Aulia Hasanah
Dzaky Athallah
Aulia Hasanah anak ke 3 dari 4 bersaudara dari pasangan ibu Hermita dan Alm pak Bakri, dia baru saja lulus SMA.
Ul panggilan yang biasa digunakan para keluarga untuk Aulia.
"Ul sudah lulus mau ngapain nak? sudah ada rencana belum kedepannya? kalau mau kuliah kayaknya nggak bisa sekarang nak, kamu tau sendiri Adi adik kamu baru masuk SMA butuh biaya."
"Emmm kemarin sih kak firman ngajak aku buat ikut tinggal disana terus coba cari kerja disana Bu".
( Firman kakak tertua yang merantau keluar kota, sudah menikah dan mempunyai 2 anak, di kota xx dia membuka toko pakaian bersama istrinya).
"Kamu sudah memikirkannya baik-baik? disana kamu jauh dari ibu, ul belum pernah jauh dari ibu nak."
"Ul coba dulu Bu, kalau belum dicoba kita mana tau ibu sayang....."
" Kapan kamu mau berangkatnya?."
" 2 Minggu lagi Bu nunggu ijazah dan urusan lainnya selesai."
Ditempat lainnya. "Bang kapan mulai kerja?" kata mama Rima kepada anak sulungnya yang baru diterima kerja disebuah perusahaan BUMN dan ditempat disebuah desa dikota xxx kota lain dari kota tempat tinggalnya sekarang.
( Anak mama Rima itu bernama Dzaky Athallah dia memiliki adik bernama Naufal Fahlevi).
" 2 Minggu lagi Abang berangkat ma..."
" Mama bakal kesepian gak ada yang nemenin, kamu tau sendiri si Naufal adik kamu itu jarang banget dirumah kerjaannya keluyuran aja yang footsal lah, Mabar lah, ah pokoknya nongkrong melulu sama temen-temen nya"
(Naufal baru duduk dikelas 2 SMP ,sumai mama Rima sudah 2 tahun meninggal dunia akibat sakit jantung, mama Rima sendiri seorang guru disekolah negeri di kotanya)
"Nanti Abang sering VC an sama mama, kan dunia sudah canggih ma, mama bisa kapan aja liat Abang yang penting mama jaga kesehatan mama selalu,kalo ada libur Abang usahain pulang."
***
2 Minggu berlalu
" Ul hati-hati ya disana kalo ad apa-apa kabari ibu atau kak bian ya?".
"iya Bu, kak. ibu jaga diri baik-baik, kak bian tolong jagain ibu ya! ".
( Bian Anak ke 2 ibu Hermita dia sudah menikah dan memiliki 2 anak bekerja sebagai seorang petani didesa itu)
"Kalau ada apa-apa kabarin ul ya? ul pamit dulu doain ul ya moga cepet dapet kerja, Adi kamu jagain ibu jangan sering-sering keluar main."
" Iya mba...." jawab Adi sedih.
Mereka pun berpisah diiringi dengan tetesan air mata.
Aulia segera menaiki bus menuju kekota sang kakak tinggal.
" Ma, Abang pergi berangkat dulu ya ma, dirumah baik-baik kalau ada apa-apa kabarin Abang, kamu juga fal jangan sering-sering nongkrong, temenin mama kalau dirumah, Abang bakal sering-sering telfon."
Setelah saling bersalaman dan berpelukan Dzaky menaiki travel dengan sedih karena baru pertama kali berjauhan dengan sang mama.
Setelah sampai tujuan dan dijemput kak firman, ul sampai di kediaman mas firman yang sederhana, ul disambut istri dan 2 keponakannya yang cantik dan ganteng. Istri kak Firman baik dan ramah, keponakan-keponakannya pun baik dan sopan, ul merasa senang.
***
Setelah 1 tahun ul dikota sang kakak, ul merasa belum menemukan pekerjaan yang cocok, maklum saja pendidikan terakhir nya hanya sebatas SMA, jadi dengan ijazah tersebut dia hanya ditawarin pekerjaan sebagai art, pelayan dirumah makan atau di toko toko kecil lainnya dan sekarang kerjanya hanya membantu sang kakak bekerja di toko pakaian.
" Ul gimana udah setahun disana betah gak telfon sang ibu?."
" Emm ul belum dapet kerja yang cocok Bu".
"Ya sudah menurut ibu kamu pulang aja dari pada di sana. temenin ibu disini kamu juga anak perempuan satu-satunya ibu."
" Tunggu 6 bulan lagi aja ya Bu! mudah-mudahan ul dapet kerjaan yang cocok."
" Ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mu nak."
" Ya Bu." Ul menghela nafas panjang huft, dia juga sebenarnya sudah merasa tidak enak dengan sang kakak karena sudah menjadi beban ditambah lagi toko pakaian sang kakak sedang sepi walaupun sang kakak tidak merasa bahwa adik perempuannya itu sebagai beban dia menganggap bahwa adik perempuannya memang sudah menjadi tanggung jawabnya setelah sang ayah meninggal.
" Kak, apa ul pulang saja yah? disini juga ul belum dapet kerja biar ul pulang nemenin ibu aja."
" Kalau kakak sih terserah ul saja disini kan ul mau cari pengalaman tapi kalau dirasa ul sudah tidak betah ya mau gimana lagi! Lagian ibu juga sendirian dirumah Adi sering kelayapan sama temen-temennya tapi kalau ul mau kesini lagi kakak dengan senang hati menerima.
Di perusahaan BUMN tempat Dzaky bekerja dia sudah memiliki beberapa teman dekat, dia sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya.
" Hai bro, nanti sore Mabar lagi kita?."kata Doni
" Lihat nanti deh aku capek banget hari ini, banyak banget kerjaan dan laporan yang belum diselesaikan."
" Yaaa....gak ada kamu gak seru!." kata Adit
" Kalian ajak yang lain aja ya! Sorry bro kata." Dzaky dengan tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.
Pada hari Minggu Dzaky ingin membuat pagar di rumah dinas yang ditempatinya.
" Dit temenin aku cari bambu yuk!."
" Oh ya,aku kenal sama orang yang punya pohon bambu didekat sini,yuk aku anterin kerumahnya".
" Assalamualaikum"
" Waalaikum sallam, oh Adit ada apa ya?" kata kak Bian
" Ini kak kenalin temen aku."
" Dzaky"
" Bian"
Mereka pun saling bersalaman sambil menyebut nama mereka masing-masing.
" Ini kak temen aku mau buat pagar untuk rumah nya kami mau beli bambunya kak bian yang Deket sini." Kata Adit
" Oh... pohon bambu itu yang pinggiran sungai? Hayok kakak anterin sekalian kakak bantu buatin pagarnya mumpung kakak lagi gak ada kerjaan". Kata kak Bian ramah.
" Makasih banyak ya kak". Kata Dzaky dan Adit kompak.
Berangkat lah mereka dengan melewati jalan darat karena air sungai cukup tinggi,biasanya kak bian melewati sungai kalau airnya sedang surut. sebelum tiba di pohon bambu mereka banyak melewati tanaman dan beberapa pohon buah milik Kak Bian.
" Wih banyak buah duriannya kak! disana juga banyak tanemannya." kata Dzaky
"Alhamdulillah ada beberapa pohonnya gak banyak koq, tanamannya beberapa buat di makan dan sisanya dijual dipasar lumayanlah, kalau mau hari Minggu depan ikut panen durian ada beberapa buahnya yang sudah masak." Ajak kak Bian.
" Boleh itu kak, lagi gak ada kerjaan juga dari pada si Dzaky main game terus bikin sakit mata". kata Adit.
" Halah kayak cuma aku aja yang main games kamu malah lebih parah dari aku". Ledek Dzaky yang di ledekin hanya nyengir kuda.
" Sudah-sudah itu udah sampai kata." kak Bian.
Setelah dibantu membuat pagar dan beberapa kali ikut panen tanaman di kebun kak bian mereka semakin akrab, sering makan dirumah dan mengobrol bersama, mereka sebagai perantau seperti mendapat sebuah keluarga baru.
Malam harinya Dzaky menghubungi mamanya karena sudah rindu dengan sang mama.
" Assalamualaikum."
" Waalaikum sallam, mama koq kurusan? Mama gak lagi sakit kan?" Tanya Dzaky yang melihat mamanya melalui sambungan video call.
" Nggak bang... Mama kangen Abang sudah hampir setahun setelah Abang pulang Abang belum ada pulang lagi.
"Sabar ya ma...abang ngajuin cuti supaya pulangnya bisa lebih lama, Naufal mana ma?"
" Biasa anak itu kelayapan sama temen-temennya kemaren dia marah sama mama dia minta motor buat ke sekolah tapi mama belum ngebolehin, diakan baru kelas 1 SMA, mama takut emosinya masih labil nanti dia kebut-kebutan lagi dijalan kan bahaya! Bikin deg-degan Mama aja!."
" Nanti abang yang ngomong sama Naufal mama ga usah banyak fikiran."
" Oh ya bang, sudah punya temen cewe yang spesial belum?".
" Temen cewe spesial maksud mama?"
" Ya pacar bang, umur Abang kan udah masuk 25 tahun udah bisa kawin."
" Nikah ma...nikah....bukan kawin!."
" Ya nikah maksud mama..Apa nggak kepikiran gitu supaya ada yang ngurusin disana".
" Belum ada, Abang masih fokus kerja ma.."
" Ya sudah pesen mama cepet cari calon dan jaga kesehatan kamu ya nak".
" Ya ma, mama juga Dzaky sayang mama assalamualaikum."
"waalaikum sallam".
***
6 bulan pun berlalu Aulia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya karena dia merasa tidak ada kemajuan dikota sang kakak tinggal, dan sang mama pun sudah sering meminta ul untuk pulang.
Hari ini ul tiba dan menginjakkan kakinya lagi di tanah kelahirannya setelah 2 tahun pergi merantau ikut sang kakak.
" Ibuuuuuuuu........" Aulia memanggil ibunya dari dalam angkot, setibanya di terminal dia harus menyambung dengan menaiki angkot ( angkutan kota ) untuk sampai ke desa tempat dia tinggal sekarang angkot itu berhenti tepat didepan rumah orang tua ul yang berada di pinggir jalan.
" Ul......"
" Ibu....."
" Masuk itu salam dulu nak."
" Eh ia sangking kangennya sama ibu ul jadi lupa." Sambil menampakan deretan gigi putihnya."assalamualaikum Bu"
" Waalaikum sallam...." Mereka pun saling berpelukan melepaskan kerinduan yang selama ini ditahan.
"Adi mana Bu?"
" Lagi ikut kakak kamu kekebun katanya ada temen kakak mu yang kerja di BUMN sana, yang mau dibuatin kandang ayam dari bambu yang ada di kebun kakak mu lumayan uangnya buat tambahan jajan adek mu pernah kakakmu bantuin dia buat pagar rumah dikasih uang lumayan banyak padahal kakakmu mau bantuin secara sukarela saja tapi katanya tanda terima kasih karena sudah dibantuin dan dikasih bambunya, anaknya baik sopan lagi udah 2 tahun kerja disini berasal dari kota xx namanya Dzaky. oh ya ul kamu disana udah punya kenalan belum? pacar gitu." tanya ibu.
" Mana ada kepikiran kesana Bu niat cari kerja disana".
" Kalau belum ada banyak karyawan baru yang ganteng-ganteng kerja disini, siapa tau ada yang nyangkut."
" Ih ibu layangan......kali nyangkut! jangan ngarep ketinggian bu mana ada karyawan sana yang mau sama ul mereka pasti pendidikannya tinggi gajinya juga pasti besar, ul ini kan apah atuh Bu... pendidikan cuma sebatas SMA kerjaan pun belum ada mereka juga pasti nyari cewek sesama pegawai atau paling gak background keluarganya kaya Bu."
"Ul kita mana tau jodoh, ibu kan hanya berharap kamu dapet jodoh yang bagus yang terbaik sayang."
" Amiin....iya Bu ul tau pokoknya ibu doain ajalah, Bu ul laper ibu masak apa? udah kangen ini sama masakan ibu."
" Astaghfirullah ibu jadi lupa nawarin anak cantik ibu makan."
Menjelang sore hari sambil menonton tv ibu dan anak itu bercerita waktu 2 tahun yang mereka lewati di tempat masing-masing dan juga bercerita tentang keluarga kak firman yang sangat baik.
semoga karya yang baru author buat bisa menambah hiburan pembaca,,mohon maaf untuk pembaca sudah beberapa hari dan untuk beberapa hari kedepan belum bisa melanjutkan dikarenakan emaknya athor masuk rumah sakit,,dokaan semoga emak e cepat sembuh amiin,,
untuk para pembaca semoga memkalumi keadaan ini maafken author yang baru menulis tapi sudah absen.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!