Perkenalkan namaku Naura ghayda Az-Zahra Mahesa biasa di panggil Ara. Aku Anak bungsu dari tiga bersaudara, aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Yang pertama Muhammad Faris putra Mahesa dia seorang wakil direktur di mahesa group. Tapi saat ini bang Faris sedang berada di Belanda Karana Mahesa group membuka cabang baru di sana. Kakakku yang ke dua Muhammad Farrel Gibran Mahesa dia seorang abdi negara, dia seorang Tentara angkatan darat. bang farrel juga belum lama kembali dari tugasnya di Lebanon. Mereka berdua sangat menyayangi Ara.
Sedangkan papinya bernama Anthony putra Mahesa. Papinya baru saja pensiun dari TNI angkatan darat. Dan sekarang dia memimpin Mahesa group. perusahaan keluarga yang diwariskan ke papi sebagai anak tunggal. Kalau sang mami Sherly Wimala dia mempunyai butik yang lumayan besar dan juga terkenal tetapi mami tidak melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anak. Mami walaupun sibuk keluarga tetap nomor satu.
Ara saat ini duduk kelas tiga SMA, Ara yang memiliki wajah cantik, kulit putih, baik, pintar,dan tidak sombong dan Ara terkenal sebagai primadona sekolah SMA karya bangsa. Banyak para cowok yang suka dengannya tapi Ara tidak pernah menanggapinya. Karena Ara belum dapat lampu hijau dari papinya. Maka Ara tidak mau memberikan mereka harapan.
Ara juga di kelilingi sahabat yang sayang kepadanya. mereka ada Sheila, Dita, Alika, Riko, Hendrik dan Doni. persahabatan mereka sudah dimulai dari kelas 1 SMA. tapi tidak dengan Sheila dan Riko mereka sudah bersahabat dari kecil. hanya saja saat SD Sheila sekeluarga pindah dan bisa bertemu lagi pas masuk SMA. kalau Riko memang selalu bermain dengan Ara dari kecil. Riko selalu siap ngantar Ara kemana aja dan seperti orang-orang di rumah tidak membiarkan pergi sendirian.
tet...tet.. tet
bel pulang sekolah berbunyi menandakan berakhirnya ujian semester.
" ayo anak - anak kumpulkan lembar jawaban kalian." ucap pak Ahmad.
" baik pak." ucap anak - anak serempak.
" Ra, nanti Lo les kan." tanya Dita.
" iya lah." Jawab Ara singkat
" gue pulang ke rumah Lo ya. soal males gue di rumah sendirian." ucap Dita.
" Lo bawa mobil dit." tanya Ara.
" ga bawa nanti pulang les Riko jemput dan nganterin gue pulang." ucap Dita
" Riko ikut ke mall." tanya Ara
" gak Riko mau ke kantor bokap nya." jawab Dita.
Ara dan Dita memutuskan untuk pulang begitu juga dengan Riko dia harus ke kantor papanya. Tapi tidak dengan sahabat yang lainnya. Mereka memutuskan untuk pergi ke mall.
"ya udah kami pulang dulu ya selamat bersenang-senang." ucap Ara meninggalkan para sahabatnya karena mang Diman sudah jemput. Dita pun mengikuti Ara.
kami pun masuk mobil, mobil pun melaju meninggalkan sekolah Ara. 15 menit perjalanan mobil pun sampai di halaman rumah Ara. Ara dan Dita pun turun dari mobil, terlihat ada beberapa mobil terparkir di halaman. Ara hapal betul mobil - mobil tersebut adalah mobil teman-temannya bang Farrel
" Ra, di rumah Lo rame ada tamu." tanya Dita.
" paling temannya bang farrel." jawab Ara
mereka pun masuk ke dalam dan benar ada teman - temannya bang farrel.
" assalamualaikum." ucap Ara.
" walaikum salam." jawab mereka.
"eh Ara baru pulang Ra. " tanya bang Bima.
" iya bang." jawab Ara Sambil mencari keberadaan seseorang yang belakangan ini sudah merebut hatinya. dan ternyata dia baru muncul dari arah dapur.
" udah jangan di pandangi Mulu." bisik dita yang membuat aku malu.
akhirnya aku dan Dita masuk kamar
" duh yang senang ketemu pujaan hati." ledek Dita
" apaan sih ta " jawab Ara malu.
" hahaha" Dita pun tertawa melihat Ara salah tingkah.
akhirnya aku dan Dita pun hanya menonton Drakor dan pukul tiga mereka pun bergegas pergi ke tempat les.
Minggu ini kegiatan belajar mengajar telah selesai tinggal menunggu pembagian raport tengah semester. Maka untuk mengisi kekosongan sekolah mengadakan class meeting. Seperti saat ini ada pertandingan persahabatan basketball antara sekolah kami dengan SMA karya bakti. Sudah banyak murid - murid berkumpul di lapangan, terutama anak cewek karena idola mereka main. Tapi tidak dengan 4 sahabat ini mereka malah pergi ke kantin. walaupun Riko, Doni dan Hendrik ikut tanding tapi mereka gak peduli.
" girls mau pesan apa nih? biar sekalian gue pesan." ucap Sheila.
" aku mau baso minumnya es teh." ucap Dita
" aku mie ayam, minumnya es teh." ucap Ara
" aku sama kaya Dita aja." ucap Alika.
" oke di tunggu ya tuan putri." Sheila pun pergi memesan makanan.
tak berapa lama Sheila pun datang membawa pesanan kami yang di bantu mang Ujang.
" ini Eneng geulis pesanannya, ini pada tidak nonton pertandingan di lapangan." ucap mang Ujang.
" nggak mang males enakan di sini." ucap Dita sambil menyuap baso kedalam mulutnya.
" emang neng Dita nggak ngasih semangat nak riko." ucap mang Ujang.
" kalau di sana hawanya panas mang." ucap Dita datar. iya, Riko adalah pacarnya Dita kapten tim basket dan cowok populer di sekolah.
" panas gimana neng, kan namanya juga lapangan." ucap mang Ujang
" panas cemburu mang, karena ayang beb nya banyak fansnya." timpal Alika.
" aturan tuh ya neng, neng Dita harus nya di sana biar cewek itu gak caper sama nak Riko." ucap mang Ujang lagi
" riko nya udah bucin mang Dimata riko cuma ada dita doang yang lain gak kelihatan." ucap ara
kita pun ngobrol panjang lebar sampai muncul lah para cowok selesai tanding basket. dan Kami pun masih seru ngobrol sampai sebuah wa masuk ke handphone Ara dari mas tama
📩 dek udah pulang belum, mas Tama sudah di depan sekolah ya.
📩. oke aku keluar
setelah membalas mas Tama, Ara pun pamit ke teman-temannya.
" hai gue balik duluan ya udah di jemput" pamit Ara bergegas bangun dari duduk
" ok hati- hati ya " ucap mereka sambil melambaikan tangan ke ara yang sudah meninggalkan kantin sekolah.
Ara memang selalu di jemput saat pulang sekolah entah sang papi yang jemput, kadang juga bang Faris atau bang farrel yang jemput, kalau papi dan abangnya gak bisa jemput biasanya mang Diman supir keluarga mahesa yang jemput. Atau kadang - kadang seperti saat ini abangnya suka minta bantuan mas Tama buat jemput aku. Mas Tama adalah sahabat bang farrel di kesatuan. Dan kalau di tanya dari semuanya suka menjemput Ara, Ara paling Senang kalau yang jemput adalah mas Tama. Bukan tanpa alasan Ara sangat suka di jemput sama mas Tama. karena mas Tama adalah cinta pertama nya Ara. Ara sudah jatuh cinta pertama kali pada mas Tama saat menjemput bang Farrel pulang dari tugasnya di Libanon. di situ Ara di kenalkan kepada sahabat - sahabatnya bang Farel termasuk mas Tama . Apalagi mereka suka kumpul di rumah, dan kalau mereka sedang kumpul di rumah Ara sering curi - curi pandang ke mas Tama. Tapi semua perasaan itu hanya Ara simpan sendiri karena sang papi belum mengizinkan Ara punya ke kasih sebelumnya lulus SMA. Lagi pula Ara juga gak tahu perasaan mas Tama terhadap Ara jangan- jangan mas Tama hanya menganggap sebagai adik saja.
Ara pun keluar gerbang dan benar saja mobil Pajero hitam sudah menunggu di sana. Aku pun segera berjalan menuju mobil mas Tama, Ara membuka pintu mobil dan Ara melihat seperti biasa mas Tama akan memasang datar. Ara yang sudah biasa langsung duduk di kursi samping mas Tama. mobil pun melaju meninggalkan sekolah Ara.
" seat belt nya di pakai dek." ucap mas Tama datar tanpa melirik kearah Ara.
" ehh..iya." Ara pun memakai seat belt.
" hi.. nggak ada basa basi nya tanya kek gimana sekolahnya? atau tanya gimana kabarnya? atau apa kek? sebel banget ! Ara...ara kenapa sih Lo cinta banget sama manusia kutub kaya gini." gumam Ara dalam hati.
" dek kita makan siang dulu ya.!" ucap mas Tama saat mobil berhenti di sebuah cafe
kami pun turun dari mobil dan masuk kedalam cafe yang lumayan rame. saat Ara dan mas Tama memasuki cafe berapa orang melihat kami terutama para perempuan terpesona dengan ketampanan mas Tama.
" gila tuh cowok ganteng banget." ucapan salah satu pengunjung perempuan di sana yang terdengar oleh Ara
" ih ... rasanya pengen gue colok tuh mata cewek - cewek ngeliatin mas Tama sampai segitunya, sebel banget" gumam Ara dalam hati.
mas Tama pun memilih meja yang berada di pojok seperti nya mas Tama risih di lihatin Sama cewek-cewek.
" silahkan mau pesan apa" ucap pelayan sambil memberikan buku menu.
" pesan cheese cream pie minumnya es lemon tea. aja mbak" ucapku sambil membalas chat mami.
" adek gak makan." tanya mas Tama langsung menatap ku saat mendengar pesanan ku.
" Adek tadi sudah makan mie ayam di sekolah jadi masih kenyang." ucap ku.
" saya pesan soto Betawi 1 minumnya air mineral." ucap mas Tama sambil mengembalikan buku menu kepada pelayan.
" mohon di tunggu pesanan nya." ucap pelayan
" dek liburan sekolah mau kemana?." ucap mas Tama sambil menatap Ara
deg saat mata Ara bertemu dengan mata milik mas Tama. " ya Allah bisa tolong kondisi kan jantung ini." gumam Ara dalam hati sambil mengatur detak jantung nya.
" belum tahu mas." jawab Ara
" di sekolah masih ada kegiatan gak?" tanya mas Tama lagi
" hanya class meeting."
" besok mau ikut mas Tama gak ke Bogor." ucap mas Tama
" boleh mas nanti aku izin ke mami papi dulu." ucap aku tersenyum senang.
" nanti mas Tama aja yang minta izin ke om Anthony." ucap mas Tama.
makanan kami pun datang dan kami pun segera menikmati pesanan kami tanpa ada suara. selesai makan mas Tama pun mengantar Ara pulang.
" makasih ya mas sudah jemput Ara, Ara masuk dulu ya mas." pamit ku
" besok mas Tama jemput jam enam ya dek, kita sarapan bubur dulu tempat biasa." ucap mas Tama
hanya membalas anggukan oleh Ara. Ara turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.
Pukul enam mas Tama menjemput Ara setelah izin ke papi mami. mereka pun pergi tapi sesuai janji mas Tama. sebelum ke Bogor kami pun mampir dulu ke warung bubur.
" Adek mau apa." tanya mas Tama saat kami masuk warung bubur
" Adek mau bubur kacang ijo campur." ucap ku.
" eh pak komandan mau pesan apa nih? tumben cuma berdua mas Farrel kemana?" ucap pak haji menghampiri kami.
" iya pak haji Farrel nya piket," jawab mas tama.
" pak komandan mau pesan apa?. tanya pak haji
"saya pesan bubur ayam komplit 1 sama bubur kacang ijo campur nya 1." pesan mas Tama.
" duduk dulu dan." ucap pak haji
tidak nunggu lama pesanan kami datang.
" bubur ayam komplit buat komandan" sambil memberikan semangkuk bubur ke mas Tama
" dan ini buat sih neng cantik. sekarang neng cantik kelas berapa?" tanya pak haji sambil memberikan semangkuk bubur kacang ijo
" kelas tiga pak." ucap Ara sambil tersenyum.
" wah sebentar lagi lulus dong. mau kuliah dimana ?" tanya pak haji kembali sambil menaruh teh hangat
" belum tahu mau kuliah dimana!" ucapku.
" oh... ya sudah selamat menikmati." ucap pak haji. dan pak haji kembali sibuk dengan pelanggannya
jam sembilan kami pun sampai di sebuah desa di Bogor. Ara di ajak ke perkebunan sayuran yang luas dan udara di sini sangat sejuk. Ara di suruh duduk dan menunggu mas Tama di sebuah gubuk yang menghadap kebun sayur. sedangkan mas Tama sedang berbicara serius dengan seorang yang di percaya memegang perkebunan tersebut. Dan aku pun baru sadar belum ngabarin maminya, Ara pun mengambil ponselnya di dalam tas. aku buka handphone ada pesan di group yang hanya berisikan sahabatnya sendiri. sebelum membalas pesan sahabatnya Ara wa sang mami.
📩 mi, Adek sudah sampai Bogor
baru aku lihat wa group yang di huni oleh sahabat - sahabatnya.
Dita : Ara kenapa gak masuk?
Doni : Ara... Ara ... kamu dimana?
Sheila: beb kok ga bilang sih. kan aku bisa ikut.
Dita : Ara balas cepetan.
Riko : Ara are you ok. Lo gak lagi sakit kan.
Alika : ih.. Ara Lo bolos ga ngajak - ngajak.
Dita : Ara
Doni : Ara
Hendrik: Ara
Sheila : wet Ara mana Lo?
Riko : nanti pulang sekolah gue ke rumah Lo.
Ara : sorry guys, ko gue lagi gak ada di rumah
Riko : Lo lagi pergi kemana?
Ara : ke Bogor
Alika : wah bocah ke Bogor ga ngajak - ngajak
Riko : sama keluarga?
Ara : gak sama keluarga
Sheila : pasti sama bang farrel
Ara : ga bang farrel piket
Alika : trus Lo sama siapa?
Ara : berdua sama seseorang?
Alika : sama siapa cewek cowok, ganteng atau gak
Ara : cowok. pergi nya dadakan
lagi asik balas chat group mas Tama nyamperin Ara dan duduk samping Ara.
" chat an sama siapa ?" ucap mas Tama sambil merebahkan badannya di bale
" teman sekolah nanyain kenapa ga masuk." ucap ku sambil melihat mas Tama yang lagi memejamkan mata.
" mas Tama istirahat sebentar dulu ya. baru kita jalan - jalan" ucap mas Tama sambil merubah posisi menjadikan paha Ara sebagai bantalan.
Ara pun membiarkan sepertinya mas Tama capek
chat dari Dita
📩 pergi sama mas Tama ya?
📩 sok tahu, iya
📩 asik dong dua an, ngapain di Bogor
( memang yang tahu kalau Ara suka sama mas Tama cuma Dita dan Riko)
📩 ke perkebunan milik mas Tama. tapi gak tahu habis ini kemana?
📩 emang mas Tama nya kemana?
Ara pun memotret mas Tama yang sedang tidur di pangkuannya dan di kirim ke Dita.
📩 oke deh gak mau ganggu
setelah cukup beristirahat mas Tama pun mengajak Ara pergi.
" dek kita ke arah puncak aja ya." ucap mas Tama ketika kita berada di mobil.
" terserah mas Tama aja." ucap Ara. bagi Ara di ajak kemana aja sama mas Tama sudah pasti tidak akan nolak.
mobil yang dikendarai oleh mas Tama pun melaju dengan kecepatan sedang menuju paragliding bukit gantole.
kami pun turun dari mobil dan menikmati keindahan alam dari atas bukit.
" mas Tama pernah main paralayang?" tanya Ara.
" pernah," jawabnya singkat.
" seru gak mas?" tanya Ara kembali.
" seru bisa lihat keindahan alam dari atas lebih keren. adek mau nyoba?" ucap mas Tama.
" gak ah. nyali adek sebesar itu." ucap Ara.
pukul tujuh malam setelah makan mas Tama mengendarai mobilnya menuju rumah Ara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!