta izin kepada Ibunya untuk pergi ke luar rumah.
"Ibu, aku mau keluar. Pulangnya nanti jam 4 sore." ucap Vino meminta izin.
"Oh iya, hati-hati!" balas Ibu Vino sembari mengelus kepala anaknya.
Setelah itu, Vino pergi keluar rumah dan menaiki bus. Ia ingin pergi ke bioskop untuk menonton film. Akan tetapi, saat diperjalanan ban bus tersebut bocor. Pada akhirnya, Vino pun memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki.
Pada saat berjalan kaki, Vino awalnya tidak merasa aneh. Akan tetapi pada saat ia melewati gang untuk bisa ke bioskop lebih cepat, ia bertemu dengan seorang pembunuh berantai yang suka memutilasi mangsanya.
Vino yang pada saat itu langsung berlari. Namun, hal tersebut dicegah oleh sang pembunuh. Pembunuh tersebut tidak ingin Vino keluar, karena nantinya Vino bisa membuat rahasia pembunuh tersebut terbongkar. Dan pastinya, Vino akan melaporkan pembunuh tersebut kepada polisi.
Sang pembunuh berantai tersebut berinisiatif untuk membunuh Vino dan memutilasi mayatnya serta membuatnya menjadi bahan makanan.
Vino yang sudah panik tersebut, mulai mencoba untuk tenang dan berpikir jernih.
"Aku harus keluar dari sini." ucap Vino dalam hatinya.
Seketika Vino melompat ke dinding dan menendang kepala pembunuh tersebut. Tendangan tersebut mengenai sarafnya dan hal itu membuat pembunuh tersebut pingsan. Vino pun langsung lari dan melanjutkan perjalanannya menuju bioskop.
●●●
Sebuah bus oleng karena rem blong. Akibatnya, bus tersebut menabrak seorang pemuda dan akhirnya pemuda tersebut meninggal dunia. Pemuda tersebut adalah Vino selaku pejalan kaki yang ingin menuju ke bioskop untuk menonton film.
Polisi yang mengetahui hal tersebut langsung menuju ke TKP dan memeriksa tubuh Vino. Beruntungnya, Polisi menemukan informasi tentang Vino. Mereka pun memanggil orang tua Vino dan memberitahukan tentang apa yang terjadi dengan Vino.
Orang tua Vino yang mendengar panggilan dari Polisi tersebut pun terkejut, panik, dan bercampur aduk dengan rasa sedih. Belum bisa mengikhlaskan kepergian Rio, mereka harus kehilangan salah satu nyawa anak yang mereka sayangi.
Pada akhirnya, orang tua Vino mencoba bersabar dengan apa yang terjadi. Mereka beranggapan bahwa semua ini pasti ujian dari Tuhan.
Tanpa pikir panjang, mereka membawa kembali mayat Vino untuk dimandikan dan dimakamkan. Setelah pemakaman selesai, Vino dido'akan oleh warga setempat agar tenang di alam sana.
●●●
Dunia tahun Salju ke 178
Terlihat seorang pemuda dengan wajah yang sangat ganteng, bahkan melebihi kegantengan penulis novel ini. Ia sedang tergeletak tidak sadarkan diri di tanah dan ditengah-tengah hutan.
Tiba-tiba pemuda tersebut terbangun dan terlihat kebingungan dengan dunia tersebut. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali. Setelah cukup lama, akhirnya ia berhenti menolehkan kepalanya dan mulai melihat tangannya.
"Loh, aku kok ada disini? Ini dimana? Apa aku di Surga? atau jangan-jangan aku hidup kembali?" kata pemuda itu yang bertanya kepada dirinya sendiri.
Pemuda tersebut mulai menggerakkan tubuhnya dan berjalan menuju ke kolam yang berada dekat dengan tempat ia pingsan.
"Wiih, mukaku cakep bener yak? Udah ngelebihin gantengnya author (penulis) novel ini. Awokawokawok." ucapnya sembari menghina sang penulis.
Penulis: "Dasar karakter ga tau diuntung." ejek sang penulis.
Setelah itu, pemuda tersebut mengambil air dalam kolam tersebut dan meminumnya, serta membasuh mukanya.
Setelah selesai membasuh muka, ia duduk kembali dan berpikir tentang konsep dunia ini.
"Hadehh...Ini dimana sih? Oh iya. Sebelum itu, ini muka siapa? Kok ganteng bet? Padahal waktu didunia (semasa hidup di Bumi) aku itu Vino, terus mukaku nggak kayak gini. Gimana bisa gini dah?" tanya Vino kepada dirinya.
Karena pusing dengan apa yang dipikirkannya, ia mencoba melihat sekitar dan berjalan-jalan.
"Waahh..Di dunia ini ada makhluk yang gak ada di Bumi." ucapnya.
"Ini pasti Isekai (dunia lain)."
"Horeeee!!!...Aku di Isekai. Isekai I'm comingg....Harem, I'm comingg..." ucapnya diselimuti rasa gembira.
Note: arti dari Harem itu punya cewek banyak. Kalo dipikir-pikir, banyak cewek yang suka sama si karakter utama gitu. Nah, itu adalah arti dari "Harem". Okelah lanjut.
Kesenangan Vino membuat dirinya sangat senang dan puas. Jika memang dunia tersebut adalah dunia lain (Isekai), maka ia berkeinginan untuk mencapai level tertinggi. Ia juga ingin mengalahkan Iblis agar dirinya bisa menjadi lebih kuat.
Vino juga berkeinginan untuk menyelamatkan Rio dan membuat Rio hidup kembali. Akan tetapi, hal tersebut masih belum diketahui. Hal inilah yang membuat Vino akan berjuang keras nantinya.
●●●●●●●●●●
Next Episode: Next episode itu ada penjelasan tentang dunia ini, jadi tunggu terus untuk episode selanjutnya.
Pesan penulis: Stay tune buat episode selanjutnya. Bye Bye....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!