NovelToon NovelToon

Mami Sambung

awal

"mami...." pekik Bocah perempuan di salah satu mall,bocah berumur 4 tahun itu berlari mengejar Melinda

Tubuh Melinda menegang saat dirinya di panggil Mami

siang ini dia merasa bosan di rumah dan memutuskan untuk berjalan berkeliling mall tapi malah di kejutkan dengan teriakan bocah yang memanggil nya mami

Melinda terbengong saat bocah cantik itu memeluk tubuh nya

"Zizi sayang,dia bukan mami" ujar lelaki tampan ini menarik tubuh anak nya dari Melinda

" maaf-" Byan tak melanjutkan ucapannya saat melihat Melinda, perempuan itu benar-benar mirip dengan mendiang istrinya pantas saja Zizi menyangka perempuan itu mami nya

Melinda yang tidak paham dengan situasi ini mendadak kaku

" Amira"gumam Byan

" maaf saya Melinda bukan Amira" ujar Melinda yang mulai tak nyaman

" dia mami Pi" rengek bocah perempuan itu

" maaf....saya salah orang" ujar Byan menarik Zizi dan menggendong anak nya karena tak mau melepaskan pelukannya pada Melinda

hati Melinda sedikit iba melihat bocah perempuan itu bergayut di kaki nya apalagi Melinda sangat menginginkan kehadiran seorang anak, pernikahan nya dan Dani yang sudah berjalan tiga tahun ini tak di karuniai anak membuat rumah tangga mereka hambar dan hanya ada pertengkaran.

Ingin Melinda menarik kembali bocah perempuan itu dalam dekapan nya.. tapi tidak mungkin saat ini posisi diri nya sedang berada di mall..

Melinda menerus kan acara belanja nya meskipun hatinya sedikit terganggu karena anak perempuan tadi..

****

" hufs....." Melinda menarik nafas panjang saat dirinya sudah berada di rumah

" belanja lagi?" tanya Dani yang baru keluar dari kamar mandi

" hmmm"

" Apa kamu tak bosan menghabiskan hari mu dengan belanja,lebih baik kamu berobat sana biar bisa hamil,mama sudah terus menerus menanyakan cucu pada ku" ketus Dani

Ini yang membuat beban di hati Melinda, mertua nya mendesak terus agar hamil sementara dirinya belum kunjung hamil sampai saat ini

"Jangan aku sendiri yang kamu suruh berobat mas,apa salah nya sesekali kamu yang memeriksa kan dirimu" jawab Melinda

" jadi kamu menuduh ku yang mandul!" ujar Dani mulai emosi

"Mungkin saja" jawab Melinda pelan,dia sudah lelah dengan semua ini,dia selalu di salahkan keluarga suaminya,apa ini salah satu konsekuensi menikah dengan orang kaya, selalu di salahkan..

" plak...." tamparan kuat melayang di pipi Melinda

Melinda menitikkan air mata,dulu tak pernah Dani berbuat kasar pada nya tapi akhir-akhir ini Dani bersikap semaunya..

" Mas.... cukup sudah kamu menyiksa ku mas,aku ini bukan boneka yang bisa kau maki,kau hina dan kau siksa semau mu" pekik Melinda

" Sudah pintar menjawab kau sekarang ya,apa yang kau perbuat di luar sana sampai kau seberani ini pada ku" tanya Dani sambil mencengkram lengan Linda

" Sakit mas ... lepas" mohon Linda

"Berani lagi menjawab....!!! atau kau ingin aku siksa lebih dari ini,kau perempuan mandul malah menuduh ku yang mandul"

Dani mendorong tubuh Linda ke atas ranjang dan menindih nya,Linda tak merasakan ada kesenangan sedikit pun saat Dani menjamah nya hanya rasa tanggung jawab sebagai seorang istri saja..

"Sebenarnya percuma aku menjamah mu setiap malam kau juga tak bisa hamil" ucap Dani pada Linda setelah dia memasuki Linda

Hati Melinda terasa di tusuk ribuan jarum mendengar ucapan Dani tapi apa mau di kata dia tak bisa melawan dia sudah di buatkan oleh cinta..

mimpi buruk

" By... segera lah menikah,apa kau tak kasihan pada Zizi,dia butuh mama By.." ujar Maria mama Bryan

Byan Saputra, lelaki yang sudah di tinggal oleh istri nya saat melahirkan anak perempuan mereka yang dia beri nama Zizi anugerah putri ,sudah empat tahun ini Byan memilih menduda bukan karena tak ingin menikah lagi atau pun tak ada yang menyukai nya, Byan lelaki tampan,mapan,banyak perempuan yang menggilai nya tapi belum ada yang cocok untuk di jadikan calon mama sambung untuk Zizi

Zizi tak menyukai setiap perempuan yang mendekati Byan itu yang membuat Byan sulit menjalan kedekatan pada perempuan

sebenarnya hati Byan sedih jika melihat Zizi sering berbicara sendiri pada foto Amira mendingan istrinya,Zizi selalu bercerita tentang hari-hari nya melalui foto Amira yang terletak di meja kamar nya..

"Ma,,Byan mau saja menikah tapi kasihan Zizi, Dia belum bisa menerima Sinta ma" ucap Byan

Saat ini hanya Sinta perempuan yang dekat pada nya,Sinta adalah sahabat mendiang istrinya,Byan tak pernah mencintai Sinta tapi dia hanya menghargai Sinta yang selalu ada untuk istri nya dulu,Sinta sahabat yang sangat dekat pada istrinya pikir Byan cinta akan tumbuh dengan sendirinya nanti saat mereka sering bersama tapi sampai saat ini tak ada sedikit pun getaran saat bersama Sinta

" jika Zizi tak bisa menerima Sinta cari perempuan lain" tegas Maria

Byan diam sejenak dia mengingat pertemuan nya dan perempuan yang mirip dengan mendiang istrinya,tapi siapa perempuan itu,tidak mungkin dia tak memiliki suami atau pacar pikir Byan..

" Papi....." pekik Zizi dari dalam kamar nya

Byan berlari kedalam kamar Zizi dan memeluk anak nya ini

" kenapa sayang,mimpi buruk lagi" ujar Byan memeluk Zizi erat

Akhir-akhir ini Zizi sering mimpi buruk,dia sering terbangun menangis dan ketakutan padahal dulu Zizi tak pernah begitu

Maria mendekat pada cucu nya ini

"Sayang, biarkan papi pergu bekerja ya,kamu sama Oma di rumah" bujuk Maria

Zizi menggeleng kan kepala nya dia tak ingin di tinggal Byan

"Mandi dulu sama Oma,papi tunggu di luar" ucap Byan dia memutuskan untuk membawa Zizi lagi ke kantor

***

"Ngasuh lagi bro" ejek Samuel pada Byan

Samuel adalah sekretaris Byan dan sekaligus sepupu nya

"Makanya cepat nikah biar Zizi ada yang jaga"

"Nggak semudah yang elu bilang,Zizi nggak suka sama Sinta" jawab Byan

"Terus elu mau sampai kapan duda,sampai anak gue lahir,kan nggak lucu" canda Samuel

"Kalau elu mau gue jadi menantu elu apa salah nya" jawab Byan menimpali candaan Samuel

" Ogah punya menantu tua kaya elu"

" Tapi gue kaya" Jawab Byan narsis

" ck,,, percuma kaya tapi duda" ejek Samuel lagi

" Pi.....kepala Boneka nya lepas" rengek Zizi

Byan menarik nafas panjang,sudah beberapa tahun ini dia sudah berperan ganda, kedekatan nya dengan Sinta tak membuahkan hasil,Zizi terus saja tak ingin lepas dari nya

"Sayang,,main nya pelan-pelan biar nggak lepas lagi" ujar Byan pelan memberikan pengertian pada anak nya ini

" Zizi mau boneka baru Pi, Nanti beli ya" pinta Zizi

"Ya sepulang kantor kita ke toko mainan,tapi Zizi janji dulu jangan ganggu papi kerja,Zizi duduk di sini saja,jika butuh sesuatu panggil papi" ucap Byan lembut

"Oke...."jawab Zizi mengacungkan jempol nya tanda setuju

Byan kembali lagi ke meja kerjanya, pekerjaan yang banyak cukup menguras energi nya di tambah lagi mengasuh Zizi membuat Byan bertambah lelah...

bertemu lagi

Melinda sedang melihat-lihat mainan,dia sering datang ke toko mainan tapi tak pernah membeli karena dia tak memiliki anak,Linda memegang satu buah boneka lengkap dengan Mainan rumah-rumahan nya...

" mami boleh aku minta mainan itu" ucap Zizi pada Melinda yang sedang memegang mainan nya

Melinda terdiam lagi-lagi dia bertemu dengan bocah perempuan cantik yang memanggil nya mami itu

"mami..." panggil Zizi membuyarkan lamunan Melinda

" hey..... cantik...kamu mau ini" ucap Melinda dan di anggukki Zizi

" sayang....." panggil Byan pada Zizi,Byan tertinggal di belakang saat dia memarkirkan mobilnya Zizi langsung turun

"maaf..." ucap Byan yang sudah yakin kalau Zizi memanggil perempuan itu dengan sebutan Mami

" tidak masalah,ini sayang" ujar Melinda langsung memberikan mainan tersebut pada Zizi

" Hay.... kenal kan saya Byan" ujar Byan memberanikan diri mengulur kan tangan nya

" Melinda,, panggil Linda" ucap Melinda menjabat tangan Byan

"Maaf kan Zizi,dia mengira kamu mami nya" jelas Byan

Melinda menautkan alisnya meminta penjelasan

"Mami nya sudah meninggal saat melahirkan nya dulu" lanjut Byan

Melinda menutup mulut dengan kedua tangannya " maaf aku tidak tau"

"Ya...." sahut Byan

Melinda melirik jam tangan nya " saya harus pergi karena masih ada janji,,senang berkenalan dengan kalian,Hay gadis cantik semoga kamu selalu bahagia" ujar Linda sambil memegang pipi Zizi dan berlalu pergi

"Mami" pekik Zizi membuat Linda menghentikan langkahnya

"Semoga kita bertemu lagi" ujar nya melambaikan tangan pada Melinda

" Pasti sayang" sahut Melinda membalas lambaian tangan Zizi dengan tersenyum

Byan melihat Zizi yang sangat menyukai Melinda tapi dia tak bisa berbuat banyak,dia belum tau siapa Melinda apalagi dia bertemu dengan Melinda di toko mainan bisa saja dia sedang membeli mainan untuk anak nya

****

Melinda melintas di arah kantor Dani tanpa sengaja dia melihat Dani dan Clara masuk kedalam mobil

" mau kemana mereka" batin Melinda

Clara adalah sekretaris Dani, Melinda yang meminta Clara untuk bekerja di perusahaan Dani karena Clara adalah sepupu nya,dulu Melinda lah yang menjadi Sekretaris Dani sejak menikah Dani tak memperbolehkan nya bekerja..

" mungkin sedang rapat di luar" ucap Melinda mencoba berpikir positif tapi Dani terlihat begitu dekat pada Clara

Melinda kembali menginjak pedal gas mobil nya, hari-hari nya sangat membosankan,di rumah hanya berkutat pada ponsel dan televisi,dia tak memiliki pekerjaan lain..

Melinda duduk di sudut Kafe milih Sahabat nya Aira bekerja

" galau lagi" tanya Aira yang datang membawa satu gelas jus jeruk kesukaan Melinda

" hmmm... sampai kapan ya Ai gue harus hidup begini,gue lelah Ai" keluh Melinda menghela nafas panjang

" elu terlalu di buta kan cinta Lin,elu nggak berani keluar dari rumah Dani,Elu terlalu nyaman di sana padahal masih banyak lelaki di luaran sana yang mengharapkan lu,yang mau nampung lu,yang mau membahagiakan lu" ujar Aira menunjuk sahabat nya ini,dia tau kehidupan Melinda, Melinda sering bercerita dengan nya bagaimana perlakuan Dani

" ck...gue nggak yakin ada lelaki di luar sana yang mau menampung perempuan mandul seperti gue"

" elu pesimis Lin,,elu bukan Linda yang gue kenal,lu banyak berubah"

" tapi memang itu kenyataan nya Ai,lelaki butuh keturunan sementara gue,gue mandul...!!" Isak Melinda

" Lin.... jangan gini,gue Sahabat lu nggak suka lihat lu cengeng gini,bukan nya elu udah periksa tapi hasilnya baik-baik aja kan"

" ya,tapi hasilnya nggak 100% Ai, dokter belum memeriksa gue serasa detail,hanya sekedar USG aja"

" sudah....saat ini elu jangan stress,bisa gila lama-lama kalau elu gini"

Melinda menghela nafas panjang dia benar-benar tersiksa dengan semua ini tapi untuk keluar dari hidup Dani dia belum mampu..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!