Melodi Anandita Lesmana
Dia adalah seorang wanita cantik berusia 24 tahun yang sangat mandiri. Ibu nya sudah lama meninggal dunia, ibu Melodi meninggal karena bunuh diri di salah satu rumah sakit. Kini ia hanya tinggal berdua bersama dengan ayah nya. Namun ayah nya selalu sibuk dengan pekerjaannya, hingga tidak pernah ada waktu luang untuk putrinya. Karena itu lah Melodi menjadi seorang wanita yang mandiri.
Arman Lesmana, ya ...dia adalah ayah Melodi, ia selalu bangga kepada putrinya itu. Karena bagaimanapun keadaannya putrinya itu tidak pernah mengeluh sekalipun pada dirinya. Arman menyadari bahwa selama ini ia tidak pernah ada waktu untuk putrinya, namun apa boleh buat, semua ini ia lakukan hanya demi kebahagiaan putrinya.
Melodi juga wanita yang sangat tegar, karena setiap ia memulai suatu hubungan dengan seorang pria, selalu saja ia bernasib buruk. Pria yang ia kencani selalu saja mengkhianati nya.
Hingga suatu ketika Melodi bertemu dengan pria yang sangat baik, tampan, dan juga sangat ramah. Melodi pun jatuh cinta pada pandangan pertama, jantungnya selalu berdetak di dekat pria tampan dan juga baik hati itu.
Eros Aryandika
Itulah nama pria yang berhasil memporak porandakan hati Melodi. Eros pria tampan berusia 28 tahun itu adalah anak dari pemilik perusahaan kosmetik yang cukup terkemuka.
Dia adalah anak tunggal di keluarganya, dan yang ia miliki saat ini hanyalah ibunya. Ayahnya meninggalkannya sejak ia lahir.
Namun, berkat kerja keras ibunya, Dewi Anggraini. Eros tidak pernah kekurangan apapun. Bahkan, apapun yang ia minta dan inginkan ibunya pasti akan selalu menurutinya. Dan karena hal itu juga Eros begitu menyayangi ibu nya. Ia rela melakukan apapun demi ibu nya.
Di suatu hari, di suatu tempat.
Tepatnya di sebuah taman.
Taman itu berada tidak jauh dari rumah melodi.
Saat itu Melodi sedang menikmati segarnya angin sore yang berhembus. Ia mencoba melupakan mantan kekasihnya yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan dirinya, penyebab nya adalah karena ada wanita lain yang di cintai laki-laki itu.
Ini bukan kali pertama untuk Melodi, namun tetap saja rasa sakit itu pasti ada walau sedikit.
Melodi yang sedang duduk di sebuah bangku yang berada di taman itu, dengan perlahan memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap hembusan angin yang melintas di wajahnya. Lalu di saat itu juga ia merasakan percikan air yang menetes di wajahnya.
Melodi membuka matanya, lalu memejamkan nya lagi. " Gerimis " gumamnya.
Gerimis hujan mulai membasahi wajah Melodi, ia tak menghiraukannya. Bagi nya gerimis ini seperti menutupi kesedihannya. Karena jika ia menangis di bawah hujan, pasti tidak akan ada seseorang yang menyadarinya.
Di tempat yang sama, Eros yang sedang berjalan di taman di mana Melodi berada, dengan sebuah payung yang di genggam nya. Tanpa sengaja melihat ke arah melodi yang sedang duduk di sebuah bangku yang ada di taman itu.
Awalnya Eros tidak menghiraukannya, namun karena kebaikan hati nya. Eros yang melihat Melodi dengan keadaan yang sudah basah kuyup itu pun merasa tidak tega, dan mulai berjalan ke arah Melodi.
" Misi...," ucap Eros sambil menyentuh bahu Melodi dengan perlahan, ia juga mengarahkan payung yang di genggamnya ke arah Melodi.
Melodi membuka matanya perlahan, pandangannya tertuju kepada pria di hadapannya itu. Ia mengusap-usap matanya, ia mengira kalau saja ia sedang berhalusinasi dan melihat pria yang sangat tampan di hadapannya.
" Heii..."Ucap Eros lagi, ia terheran melihat apa yang sedang dilakukan Melodi.
Suara Eros membuat Melodi tersadar dan mulai panik, sehingga ia berdiri dengan tiba-tiba dan kepalanya membentur dengan kepala Eros.
" Aww..." Rintih Melodi sambil memegangi kepalanya.
Terlihat juga Eros yang meringis kesakitan dan ia juga memegangi kepalanya. Lalu tiba-tiba saja Eros terkejut melihat darah yang mengalir dari lubang hidung melodi.
" Ah, itu hidungnya berdarah" ujar Eros sambil menunjuk ke arah hidung Melodi.
Melodi dengan segera mengusap hidungnya yang berdarah itu dengan telapak tangannya. Namun darah nya tetap mengalir dan tidak kunjung berhenti.
" Ayo ikut saya," ajak Eros sambil meraih tangan Melodi yang sedang sibuk menghentikan darah di hidungnya.
Melodi dan Eros pun berlari di tengah hujan dengan satu payung untuk berdua. Meraka berlari ke arah sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari taman.
Eros membukakan pintu mobil nya dan mempersilahkan Melodi masuk ke dalam mobilnya. Ia juga membuka pintu kemudi mobil dan masuk ke dalam mobil nya.
Di dalam mobil Eros sibuk mencari sapu tangan miliknya. Dan akhirnya selang beberapa menit ia mendapatkan sapu tangan yang ia simpan di dalam tas nya.
" Pake ini nih," ucap Eros mengulurkan tangannya dengan sapu tangan yang sudah ia pegang itu.
" Oh, iya makasih ," Melodi dengan cepat meraih sapu tangan Eros dan menempelkannya pada hidung nya. Ia mendongakkan kepala nya dan bersandar di kursi sebelah Eros.
Akhirnya setelah 3 menit darah yang tadinya mengalir bisa berhenti berkat sapu tangan Eros.
" Gimana ? Ada yang di rasa nggak?" Tanya Eros yang masih mengkhawatirkan Melodi.
" Dirasa? Dirasa apa ya? " Tanya Melodi dengan polosnya.
Mendengar pertanyaan Melodi barusan, seketika saja membuat Eros tertawa. Ia tak menyangka Melodi bisa bertanya seperti itu.
" Maksud saya, apa kamu ngerasa ada yang sakit? " Eros berusaha menjelaskan kepada Melodi sambil sesekali menahan tawanya.
" Oh itu, cuma sedikit pusing aja," jawab Melodi dengan wajah yang sudah merona dan berubah menjadi merah.
Melodi merasa sangat malu, kenapa ia bisa tidak mengerti maksud dari pertanyaan pria yang berada di sebelah nya itu.
Eros tersenyum tipis melihat wajah Melodi yang kini sudah berubah menjadi merah.
" Rumah kamu di mana? Biar saya antar," ujar Eros menawarkan diri untuk mengantarkan Melodi pulang ke rumahnya.
Melodi terdiam sejenak, ia melihat ke arah luar jendela mobil Eros, dan melihat hujan masih turun dan kini malah bertambah semakin deras.
" Antar saya ke kedai kopi aja ," ujar Melodi yang membuat Eros makin terheran dan menatap Melodi dengan tatapan penuh tanda tanya.
Melodi sebenar nya malas pulang ke rumah nya, karna percuma saja ia pulang. Di rumahnya juga tidak ada siapa-siapa, asisten rumah tangga yang bekerja di tempat Melodi juga setiap jam 4 sore sudah pulang. Jadi ia membayangkan, betapa membosankan nya jika ia kembali pulang ke rumahnya.
" Kok ke kedai kopi? Apa rumah kamu jauh dari tempat ini? " Tanya Eros yang mulai penasaran.
" Oh nggak...rumah saya dekat, kira-kira 15 menit sampai, tapi saya sedang tidak ingin pulang," jelas Melodi yang membuat Eros semakin penasaran
" Tapi, kan tadi kamu habis mimisan, jadi saya takut aja nantinya terjadi apa-apa. Apa mau saya anter ke dokter?" Tanya Eros sambil menyalakan mesin mobilnya.
" Enggak, nggak usah... Saya nggak apa-apa kok, beneran deh. Coba liat nih saya sehat," ujar Melodi sambil menegakkan badannya.
Lalu Eros terdiam dan berfikir sejenak, ia tidak tega jika harus menurunkan Melodi di sebuah kedai kopi sendirian. Ia pun berinisiatif untuk menemani Melodi di kedai kopi tersebut,sampai Melodi mau di antar pulang ke rumahnya dengan selamat.
Ya, ini bisa di bilang hari keberuntungan untuk Melodi. Ia di pertemukan dengan pria tampan dan juga sangat baik kepada nya. Melodi merasa sangat-sangat beruntung sekali bisa di pertemukan dengan Eros.
Melodi Anandita Lesmana
24 Tahun
Cantik, ceria, mandiri dan baik hati.
Eros Aryandika
28 tahun
Tampan, penyayang, romantis dan penyabar.
Arman Lesmana, ayah Melodi.
49 tahun
Pekerja keras, disiplin dan teguh pada pendiriannya.
Dewi Anggraini, ibu Eros.
48 tahun
Cantik, baik hati, lembut, pekerja keras dan penyayang.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
****
Sesampainya di kedai kopi, Melodi turun dari mobil Eros dan berjalan masuk ke dalam kedai kopi tersebut.
Di tempat lain.
Eros memarkirkan mobil nya di dekat kedai kopi tersebut, lalu ia berjalan ke arah kedai kopi itu. Ia masuk ke dalam dan melihat Melodi yang sudah duduk di sudut ruangan dekat jendela kedai tersebut.
Eros memesan kopi dan camilan lalu membawanya ke meja yang saat ini di tempati oleh melodi. Ia menarik bangku yang ada di hadapan melodi dan mulai duduk berhadap-hadapan dengan Melodi.
" Lho? Kamu?? Ngapain kamu di sini? " Tanya Melodi sambil menaruh cangkir kopi yang hampir ia minum, namun tidak jadi karena kedatangan Eros yang tiba-tiba itu.
" Saya takut kamu kenapa-kenapa, saya malah jadi nggak tenang. Jadi yaudah saya di sini aja ya nemenin kamu, nanti kalo kamu udah mau pulang bilang aja, nanti saya anterin " jawab Eros mencoba menjelaskan kekhawatiran nya kepada Melodi.
Melodi menaikkan kedua alisnya, dan menatap Eros dengan terheran-heran. Lalu ia kembali meminum kopi nya yang tadi belum sempat ia minum itu.
" Oh ya , kayaknya nggak enak deh kalo manggil nya saya, kamu gitu. Gimana kalo kita kenalan aja, nama saya Eros," usul Eros sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Melodi.
" Saya Melodi, salam kenal emmph..," ujar Melodi menjabat tangan kanan Eros.
" Panggil Eros aja Mel," ucap Eros yang membuat Melodi menjadi tersipu, karna ia memanggil nama Melodi.
Melodi mengangguk sambil tersenyum ke arah Eros.
" Mimpi apa aku semalem, ketemu malaikat setampan ini, baik pula " batin Melodi.
Lalu mereka berdua pun melanjutkan obrolan mereka. Dan mereka berdua juga saling bertukar nomor telfon.
Waktu berlalu begitu cepat, langit sore sudah berubah warna menjadi gelap. Karna terlalu asyik mereka mengobrol, bahkan mereka tidak menyadari bahwa langit sudah semakin gelap.
Eros melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya itu. Ia terkejut saat melihat jam yang ada di tangannya menunjukkan pukul 20.30 malam.
" Mel, kayaknya udah malem ini, aku anter pulang ya," ujar Eros kepada Melodi sambil menunjukan jam yang ada di pergelangan tangannya itu.
" Yaudah ayo," ucap Melodi mengiyakan ajakan Eros.
Mereka berjalan keluar dari kedai kopi itu, Melodi berjalan sedikit di belakang Eros. Ia mengikuti langkah kaki Eros sambil sesekali melihat punggung Eros yang bidang itu dari belakang.
" Bidang banget, " batin Melodi.
Lalu tiba-tiba Eros menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Melodi. Saat itu Melodi tidak menyadari langkah kaki Eros yang sudah terhenti, dan seketika itu juga Melodi menabrak tubuh Eros yang bidang itu.
Melodi menutup matanya dan membukanya kembali, lalu ia mendongakkan kepalanya dan betapa terkejut nya Melodi, ketika ia menyadari betapa dekatnya wajah Eros dengan wajahnya.
" Eh, maaf-maaf Ros aku nggak liat kamu, soalnya kamu tiba-tiba berhenti di depan aku," ucap Melodi sambil menjauhkan wajahnya dari Eros.
Eros tersenyum tipis melihat tingkah Melodi, lalu ia membukakan pintu mobilnya untuk Melodi dan mempersilahkan Melodi masuk ke dalam mobil nya.
Setelah masuk ke dalam mobil, Melodi menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ia merasa begitu malu, dan saat Eros mulai masuk ke dalam mobil nya. Melodi dengan sigap membuka kedua tangan yang menutupi wajah nya itu. Dan mulai sibuk mengenakan sabuk pengamannya.
" Jadi kita ke arah mana ini? " Tanya Eros yang sudah menyalakan mesin mobilnya itu.
" Keluar dari sini belok kiri, nanti lurus aja. Ntar di kanan jalan ada perumahan, nyebrang terus masuk ke dalem," jelas Melodi dengan wajah yang masih terlihat sedikit merona.
Eros pun mengendarai mobilnya dengan sangat berhati-hati.
" Kamu sibuk apa Mel? " Tanya Eros dengan posisi tetap fokus melihat jalan di sekitarnya.
" Aku baru kelar kuliah, pengen cari kerjaan tapi masih belum tau mau ngelamar kerja dimana," jawab Melodi sambil mengeluarkan handphone yang ada di dalam tas miliknya.
" Emang tadi nya kamu kuliah ngambil jurusan apa? " Tanya Eros yang terlihat excited mendengar jawaban Melodi.
" Aku ambil jurusan Fashion Design, " jawab Melodi dengan sangat percaya diri.
" Wah, berarti kamu cukup tau fashion dong Mel? " Eros pun makin semangat bertanya kepada Melodi.
" Yah begitulah, tapi aku masih bingung mau kemana, " ujar Melodi yang terlihat murung.
" Loh? Kenapa emang? Bakat kamu itu tinggal di kembangin aja lho, " Tanya Eros yang penasaran mengapa Melodi terlihat begitu murung.
" Masalah nya, oma sama papa ku tuh sering banget bilang ke aku, ``kamu tuh perempuan, nggak usah sekolah tinggi-tinggi. Toh nanti ujung-ujungnya kamu di dapur, masak buat suami kamu. Biarin suami kamu yang kerja cari uang, kamu duduk manis aja di rumah.`` Mereka selalu bilang begitu. Ehh maaf ya, malah jadi curhat, " jelas Melodi yang tidak sadar malah bercerita tentang kisah nya pada Eros yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu itu.
" Emmppp, gak apa-apa Mel, boleh kok curhat sama aku. Tapi ya sangat di sayangkan sih oma sama papa kamu punya pemikiran seperti itu. Padahal, nggak semua perempuan itu harus di dapur lho, buktinya mama ku. Dia bisa bangun perusahaan nya dari nol, berawal dari hobi nya mama ku yang suka banget maskeran, mama ku sampe bikin-bikin sendiri masker herbal gitu, dan sekarang udah punya brand sendiri, " ujar Eros yang kemudian menceritakan tentang Dewi pada Melodi.
" Wah, hebat ya mama kamu, itu nyebrang ke kanan Ros, " ucap Melodi sambil menunjukkan arah kepada Eros.
" Iya, kamu mau aku kenalin ke mama ku? " Tanya Eros dengan tiba-tiba.
" Hah?? Buat apa?? " Tanya Melodi terkejut dengan tawaran Eros.
" Ya nggak apa-apa, kamu kan jurusan Fashion Design, nah kayak nya nggak masalah tuh kalau di gabung sama bisnis kecantikan. Kamu bisa bantu mama aku buat design kemasan produk baru yang bakal mama ku luncurkan, " Eros memberikan tawaran yang cukup menarik kepada Melodi.
Melodi terdiam dan mulai memikirkan tawaran Eros.
" Ini bisa jadi kesempatan emas nih, siapa tau aku bisa nemuin passion aku di sini, " batin Melodi.
" Gimana Mel? " Tanya Eros, yang membuat Melodi tersadar dari lamunan nya.
" Eh, iya...itu belok kiri Ros, berhenti depan pager abu-abu itu ya, " Melodi tersadar dan langsung menunjukan arah rumah nya.
" Ok, jadi gimana Mel tawaran ku barusan? " Eros kembali bertanya sembari menghentikan mobil nya.
" Emphh boleh kan aku jawab nanti? Biar aku pikirin mateng-mateng dulu, nanti aku kabarin kamu deh, " jawab Melodi yang tidak ingin terlalu cepat untuk mengambil sebuah keputusan.
Eros mengangguk, ia mengerti maksud Melodi, kemudian Melodi turun dari mobil Eros. Mereka sama-sama melambaikan tangannya dan Eros melajukan mobil nya. Setelah menunggu mobil Eros pergi hingga sudah tidak terlihat lagi, Melodi pun langsung masuk ke dalam rumah nya.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
****
Setelah melihat mobil Eros melaju dan kini sudah tidak terlihat lagi. Melodi langsung masuk ke dalam rumah nya. Ia berjalan melewati ruang televisi, dan Melodi melihat ada seorang pria yang sudah cukup umur sedang menonton televisi.
" Papa, tumben jam segini ada di rumah? " Tanya Melodi yang berjalan menghampiri Arman.
" Iya Mel, papa abis meeting di luar sama klien, terus sekalian aja langsung pulang, "
" Oh, gitu...pantes aja, emang papa meeting deket-deket sini? " Tanya Melodi lagi sambil duduk di samping Arman.
Melodi yang begitu merindukan kehadiran Arman itu dengan cepat kedua tangan nya melingkar di pinggang Arman, momen seperti ini sudah lama sekali Melodi tidak mendapatkan nya, dan ia langsung memeluk Arman dengan manja nya.
" Kangen banget sama papa ku yang super sibuk ini, " ujar Melodi memeluk erat pinggang Arman.
Arman tersenyum lalu mengecup kening Melodi.Saat mengecup kening Melodi, kening Melodi terasa hangat di bibir Arman.
" Kamu sakit? " Tanya Arman yang kemudian menaruh telapak tangan nya di kening Melodi.
Melodi menggelengkan kepala nya, ia tahu kenapa suhu badan nya menghangat. Ini mungkin di sebabkan karena Melodi tadi tubuh nya terguyur oleh hujan dan sempat mimisan.
" Yaudah pa, aku mandi dulu ya nanti aku kebawah lagi, " ujar Melodi yang melepaskan pelukan nya dari Arman.
" Udah nggak usah turun, kamu istirahat aja ya, papa juga mau istirahat, " pinta Arman kepada Melodi yang terlihat sedikit pucat.
" hemph, yaudah deh pa, see you pa, "
Melodi berjalan menaiki anak tangga dengan wajah yang murung. Ia berfikir, kapan lagi ia bisa quality time dengan papa nya. Momen seperti ini jarang sekali terjadi. Karna biasa nya Arman berangkat pagi-pagi sekali dan pulang tengah malam atau lewat tengah malam.
Melodi membuka pintu kamar nya, kemudian merebahkan tubuh nya di atas kasur. Ia meraih handphone nya dan melihat sebuah pesan masuk dari Arini sahabat Melodi sejak di bangku SMA sampai mereka lulus kuliah.
...____________________________________________...
•1 New massage
Arini
...____________________________________________...
{ Arini }
Mel jadi ikut nggak coba masukin lamaran di butik?
^^^{ Me }^^^
Liat besok aja Rin, aku tadi sempet di tawarin job gitu sama cowok. Aku baru kenal sih, tapi kayak nya orang nya baik Rin. Coba nanti aku hubungin dia dulu buat pastiin.
{ Arini }
Cowok? Siapa? Kamu tu ya Mel, kamu baru aja di putusin Rama, di khianati, di selingkuhi. Dari dulu setiap cowok yang kamu temuin nggak ada yang baik menurut aku. Jadi please Mel, you trust me, jangan percaya sama sembarang cowok. Apalagi cowok yang baru kamu kenal Mel, kenapa sih kamu tuh gampang banget kemakan sama rayuan cowok? Nggak ada kapok nya berurusan sama buaya, heran aku.
^^^{ Me }^^^
Hello Arini Trianingsih ...
Aku itu di tawarin job, bukan di tawarin jadi pacar nya Rin, please juga deh, kali ini coba kamu percaya sama aku. Masalah nya adalah, cowok yang nawarin aku ini, mama nya punya perusahaan kosmetik, dan dia bilang dia udah punya brand sendiri. Dan kayak nya juga perusahaan nya cukup ternama Rin.
{ Arini }
Oke, oke...ini udah kesekian kali nya kamu minta aku percaya ya Mel, sekarang aku tanya. Apa nama perusahaan dan brand kosmetik nya?
^^^{ Me }^^^
Apa ya Rin, bodoh banget aku tadi lupa nanya. Nanti deh aku tanya dia lewat massage.
{ Arini }
Tepok jidat lah, yaudah lah terserah kamu aja gimana, inti nya aku udah ingetin ya Mel. Jangan sampe kali ini kamu di bohongin sama para cowok-cowok yang deketin kamu. I am so tired... benar-benar sudah lelah dengan semua cowok yang berurusan sama kamu.
^^^{ Me }^^^
Iya Rin, i know...dan ini adalah kesekian kali nya kamu ngomong capek sama aku. love you my best friends 😘
{ Arini }
Ya, i love you more and more...puas kamu..!!
^^^{ Me }^^^
Sangat puas 😘
...____________________________________________...
Setelah bertukar pesan dengan Arini, Melodi segera bangun dari tempat tidur nya dan berjalan menuju kamar mandi.
Air hangat turun dari shower, ia membasuh seluruh badan nya. Melodi memejamkan mata nya dan terbayang wajah Eros.
" Sumpah sih, face angel banget...ada ya cowok sebaik dia, udah ganteng, baik pula. Semoga aja kali ini beneran baik bak malaikat. Kalo iya sih, berarti dia itu ibarat lotre buat aku." Batin Melodi.
Ia masih terus membasuh tubuh nya, hingga ia mulai mendengar dering handphone nya. Melodi segera menghentikan aktivitas mandi nya dan menyudahinya.
Melodi dengan cepat keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan sehelai handuk, dan rambut yang sudah ia balut dengan handuk pula.
Melodi meraih handphone yang ada di atas tempat tidur nya dan melihat siapa yang menelfon nya jam segini. Saat membuka layar handphonenya, Melodi terkejut dan membuka mulut nya dengan lebar kemudian ia menutup nya kembali dengan telapak tangan nya.
Saat Melodi ingin menjawab panggilan tersebut, seketika itu juga panggilan itu mati. Kemudian dengan segera Melodi menghubungi kembali nomor yang tadi menelfon nya.
[ Via telfon ]
" Halo, Eros ya...sorry ya, tadi aku lagi mandi. "
" Oh maaf Mel, aku ganggu nggak? "
" Enggak kok, aku juga udah selesai, ada apa Ros? "
" Maaf ya, aku cuma mau nanya tawaran ku tadi, sepulang dari rumah kamu, aku langsung ke kantor dan kasih tau mama ku, dan dia setuju Mel. Kamu gimana Mel? "
" Maaf Ros, kalau boleh tau brand kosmetik mama kamu itu apa ya Ros? "
" Oh iya aku lupa kasih tau kamu Mel, Maybelive Mel, kamu tau kan? "
" Wauuw, ya i know...aku tau banget, bahkan aku juga pake loh. "
" Wah serius kamu, jadi gimana? Kamu berminat nggak terima tawaran dari aku? "
" Tanpa berpikir panjang deh Ros, aku berminat banget. "
" Wah, excited ya kamu. "
" Iya dong, ini brand besar lho, gimana aku nggak excited, beruntung ya kamu Ros punya mama yang luar biasa. Inspire banget..."
" Makasih lho Mel buat pujian nya, aku juga bangga banget bisa jadi anak nya. "
" Hehe iya Ros, jadi gimana? Kapan nih aku bisa mulai ketemu sama mama kamu? "
" Besok gimana? Pas banget besok mama ku free. "
" Oke siap, kita ketemuan di mana nih? "
" Nanti aku jemput kamu aja Mel, jam 8 pagi udah harus siap ya kamu. "
" Oke, siap Ros. See you... "
Melodi pun menyudahi pembicaraannya lewat telfon itu. Kemudian Melodi berjingkrak-jingkrak kegirangan, ia tidak pernah menyangka brand ternama seperti Maybelive ingin merekrut diri nya.
Melodi benar-benar berfikir bahwa Eros adalah sebuah keberuntungan terbesar yang di kirim tuhan untuk nya.
" Thanks god " ujar Melodi yang menaikkan kedua telapak tangannya.
****
Keesokan hari nya Melodi sudah berdandan dan sudah bersiap di depan rumah nya. Ia masih menunggu Eros datang menjemput nya. Kemudian terlihat dari kejauhan, sebuah mobil hitam yang tak asing di lihat nya menghampiri nya dan berhenti tepat di hadapan nya.
Dan benar saja, mobil itu milik Eros. Eros turun dari mobil nya dan melihat ke arah Melodi yang sedang berdiri menunggu Eros untuk turun dari mobil nya. Mereka pun saling melemparkan senyuman satu sama lain.
Arini Trianingsih
Usia 24 tahun, sahabat Melodi.
Cantik, cerdas, bawel, apa adanya dan sangat menyayangi Melodi.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!