NovelToon NovelToon

Heart Choice

Episode 01

Seorang Gadis Cantik baru saja ingin memasuki rumah sederhana itu akan tetapi ada yang aneh didalam rumahnya yaitu banyak orang mengenakan baju serba hitam dan apa itu ada tanda bendera kuning didepan pagar rumah

Bukannya jika ada bendera kuning itu artinya ada yang meninggal, tetapi mengapa dirumahnya, sedangkan yang tinggal dirumah itu hanya dua orang ibu dan juga sang anak, sedangkan sang anak saja baru pulang sekolah

Pikiran Buruk sudah bersemayan dikepala gadis itu apa jangan-jangan tidak-tidak, tidak mungkin

Gadis itu pun berjalan pelan menuju pintu masuk rumahnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca..dan disaat gadis itu sudah berhenti tepat di pintu masuk dan dengan mata kepalanya sendiri gadis itu melihat sang ibu yang sudah terbujur kaku dengan ditutupi kain.Dengan kaki yang sudah lemas dan tak berdaya gadis itu hampir terjatuh kelantai kalau saja ada seorang wanita dengan sigap berlari dan memapah gadis itu untuk ikut duduk di samping jenazah sang ibu

"Ibu" Ucap Fani

"Ibu kenapa tidur disini ayo bu bangun kita pindah ke kamar saja disini dingin"

Fani melihat wajah sang ibu yang sudah pucat pasi dengan hati bergetar dan sakit fani memeluk sang ibu

"Fani yang sabar dan iklas ya sayang" Ucap seorang ibu yang ada disamping fani, sambil membelai pundak fani dengan lembut.

Fani diam, tidak menjawab ucapan seorang ibu yang ada disampingnya saat ini sebelumnya dia tidak pernah melihat atau mengenal ibu itu, lalu siapakah ibu itu kalaupun tetangga tidak mungkin karna fani mengenal semua tetangga komplek rumah fani.

Fani tidak terlalu memikirkan akan hal lain saat ini, yang gadis itu pikirkan kenapa sang ibu tercinta meninggal

Dan kenapa fani tidak mengetahui apa-apa sampai saat ini.

Seusai pemakaman sang ibu fani hanya dia dan mengurung diri dikamar

"Sekarang fani sudah tidak punya siapa-siapa lagi bu, fani harus bagaimana"? ucap fani sambil melihat keluar jendela

Fani hanyalah gadis umur 18 tahun yang saat ini sudah menyandang status yatim piatu, sang ayah sudah lebih dulu meninggalkan ibu dan fani karna insiden kecelakaan ditempat kerja saat itu usia fani masih 2 tahun

Selama ini yang berjuang membesarkan dan merawat fani hanyalah sang ibu, lalu disaat sang ibu ikut menyusul ayahnya di surga siapa lagi yang akan menjaga gadis itu

disaat fani sedang malamun, suara ketukan dari pintu kamar fani terdengar

"tok..tok..tok fani" panggil seseorang dari luar pintu kamar fani.

tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar, seseorang itu masuk secara perlahan.untungnya pintu kamar gadis itu tidak terkunci.

sesampainya wanita itu disamping tubuh fani, ia pun langsung berucap

fani sayang, mau ikut tante kerumah tante"? wanita itu berucap

"

sontak saja gadis yang bernama fani itu pun langsung menoleh ke sumber suara yang tadi bertanya kepadanya.

fani mengerutkan kening dan berkata" tante ini siapa"?

wanita tua itupun tersenyum lalu memegang tangan fani dengan lembut.

"saya ini sahabat ibu kamu. sahabat baik"

"sahabat baik"?? fani mengucapkan kalimat terahir yang diucapkan wanita tua itu.

"iya sayang tante sahabat ibu kamu" ucap wanita itu sambil mengeluarkan sepucuk surat didalam tas.nya lalu memberikan.nya kepada fani.

"apa itu"? tanya.nya

fani pun membuka surat itu dan membaca secara perlahan dan mulai mengeluarkan buliran air bening di matanya.

isi surat dari ibu fani

"Assalamualaikum anak ibu,

Mungkin disaat fani membaca surat yang ibu tulis, ibu sudah bahagia disurganya Allah.

Fani maafkan ibu sayang karna ibu tidak pernah memberitahu, kamu sebelumnya tentang penyakit ibu ini.

Tapi ibu menutupi penyakit ini, bukan tanpa alasan sayang.

Ibu tidak mau membuat fani, terbebani dan selalu memikirkan ibu.

Mungkin memang allah memberikan usia ibu hanya cukup sampai disini.

Ibu mempunyai penyakit kanker payudara stadium akhir.

Maaf kan ibu sayang karna selalu menutupi penyakit ini kepada kamu..

Disaat ibu sudah pergi kesurganya allah, mungkin fani berfikir, fani sudah tidak mempunyai siapa-siapa didunia ini, fani salah.

Fani masih mempunyai tante seli, dia teman ibu sahabat ibu sejak ibu masih dibangku sekolah.

Fani mau kan ikut tante seli tinggal bersama dirumahnya.

Dulu saat ibu sama tante seli masih muda kita membuat perjanjian bahwa jika anak kita berjenis kelamin yang berbeda maka akan kami jodohkan, untuk tetap menjaga persahabatan ibu dan tante seli.

Dan ternyata anak tante seli itu lelaki, jadi perjanjian yang ibu buat itu berlaku. Fani mau kan menikah dengan anak.nya tante seli. Ibu yakin kamu akan menjadi istri yang berbakti dan patuh kepada suami..

Ingat pesan ibu sayang, fani harus selalu tersenyum.

Ibu sayang fani"

__

Fani melipat surat kertas itu kembali, dan mendongakkan kepada dan memeluk tante seli dengan erat.

tangisan fani pecah dipelukan seli,

seli mengelus-elus punggung seli dengan lembut dan sayang

"fani masih punya tante, jadi fani tidak perlu menangis lagi,kalau fani menangis kasihan ibu diatas sana melihat anak gadis nya yang cantik ini menangis"

fani yang mendengar itupun hanya mengangguk-angguk dipelukan seli.

"Fani maukan ikut kerumah tante"? tanya seli lagi..

fani termenung sejenak lalu menganggukkan kepala

seli, yang melihat itu tersenyum lebar.

ya sudah sekarang kita beresin barang-barang kmu ke dalam koper yuk.. ! ajak seli dengan lembut

seusai membereskan semua barang yang diperlukan gadis itu untuk sekolah dan sehari-hari,, mereka pun melanjutkan perjalanan kerumah seli..

 

sesampainya didepan rumah seli, fani terkagum dengan rumah ini, rumah tante seli dua kali lipat lebih mewah dan megang jika dibandingkan dengan ruma fani..

seli menuntun fani menuju pintu masuk rumah itu, seli membuka rumah itu dan menemukan para maid menyambut kedatangan mereka. hal itu pun tak luput dari pandangan fani.

"selamat malam nyonya" sapa ketua maid dirumah itu

malam bi, oh iya, kenalin ini fani.. unjuk seli ke arah fani berada yaitu disamping seli.

maid itupun menunduk sopan kepada fani..

fani kenalin sayang ini namanya bi sumi. nanti kalau kmu butuh sesuatu langsung bilang saja ke bi sumi ya sayang... ucap lembut seli kepada fani..

iya tante

kok tante si sayang panggil mama, mulai sekarang fani harus terbiasa panggil tante dengan sebutan mama..

fani pun mengangukkan kepala dan berkata ulang" iya ma-mama"

nah gitu dong, yasudah kamu pasti capek sekarang kmu istirahat saja dikamar kamu, bi sumi yang akan mengantar kekamar

iya mah

fani dan bi sumi pun berjalan menuju kamar yang dimaksud dengan itu, dengan bi sumi didepan dan fani mengikuti dibelakang..

sesampainya didepan pintu kamar tersebut bi sumi membuka pintu kamar itu dan berucap " ini kamar non fani, silahlan masuk non"

fani mengangguk dan masuk kedalam kamar tersebut

lagi-lagi fani dibuat kagum dengan kamar itu, sangat besar dan luas berbeda dengan kamar gadis itu, fani meneliti setiap sudur ruangan kamar itu dan berhenti dipinggir kasur.

gadis itu berbaring diranjang itu, dan tanpa sadar dia pun tertidur..

 

Paginya, pukul 08.00 WIB

mungkin faktor kelelahan menangis fani, bangun kesiangan, gadis itupun mandi lalu turun kebawah dan menuju dapur.

tetapi belum sampai didapur fani sudah melihat satu keluarga itu berkumpul diruang makan.

"fani kamu sudah bangun sayang", tanya seli.

disaat fani menyapa fani satu keluarga pun itu menengok bersama ke arah fani

fani gugup ditatap banyak mata seperti itu

fani melihat ada empat orang dimeja makan tiga laki- laki dan satu perempuan

fani tau kalau satu perempuan itu tentunya tante seli.

lalu yang duduk dikursi makan utama itu, patisnya kepala keluarga dirumah ini, tak lain tak bukan pasti suami tante seli

lalu siapa dua lelaki itu?

apakah anak dari tante seli?

fani berjalan menuju meja makan itu dan tersenyum menyapa orang yang ada dimeja makan dengan lembut.

"oh iya sayang, kenalin ini anak-anak tante, ini namanya Zeno Wicaksono ini anak pertama tante dan yang ini tama wicaksono anak kedua tante"

gadis itupun mengangguk dan memperkenalkan diri

"saya, alfani putri"

kedua lelaki itu pun menangguk

"yasudah, fani duduk sebelah kak zeno ya sayang"

fani mengangguk

merekapun makan dengan ketenangan dan keheningan

TBC

Episode 02

Selesainya keluarga Wicaksono Sarapan pagi, Seli menyuruh keluarganya untuk berkumpul diruang tamu.

“ada yang mama ingin sampaikan kepada kalian” Ucap seli

Alex, pun hanya menganggukan kepala karna ia sudah tau apa yang akan disampaikan istrinya itu kepada mereka terutama Zeno Putra Sulungnya itu.

“Zeno” Panggil Mama seli.

Pria tampan dan gagah itu pun menatap sang mama yang memanggil namanya dengan penuh curiga, karna jarang sekali zeno mendapati mamanya memanggil namanya dengan raut wajah yang serius seperti itu,

Seli melanjutkan perkataannya kepada zeno “zen, kamu tau kan kenapa mama menyuruh kamu untuk kerumah”

Zeno pun hanya menanggapi ucapan mamanya dengan anggukan kepala, karna benar apa yang diucapkan sang mama tadi malam sewaktu zeno ingin mengajak kekasih tercintanya itu untuk makan malam, mamanya menyuruhnya untuk datang kerumah karna ada hal yang ingin dibicarakan, alhasil zeno menyanggupi permintaan mamanya untuk datang kerumah dan ya dia membatalkan makan malamnya bersama salsa kekasih zeno.

“dulu sewaktu mama dengan tante rani masih muda kita membuat perjanjian bahwa jika anak yang kita lahirkan nanti berjenis kelamin yang berbeda kita akan menjodohkannya” ucap seli fokus dengan menatap mata sang anak sulungnya itu dengan harap-harap cemas pasalnya wajah yang ditunjukkan zeno mulai dingin.

“lalu”? hanya kata itu yang saat ini diucapkan zeno dengan wajah datar dan terkesan dingin

“mama ingin menjodohkan kamu dengan fani anak dari tante rani”

Zeno tersenyum dengan iritnya dan berucap ”jadi maksud mama menelfon zeno kemarin malam hanya ingin membicarakan hal seperti ini”?

“mama taukan bahwa aku sudah memiliki kekasih dan aku sangat mencintainya SANGAT” ucap zeno sambil menekankan kata terakhirnya.

“ya mama tau, bahwa kamu yang sudah memiliki kekasih, tapi kekasih kamu itu tidak baik dan pantas untuk kamu zen,”

“tau apa mama tentang baik dan pantasnya salsa untukku yang menjalani itu aku bukan mama, dan aku akan tekankan bahwa aku zeno wicaksono tidak akan pernah sudi menikah dengan dia” unjuk zeno kepada fani yang sedari tadi hanya dia dan menundukkan kepala.

“Zeno, ucap sang ayah

“bang” kali ini ini sang adik tama menengkan zeno yang tersulut emosi.

“pokoknya mama tidak mau tau kamu harus tetap menikah dengan fani, apapun yang terjadi”Seli berucap sambil memegang tangan fani yang bergetar atas bentakan zeno terhadapnya tadi.

Zeno tau bahwa mamanya jika berkata ini dan itu pasti itu mutlak harus terpenuhi, dan disisi lain zeno sangat menyayangi sang mama, dia juga tidak mungkin menyakiti sang mama dengan tidak mematuhi perintahnya hanya untuk menikah dengan gadis pilihan mamanya itu.

“baiklah zeno akan menikah dengan gadis itu”

Semua orang yang ada di ruang tamu keluarga itupun menatap zeno dengan tak percaya, apa ini tadi dia menetang keras bahwa dia tidak mau menikah dengan fani, tapi kenapa tiba-tiba zeno setuju, tanpa pikir panjang dan takut sang anak berubah pikiran seli pun tersenyum dan berkata” baiklah, kita kan menikahkan kamu dengan fani satu minggu lagi”

“terserah” ucap zeno sambil berdiri meninggalkan mereka semua yang ada disana

Tama sang adik yang sedari hanya diam dia dibuat bingung dengan sang kaka, karna dia paham dengan sifat dan watak zeno bahwa dia tidak mungkin berubah pikiran dengan gampangnya ”apa yang sebenarnya yang lo rencanakan bang”ucap tama dalam hati.

Zeno yang akan menaiki tangga menuju kamarnya tersenyum smirk dan berkata pelan “lihat apa yang akan gue lakuin ke elo gadis kecil sialan”

***

Satu Minggu sudah berlalu dan sekarang waktu yang ditunggu-tunggu tiba , tidak-tidak bukan untuk zeno dan fani melainkan untuk mama seli dan papa Alex

Mempelai pria dan wanita sudah siap dengan kebaya dan jaz putih yang melekat ditubuh masing-masing dengan duduk berdampingan didepan penghulu, dan disaksikan dengan keluarga terdekat dari pihak pria saja, tidak terlalu mewah memang acara pernikahan hanya akad nikah saja karna zeno tidak mau acaranya terlalu besar

“SAHHH,,, ALHAMDULILAH”ucap serempah orang yang berada disana

Air mata fani akhirnya mengalir dipipi putihnya itu, ia tidak pernah menyangka bahwa ia harus menikah diusia yang masih muda 18 tahun, dan dengan nyatanya ia menikah dengan laki-laki yang usianya terpaut jauh diatas dia 10 tahun lebih tua dari fani, tapi fani bisa apa dia hanya bisa pasrah menerima perjodohan ini , ini amanat dari sang ibu

Ya fani harus bisa, fani akan mejadi istri yang berbakti kepada suami patuh dan menurut, ia sudah berjanji kepada ibunya untuk mejadi istri yang sholehah kepada sang suami.

Malam pun datang selesai ijab Kabul tadi dilanjutkan dengan makan-makan keluarga wicaksono, tanpa kehadiran zeno disana, lelaki itu lebih memilih langsung tidur, dengan alasan lelah.

“sayang kamu sekarang tidur dikamar zeno ya, dan besok kamu beresin barang-barang kamu lalu ikut pindah keapartemen suami kamu” ucap seli dengan lembut

“Iya mah” Fani

Fani mulai menaiki tangga menuju kamar zeno, ia memegang gagang pintu itu lalu menekanya kebawah, dan mendorong pintu itu dengan perlahan

Fani masuk dengan berjalan pelan, ia melihat zeno yang sudah berbaring diatas kasur besarnya itu dengan memegang handphonenya

Zeno melihat bahwa gadis itu masuk dan berjalan menuju keatas kasur dan ingin berbaring disampingnya.

“mau ngapain lo” Ucap sang suami dengan nada sinisnya

“Ma-Mau tidur”Fani dengan nada bergetar

“cihh, gak sudi gue satu tempat tidur sama lo,”

“Terus aku tidur dimana”

“mana gue tau, intinya gue gak mau satu tempat tidur sama lo”Zeno

Fani bingung ia harus tidur dimana, disofa tidak-tidak, tidak mungkin ia harus tidur disana. Ia tidak mungkin tidur dengan duduk bukan, tapi dimana lagi kalau bukan disana.

Fani tidak punyai pilihan lain selain tidur disofa itu, tidak mungkin dia tidur dilantai dengan lantai yang dingin bukan.

Fani menolehkan kepalanya menghadap sang suami setelah lama ia melihat sofa yang akan ia gunakan untuk tidur dan berkata “Apakah aku boleh minta selimut?”

“Mata lo buta, lo gak lihat disini hanya ada satu selimut aja, kalau selimut ini gue kasih ke lo, gue pakai apa, jangan harap gue ngerelain gak pakai selimut hanya untuk berkorban untuk gadis sialan seperti lo” Zeno

Fani menahan buliran air dimatanya yang akan jatuh melewati pipinya, “Fani harus kuat, Fani gak boleh gampang menangis, kalau fani menangis ibu pasti tidak akan suka” ucap fani dalam hati

Dan pada akhirnya fani tidur disofa, itu namanya bukan tidur bukan, ia hanya duduk tetapi dengan mata terpejam karna sofa yang akan ia tiduri itu sofa kecil.

Fani lelah, ya ia lelah memikirkan bagaimana nasib ia selanjutnya,memikirkan itu sambil mata terpejam dan akhirnya karna kelelahan ia pun tidur.

Zeno yang melihat fani sudah tertidur, ia diam dengan sejuta pemikiran dikepalanya seharunya ia tidak perlu membeci gadis itu, karna gadis itu juga korban perjanjian dari orang tau dimasa muda

Tetapi entah kenapa melihat fani menyetujui pernikahan ini, dan hanya patuh kepada mamanya ia seketika membenci gadis itu. Tidak mau terlalu ambil pusing dan memikirkan hal yang tidak penting, zeno pun ikut tertidur, tetapi ingat zeno dikasur yang nyaman dan empuk sedangkan untuk fani dia hanya tidur disofa yang kecil, sudah dipastikan bahwa esok hari disaat dia tidur pasti badan nya akan nyeri dan sakit semua.

Kenapa fani tidak tidur dikamar nya saja jika ia saja tidak diterima dikamar suaminya

Fani tidak mungkin tidur dikamarnya, pemikiran fani adalah ia sekarang sudah menjadi istri jadi apapun yang terjadi ia akan selalu menuruti semua perintah dan permintaan suaminya itu, anggap saja fani bodoh tetapi itulah faktanya ia akan selalu mengingat pesan sang ibu bahwa dia harus patuh dan taat kepada suaminya, Fani tidak akan pergi dari suaminya kecuali zeno sendirilah yang menyuruh fani pergi.

Episode 03

Zeno dan Fani berjalan dilorong apartemen, jangan membayangkan jika mereka berjalan beriringan layaknya pasangan romantis yang baru saja menikah, tidak. zeno berjalan didepan sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana kiri dan kanan, sedangkan fani dia berjalan dibelakang zeno dengan membawa tas ransel yang berisi barang milik dia sendiri. sesampainya didepan pintu apartemennya zeno menekan beberapa angka untuk masuk ke ruangan itu,

fani mengikuti langkah suaminya itu untuk masuk kekamar zeno, akan tetapi langkah fani terhenti tak kala ucapan zeno mengagetkannya

"mau ngapain lo" Zeno

"mau masuk"

"lo bego, tuli atau gimana, gue kan udah bilang, gue gak mau satu kamar sama lo.

"terus aku tidur dimana" tanya fani

"tuh"unjuk zeno disatu ruangan dekat dapur "lo itu pantesnya tidur disana di kamar pembantu"ucap lagi

fani yang mengikuti arah telunjuk zeno menoleh dan merasa hatinya seperti ditusuk beribu jarum sakit sekali , sakit yang dirasakan fani saat ini

"apa dikamar pembantu?"

"iya lo pantesnya tidur dikamar babu, sana lo pergi dari hadapan gue" usir zeno

akan tetapi disaat fani akan memutar arah menuju kamar itu zeno berucap

"lo jangan harap pernikahan kita bakal baik-baik aja, itu gak akan pernah terjadi, gue ZENO WICAKSONO dari awal gak nerima pernikahan ini, ini semua gue lakuin demi nyokap gue"

sesudah mengucapkan kata-kata itu zeno masuk kedalam kamarnya sambil membanting pintu kamar yang mengahasilkan suara keras,

fani yang mendengar ucapan kita hanya tersenyum dan melanjutkan berjalannya yang sempat tertunda untuk menuju kamarnya.

sesampainya dikamar yang disebut zeno tadi yaitu kamar pembantu fani tersenyum kembali,

"tidak apa-apa fan, kamu tidur disini setidaknya suami kamu tidak menyuruhmu untuk tidur disofa lagi" ucap fani pelan.

fani duduk diatas kasur yang sangat tipis dan keras itu sambil melihat sekeliling kamar, sangat berdebu, pikir fani mungkin sudah lama tidak ditempati atau memang sama sekali tidak pernah ditempati. fani pun mulai membersihkan kamar itu.

seusai membersihkan kamar.nya fani melihat jam dihadphone.

"ah sudah waktunya makan siang, lebih baik aku memasak untuk ka zeno"pikir fani

Fani menuju dapur untuk memasak, dan membuka pintu kulkas, disana fani melihat sayuran lengkap ada buah, ikan daging roti, telur dan juga bumbu-bumbu untuk memasak,

fani berfikir apakah zeno suka memasak?

tanpa pikir panjang fani mengambil ikan dan juga bayam, niat hati iya akan memasak sayur bayam dan ikan goreng dilengkapi dengan sambal dan juga telur dadar.

fani yang akan mencuci bayam itu diwastafel, pergerakannya terhenti tak kala mendengar suara bariton bertanya kepadanya

"ngapain lo" tanya zeno

"mau masak ka"

"gak usah, pacar gue bentar lagi dateng dia bawa makanan buat gue, lagian gue juga gak sudi makan masakan dari lo"

Fani diam, iya bingung apakah iya harus sedih atau senang mendengar sang suami lebih memilih menunggu makanan dari pacarnya daripada memakan makanan yang akan dibuatkan oleh fani

lagi-lagi fani tersenyum, menanggapi ucapan dari zeno, yang pada akhirnya senyuman lah yang diperlihatkan oleh fani kepada zeno

*****

Suara langkah kaki dari pintu pun terdengar, zeno yang sudah duduk diruang tamu tersenyum saat mendapati seorang wanita cantik menghampiri dan memeluk zeno dengan posesivenya,

"sayang aku kangen" ucap wanita itu

"sama sayang aku juga kangen sama kamu"Zeno

"oh iya sayang, ini aku bawain makanan buat kamu"sambil menujukkan paper bag yang berisikan makanan didalamnya wanita itu berucap kembali "ini aku yang masak sendiri lo sayang"

"wah, pasti enak kalau kamu yang masak senddiri" ucap seno

"pasti dong"

"yaudah yuk ke meja makan aku mau siapain makan buat kamu"

zeno yang mendengar ajakan dari kekasihnya hanya tersenyum dan mengikuti langkah kekasihnya itu menuju dapur

sesampainya didapur Zeno "Hmmmm, sayang kenalin dia cewek yang aku nikahin kemarin"ucap zeno dengan entengnya memperkenalkan fani

"oh dia gadis yang kamu ceritain itu sayang " ucapnya

"Iya"Zeno

"kenalin aku salsa" sambil mengulurkan tangannya salsa bertanya kepadsa zino " kamu beneran nikah sama dia sayang"

"Iya" jawab zino

"aku gak nyangka kamu menikah dengan gadis masih dibawah umur"

"fani yang mendengar salsa menghinanya membalas uluran tangan salsa dan berkata "aku fani, dan umurku sudah 18 tahun'

salsa hanya tersenyum kecut menanggapi jawaban dari fani, salsa melepaskan tangan yang bertautan dengan tangan fani, lalu berjalan ke rak piring untuk mengambil dua piring untuk ia dan juga zeno, seusai mengambil piring itu salsa kembali ke meja makan dan duduk disamping zeno.

Fani yang melihat salsa menyiapkan segala keperluar makan untuk zeno, merasa sakit didalam hatinya, harusnya bukankan itu tugas yang fani lakukan sebagai seorang istri dari zeno. merasa diacuhkan oleh kedua sepasang kekasih itu, akhirnya fani kembali kekamarnya.

Zeno yang melihat kepergian fani, tersenyum lalu berkata dalam hati "ini belum seberapa, aku akan membuatmu lebih terluka, dan kau sendiri yang memilih untuk menyerah dan meminta berpisah dariku"

Flasback On

didalam mobil mewah merek Pajero Sport kedua sepasang suami istri yang baru menikah itu melajukkan mobilnya menuju keapartemen milik zeno. hanya keheningan yang terdengar, fani bingung harus bagaimana, dan pada akhirnya ia memilih melihat pemandangan kota jakarta yang dipadati dengan kendaraan roda dua dan empat diluar jendela.

"Gue mau pernikahan sialan ini hanya bertahan satu tahun" Ucap zeno memecahkan keheningan diantara mereka.

fani yang mendengar itupun, sontak menoleh kesumber suara dan menatap zeno yang berbicara seperti itu.

"enggak aku gak mau ka" Fani

"terserah lo mau atau enggak, intinya tepat satu tahun pernikahan ini, gue akan pisah dari lo"

"kenapa kaka mau pisah, bukannya pernikahan itu sakral hukum, tetapi kenapa kaka mempermainkan pernikahan kita, aku gak mau pisah dan aku akan tetap mempertahankan pernikahan kita apapun yang terjadi" ucap fani

" oh, kalau gitu, gue akan buat pernikahan ini seperti dineraka bagi lo, dan sampai pada akhirnya lo sendiri yang minta pisah dari gue"

seusai zeno mengucapkan kalimat itu, keheningan kembali melingkupi mereka berdua.

Flassback off

***

fani terbangun dari tidurnya setelah ia memilih masuk kekamar daripada harus melihat kemesraan suami dan kekasihnya itu. fani mencari handphone dan menemukannya diatas meja kecil sambing tempat tidurnya lalu membuka handphone itu dan membukannya, dilayar handphone milih fani menunjukkan pukul 4 sore, yang artinya ia tidur cukup lama,

fani berdiri lalu keluar dari kamar dan menuju kedapur yang berada tepat disamping kamarnya. ia melihat diwastafe ada beberapa piring kotor yang belum dicuci, pasti ini piring-piring kotor milik zeno dan salsa , Fani menghela nafas pelan lalu mencuci piring itu, disaat sedang mencuci piring, perut fani berbunyi pertanda ia lapar saat ini. ia pun menunda untuk menyelesaikan cuci piring itu lalu berjalan ke meja makan untuk mencari makanan apakah masih ada makanan yang disisakan untuknya, dan hasilnya pun nihil ternyata zeno dan salsa tidak menyisakkan makanan sedikitpun untuk fani.

"tidak apa-apa, lebih baik aku membuat omlet telur saja, bukan kah tadi dikulkas aku melihat telur" Ucap fani pelan sambil tersenyum menuju kulkas untuk mengambil telur dan memasaknya.

selesai memasak omlet itu fani memakannya, selesai memakan omlet itu fani lalu mencuci piring kotornya yang dibarengi oleh menggabungkan mencuci piring kotor milih fani dan juga milih zeno dan salsa yang sempat tertunda tadi.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!