Hong Ji En adalah wanita karir, manager marketing di pusat pembelanjaan Sung Un.
Dan Ahn Jeong Won adalah suaminya sekaligus menjadi direkturnya di kantor.
Selain di pekerjaan, kehidupan rumah tangganya sedang ada masalah setelah ia menerima pesan misterius di handphonenya bahwa suaminya berselingkuh dengan salah 1 rekan kerjanya.
Pesan itu datang, saat timnya menerima 2 orang baru yang bergabung.
Lee Seo Jung, adalah karyawan yang direkrut oleh Hong Ji En dan Kang Hana sendiri.
Sedangkan Shen In Jung, karyawan yang diajukan secara langsung oleh atasan Ahn Jeong Won.
Hong Ji An adalah kakak Hong Ji En.
Ia pemilik restoran ayam goreng, restoran yang sudah ia bangun bersama suaminya.
Ia tetap meneruskan usaha restoran itu, meski suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Ia memiliki seorang putri yang masih berumur 6 tahun dan sangat pintar.
Kehidupan Hong Ji En berubah drastis.
Lee Soo Jung akan menjadi bagian di hidup Hong Ji En begitu juga Shen In Jung.
Pagi itu, Hong Ji En dikantor.
Ia menemui direktur Ahn Jeong Won, yang juga adalah suaminya di ruang kerjanya.
Hong Ji En mengajukan meminta seorang staff lagi untuk membantunya dan juga Kang Hana.
Dan Hong Ji En ingin mencari sendiri staff itu berdasarkan penilaiannya sendiri.
Ahn Jeong Won menyetujuinya, meski sebenarnya pimpinan Park mengajukan seorang staff juga nantinya.
Ia belum memberitahu Hong Ji En dan tim.
Siang itu, Hong Ji En mengajak Kang Hana ke Pasarraya Sung Un.
Sambil mengecek kinerja karyawan, mereka juga ingin mengambil secara langsung karyawan di Pasarraya Sung Un.
Saat melihat-lihat, mata mereka terpaku pada seorang karyawan perempuan.
Seorang karyawan tidak memandang seorang pembeli yang sedang melihat-lihat baju.
Pembeli itu terlihat seperti orang sederhana, karenanya karyawan itu hanya melayani seenaknya.
Hong Ji En melihatnya dan juga Kang Hana.
Mereka berdua mengenali pembeli itu.
Pembeli itu biasanya menjadi pelanggan VIP mereka.
Kang Hana hendak menghampirinya dan segera menanganinya.
Tapi tiba-tiba, Hong Ji En memegang lengan Hana.
Hong Ji En melihat seorang karyawan lagi yang tiba-tiba datang mendekati pembeli itu.
Lee Soo Jung nama karyawan itu.
Ia mendekati pembeli itu dan membungkukkan badan sambil ia mengambil baju dari temannya.
“Maaf, nona Oh Na Ra, biarkan aku yang melayani anda. Aku akan mengambilkan baju edisi terbaru yang anda minta,” ucap Lee Soo Jung.
Oh Na Ra menarik nafas.
Ia memandang Lee Soo Jung.
Lalu ia mengganggukkan kepalanya.
Dan ia berjalan ke tempat lain sambil diikuti Lee Soo Jung.
Lee Soo Jung benar-benar cekatan dan pandai melayani Oh Na Ra.
Ia tahu bahwa Oh Na Ra adalah putri pemilik SW Kosmetik Korea.
Ia mempelajari orang-orang penting di Korea selama ini.
Setelah selesai melayani Oh Nara.
Oh Na Ra sangat puas kali itu dan pergi dengan senyuman.
Hong Ji En dan Kang Hana tersenyum.
Kang Hana berkata, “Apakah pemikiran kita sama?”
Hong Ji En tersenyum mengangguk.
Tanpa bicara, ia segera berjalan dan menemui karyawan itu.
Kang Hana menggelengkan kepalanya, sambil mengikuti Hong Ji En.
“Kau memang selalu bergerak cepat tanpa banyak bicara,“ kata Kang Hana.
Hong Ji En mendengarnya, ia hanya tersenyum.
Lee Soo Jung sedang membereskan baju-baju yang sudah ia perlihatkan pada pelanggan tadi.
Hong Ji En mendekatinya, dan berkata, “Nona Lee Soo Jung.”
Lee Soo Jung menoleh dan menatap seorang wanita mengenakan pakaian eksekutif rapi dan terlihat cantik.
Hong Ji En berkata, “Aku dari departemen marketing VIP. Datanglah besok jam 8.00 pagi ke lantai 9, aku ingin mempromosikanmu untuk menjadi staff di tim marketing VIP.”
Lee Soo Jung terkejut mendengarnya dan berkata, “Apa?”
Kang Hana baru saja mendekat dan berdiri di samping Hong Ji En.
Kang Hana berkata, “Kami membutuhkan seorang staff asisten, dan kami ingin mempromosikanmu. Kami akan bicara dengan managermu dan mengurusnya. Kau hanya perlu datang saja besok.”
Hong Ji En mengangguk dan berkata, “Sampai bertemu besok.”
Lalu Hong Ji En berjalan pergi.
Kang Hana mendekati Lee Soo Jung dan berkata, “Datanglah 30 menit lebih awal. Itu bocoran untukmu.”
Setelah memberi bocoran Kang Hana berjalan pergi mengikuti Hong Ji En.
Lee Soo Jung masih terpaku di tempat yang sama.
Ia masih sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia alami.
Ia akan dipromosikan.
Seorang temannya yang 1 angkatan dengannya mendekatinya dan ikut senang untuknya.
Malam itu, Hong Ji En pulang bersama suaminya, Ahn Jeong Won.
Sambil berjalan kaki, mereka menikmati dan berbincang-bincang.
Ahn Jeong Won berkata, “Kau sudah menemukan seseorang yang tepat untuk asistenmu?”
Hong Ji en mengangguk.
Ia tersenyum mengingatnya dan berkata, “Aku rasa, dia akan cocok dengan tim kita. Aku dan Hana sendiri yang menemukannya dan melihatnya. Dia karyawan di Pasarraya.”
Ahn Jeong Won tersenyum mendengarnya.
“Untuk hal ini, aku percaya padamu,” ucap Ahn Jeong Won.
Mereka menikmati malam itu dengan suasana musim semi, bunga-bunga bermekaran dengan indah.
Lee Soo Jung sedang duduk di Coffee Bay bersama dengan seorang laki-laki yang terlihat lebih muda darinya.
Oh In Bum, adik angkatnya yang tinggal di Panti Asuhan bersama dengannya.
Dia seorang gammer dan IT yang hebat.
Oh In Bum berkata, “Noona, Hong Ji En kali ini, aku rasa sepertinya sesuai dengan yang kau cari. Dia memiliki seorang kakak perempuan, namanya... Hong Ji An. Ibunya masih hidup dan tinggal bersama dengan kakak perempuannya. Percayalah padaku.”
*Noona: Sebutan kakak perempuan di Korea.
Lee Soo Jung menatap Oh In Bum dan berkata, “Seperti yang kau beritahu padaku, Hong Ji an yang ini, bekerja sebagai manager marketing di Pasarraya Sung Un, kebetulan sekali hari ini aku bisa bertemu dengannya.”
Oh In Bum, “Kau sudah bertemu dengannya? Baguslah jika begitu. Kalau kau juga mau menemui kakak perempuannya, kau bisa datang ke restorannya. Kakak perempuannya membuka sebuah restoran ayam goreng yang cukup terkenal di dekat komplekmu. Karena itulah, aku menyarankanmu untuk menyewa tempat di dekatnya. Hong Ji En, sering datang mengunjungi kakaknya.”
Soo Jung menarik nafas.
Lalu ia mengambil 2 buah voucher dan ia letakkan di meja dekat Oh In Bum.
Ia berkata, “2 voucher lainnya, akan aku berikan setelah aku yakin bahwa dia benar-benar orang yang kucari selama ini.”
Oh In Bum tersenyum senang, dan berkata, “Inilah yang kutunggu. Terima kasih Noona. Aku yakin, kali ini tidak akan salah.”
Lee Soo Jung menatap Oh In Bum yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
Lalu ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan berkata, “Bantu aku membelanjakan bahan makanan untuk bibi Lee dan anak-anak di panti asuhan. Aku akan datang mengunjunginya bulan depan.”
Oh In Bum mengangguk.
“Okey, serahkan saja padaku Noona,” ucap Oh In Bum dengan semangat.
Lee Soo Jung meminum kopinya sambil menatap ke jendela.
Ia berharap kali ini tidak akan salah.
Saat ia berjalan pulang, ia sengaja melewati restoran milik kakak perempuan Hong Ji En.
Ia berdiri sedikit jauh.
Kebetulan, Hong Ji An sedang bersiap-siap untuk menutup restorannya.
Lalu sambil mengangkat telepon di handphonenya, ia berkata, “Baiklah bu, sebentar lagi aku akan pulang. Aku membawa beberapa buah persik, tadi Ji En sempat datang membawanya untukku, sampai nanti.”
Setelah menutup teleponnya, ia mengunci pintu restorannya. Lalu ia berjalan pergi.
Lee Soo Jung berjalan mengikutinya, dengan menjaga jarak cukup jauh agar tidak begitu terlihat seperti mengikuti.
Hong Ji An sampai di rumahnya, lalu ia masuk.
Lee Soo Jung berdiri di depan rumah Hong Ji An.
Sambil menatap pintu, ia menarik nafas.
Beberapa saat ia berdiri di sana.
Lalu akhirnya ia berjalan pergi.
Memang benar, jarak rumah dan restoran kakak perempuan Hong Ji An tidak terlalu jauh dari tempat ia menyewa rumah kecil.
Ia berjalan naik tangga, rumah kecilnya ada di tempat paling atas.
Lalu ia duduk sebentar di halaman depan rumahnya, sambil melihat pemandangan lampu-lampu rumah Seoul.
Ia menarik nafas panjang.
Ia teringat sesuatu.
2 minggu yang lalu, ia sempat sakit kepala hebat.
Belakangan ia sering seperti itu.
Hingga akhirnya, ia memberanikan diri untuk memeriksakan kepalanya di rumah sakit.
Dokter Cha Song Hwa, dokter bedah saraf yang juga adalah sahabatnya sejak SMA dan kuliah.
Mereka sama-sama mendapat beasiswa.
Cha Song Hwa sangat terkejut dengan hasil tes MRI milik Lee Soo Jung.
Ada sebuah gumpalan kecil di otak Lee Soo Jung, dan ia harus dibiopsi untuk memastikan bahwa itu bukanlah sebuah tumor yang ganas.
Lee Soo Jung meminta waktu pada Cha Song Hwa untuk menunggunya menyelesaikan beberapa hal.
Cha Song Hwa, “Soo Jung, kau tahu, jika kita tidak segera untuk melakukan biopsi dan mengeceknya, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi padamu. Ini hidupmu Soo Jung.”
Soo Jung masih terlihat datar dan berkata, “Jika dilakukan biopsi, butuh berapa lama untuk pemulihannya dan ... apakah aku akan segera sembuh? atau apakah aku hanya akan menghabiskan waktuku di rumah sakit saja?”
Song Hwa mendengarnya, “Setelah biopsi, kita akan observasi lagi jenis tumor seperti apa, dan kau harus melakukan fisioterapi untuk pemulihanmu. Aku akan menemanimu dan menjadi walimu. Kau tenang saja. Jadi, aku akan segera membuat jadwal untukmu.”
Soo Jung, “Aku akan menghubungimu lagi nanti. Aku masih harus menyelesaikan beberapa hal.”
Soo jung berdiri sambil mengalungkan tasnya di pundak kanannya, dan berkata, “Terima kasih Eonnie.”
*Eonnie: Sebutan kakak perempuan di Korea.
Song Hwa menatap terkejut sahabatnya dan berkata, “Hei, Lee Soo Jung! Tunggu, kau... .”
Soo Jung berjalan hendak keluar sambil berkata, “Kita bicara lagi nanti, aku harus kembali bekerja.”
Lalu Soo Jung berjalan keluar.
Soo Jung menarik nafas panjang sambil menatap ke langit, setelah mengingat itu semua.
Keesokan harinya, Hong Ji En melihat Lee Soo Jung datang 30 menit lebih awal dari yang ia minta.
Hana tersenyum di samping Hong Ji En.
Ji En menoleh ke Hana dan berkata pelan, “Kau pasti sudah memberitahu bocoran padanya bukan?”
Hana tersenyum dan berkata pelan, “Selebihnya, aku serahkan padamu.”
Hong Ji En menarik nafas mendengarnya.
Lalu Hong Ji En mulai berbicara dengan Lee Soo Jung.
Ia mengenalkan dirinya terlebih dahulu.
“Aku Hong Ji En, manager marketing VIP Sung Un dan dia Kang Hana wakilku. Aku membutuhkan seorang asisten untuk membantuku dan juga Kang Hana. Kami sudah melihatmu kemarin dengan apa yang sudah kau kerjakan untuk menangani tamu-tamumu,” kata Hong Ji En.
Hong Ji En memberikan sebuah kertas berisi list nama.
Ia berkata lagi, “Ini beberapa list nama, dengan apa yang kulihat kemarin, kau mengenali siapa tamumu dan kau tahu harus bersikap bagaimana di tim VIP kami. Kau harus bekerja melayani tamu-tamu VIP, mereka adalah tamu yang memiliki kedudukan penting di Seoul, dan kau harus mengerti dan mengenalinya. Aku ingin kau menyebutkan beberapa nama di list yang kuberikan padamu ini, siapa mereka di Seoul?”
Lee Soo Jung lalu melihatnya dan membacanya.
Ia sudah menyiapkan hal ini, ia sempat meminta daftar nama pesohor di Seoul pada Oh In Bum dan mempelajarinya selama 1 bulan bekerja di Pasarraya Sung Un.
Lalu Soo Jung mulai menyebutnya satu-persatu.
“Jung Da Jung, putri satu-satunya perusahaan majalah Style Seoul. Song Mi Ryung, artis legendaris yang menjadi salah satu pelanggan tetap dan brand ambasador sejak Sung Un berdiri, lalu... .”
Lee Soo Jung berhasil menjawab semuanya.
Hong Ji En dan Kang Hana cukup terkejut mendengarnya.
Mereka berdua saling bertatapan.
Lalu setelah Lee Soo Jung selesai.
Hong Ji En berkata, “Baiklah, kau bisa mulai bekerja besok.”
“Kami akan mengurus tentang pemindahanmu. datanglah besok seperti hari ini,” timpal Kang Hana.
Lee Soo Jung tersenyum senang, ia berdiri dan membungkukkan badannya sambil mengucapkan terima kasih.
Hong Ji En tersenyum dan berkata, “Aku berharap kau tetap bekerja sebaik mungkin seperti yang sudah aku lihat sebelumnya.”
Lee Soo Jung tersenyum mengangguk.
“Baiklah,“ jawab Lee Soo Jung dengan bersemangat.
Lalu Hong Ji En tersenyum dan setelah itu ia berjalan keluar ruangan.
Kang Hana mengangguk setelah itu berkata pada Soo Jung, “Aku tidak sabar bekerja sama denganmu. Selalu datanglah lebih awal, dia akan lebih menyukainya.”
Lee Soo Jung pun menjawab, “Aku akan berusaha melakukannya.”
Hana mengangguk, lalu ia tersenyum dan berkata, “Baiklah, sampai jumpa besok.”
Hana berjalan keluar ruangan dan berkata pelan, “Dia benar-benar bersemangat.”
Di ruangan, Hana memberikan beberapa file pada Ji En sambil berkata, “Sepertinya, kau menyukai Lee Soo Jung.”
Ji En melirik Hana, “Kau pun juga bukan? Jika tidak, kau tidak akan memberitahunya agar datang lebih awal dari yang ku minta.”
Hana tersenyum mendengarnya.
Song Hye Kyung yang juga tim mereka menyaut, “Jadi namanya Lee Soo Jung, aku tidak sabar melihatnya.”
Jung Min Yok, staff termuda di tim mereka berkata, “Aku akan membimbingnya dengan baik nanti.”
Semuanya menatap Min Yok dan menggelengkan kepala.
Hana berkata, “Aku tidak akan menyerahkan asisten baru itu nanti padamu.”
Mereka tertawa geli mendengar ejekan Hana.
Hong Ji En lalu bertanya pada Hana.
“Hana... Kau tidak merasa aneh? Lee Soo Jung, dia lulusan terbaik di Universitas Hankook jurusan Ekonomi. Ia memiliki pekerjaan yang baik sebelum ini, kenapa dia keluar dan bekerja hanya sebagai karyawan biasa di pasarraya?”
“Aku juga sempat membaca CV nya,” jawab Hana.
Kang Min Yok menyaut, “Mungkin, dia sudah lelah dengan pekerjaannya dan ia ingin mencari pengalaman yang baru.”
Lagi-lagi semuanya menatap Kang Min Yok setelah mendengar kata-katanya.
Song Hye Kyung mengangguk setuju dan berkata, “Kata-kata Min Yok baru saja bisa diterima. Lagipula, meski dia hanya sebagai karyawan di Pasarraya, dia tetap membuat kalian tertarik untuk mempromosikannya bukan?”
Hana tersenyum sambil berkata, “Ini keberuntungan untuknya.”
Hong Ji En pun mengangguk setuju.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!