Assalamualaikum warahmatullahi wa barokah tu
Lubuklinggau 27 September 2021
14.06 PM
Salam cinta, kasih dan sayang.
Catatan \= Untuk novel ini season Vio dan Edo alurnya di belakang kisah sebelum putri perawan milik Daddy sedangkan alur Lea dan luck setelah novel putri perawan milik Daddy.
Jadi Ramira dan Farhan jelas masuk ke 2 cerita ini semua yaaaa.
Setelah season putri perawan milik daddy season 1 dan season 2 end, seperti janji outhor untuk masuk ke cerita nya Lea dan vio ini dengan modal bismillah.
Entah akan kemana jalur cerita nya tapi untuk readers tercinta yang sudah tahu ciri khas outhor pasti paham betul kalau outhor bikin novel InsyaAllah nggak pasaran kayak novel-novel lainnya.
Dan... semoga saja novel kali ini pun sama, bisa berbeda dengan kisah yang lainnya.
Yang sudah pernah baca novel putri Perawan milik daddy pasti ingat kan siapa Lea dan via???? hayooo ngakuuuu hihihi
Tapi untuk yang belum baca boleh di tangkringin itu novel dulu biar nggak bingung sama aktor aktris disini (cieee aktir aktris😛🤭).
Ingat jangan tertipu cover dan episode awal yang hareudang di putri perawan milik Daddy, sebab sama seperti menilai manusia, jangan buru-buru menilai covernya sebelum tahu isi sebenarnya 😘, awal episode memang bikin siru, banyak yang mikir ceritanya sesat, sama seperti kita lihat cewek bohay pakai baju seksi, langsung kita mikir aih ini cewek ga benar ni, padahal belum tentu lohhhh.
untuk sekedar pengingat di novel putri Perawan milik daddy outhor kasih lagi bocoran episode pertama nya yaaa di bawah ini.
untuk kisah OH YES MY HOT UNCLE outhor mulai dari episode 2 yaaa semua nya.
*******
"Daddy...."
Seketika bola mata indah itu terbuka saat sebuah teriakan panjang di pagi hari cukup membuat terkejut Aland, setelah hampir 4 tahun tidak kembali ke Indonesia, meninggalkan sang putri sendirian bersama pelayan wanita kepercayaan, akhirnya Aland kembali juga malam tadi.
Dia bahkan belum juga melihat wajah putri nya selama 4 tahun ini, bahkan enggan melihat foto apalagi melakukan Vidio panggilan bersama, mereka hanya melakukan panggilan melalui telpon biasa, memberikan semua kebutuhan sang putri tanpa kekurangan sedikit pun selama ini.
Sebab dendam dimasa lalu nya jelas masih membenam di hati nya, dia hanya enggan menambah dendam jika melihat wajah yang sama itu lagi nanti.
17 tahun bukan waktu sebentar untuk memendam dendam yang terus membara, bahkan harus merawat putri nya dengan rasa yang bercampur aduk menjadi satu. dia mengurus bocah itu sejak usia 5 tahun hingga 12 tahun dengan perasaan yang sulit dijelaskan, wajah sang ibu jelas mendominasi perasaan nya hingga acapkali dia berlaku kasar pada gadis itu dulu.
Karena itu ketakutan yang luar biasa dalam penyiksaan yang tidak masuk akal hingga membuat gadis itu acapkali menangis karena. mendapatkan pukulan dari nya, pindah dari Indonesia selama 4 tahun, menetap di Manhattan dan mengurus perusahaan disana adalah pilihan paling bijaksana menurut Aland.
Aland laki-laki dewasa berusia 37 tahun itu pada akhirnya lebih memilih tidak menikah dari pada kembali terluka seperti dimasa lalunya. Memilih hubungan percin..taan dengan perempuan bayaran ketimbang mengikat tali per..cintaan yang mengerikan.
Hati nya telah mati dan dipenuhi kebencian pada masa lalu nya, dan kegilaan yang terjadi kini, Aland berencana membalaskan dendam sang ibu kepada putri kesayangannya setelah dia dewasa.
"Kau gila"
kalimat itu yang selalu di ucapkan Farhan pada nya.
"Yeah anggap saja aku sudah gila"
"Daddy .."
Tanpa mengetuk pintu, tiba-tiba seorang gadis berpakaian seragam SMA menyeruak masuk ke dalam kamar dan secepat kilat menyambar tubuh Aland.
"Daddy"
Tawa bahagia jelas terpancar diwajah gadis itu, Aland Seketika membeku, 4 tahun meninggal kan gadis itu, kini gadis itu benar-benar Tumbuh kembang secara luar biasa.
Wajah dewasa, indah, cantik, dengan tubuh penuh berisi dari atas hingga ke bawah.
Oh damn it, Seketika dibawah sana bergejolak tidak karuan, meronta-ronta dalam keadaan tidak menentu, apalagi ketika gadis itu memeluknya dengan erat, mencium seluruh bagian wajahnya berkali-kali.
"Ailee"
teriak Aland kesal
"Daddy"
kali ini Ailee yang berteriak kesal.
"4 tahun begitu lama, membuat aku begitu merindukan Daddy"
seketika bola matanya berair dan sepersekian detik kemudian air mata itu tumpah tidak karuanan.
"Aku sangat merindukan mu Daddy, apa Daddy tidak merindukan ku sama sekali?"
tangis nya terus pecah, dia terisak di balik dada bidang Aland.
"Kenapa Daddy begitu jahat pada ku?"
oh tuhan.
Pada akhirnya gadis itu sama sekali tidak mau beranjak dari kamarnya, memilih tidak sekolah bahkan terus menempel di samping nya.
"Kau Kan kembali meninggalkan ku bukan?"
jelas saja Ailee menatap curiga ke arah Alan, dulu sejak kecil mulai usia 7 tahun hingga SMP kelas 1 Aland acapkali membohongi diri nya, berkata pergi sebentar rupa-rupa nya menghilang selama 6 bulan hingga 1 tahun, menitipkan dirinya pada bibi pelayan rumah dan mang Rahman,kembali ke rumah hanya beberapa Minggu saja.
Dan puncaknya jelas saja saat dia kelas 2 SMP Aland lagi-lagi membohongi dirinya, berkata pergi sebentar tahu-tahu menghilang selama 4 tahun, tidak ada kontak-kontak Vidio call, tidak pernah pulang, hanya telpon bik Sumi menanyakan keadaan nya,tiap dia ingin bicara Aland selalu langsung mematikan panggilan nya.
Kali ini dia tidak akan tertipu, dia harus memiliki sejuta trik untuk bisa membuat Daddy nya agar tetap tinggal di rumah.
Menyembunyikan Pasport nya dan...
"Mulai hari ini, aku akan tinggal di kamar Daddy"
seketika bola mata Aland membulat, dia jelas saja melotot kaget.
"Apa?"
Secepat kilat seluruh barang-barang milik Ailee benar-benar telah berpindah kekamar nya.
"Ailee.."
"Aku tidak akan tertipu lagi kali ini"
Ailee bicara sambil mengedipkan sebelah matanya.
Oh damn it
Sejenak Lea terduduk saat melihat di televisi semua berita soal Daddy nya pecah, bola matanya jelas membulat, selang beberapa waktu terlihat berbinar-binar lantas mulai berembun.
Penipuan, manipulasi data perusahaan, pembunuhan, menghancurkan perusahaan orang lain, memanfaatkan orang asing untuk sebuah keuntungan besar.
Lea mencoba menukar saluran televisi itu beberapa kali, yang ada berapa kali pun dia mencoba membohongi diri nya, semua televisi jelas tengah membahas soal Daddy nya.
Seketika Lea menangis sejadi-jadinya, seorang diri di dalam apartemen milik salah satu kerabat Mommy nya.
Pada akhirnya apa yang di takutkan olehnya terjadi juga.
Masih dia ingat betul saat dulu dia pernah berkata pada Daddy nya.
"Apa Daddy pernah mencintai kami? Aku dan Mommy?"
"Hanya Cinta saja tidak cukup di dalam sebuah hubungan, Lea. realita nya kita butuh uang untuk makan"
"Mana yang Daddy harapkan? sederhana penuh cinta atau kaya tapi tidak bahagia?"
"Tidak ada pilihan baik dalam hidup ini, semua nyata nya Begitu pahit, jika kamu ingin di hargai orang dan dipuja-puja oleh banyak orang maka berlomba-lomba lah untuk menjadi orang kaya"
"Lalu Apa yang Daddy cari sebenarnya di dunia in"
"Sesuatu yang tidak perlu Daddy jelaskan pada mu yang tidak mengerti apa-apa, kau masih terlalu kecil untuk tahu soal banyak hal"
Dulu di masa kanak-kanak, Daddy nya selalu benci jika membahas soal Mommy nya, alasan nya sangat sederhana.
"Mommy mu wanita yang tidak tahu di untung, dia yang menyebabkan banyak nya kesialan didalam hidup ini"
sering kali dia mendengar sang Daddy mengumpat Mommy nya yang dia fikir telah tiada, tapi sekarang dia baru tahu jika Daddy nya membohongi soal Mommy nya dan semua hal yang ada.
Semua yang terjadi pada Mommy nya hanya rekayasa den settingan Daddy nya belaka.
Menganggap sang Mommy nya gila, menjebloskan Mommy nya ke rumah sakit jika dan menganggap Mommy nya telah mati untuk sekian lama nya.
Lea sudah tahu soal penangkapan Daddy nya sejak lusa kemarin malam, dan dia tahu Sang Mommy nya ternyata masih hidup, tapi tidak menyangka jika berita nya akan sepecah ini di seluruh penjuru Dunia.
Sang Daddy masih sempat menelpon nya sebelum mereka benar-benar kehilangan kontak sejak kemarin.
Ada ungkapan yang pada akhirnya keluar dari dalam hati Lea untuk Daddynya.
"Daddy tahu kenapa bisa hingga begini?"
Ucap lea tanpa ekspresi, mereka menggunakan panggilan Vidio untuk bicara antara satu dengan yang lainnya.
"Daddy tidak pernah bersyukur pada keadaan, karena itu membuat Daddy menjadi orang yang begitu serakah, hingga melibatkan banyak orang yang tidak bersalah, menyakiti perasaan semua orang termasuk juga diri ku"
Ucap lea cepat.
"Bersyukur sebagai sebuah respon emosional yang positif saat memberi atau menerima manfaat dari orang lain, Sebuah pemaknaan mengenai rasa bersyukur yang lebih mendetail dimana rasa bersyukur dipahami sebagai “Apresiasi penuh syukur terhadap apa yang diterima oleh seseorang, baik itu yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat. Dengan bersyukur, seseorang mengakui adanya kebaikan dalam kehidupan mereka…Sebagai hasilnya, bersyukur juga dapat membantu orang untuk terhubung dengan apa yang lebih besar dari mereka sebagai individu- bisa saja, orang lain, alam, ataupun Kekuatan Tertinggi”
"Karena bersyukur membantu kita terhubung dengan apa yang ada di luar kita, maka rasa syukur ini dapat membentuk baik relasi sosial yang baru maupun memperkuat relasi yang sudah ada. Rasa syukur juga dapat membuat orang termotivasi. Misalnya, bersyukur karena masih diberi kehidupan adalah salah satu jalan untuk memotivasi seseorang dalam menjalani hari dengan lebih baik. Lebih lanjut, rasa syukur dapat memberikan manfaat lainnya bagi kehidupan kita"
"Daddy bahkan lupa apa saja manfaat rasa syukur"
Membawa kebahagiaan
Dapat meningkatkan kesehatan
Dan Dapat membangun komitmen profesional
"Andai saja Daddy belajar bersyukur atas apa yang Daddy miliki, mungkin kami tidak akan terkena imbas dari yang Daddy lakukan"
"Lea"
Sang Daddy nya tampak tercekat.
"Aku tutup panggilan nya, bukankah selama ini kita juga tidak pernah saling bicara dimulai sejak aku masih kecil?kita sejatinya sejak dulu sudah menjadi orang asing dan saat ini pun masih menjadi orang asing"
Lea masih terus menangis di depan televisi, memukul dadanya berkali-kali sambil berusaha menyakinkan diri jika semua nya pasti baik-baik saja.
Saat Lea mulai memasuki halaman universitas, pandangan banyak mata mulai tertuju pada dirinya, Seolah-olah ingin menghakimi dirinya atas kesalahan-kesalahan yang dibuat orang lain bahkan orang tua nya.
Gadis itu pura-pura tidak melihat, tidak mendengar dan berusaha berfikir jika semua baik-baik saja.
Tidak apa-apa, semua pasti baik-baik saja, Lea!
Batin nya dalam hati.
Dia terus melangkah masuk ke dalam, menjadi seolah-olah bodoh dan tidak terjadi apa-apa pada kisah keluarga besar mereka.
Seketika senyuman di wajah nya mengembang saat dia melihat wajah teman baik nya Tampak sibuk meletakkan tasnya ke dalam loker sekolah.
"Hei"
"Hei"
Yang di sapa cukup terkejut melihat kedatangan Lea di samping nya.
"Erin, aku fikir..."
Belum selesai dia bicara sang teman baik langsung menyela.
"Aku harus ke toilet sekarang juga, bisa kita bicara nanti?"
Suara Erin Terdengar sedikit berbeda, jelas tidak seperti biasanya.
"Hmmm"
Lea mengangguk pelan.
Setelah itu gadis itu beranjak meninggalkan dirinya dalam diam.
Lea berusaha melangkah menjauh dari ruangan itu, mencoba untuk menenangkan diri masuk ke dalam toilet juga sambil mencoba untuk mencari solusi.
Belum sampai pada belokan hendak ke toilet tiba-tiba beberapa suara terdengar menyebut kan nama dirinya.
Lea jelas tahu itu adalah pada teman-teman nya.
"Aku mulai tidak nyaman berada di dekat Lea"
Suara elin jelas mendominasi.
Buru-buru Lea bersandar di balik dinding.
"Dia bisa pura-pura tidak terjadi apa-apa didalam hidupnya? jelas-jelas Daddy nya Seorang pembunuh dan penipu, fasilitas yang dia miliki adalah hasil dari menipu dan mencuri milik orang lain dan keluarga nya sendiri"
Suara satu nya lagi tampak Terdengar cukup menyakitkan.
"Jangan seperti itu, dia teman kita, bisa jadi dia tidak tahu apa-apa soal perbuatan Daddy nya"
Seseorang mencoba membela.
"Shut up, jangan banyak bicara dan menjauh lah dari dirinya, jika kamu masih mendekati dirinya,kau tahu konsekuensi nya bukan?"
Obrolan panjang membahas dirinya terus terdengar, Lea berusaha memejamkan bola matanya, mencoba menahan gemuruh di hatinya dan berusaha untuk tidak menangis sana sekali.
Disini dia tahu,ketika diri mu jatuh,akan terlihat begitu jelas mana kawan mana lawan, mana Tulus,mana yang pura-pura hanya sekedar ingin menyapa lalu pergi.
Realita nya sudah menjadi sifat alaminya seorang manusia.
******
Sejenak Lea terdiam saat mendengar langkah banyak kaki yang mulai bergerak untuk masuk ke dalam toilet. Dengan cepat Lea masuk ke dalam salah satu toilet, mencoba duduk tanpa mengeluarkan suara apapun.
"Sudah mendengar nya? katanya saudara kedua keluarga Al Jaber membuat kekacauan selama puluhan tahun, menukar pewaris Al Jaber dengan anak orang lain"
Lagi-lagi terdengar suara seseorang membicarakan tentang kasus keluarga mereka.
"Dia juga memanipulasi data Keuangan 3 perusahaan milik Al Jaber"
"Bukankah itu memalukan? artinya itu adalah tingkat keserakahan akut yang sangat mengerikan"
Sejenak Lea memejamkan bola matanya.
"Bukankah putri pelaku ada di sekolah kita?"
"Anak dari kelas sebelah kan?"
"Dia satu kelas dengan ku, pergaulan nya cukup bebas, sering keluar masuk klub malam, aku fikir mungkin dia sudah tidak pe.. rawan lagi"
Realita nya kadang kala orang-orang hanya melihat diri mu dari cover luar nya saja.
"Dia punya banyak teman laki-laki, kemana-mana sering dengan laki-laki kan?"
"Pantas saja anak nya seperti itu, Daddy nya saja seperti itu"
Bibir lea Tampak tertutup rapat, dia berusaha menggenggam tangan nya yang tampak gemetaran.
Secara perlahan air mata nya tumpah, gadis itu mencoba untuk menahan Suara nya, jangan sampai dia menangisi diri nya sendiri hingga terisak di waktu yang tidak tepat.
Semua akan baik-baik saja Lea, percayalah!!
Lea mencoba mendengarkan kembali obrolan teman-teman sekolahnya, cukup lama hingga semua nya menghilang dari sana. Seperti nya semua orang sudah bubar dari luar toilet itu.
Secara perlahan Lea mencoba mengintip sejenak, memastikan semua orang pergi. Dia mencoba membersihkan wajah nya sejenak menggunakan air di wastafel.
menghilang kan warna merah di bola mata nya sambil berusaha menepuk-nepuk wajah nya.
Jangan menangis please, Jangan menangis.
Ucap lea sambil mendongakkan kepalanya ke atas, memastikan dirinya agar kuat dalam menghadapi semuanya.
Meskipun rasanya cukup sulit, meskipun dadanya terasa begitu sesak saat ini, meskipun dia sesungguhnya ingin menangis tapi dia jelas berusaha menyembunyikan semuanya.
Semua pasti baik-baik saja, Lea.
Dia memukul dadanya beberapa kali,mencoba menyakinkan diri.
Realita nya ketika orang tua dewasa ini berbuat sebuah kejahatan, mereka lupa jika orang yang paling terluka dan terkena imbas dari semua perbuatan mereka adalah anak-anak nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!