azan subuh sudah berkumandang, terlihat gadis yang sedang meringkuk dibalik selimutnya terpaksa harus bangun dari alam mimpinya yang indah, ya namanya nameera gadis cantik bertubuh ramping dan memiliki wajah natural, berusaha bangun untuk menjalankan ibadah sholat subuhnya, matahari telah terbit memutari dunia menurut arah orbitnya, gadis cantik itu keluar dari dalam kamarnya,
mulai membersihkan rumah yang terbilang cukup besar, walaupun rumahnya memiliki cukup banyak maid, namun ia harus ikut serta untuk membersihkannya, karena kalau tidak ia bisa dihukum bahkan sampai tak diberi makan selama satu minggu, oleh ibu tirinya
ya walaupun ia adalah anak ayahnya namun ia di jadikan layaknya pembantu di rumahnya sendiri.
Namun nameera tak pernah putus asa dan putus harap ia selalu mengerjakan pekerjaannya, dengan hati riang dan senyum yang selau ia pancarkan di bibir manisnya.
"pagi hari, seperti biasa nameera bergegas untuk berangkat kuliah, melewati meja makan yang kala itu terlihat beberapa orang sedang sarapan.
"Namun nameera diacuhkan, tak di tegur sapa bahkan tak di ajak untuk sarapan.
padahal nameera adalah anak kandung ayahnya, tapi kasih sayang seorang ayah tak pernah ia rasakan lagi, semenjak ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya.
",kerap kali orang² berfikir bahwa saudari tirinya adalah anak kandung ayahnya.
ya memang begitu ayah nameera terlihat lebih menyayangi ashila saudari tirinya, di bandingkan dirinya yang notabenenya adalah anak kandung ayahnya.
seringkali nameera menangis dalam kesendirian meratapi nasibnya sendiri , membayangkan betapa tragis kehidupannya, ia memiliki ayah kandung namun terasa seperti tak mempunyai siapa²
ia selalu membayangkan kehidupannya yang dahulu di dalam lamunannya, membayangkan kehidupan dimana sebelum ayahnya menikah dengan ibu tirinya,
kebahagiaan yang selalu menyelimuti di setiap harinya,
dimana ayahnya selalu mencintainya, selalu menyayanginya, memanjakannya dengan penuh kasih sayang.
tak pernah sekalipun ia dibiarkan menangis, selalu dirangkul setiap kali ada masalah yang tak bisa ia selesaikan sendiri,
Tumpahlah air mata nameera kala membayangkan masa² Indah bersama ayahnya dulu.
Angkutan umum telah datang lamunan nameera buyar akibat dikagetkan oleh suara klakson.
seperti biasa setelah datang kampus, nameera langsung memasang senyum merekah diwajahnya, agar teman² nya tidak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya,
"nameera, "panggil ke tiga sahabat baiknya.
ya dia adalah, Fitri, dilla, dan Andre ketiga sahabat baik nameera yang selalu ada dikala nameera susah dan senang.
namun mereka ber tiga tidak pernah mengetahui tentang kehidupan sebenarnya nameera, karena yang meraka tau ayah nameera sangat menyayanginya, bahkan setiap meraka pergi belajar ke rumah nameera, ibu tirinya selalu bersikap baik kepada mereka maupun nameera.
namun setelah mereka pulang barulah nameera akan dimarahi bahkan dengan segan ibu tirinya memukulinya, menendangnya, namun nameera hanya bisa menangis, tak tau harus mengadu pada siapa, mengadu pada ayahnya percuma saja karna ayahnya takkan mempercayainya,
karna memang ayahnya seringkali di hasutt oleh ibu tirinya,
seringai licik keluar terpancar dari tatapan ibu tirinya, disaat sedang menyiksa nameera tanpa ampun,
"oh tuhan kapan penyiksaan ini berakhir untukku?? kapan bahagia akan menjumpaiku, aku merindukan mama ku tuhan, merindukan pelukan ayahku yang dulu, ingin aku mengakhiri hidupku sendiri tuhan," gumam nameera dalam tangisannya
baru saja nameera pulang bekerja, ya nameera selalu bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya dan membayar uang kuliahnya sendiri, karena ayahnya sudah tidak mau lagi membiayai kulihnya, akibat hasutan ibu tirinya yg licikk
terlihat diruang tengah ayahnya dengan raut wajah yang sangat tegang berjalan mondar mandir, ibu tirinya juga yang kelihatan begitu gelisah ayahnya melihat kedatangan nameera.
¥nameera kemarilah nak ada yang ingin ayah sampaikan padamu,
"ada apa ayah," sambung nameera
"perusahaan ayah bangkrut nak, "
nameera melongo mendengar pernyataan ayahnya,
" kenapa bisa begitu ayah?
ayah ditipu sayang,.
ini kala pertama dirinya di panggil sayang setelah beberapa tahun ayahnya menikah lagi .
nameera tak habis pikir ayahnya yang cerdas ternyata bisa juga di tipu,
siapa orang yang sudah menipu ayah? kenapa dia setega ini sama ayah, apa sebenarnya salah ayah padanya? beberapa pertanyaan ia lontarkan untuk ayahnya..
Namun ayahnya tak bisa menjawabnya, hanya air mata yang mengalir dari pipi keriputnya yang terlihat,
tiba² ayah nameera terlihat pucat hingga akhirnya terjatuh pingsan, betapa kagetnya mereka berdua saat melihat ayah dan suaminya pingsan,
"ayaahh, " teriak nameera seraya mengangkat kepala ayahnya, lalu meminta tolong untuk di bawa ke rumah sakit.
Baru sampai perjalanan ayah nameera terbangun, lalu di pegangnya tangan nameera seraya berucap "maafkan ayah nak, selama ini ayah banyak salah terhadapmu, ayah selalu mengabaikanmu, ayah selalu meninggalkanmu, ayah tak pernah lagi mendengar keluh kesahmu, maafkan ayah nak, " seraya pegangan tangannya mulai mengendur lalu nafas yang tak berarutan.
air mata nameera terus mengalir kala melihat kondisi ayahnya saat ini.
Betapa terkejutnya nameera dan ibu tirinya, kala seorang dokter keluar dari UGD, yang memberi tahu mereka, bahwa ayah beserta suaminya telah meninggal dunia.
Degg,, jantung nameera seakan berhenti berdetak, ia tak kuasa lagi menahan air matanya seakan raganya menghilang mulutnya tak bisa bergeming lututnya terasa lemas,, tubuhnya terjatuh di depan pintu UGD,,
ia ingin berteriak sekencang kencangnya, namun seakan suaranya menghilang entah kemana.
ibu tiri nameera terduduk lemas menangis tersedu sedu, seranya mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi anaknya ashila, namun lagi² ponsel ashila tak aktif kemanakah anak itu, "??
Mobil jenazah telah sampai ke tempat pemakaman ayah nameera ayahnya telah dikuburkan, ibu tirinya berlalu pergi namun nameera terasa enggan meninggalkan tempat pemakaman ayahnya,
nameera menangis tersedu sedu sambil memegangi nisan ayahnya,
"maafkan nameera papa, maaf karena nameera belum bisa membahagiakan papa belum bisa menjadi seperti apa yang papa minta, belum bisa menjadi Putri kebanggaan ayah,
tangisan nameera seketika buyar saat mendengar ponselnya berdering,
panggilan dari ibu tirinya,, '
"hallo,, ada apa ma, "nameera menjawab dengan nada serak karena masih menangis..
" cepat pulang ada hal yang sangat penting sedang menunggumu dirumah, " ibu tiri nameera langsung mematikan sambungan ponselnya
"Ada masalah apa sebenarnya ini," gumam nameera,
dengan keadaan masih lemah nameera berdiri dari tempat pusara papanya,, pa meera pulang dulu besok nameera akan datang lagi ayah tidur yang tenang ya jangan fikirkan keadaan nameera setah ayah pergi, " ucapnya dan pergi sambil melambaikan tangannya,
tiba tiba nameera melihat beberapa gerombolan pria perpakain serba hitam dengan tubuh gempal nameera sedikit berlari mendekat untuk melihat keadaan,,
syukurlah kau sudah datang,,,
"ada apa ini," seru nameera pada segerombolan pria gempal itu.
"aku akan menyita rumahmu, "ucap salah satu pria gempal itu
"kenapa, kenapa kalian ingin menyita rumahku, " keluh nameera seraya merentangkan ke dua tangannya untuk menghalangi pria bertubuh gempal itu,
"dan juga apa urusan mendiang papaku dengan kalian," beberapa pertanyaan yang ia layangkan kepada pria yg ada dihadapannya itu
"kami tidak ada urusannya dengan papamu, "
"lalu kenapa kalian ingin menyita rumahku,,
"urusan kami ada pada mamamu, dia tak mau membayar hutang²nya maka dari itu aku akan mengambil alih rumah ini, "
"siapa yang mengijinkan kalian mengambil rumah ini, "ucap nameera dengan nada sedikit bergetar dan terkejut, kala mendengar bahwa ibu tirinya memiliki hutang.
"kami tidak perlu meminta ijin karena ini sudah perintah dari tuan boss kami, "
"nameera maafkan mama nak, mama tiri nameera berucap dengan nada bergetar dan ketakutan.
"apa yang sudah ibu lakukan apa selama ini papaku kurang memberikan mama uang atau selama ini ayahku tidak pernah memberi ibu uang, atau mungkin ayahku selalu menyembunyikan uang darimu, "
pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan ke ibu tirinya,"bukan begitu nak, "ucap mama tirinya
"lantas apa yg membuat mama bisa meminjam uang dan berhadapan dengan orang² seperti ini, "
"maafkan mama nak sekali lagi maafkan mama, "dengan nada memelas ibu tirinya meminta maaf..
sedangkan ashila masih bersenang² tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi dirumah,, oh ya dia juga belum tau kalau papa tirinya meninggal, dan dia juga belum tau kalau mamanya sedang di tagih oleh penagih hutang...
nameera terduduk lemas dengan air mata yang mengalir deras tak tahu apa yang harus ia lakukan,,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!