NovelToon NovelToon

Di Nikahi Karena Dendam

01.Setelah acara pernikahan

Satu jam setelah setelah acara pernikahan Kania dan Ken selesai. Kania langsung di ajak Ken pulang ke rumah mewah nya yang nampak sepi. Mereka sama-sama anak yatim, beda nya Kania memiliki seorang kakak yang sekarang sudah menikah dengan laki-laki kaya dan memutuskan pindah ke luar negeri.

Ketika memasuki gerbang, Kania memandang takjub rumah suami nya yang sangar megah dan mewah. Namun, baru saja Kania keluar dari dalam mobil mewah, suami nya langsung menarik dengannya dengan kasar masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah sudah ada beberapa pelayan dan penjaga yang berjejer rapi menyambut kepulangan Ken. Kania mulai bingung, wanita bangkit dari jatuh nya.

"Kenapa kau seperti ini Ken?" tanya Kania heran.

Dengan sorot mata tajam, ken berkata dengan istri nya, "Panggil aku tuan!" titah nya membuat Kania semakin bingung.

"Apa maksud mu?" tanya Kania berusaha menghampiri suami.

Ken kembali mendorong Kania, wanita jatuh bahkan tidak ada yang berani menolong nya.

"Kau,...!" tunjuk Ken pada istri nya, "Aku akan memberikan pernikahan yang mengerikan sampai kau tidak bisa melupakan nya sepanjang hidup mu!" ucap Ken membuat Kania semakin terkejut.

"Kenapa?" tanya Kania dengan sudut mata yang berair, "Apa salah ku?"

"Kalian semua, dengarkan aku. Beri perempuan ini makan satu hari sekali, berikan dia pekerjaan yang berat dan antar dia ke gudang karena mulai detik ini dia akan tidur di gudang." titah Ken membuat Kania semakin syok.

Wanita itu berusaha menanyakan alasan nya pada Ken, namun pria itu buru-buru pergi. Dua orang pria bertubuh besar membawa Kania pergi ke gudang lalu meninggalkan nya sendirian. Kania mulai menangis, wanita ini tidak tahu di mana letak kesalahan nya hingga membuat Ken tega memperlakukan nya seperti ini.

Cukup lama Kania menangis, membuat ke dua mata nya sembab. Kania mulai tenang, wanita mulai bergerak untuk membersihkan gudang agar dia bisa tidur malam ini. Untung saja di gudang ada kasur busa yang masih bagus dengan dua bantal yang terlihat berdebu. Cukup melelahkan, apa lagi sejak siang Kania belum makan.

Selesai gudang, Kania merasa jika tenggorokan nya sangat kering. Wanita memberanikan diri untuk keluar, menghampiri dua penjaga tadi.

"Maaf pak, saya haus. Di mana dapur?" tanya Kania.

"Jika nona haus nona bisa minum air keran itu." ujar salah satu penjaga sambil menunjuk keran air yang berada tak jauh dari mereka, "Jika nona ingin mandi, nona bisa menggunakan kamar mandi penjaga di sana." timpal nya membuat Kania semakin terkejut.

"Apa salah saya pak, kenapa Ken tiba-tiba memperlakukan saya seperti ini?" tanya Kania berusaha menahan air mata nya.

"Maaf nona, ini adalah masalah tuan. Kami tidak berhak ikut campur." ujar penjaga tersebut.

"Dan satu lagi nona, jangan pernah memanggil nama tuan. Nona harus memanggil nya sama seperti kami." timpal penjaga satu nya.

Kania lesu, wanita kembali ke gudang. Menangis dan hanya bisa menangis. Malam telah datang, perut Kania sangat perih bahkan wanita ini nampak lemas. Mau tidak mau Kania masuk ke dalam rumah lewat pintu dapur yang di lewati siang.

"Maaf bi, di mana Ken?" tanya Kania sopan.

"Tuan sedang makan malam nona, di situ!" jawab nya sambil menunjuk.

"Terimakasih." ucap Kania lalu pergi menemui Ken di ruang makan.

Ketika Ken melihat kedatangan Kania, mata pria ini langsung memerah tajam. sendok yang ada di tangan nya pun langsung dia lepaskan.

"Siapa yang memberi mu perintah untuk masuk?" tanya Ken dengan suara dingin nya.

"Aku lapar Ken," jawab Kania, "Apa maksud dari semua ini, kenapa kau tiba-tiba berubah?" tanya Kania yang masih bingung dengan sikap suami nya.

Praaaaang.....Ken membanting piring yang ada di depan nya hingga hancur berkeping-keping hingga membuat Kania juga beberapa pelayan terkejut.

"Sekali lagi kau menyebut nama ku, akan ku pastikan kau tidak bisa bicara seumur hidup mu!" ujar Ken dengan nada tinggi nya.

Ken bangkit dari duduk nya, menghampiri istri nya yang ada di seberang meja makan. Tiba-tiba Ken menjambak rambut Kania, membuat wanita syok dan kesakitan.

"Kau, mulai sekarang kau tidak boleh keluar dari rumah ini. Aku akan membuat hidup mu seperti di neraka!" ucap Ken dengan nada penuh penekanan.

Masih menjambak rambut istri nya, Ken menarik Kania menuju gudang. Orang-orang yang melihat hal tersebut hanya bisa diam tak berani membantu Kania. Kania di dorong, tubuh nya menghantam tembok. Bahkan dengan tega Ken menampar wajah istri nya hingga membuat sudut bibir wanita itu berdarah.

"Jangan kau pikir kau akan bahagia setelah menikah dengan ku. Kau hanya seorang perempuan miskin yang berkhayal menjadi Cinderella. Aku memang sengaja menikahi mu hanya untuk menyiksa mu!" ucap Ken lalu pria itu tertawa dengan jahat nya.

"Apa salah ku?" tanya Kania yang masih belum tahu letak kesalahan nya di mana.

Kembali menjambak rambut Kania, wanita itu menjerit kesakitan, "Sekali lagi kau banyak bertanya, akan ku patahkan batang leher mu!" ancam Ken kemudian pergi.

Kania tersungkur di lantai, wanita ini terus menangis. Dengan sisa tenaga Kania merangkak menuju tempat tidur nya. Malam pertama pernikahan yang seharusnya menjadi malam yang indah namun nyata nya berubah menjadi malam yang berdarah. Kania mengusap darah yang masih menggenang di sudut bibir nya, wanita merasa jika wajah dan kepala nya sangat perih. Hingga pada akhirnya Kania tertidur dengan mata sembab nya.

Byuuuur,....seember air mengejutkan tidur Kania pagi ini. Wanita ini langsung bangun dan berdiri. Ternyata Ken yang sudah rapi ada di hadapan nya sekarang. Ken melempar ember tersebut pada Kania.

"Kau pikir kau siapa di rumah ini, kenapa kau berani nya bangun siang?" ujar Ken dengan nada tinggi nya.

"Aku lelah dan mengantuk." jawab Kania membuat Ken semakin murka.

Bukan nya mendapatkan sarapan sepiring nasi goreng, Kania malah mendapatkan tamparan keras di pipi nya sebagai sarapan pertama di rumah suami nya.

"Kau dengar ya perempuan menjijikkan, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan mu apa lagi melihat mu bahagia. Aku akan membuat mu lupa bagaimana cara nya kau tersenyum, tertawa dan bahagia!" ujar Ken kemudian pergi.

Kania kembali menangis, belum sembuh tamparan tadi malam, namun pagi ini Kania kembali mendapatkan nya. Batin nya juga penuh tanda tanya, kenapa Ken memperlakukan nya seperti ini.

02.Sore hari

"Maaf nona,makan dulu. Nona boleh makan jika tuan sudah pergi." ujar seorang pelayan perempuan itu.

"Terimakasih bi," ucap Kania memaksakan senyum nya.

Kania yang sudah kelaparan langsung melahap makanan nya. Setelah selesai Kania kembali melanjutkan pekerjaan nya membersihkan rumah yang sangat besar ini. Kania masih berpikir dengan keras di mana letak kesalahan nya hingga membuat Ken tega menyiksa nya seperti ini.

Menjelang siang, perut Kania kembali terasa perih. Dengan keberanian nya Kania pergi ke dapur untuk meminta makan pada bibi.

"Maafkan saya nona, saya tidak berani memberi nona makan. Tuan akan marah besar." ujar bibi.

"Tapi saya lapar bi, lagian Ken juga tidak akan tahu jika bibi memberi saya makan." Kania sedikit memaksa.

"Rumah ini di lengkapi dengan cctv nona, tuan akan tahu jika kita melakukan hal apa pun di rumah ini. Sekali lagi maafkan saya nona." kata bibi merasa kasihan pada Kania.

Kania langsung menghembuskan nafas pelan, wanita ini hanya bisa mengganjal perut nya dengan air putih. Kania kembali ke gudang yang akan menjadi kamar nya selama tinggal di rumah Ken.

Pukul empat sore Ken sudah pulang, pria langsung mencari Kania yang berada di gudang. Sambil berkacak pinggang, Ken membentak Kania yang sedang istirahat. Tentu saja Kania terkejut, wanita itu langsung bangkit dari duduk nya.

"Siapa yang menyuruh mu bersantai seperti ini?" tanya Ken dengan sorot mata tajam.

"Aku masih tidak mengerti dengan diri mu, kau laki-laki yang baik. Kita saling mencintai lalu kenapa kau memperlakukan aku seperti ini?" tanya Kania yang masih tidak mengerti dengan sikap Ken.

"Siapa bilang aku mencintai mu?" tanya Ken, "Aku sengaja menikahi mu agar aku lebih leluasa menyiksa mu!" ujar Ken.

"Apa salah ku, kenapa kau tidak memberitahu letak kesalahan ku?" tanya Kania masih bingung.

"Diam kau!" bentak Ken, "Sekarang juga siap kan makan malam untuk ku!" titah Ken langsung menarik Kania menuju dapur.

Para pelayan di dapur terkejut, namun mereka kembali fokus pada pekerjaan nya masing-masing.

"Beri babu ini pekerjaan. Biarkan dia yang memasak makan malam ku!" ujar Ken kemudian pria ini berlalu begitu saja.

Kania hanya bisa mengusap air mata nya kasar, wanita ini mulai membantu memasak. Kania pandai memasak, wanita ini sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah sehari-hari.

Selesai memasak, Kania langsung menyiapkan makanan di atas meja lalu ikut berdiri bersama para pelayan menunggu Ken keluar dari kamar nya.

Dengan lirikan tajam penuh kebencian, Ken menarik kursi dengan kasar. Pria ini mulai makan masakan istri nya.

Pyaaaar,....tiba-tiba Ken membanting piring yang berisi nasi dan beberapa lauk yang baru dia makan sesuap.

"Siapa yang memasak makanan sampah seperti ini?" tanya Ken namun para pelayan hanya diam saja, "Cepat katakan, atau kalian semua aku pecat!" ancam Ken.

Melihat wajah gelisah dari para pelayan, Kania langsung maju untuk mengaku jika diri nya lah yang memasak. Ken bangkit dari duduk nya, menghampiri Kania sambil memberi kode agar semua orang pergi selain Kania.

Setelah semua orang pergi, Ken langsung menjambak rambut Kania. Pria ini menarik istri nya secara paksa menuju meja makan lalu menumpahkan sayur yang masih hangat itu ke tubuh istri nya.

"Aku tidak biasa makan masakan sampah seperti ini. Apa kau ingin meracuni ku?" tanya Ken lalu mendorong istri nya dengan kasar.

"Aku hanya mengikuti apa yang di masak bibi, aku tidak tahu jika kau tidak suka." ujar Kania mencoba membela diri.

Plaaaaaak....tamparan keras menghantam wajah Kania. Entah kenapa Ken sangat benci mendengar suara istri nya.

"Aku tidak memberi mu perintah untuk menjawab ucapan ku. Bagi ku kau hanyalah boneka sampah!" ujar Ken kembali menarik rambut istri nya.

"Lepaskan aku, sakit...." rintih Kania namun Ken semakin erat menarik rambut nya.

"Sakit kata mu, aku akan membuat mu merasakan sakit yang teramat sampai kau sendiri memilih untuk mati." ucap Ken membuat hati Kania semakin hancur.

"Apa salah ku?" tanya Kania kembali, "Jika aku memiliki salah pada mu aku minta maaf!" ucap wanita itu mengalah.

"Bahkan, sampai kau mati pun aku tidak akan pernah bisa memaafkan mu!" ujar Ken lalu mendorong istri nya hingga menghantam kursi.

Kania menangis, wanita ini mengumpulkan tenaga untuk berdiri. Sejak kemarin Ken terus menyiksa nya hingga membuat diri nya tidak memiliki tenaga. Kania tidak mau di salahkan lagi, wanita ini berusaha membersihkan tumpahan sayur yang berserakan di lantai. Setelah semua nya selesai, Kania pergi mandi kemudian masuk ke dalam gudang untuk meratapi nasib nya.

03.Bertemu

Pyaaaaar...pagi ini sudah terdengar lemparan gelas yang berisi teh hangat. Kania langsung menunduk ketakutan, begitu juga dengan beberapa pelayan yang ada di rumah ini.

"Apa kau ingin membuat lidah ku melepuh?" tanya Ken dengan nada tinggi.

"Maafkan saya tuan, tapi teh nya sudah hangat." jawab Kania jujur.

Tiba-tiba Ken bangkit dari duduk nya, laki-laki langsung menjambak rambut Kania lalu mendorong nya dengan sangat kasar.

"Ken, apa yang kau lakukan?" tanya Valdi yang baru datang langsung menolong Kania. Valdi melihat jika wajah Kania sudah memar.

"Jangan ikut campur urusan ku Val, lepaskan perempuan menjijikan itu...!" ujar Ken dengan nada tinggi nya.

"Pergilah,....!" perintah Valdi pada Kania.

Kania buru-buru pergi, sambil memegang kepala nya yang sangat sakit.

"Ken, dia tahu apa-apa. Kenapa kau menyiksa nya?" tanya Valdi sambil bergeleng kepala, "Dia istri mu Ken, Kania tidak ada hubungan nya dengan dendam mu. Jangan sampai kau menyesal nanti." ujar Valdi mengingatkan.

"Sudah ku bilang, jangan ikut campur. Kenapa kau datang ke sini?" tanga Ken acuh.

"Aku hanya ingin memberitahu mu, malam ini ada acara pertemuan kampus. Kau harus datang, acara ini khusus kelas kita dulu."

"Kau datang pagi-pagi ke rumah ku hanya untuk memberitahu hal seperti itu?" tanya Ken menertawakan.

"Ada Malla, dia pulang!" ujar Valdi memberitahu.

"Aku akan datang!" seru Ken.

Mereka kemudian pergi, sedangkan Kania yang berada di gudang hanya bisa menangis, sampai detik ini Kania masih belum menemukan jawaban di mana letak kesalahan nya pada Ken.

Siang telah berganti malam, di sebuah restoran mewah sudah ramai teman-teman Ken berdatangan untuk reuni.Mata Ken terus memandang pintu masuk untuk melihat perempuan yang di cari.

Tak berapa lama masuk seorang wanita dengan wajah cantik berambut panjang, wajah nya menampakan keangkuhan hingga membuat beberapa teman nya segan untuk menyapa wanita yang bernama Malla itu.

"Kau masih mengharapkan dia?" tanya Valdi berbisik.

"Dia cinta pertama ku!" jawab Ken.

Ternyata Malla menghampiri Ken, wanita itu tersenyum dengan manis nya. Semua mata tertuju pada nya karena Malla adalah seorang artis terkenal.

"Boleh aku bergabung dengan kalian?" tanya Malla.

"Teman-teman perempuan kan banyak, kenapa harus bergabung dengan kami?" tanya Valdi sedangkan Ken hanya diam saja.

Malla lalu memandang teman-teman nya, "Aku tidak selevel dengan mereka!" ucap nya sombong.

Valdi hanya menaikan bibir atas nya, tanpa menunggu persetujuan lagi Malla duduk di hadapan Ken.

"Apa kabar Ken, sudah lama kita tidak bertemu?" sapa Malla masih memancarkan senyum termanis nya yang mampu membuat Ken kembali mengingat masa lalu mereka.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja!" jawab Ken dengan santai nya.

Acara semakin meriah, semua orang sibuk bernostalgia. Mereka kemudian melanjutkan acara dengan pergi ke club malam. Ken ikut saja, karena pria ini merasa tidak enak hati dengan teman-teman satu kelas nya.

Teman-teman Ken semua ikut berjoget, sedangkan Ken dan Valdi hanya duduk sambil menikmati minuman mereka.

"Kenapa kau tidak ikut bersama mereka Ken?" tanya Malla menghampiri mantan kekasih nya.

"Itu menguras tenaga!" jawab Ken.

"Kalau begitu minum lah dengan ku." ajak Malla membuat Valdi dan Ken terkejut.

"Wuaaah, aku tidak menyangka jika kau peminum." ujar Valdi.

"Diam kau!" bentak Malla.

Ken tersenyum miring, entah bagaimana perasaan pria itu sekarang. Ken melentikan ke dua jari nya, pria ini meminta satu botol minuman beralkohol. Ken dan Malla kemudian minum, Valdi hanya bergeleng kepala melihat nya.

Malam semakin larut, satu persatu dari mereka memutuskan untuk pulang. Malla dan Ken sama-sama mabuk.Kemudian Malla di jemput manajer nya.

"Ujung-ujungnya aku juga yang susah!" ucap Valdi langsung membuang nafas kasar nya.

Mau tidak mau Valdi membawa Ken, pulang. Setiba nya di rumah Ken, Valdi meminta bantuan pada anak buah Ken untuk membawa Ken ke kamar.

"Aku pulang dulu, jaga bos kalian." ujar Valdi kemudian langsung pulang.

Ken yang semula tidur tak berdaya kini bangun duduk di tepi tempat tidur nya.

"Panggilkan perempuan itu...!" perintah Ken langsung di laksanakan anak buah nya.

Pria itu kembali tertidur, namun tiba-tiba Ken kembali bangun karena pria ini hendak muntah. Buru-buru Ken pergi ke kamar mandi, pria itu terus muntah-muntah.

Kania yang masuk ke dalam kamar Ken untuk pertama kali nya langsung menutup hidung karena kamar Ken bau alkohol. Kania mendengar suara Ken, buru-buru wanita ini menghampiri suami nya di kamar mandi.

Ken terduduk di kamar mandi, dengan sekuat tenaga Kania membopong suami nya ke tempat tidur.

"Ganti pakaian ku!" perintah Ken dengan suara pelan.

"Tapi tuan,..." Kania merasa ragu.

"Cepat ganti bodoh!" bentak Ken.

Buru-buru Kania melepas kancing kemeja suami nya, Kania mencoba menahan bau muntahan yang terkena kemeja tersebut. Setelah semua kancing terlepas, Kania dapat melihat dengan jelas bentuk tubuh suami nya. Tak mau berlama-lama, Kania segera mencari pakaian ganti untuk Ken meski Kania sendiri tidak tahu seluk beluk kamar suami nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!