The war of the end adalah perang yang terjadi setelah menara hancur.
Sebuah perang yang maha dahsyat, dimana seluruh player yang selamat dari menara akan berperang untuk melawan iblis.
Nathan, dia adalah ranker terkuat yang mendapat julukan sebagai 'THE STRONGEST KING'. Setelah peperangan yang terjadi selama ratusan tahun, dia menjadi satu-satunya manusia yang masih hidup.
Walaupun hanya sendirian, dirinya tetap melangkah maju melawan para iblis. Setelah puluhan tahun berperang sendirian, akhirnya dia bisa mencapai orang yang menyebabkan semua ini terjadi.
The heavenly demon god, agares. Dia adalah dewa para iblis. Mahluk yang super kuat yang sudah menghancurkan 10 menara.
Ketika Nathan berhadapan dengannya, Nathan menyadari kalau dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan agares. Bahkan setelah Nathan mengeluarkan semua kemampuan yang dimilikinya, Nathan hanya bisa menggores kulitnya saja.
' sial! Apa semua usaha ku sia-sia?! Aku hanya menggoresinya saja!'
Nathan putus asa ketika dirinya terus di hajar oleh agares.
'.... Maafkan aku semuanya... Aku tidak bisa membalaskan dendam kalian.... '
Ketika nathan dalam keputusasaan, dia teringat akan sebuah skill paling kuat miliknya. Selama ini dia tidak pernah menggunakan skill itu, karena kalau menggunakannya sama saja dengan mati.
[ Death explosion (SSS)
deskripsi : kamu akan membuat sebuah ledakan yang sangat dahsyat dengan mengorbankan nyawa mu sendiri ]
[ Apa anda yakin ingin menggunakan skill ini? YA/TIDAK]
'YA'
Nathan menggunakan skillnya yang membuat tubuhnya meledak.
" apa?! manusia brengs*k!!!!ー"
Boom!!ー
Ledakannya begitu besar. Api dari ledakan itu bisa terlihat dari puluhan mil jauhnya.
Agares yang lengah terperangkap dalam ledakan itu.
Kenangan demi kenangan menghujani kepala Nathan yang sedang terhanyut dalam kegelapan.
' aku sudah meledakkan diri dan aku mati. Kuharap si kepar*t itu, mati juga.... Kalau dirinya mati, aku akan sangat senang, karena berhasil membalas dendam. Tapi... Aku sangat yakin, kalau dia tidak mungkin mati hanya karena itu... Dia benar-benar monster yang super kuat...
Yah... Pada akhirnya, aku juga menyusul kalian... Apa sekarang, aku bisa bertemu kembali dengan mu, Thresa?'
Saat dirinya sedang terhanyut dalam kenangannya. Nathan menyadari kalau dirinya bisa membuka matanya.
' ....apa yang terjadi?! .... Bukanya aku mati?! Tapi kenapa aku masih hidup??! '
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi Nathan.
" Oh! Dia bangun! Kupikir dia mati! "
" Oy! Mata empat! Kenapa hari ini kau sangat cepat sekali pingsannya?! Tangan ku masih gatel nih! "
' hah? Siapa orang-orang brengsek ini?! Dan juga, dimana ini??'
Nathan yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi, dia hanya bisa melihat-lihat sekelilingnya.
' setelah berpikir beberapa saat dan melihat orang-orang ini. Aku sekarang mengerti apa yang terjadi.... Kemungkinan besar, aku kembali ke masa lalu! Ini adalah bumi sebelum manusia dipanggil oleh menara! '
Setelah semuanya sesuai dengan apa yang diperkirakan nya. Nathan tersenyum puas.
' hahaha! Bagus! Ini sangat bagus!! Aku kembali ke masa lalu! Di kesempatan kali ini, aku akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya! Tidak! Tapi, Aku akan menjadi jauh lebih kuat dari si agares itu!
kali ini, akan ku pastikan si br*ngsek itu mati! '
Ambisinya yang kuat membuat dirinya sangat bersemangat. Sekali lagi, Nathan bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Dia akan terus maju dan bertambah kuat untuk bisa membunuh musuh-musuhnya.
Langit yang merah dengan awan hitam yang menutupinya.
Sebuah wilayah yang sangat luas dengan tanah yang membusuk dan kering.
Ratusan ribu mayat tergeletak dimana-mana. Mayat-mayat itu membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Bangー!
"Ghaaー!"
Seorang pria dengan rambut hitam legam dengan mata se-biru safir, pria itu berambut pendek dan berantakan. Nathan terlempar dan menabrak sebuah batu di belakangnya.
" Hmm... Apa kemampuan mu, hanya segini saja...? Wahai manusia terakhir... "
The heavenly demon god, agares. Dengan perawakan yang tinggi dan tanduk di kepalanya yang menjulang ke atas. Dia berjalan sambil menyeret pedang yang dipegangnya.
[ Death explosion (SSS)
deskripsi : anda akan membuat sebuah ledakan yang sangat dahsyat dengan mengorbankan nyawa mu sendiri. Ledakannya tergantung dengan seberapa kuat diri anda. Semakin Anda kuat, ledakannya akan semakin kuat juga. ]
[ Apa anda yakin, ingin menggunakan skill ini? YA/TIDAK]
Sebuah papan notifikasi muncul di hadapan Nathan.
' aku sudah tidak punya pilihan lain... Tubuhku sudah tidak bisa merespon keinginan ku... Pada akhirnya... Aku akan mati juga.... Ya... ' Nathan berbicara dalam hatinya.
" Aku cukup terkesan dengan mu... Manusia.. tidak tapi, raja terkuat. "
Agares berdiri di depan Nathan yang sedang tersandar di batu.
Nathan merasakan kehadirannya. Dirinya hanya bisa pasrah dan putus asa.
[ Apa anda yakin, ingin menggunakannya? YA/TIDAK ]
'YA'
Nathan tampak lelah. Dia dengan pasrah memilih pilihannya.
[ Pengaktifan skill akan dimulai dalam 100 detik. Hitungan mundur 100-99-]
" Sebelumnya, aku berpikir kalau julukan mu itu hanya sebatas julukan saja. Tapi, siapa sangka kau mampu menggoresi kulit ku. Ku puji kau... " Agares tersenyum dengan pandangan yang merendahkan.
[ 88-]
Nathan yang lelah hanya mendengarkan ocehannya. Nathan bahkan sulit untuk menggerakkan satu jarinya.
" Walaupun hanya goresan saja. Tapi, kau harus bangga. Karena, ini pertama kalinya ada seseorang yang bisa menggoresi ku, selain para dewa agung..."
[ 78-]
" Aku yang sudah menghancurkan 10 menara sebelumnya. Tidak pernah bertemu dengan seseorang seperti mu. Orang-orang dari menara itu, semuanya lebih lemah darimu. Tidak ada satupun yang berhasil mencapai ku.. tapi, kau ini berbeda. Untuk seekor makhluk rendahan, kau ini luar biasa..." Agares sekali lagi memperlihatkan senyumannya yang mengerikan itu.
Walaupun Nathan tidak bisa menggerakkan kepalanya. Tapi, dia masih bisa melihat wajah agares yang sedang berdiri di hadapannya.
' brengs*k... Aku ingin memukul wajahnya... '
[ 65-]
" Yang paling membuatku terkesan adalah kemampuan penggunaan senjata mu. Setiap kali kau menyerang, kau akan merubah senjata mu. Tidak hanya ahli dalam satu atau dua senjata saja. Tapi, kau sangat ahli dalam senjata apapun, ya... "
"......"
Nathan hanya memperhatikannya dengan matanya yang sudah lama mati.
Setelah kehilangan teman-temannya dan orang paling berharga bagi dirinya. Cahaya dimatanya sudah lama mati. Tatapan matanya terlihat selalu kelelahan.
Akan tetapi, walaupun begitu. Nathan terus maju dan berjuang untuk membalaskan dendam dari kematian teman-temannya.
" Aku tidak pernah melihat ataupun mendengar ada sebuah senjata yang seperti itu... Berubah-ubah sesuai dengan keinginan mu... Itu sungguh luar biasa... "
[57-]
" ... Tidak hanya dirimu tapi senjata mu juga sungguh luar biasa... kalau saja kau setara dengan ku. Mungkin, aku akan kalah dengan telak... tapi, sayang sekali ya.... Kau ini lemah! Kau masih jauh di bawah ku! Dan beraninya manusia rendahan menantang ku!... Hah... Pada akhirnya, kau tetaplah mahluk lemah."
Nathan terhanyut dalam sebuah ingatan tentang puluhan tahun yang di habiskan olehnya untuk melawan para iblis seorang diri.
' apa yang dibicarakannya...? Emangnya aku yang sekarang, masih lemah...? Setiap harinya, aku selalu berlatih dan berperang melawan para iblis... Tapi, kenapa... Kenapa aku masih lebih lemah darinya...'
Setiap menitnya Nathan selalu mengayunkan senjatanya. Dirinya hanya bisa beristirahat beberapa jam saja, setelah beberapa hari melawan para iblis.
[32-]
"..... Baiklah, ku beri kau kesempatan.... Layani aku dan patuh lah kepadaku.. dengan begitu, aku akan menyembuhkan semua luka mu. Juga, Kau tidak akan merasakan rasa sakit lagi..." Agares mengulurkan tangannya.
Nathan yang melihatnya langsung marah.
Emosinya keluar dari tatapan matanya. Di dalam dirinya, Nathan bergetar sangat hebat.
" ... Bersama denganku. Ayo kita sama-sama menghancurkan menara lainnya... " Agares menyeringai dengan tatapan yang sangat merendahkan Nathan.
' brengs*k!!! Si sialan ini!! Dia pikir aku ini apa?!! Dia pasti tau tentang apa yang ku lakukan sampai sekarang! Dia menyadari kalau aku menginginkan balas dendam!! Tapi, dia mengulurkan tangannya kepadaku?! Dan mengajak ku untuk bergabung dengannya?! Dia ini!! Dia sangat memandang rendah diriku!'
Tubuh Nathan bergetar dengan hebat. Walaupun tubuhnya sudah tidak bisa di gerakan, akan tetapi emosi kemarahannya beraksi terhadap seluruh tubuhnya.
" ....Mati saja kau sialan....! "
" Hah..? "
Nathan berbicara dengan suara yang hampir tidak keluar.
" Ku bilang, mati saja. Dasar kepar*t... "
Buuukkー
Agares mengangkat leher Nathan ke atas.
Tubuh Nathan yang sudah lemas, tidak bisa membalasnya.
[ 15-]
Langit semakin merah dan awan hitam semakin menutupi wilayah itu.
Angin bertiup dengan kencang.
"... Aku berubah pikiran. Kupikir barusan itu adalah kesempatan untuk mu bertahan hidup. Tapi, kau malah menyia-nyiakannya. Sungguh di sayangkan, tapi kau akan mati sekarang.. apa kau punya kata-kata terakhir untuk di ucapkan..? "
[10-]
".... Oh, sungguh mulia.. tidak ku sangka mahluk busuk seperti mu, akan memberikan kesempatan seperti ini... "
[9-]
" ...hmm... Kata-kata terakhir, ya...."
[8-]
" ....Kau akan mati, bajing*n..."
[ 7-]
" Hah? "
Agares sedikit kebingungan dengan apa yang dimaksud oleh Nathan.
" Kubilang, kau akan mati. Sialan! "
Nathan tersenyum.
[6-]
" khuhahaha! Lucu sekali! Bahkan dalam situasi seperti ini, kau masih saja berbicara omong kosong seperti itu! " Agares tertawa keras.
[5-]
Sebelumnya, dia mendengar apa yang di katakan oleh Nathan. Tapi, dia hanya kebingungan karena orang yang di pegangnya sudah dalam keadaan sekarat. Tapi, setelah pernyataan ke-duanya. Di mata Nathan terdapat api yang masih membara.
Agares menertawakan kebodohan dari Nathan.
[4-]
Agares berpikir, kalau Nathan itu hanya orang bodoh yang kuat saja. Dia tidak menyadari akan situasi yang sedang terjadi sekarang.
' tubuhnya sudah lemah. Otot-otot nya sudah hancur. Semua armor yang menutupi tubuhnya sudah rusak. Dan orang ini masih berpikir untuk membunuh ku?! Sungguh lelucon! ' agares berpikir dalam hatinya.
[ 3-]
' tubuhku semakin panas...' Nathan berbicara dalam hatinya.
" haha... Siapa bilang aku cuma omong kosong? "
Nathan memegang tangan agares yang sedang mengangkatnya. Walaupun dirinya sudah lemas, tapi Nathan memaksakan tangannya untuk bergerak.
" Hah??"
[2-]
" Sudah ku bilang, bukan.... Kalau kau akan mati! " Nathan tersenyum dengan memperlihatkan giginya.
' apa?! Jangan-jangan!! ' agares menyadari kalau Nathan berkata dengan serius.
[ 1-]
" Bajing*n!! Dasar manusia sialan!! "
Suhu tubuh Nathan meningkatkan secara drastis menjadi panas. Setiap sel di dalam kulitnya memancarkan cahaya.
[-0]
Seluruh tubuh Nathan mengeluarkan cahaya.
[ Skill di aktifkan]
Agares yang mencoba untuk melepaskan Nathan. Tidak sempat untuk meninggalkannya. Dia hanya baru melepaskan leher Nathan. Danー
BOOMMーー!!
Sebuah ledakan yang super kuat.
Ledakan yang disebabkan oleh Nathan sangat kuat. Sampai-sampai api dari ledakan itu keluar dari atmosfer.
Angin yang disebabkan oleh ledakan itu, menyapu bersih semua benda disekitarnya.
Gunung yang tandus, pepohonan yang sudah kering Dan bebatuan. Semuanya hancur dan tersapu bersih.
Agares yang tidak sempat melarikan diri. Terperangkap dalam ledakan yang sangat dahsyat itu. Jaraknya dengan Nathan benar-benar sangat dekat.
Di kegelapan yang tak memiliki dasar.
Nathan tenggelam di kegelapan itu.
' aku sudah meledakkan diri dan aku mati... Kuharap si kepar*t itu, mati juga.... Kalau dirinya mati, aku akan sangat senang, karena berhasil membalas dendam. Tapi... Aku sangat yakin, kalau dia tidak mungkin mati hanya karena itu... Dia benar-benar monster yang super kuat...'
Nathan membuka matanya. Yang dirinya lihat hanyalah kegelapan yang sangat pekat.
' sialan... Pada akhirnya, aku mati juga, ya... Jadi begini kah? Rasanya mati... Kegelapan yang tak memiliki ujung ini, sampai kapan aku akan terjatuh...? '
Nathan mengingat tentang teman-temannya yang sudah lama meninggalkannya terlebih dulu.
'Yah... Pada akhirnya, aku juga menyusul kalian, ya.... Kuharap mereka tidak marah... Mereka selalu mengoceh tentang diriku untuk tetap hidup... '
Nathan mulai teringat, tentang seseorang yang paling berharga bagi dirinya.
Seorang wanita yang selalu bersama dengannya. Wanita itu memiliki paras yang sangat cantik. Rambut hitam yang terurai kebawah, dan mata hitamnya yang sangat indah.
Senyumannya selalu teringat oleh Nathan. Bahkan, senyumannya itu adalah salah satu hal terpenting dalam otaknya.
'...Apa sekarang, aku bisa bertemu kembali dengan mu, Thresa...? Bahkan sampai sekarang, aku sangat menyesal karena tidak bisa melindungi mu....
Kuharap, kau akan memaafkan ku... '
Nathan menutup kembali matanya.
Kenangan demi kenangan menghujani kepala Nathan yang sedang terhanyut dalam kegelapan.
Saat dirinya sedang terhanyut dalam kenangannya. Nathan sekali lagi, membuka matanya.
"...!!! "
Ketika dirinya membuka matanya, Nathan langsung terkejut. Nathan terkejut, karena apa yang sekarang dia lihat adalah hamparan langit yang sangat luas.
Langit itu begitu biru dengan banyak awan putih yang menyertainya.
Nathan sedang berbaring di sebuah dataran yang seluas langitnya. Dataran itu terlihat seperti sebuah kaca. Dan membuatnya terlihat, seolah-olah langit itu sendiri.
".... Sudah berapa lama, aku tidak melihat langit yang biru...? Ini begitu biru.... Dan indah... "
Nathan mengangkat tangannya. Dia mencoba untuk menggapai langitnya.
Dia mungkin terlihat bodoh, karena mencoba untuk menggapai langit. Tapi, dirinya hanya rindu akan langit se-biru itu. Selama ratusan tahun, Nathan hanya melihat langit merah yang terlihat sangat suram.
Hidung Nathan bergerak.
" Haa... Di sini wangi dan tidak bau busuk... Ini adalah tempat yang hidung ku inginkan... "
Nathan berdiri dan melihat-lihat sekelilingnya.
" Tapi... Sebenarnya dimana ini....? Dan juga, pilar-pilar itu sangat besar! Aku tidak bisa melihat ujungnya!"
Di sekelilingnya, terdapat beberapa pilar putih yang menjulang ke langit. Pilar-pilar itu tidak memiliki ujung. Seolah-olah langit yang luas itu, di topang olehnya.
" Aku yakin aku sudah mati.... Jadi, kemungkinan ini adalah akhirat, Mungkin...? "
" Itu benar. Kamu sudah mati... " sebuah suara yang sangat indah dari atas langit.
"..?!!"
Seseorang turun dari langit dan membenarkan perkataan Nathan. Nathan yang tidak menyadarinya, langsung terkejut.
' sebelumnya, aku tidak bisa merasakan kehadirannya! ' dalam hatinya, Nathan sangat terkejut.
"... Tapi, kamu salah, kalau mengira ini adalah akhirat... " Dia melanjutkannya sambil terbang turun ke bawah.
Sosok itu perlahan-lahan mulai terlihat jelas oleh pandangan Nathan.
Kepakan demi kepakan terdengar dari sayap yang seputih awan di sana.
Sosok itu mendaratkan kakinya dengan gemulai. Dia berdiri tidak jauh dari posisi Nathan berada.
Seorang wanita berambut emas dengan warna mata yang sama seperti rambutnya. Rambutnya yang panjang, bergelombang sampai menyentuh lantai.
"....Tempat ini disebut dengan, the horizon. Perbatasan antara dunia dan akhirat."
Nathan terkejut setelah melihat sosoknya dengan jelas.
' aku terkejut karena dia Sungguh sangat cantik... Tapi, yang membuatku lebih terkejut adalah sayap dan cincin di atas kepalanya itu! Aku pernah melihat sosok sepertinya.... Dia pasti seorang malaikat! Kekuatan yang di pancarkan nya... Sungguh luar biasa...'
Nathan tersadar kembali. Dirinya menarik nafas dan membuangnya. Walaupun Nathan terkejut dengan kehadiran seorang malaikat di depannya, tapi Nathan mencoba untuk tetap tenang.
" Siapa kau...? Dan kau bilang ini adalah perbatasan dunia dan akhirat. Kenapa aku berada disini dan bukan di akhirat? " Nathan bertanya.
" Perkenalkan, saya adalah Rafael. Pemimpin para malaikat sekaligus tombak terkuat dari para dewa agung." Dalam nada bicaranya, terdapat sebuah kebanggaan yang sangat tinggi.
Ketika Rafael mengucapkannya, dia memancarkan pancaran kekuatan yang lebih besar.
'.... Terdengar sangat sombong. Tapi, dia memang sangat pantas. Dari pancaran kekuatan yang dikeluarkan nya... Sekarang aku yakin, kalau dia hampir setara dengan si demon god! '
Nathan sedikit waspada, dia tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh malaikat itu. Apakah dia musuh atau bukan, Nathan sangat mewaspadainya.
" Tidak perlu waspada seperti itu. Saya tidak akan melakukan apapun kepada anda. Kehadiran saya disini adalah untuk mewakili para dewa agung. Saat ini para dewa agung tidak bisa memperlihatkan wujudnya di depan anda. Jadi, saya lah yang menggantikannya..." Rafael tersenyum.
"... Baiklah. Jadi, jawab pertanyaan ku yang tadi. Kenapa aku berada disini? Seharusnya seseorang yang sudah mati akan berada di akhirat. "
" Para dewa agung ingin memberikan sebuah kesempatan kepada anda... "
" Hah? Kesempatan untuk apa...? " Nathan bertanya dengan sedikit kebingungan.
" Mengulang kembali. Anda akan diberikan kesempatan untuk mengulang kembali semuanya. Dengan kata lain, anda akan kembali ke masa lalu. Tentunya, ingatan Anda tidak akan dihapus. Anda masih akan mengingat semuanya.... "
Setelah mendengar apa yang di bicaranya. Mata Nathan perlahan-lahan terbuka lebar. Ekspresi ketidakpercayaan terlihat di wajahnya.
' aku bisa kembali ke masa lalu...? Terlebih ingatanku tidak akan di hapus.... Apa sesuatu seperti itu, bisa terjadi...? '
" Haaa...~ entah kenapa, eksepsi anda seperti tidak percaya. Tapi, asal anda tahu! Para dewa agung bisa melakukan apa saja! Mengembalikan anda ke masa lalu hanya hal kecil bagi mereka! "
" Tapi.... Kenapa....?"
" .... Itu karena, mereka sangat tertarik kepada anda. Terlebih, salah satu dewa agung sangat menginginkan hal itu terjadi... " Rafael sedikit menurunkan nada bicaranya.
" Siapa yang sangat menginginkannya...? Untuk aku kembali ke masa lalu... "
" ーItu aku! "
Swooosー
Sebuah cermin yang sangat besar muncul di antara pilar yang berada di sebelah kiri.
Nathan yang mendengar suara itu lebih terkejut.
Suara yang tidak asing baginya. Dan suara yang paling dibencinya olehnya. Kata-kata yang pernah diucapkan olehnya, terukir di hati Nathan.
" kau ini lemah! Kau masih jauh dibawah ku!"
" Bersama denganku. Ayo kita sama-sama menghancurkan menara lainnya"
Ingatan tentang, uluran tangannya serta ekspresi wajahnya, sangat terbenam dalam kepala Nathan.
" Bajing*n! Agares!!! " Nathan menjadi sangat marah ketika tau kalau yang berbicara itu adalah musuh yang paling dibenci olehnya.
Di dalam cermin itu mulai memperlihatkan sosok dari agares. Tapi, ada yang berbeda dari penampilannya. Saat ini agares kehilangan beberapa anggota tubuhnya. Dia kehilangan satu tanduk dan lengan kanannya. Itu karena, disebabkan oleh ledakan Nathan.
Agares adalah tipe orang yang sangat bangga dengan pencapaiannya. Dia sudah menghancurkan 10 menara tanpa terluka. Tapi kali ini, ada seseorang yang mampu menghilangkan anggota tubuhnya. Dan itu membuat harga dirinya jatuh. Karena itu dia menginginkan Nathan untuk mengulang semuanya. Agar dia bisa membunuh Nathan tanpa cedera.
Nathan dengan sigap langsung memasang kuda-kuda nya. Kemudian Nathan mencoba memanggil senjatanya.
' apa ?! Aku tidak bisa memanggil senjata ku! '
Biasanya, Nathan hanya perlu membayangkan ada senjata di tangannya. Tapi kali ini, senjatanya tidak keluar seperti biasa.
Tidak ada senjata, tidak membuat Nathan menyerah. Dia mengepalkan tangannya dan penembakan sebuah cahaya.
Bangー
Cahaya itu menuju cermin nya. Tapi sebelum cahayanya mencapai cermin, Rafael memantulkannya.
" Tidak sopan! "
" Minggir sialan! Apa kau juga sekutunya hah?! "
" Aku adalah malaikat yang hanya patuh pada para dewa agung. Dan beliau adalah salah satunya! Kalau kau melawan disini, aku akan menghalangi mu! "
Rafael sangat marah. Sehingga membuat nada bicaranya yang sopan tadi, hilang begitu saja. Dia sekarang terlihat sangat berbeda dari beberapa saat sebelumnya.
' cih... Sialan... Aku tidak memiliki senjata. Kekuatan ku juga masih belum pulih. Terlebih dia juga sangat kuat!... hah.. ini menjengkelkan tapi, aku tidak ingin bertarung melawannya...'
Nathan mencoba untuk tenang kembali. Beberapa kali dirinya menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya.
" Sudah cukup, diam lah. Yang 'tertinggi' akan datang. " Suara lainnya.
Setelah suara itu muncul, cermin lainnya mulai muncul di sebelah kanan.
Swooossssー
Sebuah angin yang sangat besar mulai memunculkan sebuah cermin yang lebih besar dari kedua cermin sebelumnya.
Cermin itu muncul di tengah-tengah keduanya.
Rafael yang tadinya marah, langsung berbalik ke arah cermin itu dan membungkuk.
""" Selamat datang... """
Semua yang ada di sana, menyambutnya dengan hormat. Kecuali Nathan yang hanya kebingungan.
' apa yang terjadi?! Siapa orang yang berada dibalik cermin itu?! Dia bisa membuat demon god membungkuk! '
" Hey! Kamu tidak sopan sekali! Sekarang kamu berada di hadapan the supreme being god! Tundukan kepala mu! " Rafael marah kepada Nathan yang hanya berdiri saja.
" Cukup Rafael. "
Sebuah suara tanpa intonasi, keluar dari cermin itu.
" Dimengerti. " Rafael membungkuk.
" Nathan, ya... Aku sangat tertarik denganmu. Walaupun kau sudah kehilangan teman-teman mu dan hanya berjuang sendirian. Tapi kau tetap maju dan terus melawan para iblis yang dipimpin oleh agares... Aku cukup terkesan dengan apa yang kau lakukan. "
Nathan yang mendengarkannya, terus menatap cermin itu.
" Ini pertama kalinya, aku tertarik terhadap sesuatu. Aku masih ingin melihat perjuangan mu. Karena itu, aku memberikan kau kesempatan untuk mengulang semuanya dari awal dengan ingatan mu masih utuh. Jadi, bagaimana menurutmu..? Apa kau akan menerimanya? "
Nathan menutup matanya dan berpikir dalam kepalanya.
' ini adalah kesempatan yang luar biasa. Tapi, apa aku harus mengulangi rasa sakit kehilangan orang-orang yang berharga bagi ku...? '
" Terima saja, sialan! " Agares berbicara.
' sudah ku putuskan. Aku akan menerimanya! Dia bilang ingatanku akan utuh! Jadi, aku bisa bertambah kuat lebih cepat dengan mengandalkan pengetahuan ku yang sekarang! Aku yakin, aku bisa jauh lebih kuat dari sekarang! Dan aku akan membunuh si sialan agares!'
Nathan mengabaikan agares dan hanya fokus berpikir.
" Baiklah. Aku terima! Kirim kembali aku ke masa lalu! " Ucap Nathan.
Nathan yang menerimanya. Membuat agares menjadi sangat senang.
" Bagus! Bagus!"
" Baiklah.. ketika kau kembali. Semua mahkluk hidup tidak akan mengingat apa yang pernah terjadi. Yang bisa mengingatnya hanya kau dan diriku... " Ucap the supreme being god.
Langit yang luas itu mulai berubah menjadi sebuah mekanisme jam yang sangat rumit. Mekanisme itu berbunyi dan berputar searah jarum jam.
" Bahkan, kalau aku tidak mengingat semua kejadian itu. Tetapi perasaanku yang ingin mencabik-cabik mu! Akan terbenam dalam diriku dimasa lalu! Bersiaplah! Aku pastikan akan membuat mu lebih menderita! " Agares berbicara dengan marah.
Nathan yang mendengarkannya mulai tertawa.
" Hahaha! Kau salah sialan! Kali ini! Kali ini, akan ku pastikan kau mati! Aku akan membunuhmu dengan cara yang paling menyakitkan! "
Ambisi yang kuat terlihat di mata Nathan.
Begitu pula dengan agares. Dia memiliki ambisinya juga.
" Baiklah. Sekarang, aku akan mengembalikan mu ke masa lalu... Atas izin ku. Ku perintahkan waktu untuk berputar balik. "
Tok tikー
Suara jam.
Mekanisme yang sangat besar itu mulai bergerak mundur.
Penglihatannya Nathan mulai kabur.
Sebelum Nathan kehilangan kesadarannya. Sosok yang di sebut the supreme being god, memperlihatkan wujudnya.
Nathan lebih terkejut karena melihat sosoknya itu.
' apa-apaan.... kenapa ada mahluk yang sangat luar biasa cantik sepertinya....? Tidak, sebuah kata-kata saja, tidak cukup untuk menggambarkan kecantikannya.... '
" Aku tidak sabar untuk bertemu dengan mu lagi... "
Dia berbicara dan tersenyum kepada Nathan sebelum Nathan kehilangan kesadarannya.
Dan sekali lagi, Nathan terhanyut dalam sebuah kegelapan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!