NovelToon NovelToon

System Kesuksesan

Episode 1

Perkenalkan namaku Arya Wiguna, aku masih berumur 18 dan masih bersekolah di SMA favorit di kota Jakarta.

Aku tinggal dipinggiran kota bersama ayah, ibu dan dua adikku yang masih kelas 1 SMP dan kelas 4 SD. Kami hidup bahagia walaupun hanya dipinggiran kota.

Aku selalu dibully disekolah karena aku dari keluarga miskin dan masih banyak lagi kekurangan didalam diriku.

Namun tidak semua orang membullyku, aku mempunyai dua orang sahabat yang selalu membelaku saat akan di bully. Mereka adalah Doni dan Rizal, keduanya berasal dari keluarga yang kaya dan berkuasa di Jakarta.

Keduanya memiliki wajah tampan namun tak setampan aku. Walaupun aku ini orang miskin, wajahku ini tetap tampan walaupun agak kucel.

Baiklah itu saja perkenalan dariku, selamat membaca....

...****************...

Pagi ini Arya berangkat sekolah dengan menaiki sepedanya. Sekolah Arya berjarak 4Km dari rumahnya di pinggiran kota yang sedikit kumuh.

Arya mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang karena Arya berangkat kepagian dari biasanya.

Saat sampai di sekolah Arya langsung memarkirkan sepedanya didekat pos satpam supaya tidak dijahili oleh anak anak. Setelah selesai memarkirkan sepedanya Arya langsung berjalan menuju kelasnya di lantai dua.

Saat masuk ke kelas Arya di sapa oleh Doni yang sedang berbincang-bincang dengan Rizal.

"Ya sini!" ucap Doni.

Arya langusng menghampiri Doni dan Rizal sambil menaruh tasnya ditempat duduknya.

"Ada apa?" tanya Arya.

"Bentar lagikan ujian kelulusan, kami berdua mau lanjut kuliah di universitas yang sama. Kamu mau ikut nggak?" ucap Doni.

"Nggak tau ah, soalnya biayanya mahal bro." jawab Arya.

"Kalau gitu kamu kerja aja Ya." ucap Rizal.

"Kerja apa? cari kerja cuman modal ijazah SMA susah bro." ucap Arya.

"Bener juga." ucap Doni.

"Gimana hubunganmu dengan Silvi Ya?" tanya Rizal menaik turunkan alisnya.

"Ck aku tu nggak ada hubungan sama dia jal!" jawab Arya.

"Terus kemarin kamu jalan sama dia ngapain?" tanya Rizal.

"Oh, yang kemarin itu aku cuman jalan ke supermarket doang gak ada apa apa." jawab Arya.

"Saranku kamu mending jauhin dia deh Ya." ucap Doni.

"Siapa sih yang mau deket sama ****** kayak gitu bro? jijik kali!" ucap Arya.

"Bagus deh kalau kamu gak suka sama dia." ucap Doni.

Arya tidak menjawab dan hanya mengangguk pelan.

Tak lama guru yang mengajar di kelas pun datang dengan membawa buku dan rotan untuk memukul siswa yang ribut di kelas.

Ding..Ding..Ding..

Bel pulang berbunyi, langsung saja semua guru menyudahi pembelajaran dan menyuruh para siswa untuk pulang.

Saat ingin menuju tempat sepedanya diparkir Arya dipanggil oleh siswa.

"Arya tolong kembalikan bola ini kegudang, aku harus segera pulang karena ibuku sedang sakit." ucap siswa itu panik sambil menyodorkan jaring berisi bola.

"Oke." jawab Arya mengambil jaring berisi bola itu.

Arya berjalan kearah gudang untuk mengembalikan bola tanpa curiga sama sekali.

Saat sampai di gudang betapa terkejutnya dia ketika di kelilingi oleh anak buah Joni.

"Apa mau kalian?" tanya Arya.

"Apa mau kami?" tanya seseorang yang suaranya sudah dikenal Arya.

"Mau kami adalah kematianmu!" ucap Joni.

"Kenapa kalian mau membunuhku? apa salahku?" tanya Arya.

"Salahmu adalah mendekati wanita yang aku cintai dan menghinanya sebagai ******!" teriak Joni marah.

"Itu kenyataannya Joni! kau itu sudah ditipu oleh Silvi!" teriak Arya.

"Ohh mulai berani ya? pukuli dia! dan tinggalkan dia jika sudah sekarat!" teriak Joni marah.

Bugh..

Bugh..

Brak..

Brak..

Arya dipukuli oleh 10 siswa bawahan Joni, ada yang memakai kayu, pentungan baseball dan ada yang tangan kosong.

Hingga saat Arya sekarat mereka meninggalkannya di gudang itu. Hingga akhirnya ditemukan oleh Doni dan Rizal yang sudah curiga sejak melihat Arya berjalan ke gudang.

Doni dan Rizal langsung membawa tubuh Arya kerumah sakit dengan emosi yang sangat besar.

"Anj*ng! Joni Ba**sat! tunggu pembalasanku!" teriak Doni didalam mobil.

"Pak cepat!!!" teriak Rizal pada supirnya.

Supir Rizal langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

Dialam bawah sadar Arya

"Dimana ini? kenapa semuanya putih?" tanya Arya bingung.

Tiba tiba didepan Arya muncul seorang kakek kakek dengan janggut yang panjang dan putih serta memakai baju bewarna putih.

"Ada apa kek?" tanya Arya saat melihat kakek itu memperhatikan tubuhnya.

"Apa kamu tau kenapa bisa disini?" tanya kakek itu.

Arya menggeleng.

"Disini adalah tempat khusus untuk orang yang memiliki hati bersih untuk diberi hadiah." ucap kakek itu tersenyum.

"Siapa? aku? aku ini memiliki hati yang kotor loh kek. Aku sering mengumpat, sering berpikiran kotor dan pernah melakukan senam lima jari. Apakah itu bisa dianggap berhati bersih?" tanya Arya.

"Perilaku bejatmu itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan perilaku baikmu. Jadi jangan heran jika kau dibilang memiliki hati bersih." ucap kakek itu.

"Ya walaupun begitu sepertinya aku tidak cocok jika berada disini kek. Lebih baik kembalikan aku ke dunia saja." ucap Arya.

"Kau itu sudah mati nak jadi tidak bisa kembali ke dunia lagi." ucap kakek itu.

"Ya sudah masukkan aku ke neraka atau surga saja." ucap Arya pasrah.

"Hahaha! aku hanya bercanda nak, tapi jika kau ingin kembali ke duniamu kau harus menerima hadiah dariku!" ucap kakek itu.

"Hey bagaimana bisa begitu! kakek curang namanya!" ucap Arya kesal.

"Itu syaratnya bukan curang!" jawab kakek itu.

"Baiklah apa hadiahnya?" tanya Arya.

"Kau boleh minta apapun pada ku dan aku akan mengabulkannya. Maksimal 3!" jawab kakek itu.

"Oke, yang pertama aku ingin sistem yang ada di novel novel, yang kedua aku ingin poinnya tidak terbatas, dan yang terakhir aku ini tau nama kakek." ucap Arya.

"Semuanya terkabul! dan namaku adalah Dewa Pencipta atau Liu Jian, panggil saja kakek Jian." ucap Liu Jian.

"Oke!" ucap Arya.

Hening sejenak.

"Sekarang tolong kakek Jian kembalikan aku kebumi." ucap Arya canggung.

"Oh iya aku lupa." ucap Liu Jian.

Ruangan itu langsung bercahaya sangat terang hingga membuat mata Arya menutup karena silau.

Saat membuka mata Arya sudah berada di sebuah ruangan yang memiliki bau obat yang sangat menyengat.

"Syukurlah kamu sudah sadar nak." ucap seorang wanita paruh baya sambil menangis.

"Aku tidak apa apa ibu, jadi jangan menangis lagi." ucap Arya.

"Tidak apa apa apanya! tangan kirimu patah, 5 tulang rusuk patah, dua kakimu patah apa itu baik baik saja?" tanya Doni.

"Sebanyak itu? pasti mahal biaya rumah sakitnya, gimana ibu bisa membayarnya?" tanya Arya.

"Santai saja semua biayanya aku yang tanggung jadi kau dan ibu tidak usah khawatir." ucap Rizal.

Doni dan Rizal memang sangat dekat dengan keluarga Arya, sampai sampai sudah dianggap keluarga oleh orang tua Arya.

"Biayanya akan aku ganti." ucap Arya.

"Terserahmu, yang terpenting adalah kau harus segera pulih kembali supaya bisa ikut ujian kelulusan." ucap Rizal.

"Oke!" ucap Arya mengacungkan jempolnya.

[Ding!]

[Selamat datang di sistem kesuksesan tuan!]

Arya menengok kanan kiri mencari sumber suara barusan.

"Ada apa nak?" tanya ibu Arya.

"Tidak apa apa bu, leherku hanya pegal saja." jawab Arya.

Ibu Arya hanya mengangguk dan melanjutkan menyuapi Arya.

'Suara siapa tadi itu?' tanya Arya dalam pikirannya.

[Itu suara saya tuan]

'Siapa?' tanya Arya.

[Sistem yang tuan minta]

'Apakah ini nyata? aku kira kakek tadi itu hanya berbohong saja.' ucap Arya senang.

'Lalu apa kegunaanmu? apakah sama dengan yang di novel novel?' tanya Arya.

[Kegunaannya sama seperti didalam novel yang biasa tuan baca]

'Okelah kalau begitu.' ucap Arya.

.

.

.

Sudah satu bulan Arya di rumah sakit dan kini semua lukanya sudah sembuh karena bantuan sistem.

"Sudah semua kan?" tanya ayah Arya.

"Sudah." jawab Arya.

Mereka berjalan keluar rumah sakit dan masuk ke mobil Doni yang sudah menunggu untuk mengantar pulang.

Sesampainya dirumah, Arya langsung masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya yang masih sedikit sakit.

'Setelah ini apa yang harus aku lakukan?' tanya Arya pada sistem.

[Tuan harus mencari bekingan yang kuat untuk menjalankan rencana yang telah tuan rancang sebelumnya]

'Bekingan? maksudmu?' tanya Arya bingung.

[Maksud saya tuan harus memiliki sebuah kekuatan untuk melindungi tuan dari bahaya di masa depan. Seperti menjadi ketua gangster, ketua mafia atau menjadi polisi]

'Aku tidak minat menjadi polisi atau ketua mafia.' ucap Arya.

[Menjadi ketua gangster saja tuan, tapi resikonya tuan harus memiliki tanda khusus ditubuh tuan atau biasa dibilang tato ketua]

'Gang apa saranmu?' tanya Arya.

[Saya sarankan untuk merebut gang Sky Black Dragon]

'Apa alasanmu?' tanya Arya.

[Gang Sky Black Dragon dulunya bernama The Kings. The Kings dulu adalah gang paling disegani di Indonesia maupun di luar negeri. The Kings adalah gang yang berkuasa di dunia bawah dengan menyediakan jasa pembunuh bayaran. Gang ini tidak menjual barang haram atau menyelundupkan senjata. The Kings adalah gang yang hanya menyediakan jasa pembunuh dan melakukan bisnis Club dan Kasino.]

'Lalu?' tanya Arya yang tertarik dengan sejarah The Kings.

[Namun masa kejayaan The Kings hancur saat ketua gang ini mati dan berubah ketua menjadi adik kandung ketua gang yang bernama Kelvin Wijaya. Semua bisnis berhenti saat diketuai Kelvin. Semua ini terjadi karena uang hasil dari bisnis yang dimiliki The Kings dihambur hamburkan oleh Kelvin tanpa ada yang tau. Hingga pada akhirnya Kelvin terbunuh saat The Kings bentrok dengan Black Mamba. The Kings hancur dalam semalam, perjuangan ketua gang selama 30 tahun hancur sia sia karena kebodohan adiknya]

'Lalu sekarang berada di peringkat berapa Sky Black Dragon?' tanya Arya.

[Sky Black Dragon berada di peringkat satu saat berada dibawah kepemimpinan Draco dan Keny.]

'Lalu Black Mamba bagaimana nasibnya?' tanya Arya.

[Black Mamba sudah hancur tiga tahun yang lalu karena anggotanya berselisih paham satu sama lain]

'Dimana markas Sky Black Dragon berada?' tanya Arya.

Ting..

Ponsel Arya berdering, Arya langsung mengeceknya dan muncul pesan dari nomor tidak dikenal memberikan sebuah lokasi yang agak dekat dengan kebun binatang.

"Lokasi apa ini?" gumam Arya.

[Itu markas besar Gang Sky Black Dragon berada]

"Besok aku akan pergi kesana." ucap Arya.

Episode 2: Kebangkitan The Kings

Keesokan harinya saat Arya terbangun, Arya merasa tubuhnya sudah lebih baik dan semua rasa sakit sudah menghilang tanpa jejak.

[Misi harian:

Lakukan 50x Push Up, 50x Pull Up, 50x Sit Up dan lari sejauh 500m.

Hadiah: Rp 1.000.000

Hukuman: Tubuh tidak bisa digerakkan selama 1 bulan.]

'Hukumannya lumpuh? sebulan lagi!' ucap Arya sambil ganti baju olah raga.

Selesai ganti baju Arya langsung mulai dengan lari pagi untuk pemanasan agar tidak kram atau cidera.

Selesai lari pagi lanjut Push Up 50x, selesai Push Up Arya melanjutkan Pull Up sebanyak 50x, selanjutnya Sit Up 50x.

Selesai olahraga Arya langsung masuk ke dapur untuk minum air putih.

[Misi selesai! Hadiah sudah dikirim ke rekening milik tuan!]

Karena hari ini adalah hari minggu Arya kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap pergi ke markas besar Gang Sky Black Dragon.

Selesai sarapan Andi langsung berangkat pergi tanpa pamit pada ayah dan ibunya.

Arya berangkat kesana menggunakan ojol agar lebih cepat dan murah. Sesampainya di dipan gang masuk Arya mendapatkan sebuah misi dari sistem.

[Misi Khusus:

Bangkitkan Gang The Kings

Hadiah: Apartemen 4,5M dan Rp 1.000.000.000

Hukuman: Potong Ttd]

'Ba**sat langsung potong joni dong hukumannya!' batin Arya.

'Cek Status!' ucap Arya.

Status

Nama: Arya Wiguna

Usia:18

Title: -

Job: -

Level: 1 (10/1000)

Beladiri: -

Poin Sistem: Unlimited

Kekayaan: Rp 1.100.000

Inventori: -

\=>Shop

\=>Gacha

"Anj*ng lemah banget bang*at!" gerutu Arya.

[Mau gimana lagi, tuan semasa hidup tidak pernah olahraga, belajar beladiri dan pemalas]

"Aku mau beli keterampilan beladiri karate, taekwondo dan muaythai. Dan bagaimana cara meningkatkan level?" tanya Arya.

[Pembelian berhasil! apa tuan setuju untuk langsung mempelajarinya?]

"Setuju!" jawab Arya.

Seketika ingatan tentang tiga beladiri yang dibeli Arya muncul diotak Arya. Teknik beladiri yang muncul diotak Arya adalah teknik beladiri tingkat tinggi bahkan menyentuh tingkat legenda.

"Apa kau memiliki saran untuk senjata yang akan aku pakai sistem?" tanya Arya.

[Saran senjata:

Pedang hitam: 1000 PS

Pedang yang memiliki ketajaman yang tidak terkalahkan dan sangat ringan saat di gunakan.

Katana Merah: 1500 PS

Pedang yang sangat sangat ringan namun ketajamannya hampir menyamai pedang hitam. Orang yang terkena tebasan katana ini lukanya akan langsung membusuk dalam waktu 3 menit.

Dager Mamba: 500 PS

Dager yang terdapat racun mematikan disetiap bilahnya.]

"Aku beli dua pedang itu beserta teknik penggunaannya." ucap Arya.

[Pembelian berhasil! barang sudah berada di inventori!]

Tak lama kemudian muncul ingatan tentang cara menggunakan pedang yang benar dan mematikan serta tanpa menimbulkan celah.

Setelah dirasa cukup Arya berjalan masuk ke dalam gang yang menuju markas besar Geng Sky Black Dragon yang terkenal kejam.

Saat berada di gerbang markas Arya di cegat oleh penjaga gerbang dengan senjata lengkap.

"Ada perlu apa?" tanya penjaga tersebut.

"Apakah bisa aku menemui ketua kalian?" tanya Arya.

"Mau apa? jika ingin menyewa jasa kami, kami sedang libur saat ini!" ucap penjaga gerbang.

"Aku ingin menantangnya duel." jawab Arya santai.

Kedua orang penjaga gerbang mengerutkan dahi dan menambah kewaspadaan mereka.

"Biar aku telepon bos dulu." ucap salah satu penjaga gerbang.

Tak lama penjaga gerbang itu keluar dari pos dan mengantar Arya ke arena pertarungan di markas.

Sesampainya di arena Arya melihat lautan manusia duduk mengitari arena dengan wajah garang mereka.

Di atas arena juga sudah berdiri dua orang berbadan besar dan tegap dengan tatapan tajam. Arya hanya santai dan naik keatas arena dengan tanpa beban.

"Apa kau yakin anak muda?" tanya salah satu pria di atas arena.

"Jika aku tidak yakin aku akan kabur saat melihat lautan manusia disini." jawab Arya santai.

"Baiklah kalau begitu, para anggota sekalian kali ini adalah pertama kalinya pemimpin kita ditantang oleh seorang pemuda dengan taruhan kepemimpinan! jika ketua kalah kepemimpinan akan jatuh ke tangan pemuda ini! jika pemuda ini kalah maka dia tidak akan keluar dari sini hidup hidup!" ucap pria yang baru berbicara dengan Arya.

""Yeaaaaa!!!!!"" semua anggota berteriak histeris sambil mengangkat senjata mereka masing masing.

Setelah keduanya sudah siap akhirnya pria tadi yang bernama Keny memulai pertandingannya.

"Mulai!" teriak Keny.

Ketua geng langsung melesat dengan jurus andalan miliknya yang sangat mematikan dan sangat cepat.

Keny sangat terkejut dengan sifat ketua geng yang sangat serius itu.

'Kenapa dia tiba tiba serius begitu? apa ada yang berbahaya didalam tubuh pemuda itu?' tanya Keny dalam hati.

Serangan ketua geng dapat di tangkis dengan mudah oleh Arya dan langsung memukul perut ketua geng dengan setengah kekuatannya yang menyebabkan ketua geng sedikit terpental dan memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.

Keny dan anggota lainnya sangat terkejut dengan kekuatan Arya yang dengan mudahnya menangkis serangan ketua geng dan membuatnya muntah darah.

"Apa kau yakin akan lanjut?" tanya Keny pada ketua geng.

"Namaku bukan Draco jika mudah menyer-" ucapan Draco terputus karena tendangan Arya pada bagian dadanya.

"Ck saat bertarung jangan sambil berbicara bodoh!" ucap Arya.

"Aku menyerah!" teriak Draco dengan nafas sesak.

"Pemenangnya pemuda itu!" teriak Keny yang membuat para anggota bertepuk tangan.

Keny langsung menolong Draco yang sesak nafas. Setelah Draco mendingan Keny menuntunnya ke samping Arya yang saat itu sedang bermain ponsel sambil duduk di arena.

"Apa sudah mendingan?" tanya Arya.

"Sudah, mari kita mulai acara pergantian pemimpin." jawab Keny.

Arya mengangguk dan mengikuti Draco dan Keny dari belakang menuju sebuah rumah. Saat didalam Arya menyadari bahwa di dalam itu terdapat sebuah tempat upacara dengan tiga bingkai foto yang dikalungi bunga.

"Tempat apa ini?" tanya Arya.

"Ini adalah tempat upacara pergantian pemimpin. Jika kau ingin menempati posisi pemimpin kau harus mentato punggungmu sebagai tato khusus ketua atau pemimpin." jawab Keny.

"Kapan pelaksanaan tatonya?" tanya Arya.

"Hari ini juga bisa jika kau memiliki waktu." jawab Keny.

"Ya sudah hari ini saja, aku juga sedang free." ucap Arya.

Keny hanya mengangguk dan mulai upacara pengangkatan pemimpin baru. Setelah selesai melakukan upacara Keny mengajak Arya untuk ke ruangan khusus tato anggota geng.

"Kau mau tato yang mana? kalau yang sudah turun temurun yang ini." ucap Keny menunjukkan sebuah sketsa.

"Sudah samakan saja dengan para pendahulu." jawab Arya.

Keny langsung mulai mentato punggung Arya dengan telaten dan rapi. Setelah selesai mentato punggung Arya Keny langsung melapisinya dengan penutup khusus agar tidak terkena air.

"Aku juga sekalian ingin tato ini." ucap Arya menunjukkan tato ketua The Kings.

"Kenapa kau memilih tato ini?" tanya Keny.

"Karena aku akan membangkitkan The Kings dan menggapai puncak dunia bawah dan menguasainya." jawab Arya.

"Baiklah kalau itu mau mu, dimana letak tatonya?" tanya Keny.

"Dada sebelah kiri." jawab Arya.

Keny langsung mentato dada Arya dengan gambar yang sudah di tunjukkan Arya tadi.

Setelah selesai semua Keny dan Arya keluar dari ruangan tato itu dan menemui Draco yang sedang duduk menonton TV.

"Sudah selesai? kenapa lama sekali?" tanya Draco.

"Ada yang ingin aku bicarakan." ucap Keny.

"Apa?" tanya Draco.

"Ketua baru ini ingin mengganti nama geng seperti dulu lagi dan ingin mencapai puncak dunia bawah. Bagaimana menurutmu?" tanya Keny.

"Apa kau serius?" tanya Draco menatap Arya.

"Tentu saja, aku saja sudah mentato khusus ketua The Kings." jawab Arya.

"Jika begitu aku hanya akan menurut saja." ucap Draco.

"Kalian akan menjadi tangan kananku saat aku sedang tidak ada disini. Dan lapor saja jika ada masalah." ucap Arya.

"Baiklah." ucap Draco.

Mereka pun keluar dari rumah itu dan berdiri di panggung halaman untuk mengumumkan pergantian nama geng dan pergantian pemimpin.

"Perhatian semua...." ucap Keny.

Semua anggota menengok dan mulai memperhatikan Arya.

"Terimakasih atas perhatiannya, aku langsung pada intinya saja jika geng ini mulai sekarang berubah nama menjadi The Kings! dan diketuai olehku! tapi tolong rahasiakan namaku jika ada yang bertanya." ucap Arya menarik nafas.

Semua orang terkejut atas pergantian nama geng. Ada yang senang dan ada juga yang kecewa karena diingatkan dengan masa lalu yang buruk.

"Kejadian masalalu jangan dijadikan beban untuk melangkah ke depan, jadikan masalalu sebagai pijakan untuk melangkah ke depan. Kita semua adalah keluarga, kita adalah saudara, jangan sampai terjadi perselisihan hanya karena masalalu sebagai alasan. Jadikan masalalu sebagai bahan untuk mempererat hubungan persaudaraan kita!" ucap Arya yang membuat para anggota termotivasi dan terharu.

"Jaga keluargamu dengan sepenuh hati, jangan biarkan sesuatu menyakitinya. Mulai besok semua anggota harus mempunyai tato mahkota didada kecuali orang yang memiliki kelainan pada kulit!" ucap Arya.

"Apa semboyan kita bos?" tanya salah satu anggota.

"Kekuatan yang bersatu akan lebih kuat!" jawab Arya.

""Yeahhhhhhh!!!!"" semua anggota berteriak semangat dan membubarkan diri untuk melanjutkan latihan masing masing.

"Aku mau pulang dulu." ucap Arya.

"Aku akan antar." ucap Draco.

"Baiklah, hitung hitung irit ongkos." ucap Arya.

Arya pulang menaiki mobil milik Draco, Arya sampai dirumah pada pukul 4 sore dan melewatkan makan siangnya.

Saat ingin masuk ke kamar semua keluarganya sudah menunggu dimeja makan dengan muka yang menahan emosi.

'Aduhhh tadi lupa ijin keluar! sialan!' umpat Arya.

"Duduk sini nak." ucap ibu Arya datar.

Arya hanya pasrah dengan hukuman yang diberikan ibunya.

"Tadi pergi kemana Ya?" tanya ibu Arya.

"Jalan jalan ke taman bu sambil cari angin." jawab Arya.

"Kenapa enggak ijin sama ibuk atau ayahmu?" tanya ibu Arya.

"Lupa bu." jawab Arya.

Ibu Arya langsung menceramahi Arya sampai suara adzan Maghrib terdengar.

"Sekarang kamu mandi terus istirahat, besok lusa ujian kelulusan kamu to?" ucap ibu Arya.

"Oke bos!" jawab Arya.

"Mas ajarin aku buat PR matematika dong mas." ucap Andi adik laki laki Arya kelas 1 SMP.

"Habis mas mandi ya." ucap Arya mengusap kepala Andi.

"Oke!" ucap Andi semangat.

Episode 3: Balas Dendam

Keesokan harinya kabar tentang munculnya nama The Kings menjadi berita utama di koran, TV, radio dan sosial media.

Ada kelompok orang yang senang tentang kembali munculnya geng The Kings dan ada juga yang benci dan takut akan kemunculan geng paling ditakuti itu.

Di suatu panti jompo

Kumpulan kakek kakek sedang melihat berita tentang kemunculan geng paling ditakuti itu dengan senyum merekah.

"Akhirnya muncul juga penerusku hahaha!" ucap salah satu kakek 3 dengan luka jahitan di pipinya.

"Kita tunggu saja kabar mengguncang selanjutnya, aku mendengar jika pemimpin The Kings saat ini sangat kuat dan berambisi." ucap kakek 1.

"Maksudmu?" tanya kakek 4.

"Aku memiliki informan digeng itu, katanya pemimpin geng saat ini masih sangat muda. Dan juga bisa mengalahkan Draco hanya dengan dua pukulan saja." jawab kakek 1.

"Kita tunggu berita selanjutnya." ucap kakek 3.

...****************...

Kembali ke Arya

Saat ini Arya sudah berada disekolah dan sedang berbincang-bincang dengan Doni dan Rizal.

"Apa kau lihat berita terbaru hari ini?" tanya Doni.

"Ada apa? aku tidak sempat melihat TV tadi." tanya Arya.

"Geng Sky Black Dragon mengganti nama gengnya kembali seperti semula yaitu The Kings." jawab Doni.

"Terus?" tanya Arya.

"Dikabarkan geng ini akan perang melawan geng Black Lion!" jawab Doni.

"Ck hoax itu, mana mungkin geng kecil berani menantang geng raksasa seperti The Kings bodoh!" ucap Arya.

"Ya, betul kata Arya! jika Black Lion menantang The Kings itu namanya setor nyawa tau bunuh diri! sudah bodoh gampang kemakan hoax lagi!" ucap Rizal.

Mereka bertiga tertawa bersama hingga guru datang dan siap untuk mengajar.

Ding..Ding..Ding..

Bel istirahat sudah berbunyi dan para guru menghentikan kegiatan pembelajaran untuk menyuruh para murid beristirahat.

"Ayok ke kantin!" ajak Doni.

"Gas!" jawab Arya dan Doni.

Mereka berjalan bersama menuju kantin sekolah untuk makan siang. Sesampainya di kantin Arya menitip pesanan pada Doni karena sedang malas berdesakan.

"Don titip bakso sama es jeruk satu." ucap Arya memberikan uang 50.000.

"Oke!" jawab Doni.

Setelah Doni dan Rizal pergi Arya mengecek hadiah misi semalam.

'Mana hadiahku sistem?' tanya Arya.

[Misi Khusus Berhasil! Apartemen sudah atas nama tuan dan uang sudah dikirim ke rekening tuan]

Arya mengecek saldo rekening bank miliknya dan betapa terkejutnya dia melihat angka nol yang berjejer.

[Saldo anda Rp1.001.100.000]

Arya hanya tersenyum bahagia ketika melihat uang yang dia punya. Tak lama Doni dan Rizal datang dengan membawa pesanan mereka.

Karena sudah lapar mereka langsung memakan makanan yang ada didepan mata dengan sangat lahap.

.

.

.

Sepulang sekolah Arya mampir ke supermarket untuk membeli beberapa makanan dan barang untuk membuat tugas.

Saat perjalan pulang dari supermarket Arya dicegat oleh anak buah Joni dan Joni nya sendiri.

"Mau apa kau?" tanya Arya datar.

"Hahaha ternyata kau masih bisa hidup ya? ku kira sudah mati karena kejadian di gudang waktu itu hahaha!" ucap Joni.

"Aku tidak selemah itu!" ucap Arya.

"Bagaimana kalau kali ini kau aku buat cacat?" tanya Joni dengan wajah psikopat.

"Memang bisa?" tanya Arya dengan nada meremehkan.

"Patahkan kaki dan tulang ekor baj*ng*n itu!!!" teriak Joni marah.

Anak buah Joni yang berjumlah 15 orang berlari menyerang Arya dengan tongkat besi ditangan mereka.

Bugh..

Bugh..

Bugh..

Tung..

Arya memukul perut para preman hingga memuntahkan darah segar dan mengambil tongkat besi untuk memukul kepala para anak buah Joni yang lain.

Bugh..

Bagh..

Bugh..

Bagh..

15 anak buah Joni terkapar dengan luka di sekujur tubuhnya. Ada yang kepalanya bocor, tangan patah, kaki patah dan lainnya.

Joni yang melihat kejadian itu langsung gemetar dan ketakutan luar biasa hingga kencing di celananya.

"Mau apa kau! jangan sakiti aku! kau tau kan aku anak pemilik Wijaya Group? aku akan berikan semua yang kau mau! uang? 10 juta? 20 juta? atau 100 juta? aku akan berikan semau mu!" teriak Joni saat Arya berjalan mendekati dirinya.

Bugh..

"Aku hanya ingin balas dendam atas perbuatanmu saat di gudang!" ucap Arya memukul pipi Joni hingga jatuh tersungkur.

Bugh..

Bagh..

Krak..

Krak..

Arya mematahkan kedua kaki Joni tanpa melakukan negoisasi.

"Arggghhhhhhh!!!!!!" teriak Joni sebelum pingsan.

"Padahal aku ingin membuat dia sekarat seperti aku waktu itu, tapi fisiknya terlalu lemah!" ucap Arya kembali ke sepedanya dan melanjutkan perjalanan ke rumah.

Sesampainya dirumah Arya langsung mandi dan mengerjakan tugaa yang diberikan guru tadi siang.

Selesai mengerjakan tugas Arya pergi ke ruang tamu untuk melihat TV sambil makan camilan yang tadi dia beli.

"Wah kakak tumben beli makanan ringan banyak begini, ada acara apa nih?" tanya Andi dan disampingnya ada Putri adik kedua Arya.

"Kalau mau ambil saja jangan banyak tanya." ucap Arya kesal.

"Hehe makasih kak." ucap Andi mengambil makanan ringan yang dia suka.

"Putri nggak mau ambil?" tanya Arya.

"Boleh?" tanya Putri mengusap air liurnya.

"Ambil yang kamu suka, tapi jangan semuanya!" ucap Arya.

"Yeyy!" Putri mengambil tiga makanan ringan dan duduk di samping Arya yang sedang menonton TV.

[Misi tersembunyi selesai!

Mendapatkan:

Rp 4.000.000.000

Mobil Ferrari 488 Pista

Mobil sudah terparkir di parkiran khusus apartemen milik tuan]

'Misi tersembunyi? misi tersembunyi apa yang aku lakukan?' tanya Arya.

[Tuan telah berhasil menyelesaikan misi tersembunyi dengan mengalahkan 15 orang sekaligus bosnya]

'Oke aku paham sekarang.' ucap Arya.

'Dan dimana apartemen ku berada?' tanya Arya yang baru sadar kalau dia tidak mengetahui letak apartemennya.

Ting..

Terdengar suara nada dering ponsel Arya yang saat dibuka berisi alamat lengkap apartemen milik Arya.

Karena terlalu senang Arya pergi ke kamarnya untuk istirahat dan bersiap untuk ujian kelulusan.

Keesokan harinya

Setelah melakukan misi harian dari sistem Arya langsung mandi dan sarapan.

"Setelah lulus apa kamu akan lanjut kuliah nak?" tanya ibu Arya.

"Iya, tapi Arya ingin kuliah dengan uang uang Arya sendiri ibu." jawab Arya.

"Apa kamu punya uang nak?" tanya ibu Arya.

"Aku beberapa hari terakhir melakukan trading dan menghasilkan uang yang banyak ibu." jawab Arya.

"Berapa? ibu mau lihat." ucap ibu Arya.

"Saat ini saldo Arya ada 1,5 M, ini ibu bisa lihat." ucap Arya memberikan ponselnya.

Ibu dan ayah Arya membulatkan matanya saat menghitung angka nol di ponsel Arya.

"Bener pak 1,5 miliar!" ucap ibu Arya.

"Nanti Arya transfer 500 juta ke rekening ibu untuk buka usaha sendiri. Itung itung buat investasi di masa depan supaya tidak kekurangan uang." ucap Arya.

Ibu dan ayah Arya hanya menangis bahagia karena ketulusan Arya untuk keluarga.

"Sudah ibu dan ayah tidak usah menangis lagi, aku mau berangkat ujian dulu doain aja supaya dapat nilai yang bagus." ucap Arya memeluk ayah dan ibunya.

Kedua adik Arya hanya diam saja karena tidak mengerti masalah apa yang dihadapi oleh ketiga orang itu. Walaupun Andi paham sedikit tapi dia tetap tidak mengerti arah tujuan percakapan ketiga orang itu.

Arya berangkat menuju sekolah dengan hati yang gembira karena orang tuanya sudah tau dari mana dia mendapatkan uang.

Saat sampai di sekolah Arya melihat beberapa siswa sedang bergosip ria tentang Joni yang masuk rumah sakit.

Arya hanya tersenyum mendengar keadaan Joni yang sangat menyedihkan. Saat di kelas Doni dan Rizal juga sedang bergosip tentang Joni.

"Wah pada ngomongin apa nih?" ucap Arya.

"Jangan ngagetin gitu apa!" ucap Rizal kesal.

"Hehe maaf maaf, ngomongin apa sih?" tanya Arya.

"Itu si Joni masuk rumah sakit." jawab Doni.

"Hah kok bisa?" tanya Arya pura pura terkejut.

"Kata polisi yang nanganin Joni sama anak buahnya di pukuli sama orang yang jago berantem." jawab Doni.

"Luka gak?" tanya Arya.

"Dua kakinya patah terus anak buahnya ada yang koma satu soalnya palanya di pukul pake besi." jawab Doni.

"Ohh bagus deh kalok enggak mati." ucap Arya.

Doni dan Rizal kaget saat mendengar ucapan Arya barusan. Saat ingin menanggapi omongan Arya bel masuk ujian berbunyi.

Ding.. Ding..Ding..

"Untuk para siswa kelas 12 mohon masuk ke ruangan ujian, sekali lagi untuk kelas 12 dimohon untuk masuk ke ruangan ujian karena 10 menit lagi ujian akan dimulai. Terima kasih." pengumuman dari pengawas ujian.

Semua siswa kelas 12 pergi ke ruangan ujian dan duduk di tempatnya masing-masing sesuai nama yang tertera di meja.

.

.

.

Ding..Ding..Ding..

Bel pulang berbunyi, para siswa mulai mengumpulkan kertas ujian mereka masing masing karena waktu sudah habis.

Arya setelah mengumpulkan kertas ujiannya langsung pulang kerumah dan istirahat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!